BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kecil menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 adalah usaha

dokumen-dokumen yang mirip
Nofianty ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya memiliki jumlah penjualan sebesar < Rp per

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. xix

METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Gambar 1.1 Ruang Produksi Pioncini

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Analisis Strategi Bisnis Pada Restoran Mc Donald s. Mohammad Toufan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Toko Fake Jumper

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diketahui sebagai kekuatan strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari serangga atau hewan-hewan tertentu. Rumput, bambu, kupasan kulit dan otot-otot

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAJU IMPOR BANGKOK (STUDI PADA TOKO BAJU DSCARPASHOP JL. SEI PADANG DALAM 1 NO. 24 MEDAN) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

Univesitas Bina Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

BAB 3 METODE PENELITIAN

: Budi Utami, SE., MM

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Strategi Bisnis CV. Surya Pelangi Dekorasi

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BUKU-BUKU ISLAM PADA CV. GEMA INSANI PRESS. Oleh DEDI SULAIMAN RAMBE H

BAB 2 LANDASAN TEORI

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN. memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perumusan Strategi Pemasaran untuk Menciptakan Sustainable Competitive Advantage pada Toko Sepeda Rodalink Denpasar-Bali

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS TREND PENJUALAN DAN PROSPEK USAHA OBAT PHYLLANTHUS PADA AGROINDUSTRI OBAT TRADISIONAL TRADIMUN

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE KAJIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua milyar rupiah). Dewasa ini persaingan usaha kecil menengah semakin ketat, dengan semakin terbukanya pasar di dalam negeri merupakan ancaman bagi usaha kecil. Semakin banyak barang dan jasa yang masuk dari luar merupakan dampak globalisasi dan masyarakat ekonomi ASEAN. Kemandirian usaha kecil diharapkan dapat menjadi jalan untuk menghadapi persaingan tersebut. Untuk dapat mengahadapi persaingan pengusaha kecil menengah harus memiliki strategi yang baik untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Persaingan ketat biasanya digambarkan dari produk barang dan kualitas barang relatif hampir sama dari suatu daerah. Kota Pematang Siantar merupakan salah satu kota kecil 1

di Indonesia yang terdapat usaha kecil yang merupakan kearifan lokal. Jumlah usaha mikro kecil dan menengah di daerah Pematang Siantar ada pada tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Jumlah Usaha Kecil Menengah Pematang Siantar Tahun 2014 N o Indikator Jumla h 1 Industri makanan, minuman, dan tembakau 175 2 Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit 48 3 Industri kayu dan peralatan kayu 36 4 Industri kertas percetakan dan penerbitan 60 5 Industri logam, besi dan perlengkapan 48 6 Industri barang-barang dari logam 150 7 Industri pengolahan lainnya 21 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Usaha kecil mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, namun di dalam pengembangan usaha mengalami banyak permasalahan. Permasalahan yang dihadapi usaha kecil menengah, yakni kurang permodalan, kesulitan dalam pemasaran, struktur organisasi sederhana dengan pembagian kerja yang tidak baku, kualitas manajemen rendah, sumber daya manusia terbatas dan kualitasnya rendah, tidak mempunyai laporan keuangan, aspek legalitas lemah, dan rendahnya kualitas teknologi. Permasalahan ini mengakibatkan lemahnya jaringan usaha, keterbatasan kemampuan penetrasi pasar dan diversifikasi pasar, skala ekonomi terlalu kecil sehingga sukar menekan biaya, margin keuntungan sangat kecil, dan usaha kecil tidak memiliki keunggulan kompetitif. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil sebainya dijadikan input atau pertimbangan dalam merumuskanstrategi pengembangan 2

agar strategi yang diaplikasikan bersifat komprehensif dan berjalan secara efisien dan efektif. Berbagai jenis usaha kecil berdasarkan budaya yang ada di Indonesia untuk melestarikan budaya. Usaha kecil tersebut menghasilkan produkprodukyang menunjukkan suatu identitas daerah baik itu dalam bentuk benda perhiasan, bahan pakaian, pernak-pernik, makanan. Hal ini merupakan salah satu usaha untuk melestarikan budaya suatu daerah, bahkan mampu mengenalkan kebudayaan daerah tersebut kepada orang lain yang belum mengetahui. Penduduk pribumi Sumatera Utara terdiri dari beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak. Suku Batak terdiri dari beberapa bagian seperti Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Pakpak, dan Batak Mandailing yang memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.masing-masing saling mempertahankan adat dan kebudayaannya di daerahnya maupun di daerah lain. Masyarakat Suku Batak yang berdomisili di daerah luar Sumatera Utara tetap menunjukkan dan mempertahankan identitas daerah asalnya. Hal yang paling umum menggunakan pakaian yang menunjukkan identitas adat dan kebudayaan karena dapat dipakai sehari-hari yang diproduksi oleh usaha kecil. Jenis usaha kecil yang menghasilkan jenis pakaian kaos di Sumatera Utara sangat banyak, namun yang memproduksi kaos yang memiliki motif batak belum banyak. Usaha kecil yang menghasilkan baju motif batak memproduksi baju yang menunjukkan identitas Batak, baik itu melalui motif dengan tulisan berbahasa batak yang merupakan kata-kata indah,kata-kata nasihat, motif ulos, dan motif gorga. 3

Demi menjaga budaya Batak usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar memproduksi kaos bermotif budaya Batak. Usaha kecil ini melihat masyarakat batak yang berdomisili di Sumatera Utara lebih menyukai produk-produk pakaian luar yang mampu menghilangkan nilai kebudayaan batak. Untuk menunjukkan pelestarian terhadap kebudayaan batak dan mengajak masyarakat untuk lebih menujukkan identitas kebudayaan batak usaha kecil Cok Ko Tengok memproduksi baju kaos motif batak yakni baju kaos, dan polo dengan jenis motif yang berbeda-beda. Usaha kecil Cok Ko Tengok ( CKT) didirikan pada tahun 2014 Januari dengan mengusung konsep produk yang dapat memancing atau menimbulkan rasa cinta dan bangga masyarakat terhadap sukunya, terutama suku Batak. Usaha kecil Cok Ko Tengok menghasilkan produk baju dengan desain yang menarik dan bervariasi, ada yang mengandung pesan moral, pengetahuan tentang budaya batak, atau pun berupa humor, sehingga kaos Cok Ko Tengok (CKT) diminati oleh masyarakat banyak khususnya suku Batak dan warga Sumatera Utara. Produksi usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) menunjukan kebanggan Suku Batak terhadap budaya Batak, Proud To Be Batak.Selain mencipatakan produk yang bertemakan Batak, juga memproduksi produk-produk yang bermaterikan kota-kota asal suku Batak, seperti Medan, Siantar, dan kota-kota lainnya di Sumatera Utara, suku Batak yang ada di perantauan selalu ingat dan dapat mengobati rasa rindu terhadap suku dan kampung halaman. Usaha kecil toko baju Cok Ko Tengok didirikan ini berdasarkan atas jumlah suku terbesar di Indonesia. Berdasarkan pemantauan dari beberapa 4

sumber data yang diperoleh oleh pengusaha. Suku Batak merupakan salah satu suku yang berjumlah banyak di Indonesia yakni menempati rangkin tiga. Tabel 1.2 berikut menunjukkan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan suku yang ada di Indonesia. Tabel 1.2 Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan suku tahun 2014 Sumber: www.bps.go.id 5

Usaha kecil toko baju Cok Ko Tengok harus mampu mengikuti perkembangan pasar dan menghadapi persaingan yang terjadi. Saat ini usaha kecil toko baju Cok Ko Tengok sedang membenahi pengembangan usaha dari beberapa hal. Penjualan yang dilakukan oleh usaha kecil ini melalui penjualan online yang meliputi website Cok Ko Tengok, facebook, instagram. Dan pengusahanya juga berharap ingin membesarkan usaha ini melalui komunikasi mulut ke mulut para konsumen yang menggunakan produk Cok Ko Tengok. Legalitas usaha toko baju ini juga belum dimiliki, pengusaha lain yang ingin membuka usaha menggunakan nama toko baju Cok Ko Tengok diijinkan oleh pengusaha sesuai dengan kesepakatan dan sejauh tidak merugikan pengusaha toko baju Cok Ko Tengok. Potensi untuk mengembangkan usaha belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengusaha karena adanya beberapa masalah dalam perkembangannya. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil Cok Ko Tengok ini adalah tingkat produksi yang rendah karena keterbatasan modal, bahan baku, teknologi, dan kurangnya promosi (pemasaran dilakukan melalui bisnis online dan komunikasi mulut ke mulut) untuk pengembangan usaha. Dengan adanya masalah tersebut, dan untuk menghadapi persaingan maka perlu dirumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat untuk usaha kecil Cok Ko Tengok ini. Untuk memformulasikan strategi dalam pengembangan usaha kecil Cok Ko Tengok maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi visi, dan misi. Hal ini perlu dilakukan karena penerapan strategi membutuhkan kecocokan visi misi dengan serangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan yang 6

ditentukan. Analisis lingkungan internal dan eksternal perlu dilakukan sebagai input untuk merumuskan alternatif strategi. Analisis lingkungan internal mencakup pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan. Dalam analisis lingkungan eksternal, yang harus dianalisis mencakup lingkungan ekonomi, trend gaya busana, sosial-budaya, demografi dan persaingan industri pakaian. Berdasarkan kondisi yang dihadapi oleh usaha kecil Cok Ko Tengok sangat diperlukan strategi bisnis yang mampu menjaga eksistensi bisnis dan meraih peluang dalam mengembangkan usaha. Penelitian ini merumuskan suatu strategi pengembangan usaha yang mengintegrasikan keunggulan atau potensi usaha kecil toko baju Cok Ko Tengok melalui peluang eksternal yang ada. Penelitian ini diawali dengan analisis potensi dan masalah yang dihadapi setiap bagian pengembangan, sehingga mampu mengidentifikasi bagian mana yang menjadi potensi yang bisa dikembangkan untuk mampu dirumuskan menjadi strategi. Dengan adanya strategi pengembangan yang terintegrasi diharapkan usaha kecil Cok Ko Tengok(CKT) menjadi kegiatan ekonomi yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi, tidak hanya memiliki keunggulan komparatif melainkan keunggulan kompetitif. Analisis alternatif strategi usaha kecil Cok Ko Tengok dapat diperoleh melaluiinternal Factor Analysis Summary (analisis IFAS), Eksternal Factor Analysis Summary (analisis EFAS), Strategic Factor Analysis Summary (analisis SFAS). Selanjutnya menggunakan matriksstrength-weakness-oppurtunity- Threat (SWOT). Untuk menentukan jenis strategi apa yang harus dilakukan 7

dalam pengembangan usaha digunakan Strategic Position and Action Evaluation (matrix SPACE). Untuk mengevaluasi strategi alternatif yang ditentukan digunakan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu : 1. Faktor internal apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar? 2. Faktor eksternal apa yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi aktivitas operasional usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar? 3. Apa strategi pengembangan usaha yang dapat diaplikasikan oleh usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar 2. Untuk mengetahui faktor eksternal apa yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi aktivitas operasional usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar 8

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan pada usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar. 1.4 Manfaat Penelitian Peneliti berharap agar penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaaat Teoritis Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu administrasi bisnis dan menambah kajian ilmu khususnya dalam pengembangan usaha untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan usaha yang diterapkan dalam suatu usaha mikro kecil menengah yang memproduksi baju motif batak. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, sebagai pengalaman nyata menganalisis strategi usaha mikro kecil menengah di dalam mengembangkan usaha. b. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian ini menjadi bahan referensi tambahan bagi mahasiswa/i tentang strategi pengembangan usaha. c. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberi masukan dan pertimbangan mengenai strategi pengembangan usaha untuk meningkatkan pemasaran maupun meningkatkan pendapatan melalui potensi yang dimiliki usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar. 9