LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 6 TAHUN 1991 SERI D NO. : 5

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTAMDYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 1986 SERI : B NOMOR :1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG IZIN MENDIRIKAN PERUSAHAAN PENGANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 8 Tahun 1983 Seri C no. 5

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1991

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TGL. 21 DESEMBER 1994 SERI B NO. 2

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1986

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1993 SERI : C.2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG TERMINAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 7 Tahun 1985 Seri C no. 4

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1985 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1999 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 1998 SERI D NO. 1

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 20 TAHUN 1993 SERI B NO.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 15 TAHUN 1997 SERI B.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 1992 SERI : B NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 10 Tahun 2003 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 45 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN TAHUN 2010 TENTANG PERIZINAN DIBIDANG ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1981 (5/1981)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG TEMPAT DAN RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 06 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 1976

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 3 TAHUN 1988

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 16 TAHUN 1996 TENTANG USAHA BAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 09 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1986 SERI : B

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK SERI : B NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 10 TAHUN 1989 SERI : B 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 17 TAHUN 1996 TENTANG USAHA JASA BOGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 4 Tahun 1992 Seri : A No. 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 3 Tahun 1983 Seri B no. 2

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG IZIN TRAYEK DAN PENGENDALIAN LALU LINTAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI RAWAS NOMOR : 4 TAHUN 1994 T E N T A N G

NOMOR : 1 TAHUN 1989 SERI : A ================================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NO. 13 TAHUN 1994 SERI D NO. 2

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 20 TAHUN : 1985 Seri : B Nomor : 5

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 10 Tanggal SERI B NOMOR : 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 11 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DAERAH TINGKAT II BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1996 TENTANG USAHA HOTEL MELATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1996 TENTANG USAHA RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 1994 SERI B NO. 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Nomor 5 Tahun 1984 Seri B

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN : 1983 Seri B Nomor : 2 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA. No : 28 TAHUN 1977 TENTANG MENDIRIKAN DAN MENYEWAKAN KIOSK DIATAS TANAH YANG DIKUASAI DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1990 TENTANG IJIN TEMPAT USAHA DAN IJIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN (HINDER ORDONNANTIE)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 23 TAHUN 1997 SERI B.8

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya daerah Tingkat II Yogyakarta)

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 30TAHUN 1994 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 53

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 15 TAHUN 1987 (15/1987) TENTANG USAHA PETERNAKAN

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 1995 SERI B.2

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR: 15 TAHUN: 1987 SERI: B NOMOR: 5 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN USAHA ANGKUTAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PERATURAN DAERAH. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I J A W A T I M U R

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 1 TGL. 19 APRIL 1996 SERI D NO. 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 56 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM RETRIBUSI IZIN USAHA PERINDUSTRIAN

NOMOR : 2 TAHUN 1989 SERI : B =================================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TINGKAT II BANJAR NOMOR : 5 TAHUN 1980 TENTANG :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 6 TAHUN 2006 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 1997 SERI D NO. 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG IZIN TEMPAT USAHA DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G N O M O R : 3 TAHUN : 1986 SERI : B

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 9 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR TAHUN 2010 NOMOR 31 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENCABUTAN 4 (EMPAT) PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 6 TAHUN 1991 SERI D NO. : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG IZIN MENDIRIKAN PERUSAHAAN PENGANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA, Menimbang Mengingat : a. bahwa laju perkembangan usaha masyarakat dibidang usaha angkutan umum merupakan bukti makin meningkatnya tingkat kehidupan masyarakat, yang selanjutnya dapat menjadi sarana meningkatkan/membaiknya perekonomian Daerah serta menunjang Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS); b. bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban angkutan dengan kendaraan bermotor umum serta keseimbangan antara kebutuhan dan penawaran jasa angkutan serta penyediaan sarana angkutan dengan kendaraan bermotor umum, perlu adanya pengaturan tentang Izin Mendirikan Perusahaan Pengangkutan; c. bahwa berhubung dengan hal tersebut, perlu pengaturannya dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah; 2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya; 4. Undang-undang Nomor 12/Drt. Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah; 5. Hinder Ordonantie (Staat-blad 1926 Nomor 126); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1958 tentang Penyerahan Urusan Lalu Lintas Jalan Raya kepada Daerah Tingkat I; 7. Keputusan Menteri Perhuungan tanggal 1 Mei 1984 Nomor KM 95/PR-301/Phb.-1984 tentang Pedoman Penyederhanaan Perizinan Usaha di Sektor Perhubungan. Dengan persetujuan - 1 -

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA TENTANG IZIN MENDIRIKAN PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Bupati Kepala Daerah ialah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Purbalingga; b. DLLAJR ialah Cabang DLLAJR Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; c. ORGANDA ialah Organisasi Perusahaan Nasional Angkutan Kendaraan Bermotor Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; d. Perusahaan Pengangkutan ialah Perusahaan yang menyelenggarakan Angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor umum yang berkedudukan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; e. Kendaraan Bermotor Umum ialah setiap kendaraan yang digerakan dengan peralatan teknik yang ada pada kendaraan itu dan biasanya dipergunakan untuk pengangkutan orang dan/atau barang di Jalan selain dari pada kendaraan yang berjalan diatas rel, yang biasanya disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan pembayaran; f. Izin ialah Izin dari Bupati Kepala Daerah mendirikan Perusahaan Pengangkutan dengan kendaraan Bermotor umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965; g. Persetujuan Prinsip ialah Persetujuan untuk menambah jumlah kendaraan bermotor umum dalam rangka perluasan usaha dibidang pengangkutan dan/atau pendirian usaha pengangkutan baru. BAB II PENDIRIAN DAN PERLUASAN USAHA Pasal 2 (1) Untuk mendirikan Perusahan Pengangkutan harus dengan Izin Bupati Kepala Daerah; (2) Izin dimaksud ayat (1) Pasal ini tidak membebaskan Perusahaan Pengangkutan yang bersangkutan dari ketentuan yang berlaku bagi pendirian perusahaan. Pasal 3 Untuk memperluas usaha dengan menambah jumlah kendaraan bermotor umum harus dengan persetujuan prinsip Bupati Kepala Daerah. BAB III PROSEDUR PERMOHONAN PEMBERIAN IZIN DAN/ATAU PERSETUJUAN PRINSIP - 2 -

Pasal 4 Permohonan Izin dan/atau Persetujuaan Prinsip disampaikan secara tertullis kepada Bupati Kepala Daerah lewat Kepala DLLAJR dalam rangka 3 (tiga) bermaterai leges Rp. 1.000,00 (seribu ruipiah) dengan menggunakan formulir permohonan yang disediakan oleh Bupati Kepala Daerah. Pasal 5 (1) Bupati Kepala Daerah memberikan izin dan/atau Persetujuan Prinsip setelah memperoleh pertimbangan tertulis dari Kepala DLLAJR yang disampaikan bersamasama dengan permohonan dimaksud Pasal 4 Peraturan Daerah ini; (2) Untuk memberikan pertimbangan dimaksud ayat (1) Pasal ini Kepala DLLAJR mengadakan penelitian mengenai : a. Izin lokasi/bangunan berdaarkan Undang-undang Gangguan (HO); b. Jumlah Kendaraan dan persyaratan-persyatan teknis; c. Faktor keseimbangan antara penawaran dan permintaan akan jasa angkutan; d. Faktor persyaratan kemanan Lalu Lintas. Pasal 6 (1) Izin dan/atau persetujuan prinsip diberikan atas nama pemohon dan tidak dapat dipindah tangankan; (2) Penolakan terhadap permohonan izin dan/atau persetujuan prinsip disampaikan secara tertulis oleh Bupati Kepala Daerah kepada pemohon dengan menyebutkan alasanalasan penolakannya. Pasal 7 Terhadap penolakan permohonan izin dan/atau persetujuan prinsip dimaksud Pasal 6 ayat (2) Peraturaan Daerah ini, pemohon dapat mengajukan banding kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengaah daalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak surat penolakan diterima oleh pemohon dengan mengisi formulirr yang telah disediakan Bupati Kepala Daerah. BAB IV PERSYARATAN BAGI PEMOHON IZIN Pasal 8 Untuk memperoleh izin, setiap pemohon diharuskan memenuhi persyaratan sebagai berikut : A. Persyaratan Umum : 1. Pemohon dapat perseorangan atau Badan Hukun yang berlaku di Indonesia; 2. Pemohon merupakan pengusaha Nasional. B. Persyaratan Khusus : 1. Bagi pemohon yang telah memiliki kendaraan umum, pengajuan permohonannya harus dilampiri dengan : a. Akte autentik pendirian perusahaan; b. Surat bukti pemilikan kendaraan bermotor umum dimana bagi perusahaan otobis atau truk apling sedikit 5 (lima) buah kendaraan dan bagi perusahaan mobil penumpang umum paling sedikit 2 (dua) buah kendaraan; c. Surat bukti memiliki garasi/tempat menyimpan kendaraan yang dapat memuat seluruh kendaraan tersebut huruf b; d. Surat pernyataan tidak akan mempergunakan jalan umum untuk berpangkal; e. Izin berdasarkan Undang-undang Gangguan (HO); f. Surat keterangan keanggotaan/sebagai anggota ORGANDA; g. Persetujuan Prinsip Bupati Kepala Daerah. - 3 -

2. bagi pemohon izin yang belum memiliki kendaraan bermotor umum, terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan prinsip dari Bupati Kepala Daerah. BAB V JANGKA WAKTU IZIN/PERSETUJUAN PRINSIP Pasal 9 Izin berlaku selama masih melaksanakan kegiatan usaha angkutan. Pasal 10 (1) Persetujuan prinsip berlaku selama 6 (enam) bulan dan tidak dapat diperpanjang kecuali dengan alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; (2) Sampai jangka waktu tersebut ayat(1) Pasal ini, pemohon harus sudah dapat mewujudkan persyaratan yang ditetapkan dalam persetujuan prinsip. Pasal 11 (1) Bagi pemilik izin yang akan menambah armada kendaraan bermotor sebagai pengembangan usahanya diwajibkan mendapatkan persetujuan prinsip dari Bupati Kepala Daerah; (2) Untuk pemberian izin bagi pemohon izin seperti tersebut ayat (1) Pasal ini diberikan izin baru seperti yang diberikan kepada pemohon izin baru. Pasal 12 (1) Terhadap setiap kendaraan bermotor umum dari perusahaan yang tercantum dalam izin dan/atau persetujuan prinsip dimaksud Pasal 6 ayat (1) diberikan penning kendaraan yang masa berlakunya 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang; (2) Permohonan pembaharuan penning kendaraan diajukan secara tertulis kepada Bupati Kepala Daerah lewat Kepala DLLAJR selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum berakhirnya masa berlakunya dengan menggunakan formulir yang disediakan Bupati Kepala Daerah dalam bentuk lampiran III Peraturan Daerah ini; (3) Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (2) Pasal ini dikenakan denda sebesar 100% dari ketentuan yang diatur pada Pasal 14 ayat (3). Pasal 13 Penning kendaraan harus selalu berada pada kendaraan yang bersangkutan dan ditempelkan pada kaca depan yang mudah dilihat. BAB VI BIAYA ADMINISTRASI Pasal 14 (1) Biaya administrasi untuk mendapatkan izin diatur sebagai berikut : a. Bagi perusahaan pengangkutan dengan otobus atau angkutan barang : 1. Dengan armada 5 s/d 10 kendaraan sebesar... Rp. 25.000,00 2. Dengan armada 11 s/d 25 kendaraan sebesar... Rp. 50.000,00 3. Dengan armada 26 kendaraan atau lebih sebesar... Rp. 75.000,00 b. Bagi perusahaan pengangkutan dengan mobil penumpang sebesar... Rp. 25.000,00 (2) Biaya admnistrasi untuk mendapatkan persetujuan prinsip dimaksud pada Pasal 3 dan Pasal 8 huruf B angka 2 (dua) ditentukan sebesar Rp. 15.000,00 tiap kendaraan; - 4 -

(3) Biaya administrasi untuk mendapatkan penning kendaraan dimaksud PAsal 12 ayat (1) ditentukan sebesar Rp. 2.000,00 tiap kendaraan; (4) Biaya-biaya dimaksud ayat (1), (2) dan (3) tidak termasuk biaya materai leges; (5) Pungutan-pungutan selain ditentukan dalam ayat (1), (2), (30 dan (4) Pasal ini tidak dibenarkan untuk dikenakan kepada pemohon izin/persetujuan prinsip. BAB VII L A P O R A N Pasal 15 (1) Setiap perusahaan pengangkutan diwajibkan memberikan laporan tertulis kepada DLLAJR satu kali setiap semester ( 6 bulan ) dengan mempergunakan formulir isian yang ditetapkan. (2) Penyampaian Laporan tersebut ayat (1) Pasal ini disertai pula saran-saran dan/atau usul-usul mengenai peningkatan tertib dan keamanan Lalu Lintas. BAB VIII P E N E R T I B A N Pasal 16 (1) Setiap perusahaan pengangkutan yang tidak memiliki izin, kepadanya dapat dikenakan tindakan Hukum berdasarkan ketentuan Pasal 32 Undang-undang Nomorr 3 Tahun 1965; (2) Izin dimaksud Pasal 6 ayat (1) dapat dicabut untuk jangka waktu tertentu apabila pemegang izin melakukan pelanggaran berat. BAB IX ATURAN PERALIHAN Pasal 17 (1) Dalam waktu 6 (enam) bulan, sejak diundangkan Peraturan ini, perusahaan pengangkutan yang belum dapat memenuhi persyaratan tersebut dalam Pasal 8 huruf B diberikan kesempatan untuk menambah kendaraan atau menggabungkan pengusahaan kendaraan dengan perusahaan yang sejenis; (2) Penggabungan dimaksud ayat (1) Pasal ini harus berbentuk Badan Hukum; (3) Perusahaan pengangkutan yang telah mendapatakan izin sebelum berlakunya Peraturaan Daerah ini diwajibkan mengajukan permohonan ulang berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB X P E N U T U P Pasal 18 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya; (2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. - 5 -

Purbalingga, 27 Juni 1991 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA, KETUA, BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA K A R S O N O Drs. SOELARNO DISAHKAN Dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tanggal ; 1 1 9 1991 No. 188.3/340/1991 An. Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I Jawa Tengah Kepala Biro Hukum, SARDJITO., SH. NIP. 500034373 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten DaerahTingkat II Purbalingga No. 6 tanggal. 11 Okt. Tahun 1991 Seri D No. 5 Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat II Purbalingga Drs. MOELJONO NIP. 500029622-6 -

I. PENJELASAN UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG IZIN MENDIRIKAN PERUSAHAAN PENGANGKUTAN Bahwa Izin Mendirikan Perusahaan Pengangkutan di Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga selama ini masih diatur dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Nomor 551.2/136/Tahun 1985 tanggal 10 Oktober 1985. Untuk itu pengaturannya perlu dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. Menimbang bahwa, dewasa ini dalam kenyataannya di Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga telah menunjukkan adanya laju perkembangan usaha masyarakat di Bidang Usaaha Angkutan Umum, khususnya dengan munculnya Perusahaan-perusahaan Pengangkutan yang semakin bertambah. Menimbang bahwa untuk lebih menjamin adanya kelancaran dan ketertiban angkutan dengan kendaraan bermotor umum dan pula dalam upaya untuk lebih meningkatkan Pedapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) di Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, maka pengaturan tentang Izin Mendirikan Perusahaan Pengangkutan perlu dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga dengan mengacu kepada Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah nomor 551.2/1187/1985 tanggal 8 Juni 1985 tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Perusahaan Pengangkutan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah dan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 551/34/1987 tanggal 6 Pebruari 1687 tentang Penetapan Tarip Angkutan Penumpang dengan Mobil Penumpang Umum di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Cukup jelas (contoh permohonan izin/persetujuan prinsip terlampir I) Pasal 5-7 -

Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Cukup jelas (contoh pengajuan banding atas penolakan permohonan izin/persetujuan prinsip terlampir II). Izin/persetujuan prinsip berlaku untuk waktu tidak terbatas (sepanjang masih melaksanakan kegiatan perusahaan Pengangkutan). Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pasal 13 Pasal 14 Cukup jelas (contoh penning terlampir III) Ayat (1) Huruf a Huruf b Angka 1) Angka 2) Angka 3) Dengan Armada 5 s/d 10 kendaraan sebesar Rp. 25.000,00 terkandung maksud : - Agar bagi mereka/perorangan yang hanya memiliki armada 1 s/d 4 berusaha untuk membentuk/bergabung dalam suatu Badan Hukum, sehingga 1 Badan Hukum memiliki armada 5 buah kendaraan atau lebih. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa, perorangan yang memiliki armada 1 s/d 4 untuk dapat memperoleh izin dengan biaya administrasi sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 (1) a.1. - 8 -

Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 15 Ayat (1) Cukup jelas (contoh laporan terlampir IV) Ayat (2) Pasal 16 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan pelanggaran berat antara lain, bahwa pemegang izin/persetujuan prinsip memindahtangankan ke Badan/orang lain tanpa prosedur hukum yang berlaku. Pasal 7 Pasal 18-9 -