BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pentingnya matematika di dalam sekolah selalu dianggap sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Usulan Penelitian B. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mendorong adanya perubahan sosial. Taraf kehidupan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keilmuannya untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. didiknya, ia harus kreatif terlebih dahulu. Umumnya guru yang kreatif itu

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar. Faktor-faktor itu antara lain : a) Instrumen Input yaitu ;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal. Guru sebagai pendidik, fasilitas, metode pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi berkembangan IPTEK yang semakin berkembang pesat, sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pada pengalaman langsung dan nyata bagi para peserta didik dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan. masyarakat, dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Megannuary Ruchwanda Putra Sae, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha nyata dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

A. Latar Belakang Penelitian

2 memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Metode y

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pembelajaran yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan hasil pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Melalui pendidikan yang baik, diperoleh hal-hal baru sehingga

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan hidup untuk beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan di Indonesia salah satunya ditandai dengan

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas salah satunya dapat

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. media pembelajaran yang sesuai, walaupun tentu masih ada aspek-aspek lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang terus dilakukan manusia sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku secara sistematis. Proses belajar dilakukan dengan tidak mengenal tempat dan waktu. Artinya, belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Proses belajar yang dilakukan secara formal di sekolah bertujuan untuk mengarahkan perubahan tingkah laku siswa secara sistematis, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya. Salah satu keberhasilan proses belajar di sekolah bergantung pada kompetensi guru dalam mengajar. Guru dapat menyampaikan materi dengan baik melalui bantuan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Hal tersebut karena adanya tuntutan efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Namun pada kenyataannya, siswa merasa malas dan bosan dalam mengikuti pembelajaran karena adanya dominasi sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik dan kurangnya variasi guru dalam menggunakan media pembelajaran. Artinya, pembelajaran yang dilakukan cenderung berpusat pada guru dan mengandalkan kemampuan berbicara guru dalam

menerangkan, tanpa disertai media pembelajaran. Padahal, proses pembelajaran dengan menggunakan media yang bervariasi lebih diminati oleh siswa, sehingga siswa fokus pada pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas pembelajaran secara optimal, guru harus mengurangi dominasi sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik dengan cara memaksimalkan penggunaan media pembelajaran dan menambah variasinya, terutama untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yang mempunyai cakupan materi luas. Materi dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki cakupan yang luas, sehingga muncul anggapan siswa bahwa materi IPS banyak, sulit, dan cenderung hafalan sehingga terkesan membosankan dan membuat siswa malas untuk belajar. Munculnya anggapan tersebut dikarenakan mata pelajaran IPS di SMP merupakan mata pelajaran yang memiliki materi-materi dari berbagai disiplin ilmu sosial, diantaranya Ekonomi, Geografi, Sejarah dan Sosiologi. IPS merupakan pengintegrasian dari berbagai macam disiplin ilmu sehingga cakupan materinya luas. Di samping cakupan materi IPS yang luas, mata pelajaran IPS sangat dekat dengan kondisi lingkungan dan kehidupan masyarakat. Guru harus dapat membawakan kehidupan masyarakat yang sangat kompleks ke dalam pembelajaran IPS sesuai dengan realitas. Objek-objek tertentu dalam masyarakat yang terlalu besar, terlalu kecil, dan berbahaya, dapat dihadirkan ke dalam pembelajaran IPS melalui media pembelajaran. Namun pada

kenyataannya, guru kesulitan untuk membawakan kehidupan masyarakat yang sangat kompleks ke dalam pembelajaran IPS sesuai dengan realitas karena kurangnya inovasi guru dalam menggunakan media pembelajaran. Tidak hanya guru saja yang dituntut untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mengajar, tetapi siswa juga dituntut untuk mengembangkan kepekaan sosial serta critical thinking. Apalagi di dalam Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah yang disebut dengan istilah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Kenyatannya, media pembelajaran yang di dalamnya memuat pendekatan saintifik belum banyak variasinya. Pada dasarnya, media pembelajaran memiliki banyak variasi atau jenisnya. Masing-masing jenis media pembelajaran tersebut memiliki ciri-ciri dan karakteristik tertentu. Berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik berbagai macam media pembelajaran, media yang sering digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah adalah media visual karena cara pembuatan dan penggunaannya yang mudah. Didukung pula dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa perolehan hasil belajar seseorang paling banyak ditentukan oleh keterlibatan indera pandang atau dalam hal ini disebut sebagai media visual. Sebuah penelitian menurut Baugh (Azhar Arsyad, 2009: 10), kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar, sisanya 5% dengan indera lainnya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa cara belajar

visual lebih banyak menyerap pemahaman siswa karena terlibat langsung dalam pembelajaran daripada hanya mendengarkan penjelasan guru. Media visual sangat penting dan besar pengaruhnya dalam pembelajaran IPS. Melalui media visual, guru dapat mengurangi dominasi sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik. Di sisi lain, siswa dapat memperkuat ingatannya dan memberikan kelancaran pemahaman, sehingga mampu mengatasi anggapan siswa bahwa materi IPS banyak, sulit, dan cenderung hafalan. Visual dapat pula menumbuhkan minat belajar siswa karena menggambarkan hakikat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai keadaan sebenarnya. Pengajaran akan lebih efektif apabila objek atau kejadian yang menjadi bahan pengajaran divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan sebenarnya. Pengamanatan pendekatan saintifik juga dapat dimunculkan pada media visual karena siswa dapat mengamati gambar atau bentuk tersebut dan mengkomunikasikan penalarannya sebagai hasil dari berpikir kritis. Besarnya manfaat dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPS dan tuntutan Kurikulum 2013 tersebut, mendorong peneliti untuk mengembangkan media visual Kirigami Pop Up. Kirigami adalah variasi dari origami melalui kegiatan melipat, menggunting, dan memotong kertas. Salah satu jenis kirigami adalah Kirigami Pop Up, yaitu suatu lipatan yang jika dibuka dengan sudut tertentu akan memunculkan suatu bentuk tampilan. Kirigami Pop Up sudah mulai ditemui dikalangan masyarakat, hanya saja perkembangannya masih dalam bentuk kartu ucapan. Kirigami Pop Up sangat

menarik jika dihadirkan pada pembelajaran dalam bentuk media visual Kirigami Pop Up. Media visual Kirigami Pop Up memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik karena gambar dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser. Sebagai bentuk usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran IPS di SMP dan menambah variasi media pembelajaran IPS, maka perlu dibuat atau dikembangkan media pembelajaran berbasis visual, terutama pengembangan media visual Kirigami Pop Up. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia ini bertujuan untuk menambah keanekaragaman media pembelajaran IPS dan sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik, motivasi, dan minat dalam pembelajaran IPS. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Adanya anggapan bahwa materi IPS banyak, sulit, dan cenderung hafalan. 2. Penyampaian pembelajaran IPS hanya didominasi secara verbalistik. 3. Sulitnya membawakan kehidupan masyarakat yang sangat kompleks ke dalam pembelajaran IPS sesuai dengan realitas. 4. Tuntutan pengembangan kepekaan sosial serta critical thinking siswa. 5. Belum banyak variasi media pembelajaran IPS.

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka akan dilakukan pembatasan masalah yang akan diteliti. Penelitian ini dibatasi pada belum banyaknya variasi media dalam pembelajaran IPS. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII? 2. Bagaimana kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia sebagai media pembelajaran IPS? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pengembangan ini adalah: 1. Mengetahui cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII. 2. Mengetahui kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia sebagai media pembelajaran IPS.

F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan memberikan manfaat: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk menunjang pembelajaran di kelas, khususnya mata pelajaran IPS di SMP. 2. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah pengalaman di dunia pendidikan, kaitannya dengan pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS. b. Bagi Guru Melalui penelitian ini, guru diharapkan dapat memberikan inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan memanfaatkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. c. Bagi Siswa Melalui penelitian ini, siswa diharapkan mendapatkan pengalaman baru mengenai cara belajar pada mata pelajaran IPS menggunakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia sehingga dapat menambah motivasi belajar.

d. Bagi Universitas Hasil penelitian dapat menambah pustaka sebagai literatur bagi penelitian yang relevan tentang pengembangan media pembelajaran IPS. e. Bagi Dunia Pendidikan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran untuk pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. G. Spesifikasi Produk yang dikembangkan Penelitian pengembangan ini menghasilkan sebuah media visual Kirigami Pop Up yang berisi materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia disesuaikan dengan materi pembelajaran IPS kelas VII Kurikulum 2013. 2. Media visual Kirigami Pop Up berisi satu bahasan pokok, yaitu materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang lebih ringkas namun tetap sesuai dengan standar isi. 3. Media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dilengkapi dengan petunjuk penggunaan media untuk guru dan siswa.

4. Media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia berukuran A4 yang dijilid hardcover. 5. Media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia berisi pop up yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka. 6. Di dalam media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia terdapat kata-kata mutiara yang dapat meningkatkan keterampilan sikap siswa dalam menghargai karunia Tuhan. 7. Tampilan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia unik dan menarik karena terdapat permainan warna, gambar, teks, dan konstruksi pop up dalam desain keseluruhan. 8. Sasaran produknya yaitu guru IPS dan siswa kelas VII SMP. 9. Media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas. 10. Produk yang dikembangkan berupa gambar, teks, dan pop up yang di dalamnya terdiri dari: a. Materi pembelajaran IPS yang telah ditentukan dan sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pada pengembangan ini peneliti memilih materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia.

b. Soal pertanyaan yang bersangkutan dengan materi berupa soal esai untuk bahan diskusi untuk mendapatkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam pembelajaran. H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi Pengembangan Asumsi pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang disusun adalah: a. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang disusun dapat digunakan dalam pembelajaran IPS di SMP kelas VII. b. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat memotivasi belajar IPS siswa. c. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa. d. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat meningkatkan kepekaan sosial siswa. e. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat merangsang siswa berpikir runtut.

f. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. g. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat memancing antusias membaca siswa. h. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat digunakan untuk pembelajaran IPS dengan materi yang sama untuk periode selanjutnya. i. Siswa lebih tertarik terhadap media yang unik dan tidak membosankan. Dari asumsi di atas meyakinkan peneliti bahwa pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII dapat dikembangkan dan bermanfaat sesuai yang diharapkan. 2. Keterbatasan Pengembangan Keterbatasan dalam pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, yaitu: a. Keterbatasan kemampuan pengembang dalam menguasai materi. b. Materi yang tercantum terbatas pada poin-poin penting saja. c. Dalam menguji produk dilakukan oleh ahli yang jumlahnya terbatas. d. Uji penggunaan media oleh guru terbatas pada satu guru IPS. e. Uji penggunaan media oleh siswa terbatas pada satu kelas. f. Keterbatasan waktu dan biaya.

I. Definisi Istilah Definisi istilah yang ada dalam penelitian pengembangan ini adalah: 1. Media visual Kirigami Pop Up adalah media pembelajaran berbasis visual yang di dalamnya terdapat Kirigami Pop Up, yaitu variasi dari origami melalui kegiatan melipat, memotong, dan menggunting kertas sehingga menimbulkan dimensi yang didesain menggunakan aplikasi Corel Draw dan dikemas dalam hardcover. 2. Pengembangan media pembelajaran untuk pembelajaran IPS adalah kegiatan menyusun, mendesain, memproduksi, dan mengevaluasi media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPS. 3. Pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk Pembelajaran IPS di SMP Kelas VII adalah kegiatan menyusun, mendesain, memproduksi, dan mengevaluasi media pembelajaran berbasis visual yang di dalamnya terdapat Kirigami Pop Up, yaitu variasi dari origami melalui kegiatan melipat, memotong, dan menggunting kertas sehingga menimbulkan dimensi yang didesain menggunakan aplikasi Corel Draw dan dikemas dalam hardcover, serta memuat materi IPS untuk kelas VII, yaitu materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang di dalamnya terdiri dari enam materi inti untuk digunakan dalam pembelajaran IPS.