BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat beragam macamnya, diantaranya ada rumah sakit, puskesmas, dokter praktek swasta, balai pengobatan, klinik 24 jam, dan dokter keluarga. Balai pengobatan berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan ringan yang bersifat kuratif. Untuk menjalankan tugas tersebut perlu didukung adanya unit-unit pembantu yang mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah unit rekam medis (Budi, 2011). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis, Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan. Sebagai media dalam mendokumentasikan catatan dari hasil pemeriksaan pasien perlu adanya formulir dalam rekam medis. Untuk mewujudkan itu semua perlu adanya desain formulir sehingga nantinya hasil dari pemeriksaan dapat terdokumentasi dengan baik dan lengkap. Perekam medis harus memiliki kompetensi untuk merancang struktur isi dan standar data kesehatan untuk pengembangan informasi kesehatan. Menurut Menpan RI (2013) sebagai pelaksana, perekam medis wajib mengidentifikasi kebutuhan formulir dan mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam formulir dalam penyusunan sistem informasi manajemen rekam medis manual atau berbasis kertas. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1997, formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir bermanfaat untuk berbagai keperluan. Formulir merupakan sarana untuk pengumpulan data atau informasi mengenai pasien dan pelayanan yang telah diberikan. Formulir ini untuk mengatur standarisasi data, memberi petunjuk data yang perlu dicatat, apa yang akan dilakukan, dan untuk menjamin konsistensi data serta sebagai pengarsipan untuk rujukan dimasa mendatang. Formulir memiliki manfaat penting, yaitu komunikasi. Kelancaran
komunikasi antar penggunanya ini dapat dicapai apabila formulir didesain dengan baik sesuai pertimbangan yang ada (Huffman, 1994). Begitu pentingnya formulir rekam medis, maka WHO (2006) menyebutkan bahwa semua formulir rekam medis harus disimpan dalam map rekam medis. Salah satu fungsi map (folder) adalah untuk melindungi berkas rekam medis. Menurut Huffman (1994) untuk melindungi catatan dari robekan akibat penanganan berulang kali, catatan medis hendaknya memiliki pelindung chart, folder arsip, atau amplop besar. Pelindung chart hendaknya dilengkapi dengan fastener untuk menahan halaman di tempatnya. Fastener atau dikenal dengan penjepit memiliki fungsi untuk memelihara keutuhan susunan lembar-lembar rekam medis, mencegah terlepas atau tersobeknya lembaran sebagai akibat dari sering dibolak-balik lembaran tersebut. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 18 Januari 2017, Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah sudah mendokumentasikan pelayanan ke dalam rekam medis. Formulir rawat jalan dan kebidanan sudah ada, akan tetapi masih ada beberapa kekurangan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan petugas dikatakan bahwa map atau pelindung formulir yang ada masih perlu diperbaiki karena masih terbuat dari kertas HVS yang mudah sobek sehingga belum bisa melindungi formulir didalamnya. Formulir rawat jalan juga perlu diperbaiki karena tidak terdapat item edukasi dan alergi. Selain itu, map dan formulir masih disatukan dengan stapler sehingga agak menyulitkan ketika formulirnya habis dan harus ditambahkan. Berdasarkan wawancara tersebut juga dikatakan bahwa perlunya dibuat formulir kebidanan khususnya formulir observasi untuk mendokumentasikan perkembangan pasien. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu diadakannya desain ulang map serta formulir rekam medis rawat jalan dan kebidanan dari segi fisik, anatomi, serta isi formulir guna mempermudah pendokumentasian dari hasil pemeriksaan. Formulir yang dirancang ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah.
B. Rumusan Ide Perancangan Berdasarkan latar belakang tersebut, perancang berencana untuk merancang ulang formulir rekam medis rawat jalan, formulir kebidanan khususnya formulir observasi, dan map rekam medis. Formulir ini akan dibuat lebih lengkap agar memudahkan petugas dalam mencatat dan mendokumentasikan identitas serta riwayat pelayanan terhadap pasien. C. Batasan Perancangan Batasan dalam perancangan ini adalah membuat desain formulir rawat jalan, formulir kebidanan khususnya formulir observasi dan membuat desain map rekam medis. Jenis formulir dan map rekam medis yang akan didesain dalam perancangan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah dengan memperhatikan peraturan yang ada. D. Tujuan Perancangan 1. Mendesain formulir rawat jalan dan formulir kebidanan khususnya formulir observasi. 2. Mendesain map untuk melindungi formulir rekam medis. E. Manfaat Perancangan 1. Manfaat Praktis a. Bagi Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin 1) Mendapatkan formulir yang lebih sederhana dan sesuai peraturan. 2) Mendapatkan desain map rekam medis untuk melindungi formulir rekam medis. b. Bagi Peneliti 1) Peneliti tahu bagaimana map dan formulir rekam medis yang dibutuhkan dilapangan. 2) Menerapkan ilmu yang sudah diterima selama perkuliahan F. Manfaat Teoritis 1. Bagi Institusi Pendidikan a. Sebagai bahan refrensi penelitian mahasiswa b. Sebagai bahan pengajaran untuk perkuliahan
2. Bagi mahasiswa a. Sebagai refrensi apabila ingin melakukan penelitian terkait rancangan formulir b. Sebagai bahan pembelajaran untuk mahasiswa sehingga tahu bagaimana rekam medis yang ada di lapangan. G. Keaslian Perancangan Table 1. Keaslian Perancangan No Judul Persamaan Perbedaan 1 Rancangan formulir dan folder rekam medis kebidanan di bidan praktik mandiri Rahayu (Sitanggang, 2016) 2 Rancangan berkas rekam medis di klinik pratama rumah bersalin gratis (Sari, 2015) Sitanggang tidak merancang formulir rawat jalan dan formulir observasi. Sari merancang formulir khusus lansia sedangkan perancang membuat formulir kebidanan khususnya formulir observasi. 3 Rancangan formulir gigi dan map rekam medis di Balai Kesehatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta (Nindra, 2015) Perancang samasama merancang map rekam medis. Perancang samasama merancang formulir umum dan map rekam medis. Perancang samasama merancang map rekam medis. Nindra merancang formulir gigi sedangkan perancang membuat formulir rawat jalan dan formulir observasi.
H. Gambaran Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah 1. Sejarah Berdirinya Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah : Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah didirikan oleh Bu Sri Martuti r, S.ST. Balai Pengobatan berdiri sejak tahun 1990 dengan nama Bidan Praktik Swasta (BPS) sampai dengan tahun 2006. Tahun 2006 berganti nama menjadi Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin hingga tahun 2010. Berganti nama lagi sejak tahun 2010 hingga sekarang menjadi Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah. Arti kata dari Mujahidah adalah perjuangan perempuan, dimana menggambarkan perjuangan dari pendiri Balai Pengobatan itu sendiri. 2. Lokasi Lokasi Balai Pengobatan sendiri beralamat di Kembangsari RT 04, Srimartani Piyungan Bantul. Sebelumnya pada tahun 1990 berlokasi di Kembangsari RT 03 Srimartani Piyungan Bantul. 3. Pelayanan Pelayanan kesehatan yang dilayani diantaranya : a. Persalinan 24 jam b. Pemeriksaan umum c. ANC d. KB e. Imunisasi f. PAP SMEAR g. USG h. Khitanan i. Laboratorium : Gula darah, kolestrol, dan HB j. Asam Urat k. Pembuatan Akta Kelahiran Balai pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah juga menyediakan rawat inap sejak tahun 2010 hingga sekarang. 4. Pegawai yang bekerja di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah yaitu 1 orang dokter dan dan 5 orang bidan :
Table 2. Daftar Nama Pegawai No Nama Jabatan 1 Sri Martuti R, S.ST Kepala Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah (Bidan) 2 dr. Anton Wijaya Kusuma Dokter Umum 3 Siti Nur Hidayah, Amd. Keb Bidan 4 Arifah Nur Prabawati, Amd. Keb Bidan 5 Islami Adi Wulanuari, S.ST Bidan 6 Anita Desi Kusuma, S.ST Bidan 7 Pailah Petugas Dapur 8 Suminah Petugas Loundri 9 Parmin Penjaga malam 10 Damar Adi Aryo Driver 5. Kegiatan Rekam Medis Rekam medis di balai pengobatan dan rumah bersalin mujahidah bantul masih menggunakan rekam medis manual. Sistem penyimpanan yang digunakan adalah sistem family folder. Sedangkan sistem penomoran yang digunakan adalah unit. Penyimpanan map rekam medis di kelompokkan berdasarkan dua digit awal pada nomor rekam medis sebagai kode wilayah. Formulir rekam medis disimpan dalam map yang terbuat dari kertas HVS dan disatukan dengan stapler. Formulir yang digunakan di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah yaitu formulir rawat jalan dan formulir kebidanan. Formulir rawat jalan sudah ada, namun terdapat beberapa item yang kurang sehingga dari petugas di balai pengobatan mengatakan perlu dibuat ulang. Formulir kebidanan sudah ada, namun untuk formulir khusus observasi petugas masih membuat manual dengan bolpoin pada kertas HVS pada saat pelayanan. Hal tersebut mengakibatkan petugas sedikit terkendala saat memberikan pelayanan.