RENCANA KERJA 2015 BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA MATARAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA MATARAM TAHUN Jalan Ahmad yani No.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 Paket Rp ,00 APBN ( )

FORMAT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN ESELON II (DIREKTORAT, BIRO, PUSAT)

RENCANA KEGIATAN ANGGARAN BELANJA (RKAB) BNNK TANGERANG ALOKASI APBD TA. 2019

FORMAT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN UNIT KERJA VERTIKAL TA 20xx

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PRESS RELEASE AKHIR TAHUN 2016 KERJA NYATA PERANGI NARKOTIKA

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015

Optimalisasi Struktur Organisasi Badan Narkotika Nasional

BIO DATA KOTA TANGERANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA KABUPATEN TOLITOLI

BNN TES URINE PEGAWAI BPK SUMUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

PROPINSI SULAWESI SELATAN. KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Nomor : KEP/ 06 / X / 2011 / BNNP TENTANG

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

: PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 288, 2012

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

KOTA MATARAM BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA MATARAM

BNNP DIY LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa disebut dengan Paralegal, dan diciptakan dengan tujuan menyiapkan

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH. Nomor : 011/BNNK-MN/I/2013 Tanggal 04 Januari 2013

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENINGKATAN KEMAMPUAN LEMBAGA

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MALANG. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015

Kementerian Sosial RI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SOSIALISASI INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) OLEH : AKBP AGUS MULYANA

PERKIRAAN BIAYA (Rp) LELANG / SELEKSI PL / PJL. Barang paket. Belanja Sewa Barang paket. Jasa Lainnya

BAB V PENUTUP. Yogyakarta" yang telah dibahas pada BAB sebelumnya, penulis mencoba maarik. Penanganan Penyalahgunaan Napza di wilayah Yogyakarta

1. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MASYARAKAT ( MODAL SOSIAL)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS DEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NOMOR : JUKNIS/01/V/DE/PM.00/2015/DEP. DAYAMAS TENTANG

PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG FASILITASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

RENCANA AKSI BNNP SULAWESI SELATAN BIDANG PENCEGAHAN TARGET/ TAHUN No TUJUAN RENCANA AKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA MATARAM TAHUN 2016

STRATEGI BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) KOTA SAMARINDA DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA DI KOTA SAMARINDA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III PENUTUP. rawan menjadi sasaran peredaran gelap narkotika. penyalahgunaan narkotika. peredaran gelap narkotika.

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

PERATURAN KETUA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Nomor : PER / 01 / VIII / 2007 / BNN TENTANG

2014, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Nega

LAPORAN ANALISIS KINERJA BIDANG KESEHATAN -NARKOBA-


BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Nasional, Jakarta, 2003, h Metode Therapeutic Community Dalam Rehabilitasi Sosial Penyalahguna Narkoba, Badan

Pendapatan JUMLAH PENDAPATAN Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL Nomor: PJ 23 Tahun 2017 Nomor: NK/43/X/2017/BNN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat memprihatinkan. Bahkan jumlah kasus. narkotika selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN URUSAN PENANGGULANGAN NARKOTIKA NO JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

DRAFT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

JAKARTA, 22 FEBRUARI 2017

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM MONITORING DATA REHABILITASI INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

37, Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

CAPAIAN KINERJA INDIKATOR INDIKATOR DAMPAK (IMPACT)

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan penyalangunaan narkoba di Indonesia telah menjadi ancaman

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI INSTANSI VERTIKAL

BAB I PENDAHULUAN. narkoba pada tahun 2012 berkisar 3,5%-7% dari populasi dunia yang berusia 15-64

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOBA DI KOTA MAKASSAR

TABEL 2.1 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENSTRA SKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 KABUPATEN CILACAP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terpercaya terkait dengan Strategi Humas Badan Narkotika Nasional Pada

BAB I PENDAHULUAN. secara persuasif yang dilandasi kesadaran dan kesukarelaan.

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan...

Kebijakan dan Program Kerja Deputi Rehabilitasi

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara dengan

I. PENDAHULUAN. telah menggunakan komputer dan internet. Masyarakat yang dinamis sudah akrab

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial

BAB II PROFIL DAERAH KABUPATEN SLEMAN & BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN SLEMAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

KATA PENGANTAR Pengguna Narkoba Lebih Baik Direhabilitasi daripada Dipenjara Laporan Kinerja BNN Tahun 2014

Transkripsi:

RENCANA KERJA 2015 BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA MATARAM NO KEGIATAN TARGET / SASARAN OUTPUT OUTCOME ANGGARAN KET PENCEGAHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKT 1 Lembaga pendidikan negeri dan swasta (SD, SLTP, SLTA, PT) yang diadvokasi dalam penyusunan kebijakan P4GN 8 Lembaga Workshop penyusunan kebijakan penanganan di lingkungan pendidikan 8 lembaga pendidikan sebanyak 240 siswa dan tenaga pengajar Terlaksananya kegiatan advokasi dalam rangka peningkatkan efektifitas, efisiensi, dan profesionalisme BNN pada 8 lembaga pendidikan Dapat meningkatkan kepedulian dan kemandirian di lembaga pendidikan khususnya pelajar 43.280.000 2 Lembaga pemerintah yang diadvokasi dalam penyusunan kebijakan P4GN Workshop penyusunan kebijakan penanganan di Instansi Pemerintah 2 Lembaga 2 lembaga pemerintah sebanyak 40 orang pegawai dan pejabat Terlaksananya kegiatan advokasi dalam rangka peningkatkan efektifitas, efisiensi, dan profesionalisme BNN pada 2 lembaga pemerintah Meningkatnya peranan instansi pemerintah dalam mendukung penyusunan kebijakan P4GN serta mengaplikasikannya pada masingmasing instansi tersebut 20.460.000 3 Institusi Swasta yang diadvokasi dalam penyusunan kebijakan P4GN 4 Lembaga Advokasi bagi instansi swasta dalam penyusunan kebijakan P4GN 4 lembaga swasta sebanyak 80 orang Terlaksananya kegiatan advokasi dalam rangka peningkatkan efektifitas, efisiensi, dan profesionalisme BNN pada 4 lembaga swasta Meningkatnya peranan instansi swasta dalam mendukung penyusunan kebijakan P4GN serta mengaplikasikannya pada masingmasing instansi tersebut 39.320.000 4 Organisasi Kemasyarakatan yang diadvokasi dalam penyusunan kebijakan P4GN 4 Organisasi

Advokasi bagi organisasi kemasyarakatan dalam penyusunan kebijakan P4GN 4 organisasi masyarakat sebanyak 80 orang Terlaksananya kegiatan advokasi dalam rangka peningkatkan efektifitas, efisiensi, dan profesionalisme BNN pada 4 organisasi masyarakat Menjalin kemitraan yang harmonis dan sinergis dengan berbagai komponen masyarakat khususnya dalam menyusun kebijakan P4GN untuk diterapkan di masyarakat. 40.920.000 5 Informasi P4GN berbasis media cetak skala lokal 3 Informasi Iklan melalui media cetak lokal Terlaksananya publikasi media cetak lokal dalam rangka penyebaran informasi P4GN Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya serta upaya rehabilitasi terhadap korban penyalahguna narkoba 38.100.000 Informasi melalui Majalah / Buletin Terlaksananya publikasi informasi P4GN melalui buletin dalam rangka penyebaran informasi P4GN Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya serta upaya rehabilitasi terhadap korban penyalahguna narkoba 86.100.000 Publikasi melalui buku Terlaksananya publikasi informasi Memberikan pengetahuan kepada P4GN melalui buku dengan tema " masyarakat tentang bahaya Narkoba dan Permasalahannya " serta dalam rangka penyebaran informasi upaya rehabilitasi terhadap korban P4GN penyalahguna narkoba 8.100.000 6 Informasi P4GN berbasis tatap muka 1 Informasi Pagelaran seni budaya dalam rangka HANI Pojok konseling Masyarakat sebanyak 300 orang Masyarakat umum, pelajar, mahasiswa Terlaksananya kegiatan Gelar Seni Budaya dalam rangka penerangan informasi Terlaksananya akselerasi sosialisasi P4GN dalam rangka penerangan informasi Seluruh masyarakat mengetahui tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan upaya rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba Seluruh masyarakat mengetahui tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan upaya rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba 77.900.000 2.850.000

7 Informasi P4GN berbasis media elektronik lokal 4 Informasi Pariwara P4GN di Radio Lokal Terlaksananya kegiatan penayangan iklan melalui Radio dalam rangka penyebaran informasi P4GN Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya narkoba dan program rehabilitasi yang dilakukan BNN 12.200.000 Talk Show P4GN di Radio Lokal Terlaksananya kegiatan dialog Meningkatkan pemahaman interaktif di Radio lokal dalam masyarakat terhadap bahaya rangka penyebaran informasi P4GN narkoba dan program rehabilitasi yang dilakukan BNN 5.800.000 Pariwara P4GN di Televisi Lokal Terlaksananya kegiatan penayangan iklan melalui Televisi Lokal dalam rangka penyebaran informasi P4GN Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya narkoba dan program rehabilitasi yang dilakukan BNN 25.200.000 Talk Show P4GN di Televisi Lokal Terlaksananya kegiatan dialog Meningkatkan pemahaman interaktif di Televisi lokal dalam masyarakat terhadap bahaya rangka penyebaran informasi P4GN narkoba dan program rehabilitasi yang dilakukan BNN 21.800.000 8 Kelompok masyarakat rentan yang mendapatkan pengembangan kapasitas melalui pemberdayaan alternatif 2 Kelompok sosialisasi program penanganan masyarakat rentan masalah sosial / PMKS 2 kelompok dengan peserta 60 orang peserta Terciptanya kelompok masyarakat yang berperan serta dalam mewujudkan lingkungan bebas narkoba Masyarakat rentan memiliki keterampilan dalam berwirausaha sehingga mengalihkan perhatiannya dari segala bentuk 27.380.000

REHABILITASI 9 Lembaga pendidikan, kerja swasta dan pemerintah yang mendapatkan pengembangan kapasitas 6 Lembaga Pengembangan kapasitas pada lembaga pendidikan dalam rangka Pelatihan Satgas Anti Narkoba di lingkungan pendidikan 2 Lembaga sebanyak 40 orang Terbentuknya Satgas Anti Narkoba sehingga terjalin hubungan kemitraan yang harmonis dan sinergis dengan berbagai komponen khususnya dalam menyusun kebijakan P4GN untuk diterapkan di lembaga pendidikan Meningkatnya siswa sebagai satgas anti narkoba yang memiliki keterampilan menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba 27.070.000 Pengembangan kapasitas pada lembaga Kerja Swasta dalam rangka Pelatihan Satgas Anti Narkoba di lingkungan kerja swasta 2 Lembaga swasta sebanyak 40 orang Terbentuknya Satgas Anti Narkoba sehingga terjalin hubungan kemitraan yang harmonis dan sinergis dengan berbagai komponen khususnya dalam menyusun kebijakan P4GN untuk diterapkandi lembaga kerja swasta Meningkatnya pekerja swasta sebagai satgas anti narkoba yang memiliki keterampilan menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba 37.720.000 Pengembangan kapasitas pada lembaga Pemerintah dalam rangka Pelatihan Satgas Anti Narkoba di lingkungan Pemerintah 2 Lembaga Pemerintah sebanyak 40 orang Terbentuknya Satgas Anti Narkoba sehingga terjalin hubungan kemitraan yang harmonis dan sinergis dengan berbagai komponen khususnya dalam menyusun kebijakan P4GN untuk diterapkandi lembaga Pemerintah Meningkatnya pekerja Pemerintah sebagai satgas anti narkoba yang memiliki keterampilan menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba 77.720.000

9 Lingkungan masyarakat desa dan kelurahan yang mendapatkan pengembangan kapasitas 3 Desa / Kelurahan Pembentukan Kapasitas pada Masyarakat desa dan kelurahan Seluruh masyarakat desa/kelurahan sebanyak 60 orang Terbentuknya Satgas Anti Narkoba sehingga terjalin hubungan kemitraan yang harmonis dan sinergis dengan berbagai komponen khususnya dalam menyusun kebijakan P4GN untuk diterapkan di lingkungan masyarakat desa / kelurahan Meningkatnya masyarakat sebagai satgas anti narkoba yang memiliki keterampilan menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba 56.580.000 10 Laporan pelaksanaan layanan wajib lapor pengguna narkoba 2 Dokumen Layanan Wajib Lapor IPWL Terlaksananya program rehabilitasi terhadap pecandu atau korban 2.750.000 Layanan Rawat Jalan ( TAT ) Terlaksananya program rehabilitasi terhadap pecandu atau korban 34.630.000 Layanan refral (pengantaran) Terlaksananya pengantaran Residen Narkoba dalam mengikuti program Terapi dan Rehabilitasi ke Tempat Rehabilitasi 4.300.000 11 Laporan pelaksanaan layanan rehabilitasi rawat jalan pecandu narkoba 1 Laporan

Layanan rehabilitasi Rawat Jalan Terlaksananya program rehabilitasi terhadap pecandu atau korban 12.000.000 Layanan Rehabilitasi Rawat Inap Terlaksananya program rehabilitasi terhadap pecandu atau korban 135.000.000 12 Laporan pelaksanaan layanan pasca rehabilitasi mantan pecandu narkoba 8 Laporan Pengembangan Kapasitas lembaga Rehabilitasi dalam rangka penyalahgunaan Program Pasca Rehabilitasi Pecandu Narkoba Penyalahguna sebanyak 30 orang Merangkul dan pembinaan, sekaligus mencegah kekambuhan kembali mantan penggunaan narkoba yang sudah direhabilitasi sehingga mereka mantan pecandu dapat beradaptasi menjalani fungsi sosial di tengah tengah masyarakat maupun dalam lingkungan sendiri sehingga penyalahguna dan atau Residen Narkoba mampu menjadi pribadi yang hidup normatif, mandiri dan produktif 25.370.000 Guidance dan counseling terhadap korban penyalahguna narkoba ( pelatihan Fasilitator anti narkoba yang melakukan guidance dan coseling terhadap korban penyalahguna narkoba coba pakai ) Masyarakat sebanyak 30 orang pelatihan Fasilitator anti narkoba yang melakukan guidance dan coseling terhadap korban penyalahguna narkoba coba pakai ) sehingga penyalahguna dan atau Residen Narkoba mampu menjadi pribadi yang hidup normatif, mandiri dan produktif 83.730.000

Pendampingan dan pembinaan korban pecandu dalam program pasca rehab penyalahguna / mantan pecandu sebanyak 25 orang Merangkul dan pembinaan, sekaligus mencegah kekambuhan kembali mantan penggunaan narkoba yang sudah direhabilitasi sehingga mereka mantan pecandu dapat beradaptasi menjalani fungsi sosial di tengah tengah masyarakat maupun dalam lingkungan sendiri sehingga penyalahguna dan atau Residen Narkoba mampu menjadi pribadi yang hidup normatif, mandiri dan produktif 19.400.000 Pelayanan Rehabilitasi Penyalahguna narkoba pada lembaga rehabilitasi Instansi Pemerintah Penyalahguna sebanyak 2 orang Pendampingan penyalahguna ke tempat rehabilitasi untuk mencegah kekambuhan kembali penggunaan narkoba sehingga mereka dapat beradaptasi menjalani fungsi sosial di tengah tengah masyarakat maupun dalam lingkungan sendiri sehingga penyalahguna dan atau Residen Narkoba mampu menjadi pribadi yang hidup normatif, mandiri dan produktif 57.850.000 PEMBERANTASAN 13 Laporan Informasi intelijen kejahatan narkoba yang disusun 2 Laporan Informasi Intelijen pelaksanaan pemetaan jaringan sindikat kejahatan narkoba 2 laporan informasi Meningkatnya pengungkapan jaringan sindikat peredaran gelap narkoba Tersusunnya laporan pemetaan jaringan 47.300.000 TATA USAHA 17 Dokumen pembinaan dan pengelolaan administrasi instansi vertikal 9 Dokumen Terwujudnya proses perencanaan dan penganggaran yang terpadu, berbasis kinerja, efektif dan efisien Meningkatnya proses perencanaan dan penganggaran yang terpadu, berbasis kinerja, efektif dan efisien 95.910.000 18 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Terlaksananya pelayanan rutin perkantoran selama 12 Bulan Meningkatnya efektifitas, efisiensi, dan profesionalisme satker baik pada tingkat pusat maupun daerah dalam upaya pelaksanaan program P4GN. 687.306.000

19 Kendaraan bermotor 2 unit Terpenuhinya 2 unit kendaraan sepeda motor 20 21 Perangkat pengolah data dan komunikasi Peralatan dan fasilitas perkantoran 5 unit 12 unit Terpenuhinya 5 unit perangkat pengolah data dan komunikasi (pengadaan printer, komputer, UPS) terpenuhinya 12 unit sarana dan prasarana perkantoran (filling kabinet,lemari arsip,kulkas,tenda) Meningkatnya pelaksanaan operasional kantor dalam upaya pelaksanaan program P4GN Meningkatnya pelaksanaan operasional kantor dalam upaya pelaksanaan program P4GN Meningkatnya pengelolaan tertib administrasi dan pengarsipan dokumen 36.000.000 19.000.000 30.000.000 Mataram, 26 Maret 2015 Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Mataram Drs. H. Nur Rachmat, Apt