disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG

REVIEW RTRWP DAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN)

Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK

PENATAAN KORIDOR RIMBA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015

Edisi 1 No. 1, Jan Mar 2014, p Resensi Buku

Perkembangan Penelitian Terpadu Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan dalam Revisi RTRWP

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

KEBIJAKAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI UNTUK PEMBANGUNAN DILUAR KEGIATAN KEHUTANAN

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

CEDERA. Website:

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

Keragaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

KRITERIA CALON AREAL IUPHHK-RE DALAM HUTAN PRODUKSI

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

DUKUNGAN KEMENTERIAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

Lampiran 3d. Rencana Strategis Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN. Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Deregulasi Perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan dalam rangka Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2013

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.49/Menhut-II/2011 TENTANG RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN) TAHUN

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN No.60/Kpts/RC.110/4/08 TENTANG

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU

PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI

INDONESIA Percentage below / above median

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. 07 November 2016

DEPARTEMEN KEHUTANAN November, 2009

Disabilitas. Website:

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

RISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22

REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

BERITA RESMI STATISTIK

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN IV TAHUN 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2016

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA

KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2015

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Transkripsi:

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

Hutan : suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (Pasal 1 angka 2 UU No. 41 Tahun 1999) Kawasan hutan : wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (Pasal 1 angka 3 UU No. 41 Tahun 1999) Pengertian Hutan = Kawasan Hutan

Hutan register Penunjukan partial TGHK Paduserasi RTRWP - TGHK Penunjukan Kawasan Hutan Usulan Perubahan Kawasan Hutan dalam Review RTRWP/K dan Pemekaran < 1980 1980-1992 1992-1999 1999-2005 2004-2007 UU No. 5/1967 UU No. 5/1990 UU No. 24/1992 UU No. 41/1999 UU No. 32/2004 UU No. 26/2007

LUAS KAWASAN DAN KONDISI PENUTUPAN HUTAN INDONESIA Fungsi Luas (Jt Ha) HHK 23.523.472 HL 31.595.082 HP 36.736.370 HPT 22.343.819 HPK 22.744.932 Total 136.943.675 Tutupan Lahan Luas (Jt Ha) Primer 45.574.936 Sekunder 43.304.426 Tanaman 3.603.728 Non Hutan 44.460.584 Total 136.943.675

POSISI KAWASAN HUTAN DI DALAM RTRW STRUKTUR RUANG 1. Sistem perkotaan 2. Sistem transportasi 3. Sistem energi 4. Sistem telekomunikasi 5. Sistem sumber daya air. RTRW Kawasan Lindung 1. Perlindungan Kawasan bawahannya: Kawasan hutan lindung Kawasan Bergambut Kawasan resapan air 2. perlindungan setempat 3. KSA/KPA, dan cagar budaya 4. Rawan bencana alam 5. Kawasan lindung geologi, dan lainnya POLA RUANG Kawasan Budidaya 1. Kawasan hutan produksi 2. Kawasan hutan rakyat 3. Kawasan pertanian 4. Kawasan perikanan 5. Kawasan pertambangan 6. Kawasan industri 7. Kawasan pariwisata 8. Kawasan pemukiman dan atau 9. Kawasan lainnya

UU 26/2007 Gubernur Ranperda RTRW Persetujuan Substansi Kehutanan Tidak ada Perubahan Kawasan htn. Ada Perubahan Kawasan Tim Terpadu UU 41/1999 Menteri Kehutanan Persetujuan Menteri Kehutanan DPR RI Hasil Penelitian Terpadu

Selesai Proses DPR Proses Timdu dan Persiapan Penelitan Terpadu (13 Provinsi) (3 Provinsi) (17 Provinsi) Ada Perubahan: 1. Kalsel 2. Gorontalo Tdk Ada Perubahan: 3. Lampung 4. Jateng 5. DIY 6. Bali 7. NTB 8. Sulsel 9. Jabar 10. Banten 11. Jatim 12. NTT 13. DKI 1. Kalteng 2. Sumbar 3. Sultra 1. Kaltim 2. Kalbar 3. Riau 4. Kepri 5. Bengkulu 6. Jambi 7. Babel 8. Papua 9. Aceh 10. Sumut 11. Sulut 12. Sulteng 13. Sulbar 14. Maluku 15. Papua Barat 16. Sumsel 17. Malut

PERMASALAHAN TATA RUANG KAWASAN HUTAN Sebagian besar revisi RTRW berimplikasi perubahan peruntukan/status maupun fungsi kawasan hutan >>> dampak thd kepastian usaha Perubahan kawasan hutan yang diusulkan berskala besar Usulan tidak dilengkapi hasil kajian teknis dan data spasial rencana serta realisasi pemanfaatan ruang Konflik kepentingan antar lembaga (tumpang tindih perizinan, izin penggunaan tanpa melalui prosedur pelepasan, dsb) Pemekaran desa & wilayah administrasi yg mendesak kawasan hutan UPAYA TINDAK LANJUT 1. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam mempercepat proses pengusulan Review RTRWP dan Updating Data KH; 2. Mengkomunikasikan perlunya proses multi pihak dalam review RTRWP kehutanan termasuk proses kajian oleh Timdu;

TINDAK LANJUT PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN PERENCANAAN KAWASAN HUTAN (RKTN 2011-2030)

Realitas Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan IUPHHK-HT (9.393.535 Ha) IUPHHK-HA (24.877.255 Ha) IUPHHK-RE (185.005 Ha) HKM (43.387 Ha) KAWASAN HUTAN INDONESIA HTR (631.628 Ha) Hutan Desa (3.399 Ha ) IUPHHBK-HT (21.620 Ha) Pelepasan Kebun dan Transmigrasi (5.929.448 Ha) IPPKH (623.287 Ha)

Analisis Kawasan Dalam Rangka Penentuan Arahan Pemanfaatan Kawasan Peta Tematik (21 tema) 1 Peta Dasar PETA DASAR TEMATIK KEHUTANAN (PDTK) 2 1 2 3 4 PETA KAWASAN HUTAN PETA MORFOLOGI DAS PETA PENUTUPAN LAHAN LAHAN 5 6 PETA SEBARAN GAMBUT PETA PEMANFAATAN PETA PENGGUNAAN DAN PELEPASAN KH KRITERIA 1 2 3 4 5 6 ARAHAN SPASIAL Kawasan Untuk Konservasi Kawasan Untuk Hutan Alam dan Lahan Gambut Kawasan Untuk Rehabilitasi Kawasan Untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar Kawasan Untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil Kawasan untuk Non Kehutanan PETA LAHAN KRITIS

No. Arahan Pemanfaatan 1 2 3 4 5 6 Kawasan untuk Konservasi Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut Kawasan untuk Rehabilitasi Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil Kawasan untuk Non Kehutanan Kawasan ini tujuan utamanya diarahkan untuk konservasi sumber daya hutan. Dalam pengelolaannya tetap mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dan mempertimbangkan aspek pemanfaatan, perlindungan dan pengawetan Kawasan ini tujuan utamanya diarahkan untuk melindungi ekosistem hutan alam dan gambut serta penyediaan karbon. Pemanfaatan kedepan dapat dilakukan dengan tanpa meninggalkan tujuan utamanya. Skemaskema perdagangan karbon dapat diarahkan melalui pemanfatan kawasan ini. Kawasan hutan ini penekanannya diarahkan untuk percepatan rehabilitasi karena kondisinya berada dalam wilayah DAS kritis dan areal bekas pertambangan. Apabila proses rehabilitasinya telah selesai dapat dilakukan pemanfaatan sesuai fungsi dan arahan pemanfaatannya. Kawasan hutan ini tujuan utamanya diarahkan untuk pengusahaan hutan skala besar (korporasi) dengan berbagai skema, antara lain IUPHHK- HA/HT/RE. Kawasan Hutan ini tujuan utamnya diarahkan untuk pengusahaan hutan skala kecil (masyarakat) dengan berbagai skema (HTR, HKm, HD). Pada kawasan ini diharapkan peran serta dan akses masyarakat terhadap sumber daya hutan menjadi terbuka. Kawasan ini merupakan kawasan yang disiapkan untuk hutan rakyat dan untuk memenuhi kebutuhan sektor non kehutanan. Prosesnya tetap melalui prosedur perundangan yang berlaku.

Hasil Analisis Kondisi eksisting Kawasan (Per Fungsi)

SKENARIO KEBUTUHAN RUANG Skenario Optimis: Luas kawasan hutan dapat dipertahankan dan konflik dapat diselesaikan. Analisis empiris proses review tata ruang yang sudah dan sedang berjalan, dukungan untuk sektor lain serta penyelesaian konflik masyarakat di dalam dan sekitar hutan berpotensi mengurangi 20% dari luas kawasan hutan. Skenario Rasional: Kepastian luas kawasan hutan yang secara efektif dapat dimanfaatkan sekitar 80% dengan konflik yang minimal

Analisis Luas Efektif/Rasionalisasi Kawasan Hutan s/d 2030 ARAHAN/RENCANA HK FUNGSI KAWASAN (juta Ha) HP HL TETAP TERBATAS KONVERSI Kawasan Konservasi 23,20 - - - - Kawasan Hutan Alam dan Lahan Gambut Kawasan untuk Rehabilitasi Kawasan Pengusahaan Hutan Skala Besar Kawasan Pengusahaan Hutan Skala Kecil Kawasan untuk Non Kehutanan - 22,91 1,45 0,61 3,42 Rasionalisasi Kawasan 3,62 4,14 2,78 2,23 0,75 20% dari luas rehabilitasi dan - - 26,18 20,17 8,18 pemanfaatan di HL dan HP - 1,81 2,19 1,45 1,53 - - - - 4,06 ** 14.28 juta ha Jumlah 26,82 28,86 32,60 24,46 17,94 18.34 Perubahan peruntukan di dalam kawasan HL dan HP dilakukan untuk permukiman dan resolusi konflik lahan dan diarahkan pada areal non produktif melalui perubahan tata ruang dan perubahan parsial ** Bandingkan pengurangan 20% dari luas kawasan (14,28 jt ha) dengan luas usulan perubahan kawasan hutan dalam RTRWP seluas 15,49 jt ha)

Pertumbuhan penduduk dan pembangunan nasional berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan lahan. salah satu pilihannya adalah berasal dari kawasan hutan melalui perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan. Dalam rangka menunjang pembangunan di luar kehutanan, Kementerian Kehutanan telah mencadangkan kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) untuk pembangunan non kehutanan antara lain untuk perkebunan, peternakan, pertanian, permukiman transmigrasi, pembangunan infrastruktur, waduk, pengembangan wilayah, dll. Perubahan peruntukan (pelepasan) kawasan hutan yang sinifikan antara lain diperuntukan bagi pengembangan usaha perkebunan dan permukiman transmigrasi. Pelepasan kawasan hutan tersebut dimulai dengan pemberian persetujuan prinsip yang kemudian diikuti dengan keputusan (SK) pelepasan kawasan hutan.

ARAHAN INDIKATIF RKTN 2011-2030 PULAU SUMATERA

Hasil Analisis Kondisi Eksisting Kawasan (Per Fungsi) PULAU SUMATERA Arahan/Rencana Fungsi Kawasan HK HL HP HPT HPK Total Kawasan Konservasi 4.494.315 - - - - 4.494.315 Kawasan Hutan Alam dan Lahan Gambut - 3.435.652 495.538 223.847 241.956 4.396.993 Kawasan Untuk Rehabilitasi 962.789 1.925.771 1.059.832 1.046.487 128.639 5.123.518 Kawasan Pengusahaan Hutan Skala Besar (Hutan Alam/Hutan Tanaman) - - 4.857.055 2.076.588 369.978 7.303.621 Kawasan Pengusahaan Hutan Skala Kecil (Masyarakat) - 261.582 840.855 484.287 104.704 1.691.428 Kawasan Untuk Non Kehutanan - - - - 2.900.562 2.900.562 TOTAL 5.457.103 5.623.006 7.253.280 3.831.209 3.745.838 25.910.437

ARAHAN INDIKATIF PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN DI PULAU SUMATERA Kawasan Untuk Non Kehutanan 11% Kawasan Pengusahaan Hutan Skala Kecil (Masyarakat) 7% Kawasan Pengusahaan Hutan Skala Besar (Hutan Alam/Hutan Tanaman) 28% Kawasan Konservasi 17% Kawasan Hutan Alam dan Lahan Gambut 17% Kawasan Untuk Rehabilitasi 20%

Pada Ekosistem Rimba sebagian besar pemanfaatannya adalah untuk konservasi dan sebagian untuk fungsi perlindungan serta budidaya. Keberhasilan pengelolaan ekosistem rimba sangat tergantung pada partisipasi kabupaten yang arealnya masuk dalam kawasan tersebut.

Kontribusi sektor kehutanan tidak hanya berupa log/kayu Hutan sebagai life supporting system (sistem penyangga kehidupan) hutan sebagai prasyarat berkembangnya seluruh sektor belum diperhitungkan konsep PDB/PDRB Hijau Banyak produk kehutanan yang tidak diperhitungkan sebagai kontribusi sektor kehutanan dalam perhitungan PDB Nasional ekowisata, pulp, furniture, kertas dll.

Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan Gedung Manggala Wanabakti, Blok I, Lantai 2, Jl. Gatot Subroto, Jakarta 10270 Telp. 021-5720295 Fax. 021-5720216 terima kasih