ASURANSI PERTANIAN DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Strategi (Pasal 7) Ruang Lingkup (Pasal 2)

PENDAHULUAN II. UJICOBA ASURANSI PERTANIAN:

We Take Care of Your Risk with The Best Possible Solution MEKANISME PENGAJUAN KLAIM ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP)

Pedoman. BantuanPremiAsuransiUsahataniPadi TahunAnggaran2017. DirektoratJenderalPrasaranadanSaranaPertanian KementerianPertanianRepublikIndonesia

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan resiko usaha tani. Asuransi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN ASURANSI PERTANIAN DI INDONESIA

Pedoman. BantuanPremiAsuransiUsahaTernakSapi TahunAnggaran2017. DirektoratJenderalPrasaranadanSaranaPertanian KementerianPertanianRepublikIndonesia

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Kelompok Tani Di Kelurahan Ngestiharjo Wates Kulon Progo

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/Permentan/SR.230/7/2015 TENTANG FASILITASI ASURANSI PERTANIAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Implementasi Program Asuransi Pertanian terhadap Pendapatan. Petani Anggota Gapoktan Bangkit Jaya

Memilih Skema Asuransi Pertanian. Oleh: 1. Hadi Setiawan. Peneliti pada Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Wawancara dengan Bapak Sahat M. Pasaribu selaku Kelompok Kerja Asuransi Pertanian.

Potensi Efektivitas Asuransi Pertanian Terhadap Pendapatan Bersih Petani Cabai Besar Kabupaten Garut

Asuransi pertanian cegah petani merugi akibat gagal panen.

BAB I PENDAHULUAN. Esa, dimana dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia akan selalu

FORMULIR. 1. Formulir 1 surat pernyataan siap melaksanakan kegiatan

1

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN USAHA PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

BAB III LAPORAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2016

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RISIKO PRODUKSI PANGAN: TANTANGAN DAN PELUANG. Sahat M. Pasaribu

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

Pembagian Pembayaran Premi Asuransi Pertanian Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Dihasilkan : 23-Feb-2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dalam penyusunan skripsi tentang "Implementasi

Kontribusi Parameter Iklim Untuk Peringatan Dini Serangan Wereng Batang Coklat (WBC)

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. kita kenal dengan istilah Beras (Purnomo & Purnamawati, 2007).

Analisis Kelayakan dan Perspektif Pengembangan Asuransi Pertanian pada Usahatani Padi dan Jagung

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Dicetak : 19-Sep-2013

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Dihasilkan : 23-Feb-2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu roda penggerak pembangunan

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Dihasilkan : 23-Feb

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi

LAPORAN KEGIATAN KINERJA PENYALURAN DAN PEMANFAATAN KREDIT PROGRAM PERTANIAN KKPE DI PROVINSI BALI

I PENDAHULUAN. [Diakses Tanggal 28 Desember 2009]

EKSISTENSI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI PADA TINGKAT PETANI DI SULAWESI TENGAH

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA)

I. PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk hidup adalah kebutuhan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PEMERINTAH MENGENAI ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

ANALISIS PERTUMBUHAN PDB SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang di dunia masih mengandalkan sektor pertanian dalam

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian

DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II. Tinjauan Umum Tentang Gagal Panen Yang Menyebabkan Munculnya. Kerugian Petani Sebagai Bentuk Perlindungan Petani Berdasarkan

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi

BUPATI SUMBAWA BARAT

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kebijakan PSO/Subidi Benih Untuk Padi, Kedelai dan Jagung

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

seperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO) juga beberapa kali mengingatkan akan dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Kegiatan usaha ini harus diiringi oleh perhatian terhadap keseimbangan

SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk.

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASURANSI. DSN MUI adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

MATERI PEMBEKALAN FP2S. Kebijakan Pembangunan Pertanian: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN II 2016

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PETANI UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI DI LAHAN RAWA LEBAK DI KAB. TANAH LAUT ABSTRAK

Transkripsi:

ASURANSI PERTANIAN DI INDONESIA 1 LATAR BELAKANG 1.Usaha sektor pertanian dipandang usaha yang mempunyai risiko tinggi terhadap dinamika alam dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan penurunan produksi hasil bahkan gagal panen serta risiko fluktuasi harga sehingga pendapatan petani menurun. Oleh karena itu petani menderita kerugian yang cukup besar sehingga untuk usaha berikutnya tidak mempunyai modal lagi, bahkan bagi petani meminjam kredit tidak mampu mengembalikannya sehingga menimbulkan kredit macet. 2.Dengan demikian maka salah satu upaya yang perlu dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mengurangi atau memperkecil risiko adalah dengan memperkenalkan asuransi pertanian. 2

Manfaat asuransi pertanian Beberapa manfaat dengan asuransi pertanian: (a) Melindungi kepentingan petani terhadap risiko yang terjadi akibat gagal panen (modal kerja awal yang memadai untuk usahatani) dan mendorong peningkatan penerimaan/pendapatan petani. (b) Membantu pemerintah menyediakan stok beras nasional (prasyarat asuransi: manajemen usahatani yang baik GAP sehingga produktivitas tinggi dan GBP swasembada daging) (c) Membantu pemerintah pusat atau pemda berbagi risiko/beban jika terjadi bencana (d) Memberikan kesempatan bisnis baru untuk sektor swasta/perusahaan asuransi, menggerakkan ekonomi regional, membuka lapangan kerja baru, dll 3 TUJUAN 1. Memberikan perlindungan terhadap petani/peternak dari ancaman risiko gagal panen atau gagal usaha peternakan. 2. Mendorong minat para petani/peternak pentingnya peningkatan ketrampilan dan perbaikan manajemen usaha pertanian. 3. Mengurangi ketergantungan petani/ peternak pada permodalan yang berasal dari pihak lain dan membantu petani menyediakan biaya/ongkos produksi atau modal usaha. 4. Meningkatkan pendapatan/keberhasilan para petani dalam melaksanakan usahatani berladang/peternak secara berkesinambungan.

1.Terhindarnya petani/peternak dari kerugian karena perubahan iklim yang sulit diprediksi, khususnya karena kebanjiran, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), serta penyakit hewan atau karena sebab lain yang mengakibatkan kerugian; 2.Meningkatnya kesejahteraan petani ditengah upaya peningkatan daya saing produk pertanian, baik di pasar domestik maupun di pasar global. Implementasi asuransi pertanian a. Kementan sejak tahun 2011 telah membentuk Pokja Asuransi Pertanian untuk merumuskan Asuransi Usahatani Padi (AUTP) dan Asuransi Ternak Sapi (AUTS) b. Pelaksanaan uji coba AUTP di Prov Jatim dan Sumatera Selatan c. Pelaksanaan uji coba Asuransi Ternak Sapi di DI Yogyakarta, Jateng, Sumbar. d. Undang-Undang no 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (P-3) pasal 37 ayat 1 bahwa Pemerintah (Pusat dan Daerah) wajib melindungi petani dari kerugian gagal panen dalam bentuk asuransi pertanian. e. Permentan Asuransi Pertanian f. Sumber dana subsidi premi APBN. 6

1.Premi APBN/APBD (premi subsidi) 2.Premi Kemitraan (PKBL-BUMN/ Swasta) 3.Premi Perbankan (setiap petani akses pembiayaan bank) 4.Premi Swadaya petani (masuk dalam biaya input) Tertanggung ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) Kelompok Tani (POKTAN), yang terdiri dari anggotanya petani-petani penggarap sebagai satu kesatuan risiko (anyone risk). Objek Pertanggungan Penanggung Lahan sawah yang digarap para petani penggarap anggota POKTAN. PT Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO), secara Konsorsium dengan persuahaan asuransi yang lain Polis Asuransi Setiap Tertanggung (POKTAN) mendapatkan satu Polis Asuransi dgn Ikhtisar yang memuat data penutupan asuransi para anggotanya. Jangka-waktu Asuransi 1 musim tanam (4 bulan) dimulai sejak tanam hingga panen. Harga Pertanggungan Suku Premi Asuransi Rp 6.000.000,-/Ha (luas kurang 1 Ha diperhitungkan secara proporsional). 3% dari rata-rata ongkos produksi atau Rp 180.000,-/Ha.

ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) Beban Premi Asuransi Pemerintah 80% = Rp 144.000,- / Ha Petani 20% = Rp 36.000,-/Ha. Premi asuransi dibayar dimuka. Risiko yang dijamin 1. Banjir 2. Kekeringan 3. OPT Tertentu OPT yang dijamin Hama : Tikus, Wereng coklat, Walang sangit, Penggerek batang, Ulat grayak. Penyakit : Blast, Tungro, Bercak Coklat, Busuk Batang, Kerdil hampa. Syarat Pengajuan Klaim 1. Terjadi kerugian akibat banjir, kekeringan atau OPT. 2. Premi telah dibayar 3. Kerugian diperiksa POPT, dan melapor kepada Konsorsium. 4. Konsorsium memutuskan besarnya kerugian Pembayaran Klaim 1. 14 hari sesudah persetujua jumlah kerugian. 2. Klaim dibayarkan ke rekening Poktan atau rekening anggota ASURANSI TERNAK SAPI (ATS) Tertanggung Kelompok Ternak (POKTER), yang terdiri dari anggotanya Peternak sebagai satu kesatuan risiko (anyone risk). Objek Sapi anggota POKTER. Pertanggungan Penanggung PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO), secara Konsorsium dengan perusahaan asuransi RAYA,BUMIDA, dan TRIPAKARTA. Polis Asuransi Setiap Tertanggung (POKTER) mendapatkan satu Polis Asuransi dgn Ikhtisar yang memuat data penutupan asuransi para anggotanya. Jangka-waktu 1 ( tahun) dimulai sejak penerbitan polis. Asuransi Harga Sesuai harga sapi yang disepakati Pertanggungan Suku Premi Asuransi 2% dari harga sapi/ekor

Beban Premi Asuransi Risiko yang dijamin Syarat Pengajuan Klaim Pembayaran Klaim ASURANSI TERNAK SAPI (ATS) Dalam uji coba ini premi swadaya peternak 1.Kematian sapi disebabkan karena penyakit; 2.Kematian sapi disebabkan karena kecelakaan dan melahirkan; 3.Kehilangan sapi disebabkan karena pencurian dan lain-lain. 1. Terjadi kematian akibat penyakit, kecelakaan dan kehilangan akibat pencurian. 2. Premi telah dibayar 3. Kematian diperiksa Dokter hewan, kehilangan berita acara polisi dan melapor kepada Konsorsium. 4. Persetujuan Pembayaran 1. 14 hari sesudah persetujua jumlah kerugian. 2. Klaim dibayarkan ke rekening Pokter atau rekening anggota PROSES PENERBITAN POLIS ASURANSI (AUTP) KEMENTAN DITJEN PSP PT Pupuk/JICA (Kemitraan) Subsidi Premi Dinas Pertanian PROVINSI Dinas Pertanian KAB/KOTA Kec/Desa PPL/POPT PPH (1) PPL?POPT PPH Pendataan calon peserta asuransi (3) Tertanggung: 1. Mengisi Formulir Pendaftaran 2. Membayar premi swadaya POKTAN (Tertanggung) PERUSAHAAN ASURANSI (Penanggung) AGEN Asuransi (4) Penanggung: Memeriksa data penutupan dari AGEN Ferifikasi pembayaran premi swadaya Menerbitkan Polis & Ikhtisar Polis (2) AGEN Membuka pendaftaran, dan membuat rekap penutupan Menghitung dan menagih premi swadaya Mengirimkan data penutupan asuransi kpd Penanggung

KETERANGAN PENERBITAN POLIS AUTP: PPL dan AAP membuka pendaftaran melalui Kelompok Tani di setiap lokasi AUTP, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum musim tanam dimulai. Petani mengisi Formulir Pendaftaran dan menyerahkannya kepada AAP. Lembar perhitungan premi dikembalikan kepada petani untuk bukti penagihan premi. Petani membayar premi ke rekening Penanggung, dan menyerahkan bukti transfer kepada AAP. AAP membuat rekapitulasi dan menyerahkan data penutupan (hard dan/atau soft copy) kepada Penanggung. Perusahaan asuransi melakukan verifikasi sebagai dasar penerbitan polis asuransi dan penagihan premi subsidi kepada Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan membayar premi bantuan kepada Penanggung dan Penanggung menerbitkan polis asuransi. PROSES PENYELESAIAN KLAIM (AUTP) KEMENTAN DITJEN PSP Dinas Pertanian PROPINSI (3) Laporan Klaim PERSH ASURANSI (Penanggung) Dinas Pertanian KAB/KOTA (4) Persetujuan Klaim (5) Pembayaran Klaim Penanggung: Menunjuk Loss Adjuster Persetujuan Klaim Pembayaran Klaim Kec/Desa POPT-PHP (2) POPT PHP : Menghitung kerusakan/kerugian POKTAN (Tertanggung) (1) Pemberitahuan klaim AGEN As Pertanian APP: Membantu penanganan klaim

KETERANGAN PENYELESAIAN KLAIM AUTP: A. Ketentuan Klaim Premi telah dibayar sesuai ketentuan. Terjadi bencana banjir, kekeringan atau serangan OPT pada petak sawah yang diasuransikan. Bencana banjir, kekeringan atau OPT terjadi dalam jangka waktu pertanggungan. Kerusakan diperiksa oleh POPT-PHP bersama-sama dengan petugas yang ditunjuk dari pihak Penanggung. Intensitas kerusakan tanaman pada petak sawah milik setiap petani tertanggung mencapai 75% atau lebih. B. Pelaporan Klaim Formulir Klaim yang telah dilengkapi; Fotocopy Polis dan Ikhtisar Polis; Berita acara kerusakan ditandatangani POPT-PHP; Foto-foto kerusakan. Laporan klaim diserahkan kepada Penanggung atau AAP dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak terjadinya bencana. 16