BAB I PENDAHULUAN. keuangan syari ah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh perkembangan pasar modal, maka saham telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupak an subset dari

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha semakin lama semakin pesat. Persaingan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pasar keuangan negara-negara maju memang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana dapat mengeluarkan surat berharga yang akan. diperjualbelikan di pasar modal sehingga mereka dapat memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

STIE DEWANTARA Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi suatu negara menjadi bagian terpenting untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. akibat guncangan ekonomi global menjadi suatu jawaban akan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. darinya. Lembaga keuangan itu sendiri menurut Undang Undang No.14 / 1967

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi pasar modal yang dikenal saat ini cukup beragam diantaranya saham,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin lama semakin berkembang pesat. Hal

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

REKSADANA SYARI AH. Jaya Miharja *

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara dapat mempengaruhi pasar modal lainnya di negara yang. untuk negara yang masih berkembang (

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang. berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi dan praktisi

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. yang menghitung indeks harga rata rata saham untuk jenis saham saham yang

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial nervecentre

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal atau Capital market merupakan pasar yang. memperdagangkan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Di negara-negara maju,

MEKANISME DAN PERKEMBANGAN REKSADANA SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. membiayai investasi perusahaan. Meski dalam peraturan tersebut lembaga keuangan

Reksa Dana. Pengertian Reksa Dana

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. hak atau batil. Rasul SAW selalu menganjurkan kepada umatnya agar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan munculnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat dalam industri pasar modal global. Perkembangan tersebut

BAB III APLIKASI REKSADANA CAMPURAN (INVESTASI BERIMBANG)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan yang dikeluarkan secara periodik oleh perusahaan, akan

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam mekanisme investasi tersebut sehingga dengan sendirinya ia

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARI AH (STUDI PADA BANK SYARI AH MANDIRI CABANG SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Seorang investor harus mampu

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk

SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

PASAR MODAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi a. PT. Fortis Investment

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha, perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah, Pustaka Setia,

BAB I PENDAHULUAN. nominal (mata uang) serta dapat diperjual-belikan. Sedangkan menurut Dyah

Pasar Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang


BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. wadah investasi yang dapat menyerap aliran modal dalam sekala besar.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hadirnya Bank Muamalat, Asuransi Takaful, dan tumbuhnya lembaga keuangan syari ah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi yang berbasis pada investor muslim. Bapepam mulai melakukan inisiatif untuk mewadahi investor muslim, maka mulai tahun 1997 dihadirkan reksadana syari ah dengan produknya yang bernama danareksa syari ah. Kemudian pada tahun 2000 dihadirkan kembali produk baru dengan nama danareksa syari ah berimbang. 1 Sistem danareksa syari ah ini belum menjadi bagian terpisah sistem reksadana yang ada selama ini. Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian masyarakat karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Di sisi lain, reksadana syari ah memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material. Di pasar modal, sejak tahun 2001, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan subset dari Index Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan mengacu kepada index di JII, investor yang ingin 1 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syari ah, Yogyakarta : Ekonisia, cet. Ke-I, 2003, hlm. 201.

2 membenamkan dananya sesuai syari ah akan lebih mudah. Mereka bisa menggunakan index itu sebagai sasaran tolok ukur kinerja (benchmark), tidak secara langsung sebagai sasaran investasi. 2 Dalam pasar modal, dibedakan antara spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari derajat ketidak pastian yang dihadapinya. Untuk itu perlu dilihat dahulu karakter dari masing-masing investasi dan spekulasi. Pertama, investor di pasar modal adalah perorangan atau lembaga yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk berinvestasi (yang berindikasi mengharapkan deviden) di perusahaan-perusahaan go publik yang diyakininya baik dan menguntungkan, bukan untuk mencari capital gain melalui short selling. Mereka mendasari keputusan investasinya pada informasi yang terpercaya tentang faktor-faktor fundamental ekonomi pada perusahaan melalui kajian yang seksama. 3 Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Melalui indeks 2008, hlm. 98. 2 Ibid, hlm.273. 3 Hendy M. Fakhruddin, Istilah Pasar Modal A-Z, Jakarta : Elex Medai Komputindo,

3 diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. 4 MUI melalui Fatwa Dewan Syari ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no : 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syari ah di Bidang Pasar Modal. Mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Adapun Efek Syari ah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusaaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip Syari ah. 5 Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga 4 http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html, diakses 29 Juni 2011. 5 Tim Penyusun DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari ah Nasional,Jakarta : Intermasa, cet.2, 2003, hlm. 263

4 diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di Pasar Modal. Reksadana Syariah Syariah (Islamic Investment Fund) merupakan intermediaries yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan. Reksadana Syariah ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan cara yang bersih yang dapat dipertanggung jawabkan secara religius, yang memang sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Karenanya, dipenuhinya nilai syariah ini menjadi tujuan paling utama. 6 Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity dengan kapitalitas sebesar U$ 150 juta. Sedangkan di Indonesia reksadana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1998 oleh PT Danareksa Invesment Management, di mana pada saat itu Danareksa mengeluarkan produk reksadana berdasarkan prinsip syariah berjenis reksadana campuran yang dinamakan Danareksa Syariah Berimbang. 7 Seiring dengan diberikannya Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya reksadana berbentuk perseroan, yaitu PT BDNI reksadana pada tahun 1995. Pada tahun 6 Iggi H. Achsien, Investasi Syari ah di Pasar Modal, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, hlm.83. 7 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syari ah, Jakarta :Putra Grafika, 2007, hlm. 103.

5 1996, badan pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI mengeluarkan peraturan pelaksanaan tentang reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang lahirnya reksadana KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah munculnya reksadana syari ah di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola oleh PT Danareksa Invesment Management. Perkembangan reksadana syari ah di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2004, reksadana syari ah menunjukan pertumbuhan yang pesat, ditandai dengan diterbitkannya 7 reksadana syari ah yang mendorong peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syari ah sebesar Rp. 459 miliar (586,2%). Sepanjang tahun 2005, secara umum pasar reksadana nasional mengalami rendemption yang sangat signifikan sehingga terjadi penutunan NAB. Hal yang sama juga dialami sejumlah reksadana syari ah dengan total loss akibat penurunan NAB mencapai Rp. 204 miliar. Namun dengan didukung terbitnya 7 reksadana syari ah baru, pada akhir tahun 2005 NAB mengalami peningkatan sebesar Rp. 32,9 miliar (6,3%) menjadi Rp. 558,9 miliar dan share terhadap reksadana nasional sebesar 2%. Saat ini reksadana syari ah yang akif berjumlah 17 yang dinyatakan efektif oleh Bapepam. 8 Hingga saat ini dana kelolaan industri reksadana secara keseluruhan hingga akhir April 2011 telah mencapai rekor baru. Pencapaiannya bahkan telah melampaui total dana kelolaan di tahun 2010. Sampai 30 April 2011, dana 8 http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal, diakses pada tanggal 16 januari 2011.

6 kelolaan reksadana mencapai Rp 153,687 triliun. Tahun lalu, total dana kelolaan reksadana sebesar Rp 149,099 triliun. Reksadana saham memperlihatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 15,85% dari awal tahun hingga akhir April 2011. Sementara itu, reksadana campuran dan pendapatan tetap turun masingmasing 8,24% dan 5,33%. Penurunan ini karena beberapa faktor. Ada sebagian yang keluar karena tertarik investasi di sukuk. Adapula yang mengalihkan investasinya ke reksadana saham. Sampai dengan Maret 2011 jumlah pemegang unit reksadana mencapai 423.576 nasabah atau sudah melampaui total nasabah tahun lalu yang sebanyak 353.704. Adapun jumlah unit reksadana hingga Maret 2011 sebanyak 621 unit. 9 Walaupun pengaturan reksadana sepenuhnya merupakan kewenangan Bapepam mengingat reksadana tersebut merupakan suatu instrumen investasi jangka panjang, bank yang bertindak sebagai agent of sales dari reksadana tetap perlu harus memperhatikan beberapa prinsip kehati-hatian yang berhubungan dengan penyelenggaraan reksadana. Bank Indonesia sendiri, meskipun bukan lembaga yang berwenang untuk mengatur dan mengawasi penyelenggaraan reksadana, tetap saja memiliki keterkaitan yang erat apabila penyelenggaraan reksadana tersebut melibatkan bank-bank. Gambar 1.1 Mekanisme penjualan reksadana yang melibatkan Bank menyampaikan order Manajer Investasi 9 http://ibadahonline.com/?p=1030, diakses pada tanggal 3 Mei 2011.

7 nasabah membeli reksadana Bank Mentransfer uang Konfirmasi Bank Kustodian Bank Syari ah Mandiri merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syari ah. 10 Bank Syariah Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April 2007. 11 Pada Bank Syari ah Mandiri cabang Semarang, reksadana syari ah mulai beroprasi sejak tahun 2007. Dengan cara pemasaran langsung ditawarkan via Custemer Servise, baik secara langsung agar minat nasabah untuk membuka, atau secara crosselling sebagai produk sekunder yang Bank Syari ah Mandiri Cabang Semarang jual. Hal ini karena pada dasarnya di Bank Syari ah Mandiri tabungan adalah yang utama. 12 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARI AH (STUDI PADA BANK SYARI AH MANDIRI CABANG SEMARANG), untuk bahan penelitian dalam rangka 10 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001, hlm. 26. 11 http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/produkjasaconsumer/jasainvestasi-consumer/reksadana-consumer/ diakses pada tanggal 29 Juni 2011. 12 Hasil wawancara dengan Bapak Joko Trilaksono Staf Bagian Umum BSM Cabang Semarang, 6 Mei 2011.

8 penyusunan Skripsi sebagai persyaratan penyelesaian Studi Program S-1 Ekonomi Islam. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dan untuk menghasilkan pembahasan yang obyektif dan terarah dapat dirumuskan permasalahan adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah untuk membeli Reksadana Syari ah di Bank Syari ah Mandiri Cabang Semarang? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Dalam suatu penelitian tentunya ada tujuan yang ingin di capai sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah untuk membeli Reksadana Syari ah di Bank Syari ah Mandiri Cabang Semarang. Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah : 1. Untuk meningkatkan pengetahuan berkaitan dengan ilmu yang berkaitan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah. 2. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.

9 3. Untuk memenuhi kewajiban akademik serta untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 1.4 Sistematika Penelitian Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah: Bagian awal, yang terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman tabel, halaman gambar, dan halaman lampiran. Bagian isi yang terdiri dari lima bab yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang mengenai reksadana Syari ah, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, minat nasabah, penelitian sebelumnya, kerangka teori dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang Jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, dan tekhnik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

10 Berisi tentang gambaran umum Bank Mandiri Syari ah Cabang Semarang, deskriptif data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji asumsi klasik, analisis data, dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran dan penutup.