BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
MENGHIDUPKAN 8 FUNGSI KELUARGA MENUJU KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

PERKAWINAN KELUARGA SAKINAH

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang peranan Peradilan Agama dalam

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP HARTA. BERSAMA di PENGADILAN AGAMA BALIKPAPAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

Tata Upacara Pernikahan Sipil

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA)

TINJAUAN HUKUM TENTANG HADLANAH (HAK ASUH ANAK) AKIBAT PERCERAIAN. (Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta )

ETIKA PROFESI SATPAM

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

SUSI RACHMAWATI F

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM ISLAM PENDEKATAN PSIKOLOGI. Proposal Disertasi : Oleh H. Arifuddin

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada laporan penelitian, deskripsi, dan pembahasan penelitian maka

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

Itu? Apakah. Pernikahan

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

(Studi Kasus Pada Orang Tua yang Mengikuti Program Bina Keluarga Balita (BKB) di Kelurahan Kutoarjo Kabupaten Purworejo) SKRIPSI

A. Analisis Proses Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Purwodadi

BAB I PENDAHULUAN. Aunur Rohim Faqih, Bimbingan Konseling dalam Islam, UII Pres, Yogyakarta, 2001, hlm. 70 2

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT

Pengarahan Kepala Perpustakaan Nasional RI Kepada Seluruh Pegawai

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh pasangan suami istri yang terikat

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I. Pendahuluan. melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing dalam membangun keluarga

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Manusia & Tanggung Jawab

BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA

BAB II LANDASAN TEORI. Dari segi etimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani Paedagogike. Ini

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

Kalender Doa Februari 2017

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang yang memiliki ciri-ciri pengenal kebudayaan yang membedakannya dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam realita. kehidupan umat manusia. Perseorangan maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HAK ASASI MANUSIA. by Asnedi KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANWIL SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, suami istri memikul suatu tanggung jawab dan kewajiban.

IMPLIKASI PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM PRESFEKTIF HUKUM ISLAM DAN UU NO. 1 TAHUN 1974

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

DOAKAN PARA WANITA DAN PARA GADIS AGAR MEREKA MEMILIH KESUCIAN

PUTUSAN. Nomor 0674/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. (ekonomis) hingga ratusan juta rupiah menjadi semakin marak. Undian-undian

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak mampu. Walaupun telah jelas janji-janji Allah swt bagi mereka yang

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

P U T U S A N. Nomor :./Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALIS KRITIS ANAK DAN ISTRI PADA SURAH AT-TAGHA>BUN AYAT dari Allah SWT. Amanat wajib dipertanggungjawabkan, tanggungjawab seorang

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 Tentang perkawinan BAB I DASAR PERKAWINAN. Pasal 1. Pasal 2

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Pertumbuhan Dalam Masyarakat

Islami. Pernikahan Dalam Islam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk membina keluarga yang bahagia maka semua anggota keluarga harus menunaikan hak dan kewajiban. Hak harus di terima sedang kewajiban harus ditunaikan. Jika ada seorang anggota keluarga tidak menunaikan tugasnya atau tidak menempati fungsinya, maka keselamatan keluarga akan terancam. Terbentuknya keluarga ialah karena adanya perkawinan antara dua individu yang berlainan jenis. Jadi keluarga yang baru saja dibentuk berarti keluarga tersebut hanya terdiri suami dan isteri, yang selanjutnya akan disusul oleh anggota yang lain misalnya anak dan lain sebagainya. Seseorang yang belum berkeluarga mempunyai kedudukan dan fungsinya sebagai anak dari orang tuanya, mempunyai hak dan kewajiban sebagai anak Di Indonesia pernikahan merupakan suatu ikatan yang perlu dipertahankan seumur hidup. Kondisi ini mendorong suami dan isteri untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan partnernya. Keluarga hidup dalam masyarakat. Setiap anggotanya mempunyai pola interaksinya sendiri-sendiri; selain dengan anggota-anggota keluarganya juga, dengan orang-orang lain yang berada dalam bidang-bidang kegiatannya yaitu bidang kegiatan pekerjaan, pendidikan dan bidang kegiatan lain (kegiatan social, kegiatan perkumpulan, olah raga dsb). Penggunaan tenaga dan waktu suami yang terbagi dalam barbagai bidang kegiatan perlu diserasikan dengan penggunaan tenaga dan waktu isteri untuk berbagai macam bidang kegiatan. Suami hendaknya memberikan tenaga dan waktu yang cukup untuk bidang kegiatan keluarga, terutama yang berhubungan dengan pengasuhan dan pendidikan anak. Ia harus ikut secara aktif membina dan mendidik anak. Sebagai anggota keluarga, yang dianggap sebagai kepala keluarga, suami harus pula menjalankan perannya sebagai ayah dengan penuh tanggung jawab. 1

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat kami rumuskan adalah sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana kewajiban Suami dan Istri? 1.2.2 Bagaimana kewajiban Suami kepada Istri? 1.2.3 Bagaimana kewajiban Istri kepada Suami? 1.2.4 Bagaimana kewajiban Anak? 1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Untuk dapat mengetahui dan memahami tentang kewajiban Suami dan Istri 1.3.2 Untuk dapat mengetahui dan memahami kewajiban Suami kepada Istri 1.3.3 Untuk dapat mengetahui dan memahami Istri kepada Suami 1.3.4 Untuk dapat mengetahui dan memahami kewajiban Anak 1.4 Manfaat Manfaat dari penulisan ini adalah bagi mahasiswa Bk agar bisa memahami tentang kewajiban suami dan istri begitu juga kewajiban seorang anak. Bagi pembaca mudahmudahan bermanfaat dan dapat mengetahui kewajiban suami dan istri begitu juga kewajiban seorang anak. 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kewajiban Suami dan Istri Untuk membina keluarga yang bahagia maka semua anggota keluarga harus menunaikan hak dan kewajiban. Hak harus di terima sedang kewajiban harus ditunaikan. Jika ada seorang anggota keluarga tidak menunaikan tugasnya atau tidak menempati fungsinya, maka keselamatan keluarga akan terancam. Terbentuknya keluarga ialah karena adanya perkawinan antara dua individu yang berlainan jenis. Jadi keluarga yang baru saja dibentuk berarti keluarga tersebut hanya terdiri suami dan isteri, yang selanjutnya akan disusul oleh anggota yang lain misalnya anak dan lain sebagainya. Seseorang yang belum berkeluarga mempunyai kedudukan dan fungsinya sebagai anak dari orang tuanya, mempunyai hak dan kewajiban sebagai anak. Namun setelah mereka berkeluarga sendiri maka mereka menpunyai hak dan kewajiban yang baru yaitu hak dan kewajiban sebagai suami isteri seperti yang tercantum dalam Undang- Undang Perkawinan No. : 1/1974 pasal 30 yang berbunyi : Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat. Pasal 31 berbunyi : (1) Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. (2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hokum. (3) Suami adalah kepala rumah tangga. 3

Di antara suami isteri memikul tanggung jawab hak dan kewajiban, ada kewajiban khusus dan ada kewajiban umum. Seperti yang dikemukakan oleh Aisih Dachlan (1969, hal 50-53) dkemukakan sebagai berikut : Kewajiban suami dan isteri : 1. Kedua belah pihak harus hormat menghormati, sopan santun, dan penuh pengertian. Belajarlah bergaul dengan orang lain karena perkawina artinya berhubungan dengan orang lain yang selama ini tidak dikenal. 2. Memelihara kepercayaan dan tidak membuka rahasia masing-masing walaupun di waktu ada pertengkaran. Perkawinan adalah soal hidup bersama, bergaul dengan jenis lain, maka sifat dan karakter serta kepribadian seseorang memegang peranan penting untuk kebahagiaan perkawinan. 3. Matang dalam berfikir, mampu mengatasi emosi yang sedang menyala-nyala dan menjauhi bibit-bibit pertengkaran sehingga tidak terjadi perselisihan yang tidak tidak diingini. Dan jika terjadi kesulitan dapat mengatasinya dengan kepala dingin, jangan salah menyalahkan, apalagi mau menang sendiri, akan tetapi dengan tenang mencari jalan keluar hingga kesulitan dapat diatasi tanpa menimbulkan keretakan. 4. Sabar dan rela atas kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang adad pada tiap-tiap manusia, sehingga bila terjadi kekhilafan tidak terburu-buru marah, tetapi menunggu dengan tenang untuk menunjukkan kesalahan-kesalahan itu sampai diakhiri dengan bijaksana dan toleran. 5. Harus kerjasama menyelamatkan rumah tangga. Masing-masing harus dapat menyesuaikan diri, seia sekata, percaya mempercayai, bantu membantu, berat sama dipikul ringan sama dijinjing dan selalu musyawarah untuk memutuskan sesuatu serta dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan pribadi demi kepentingan berdua dan menjadikannya dapat disesuaikan demi terwujudnya kebahagiaan. 6. Harus membantu mencapai kedewasaan dan kematangan emosi serta belajar memahami kepribadian dan perilaku masing-masing. 4

7. Merasa diperlukan, dicintai dan dihargai dan mempunyai kebebasan dalam hidup serta mendapat kesempatan untuk berkembang. 8. Keduanya harus membina pertalian mumi, kuat, dan mesra kasih mengasihi dan cinta mencintai. Masing-masing harus berusaha memuaskan kedua belah pihak mengenai kebutuhan seksual. 9. Menghormati 10. Kedua belah pihak harus berusaha menjadikan rumah tangga sebagai muara yang tenang, pelabuhan yang damai dan tempat peristirahatan yang teduh untuk seluruh keluarga, baik di waktu duka dan suka, di waktu sakit senang berlandaskan tawakal kepada Allah dan syukur atas nikmatnya. Demikaianlah kewajiban suami isteri pada umumnya. Selanjutnya marilah kita ikuti kewajiban suami isteri secara teperinci. 2.2 Kewajiban suami kepada isteri : 1. Memeliahra, memimpin dan membimbing keluarga lahir dan bhatin, serta bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraanya. 2. Member nafkah, menurut kemampuan serta melindungi dari segala kesukaran. 3. Hormat dan sopan santun apalagi jika isteri dalam kesulitan. 4. Membantu isteri dalam tugas sehari-hari, terutama dala memelihara dan mendidik anak-anak. 5. Penuh pengertian, disiplin dan berwibawa berlandaskan cinta kasih saying. 6. Sabar akan kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan isteri dan berusaha memperbaiki, menambah pengetahuan dan mempertinggi kecerdasan. 7. Memberi kebebasan berikir dan bertindak sesuai ajaran agama, tidak mempersulit dan menyiksa pikiran, apalagi membuat istri menderita lahir dan batin yang mendorong ia berbuat salah. 5

8. Berusaha dan membantu isteri untuk menciptakan suasana damai dan kerukunan keluarga, demi kesejahtraan dan kebahagiaan hidup dunia akherat. 9. Hormat dan sopan terhadap keluarga isteri. 10. Dapat mengatasi keadaan, mencari penyelesaian yang bijaksana, bila terjadi kesulitan tidak mau memaksa dan menang sendiri. Bahagia sejati ialah jika kita dapat menerima tantangan hidup dan berani mengatasinya. 11. Sabar, jujur dan memelihara kepercayaan serta dapat menyenangkan isteri dengan jalan yang halal. 2.3 Kewajiban istri kepada suami : 1. Membantu suami dalam melayarkan bahtera rumah tangga, menjaga keselamatan dan kesejahteraan keluarga. 2. Hormat dan patuh kepada suami dalam batas-batas tidak menyimpang dari ajaran agama. 3. Menyenangkan dan berbakti kepada suami dengan tulus ikhlas, sedapatdapatnya selalu bermuka jenih dan manis. 4. Menghormati dan menerima pemberian suami walaupun sedikit dan mencangkup nafkah yang diberikan sesuai dengan kekuatan dan kemampuan, hemat, cermat, dan bijaksana. 5. Bersikap ridla dan syukur, tidak mempersulit suami. Turutlah gembira dengan kegembiraan suami, dan merasa susah dengan kesusahannya, jika terlihat tanda-tanda dalam kesukaran berusahalah meringankan dan menenangkan keadaan. 6. Memelihara diri dan menjaga kehormatan serta harta benda milik suami baik di hadapan maupun di belakangnya. Tidak berbuat serong apalagi bertingkah laku yang dapat meretakkan hubungan dan menghancurkan keutuhan rumah tangga. 7. Memupuk rasa cinta dan kasih saying dan selalu berusaha agar rukun dan damai. 6

8. Memelihara dan memdidik anak sebagai amanat Allah dan nikmatnya yang tak ternilai. 9. Mengatur dan mengurus rumah tangga dan menjadikan rumah tangga bahagia dunia akhirat. Kewajiban orang yang sudah berkeluarga tidak hanya terbatas pada hubungan suami isteri semata, tetapi masi mempunyai tugas dan kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan sebagai konsekwensinya dari hasil perkawinan yaitu tugas dan kewajiban yang ada hubungannya dengan anak. Seperti tlah tercantum di dalam Undang-Undang perkawinan pasal 31 ayat 3 berbunyi : Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga. Dengan demikian jelaslah bahwa bapak menjadi kepala keluarga, memimpin, membimbing, dan melndungi serta mencari nafkah dan keperluan lainnya untuk anak dan istrinya. Mendidik dan menyelamatkan mereka dari gangguan lahir batin serta dapat menjadi suri tauladan bagi anak isterinya. Sedangkan ibu berkewajiban membantu ayah dalam menyelamatkan rumah tangga, mengatur rumah tangga, menyediakan makanan dan segala keperluan keluarga sehari-hari serta mengasush dan mendidik anak. Disamping itu harus mempu mengatur keuangan keluarga, keluar masuk untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan tak terduga dan keperluan lain-lainnya. Untuk mendidik anak, ibu memeran peranan penting walaupun ayah harus memberikan perhatian terhadap pendididkan anak, tetapi ibu mempunyai tanggung jawab yang peratma terhadap anak karena ibulah yang paling dekat dengan anak sejak ibu melahirkan, mengasuh dan membesarkan, maka ibulah yang paling tahu tentang keadaan anak.oleh karena itu ibu emiliki tanggung jawab yang pertama terhadap anak. Baik buruk keadaan anak pada waktu dewasa nanti tergantung pada kependidikannya yang diterima sewaktu masih kecil. Seperti telah dikemukakan di muka bahwa keluarga dan rumah tangga merupakan tempat yang pertama anak mengenal hidup, maka pendidikan disini tidak hanya terbatas pada pendidikan yang sengaja diberikan misalnya mengajarkan anak 7

kebiasaan-kebiasaan yang baik, sopan santun, pendidikan keagamaan, dan lain sebagainya, tetapi yang tidak disengajapun sangat mempengaruhi anak. Semua apa yang terjadi di dalam rumah tangga dan keluarga, misalnya perasaan, prilaku, dan prgaulan ibu bapak di rumah maupun di luar rumah akan mempengeruhi anak. Oleh karena itu orang tua disamping menjadi pendidik, juga menjadi teman dan suri tauladan bagi anak-anaknya. Maka dari itu ketentraman dan ketenangan lahir batin harus dapat diciptakan dalam keluarga sehingga anak merasakan kecintaan dari orang tuanya, saling pengertian, dan saling menghargai maka akan terciptalah suasana tenang dan damai di dalam keluarga. Untuk mencapai ketentraman dan ketenangan di dalam keluarga orang tua berkewajiban terhadap anak-anaknya seperti telah di kemukakan oleh Aisjah Dachlan (1969, hal.21-22). Pertama-tama yang harus diperhatikan orang tua kepada anak-anak ialah : 1. Perasaan cinta kasih, disiplin dan beraturan. Perasaan cinta kasih merupakan tali pengikat yang teguh antara keluarga, anak, ibu, bapak dan sanak saudara, karena adanya cinta kasih, anak-anak akan menjadi liar dan menjauhkan diri dari orang tua dan keluarga.akan tetapi kecintaan harus diiringi dengan disiplin tertib dan beraturan, kalau tidak demikian kecintaan kan menjurus kepada kelemahan, yang membuat anak sewenang-wenang tak disiplin. 2. Ajaran dan pengamalan agama. Rumah tangga merupakan tempat yang pertama-tama anak-anak belajar mengenal tuhan, belajar cara-cara menjalankan ibadah dan meyakinkan bahwa yang maha kuasa hanyalah Tuhan Allah Tuhan Semesta Alam. 3. Membiasakan kebersihan dan menjaga kesehatan. 8

4. Berbuat baik kepada sesama manusia dan suka tolong menolong. Manusia tidak dapat terasing dan terpisah dari masyarakat, karena kehidupan sosial selalu menghendaki pertalian manusia sesamanya. Anak harus ditabamkan pengertian bahwa mereka harus suka tolong menolong dan tidak dapat berbuat semaunya tanpa memperhatikan orang lain. 5. Mencintai Tanah Air, Bangsa dan Negara. Inipun harus ditanamka semenjak kecil, tanah air, tanah tumpah darah, tempat dia dilahirkan dan banyak lagi kewajiban seorang warga Negara yang baik harus ditanamkan kepada anak sejak kecil. 6. Memberi tauladan yang baik dan lain-lain. 2.4 Kewajiban anak : Anak-anak mempunyai kewajiban di dalam keluarga, pertama tama hormat dan patuh kepada orang tua, menolong dan meringankan pekerjaan mereka sehari-hari. Dan jika mereka sudah tua kewajiban anak menolong dan memelihara sebagai pengabdian suci manusia kepada orang tua yang melahirkan dan membesarkan. Walaupun mereka sudah besar namun mereka harus mendengar orang tua dan pertimbangan-pertimbangannya, jangan bertindak sendiri apalagi membelakangi orang tua dalam segala urusan, karena bagaimanapun orang tua pasti mempunyai pandangan jauh dan perhitungan yang teliti kepada anak-anaknya. Anak-anak jangan bersikap gagah-gagahan dan tidak memperdulikan orang tua. 9

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan, bahwa kewajiban suami, istri terhadap anak itu sangatlah penting dan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup keluarga. Untuk membina keluarga yang bahagia maka semua anggota keluarga harus menunaikan hak dan kewajiban. Hak harus di terima sedang kewajiban harus dilaksanakan. 3.2 Saran-saran banyak kekurangan dan kelemahan dari makalah kami ini, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami, khususnya juga para pembaca. 10