BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

Pengobatan Herbal untuk Penyakit Ringan, oleh Priyoto, S.Kep., Ns; Tri Widyastuti, S.K.M Hak Cipta 2014 pada penulis

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kegiatan menanami pekarangan dengan tananam obat dikenal dengan nama

BAB I PENDAHULUAN. Palawija dan hortikultura merupakan bagian dari tanaman pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

PEMBERDAYAAN WANITA MELALUI TANAMAN TOGA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1

SKRIPSI APLIKASI IDENTFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN OBAT BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN

MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pangan sehingga konsumsi pangan yang mencukupi lebih terjamin.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

Status : a. Belum Menikah b. Menikah c. Cerai. Jumlah Anggota Keluarga :. Orang

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA DI DESA BARU KIBUL ABSTRAK

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perhutani KPH Surakarta, dimulai dari pelaksanaan pada periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

PENDAHULUAN. tradisional biasanya memanfaatkan bahan baku asli dari suatu daerah, alami,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

I. PENDAHULUAN. Usaha perkebunan merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial untuk

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

I. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SINTESA HASIL PENELITIAN RPI AGROFORESTRI TAHUN

KAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2

TINJAUAN MATA KULIAH...

perkenalan dan menanyakan permasalahan yang dimiliki oleh Sang

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014

UJIAN LINGKUNGAN BISNIS

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden. petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah.

2015 PELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA D ALAM PENINGKATAN PERAN PENGASUHAN IBU UNTUK ANAK USIA D INI D I BKB D AHLIA PURWAKARTA

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


PERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

Tahun Bawang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar layaknya pakar pada. mana upaya mengatasi gangguan kesehatan berbeda-beda untuk setiap

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kembali ke alam (back to nature), kini menjadi semboyan masyarakat modern. Segala sesuatu yang selaras, seimbang

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengobatan tanaman obat di Nusantara telah berkembang sejak awal,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT DESA CIHERANG DENGAN TINGKAT PENGELOLAAN TANAMAN OBAT KELUARGA

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

Mengenal KRPL. Kawasan Rumah Pangan Lestari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PAUD terintegrasi BKB adalah program layanan pendidikan bagi anak usia

dilaksanakan sebulan sekali bersamaan dengan penimbangan Balita kecamatan serta Dinas/Instansi terkait.

Masakan Pedas Penambah Nafsu Makan

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

BAB III METODE PENELITIAN

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

Daftar Pertanyaan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

Transkripsi:

A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah yang disengaja, memiliki kegiatan terencana, terstruktur dan terjadwal. Terdapat banyak bukti bahwa pembangunan terutama di perdesaan bisa berkembang melalui partisipasi masyarakatnya. Beberapa bentuk dari pendidikan nonformal lebih menekankan pada peserta belajar dimana penekanannya pada kemampuan untuk memotivasi, sehingga anggota masyarakat menjadi lebih banyak terlibat dalam pembangunan yang sedang dilakukan. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi masyarakat yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masingmasing jenjang untuk terlaksananya program pembangunan. Pada perkembangannya Tim penggerak PKK melaksanakan program untuk menerapkan nilai-nilai yang ada dalam keluarga serta mendorong masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Program ini dilakukan dalam berbagai macam kegiatan untuk kesejahteraan keluarga seperti: Posyandu, Bina Keluarga Balita, serta penyuluhan-penyuluhan lainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. Penyuluhan merupakan bagian dari jalur nonformal yang ada dalam program kegiatan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Suhardjo (2003:31) menjelaskan bahwa: Istilah penyuluhan seringkali dibedakan dari penerangan, walaupun kedua-duanya merupakan upaya edukatif. Secara populer penyuluhan lebih menekankan bagaimana, sedangkan penerangan lebih menitik beratkan pada apa. Uraian berikut ini, penyuluhan diberikan arti lebih luas, menyeluruh dan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif.

2 Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan bagian dari kegiatan penyuluhan PKK. Penyuluhan TOGA yaitu penyuluhan yang berkaitan dengan tanaman obat sebagai upaya untuk merawat kesehatan keluarga. Penyuluhan TOGA berasal dari program pemerintah yang berhubungan dengan kementrian kesehatan. Program ini disosialisasikan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk dijalankan dalam rangka kesejahteraan sosial. Pemerintah daerah bekerjasama dengan tim Penggerak PKK untuk berupaya mengajak masyarakat memanfaatkan tanaman obat keluarga. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan tanaman obat kepada masyarakat sehingga TOGA dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang aman, bermanfaat dan terjangkau. Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan pada keluarga. Perawatan kesehatan keluarga bertujuan agar anggota keluarga sehat. Perawatan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga sangat penting, karena dapat mencegah, meningkatkan kesehatan, menanggulangi penyakit dan rehabilitasi penyakit. Penyuluhan TOGA mengupayakan pengobatan dengan obat-obat tradisional. Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam pemanfaatan TOGA berpotensi dalam menunjang pembangunan kesehatan, karena pengobatan tanaman obat keluarga digunakan sebagai pertolongan sementara sebelum dilakukan tindakan medis. Pemanfaatan tanaman obat keluarga bebas dari bahan kimia dan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi keluarga. Beberapa keuntungan penggunaan obat tradisional yaitu: efek samping relatif lebih rendah apabila digunakan secara benar dan tepat, baik takaran, waktu dan cara penggunaan, serta adanya efek sinergisme. TOGA dapat digolongkan berdasarkan struktur dan bentuknya menurut Juwita (2008:4), yaitu terdiri dari: (1) Pohon merupakan tanaman berkayu berdiameter tinggi lebih dari 1 m dan mempunyai cabang utama. Contoh: sirsak dan kayu putih; (2) Semak merupakan tanaman dengan ketinggian kurang dari 8 cm yang dicirikan dengan batang berukuran sama dan sederajat. Contoh: kumis

3 kucing dan kembang pukul empat; (3) Perdu merupakan kelompok tanaman berkayu yang pendek, batangnya kaku tetapi cukup kuat untuk menompang bagian tanaman. Contoh: saga dan pacar cina. (4) Herba merupakan tanaman yang tidak berkayu yang memiliki sedikit atau tidak sama sekali jaringan sekunder. Contoh: babandotan dan bawang merah. Kegiatan anggota PKK dalam TOGA ini merupakan salah satu pengembangan dari kegiatan pemberdayaan keluarga. Kegiatan ini meliputi kegiatan penanaman, pemeliharaan, perawatan dan penggunaannya. Penanaman TOGA dianjurkan oleh pemerintah baik di kota maupun di desa. Salah satu yang merespon penanaman TOGA yaitu tim penggerak PKK RW.02. Kegiatan TOGA telah dilaksanakan dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Kegiatan ini dilaksanakan secara kontinue, pada minggu ke-4 di setiap bulannya bertempat di kebun TOGA PKK RW.02. Tim penggerak PKK melaksanakan kegiatan dan program ini dalam upaya melestarikan tanaman obat keluarga agar dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga. TOGA yang ada di kebun TOGA PKK RW.02 terdapat 113 jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti: daun (asam jawa, belimbing wuluh, daun sendok), Buah (pepaya, timun, jambu biji, jeruk nipis), umbi (kunyit, bawang putih). Penanaman TOGA tidak terbatas pada kebun yang dimiliki PKK RW.02. Setiap anggota PKK RW.02 dianjurkan untuk menanam TOGA dirumah mereka masing-masing. Adapun tanaman obat yang dianjurkan untuk dikembangbiakan di pekarangan anggota keluarga meliputi: Jeruk nipis, jahe, kunyit, lidah buaya dan bawang. Semua tanaman yang ada di kebun tanaman obat keluarga dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga. Hasil observasi lapangan diperoleh temuan bahwa, pemanfaatan tanaman obat keluarga oleh anggota PKK RW.02 belum optimal memanfaatkan tanaman obat untuk perawatan kesehatan keluarga. Anggota PKK masih terbatas pengetahuannya tentang khasiat tanaman obat, sikap dalam memanfaatkan tanaman obat dan keterampilan dalam memilih dan mengolah tanaman obat keluarga. Asumsi tersebut diperkuat oleh masyarakat Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, dalam situs on-line

4 Suara Merdeka mengungkapkan Banyak tanaman obat yang cukup popular. Sebut saja adas, kumis kucing dan tanaman obat lainnya. Namun tidak semua dari mereka mengetahui fungsi dan cara pengolahannya. Penyuluhan tanaman obat keluarga merupakan cara yang tepat untuk memberikan kesadaran anggota PKK agar mengetahui betapa pentingnya manfaat tanaman obat keluarga bagi perawatan kesehatan keluarga. Penyuluhan yang dilakukan agar anggota PKK memahami akan pentingnya manfaat tanaman obat keluarga dan penggunaannya. Untuk menerapkan pengetahuan dan sikap anggota PKK, maka perlu didukung kemampuan untuk memilih dan mengolah tanaman obat keluarga agar dapat digunakan sesuai dengan khasiatnya. Permasalahan tersebut sangat erat kaitannya dengan perkuliahan di bidang keahlian pekerja sosial tentang pelayanan keluarga yang ditempuh peneliti di program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga khususnya pada mata kuliah penyuluhan keluarga dan manajemen sumber daya keluarga. Fenomena sosial diatas menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul: Pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga. B. Identifikasi Masalah dan perumusan masalah Latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, menjadi dasar untuk identifikasi masalah dalam penelitian ini. Masalah penelitian yang dapat diidentifikasi diantaranya: 1. Halaman rumah di RW. 02 belum dioptimalkan sebagai lahan untuk menanam tanaman obat keluarga. 2. Penyuluhan tanaman obat keluarga merupakan bagian dari program pemerintah dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga yang perlu dilestarikan dan dibudidayakan. 3. Hasil penyuluhan tanaman obat keluarga belum sepenuhnya digunakan oleh masyarakat, khususnya akan kebermanfaatan sebagai tanaman obat yang digunakan sementara sebelum dilakukan tindakan medis dalam perawatan kesehatan keluarga.

5 4. Pemanfaatan hasil penyuluhan tanaman obat keluarga perlu dioptimalkan dalam perawatan kesehatan keluarga. Perumusan masalah penelitian yang telah diidentifikasi tersebut dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimana pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga? C. Tujuan penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Ibu rumah tangga tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh data pendapat Ibu rumah tangga tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga meliputi: 1. Pengetahuan tentang khasiat tanaman obat keluarga dalam perawatan kesehatan keluarga. 2. Sikap dalam memanfaatkan tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga. 3. Pemanfaatan hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dalam keterampilan memilih dan mengolah bahan tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga. D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan masalah penelitian ini, khususnya bagi: 1. Anggota PKK sebagai Ibu rumah tangga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga untuk perawatan kesehatan keluarga 2. Tim Penggerak PKK dapat memantapkan pengetahuan dan pengalaman tentang tanaman obat dan khasiatnya serta penggunaannya sebagai materi penyuluhan tanaman obat keluarga bagi anggota PKK sekaligus Ibu rumah tangga.

6 3. Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga tentang penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga. E. Struktur organisasi skripsi Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan ke dalam beberapa bab, sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi BAB II LANDASAN TEORI berisi landasan teori yang meliputi kajian pustaka dan kerangka pemikiran BAB III METODE PENELITIAN berisi mengenai lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi mengenai analisis data dan pembahasan analisis data BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus memberikan saran yang perlu diperhatikan.