A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah yang disengaja, memiliki kegiatan terencana, terstruktur dan terjadwal. Terdapat banyak bukti bahwa pembangunan terutama di perdesaan bisa berkembang melalui partisipasi masyarakatnya. Beberapa bentuk dari pendidikan nonformal lebih menekankan pada peserta belajar dimana penekanannya pada kemampuan untuk memotivasi, sehingga anggota masyarakat menjadi lebih banyak terlibat dalam pembangunan yang sedang dilakukan. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi masyarakat yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masingmasing jenjang untuk terlaksananya program pembangunan. Pada perkembangannya Tim penggerak PKK melaksanakan program untuk menerapkan nilai-nilai yang ada dalam keluarga serta mendorong masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Program ini dilakukan dalam berbagai macam kegiatan untuk kesejahteraan keluarga seperti: Posyandu, Bina Keluarga Balita, serta penyuluhan-penyuluhan lainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. Penyuluhan merupakan bagian dari jalur nonformal yang ada dalam program kegiatan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Suhardjo (2003:31) menjelaskan bahwa: Istilah penyuluhan seringkali dibedakan dari penerangan, walaupun kedua-duanya merupakan upaya edukatif. Secara populer penyuluhan lebih menekankan bagaimana, sedangkan penerangan lebih menitik beratkan pada apa. Uraian berikut ini, penyuluhan diberikan arti lebih luas, menyeluruh dan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif.
2 Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan bagian dari kegiatan penyuluhan PKK. Penyuluhan TOGA yaitu penyuluhan yang berkaitan dengan tanaman obat sebagai upaya untuk merawat kesehatan keluarga. Penyuluhan TOGA berasal dari program pemerintah yang berhubungan dengan kementrian kesehatan. Program ini disosialisasikan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk dijalankan dalam rangka kesejahteraan sosial. Pemerintah daerah bekerjasama dengan tim Penggerak PKK untuk berupaya mengajak masyarakat memanfaatkan tanaman obat keluarga. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan tanaman obat kepada masyarakat sehingga TOGA dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang aman, bermanfaat dan terjangkau. Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan pada keluarga. Perawatan kesehatan keluarga bertujuan agar anggota keluarga sehat. Perawatan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga sangat penting, karena dapat mencegah, meningkatkan kesehatan, menanggulangi penyakit dan rehabilitasi penyakit. Penyuluhan TOGA mengupayakan pengobatan dengan obat-obat tradisional. Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam pemanfaatan TOGA berpotensi dalam menunjang pembangunan kesehatan, karena pengobatan tanaman obat keluarga digunakan sebagai pertolongan sementara sebelum dilakukan tindakan medis. Pemanfaatan tanaman obat keluarga bebas dari bahan kimia dan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi keluarga. Beberapa keuntungan penggunaan obat tradisional yaitu: efek samping relatif lebih rendah apabila digunakan secara benar dan tepat, baik takaran, waktu dan cara penggunaan, serta adanya efek sinergisme. TOGA dapat digolongkan berdasarkan struktur dan bentuknya menurut Juwita (2008:4), yaitu terdiri dari: (1) Pohon merupakan tanaman berkayu berdiameter tinggi lebih dari 1 m dan mempunyai cabang utama. Contoh: sirsak dan kayu putih; (2) Semak merupakan tanaman dengan ketinggian kurang dari 8 cm yang dicirikan dengan batang berukuran sama dan sederajat. Contoh: kumis
3 kucing dan kembang pukul empat; (3) Perdu merupakan kelompok tanaman berkayu yang pendek, batangnya kaku tetapi cukup kuat untuk menompang bagian tanaman. Contoh: saga dan pacar cina. (4) Herba merupakan tanaman yang tidak berkayu yang memiliki sedikit atau tidak sama sekali jaringan sekunder. Contoh: babandotan dan bawang merah. Kegiatan anggota PKK dalam TOGA ini merupakan salah satu pengembangan dari kegiatan pemberdayaan keluarga. Kegiatan ini meliputi kegiatan penanaman, pemeliharaan, perawatan dan penggunaannya. Penanaman TOGA dianjurkan oleh pemerintah baik di kota maupun di desa. Salah satu yang merespon penanaman TOGA yaitu tim penggerak PKK RW.02. Kegiatan TOGA telah dilaksanakan dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Kegiatan ini dilaksanakan secara kontinue, pada minggu ke-4 di setiap bulannya bertempat di kebun TOGA PKK RW.02. Tim penggerak PKK melaksanakan kegiatan dan program ini dalam upaya melestarikan tanaman obat keluarga agar dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga. TOGA yang ada di kebun TOGA PKK RW.02 terdapat 113 jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti: daun (asam jawa, belimbing wuluh, daun sendok), Buah (pepaya, timun, jambu biji, jeruk nipis), umbi (kunyit, bawang putih). Penanaman TOGA tidak terbatas pada kebun yang dimiliki PKK RW.02. Setiap anggota PKK RW.02 dianjurkan untuk menanam TOGA dirumah mereka masing-masing. Adapun tanaman obat yang dianjurkan untuk dikembangbiakan di pekarangan anggota keluarga meliputi: Jeruk nipis, jahe, kunyit, lidah buaya dan bawang. Semua tanaman yang ada di kebun tanaman obat keluarga dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga. Hasil observasi lapangan diperoleh temuan bahwa, pemanfaatan tanaman obat keluarga oleh anggota PKK RW.02 belum optimal memanfaatkan tanaman obat untuk perawatan kesehatan keluarga. Anggota PKK masih terbatas pengetahuannya tentang khasiat tanaman obat, sikap dalam memanfaatkan tanaman obat dan keterampilan dalam memilih dan mengolah tanaman obat keluarga. Asumsi tersebut diperkuat oleh masyarakat Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, dalam situs on-line
4 Suara Merdeka mengungkapkan Banyak tanaman obat yang cukup popular. Sebut saja adas, kumis kucing dan tanaman obat lainnya. Namun tidak semua dari mereka mengetahui fungsi dan cara pengolahannya. Penyuluhan tanaman obat keluarga merupakan cara yang tepat untuk memberikan kesadaran anggota PKK agar mengetahui betapa pentingnya manfaat tanaman obat keluarga bagi perawatan kesehatan keluarga. Penyuluhan yang dilakukan agar anggota PKK memahami akan pentingnya manfaat tanaman obat keluarga dan penggunaannya. Untuk menerapkan pengetahuan dan sikap anggota PKK, maka perlu didukung kemampuan untuk memilih dan mengolah tanaman obat keluarga agar dapat digunakan sesuai dengan khasiatnya. Permasalahan tersebut sangat erat kaitannya dengan perkuliahan di bidang keahlian pekerja sosial tentang pelayanan keluarga yang ditempuh peneliti di program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga khususnya pada mata kuliah penyuluhan keluarga dan manajemen sumber daya keluarga. Fenomena sosial diatas menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul: Pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga. B. Identifikasi Masalah dan perumusan masalah Latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, menjadi dasar untuk identifikasi masalah dalam penelitian ini. Masalah penelitian yang dapat diidentifikasi diantaranya: 1. Halaman rumah di RW. 02 belum dioptimalkan sebagai lahan untuk menanam tanaman obat keluarga. 2. Penyuluhan tanaman obat keluarga merupakan bagian dari program pemerintah dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga yang perlu dilestarikan dan dibudidayakan. 3. Hasil penyuluhan tanaman obat keluarga belum sepenuhnya digunakan oleh masyarakat, khususnya akan kebermanfaatan sebagai tanaman obat yang digunakan sementara sebelum dilakukan tindakan medis dalam perawatan kesehatan keluarga.
5 4. Pemanfaatan hasil penyuluhan tanaman obat keluarga perlu dioptimalkan dalam perawatan kesehatan keluarga. Perumusan masalah penelitian yang telah diidentifikasi tersebut dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimana pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga? C. Tujuan penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Ibu rumah tangga tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh data pendapat Ibu rumah tangga tentang hasil penyuluhan tanaman obat keluarga meliputi: 1. Pengetahuan tentang khasiat tanaman obat keluarga dalam perawatan kesehatan keluarga. 2. Sikap dalam memanfaatkan tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga. 3. Pemanfaatan hasil penyuluhan tanaman obat keluarga dalam keterampilan memilih dan mengolah bahan tanaman obat dalam perawatan kesehatan keluarga. D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan masalah penelitian ini, khususnya bagi: 1. Anggota PKK sebagai Ibu rumah tangga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga untuk perawatan kesehatan keluarga 2. Tim Penggerak PKK dapat memantapkan pengetahuan dan pengalaman tentang tanaman obat dan khasiatnya serta penggunaannya sebagai materi penyuluhan tanaman obat keluarga bagi anggota PKK sekaligus Ibu rumah tangga.
6 3. Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga tentang penyuluhan tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga. E. Struktur organisasi skripsi Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan ke dalam beberapa bab, sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi BAB II LANDASAN TEORI berisi landasan teori yang meliputi kajian pustaka dan kerangka pemikiran BAB III METODE PENELITIAN berisi mengenai lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi mengenai analisis data dan pembahasan analisis data BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus memberikan saran yang perlu diperhatikan.