Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

Lampiran 1. Bagan Penetapan Kadar Protein Jangkrik dengan Metode Kjeldhal. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N Dilakukan titrasi blanko Hasil

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan angka-angka data analisis menggunakan statistik. Hijau Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel Tanaman wortel Wortel

Lampiran 2. Gambar potongan wortel Potongan wortel basah Potongan wortel kering

Lampiran 3. Gambar mesin giling tepung 1 2 4 3 5 Mesin Giling Tepung Sumber : Hardjosentono, dkk (2010) Keterangan gambar : 1. Tempat wortel dimasukkan 2. Mesin penghancur 3. Tempat keluarnya produk yang digiling 4. Roda penerima tenaga dari motor 5. Motor penggerak sebagai sumber tenaga pemutar mesin

Lampiran 4. Gambar tepung wortel Tepung wortel

Lampiran 5. Skema prosedur pembuatan tepung wortel Wortel segar ± 30 kg Wortel kering Tepung wortel Dibuang batang dan daunnya Dipotong kedua ujungnya 0,1 0,5 cm Dicuci dan ditiriskan Dipotong dengan ketebalan ± 5 mm Dikeringkan dibawah sinar matahari selama 5 6 hari Digiling dengan mesin tepung Tepung wortel diayak dengan menggunakan ayakan 100 mesh Tepung wortel ± 2,2 kg

Lampiran 6. Skema prosedur analisis kadar air dalam Tepung Wortel ± 2 g tepung wortel Dimasukkkan kedalam botol timbang yang telah diketahui berat konstanya Dipanaskan dalam oven pada suhu 130ºC selama 3 jam Didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu timbang Dipanaskan kembali dalam oven selama 1 jam Didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu ditimbang kembali Diulangi perlakuan ini sampai tercapai berat konstan Dihitung kadar air dalam tepung wortel Kadar air

Lampiran 7. Skema prosedur analisis kadar abu dalam Tepung Wortel ± 2 g tepung wortel Dimasukkkan kedalam cawan porselin yang telah diketahui berat konstanya Diabukan dalam tanur pada suhu 550 o C hingga putih (selama 10 jam) Didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu timbang Dimasukkan kembali dalam tanur pada suhu 550 o C selama 1 jam Didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu timbang Diulangi perlakuan ini sampai tercapai berat konstan Dihitung kadar abu dalam tepung wortel Kadar abu

Lampiran 8. Skema prosedur analisis kadar abu tidak larut asam dalam Tepung Wortel ± 2 g tepung wortel Dimasukkkan kedalam cawan porselin yang telah diketahui berat konstanya Abu tepung wortel Dimasukkan dalam tanur pada suhu 550 o C hingga putih (selama 10 jam). Didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu timbang Dimasukkan kembali dalam tanur pada suhu 550 o C selama 1 jam Didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu timbang Diulangi perlakuan ini sampai tercapai berat konstan Ditambahkan 25 ml HCl 25% dan didihkan diatas api bunsen selama 5 menit. Disaring dengan kertas saring lalu kertas saring dicuci dengan air suling Kertas saring dikeringkan dalam oven lalu masukkan dalam cawan porselen yang sudah diketahui berat konstanya Dimasukkan dalam tanur pada suhu 550 o C selama 3 jam Didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu timbang Kadar abu tidak larut asam Diulangi perlakuan ini sampai tercapai berat konstan Dihitung kadar abu tidak larut asam

Lampiran 9. Skemapenetapan kadarprotein dalam Tepung Wortel ±0,2 g Sampel Dimasukkan kedalam labu Kjeldahl Ditambahkan 2 g K 2 SO 4 Larutan jernih 125 ml Destilat Ditambahkan 2,5 ml H 2 SO 4(p) Didestruksi hingga berwarna hijau bening Didinginkan dan ditambah 10 ml aquades Ditambahkan 8 ml larutan NaOH 40% Didestilasi Ditampung dalam labu erlenmeyer yang berisi 25 ml H 2 SO 4 0,02 N dan 3 tetes indikator mengsel (larutan warna ungu) Dititrasi destilat tersebut dengan larutan NaOH 0,0206 N hingga larutan berwarna hijau Volume titrasi

Lampiran 10. Skemapenetapan kadarlemak dalam Tepung Wortel ± 10 g Sampel Kadar lemak Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari kertas saring. Selongsong dimasukkan dalam tabung ekstraksi lalu dipasang dengan labu alas 500 ml dan kondensor. Dialirkan air pendingin melalui kondensor dan dimasukkan pelarut n-heksana 200 ml. Ekstraksi dilakukan lebih kurang 4 jam, sampai pelarut yang turun kembali kedalam labu alas berwarna jernih. N-heksana yang telah mengandung ekstrak lemak dipindahkan kedalam cawan porselin yang sudah diketahui berat konstan dan uapkan diatas penangas air hingga kering. Pengeringan diteruskan dalam oven pada suhu 100 o C sampai diperoleh berat konstan.

Lampiran 11. Perhitungan kehalusan tepung wortel No W1 (g) W2 (g) W1 W2 (g) 1. 50,0040 2,5114 47,4926 2. 50,0032 2,5047 47,4985 3. 50,0027 2,5083 47,4944 4. 50,0023 2,4975 47,5048 5. 50,0031 2,5250 47,4781 6. 50,0038 2,5110 47,4928 Kehalusan = 100 - W2 W1 Dimana W1 = berat tepung wortel (g) W2 = berat tepung wortel yang tertinggal dalam ayakan (g) Kehalusan sampel I = 100 2,5114 50,0040 = 94,9776% Kehalusan sampel II = 100 2,5047 50,0032 = 94,9909%

Lampiran 11. Lanjutan Kehalusan sampel III= 100 2,5083 50,0027 = 94,9837% Kehalusan sampel IV = 100 2,4975 50,0023 = 95,0052% Kehalusan sampel V = 100 2,5250 50,0031 = 94,9503% Kehalusan sampel VI= 100 2,5110 50,0038 = 94,9784%

Lampiran 12. Perhitungan kehalusan sebenarnya dalam tepung wortel No. Kehalusan ( % ) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 94,9776-0,0034 0,00001156 2. 94,9909 0,0099 0,00009801 3. 94,9837 0,0027 0,00000729 4. 95,0052 0,0242 0,00058564 5. 94,9503-0,0307 0,00094249 6. 94,9784-0,0026 0,00000676 X = 94,9810 Σ = 0,00165175 SD = ( xi x) n 1 2 = 0,00165175 6 1 = 0,0182 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 6-1 = 5 Diperoleh t-tabel = 2,5706 Data diterima jika t-hitung t-tabel xi x t-hitung = sd n t-hitung data 1 = 94,9776 94,9810 0,0182 6 = 0,4594 t-hitung data 2 = 94,9909 94,9810 = 1,3378 0,0182 6

Lampiran 12. Lanjutan t-hitung data 3 = 94,9807 94,9810 0,0182 6 = 0,0405 t-hitung data 4 = 95,0052 94,9810 0,0182 6 = 3,2703...(ditolak) t-hitung data 5 = 94,9503 94,9810 0,0182 6 = 4,1486...(ditolak) t-hitung data 6 = 94,9784 94,9810 0,0182 6 = 0,3513 Data 4 dan 5 ditolak karena nilai t-hitung > t-tabel, maka data yang dipakai adalah data 1, 2, 3 dan 6. No. Kehalusan ( % ) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 94,9776-0,0050 0,000025 2. 94,9909 0,0083 0,000069 3. 94,9837 0,0011 0,000012 4. 94,9784-0,0042 0,000018 X = 94,9826 Σ = 0,000124

Lampiran 12. Lanjutan SD = ( xi x) n 1 2 = 0,000124 4 1 = 0,0064 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 4-1 = 3 Diperoleh t-tabel = 3,1824 t-hitung data 1 = t-hitung data 2 = t-hitung data 3 = t-hitung data 4 = 94,9776 94,9826 0,0064 4 94,9909 94,9826 0,0064 4 94,9837 94,9826 0,0064 4 94,9784 94,9826 0,0064 4 = 1,5625 = 2,5937 = 0,3437 = 1,3125 μ = x ± t SD n μ = 94,9826% ± 0,0102% Kehalusan sebenarnya dalam tepung wortel adalah 94,9826% ±0,0102%.

Lampiran 13. Perhitungan kadar air dalam tepung wortel No Berat Sampel ( g ) Wadah + Sampel (sebelum dikeringkan) Wadah + Sampel (sesudah dikeringkan) Berat Sampel yang Hilang (g) 1. 2,0004 2,6798 2,4459 0,2339 2. 2,0012 2,6869 2,4486 0,2383 3. 2,0003 2,6741 2,4388 0,2353 Perhitungan : Kadar Air = W1 W dimana : W = berat tepung wortel sebelum dikeringkan (g) W1 = berat tepung wortel sesudah dikeringkan (g) Kadar air sampel I = 0,2339 2,0004 = 11,6927% Kadar air sampel II = 0,2383 2,0012 = 11,9079%

Lampiran 13. Lanjutan Kadar air sampel III = 0,2353 2,0003 = 11,7632% Kadar air rata-rata = 11,6927 % + 11,9079 % + 11,7632 % 3 = 11,7879%

Lampiran 14. Perhitungan kadar abu dalam tepung wortel Sampel Berat Sampel (g) Berat Cawan Kosong (g) BeratCawan dan Abu (g) 1. 2,0008 13,4864 13,5410 2. 2,0005 12,7650 12,8200 3. 2,0006 14,5789 14,6212 Perhitungan : Kadar abu = W 2 W 1 W Dimana : W = berat tepung wortel (g) W 1 = berat cawan kosong (g) W 2 = berat cawan kosong dan abu tepung wortel (g) Kadar abu sampel I = 13,5410 13,4864 2,0008 = 2,7289% Kadar abu sampel II = 12,8200 12,7650 2,0005 = 2,7493%

Lampiran 14. Lanjutan Kadar abu sampel III = 14,6212 14,5789 2,0006 = 2,1144% Kadar abu rata-rata = 2,7289 % + 2,7493 % + 2,1144 % 3 = 2,5309%

Lampiran 15. Perhitungan kadar abu tidak larut asam dalam tepung wortel Sampel Berat Sampel (g) Berat Cawan Kosong (g) BeratCawan dan Abu (g) 1. 2,0008 13,4864 13,5030 2. 2,0005 12,7650 12,7862 3. 2,0006 14,5789 14,6007 Perhitungan : Kadar abu = W 1 W 2 W Dimana : W = berat tepung wortel sebelum diabukan (g) W 1 = berat cawan + tepung wortel sesudah diabukan (g) W 2 = berat cawan kosong (g) Kadar abu tidak larut asam sampel I = 13,5030 13,4864 2,0008 = 0,8297% Kadar abu tidak larut asam sampel II = 12,7862 12,7650 2,0005 = 1,0597%

Lampiran 15. Lanjutan Kadar abu tidak larut asam sampel III = 14,6007 14,5789 2,0006 = 1,0897% Kadar abu tidak larut asam rata-rata = 0,8297 % + 1,0597 % + 1,0897 % 3 = 0,9930%

Lampiran 16. Perhitungan kadar protein dalam tepung wortel No Berat Sampel (g) Volume NaOH (ml) 1 0,2010 134,1 2 0,2011 134,3 3 0,2009 134,0 4 0,2010 134,2 5 0,2010 134,3 6 0,2010 133,7 Kadar protein = ( ) C A B N NaOH 0, 014 x FK dimana : A = Volume Titrasi Blanko (ml) B = Volume Titrasi Sampel (ml) C = Berat Sampel (g) FK = Faktor Konversi (6,25) Keterangan : Volume NaOH untuk titrasi blanko = 138,8 ml Normalitas NaOH = 0,0206 N Kadar protein sampel I= (,8 134,1) 138 0,0206 0,014 0,2010 x 6,25 = 4,2175%

Lampiran 16. Lanjutan Kadar protein sampel II = (,8 134,3) 138 0,0206 0,014 0,2011 x 6,25 = 4,0356% Kadar protein sampel III = (,8 134,0) 138 0,0206 0,014 0,2009 x 6,25 = 4,3094% Kadar protein sampel IV = (,8 134,2) 138 0,0206 0,014 0,2010 x 6,25 = 4,1275% Kadar protein sampel V = (,8 134,3) 138 0,0206 0,014 0,2010 x 6,25 = 4,0375% Kadar protein sampel VI = (,8 133,7) 138 0,0206 0,014 0,2010 x 6,25 = 4,5763%

Lampiran 17. Perhitungan kadar protein sebenarnya dalam tepung wortel No. Kadar protein ( % ) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 4,2175 0,0002 0,0000 2. 4,0356-0,1817 0,0330 3. 4,3094 0,0921 0,0085 4. 4,1275-0,0898 0,0081 5. 4,0375-0,1798 0,0323 6. 4,5763 0,3590 0,1289 X = 4,2173 Σ = 0,2108 SD = ( xi x) n 1 2 = 0,2108 6 1 = 0,2053 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 6-1 = 5 Diperoleh t-tabel = 2,5706 Data diterima jika t-hitung t-tabel xi x t-hitung = sd n t-hitung data 1 = 4,2175 4,2173 0,2053 6 = 0,0024 t-hitung data 2 = 4,0356 4,2173 = 2,1683 0,2053 6

Lampiran 17. Lanjutan t-hitung data 3 = 4,3094 4,2173 0,2053 6 = 1,0990 t-hitung data 4 = 4,1275 4,2173 0,2053 6 = 1,0716 t-hitung data 5 = 4,0375 4,2173 0,2053 6 = 2,1456 t-hitung data 6 = 4,5763 4,2173 0,2053 6 = 4,2840...(data ditolak) Data 6 ditolak, karna t hitung t tabel, maka data yang dipakai adalah 1,2,3,4,5 No. Kadar protein (%) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 4,2175 0,0720 0,0052 2. 4,0356-0,1099 0,0121 3. 4,3094 0,1639 0,0269 4. 4,1275-0,0180 0,0032 5. 4,0375-0,1080 0,0117 X = 4,1455 Σ = 0,0591

Lampiran 17. Lanjutan SD = ( xi x) n 1 2 = 0,0591 5 1 = 0,1216 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 5-1 = 4 Diperoleh t-tabel = 2,7765 Data diterima jika t-hitung t-tabel xi x t-hitung = sd n t-hitung data 1 = 4,2175 4,1455 0,1216 5 = 1,3235 t-hitung data 2 = 4,0356 4,1455 0,1216 5 = 2,0202 t-hitung data 3 = 4,3094 4,1455 0,1216 5 = 3,0129...(ditolak) t-hitung data 4 = 4,1275 4,1455 0,1216 5 = 0,3309 t-hitung data 5 = 4,0375 4,1455 = 1,9853 0,1216 5

Lampiran 17. Lanjutan Data 3 ditolak, karna t hitung t tabel, maka data yang dipakai adalah 1, 2, 4, 5 No. Kadar protein (%) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 4,2175 0,1130 0,012769 2. 4,0356-0,0689 0,004747 3. 4,1275 0,0230 0,000529 4. 4,0375-0,0670 0,004489 X = 4,1045 Σ = 0,022534 SD = ( xi x) n 1 2 = 0,022534 4 1 = 0,0867 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 4-1 = 3 Diperoleh t-tabel = 3,1824 Data diterima jika t-hitung t-tabel xi x t-hitung = sd n t-hitung data 1 = 4,2175 4,1045 0,0935 4 = 2,4171 t-hitung data 2 = 4,0356 4,1045 = 1,9658 0,0935 4

Lampiran 17. Lanjutan t-hitung data 3 = 4,1275 4,1045 0,0935 4 = 0,4920 t-hitung data 4 = μ = x ± t SD 4,0375 4,1045 0,0935 4 n = 1,4331 μ = 4,1045% ± 0,1379 % Kadar protein sebenarnya dalam tepung wortel adalah 4,1045% ± 0,1379%.

Lampiran 18. Data pembakuan larutan NaOH Rumus normalitas larutan NaOH adalah : Normalitas NaOH = Berat Asam Oksalat x 2 0,126 x ml NaOH Keterangan : Berat Asam Oksalat ( C 2 H 2.2H 2 O) I = 0,1000 g Berat Asam Oksalat ( C 2 H 2.2H 2 O) II Berat Asam Oksalat ( C 2 H 2.2H 2 O) II = 0,0996 g = 0,1019 g Volume NaOH I = 77,6 ml Volume NaOH II = 73,1 ml Volume NaOH III = 81,9 ml Perhitungan Normalitas NaOH Normalitas NaOH I = 0,1000 x 2 0,126 x 77,6 = 0,0205 N Normalitas NaOH II = 0,0996 x 2 0,126 x 73,1 = 0,0216 N Normalitas NaOH III = 0,1019 x 2 0,126 x 81,9 = 0,0197N Normalitas NaOH rata-rata = 0,0205 + 0,0216 + 0,0197 3 = 0,0206 N

Lampiran 19.Perhitungan kadar lemak dalam tepung wortel Kadar Lemak = (Berat lemak + cawan) Berat cawan Berat tepung wortel Kadar lemak sampel I Beratcawan kosong= 72,7700 g Berat tepung wortel = 10,0300 g Beratlemak + cawan = 73,1990 g Kadar lemak = 73,1990 72,7700 10,0300 = 4,2772% Kadar lemak sampel II Beratcawan kosong= 72,7800 g Berat tepung wortel = 10,0000 g Beratlemak + cawan = 73,1100 g Kadar lemak = 73,1100 72,7800 10,0000 = 3,1000% Kadar lemak sampel III Berat cawan kosong = 71,9500 g Berat tepung wortel = 10,0900 g Berat lemak + cawan = 72,2880 g Kadar lemak = 72,2880 71,9500 10,0900 = 3,3499%

Lampiran 19. Lanjutan Kadar lemak sampel IV Berat cawan kosong = 71,0900 g Berat tepung wortel = 10,0500 g Berat lemak + cawan = 71,5070 g Kadar lemak = 71,5070 71,0900 10,0500 Kadar lemak sampel V = 4,1493% Berat cawan kosong = 73,0100 g Berat tepung wortel = 10,0500 g Berat lemak + cawan = 73,4010 g Kadar lemak = 73,4010 73,0100 10,0500 = 3,8905% Kadar lemak sampel VI Berat cawan kosong = 72,8100 g Berat tepung wortel = 10,0400 g Berat lemak + cawan = 73,2120 g Kadar lemak = 73,2120 72,8100 10,0400 = 4,0040%

Lampiran 20.Perhitungan kadar lemak sebenarnya dalam tepung wortel No. Kadar Lemak ( % ) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 4,2722 0,4779 0,2284 2. 3,1000-0,6943 0,4821 3. 3,3499-0,4444 0,1975 4. 4,1493 0,3550 0,1260 5. 3,8905 0,0962 0,0093 6. 4,0040 0,2097 0,0440 X = 3,7943 Σ = 1,0873 SD = ( xi x) n 1 2 = 1,0873 6 1 = 0,4663 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 6-1 = 5 Diperoleh t-tabel = 2,5706 Data diterima jika t-hitung t-tabel xi x t-hitung = sd n t-hitung data 1 = 4,2722 3,7943 0,4663 6 = 2,5100 t-hitung data 2 = 3,1000 3,7943 = 3,6465...(ditolak) 0,4663 6

Lampiran 20. Lanjutan t-hitung data 3 = 3,3499 3,7943 0,4663 6 = 2,3340 t-hitung data 4 = 4,1493 3,7943 0,4663 6 = 1,8645 t-hitung data 5 = 3,8905 3,7943 0,4663 6 = 0,5053 t-hitung data 6 = 4,0040 3,7943 0,4663 6 = 1,1014 Data 2 ditolak, karna t hitung t tabel, maka data yang dipakai adalah 1, 3, 4, 5 dan 6. No. Kadar Lemak ( % ) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 4,2722 0,3384 0,1145 2. 3,3499-0,5839 0,3409 3. 4,1493 0,2155 0,0464 4. 3,8905-0,0433 0,0019 5. 4,0040 0,0702 0,0049 X = 3,9338 Σ = 0,5086

Lampiran 20. Lanjutan SD = ( xi x) n 1 2 = 0,5086 5 1 = 0,3566 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 5-1 = 4 Diperoleh t-tabel = 2,7765 Data diterima jika t-hitung t-tabel xi x t-hitung = sd n t-hitung data 1 = 4,2722 3,9338 0,3566 5 = 2,1216 t-hitung data 2 = 3,3499 3,9338 0,3566 5 = 3,6608...(ditolak) t-hitung data 3 = 4,1493 3,9338 0,3566 5 = 1,3511 t-hitung data 4 = 3,8905 3,9338 0,3566 5 = 0,2715 t-hitung data 5 = 4,0040 3,9338 = 0,4401 0,3566 5

Lampiran 20. Lanjutan Data 2 ditolak, karna t hitung t tabel, maka data yang dipakai adalah 1, 3, 4, dan 5 No. Kadar Lemak ( % ) [X] Xi- X ( X i X ) 2 1. 4,2722 0,1932 0,0374 2. 4,1493 0,0703 0,0049 3. 3,8905-0,1885 0,0355 4. 4,0040-0,0750 0,0056 X = 4,0790 Σ = 0,0834 SD = ( xi x) n 1 2 = 0,0834 4 1 = 0,1667 Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05, dk = n- 1 = 4-1 = 3 Diperoleh t-tabel = 3,1824 Data diterima jika t-hitung t-tabel xi x t-hitung = sd n t-hitung data 1 = 4,2722 4,0790 0,1667 4 = 2,319 t-hitung data 2 = 4,1493 4,0790 = 0,8439 0,1667 4

Lampiran 20. Lanjutan t-hitung data 3 = 3,8905 4,0790 0,1667 4 = 2,2629 t-hitung data 4 = 4,0040 4,0790 0,1667 4 = 0,9004 μ = x ± t SD n μ = 4,0790 ± 0,2652% Kadar lemak sebenarnya dalam tepung wortel adalah 4,0790% ±0,2652%

Lampiran 21. Perhitungan kadar karbohidrat proksimat dalam tepung wortel Kadar Karbohidrat = 100% - % (Protein + Lemak + Abu + Air) Kadar karbohidrat proksimat sampel I Kadar protein I = 4,2175% Kadar lemak I = 4,2772% Kadar abu I = 2,7289% Kadar air I = 11,6927% Kadar karbohidrat = 100% - % (4,2175 + 4,2772 + 2,7289 + 11,6972) = 77,0887% Kadar karbohidrat proksimat sampel II Kadar protein II = 4,0356% Kadar lemak II = 3,1000% Kadar abu II = 2,7493% Kadar air II = 11,9079% Kadar karbohidrat = 100% - % (4,0356 + 3,1000 + 2,7493 + 11,9079) = 77,1579% Kadar karbohidrat proksimat sampel III Kadar protein III = 4,3094% Kadar lemak III = 3,3499% Kadar abu III = 2,1144% Kadar air III = 11,7632% Kadar karbohidrat = 100% - % (4,3094 + 3,3499 + 2,1144 + 11,7632) = 78,1044%

Lampiran 21. Lanjutan Kadar karbohidrat proksimat rata-rata = 77,0887 % + 77,1579 % + 78,1044 % 3 = 77,4503%

Lampiran 22. Tabel distribusi t