BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
Jl. Banyumas Wonosobo

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

BAB IV ANALISIS STRUKTUR. Berat sendri pelat = 0.12 x 2400 kg/m 3 = 288 kg/m 2. Berat Spesi = 3 x 21 kg/m 2 /cm = 63 kg/m 2

BAB III ANALISA STRKTUR

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

Perhitungan Struktur Bab IV

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

Perbandingan Perancangan Gedung SRPMK di Atas Tanah dengan Kategori Tanah Lunak dan Tanah Baik

BAB I. Perencanaan Atap

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

BAB IV ANALISA STRUKTUR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR FLAT PLATE BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG EMPAT LANTAI TAHAN GEMPA

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG TINGKAT TINGGI

MODIFIKASI PERENCANAAN APARTEMEN BALE HINGGIL DENGAN METODE DUAL SYSTEM BERDASARKAN RSNI XX DI WILAYAH GEMPA TINGGI

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

BAB III STUDI KASUS 3.1 UMUM

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG

PENGARUH PENINGKATAN KAPASITAS AIR TERHADAP KEKUATAN STRUKTUR BAK SEDIMENTASI PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG. Pada perencanaan gedung ini penulis hanya merencanakan gedung bagian atas

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT MENENGAH. Refly. Gusman NRP :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

PEMODELAN DINDING GESER BIDANG SEBAGAI ELEMEN KOLOM EKIVALEN PADA MODEL GEDUNG TIDAK BERATURAN BERTINGKAT RENDAH

menggunakan ketebalan 300 mm.

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI

BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR. lantai, balok, kolom dan alat penyambung antara lain sebagai berikut :

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT RENDAH DENGAN SOFTWARE ETABS V.9.6.0

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. tiap lantai. Berikut ini perhitungan beban-beban tersebut.

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

APLIKASI KOMPUTER DALAM KONSTRUKSI

MAKALAH TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDRAL BEA DAN CUKAI KEDIRI DENGAN SISTEM GANDA MENGGUNAKAN BASEMENT

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR RUKO 2 ½ LANTAI JL. H. SANUSI PALEMBANG

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB IV ANALISIS STRUKTUR

Pembebanan I. Beban pada Pelat Pelat lantai A. Beban Hidup Beban hidup (PPI 83 tabel 3.1) : 250 kg/m 2

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PT PERUSAHAAN GAS NEGARA SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DI WILAYAH GEMPA TINGGI

BAB V ANALISA STRUKTUR PRIMER

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Dengan Metode Pracetak

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS STRUKTUR ATAS

LAMPIRAN A. Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4

PERHITUNGAN GEDUNG 10 LANTAI DENGAN PERENCANAAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI JALAN SEPAKAT II KOTA PONTIANAK

PERBANDINGAN DIMENSI BALOK AKIBAT MENGGUNAKAN BATA KONVENSIONAL DAN BATA RINGAN

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG DENGAN SOFTWARE ETABS V9.2.0

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+ BASEMENT) DI WILAYAH SURAKARTA DENGAN DAKTAIL PARSIAL (R=6,4) (dengan mutu f c=25 MPa;f y=350 MPa)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

TUGAS AKHIR RC

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

IV - 1 BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR 4.1. Perencanaan Pembebanan Pelat Lantai Analisa perhitungan pelat lantai dan pelat atap disesuaikan dengan beban yang dipikul tiap lantai dan bentuk pelat mengikuti bentuk denah balok. Dalam Tugas Akhir ini perhitungan mekanika pelat menggunakan cara diskreet Metode Finite Elementt dengan bantuan program SAP2000 versi 10.01 Struktur pelat seluruhnya menggunakan beton konvensional dengan material bahan menggunakan beton f c = 25 Mpa = 250 kg/cm 2, dan baja tulangan utama menggunakan fy = 240 Mpa = 2400 kg/cm 2 Dalam perencanaannya pelat lantai struktur gedung Apartemen Berlian dibagi dalam 4 kelompok, yaitu : Pembebanan lantai Semi Basement untuk ruang parkir kendaraan Pembebanan lantai 1-10 untuk ruang perkantoran Pembebanan lantai 11 untuk ruang mesin lift Pembebanan pelat atap I. Langkah-langkah Perencanaan Pelat 1. Menentukan syarat-syarat batas, tumpuan dan panjang bentang. 2. Menentukan tebal pelat lantai ( berdasarkan ketentuan SK SNI 2002 ayat 11 butir 5 sub butir 3 ) dan melakukan cheking terhadap lendutan yang diijinkan. 3. Menghitung beban yang bekerja pada pelat, yang terdiri dari beban mati (DL) dan beban hidup (LL). 4. Menghitung kombinsai pembebanan 5. Mencari gaya-gaya dalam dan Defleksi dengan SAP2000.

IV - 2 II. Penentuan Tebal Pelat Lantai Penentuan tebal pelat lantai mengacu pada rumus (2.7) dan rumus (2.8) adalah sebagai berikut : ln(0,8 + fy /1500) h( mak ) 36 h (min) Sumber : SK SNI 2002 ayat 11 butir 5 sub butir 3 dimana : h = ketebalan pelat ln = bentang terpanjang fy = mutu baja tulangan β = ly/lx ln(0,8 + fy /1500) 36 + 9β lx = 3,425 m ly = 4,925 m Ly Lx Gambar 4.1. Dimensi pelat lantai = 4925 mm = 3425 mm 4925(0,8 + 240 /1500) h ( mak ) = 131,33 mm 36 4925(0,8 + 240 /1500) h (min) = 96,60 mm 4925 36 + 9 3425 Dipakai tebal pelat 120 mm = 0,12 m ( untuk semua tipe pelat kecuali pelat atap dipakai tebal 0,10 m ).

IV - 3 Adapun tebal pelat lantai semi basement diambil ukuran dimensi pelat yang mewakili sebagai berikut : Ly = 12000 mm Lx. = 10000 mm 12000(0,8 + 240 /1500) h ( mak ) = 320,00 mm 36 12000(0,8 + 240 /1500) h (min) = 246,15 mm 12000 36 + 9 10000 Diambil tebal pelat lantai semi basement, h = 300 mm = 0,30 m Untuk memodelkan pelat lantai, dianggap lantai mampu menahan gaya-gaya dari arah horizontal / gempa maupun arah vertikal. Dalam SAP2000, pada menu Define Area Section, terdapat 3 pilihan untuk memodelkan pelat berdasarkan gaya-gaya atau momen yang diwakilinya, yaitu : 1. Element Membrane, hanya memperhitungkan gaya-gaya sebidang atau momen yang berputar pada sumbu yang tegak lurus bidangnya. 2. Element Plate, hanya memperhitungkan momen dan gaya transversal yang dihasilkan oleh gaya-gaya yang bekerja tegak lurus pada bidang element tersebut. 3. Element Shell, adalah element yang mempunyai kemampuan element Membrane dan Shell sekaligus. Dari pengertian tersebut, maka dipilih element Shell dengan type Shell Thick dengan asumsi pelat lantai sebagai pelat kaku yang mampu berperan untuk menahan gaya gempa dengan cara lantai tersebut harus dikekang (constraint).

IV - 4 III. Pembebanan pada Lantai Gedung A. Pembebanan lantai untuk ruang Semi Basement (h = 0.30 m) 1. Beban Mati ( DL ) Spesi ( tebal = 3 cm ) = 3. 21 kg/ m²/cm = 63 kg/ m² Penutup Lantai ( keramik ) = = 24 kg/ m² Total DL = 87 kg/ m² = 870 N/ m² 2. Beban Hidup ( LL ) untuk lantai gedung parkir ( PPI untuk Gedung 1983 ) = 800 kg/ m² = 8000 N/ m² B. Pembebanan lantai 1-9 untuk ruang perkantoran (h = 0,12 m) 1. Beban Mati ( DL ) Spesi ( tebal = 3cm ) = 3. 21 kg/ m²/cm = 63 kg/ m² Penutup Lantai ( keramik ) = = 24 kg/ m² Plafond+Penggantung = = 18 kg/ m² Total DL = 105 kg/ m² = 1050 N/ m² 2. Beban Hidup ( LL ) untuk lantai struktur gedung perkantoran, apartemen ( PPI untuk Gedung 1983 ) = 250 kg/ m² = 2500 N/ m² C. Pembebanan lantai untuk ruang mesin lift (h = 0,12 m) 1. Beban Mati ( DL ) Spesi ( tebal = 3cm ) = 3. 21 kg/ m²/cm = 63 kg/m² Penutup Lantai ( keramik ) = = 24 kg/ m² Plafond+Penggantung = = 18 kg/ m² Total DL = 105 kg/ m² = 1050 N/ m² 2. Beban Hidup ( LL ) untuk lantai ruang mesin lift dan sejenisnya ( PPI untuk Gedung 1983 ) = 400 kg/ m² = 4000 N/ m²

IV - 5 D. Pembebanan pelat atap (h = 0,10 m) 1. Beban Mati ( DL ) Spesi ( tebal = 1cm ) = 3. 21 kg/ m²/cm = 63 kg/ m² Plafond+Penggantung = = 18 kg/ m² Total DL = 81 kg/ m² = 810 N/ m² 2. Beban Hidup ( LL ) pekerja untuk lantai atap ( PPI untuk Gedung 1983 ) = 100 kg/ m² = 1000 N/ m² Selanjutnya beban Wu dimasukkan sebagai beban merata (Uniform Shell) dalam program SAP2000 sedangkan tebal pelat akan dihitung otomatis oleh komputer dengan memasukkan faktor pengali 1 untuk self weight multiplier pada saat pembebanan (load case).

IV - 6 4.2. Perencanaan Pembebanan Tangga I. Tinjauan Umum Melihat fungsi dan kegunaan serta kondisi gedung yang ada (perbedaan elevasi antar lantai), maka struktur bangunan gedung ini menggunakan tangga sebagai alternatif lain selain lift sebagai transportasi vertikal. Perencanaan tangga pada Gedung Apartemen Berlian ini meliputi 3 tipe tangga : 1. Tangga penghubung lantai semi basement dengan ground floor, (Tipe 1). 2. Tangga penghubung lantai ground floor dengan lantai dua, (Tipe 2). 3. Tangga penghubung lantai 2 sampai dengan lantai ruang mesin, (Tipe 3) Tujuan utama pembagian tipe tangga tersebut adalah berdasarkan beda tinggi antar lantai yang bervariasi sedangkan ruang yang ada untuk penempatan konstruksi tangga terbatas. Analisa Momen pada tangga dilakukan dengan bantuan SAP2000. Beban yang diperhitungkan yaitu beban mati akibat berat sendiri dan beban hidup orang untuk lantai perkantoran. Beban mati dihitung langsung oleh SAP2000 dengan memasukkan nilai 1 untuk self weight multiplier pada saat pembebanan (load case). Kombinasi pembebanan yang diperhitungkan berdasarkan SK SNI03-xxx-2002 adalah : 1,2 DL + 1,6 LL Dimana : DL : dead load (beban mati) LL : live load (beban hidup)

IV - 7 II. Perencanaan Dimensi dan Pembebanan Tangga A. Tangga Tipe 1 Gambar 4.2. Tangga Tipe 1 Data perencanaan tangga : Tinggi antar lantai : 4,00 m Lebar Tangga : 0,90 m Kemiringan (α) : 38,66 Panjang Bordes : 2,30 m Lebar bordes : 1,05 m

IV - 8 Mencari tinggi optrade dan panjang antrade : Menurut Diktat Konstruksi Bangunan Sipil karangan Ir. Supriyono 2. Opt + Ant = 61~65 2. ( Ant. tg α ) + Ant = 61~65 2. ( Ant. tg 38,66 ) + Ant = 61~65 1,60 Ant + Ant = 61~65 2,60 Ant = 65 Ant = 25 cm Nilai antrade 25 cm digunakan pada tiap tingkatan tangga tipe 1. Dan nilai optrade menjadi : Opt = Ant. tg α Opt = 25. tg 38,66 = 20 cm Sehingga dengan metode pendekatan akan didapatkan : 400 Jumlah Optrade = = 20 buah 20 Jumlah Antrade = 20-1 = 19 buah Menghitung tebal pelat tangga : Tebal selimut beton : 2 cm Tebal Pelat tangga 200 / sin 38,66 : h min = H = = 11,85 cm 27 27 digunakan h = 12 cm = 0,12 m Opt 20 h' = h +.cosα = 12 +.cos 38,66 = 19, 81cm 2 2 = 0,1981 m Maka ekivalen tebal anak tangga = 0,1981-0,12 = 0,0781 m Gambar 4.3. Dimensi anak tangga

IV - 9 Pembebanan Pelat Tangga (h = 0,12 m): 1. Dead Load (DL) Beban anak Tangga = 0,0781. 2400 = 187,44kg/m² Spesi ( t = 2 cm ) = 2. 21 = 42 kg/m² Keramik = 1. 24 = 24 kg/m² Handrill = taksiran = 15 kg/m² DL =268,44 kg/m² = 2684,4N/ m² 2. Live Load (LL) untuk lantai perkantoran LL = 300 kg/m² = 3000 N/ m² Pembebanan Pelat Bordes (h = 0,12 m): 1. Dead Load (DL) Spesi ( t = 2 cm ) = 2. 21 = 42 kg/m² Keramik = 1. 24 = 24 kg/m² DL = 66 kg/m² = 660 N/ m² 2. Live Load (LL) LL = 300 kg/m² = 3000 N/ m²

IV - 10 B. Tangga Tipe 2 Gambar 4.4. Tangga Tipe 2 Data perencanaan tangga : Tinggi antar lantai : 6,00 m Lebar Tangga : 0,90 m Kemiringan (α) : 38,66 Panjang Bordes : 2,30 m Lebar bordes : 1,05 m Tinggi optrade dan panjang antrade : Tinggi Optrade = 20 cm Panjang Antrade = 25 cm

IV - 11 600 Jumlah Optrade = = 30 buah 20 Jumlah Antrade = 30-1 = 29 buah Dimensi pelat tangga dan bordes: Tebal selimut beton = 2 cm Tebal pelat tangga dan bordes = 0,12 m Ekivalensi tebal anak tangga = 0,0781m Gambar 4.5. Dimensi anak tangga Pembebanan Pelat Tangga (h = 0,12 m) 1. Dead Load (DL) Beban anak Tangga =0,0781. 2400 = 187,44kg/m² Spesi ( t = 2 cm ) = 2. 21 = 42 kg/m² Keramik = 1. 24 = 24 kg/m² Handrill = taksiran = 15 kg/m² DL =268,44 kg/m² = 2684,4N/ m² 2. Live Load (LL) untuk lantai perkantoran LL = 300 kg/m² = 3000 N/ m² Pembebanan Pelat Bordes (h = 0,12 m): 1. Dead Load (DL) DL = 66 kg/m² = 660 N/ m² 2. Live Load (LL) LL = 300 kg/m² = 3000 N/ m²

IV - 12 C. Tangga Tipe 3 Gambar 4.6. Tangga Tipe 3 Data perencanaan tangga : Tinggi antar lantai : 4,50 m Lebar Tangga : 0,90 m Kemiringan (α) : 41,99 Panjang Bordes Lebar bordes : 2,30 m : 1,05 m

IV - 13 Tinggi optrade dan panjang antrade : Tinggi Optrade = 22,5 cm Panjang Antrade = 25 cm 450 Jumlah Optrade = = 20 buah 22,5 Jumlah Antrade = 20-1 = 19 buah Menghitung tebal ekivalensi anak tangga : Tebal selimut beton : 2 cm Tebal Pelat tangga : 12 cm = 0,12 m Opt 22,5 h' = h +.cosα = 12 +.cos 41,99 = 20, 362cm = 0,204 m 2 2 Maka tebal anak tangga = 0,204-0,12 = 0,084 m Pembebanan Pelat Tangga (h = 0,12 m): 1. Dead Load (DL) Beban anak tangga = 0,084. 2400 = 201,60kg/m² Spesi ( t = 2 cm ) = 2. 21 = 42 kg/m² Keramik = 1. 24 = 24 kg/m² Handrill = taksiran = 15 kg/m² DL = 282,6 kg/m² = 2826 N/ m² 2. Live Load (LL) untuk lantai perkantoran LL = 300 kg/m² = 3000 N/ m² Pembebanan Pelat Bordes ( h = 12 cm ) : 1. Dead Load (DL) DL = 66 kg/m² = 660 N/ m² 2. Live Load (LL) LL = 300 kg/m² = 3000 N/ m² Selanjutnya beban Wu dimasukkan sebagai beban merata (Uniform Shell) dalam program SAP2000 sedangkan tebal pelat akan dihitung otomatis oleh komputer dengan memasukkan faktor pengali 1 untuk self weight multiplier pada saat pembebanan (load case)

IV - 14 4.2.1 Analisa Gaya Dalam Pelat Tangga dan Pelat Bordes Analisa gaya dalam ( khususnya momen ) pada pelat tangga dan pelat bordes dilakukan seperti halnya analisa pelat seperti sebelumnya. Analisa momen pada pelat tangga dan pelat bordes dilakukan menggunakan Finite Elementt Method dengan bantuan program SAP2000. Tinjauan momen maksimum pada joint Area yang ditinjau dianggap mewakili sepanjang sumbu joint tersebut, sehingga tinjauan tidak dilakukan berdasarkan per-element Area ( tiap-tiap jalur mesh). Hasil analisa pelat tangga dan pelat bordes disajikan sebagai berikut : Tabel 4.1. Momen Tangga Tipe 1 M max (M11) M max (M22) Jenis Plat Areas Text M tump Areas M lap Areas M tump Areas M lap (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) P. Tangga 1-1,552 150 0,311 2-7,760 23 3,766 P. Bordes 87-5,000 72 5,000 93-0,940 75 0,940 Tabel 4.2. Momen Tangga Tipe 2 M max (M11) M max (M22) Jenis Plat Areas Text M tump Areas M lap Areas M tump Areas M lap (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) P. Tangga 1-1,150 131 0,245 2-5,751 20 2,759 P. Bordes 80-3,258 75 2,607 49-0,676 87 0,672 Tabel 4.3. Momen Tangga Tipe 3 M max (M11) M max (M22) Jenis Plat Areas Text M tump Areas M lap Areas M tump Areas M lap (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) P. Tangga 1-1,640 142 0,343 2-8,198 21 3,968 P. Bordes 92-5,504 94 1,727 50-1,025 52 0,384

IV - 15 4.2.2 Perhitungan Penulangan Pelat Tangga Data : f c = 25 Mpa = 250 kg/cm 2 fy = 240 Mpa = 2400 kg/ cm 2 h pelat tangga = 12 cm h bordes = 12 cm selimut (p) = 20 cm tul arah x = 1,0 cm tul arah y = 1,0 cm dx = h p - ½. tul-x = 12-2-½.1,0 = 9,50 cm dy = h p - tul-x - ½. tul-y = 12-2-1.2-½.1.0 = 8,50 cm Contoh perhitungan tulangan tangga tipe 1 : Mtx = 7,760 knm = 7,760.10 4 kgcm Mn = Mu φ 4 7,760.10 = 0,8 β = 0,85 untuk fc 30 Mpa = 97 000 kgcm Mn K = 2 b. d. RI RI = β.f c = 0,85.250 = 212,50 kg/cm 2 K = 97000 100.9,5 2.212,50 = 0,0510 F = 1-1 2K F = 1-1 2.0, 0510 = 0,0520 F min = 14/RI F min = 14/212,50 = 0,065588 = β.4500/(6000+fy) F max F max = 0,85.4500/(6000+2400) = 0,45536 Jika F < Fmax maka digunakan tulangan tunggal Jika F > Fmax maka digunakan tulangan ganda

IV - 16 Maka digunakan hitungan tulangan tunggal dengan nilai F min = 0,065588 As = F.b.d.RI/fy = 0,065588.100.9,4.212,50/2400 = 5,54 cm 2 Dipasang tulangan = φ 10 100 (As = 7.86 cm 2 ) ρ = As terpasang b. d = 5,66 100.9,4 = 0,00602 ρ min = 14/fy = 14/2400 = 0,005833 ρ max 4500 RI = β. 6000 + fy. fy 4500 212,50 = 0,85. 6000 + 2400 2400 = 0,04032 Syarat : ρ min < ρ < ρ max Selanjutnya perhitungan untuk penulangan tangga tipe 1 disajikan dalam bentuk tabel 4.4. di bawah ini : Tabel 4.4. Penulangan Pelat Tangga Tipe 1 Tipe tangga Mu Kg-cm Mn K F Fmin Fmax As (cm2) Dipilih Tulangan As terp (cm2) ρ ρmin ρmax ket Mtx 77600.00 97000.00 0.051 0.052 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Pelat Tangga Mlx 37660.00 47075.00 0.025 0.025 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Mty 15520.00 19400.00 0.013 0.013 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mly 3110.00 3887.50 0.003 0.003 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mtx 50000.00 62500.00 0.033 0.033 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Pelat Bordes Mlx 50000.00 62500.00 0.033 0.033 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Mty 9400.00 11750.00 0.008 0.008 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mly 9400.00 11750.00 0.008 0.008 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Tabel 4.5. Penulangan Pelat Tangga Tipe 2 Tipe tangga Mu Kg-cm Mn K F Fmin Fmax As (cm2) Dipilih Tulangan As terp (cm2) ρ ρmin ρmax ket Mtx 57510.00 71887.50 0.037 0.038 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Pelat Tangga Mlx 27590.00 34487.50 0.018 0.018 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Mty 11500.00 14375.00 0.009 0.009 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mly 2450.00 3062.50 0.002 0.002 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mtx 32580.00 40725.00 0.021 0.021 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Pelat Bordes Mlx 26070.00 32587.50 0.017 0.017 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Mty 6760.00 8450.00 0.006 0.006 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mly 6720.00 8400.00 0.005 0.005 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok

IV - 17 Tabel 4.6. Penulangan Pelat Tangga Tipe 3 Tipe tangga Mu Kg-cm Mn K F Fmin Fmax As (cm2) Dipilih Tulangan As terp (cm2) ρ ρmin ρmax ket Mtx 81980.00 102475.00 0.053 0.055 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Pelat Tangga Mlx 39680.00 49600.00 0.026 0.026 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Mty 16400.00 20500.00 0.013 0.013 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mly 3430.00 4287.50 0.003 0.003 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mtx 55040.00 68800.00 0.036 0.037 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Pelat Bordes Mlx 17270.00 21587.50 0.011 0.011 0.066 0.455 5.54 Ø10-100 7.86 0.00827 0.00583 0.04032 ok Mty 10250.00 12812.50 0.008 0.008 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok Mly 3840.00 4800.00 0.003 0.003 0.066 0.455 4.96 Ø10-100 7.86 0.00924 0.00583 0.04032 ok

IV - 18 4.3. Perhitungan Balok Lift 4.3.1. Tinjauan Umum Lift digunakan sebagai sarana transportasi vertikal utama yang melayani pemberhentian pada setiap lantai yang dilalui. Pada gedung ini direncanakan menggunakan 5 buah lift dengan kapasitas angkut masingmasing 9 orang. 4.3.2. Data Teknis Data teknis lift yang digunakan pada gedung ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Spesifikasi Lift Produksi Hyundai Elevator Co. Ltd. Load Car Size Clear Opening Hoistway Pit Overhead Persons Capacity A x B OP X x Y P OH (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 9 600 Kg 1400x1100 800 1800x1750 1550 4600 Machine Room MA x MB x MH Reaction (mm) R1(kg) R2 (kg) 2400 x 3400 x 2250 3500 2700

IV - 19 Gambar 4.7. Denah dan Potongan Lift

IV - 20 4.3.3. Perhitungan Balok Pengatrol dan Balok Perletakan Mesin Balok pengatrol mesin berfungsi untuk menaikkan mesin lift ke lantai 11 sebelum diletakkan pada balok perletakan mesin. Posisi balok ini berada pada lantai teratas (pelat atap beton), pada tengah balok dipasang hook sebagai pengait untuk meletakkan katrol. Adapun balok perletakan mesin berfungsi untuk menumpu mesin lift yang berada di lantai 11 ruang mesin dalam bangunan ini. Jumlah balok perletakkan mesin ada 2 buah dengan beban reaksi (R) yang berbeda yaitu R1 = 3500 kg dan R2 = 2700 kg. Sedang beban untuk balok pengatrol mesin diambil 6200 kg. Dimensi balok pengatrol direncanakan 15/25 cm, sedangkan balok perletakan mesin direncanakan 40/60 cm untuk perletakan mesin lift depan dan 30/40 cm untuk perletakan mesin lift belakang Gambar 4.8. Denah Balok Pengatrol Mesin lift Gambar 4.9. Denah Balok Perletakkan Mesin lift

IV - 21 4.3.4. Pembebanan Pada Balok a. Balok Pengatrol mesin lift Balok pengatrol mesin lift menerima beban terpusat akibat dari beban mesin sebesar 6200 kg = 62000 N. seperti terlihat pada gambar 4.10. Gambar 4.10. Pembebanan pada Balok Pengatrol Mesin lift b. Balok perletakan mesin lift Balok perletakan mesin lift menerima beban akibat reaksi (berat lift + orang) sebesar : R1 = 3500 kg = 35000 N R2 = 2700 kg = 27000 N Di dalam pelaksanaan digunakan 2 buah balok baja WF 300x200x8x12 (berat 56,6 kg/m) yang diletakkan di atas balok perletakan tersebut, sehingga reaksi R1 dan R2 diperhitungkan setengahnya saja + beban terpusat balok baja. Sehingga besarnya R1 dan R2 adalah : R1 = 35000/2 + 56,6.(2,3/2) = 1815,09 N R2 = 27000/2 + 56,6.(2,3/2) = 1415,09 N

IV - 22 Untuk lebih jelasnya pembebanan dapat di lihat pada gambar 4.11. dan gambar 4.12. Gambar 4.11. Pembebanan pada Balok Perletakkan Mesin lift depan Gambar 4.12. Pembebanan pada Balok Perletakkan Mesin lift belakang

IV - 23 4.4. Perhitungan Dinding Semi Basement 4.4.1. Tinjauan Umum Ketentuan mengenai ketebalan dinding berdasarkan SNI-2002, pasal 16 dinyatakan sebagai berikut : Ketebalan dinding diambil lebih besar dari 1/25 tinggi atau panjang bagian dinding yang ditopang secara lateral. Jika tinggi dinding semi basement adalah 300cm maka t = 1/25.300 = 12 cm Ketebalan dinding luar bawah tanah tidak boleh kurang dari 190 mm Maka tebal dinding semi basement diambil t = 300 mm Permodelan dinding semi basement di dalam SAP2000 dianggap sebagai shear wall dengan tumpuan dijepit pada poer pondasi tiang pancang dan sloof. Sedangkan pada lantai semi basement dimodelkan sebagai pelat. 4.4.2. Pembebanan pada Dinding Semi Basement Beban yang bekerja pada dinding semi basement berupa tekanan tanah. Tekanan tanah mulai bekarja pada kedalaman 1,5 m di bawah peil lantai. Gambar 4.13. Tekanan Tanah Aktif Perhitungan Ka : kedalaman 3 m : Ka = tg 2 ( 45 θ 2 / 2 ) = tg 2 ( 45 6,28/ 2 ) = 0,803

IV - 24 Dimana : Ka = koefisien tekanan tanah aktif θ = sudut geser tanah Beban segitiga akibat tekanan tanah : Pada Z = 0 1,5 m q = 0 Pada Z = 3 m q = γ.h. Ka q = 1,615.3.0,803 t/m² = 3,891 t/m 2 = 38,91 kn/m 2 Gambar 4.14. Pembebanan akibat tekanan tanah Pemodelan pada SAP2000 dilakukan dengan permodelan 2D dengan permukaan bidang dinding dikenai beban tanah melalui assign Area loadsurface pressure setelah mendefinisikan joint pattern membentuk pola pembebanan segitiga akibat pembebanan tanah dipermukaan. 4.4.3. Kombinasi Pembebanan Kombinasi pembebanan yang di syaratkan menurut SK SNI03 xxx 2002, jika ketahana tanah diperhitungkan didalam perencanaan adalah : U : 0,9 DL + 1,6 H Dimana : DL : Beban mati H : Beban akibat tekanan tanah

IV - 25 4.4.4. Analisa Dinding Semi Basement dengan SAP2000 Hasil analisa gaya dalam dinding semi basement dengan menggunakan program SAP2000 adalah sebagi berikut : Tabel 4.8. Rekapitulasi Maximum Internal Force Dinding Semi Basement F22 max M max (M11) M max (M22) Areas Axial Forces Areas Text (kn) Text M lap Areas M tump Areas M lap Areas M tump (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) Text (kn.m) 1-17,86 29-4,040 28 19,026 58-0.057 28 95,128 Perencanaan Penulangan Dinding Arah Vertikal : F 22 = Pu = 17,86 kn = 17860 N M 22 = Mu = 95,128 knm f c = 25 Mpa ( Beton K-300) fy = 400 Mpa tebal (h) = 300 mm tinggi (L) = 3000 mm decking (d ) = 50 mm tul = 16 mm Mu e o = = Pu 95,128 17,86 = 5,326m = 0,005326 mm L k = 2.L ( Kondisi terjepit pada satu sisi ) = 2.(3000) = 6000 mm E c = 4700 25 = 23500 Mpa I g = 1 12 1 12 3 3 b. h =.300.3000 =. 6,75.10 11 mm 4 2 2 11 π. E. I g.23500.6,75.10 13 P cr = = π = 2,6066.10 N L 6000 k n = n n 1 P P cr u 2,6066.10 = 17860 13 = 1,4595.10 15 1,4595.10 = = 1, 0 15 1,4595.10 1 15

IV - 26 e 1 d' = h 50 300 n = e0. = 0,005326.1,0 = 0, 005326mm n 1 = 0,1667 Pu 17860 Sb y = = = 0, 0012 φ. A.0,85. f ' c 0,8.(300x9000).0,85.25 e1 h = gr 0 5,005326 300 = 1,775.10 Pu e1 5 Sb x =. = 0,005326x1,775.10 = 0 φ. Agr.0,85. f ' c h Dari Grafik CUR diperoleh : r = 0,0022 β = 1, 0 ρ = r. β = 0,0022.1,0 = 0,0022 A s tot = ρ =. b. h = 0,0022.(300.3000) 1980mm Dipasang tulangan 2 lapis : 2 D12-100 = 2.1131 = 2262 mm 2 Perencanaan Penulangan Dinding Arah Horizontal : F 22 = Pu = 17,86 kn = 17860 N = Mu = 19,026 knm M 22 Mu e o = = Pu 19,026 17,86 = 1,06529m = 0,001065 mm L k = 2.L ( Kondisi terjepit pada satu sisi ) = 2.(3000) = 6000 mm E c = 4700 25 = 23500 Mpa 2 I g = 1 12.. 1.300.3000 12 3 3 b h = = 6,75.10 11 mm 4 2 2 11 π. E. I g.23500.6,75.10 13 P cr = = π = 2,6066.10 N L 6000 k P n = P cr u 2,6066.10 = 17860 13 = 1,4595.10 15

IV - 27 n n 1 e 1 d' = h 50 300 15 1,4595.10 = = 1, 0 15 1,4595.10 1 n = e0. = 0,001065.1,0 = 0, 001065mm n 1 = 0,1667 Pu 17860 Sb y = = = 0, 0012 φ. A.0,85. f ' c 0,8.(300x9000).0,85.25 e1 h = gr 0 6,001065 300 = 3,551.10 Pu e1 6 Sb x =. = 0,005326x3,551.10 = 0 φ. Agr.0,85. f ' c h Dari Grafik CUR diperoleh : r = 0,0020 β = 1, 0 ρ = r. β = 0,0020.1,0 = 0,0020 A s tot = ρ =. b. h = 0,0020.(300.3000) 1800mm Dipasang tulangan 2 lapis : 2 D12-125 = 2.905 = 1810 mm 2 2

IV - 28 4.4.5. Perhitungan Berat Struktur Gedung ( Wt ), Massa, dan Titik Pusat Massa per-lantai Perhitungan berat bangunan dilakukan dengan menjumlahkan bebanbeban mati yang bekerja pada masing-masing struktur lantai bangunan. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan semua kolom diganti dengan gaya terpusat dimana kolom tersebut berada. Pada salah satu titik dipasang tumpuan jepit untuk mengetahui joint reaksi tiap lantai yang merupakan total berat dari tiap lantai yang bersangkutan. Perhitungan berat struktur dilakukan dengan menggunakan program SAP2000 dengan cara sebagai berikut : Membuat permodelan struktur Menghilangkan semua kolom dan diganti dengan beban terpusat (joint loads) pada joint di mana kolom tersebut berada Mengganti beban dinding semi basement dengan beban merata (distributed loads) sepanjang balok (frame) sebesar : q = γ beton.b.h q = beban merata γ beton = 24 kn/m 3 B = lebar dinding H = tinggi dinding Memasukkan semua beban reaksi dari perletakan tangga, beban reaksi dari balok pengatrol dan balok perletakan mesin lift Memasukkan beban mati pada pelat lantai sebagai beban bidang (Area loads) pada masing-masing lantai Setiap lantai diberi satu perletakan jepit Melakukan run analysis pada SAP2000 Selanjutnya output berat tiap lantai struktur dan besarnya momen tiap lantai didapat dari hasil Joint Reactions analisa SAP2000 yang disajikan dengan tabel 4.9. sebagai berikut :

IV - 29 Tabel 4.9. Berat dan momen per-lantai gedung Joint OutputCase F3 M1 M2 Text Text KN KN-m KN-m 1 COMB1 16416.854 265572.834-260480.335 810 COMB1 10709.299 171314.38-171298.012 1619 COMB1 8574.235 155614.9889-137136.928 2183 COMB1 10242.739 163849.4199-163833.052 2992 COMB1 9948.979 159149.2599-159132.892 3801 COMB1 9948.979 159149.2598-159132.892 4610 COMB1 9948.979 159149.2598-159132.892 5419 COMB1 9948.979 159149.2598-159132.892 6228 COMB1 9689.779 155002.0597-154985.692 7037 COMB1 9689.779 155002.06-154985.692 7846 COMB1 9972.019 159517.8999-159501.532 8655 COMB1 10059.425 158397.2029-161296.262 Selanjutnya dihitung jarak pusat massa (Ex dan Ey) serta besarnya massa per-lantai gedung. Koordinat massa tiap-tiap lantai dihitung dari titik tumpuan jepit, adapun hasil hitungannya disajikan dalam tabel 4.10. Tabel 4.10. Berat dan pusat Massa per-lantai Gedung Lantai Berat My Mx Ey Ex g Massa KN KNm KNm m m m/dtk2 KN.dtk2/m Semi Basement 16416.854 265572.834-260480.34 16.177-15.867 9.800 1675.189 Lantai 1 10709.299 171314.38-171298.01 15.997-15.995 9.800 1092.786 Lantai 2 8574.235 155614.989-137136.93 18.149-15.994 9.800 874.922 Lantai 3 10242.739 163849.42-163833.05 15.997-15.995 9.800 1045.177 Lantai 4 9948.979 159149.26-159132.89 15.997-15.995 9.800 1015.202 Lantai 5 9948.979 159149.26-159132.89 15.997-15.995 9.800 1015.202 Lantai 6 9948.979 159149.26-159132.89 15.997-15.995 9.800 1015.202 Lantai 7 9948.979 159149.26-159132.89 15.997-15.995 9.800 1015.202 Lantai 8 9689.779 155002.06-154985.69 15.996-15.995 9.800 988.753 Lantai 9 9689.779 155002.06-154985.69 15.996-15.995 9.800 988.753 Lantai 10 9972.019 159517.9-159501.53 15.997-15.995 9.800 1017.553 Lantai R. Mesin 10059.425 158397.203-161296.26 15.746-16.034 9.800 1026.472 Total (Wt) 125150.045 Untuk melakukan analisa dinamik digunakan model massa terpusat (lump mass model). Dengan menggunakan model ini massa dari suatu lantai bangunan dipusatkan pada titik berat lantainya dengan cara memasang balok anak untuk menyalurkan gaya gempa ke balok induk dan kolom. Besarnya beban massa pada titik berat per-lantai gedung didefinisikan pada SAP2000 pada menu Assign, Joint, Masses,Coordinate system (global) pada saat perencanaan struktur portal. Masssa yang diberikan untuk arah x dan arah y adalah sama 100%.

IV - 30 4.5. Perencanaan Struktur Portal 4.5.1. Tinjauan Umum Portal struktur gedung apartemen berlian adalah portal beton yang dimodelkan sebagai element frame 3 dimensi (3D) pada SAP2000 dengan mengacu pada standar SNI 03-1726-2002. Pemilihan jenis analisa yang digunakan yaitu Prosedur Analysis Dinamik, dimana pemilihan ini didasarkan pada : Tinggi struktur gedung lebih besar dari 40 m atau lebih dari 10 tingkat Struktur gedung memiliki kekakuan tingkat yang tidak merata ke arah vertikal Diperlukan untuk mengevaluasi secara akurat respons dinamik yang terjadi pada struktur Analisa yang digunakan dalam Perencanaan Gedung Apartemen Permata Berlian adalah Analisa Dinamik Response Spektrum dimana struktur dimodelkan sebagai Lumped Mass Model (Model Massa Terpusat) untuk mengurangi jumlah derajat kebebasan struktur sehingga mempercepat proses analisa struktur. 4.5.2. Data Perencanaan Struktur Data perencana struktur yang digunakan untuk analisa adalah : Jenis struktur Portal Struktur Gedung Beton Bertulang Fungsi Gedung untuk Perkantoran Gedung terletak di Jakarta Selatan yaitu wilayah gempa zona 3 Gedung didesain berdasarkan SRPMM (Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah) Kuat tekan karakteristik beton yang digunakan f c = 30 Mpa Tegangan leleh baja,tulangan direncanakan fy = 400 Mpa untuk tulangan utama dan fy = 240 Mpa untuk tulangan geser.

IV - 31 4.5.3. Properties Penampang Gedung Apartemen Permata Berlian direncanakan dari beton bertulang dengan dimensi penampang sebagai berikut : a. Balok Pendimensian Balok didesign berdasarkan panjang bentang antar kolom atau tumpuan yaitu : h = b = 1 l 15 1 h 2 1 - l 10 2 - h 3 Keterangan : l = jarak antar kolom atau tumpuan h = Tinggi balok b = Lebar balok Jarak antar kolom terbesar = 1200 cm h = 80 cm 120 cm, diambil h = 95 cm b = 50 cm 80 cm, diambil b = 60 cm Adapun properties penampang balok yang digunakan pada Gedung Apartemen Berlian adalah : Tabel 4.11. Properties Penampang Balok No Notasi b x h (cm) Keterangan 1 B-60/100 60x100 balok induk tengah, lt. Semi B lt 11 2 BT-60/90 60x90 balok induk tepi, lt. Semi B lt 11 3 BA-30/40 30x40 balok anak, lt. Semi B lt 11 4 BA-40/60 40/60 balok anak, lt. Semi B lt 11 5 BS-30/40 30x40 balok anak, penyalur gaya gempa 6 BD-30/40 30x40 balok pada tangga dan bordes

IV - 32 b. Kolom Tabel 4.12. Properties Penampang Kolom No Notasi b x h (cm) Keterangan 1 K-90/90 90x90 Kolom lantai Semi basement lantai 3 2 K-80/80 80x80 Kolom lantai 4 lantai 7 3 K-70/70 70x70 Kolom lantai 8 lantai 11 4.5.4. Faktor Keutamaan Struktur (I) Menurut SNI Gempa 2002, pengaruh Gempa Rencana harus dikalikan dengan suatu Faktor Keutamaan (I) menurut persamaan : I = I1.I2 I1 = Faktor Keutamaan untuk menyesuaikan periode ulang gempa berkaitan dengan penyesuaian probabilitas terjadinya gempa selama umur rencana dari gedung. I2 = Faktor Keutamaan untuk menyesuaikan umur rencana dari gedung tersebut. Fungsi bangunan Gedung Apartemen Berlian adalah sebagai gedung perkantoran sehingga sesuai dengan tabel 2.4 maka nilai I = 1 4.5.5. Faktor Reduksi Gempa (R) Disain gedung apartemen berlian direncanakan sebagai sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM) dimana sistem struktur gedung direncanakan sebagai sistem struktur yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Dimana beban lateral akibat gempa dipikul rangka pemikul momen terutama melalui mekanisme lentur. Sistem struktur gedung direncanakan dengan sistem daktail parsial, dihitung dengan rumus: 2,2 R = µ f1 R m, nilai f1 = 1,6 dan µ = 3 R = 3.1,6 = 4,8

IV - 33 dimana nilai faktor daktilitas dan faktor reduksi tersebut tidak melebihi ketentuan di dalam tabel 2.6. point 3 sub 2 sebagai berikut : - Faktor daktilitas struktur bangunan gedung ( µ m ) = 3,3 - Faktor Reduksi Gempa ( R m ) = 5,5 4.5.6. Kombinasi Pembebanan Pada kombinasi Pembebanan ini beban yang harus diperhitungkan bekerja pada struktur adalah : Comb 1 : 1,2 DEAD + 1,6 LIVE Comb 2 : 1,2 DEAD + 0,5 LIVE + 0,2083 RS1 + 0,0625 RS2 Comb 3 : 1,2 DEAD + 0,5 LIVE + 0,0625 RS1 + 0,2083 RS2 Dimana : RS1 = Respon Spektrum arah x RS2 = Respon Spektrum arah y Dead = beban mati Live = beban hidup I = faktor keutamaan struktur R = faktor reduksi beban gempa I/R = 1/(4,8).100% = 0,2083 distribusi beban gempa 100% I/R = 1/(4,8). 30% = 0,0625 distribusi beban gempa 30% Faktor live load boleh direduksi menjadi 0,5 karena ruangan-ruangan yang digunakan mempunyai live load kurang dari 500 Kg/m². Kombinasi pembebanan tersebut didefinisikan di dalam SAP2000 pada menu Define dan Combinations.

IV - 34 No 4.5.7. Jenis Tanah Dasar Menurut SNI Gempa 2002, jenis tanah ditetapkan sebagai tanah keras, tanah sedang atau tanah lunak, apabila untuk lapisan setebal maksimum 30 m paling atas dipenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam Tabel 2.7. Gelombang gempa merambat melalui batuan dasar dibawah permukaan tanah. Dari kedalaman batuan dasar ini gelombang gempa tersebut kemudian merambat kepermukaan tanah sambil mengalami amplifikasi bergantung pada jenis lapisan tanah yang berada di atas batuan dasar tersebut. Penentuan jenis lapisan tanah tersebut diperoleh dari nilai kuat geser rata-rata tanah dasar sebagai berikut : S = c + γ. h. tgφ S S ui m ti m i i= 1 u = m ti i= 1 t S ui dimana : = Kuat geser tanah lapisan ke-i = Jumlah lapisan tanah diatas batuan dasar = Tebal lapisan tanah ke-i Tabel 4.13. Perhitungan Kuat Geser Niralir Tanah Dasar (lokasi DB.1) h (cm) (kg/cm 3 ) c (kg/cm 2 ) φ ( ) S = c + γ.h. tanφ (kg/cm 2 ) 1 150-200 0.001668 0.02 4.57 0.02667 1875.0288 2 350-400 0.001615 0.01 6.28 0.01889 2647.4142 3 750-800 0.001460 0.01 6.56 0.01839 2718.1674 4 1150-1200 0.001462 0.07 6.22 0.07009 713.3756 5 1550-1600 0.001462 0.06 6.33 0.06811 734.1167 Σ 250 8688.1027 S u = 250 = 0.02878 Kg / cm 2 28. 78 KPa 8688.1027 = h/s

IV - 35 Berdasarkan tabel 2.7 untuk S n < 50 kpa, tanah termasuk jenis tanah lunak. Tabel 4.14. Perhitungan Kuat Geser Niralir Tanah Dasar (lokasi DB.2) h γ c φ S = c + γ.h. tan No (cm) (kg/cm 3 ) (kg/cm 2 ) ( ) (kg/cm 2 ) h/s 1 150-200 0.001795 0.06 6.45 0.07015 712.7951 2 550-600 0.001651 0.03 8.06 0.04169 1199.3338 3 950-1000 0.001502 0.03 3.89 0.03849 1299.0325 4 1350-1400 0.001515 0.04 6.45 0.04856 1029.5763 5 1750-1800 0.001528 0.13 10.09 0.14359 348.2012 Σ 250 4588.9389 S u = 250 = 0.05448 Kg / cm 54. 48 KPa 4588.9389 Berdasarkan tabel 2.7 untuk (50 S u < 100) Kpa, tanah termasuk jenis tanah sedang. Jadi pada lokasi zona 1 (pengeboran DB.1) tergolong dalam jenis tanah lunak sedangkan pada lokasi zona 2 (pengeboran DB.2) tergolong dalam jenis tanah sedang. Jenis tanah lunak ini dipertegas lagi dari hasil Standart Penetration Test NSPT di dua lokasi dimana tanah keras pada zona 1 terletak pada kedalaman 26 m dan pada zona 2 terletak pada kedalaman 32 m. Untuk menyeragamkan dalam analisa spektrum respon gempa maka jenis tanah ditetapkan sebagai jenis tanah lunak.

IV - 36 4.5.8. Faktor Respon Gempa (C) Berdasarkan SNI 03-1726-2002, Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar dengan perioda ulang 500 tahun. Proyek Apartemen Berlian Jakarta berada pada wilayah gempa 3. Kondisi tanah dasar, berdasarkan perhitungan kondisi tanah dasar di atas, adalah tanah lunak. Sehingga, faktor respon gempa di wilayah gempa 3 dengan kondisi tanah dasar lunak adalah seperti yang disajikan dalam tabel 4.15. di bawah ini : Tabel 4.15. Spectrum Respon Untuk Wilayah Gempa 3 Waktu Getar T (detik) Koefisien Gempa (C) 0.00 0.350 0.20 0.750 0.50 0.750 0.60 0.750 1.00 0.750 1.20 0.625 1.40 0.554 1.60 0.469 1.80 0.417 2.00 0.375 2.20 0.341 2.40 0.313 2.60 0.288 2.80 0.268 3.00 0.250

IV - 37 Nilai koef gempa (C) diambil berdasarkan gambar 4.15. di bawah ini sesuai dengan kurva untuk jenis tanah lunak (C=0,75/T) 0,75 Wilayah Gempa 3 0,55 C = 0,75/T ( Tanah Lunak ) C = 0,33/T ( Tanah Sedang ) C 0,45 0,35 0,23 0,18 C = 0,23/T ( Tanah Keras ) 0 0,2 0,50,6 1,0 2,0 T Gambar 4.15 Spektrum Respon Gempa Rencana untuk Wilayah Gempa 3 Spektrum respon gempa harus didefinisikan dalam SAP2000 terlebih dahulu yaitu dengan mengubah tipe analisa beban pada Analysis Case Type, yang semula Linear Static menjadi Response Spectrum pada menu Define, Function, dan Response Spectrum. Adapun input di SAP2000 menjadi : Tabel 4.16. Analysis Case Data Analysis case name Load type Load name Functions Scala factor RS1 Accel U1 Zona-3 9.8 RS2 Accel U2 Zona-3 9.8 3,0 Waktu getar fundamental struktur perlu dibatasi agar struktur tidak terlalu flexible. Di dalam SAP2000 digunakan Analisis modal atau eigenvalue untuk mengetahui perilaku dinamis suatu struktur bangunan sekaligus periode getar alami. Parameter yang mempengaruhi analisa modal adalah massa bangunan dan kekakuan lateral bangunan. Untuk mendefinisikan waktu getar dari struktur yang akan ditinjau didalam perhitungan dilakukan sebagai berikut :

IV - 38 Dari menu Define, pilih Analysis Case dan Modal. Pada Type Of Modes pilih Eigen Vektor. Untuk membuat model massa terpusat dari struktur maka joint-joint yang terdapat pada suatu lantai harus dikekang (constraint), agar joint-joint ini dapat berdeformasi secara bersama-sama pada saat lantai yang bersangkutan mendapat pengaruh gempa. Hal ini didefinisikan di dalam SAP2000 pada menu Assign, Joint, dan Constraint. 4.5.9. Referensi Perhitungan Sebelum memulai perhitungan, perlu ditetapkan terlebih dahulu referensi perhitungan strukturnya. Di Indonesia, kita memakai Standard Nasional Indonesia (SNI 03-1726-2002) untuk perhitungan struktur beton, yang mengadopsi dari ACI (American Concrete Institude) 318-99, sehingga pada Preferences SAP2000 perlu diubah pada box Phi (bending-tension) menjadi 0,8 dan nilai pada box Phi (Shear) menjadi 0,75 4.5.10. Hasil Perhitungan Setelah mendefinisikan semua variabel yang diperlukan maka program SAP2000 siap dijalankan (Run Analysis). 4.5.10.1Analisa Modal dan Pembatasan Waktu Getar Fundamental Struktur Dari hasil perhitungan modal analysis dengan SAP2000 diperoleh periode getar struktur sebagai berikut : Tabel 4.17. Modal Periods and Frequencies OutputCase StepType StepNum Period Frequency CircFreq Eigenvalue Text Text Unitless Sec Cyc/sec rad/sec rad2/sec2 MODAL Mode 1 2.0681 0.4835 3.0381 9.2299 MODAL Mode 2 2.0665 0.4839 3.0405 9.2446 MODAL Mode 3 0.7112 1.4061 8.8347 78.0520 MODAL Mode 4 0.7108 1.4068 8.8393 78.1340 MODAL Mode 5 0.4188 2.3876 15.0010 225.0400 MODAL Mode 6 0.4188 2.3879 15.0040 225.1100 MODAL Mode 7 0.2892 3.4579 21.7260 472.0400

IV - 39 MODAL Mode 8 0.2888 3.4628 21.7570 473.3800 MODAL Mode 9 0.2130 4.6956 29.5040 870.4600 MODAL Mode 10 0.2125 4.7049 29.5620 873.9000 MODAL Mode 11 0.1624 6.1569 38.6850 1496.5000 MODAL Mode 12 0.1617 6.1848 38.8600 1510.1000 Tabel 4.18. Modal Loads Participation Ratios OutputCase ItemType Item Static Dynamic Text Text Text Percent Percent MODAL Acceleration UX 100 93.279 MODAL Acceleration UY 100 92,445 MODAL Acceleration UZ 0 0 Untuk mencegah penggunaan struktur yang terlalu fleksibel, nilai waktu getar struktur dibatasi berdasarkan wilayah gempa menurut SNI 03 1726 2002 T < ξ. n dimana : T = Waktu getar struktur fundamental n = Jumlah tingkat gedung ξ = Koefisien pembatas. Tabel 4.19. Koefisien ξ yang membatasi waktu getar alami Fundamental struktur gedung Wilayah Gempa ξ 1 0,20 2 0,19 3 0,18 4 0,17 5 0,16 6 0,15 Sehingga waktu getar fundamental yang dibatasi untuk struktur gedung Apartemen Berlian Jakarta adalah : T < ξ. n T < 0,18 x 12 T < 2,16 detik

IV - 40 Dari hasil perhitungan SAP2000 menunjukan waktu getar fundamental maksimum adalah : Ty maks = 2,0681 detik < 2,16 detik (ok) Tx maks = 2,0665 detik < 2,16 detik (ok) Sehingga struktur dapat dinyatakan sudah cukup kaku. Dari hasil Modal Load Participation untuk arah x sebesar 93,279 % dan y sebesar 92,445 %, menunjukan nilai yang sudah memenuhi sesuai dengan ketentuan batas SNI 03 1726 2002 yaitu faktor partisipasi massa ragam efektif minimum sebesar 90 %. 4.5.10.2Analisa Nilai Akhir Respon Dinamik Struktur Menurut pasal 7.1.3 SNI 03 1726 2002, nilai akhir respon dinamik struktur gedung terhadap pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam suatu arah tertentu, tidak boleh diambil kurang dari 80% nilai respon ragam pertama. V 0,8. V dimana : V 1 = C. I R 1 W t V 1 = gaya geser dasar respon ragam pertama C = spektrum Respon sesuai wilayah kegempaan I = faktor keutamaan struktur R = faktor reduksi gempa W t = berat bangunan Tabel 4.20. Rekapitulasi nilai Base Reactions dari SAP2000 OutputCase CaseType StepType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ Text Text Text KN KN KN RS1 LinRespSpec Max 33701.579 15.974 1.335E-09 RS2 LinRespSpec Max 15.974 33701.815 1.804E-09

IV - 41 Maka dilakukan evaluasi untuk gempa arah-y : T y = 2,0681 detik Dari kurva Spektrum Respon wilayah gempa 3 tanah lunak: 0,75 T y = 2,0681 detik diperoleh nilai C = = 0, 3627 2,0681 Sehingga gaya geser dasar respon ragam pertama arah-y : 0,3627.1 V 1 =.125150,045 = 9456, 65kN 4,8 0,8xV1 = 0,8.9456,65 = 7565, 32kN Dari nilai Base Reaction Diperoleh : Fy = 33 701,815 kn > 7 565,32 kn ( Memenuhi Syarat ) Evaluasi gempa arah-x : T x = 2,0665detik Dari kurva Spektrum Respon wilayah gempa 3 tanah lunak: 0,75 T x = 2,0665 detik diperoleh nilai C = = 0, 3629 2,0665 Sehingga gaya geser dasar respon ragam pertama arah-x : 0,3629.1 V 1 =.125150,045 = 9462, 71kN 4,8 0,8xV1 = 0,8.9426,71 = 7570, 169kN Dari nilai Base Reaction Diperoleh : Fx = 33 701,579 kn > 7 570,169 kn ( Memenuhi Syarat ) Berdasarkan evaluasi diatas menunjukan analisa respon dinamik memenuhi syarat yang ditentukan pasal 7.1.3 SNI 03 1726 2002 yaitu gempa rencana dalam suatu arah tidak kurang dari 80% nilai respon ragam pertama.

IV - 42 4.5.10.3Kinerja Batas Layan Kinerja batas layan bangunan ditentukan oleh simpangan antar tingkat akibat pengaruh gempa rencana, yaitu untuk membatasi terjadinya peretakan pada bangunan beton yang berlebihan, disamping untuk mencegah kerusakan non-struktur dan ketidak-nyamanan penghuni. Untuk menghitung persyaratan kinerja batas layan maka dalam segala hal simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan bangunan tidak boleh melampaui : 0,03 δ ijin =. h R dimana : δ ijin = simpangan antar tingkat yang diijinkan R = faktor reduksi gempa h = tinggi tingkat yang besangkutan Besarnya nilai deformasi mode 1 simpangan arah y disajikan pada tabel 4.21. sedangkan deformasi mode 2 simpangan arah x disajikan pada tabel 4.22. Tabel 4.21. Simpangan Arah-y Lantai Tinggi Simpangan (U1) Simpangan δ ijin (cm) arah x (cm) antar tingkat (cm) (cm) Keterangan 11 600 0.0014 0.0001 3.7500 ok 10 450 0.0013 0.0001 2.8125 ok 9 450 0.0012 0.0000 2.8125 ok 8 450 0.0012 0.0002 2.8125 ok 7 450 0.0010 0.0001 2.8125 ok 6 450 0.0009 0.0001 2.8125 ok 5 450 0.0008 0.0002 2.8125 ok 4 450 0.0006 0.0001 2.8125 ok 3 450 0.0005 0.0002 2.8125 ok 2 450 0.0003 0.0002 2.8125 ok 1 600 0.0001 0.0001 3.7500 ok Semi basement 400 0.0000 0.0000 2.5000 ok

IV - 43 Tabel 4.22. Simpangan Arah-x Lantai Tinggi Simpangan (U1) Simpangan δ ijin (cm) arah x (cm) antar tingkat (cm) (cm) Keterangan 11 600 0.0014 0.0001 3.7500 ok 10 450 0.0013 0.0000 2.8125 ok 9 450 0.0013 0.0001 2.8125 ok 8 450 0.0012 0.0002 2.8125 ok 7 450 0.0010 0.0001 2.8125 ok 6 450 0.0009 0.0001 2.8125 ok 5 450 0.0008 0.0002 2.8125 ok 4 450 0.0006 0.0001 2.8125 ok 3 450 0.0005 0.0002 2.8125 ok 2 450 0.0003 0.0002 2.8125 ok 1 600 0.0001 0.0001 3.7500 ok Semi basement 400 0.0000 0.0000 2.5000 ok Dari hasil analisa simpangan antar tingkat menunjukan bahwa simpangan antar tingkat dari struktur jauh lebih kecil dari pada simpangan yang diijinkan sehingga kinerja struktur bangunan ini memenuhi ketentuan yang disyaratkan.

IV - 44 4.6.Penulangan Pelat Lantai dan Pelat Atap 4.6.1. Analisa Gaya Dalam Pelat Lantai dan Pelat Atap Analisa momen pada pelat lantai dilakukan berdasarkan hasil analisa momen positif dan momen negatif menggunakan metode Finite Element dengan bantuan program sap2000. Hasil analisa Momen dan maximum displacement pada plat dengan program sap2000 berdasarkan kategori pembebanan dan fungsi tiap lantai. Tinjauan momen maksimum pada Area yang ditinjau dianggap mewakili tiap lantai sehingga tinjauan tidak dilakukan berdasarkan per-element Area ( tiap-tiap jalur mesh). Penulangan dilakukan 2 arah (two way slab) jika ly/lx 3 dan 1 arah (one way slab) jika ly/lx > 3. Diman: ly = bentang terpanjang lx = bentang terpendek Dalam perencanaannya pelat lantai struktur gedung Apartemen Berlian dibagi dalam 3 kelompok, yaitu : Pelat lantai Semi Basement Data : Tebal pelat : 30 cm Diameter tulangan arah x : 1,6 cm Diameter tulangan arah y : 1,6 cm Pelat lantai 1 lantai 11 Data : Tebal pelat : 12 cm Diameter tulangan arah x : 1,0 cm Diameter tulangan arah y : 1,0 cm Pelat lantai atap Data : Tebal pelat : 10 cm Diameter tulangan arah x : 1,0 cm Diameter tulangan arah y : 1,0 cm Adapun tipe dan ukuran pelat yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung ini antaar lain :

IV - 45 Gambar 4.16 Denah Tipe Lantai Semi Basement dan Lantai 1 - Lantai 11 Gambar 4.17 Denah Tipe Lantai Pelat Atap

IV - 46 4.6.2. Perhitungan Penulangan Pelat Lantai Data = tipe pelat A (lantai 1 lantai 10) Mt = -11,47 knm (area text 1171) f c = 25 Mpa = 250 kg/cm 2 fy = 240 Mpa = 2400 kg/ cm 2 lx = 342,5 cm ly = 342,5 cm h (tinggi) pelat = 12 cm b (lebar) pelat = 100 cm selimut (p) = 2 cm tul arah x = 1,2 cm tul arah y = 1,2 cm dx = h p - ½. tul-x = 12-2-½.1,2 = 9,40 cm dy = h p - tul-x - ½. tul-y = 12-2-1.2-½.1.2 = 8,20 cm Mu tumpuan = 11,47 knm = 11,47.10 4 kgcm Mn = Mu φ 4 11,47.10 = 0,8 β = 0,85 untuk fc 30 Mpa = 143 375 kgcm Mn K = 2 b. d. RI RI = β.f c = 0,85.250 = 212,50 kg/cm 2 K = 143375 100.9,4 2.212,50 = 0,010 F = 1-1 2K F = 1-1 2.0, 010 = 0,10557 F min = 14/RI F min = 14/212,50 = 0,065588 = β.4500/(6000+fy) F max F max = 0,85.4500/(6000+2400) = 0,45536

IV - 47 Jika F < Fmax maka digunakan tulangan tunggal Jika F > Fmax maka digunakan tulangan ganda Maka digunakan hitungan tulangan tunggal dengan nilai F = 0,10557 As = F.b.d.RI/fy = 0,10557.100.9,4.212,50/2400 = 7,69 cm 2 Dipasang tulangan = φ 10 100 (As = 7,85 cm 2 ) ρ = As terpasang b. d = 11,30 100.9,4 = 0,01379 ρ min = 14/fy = 14/2400 = 0,005833 ρ max 4500 RI = β. 6000 + fy. fy 4500 212,50 = 0,85. 6000 + 2400 2400 = 0,04032 Syarat : ρ min < ρ < ρ max Gambar 4.18 Penulangan pelat lantai Selanjutnya perhitungan untuk penulangan pelat disajikan dalam tabel 4.23. tabel 4.26. berikut ini :

IV - 48 Tabel 4.23. Penulangan pelat lantai semi basement Tipe Pelat A Mu Area text Mtx/M11 494 Mlx/M11 648 (342.5x342.5) Mty/M22 209 Two Way Slab Mly/M22 76 B Mtx/M11 213 Mlx/M11 56 (300X342.5) Mty/M22 491 Two Way Slab Mly/M22 74 C Mtx/M11 476 Mlx/M11 671 (357.5X342.5) Mty/M22 476 Two Way Slab Mly/M22 73 D Mtx/M11 486 Mlx/M11 636 (492.5X342.5) Mty/M22 477 Two Way Slab Mly/M22 64 E Mtx/M11 690 Mlx/M11 533 (215X342.5) Mty/M22 482 Two Way Slab Mly/M22 533 F Mtx/M11 105 Mlx/M11 81 (342.5X315) Mty/M22 156 Two Way Slab Mly/M22 81 G Mtx/M11 551 Mlx/M11 82 (300X315) Mty/M22 569 Two Way Slab Mly/M22 82 H Mtx/M11 617 Mlx/M11 619 (357.5X315) Mty/M22 565 Two Way Slab Mly/M22 619 I Mtx/M11 87 Mlx/M11 90 (492.5X315) Mty/M22 93 Two Way Slab Mly/M22 90 J Mtx/M11 612 Mlx/M11 611 (215X315) Mty/M22 614 Two Way Slab Mly/M22 611 K Mtx/M11 425 Mlx/M11 383 kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 101.1240 1011240 0.85 1264050.00 0.080 0.084 0.066 0.455 tul.tunggal 56.9727 569727 0.85 712158.75 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 103.9260 1039260 0.85 1299075.00 0.083 0.086 0.066 0.455 tul.tunggal 57.2641 572641 0.85 715801.25 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 95.3421 953421 0.85 1191776.25 0.076 0.079 0.066 0.455 tul.tunggal 59.4157 594157 0.85 742696.25 0.047 0.048 0.066 0.455 tul.tunggal 94.1738 941738 0.85 1177172.50 0.075 0.078 0.066 0.455 tul.tunggal 59.5233 595233 0.85 744041.25 0.047 0.049 0.066 0.455 tul.tunggal 120.7080 1207080 0.85 1508850.00 0.096 0.101 0.066 0.455 tul.tunggal 44.7114 447114 0.85 558892.50 0.036 0.036 0.066 0.455 tul.tunggal 121.5110 1215110 0.85 1518887.50 0.097 0.102 0.066 0.455 tul.tunggal 54.2373 542373 0.85 677966.25 0.043 0.044 0.066 0.455 tul.tunggal 127.7370 1277370 0.85 1596712.50 0.102 0.107 0.066 0.455 tul.tunggal 61.6147 616147 0.85 770183.75 0.049 0.050 0.066 0.455 tul.tunggal 127.7370 1277370 0.85 1596712.50 0.102 0.107 0.066 0.455 tul.tunggal 55.6737 556737 0.85 695921.25 0.044 0.045 0.066 0.455 tul.tunggal 110.4735 1104735 0.85 1380918.75 0.088 0.092 0.066 0.455 tul.tunggal 62.0142 620142 0.85 775177.50 0.049 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 102.2846 1022846 0.85 1278557.50 0.081 0.085 0.066 0.455 tul.tunggal 36.0052 360052 0.85 450065.00 0.029 0.029 0.066 0.455 tul.tunggal 40.1855 401855 0.85 502318.75 0.032 0.032 0.066 0.455 tul.tunggal 57.4396 574396 0.85 717995.00 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 38.7451 387451 0.85 484313.75 0.031 0.031 0.066 0.455 tul.tunggal 60.0652 600652 0.85 750815.00 0.048 0.049 0.066 0.455 tul.tunggal 42.3212 423212 0.85 529015.00 0.034 0.034 0.066 0.455 tul.tunggal 62.7402 627402 0.85 784252.50 0.050 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 41.2573 412573 0.85 515716.25 0.033 0.033 0.066 0.455 tul.tunggal 62.1870 621870 0.85 777337.50 0.049 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 93.5991 935991 0.85 1169988.75 0.074 0.077 0.066 0.455 tul.tunggal 42.2327 422327 0.85 527908.75 0.034 0.034 0.066 0.455 tul.tunggal 92.5871 925871 0.85 1157338.75 0.074 0.077 0.066 0.455 tul.tunggal 54.9241 549241 0.85 686551.25 0.044 0.045 0.066 0.455 tul.tunggal 102.3780 1023780 0.85 1279725.00 0.081 0.085 0.066 0.455 tul.tunggal 59.4611 594611 0.85 743263.75 0.047 0.048 0.066 0.455 tul.tunggal 101.2546 1012546 0.85 1265682.50 0.081 0.084 0.066 0.455 tul.tunggal 57.6393 576393 0.85 720491.25 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 32.2358 322358 0.85 402947.50 0.026 0.026 0.066 0.455 tul.tunggal 65.2670 652670 0.85 815837.50 0.052 0.053 0.066 0.455 tul.tunggal 31.2548 312548 0.85 390685.00 0.025 0.025 0.066 0.455 tul.tunggal 58.2933 582933 0.85 728666.25 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 65.1527 651527 0.85 814408.75 0.052 0.053 0.066 0.455 tul.tunggal 55.2372 552372 0.85 690465.00 0.044 0.045 0.066 0.455 tul.tunggal

IV - 49 Tipe Pelat Mu Area text (342.5X417.5) Mty/M22 425 Two Way Slab Mly/M22 383 L Mtx/M11 395 Mlx/M11 395 (300X417.5) Mty/M22 460 Two Way Slab Mly/M22 394 M Mtx/M11 456 Mlx/M11 393 (357.5X417.5) Mty/M22 456 Two Way Slab Mly/M22 393 N Mtx/M11 401 Mlx/M11 434 (215X417.5) Mty/M22 454 Two Way Slab Mly/M22 390 O Mtx/M11 354 Mlx/M11 378 (342.5X325) Mty/M22 356 Two Way Slab Mly/M22 378 P Mtx/M11 337 Mlx/M11 334 (300X325) Mty/M22 326 Two Way Slab Mly/M22 360 Q Mtx/M11 320 Mlx/M11 375 (357.5X325) Mty/M22 321 Two Way Slab Mly/M22 375 R Mtx/M11 244 Mlx/M11 288 (262.5X417.5) Mty/M22 244 Two Way Slab Mly/M22 288 S Mtx/M11 278 Mlx/M11 277 (262.5X230) Mty/M22 278 Two Way Slab Mly/M22 299 T Mtx/M11 372 Mlx/M11 369 (492.5X325) Mty/M22 320 Two Way Slab Mly/M22 318 U Mtx/M11 357 Mlx/M11 356 (215X325) Mty/M22 355 Two Way Slab Mly/M22 356 V Mtx/M11 421 kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 65.6504 656504 0.85 820630.00 0.052 0.054 0.066 0.455 tul.tunggal 58.2887 582887 0.85 728608.75 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 105.2541 1052541 0.85 1315676.25 0.084 0.088 0.066 0.455 tul.tunggal 56.8246 568246 0.85 710307.50 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 102.4200 1024200 0.85 1280250.00 0.081 0.085 0.066 0.455 tul.tunggal 57.2971 572971 0.85 716213.75 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 125.2420 1252420 0.85 1565525.00 0.100 0.105 0.066 0.455 tul.tunggal 42.4617 424617 0.85 530771.25 0.034 0.034 0.066 0.455 tul.tunggal 127.2420 1272420 0.85 1590525.00 0.101 0.107 0.066 0.455 tul.tunggal 56.6952 566952 0.85 708690.00 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 71.2879 712879 0.85 891098.75 0.057 0.058 0.066 0.455 tul.tunggal 57.7583 577583 0.85 721978.75 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 69.6162 696162 0.85 870202.50 0.055 0.057 0.066 0.455 tul.tunggal 46.7169 467169 0.85 583961.25 0.037 0.038 0.066 0.455 tul.tunggal 20.9725 209725 0.85 262156.25 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal 56.9601 569601 0.85 712001.25 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 21.5476 215476 0.85 269345.00 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal 65.6552 656552 0.85 820690.00 0.052 0.054 0.066 0.455 tul.tunggal 25.4125 254125 0.85 317656.25 0.020 0.020 0.066 0.455 tul.tunggal 58.5288 585288 0.85 731610.00 0.047 0.048 0.066 0.455 tul.tunggal 23.4785 234785 0.85 293481.25 0.019 0.019 0.066 0.455 tul.tunggal 67.4418 674418 0.85 843022.50 0.054 0.055 0.066 0.455 tul.tunggal 67.2836 672836 0.85 841045.00 0.053 0.055 0.066 0.455 tul.tunggal 41.2608 412608 0.85 515760.00 0.033 0.033 0.066 0.455 tul.tunggal 66.7584 667584 0.85 834480.00 0.053 0.055 0.066 0.455 tul.tunggal 64.3852 643852 0.85 804815.00 0.051 0.053 0.066 0.455 tul.tunggal 129.7790 1297790 0.85 1622237.50 0.103 0.109 0.066 0.455 tul.tunggal 13.3151 133151 0.85 166438.75 0.011 0.011 0.066 0.455 tul.tunggal 128.8260 1288260 0.85 1610325.00 0.102 0.108 0.066 0.455 tul.tunggal 48.6266 486266 0.85 607832.50 0.039 0.039 0.066 0.455 tul.tunggal 94.9988 949988 0.85 1187485.00 0.076 0.079 0.066 0.455 tul.tunggal 12.7414 127414 0.85 159267.50 0.010 0.010 0.066 0.455 tul.tunggal 54.5199 545199 0.85 681498.75 0.043 0.044 0.066 0.455 tul.tunggal 47.6126 476126 0.85 595157.50 0.038 0.039 0.066 0.455 tul.tunggal 89.6286 896286 0.85 1120357.50 0.071 0.074 0.066 0.455 tul.tunggal 47.8826 478826 0.85 598532.50 0.038 0.039 0.066 0.455 tul.tunggal 75.2168 752168 0.85 940210.00 0.060 0.062 0.066 0.455 tul.tunggal 53.3549 533549 0.85 666936.25 0.042 0.043 0.066 0.455 tul.tunggal 60.2536 602536 0.85 753170.00 0.048 0.049 0.066 0.455 tul.tunggal 45.2906 452906 0.85 566132.50 0.036 0.037 0.066 0.455 tul.tunggal 57.2574 572574 0.85 715717.50 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 45.2309 452309 0.85 565386.25 0.036 0.037 0.066 0.455 tul.tunggal 128.2890 1282890 0.85 1603612.50 0.102 0.108 0.066 0.455 tul.tunggal

IV - 50 Tipe Pelat Mlx/M11 402 Mu Area text (492.5X230) Mty/M22 421 Two Way Slab Mly/M22 399 W Mtx/M11 466 Mlx/M11 444 (265X230) Mty/M22 466 Two Way Slab Mly/M22 445 43.5734 435734 0.85 544667.50 0.035 0.035 0.066 0.455 tul.tunggal kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 40.3045 403045 0.85 503806.25 0.032 0.033 0.066 0.455 tul.tunggal 50.4118 504118 0.85 630147.50 0.040 0.041 0.066 0.455 tul.tunggal 38.4551 384551 0.85 480688.75 0.031 0.031 0.066 0.455 tul.tunggal 63.4647 634647 0.85 793308.75 0.050 0.052 0.066 0.455 tul.tunggal 78.3183 783183 0.85 978978.75 0.062 0.064 0.066 0.455 tul.tunggal 12.1384 121384 0.85 151730.00 0.010 0.010 0.066 0.455 tul.tunggal Tipe Pelat A As (cm2) 20.21 11.17 Tul terpasang Ø16-75 Ø16-150 A Terpasang (cm2) 26.79 13.40 ρ ρmin ρmax ket 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (342.5x342.5) 20.80 Two Way Slab 11.23 B 19.01 11.66 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (300X342.5) 18.76 Two Way Slab 11.68 C 24.34 8.72 (357.5X342.5) 24.51 Two Way Slab 10.62 D 25.85 12.10 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (492.5X342.5) 25.85 Two Way Slab 10.91 E 22.17 12.18 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (215X342.5) 20.45 Two Way Slab 7.00 F 7.82 11.26 (342.5X315) 7.54 Two Way Slab 11.79 G 8.24 12.33 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (300X315) 8.03 Two Way Slab 12.22 H 18.64 8.23 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok

IV - 51 (357.5X315) 18.43 Tipe Pelat Two Way Slab I As (cm2) 10.76 20.47 11.67 Ø16-75 Tul terpasang Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 A Terpasang (cm2) 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok ρ ρmin ρmax ket 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (492.5X315) 20.24 Two Way Slab 11.30 J 6.25 12.84 (215X315) 6.06 Two Way Slab 11.43 K 12.82 10.82 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (342.5X417.5) 12.92 Two Way Slab 11.43 L 21.08 11.14 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (300X417.5) 20.48 Two Way Slab 11.23 M 25.31 8.27 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (357.5X417.5) 25.74 Two Way Slab 11.11 N 14.06 11.33 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (215X417.5) 13.72 Two Way Slab 9.12 O 4.05 11.17 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (342.5X325) 4.16 Two Way Slab 12.92 P 4.92 11.48 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (300X325) 4.54 Two Way Slab 13.28 Q 13.25 8.03 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (357.5X325) 13.14 Two Way Slab 12.66 R 26.28 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 26.79 13.40 26.79 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok

IV - 52 Tipe Pelat 2.56 As (cm2) (262.5X417.5) 26.08 Two Way Slab 9.50 S 18.94 2.45 Ø16-150 Tul terpasang Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 13.40 A Terpasang (cm2) 26.79 13.40 26.79 13.40 0.00493 0.00583 0.04032 ok ρ ρmin ρmax ket 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (262.5X230) 10.68 Two Way Slab 9.30 T 17.82 9.35 (492.5X325) 14.86 Two Way Slab 10.44 U 11.83 8.83 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (215X325) 11.23 Two Way Slab 8.82 V 25.96 8.49 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok (492.5X230) 7.85 Two Way Slab 9.85 W 7.48 12.48 (265X230) 15.50 Two Way Slab 2.34 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 Ø16-75 Ø16-150 26.79 13.40 26.79 13.40 26.79 13.40 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok 0.00985 0.00583 0.04032 ok 0.00493 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00523 0.00583 0.04032 ok

IV - 53 Tabel 4.24. Penulangan pelat lantai 1 lantai 10 Tipe Pelat A Mu Area text Mtx/M11 1350 Mlx/M11 778 (342.5x342.5) Mty/M22 1171 Two Way Slab Mly/M22 778 B Mtx/M11 1172 Mlx/M11 1224 (300X342.5) Mty/M22 1173 Two Way Slab Mly/M22 1225 C Mtx/M11 1239 Mlx/M11 1241 (357.5X342.5) Mty/M22 1189 Two Way Slab Mly/M22 1241 D Mtx/M11 1238 Mlx/M11 1210 (492.5X342.5) Mty/M22 1184 Two Way Slab Mly/M22 1211 E Mtx/M11 922 Mlx/M11 872 (215X342.5) Mty/M22 923 Two Way Slab Mly/M22 872 F Mtx/M11 1273 Mlx/M11 1301 (342.5X315) Mty/M22 1247 Two Way Slab Mly/M22 1301 G Mtx/M11 806 Mlx/M11 803 (300X315) Mty/M22 807 Two Way Slab Mly/M22 803 H Mtx/M11 1291 Mlx/M11 1319 (357.5X315) Mty/M22 1265 Two Way Slab Mly/M22 1319 I Mtx/M11 815 Mlx/M11 817 (492.5X315) Mty/M22 841 Two Way Slab Mly/M22 816 J Mtx/M11 824 Mlx/M11 822 (215X315) Mty/M22 850 Two Way Slab Mly/M22 823 K Mtx/M11 1120 kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 9.4646 94646 0.85 118307.50 0.062 0.064 0.066 0.455 tul.tunggal 5.4617 54617 0.85 68271.25 0.036 0.036 0.066 0.455 tul.tunggal 11.4700 114700 0.85 143375.00 0.093 0.098 0.066 0.455 tul.tunggal 5.3200 53200 0.85 66500.00 0.043 0.044 0.066 0.455 tul.tunggal 1.6809 16809 0.85 21011.25 0.011 0.011 0.066 0.455 tul.tunggal 6.2089 62089 0.85 77611.25 0.040 0.041 0.066 0.455 tul.tunggal 12.1037 121037 0.85 151296.25 0.099 0.104 0.066 0.455 tul.tunggal 5.5228 55228 0.85 69035.00 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 11.1826 111826 0.85 139782.50 0.073 0.076 0.066 0.455 tul.tunggal 4.7571 47571 0.85 59463.75 0.031 0.032 0.066 0.455 tul.tunggal 11.5046 115046 0.85 143807.50 0.094 0.099 0.066 0.455 tul.tunggal 4.6437 46437 0.85 58046.25 0.038 0.039 0.066 0.455 tul.tunggal 10.7927 107927 0.85 134908.75 0.070 0.073 0.066 0.455 tul.tunggal 4.7893 47893 0.85 59866.25 0.031 0.032 0.066 0.455 tul.tunggal 9.9351 99351 0.85 124188.75 0.081 0.084 0.066 0.455 tul.tunggal 5.6830 56830 0.85 71037.50 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 6.3258 63258 0.85 79072.50 0.041 0.042 0.066 0.455 tul.tunggal 3.5416 35416 0.85 44270.00 0.023 0.023 0.066 0.455 tul.tunggal 6.0550 60550 0.85 75687.50 0.049 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 3.1810 31810 0.85 39762.50 0.026 0.026 0.066 0.455 tul.tunggal 12.0888 120888 0.85 151110.00 0.079 0.082 0.066 0.455 tul.tunggal 6.0338 60338 0.85 75422.50 0.039 0.040 0.066 0.455 tul.tunggal 1.8364 18364 0.85 22955.00 0.015 0.015 0.066 0.455 tul.tunggal 6.5540 65540 0.85 81925.00 0.053 0.055 0.066 0.455 tul.tunggal 10.3254 103254 0.85 129067.50 0.067 0.070 0.066 0.455 tul.tunggal 7.2217 72217 0.85 90271.25 0.047 0.048 0.066 0.455 tul.tunggal 9.8540 98540 0.85 123175.00 0.080 0.084 0.066 0.455 tul.tunggal 7.4048 74048 0.85 92560.00 0.060 0.062 0.066 0.455 tul.tunggal 13.5680 135680 0.85 169600.00 0.088 0.093 0.066 0.455 tul.tunggal 5.4550 54550 0.85 68187.50 0.036 0.036 0.066 0.455 tul.tunggal 1.9695 19695 0.85 24618.75 0.016 0.016 0.066 0.455 tul.tunggal 6.4426 64426 0.85 80532.50 0.052 0.054 0.066 0.455 tul.tunggal 12.2996 122996 0.85 153745.00 0.080 0.084 0.066 0.455 tul.tunggal 4.9233 49233 0.85 61541.25 0.032 0.033 0.066 0.455 tul.tunggal 1.8542 18542 0.85 23177.50 0.015 0.015 0.066 0.455 tul.tunggal 5.5580 55580 0.85 69475.00 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 12.2981 122981 0.85 153726.25 0.080 0.084 0.066 0.455 tul.tunggal 4.9156 49156 0.85 61445.00 0.032 0.033 0.066 0.455 tul.tunggal 1.8557 18557 0.85 23196.25 0.015 0.015 0.066 0.455 tul.tunggal 5.5697 55697 0.85 69621.25 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 7.3397 73397 0.85 91746.25 0.048 0.049 0.066 0.455 tul.tunggal

IV - 54 Tipe Pelat Mlx/M11 1119 Mu Area text (342.5X417.5) Mty/M22 1161 Two Way Slab Mly/M22 1119 L Mtx/M11 1159 Mlx/M11 1095 (300X417.5) Mty/M22 1159 Two Way Slab Mly/M22 1094 M Mtx/M11 1113 Mlx/M11 1196 (357.5X417.5) Mty/M22 1158 Two Way Slab Mly/M22 1114 N Mtx/M11 1132 Mlx/M11 1133 (215X417.5) Mty/M22 1154 Two Way Slab Mly/M22 1090 O Mtx/M11 1054 Mlx/M11 1053 (342.5X325) Mty/M22 1027 Two Way Slab Mly/M22 1053 P Mtx/M11 1034 Mlx/M11 1050 (300X325) Mty/M22 1026 Two Way Slab Mly/M22 1050 Q Mtx/M11 1047 Mlx/M11 1048 (357.5X325) Mty/M22 1022 Two Way Slab Mly/M22 1048 R Mtx/M11 967 Mlx/M11 947 (262.5X417.5) Mty/M22 946 Two Way Slab Mly/M22 967 S Mtx/M11 980 Mlx/M11 979 (262.5X230) Mty/M22 980 Two Way Slab Mly/M22 980 T Mtx/M11 1046 Mlx/M11 1044 (492.5X325) Mty/M22 1018 Two Way Slab Mly/M22 1045 U Mtx/M11 1001 Mlx/M11 1004 (215X325) Mty/M22 1003 Two Way Slab Mly/M22 1003 V Mtx/M11 1121 5.9654 59654 0.85 74567.50 0.039 0.040 0.066 0.455 tul.tunggal kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 10.8807 108807 0.85 136008.75 0.089 0.093 0.066 0.455 tul.tunggal 4.5760 45760 0.85 57200.00 0.037 0.038 0.066 0.455 tul.tunggal 1.5034 15034 0.85 18792.50 0.010 0.010 0.066 0.455 tul.tunggal 4.3191 43191 0.85 53988.75 0.028 0.029 0.066 0.455 tul.tunggal 11.6329 116329 0.85 145411.25 0.095 0.100 0.066 0.455 tul.tunggal 4.1780 41780 0.85 52225.00 0.034 0.035 0.066 0.455 tul.tunggal 9.1044 91044 0.85 113805.00 0.059 0.061 0.066 0.455 tul.tunggal 5.4826 54826 0.85 68532.50 0.036 0.036 0.066 0.455 tul.tunggal 10.9333 109333 0.85 136666.25 0.089 0.093 0.066 0.455 tul.tunggal 4.5446 45446 0.85 56807.50 0.037 0.038 0.066 0.455 tul.tunggal 6.2541 62541 0.85 78176.25 0.041 0.042 0.066 0.455 tul.tunggal 4.0141 40141 0.85 50176.25 0.026 0.027 0.066 0.455 tul.tunggal 5.1463 51463 0.85 64328.75 0.042 0.043 0.066 0.455 tul.tunggal 2.7699 27699 0.85 34623.75 0.023 0.023 0.066 0.455 tul.tunggal 5.7537 57537 0.85 71921.25 0.038 0.038 0.066 0.455 tul.tunggal 5.1958 51958 0.85 64947.50 0.034 0.034 0.066 0.455 tul.tunggal 0.3206 3206 0.85 4007.50 0.003 0.003 0.066 0.455 tul.tunggal 5.4982 54982 0.85 68727.50 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 5.2354 52354 0.85 65442.50 0.034 0.035 0.066 0.455 tul.tunggal 4.7722 47722 0.85 59652.50 0.031 0.032 0.066 0.455 tul.tunggal 5.1257 51257 0.85 64071.25 0.042 0.043 0.066 0.455 tul.tunggal 4.8310 48310 0.85 60387.50 0.039 0.040 0.066 0.455 tul.tunggal 7.8367 78367 0.85 97958.75 0.051 0.052 0.066 0.455 tul.tunggal 3.9465 39465 0.85 49331.25 0.026 0.026 0.066 0.455 tul.tunggal 0.5653 5653 0.85 7066.25 0.005 0.005 0.066 0.455 tul.tunggal 5.5188 55188 0.85 68985.00 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 7.1039 71039 0.85 88798.75 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 2.0115 20115 0.85 25143.75 0.013 0.013 0.066 0.455 tul.tunggal 7.0595 70595 0.85 88243.75 0.057 0.059 0.066 0.455 tul.tunggal 2.0327 20327 0.85 25408.75 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal 5.3955 53955 0.85 67443.75 0.035 0.036 0.066 0.455 tul.tunggal 1.0070 10070 0.85 12587.50 0.007 0.007 0.066 0.455 tul.tunggal 3.4131 34131 0.85 42663.75 0.028 0.028 0.066 0.455 tul.tunggal 2.1038 21038 0.85 26297.50 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal 6.8935 68935 0.85 86168.75 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 3.0819 30819 0.85 38523.75 0.020 0.020 0.066 0.455 tul.tunggal 1.2123 12123 0.85 15153.75 0.010 0.010 0.066 0.455 tul.tunggal 6.2525 62525 0.85 78156.25 0.051 0.052 0.066 0.455 tul.tunggal 4.2510 42510 0.85 53137.50 0.028 0.028 0.066 0.455 tul.tunggal 2.5917 25917 0.85 32396.25 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal 4.1284 41284 0.85 51605.00 0.034 0.034 0.066 0.455 tul.tunggal 2.8079 28079 0.85 35098.75 0.023 0.023 0.066 0.455 tul.tunggal 6.5606 65606 0.85 82007.50 0.043 0.044 0.066 0.455 tul.tunggal

IV - 55 Tipe Pelat Mlx/M11 1102 Mu Area text (492.5X230) Mty/M22 1121 Two Way Slab Mly/M22 1122 W Mtx/M11 1166 Mlx/M11 1145 (265X230) Mty/M22 1166 Two Way Slab Mly/M22 1145 2.4331 24331 0.85 30413.75 0.016 0.016 0.066 0.455 tul.tunggal kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 3.0055 30055 0.85 37568.75 0.024 0.025 0.066 0.455 tul.tunggal 3.5866 35866 0.85 44832.50 0.029 0.030 0.066 0.455 tul.tunggal 2.6165 26165 0.85 32706.25 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal 2.3908 23908 0.85 29885.00 0.016 0.016 0.066 0.455 tul.tunggal 5.2605 52605 0.85 65756.25 0.043 0.044 0.066 0.455 tul.tunggal 1.1751 11751 0.85 14688.75 0.010 0.010 0.066 0.455 tul.tunggal Tipe Pelat A As (cm2) 5.36 3.05 Tul terpasang Ø10-100 Ø10-150 A Terpasang (cm2) 7.85 5.61 ρ ρmin ρmax ket 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (342.5x342.5) 7.39 Two Way Slab 3.33 B 0.93 3.48 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X342.5) 7.82 Two Way Slab 3.46 C 6.37 2.65 (357.5X342.5) 7.41 Two Way Slab 2.90 D 6.14 2.67 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (492.5X342.5) 6.36 Two Way Slab 3.57 E 3.54 1.96 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (215X342.5) 3.81 Two Way Slab 1.98 F 6.91 3.38 (342.5X315) 1.13 Two Way Slab 4.13 G 5.87 4.06 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X315) 6.30 Two Way Slab 4.68 H 7.80 3.05 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok

IV - 56 (357.5X315) 1.22 Tipe Pelat Two Way Slab I As (cm2) 4.06 7.04 2.74 Ø10-100 Tul terpasang Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 A Terpasang (cm2) 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok ρ ρmin ρmax ket 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (492.5X315) 1.14 Two Way Slab 3.49 J 7.04 2.74 (215X315) 1.15 Two Way Slab 3.49 K 4.13 3.34 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (342.5X417.5) 6.99 Two Way Slab 2.86 L 0.83 2.40 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X417.5) 7.50 Two Way Slab 2.61 M 5.15 3.06 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (357.5X417.5) 7.03 Two Way Slab 2.84 N 3.50 2.23 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (215X417.5) 3.22 Two Way Slab 1.72 O 3.22 2.90 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (342.5X325) 0.20 Two Way Slab 3.45 P 2.92 2.66 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X325) 3.21 Two Way Slab 3.02 Q 4.41 2.19 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (357.5X325) 0.35 Two Way Slab 3.46 R 3.99 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 7.85 5.61 7.85 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok

IV - 57 Tipe Pelat 1.11 As (cm2) (262.5X417.5) 4.46 Two Way Slab 1.26 S 3.01 0.55 Ø10-150 Tul terpasang Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 5.61 A Terpasang (cm2) 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00590 0.00583 0.04032 ok ρ ρmin ρmax ket 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (262.5X230) 2.12 Two Way Slab 1.30 T 3.87 1.71 (492.5X325) 0.75 Two Way Slab 3.93 U 2.36 1.43 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (215X325) 2.57 Two Way Slab 1.74 V 3.68 1.34 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (492.5X230) 1.86 Two Way Slab 2.23 W 1.45 1.32 (265X230) 3.30 Two Way Slab 0.72 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 7.85 5.61 7.85 5.61 7.85 5.61 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.00826 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.00924 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok

IV - 58 Tabel 4.25. Penulangan pelat lantai 11 (ruang mesin) Tipe Pelat A Mu Area text Mtx/M11 7652 Mlx/M11 7650 (342.5x342.5) Mty/M22 7702 Two Way Slab Mly/M22 7650 B Mtx/M11 7700 Mlx/M11 7648 (300X342.5) Mty/M22 7700 Two Way Slab Mly/M22 7648 C Mtx/M11 8015 Mlx/M11 8017 (357.5X342.5) Mty/M22 7694 Two Way Slab Mly/M22 8017 D Mtx/M11 8005 Mlx/M11 7981 (492.5X342.5) Mty/M22 7960 Two Way Slab Mly/M22 7987 E Mtx/M11 7982 Mlx/M11 7984 (215X342.5) Mty/M22 7957 Two Way Slab Mly/M22 8010 F Mtx/M11 7575 Mlx/M11 7551 (342.5X315) Mty/M22 7601 Two Way Slab Mly/M22 7551 G Mtx/M11 7550 Mlx/M11 7552 (300X315) Mty/M22 7524 Two Way Slab Mly/M22 7552 H Mtx/M11 7582 Mlx/M11 7554 (357.5X315) Mty/M22 7608 Two Way Slab Mly/M22 7.554 I Mtx/M11 7583 Mlx/M11 7585 (492.5X315) Mty/M22 7609 Two Way Slab Mly/M22 7584 J Mtx/M11 7585 Mlx/M11 7587 (215X315) Mty/M22 7560 Two Way Slab Mly/M22 7562 K Mtx/M11 7727 kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 10.4548 104548 0.85 130685.00 0.068 0.071 0.066 0.455 tul.tunggal 6.4543 64543 0.85 80678.75 0.042 0.043 0.066 0.455 tul.tunggal 14.1480 141480 0.85 176850.00 0.115 0.123 0.066 0.455 tul.tunggal 5.8045 58045 0.85 72556.25 0.047 0.048 0.066 0.455 tul.tunggal 2.6783 26783 0.85 33478.75 0.017 0.018 0.066 0.455 tul.tunggal 7.6618 76618 0.85 95772.50 0.050 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 14.3412 143412 0.85 179265.00 0.117 0.125 0.066 0.455 tul.tunggal 6.8464 68464 0.85 85580.00 0.056 0.057 0.066 0.455 tul.tunggal 14.0983 140983 0.85 176228.75 0.092 0.097 0.066 0.455 tul.tunggal 5.9275 59275 0.85 74093.75 0.039 0.039 0.066 0.455 tul.tunggal 13.0577 130577 0.85 163221.25 0.106 0.113 0.066 0.455 tul.tunggal 5.7691 57691 0.85 72113.75 0.047 0.048 0.066 0.455 tul.tunggal 13.1900 131900 0.85 164875.00 0.086 0.090 0.066 0.455 tul.tunggal 6.7763 67763 0.85 84703.75 0.044 0.045 0.066 0.455 tul.tunggal 12.9594 129594 0.85 161992.50 0.106 0.112 0.066 0.455 tul.tunggal 7.0497 70497 0.85 88121.25 0.057 0.059 0.066 0.455 tul.tunggal 8.2475 82475 0.85 103093.75 0.054 0.055 0.066 0.455 tul.tunggal 4.9986 49986 0.85 62482.50 0.033 0.033 0.066 0.455 tul.tunggal 7.8227 78227 0.85 97783.75 0.064 0.066 0.066 0.455 tul.tunggal 3.4615 34615 0.85 43268.75 0.028 0.029 0.066 0.455 tul.tunggal 14.1547 141547 0.85 176933.75 0.092 0.097 0.066 0.455 tul.tunggal 7.5807 75807 0.85 94758.75 0.049 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 2.0825 20825 0.85 26031.25 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal 8.0718 80718 0.85 100897.50 0.066 0.068 0.066 0.455 tul.tunggal 13.2574 132574 0.85 165717.50 0.086 0.091 0.066 0.455 tul.tunggal 8.9548 89548 0.85 111935.00 0.058 0.060 0.066 0.455 tul.tunggal 12.4572 124572 0.85 155715.00 0.101 0.107 0.066 0.455 tul.tunggal 8.2532 82532 0.85 103165.00 0.067 0.070 0.066 0.455 tul.tunggal 17.4135 174135 0.85 217668.75 0.113 0.121 0.066 0.455 tul.tunggal 6.6207 66207 0.85 82758.75 0.043 0.044 0.066 0.455 tul.tunggal 2.9170 29170 0.85 36462.50 0.024 0.024 0.066 0.455 tul.tunggal 8.0556 80556 0.85 100695.00 0.066 0.068 0.066 0.455 tul.tunggal 14.9984 149984 0.85 187480.00 0.098 0.103 0.066 0.455 tul.tunggal 6.7850 67850 0.85 84812.50 0.044 0.045 0.066 0.455 tul.tunggal 2.6747 26747 0.85 33433.75 0.022 0.022 0.066 0.455 tul.tunggal 7.1037 71037 0.85 88796.25 0.058 0.060 0.066 0.455 tul.tunggal 9.5421 95421 0.85 119276.25 0.062 0.064 0.066 0.455 tul.tunggal 5.6185 56185 0.85 70231.25 0.037 0.037 0.066 0.455 tul.tunggal 8.9572 89572 0.85 111965.00 0.073 0.076 0.066 0.455 tul.tunggal 5.0495 50495 0.85 63118.75 0.041 0.042 0.066 0.455 tul.tunggal 6.7698 67698 0.85 84622.50 0.044 0.045 0.066 0.455 tul.tunggal

IV - 59 Tipe Pelat Mlx/M11 7728 Mu Area text (342.5X417.5) Mty/M22 7708 Two Way Slab Mly/M22 7728 L Mtx/M11 7710 Mlx/M11 7753 (300X417.5) Mty/M22 7710 Two Way Slab Mly/M22 7753 M Mtx/M11 7734 Mlx/M11 7733 (357.5X417.5) Mty/M22 7711 Two Way Slab Mly/M22 7733 N Mtx/M11 7909 Mlx/M11 7908 (215X417.5) Mty/M22 7931 Two Way Slab Mly/M22 7864 O Mtx/M11 7799 Mlx/M11 7800 (342.5X325) Mty/M22 7774 Two Way Slab Mly/M22 7800 P Mtx/M11 7801 Mlx/M11 7803 (300X325) Mty/M22 7803 Two Way Slab Mly/M22 7803 Q Mtx/M11 7806 Mlx/M11 7805 (357.5X325) Mty/M22 7801 Two Way Slab Mly/M22 7805 R Mtx/M11 7735 Mlx/M11 7736 (262.5X417.5) Mty/M22 7715 Two Way Slab Mly/M22 7736 S Mtx/M11 7748 Mlx/M11 7747 (262.5X230) Mty/M22 7748 Two Way Slab Mly/M22 7747 T Mtx/M11 7807 Mlx/M11 7784 (492.5X325) Mty/M22 7785 Two Way Slab Mly/M22 7808 U Mtx/M11 7770 Mlx/M11 7772 (215X325) Mty/M22 7779 Two Way Slab Mly/M22 7772 V Mtx/M11 7881 7.0713 70713 0.85 88391.25 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 11.3982 113982 0.85 142477.50 0.093 0.098 0.066 0.455 tul.tunggal 5.5902 55902 0.85 69877.50 0.046 0.047 0.066 0.455 tul.tunggal 2.0336 20336 0.85 25420.00 0.013 0.013 0.066 0.455 tul.tunggal 4.7238 47238 0.85 59047.50 0.031 0.031 0.066 0.455 tul.tunggal 12.5485 125485 0.85 156856.25 0.102 0.108 0.066 0.455 tul.tunggal 4.4852 44852 0.85 56065.00 0.037 0.037 0.066 0.455 tul.tunggal 10.2047 102047 0.85 127558.75 0.067 0.069 0.066 0.455 tul.tunggal 5.2150 52150 0.85 65187.50 0.034 0.035 0.066 0.455 tul.tunggal 12.5441 125441 0.85 156801.25 0.102 0.108 0.066 0.455 tul.tunggal 6.4227 64227 0.85 80283.75 0.052 0.054 0.066 0.455 tul.tunggal 11.1296 111296 0.85 139120.00 0.073 0.075 0.066 0.455 tul.tunggal 8.5833 85833 0.85 107291.25 0.056 0.058 0.066 0.455 tul.tunggal 9.3443 93443 0.85 116803.75 0.076 0.079 0.066 0.455 tul.tunggal 8.2395 82395 0.85 102993.75 0.067 0.069 0.066 0.455 tul.tunggal 6.8627 68627 0.85 85783.75 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 6.4680 64680 0.85 80850.00 0.042 0.043 0.066 0.455 tul.tunggal 0.2450 2450 0.85 3062.50 0.002 0.002 0.066 0.455 tul.tunggal 7.0794 70794 0.85 88492.50 0.058 0.059 0.066 0.455 tul.tunggal 4.2150 42150 0.85 52687.50 0.027 0.028 0.066 0.455 tul.tunggal 5.7142 57142 0.85 71427.50 0.037 0.038 0.066 0.455 tul.tunggal 4.1487 41487 0.85 51858.75 0.034 0.034 0.066 0.455 tul.tunggal 6.4362 64362 0.85 80452.50 0.052 0.054 0.066 0.455 tul.tunggal 9.7711 97711 0.85 122138.75 0.064 0.066 0.066 0.455 tul.tunggal 4.3249 43249 0.85 54061.25 0.028 0.029 0.066 0.455 tul.tunggal 9.0241 90241 0.85 112801.25 0.073 0.076 0.066 0.455 tul.tunggal 7.6932 76932 0.85 96165.00 0.063 0.065 0.066 0.455 tul.tunggal 13.6269 136269 0.85 170336.25 0.089 0.093 0.066 0.455 tul.tunggal 7.7173 77173 0.85 96466.25 0.050 0.052 0.066 0.455 tul.tunggal 11.6554 116554 0.85 145692.50 0.095 0.100 0.066 0.455 tul.tunggal 7.0920 70920 0.85 88650.00 0.058 0.060 0.066 0.455 tul.tunggal 11.4126 114126 0.85 142657.50 0.074 0.077 0.066 0.455 tul.tunggal 4.9907 49907 0.85 62383.75 0.033 0.033 0.066 0.455 tul.tunggal 4.7562 47562 0.85 59452.50 0.039 0.040 0.066 0.455 tul.tunggal 6.2800 62800 0.85 78500.00 0.051 0.053 0.066 0.455 tul.tunggal 11.8782 118782 0.85 148477.50 0.077 0.081 0.066 0.455 tul.tunggal 8.9781 89781 0.85 112226.25 0.059 0.060 0.066 0.455 tul.tunggal 10.2547 102547 0.85 128183.75 0.083 0.087 0.066 0.455 tul.tunggal 8.2141 82141 0.85 102676.25 0.067 0.069 0.066 0.455 tul.tunggal 12.2528 122528 0.85 153160.00 0.080 0.083 0.066 0.455 tul.tunggal 7.6967 76967 0.85 96208.75 0.050 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 11.5796 115796 0.85 144745.00 0.094 0.099 0.066 0.455 tul.tunggal 7.2099 72099 0.85 90123.75 0.059 0.061 0.066 0.455 tul.tunggal 14.9647 149647 0.85 187058.75 0.098 0.103 0.066 0.455 tul.tunggal

IV - 60 Tipe Pelat Mlx/M11 7905 Mu Area text (492.5X230) Mty/M22 7929 Two Way Slab Mly/M22 7882 W Mtx/M11 7942 Mlx/M11 7917 (265X230) Mty/M22 7941 Two Way Slab Mly/M22 7918 9.1091 91091 0.85 113863.75 0.059 0.061 0.066 0.455 tul.tunggal kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 15.3984 153984 0.85 192480.00 0.125 0.134 0.066 0.455 tul.tunggal 8.2672 82672 0.85 103340.00 0.067 0.070 0.066 0.455 tul.tunggal 3.2942 32942 0.85 41177.50 0.021 0.022 0.066 0.455 tul.tunggal 4.4647 44647 0.85 55808.75 0.029 0.030 0.066 0.455 tul.tunggal 7.9317 79317 0.85 99146.25 0.065 0.067 0.066 0.455 tul.tunggal 2.0782 20782 0.85 25977.50 0.017 0.017 0.066 0.455 tul.tunggal Tipe Pelat A As (cm2) 5.94 3.62 Tul terpasang Ø10-75 Ø10-150 A Terpasang (cm2) 10.47 5.61 ρ ρmin ρmax ket 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (342.5x342.5) 9.24 Two Way Slab 3.64 B 1.48 4.31 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X342.5) 9.37 Two Way Slab 4.32 C 8.12 3.32 (357.5X342.5) 8.48 Two Way Slab 3.62 D 7.57 3.80 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (492.5X342.5) 8.41 Two Way Slab 4.45 E 4.65 2.79 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (215X342.5) 4.96 Two Way Slab 2.15 F 8.16 4.26 (342.5X315) 1.29 Two Way Slab 5.12 G 7.61 5.06 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X315) 8.07 Two Way Slab 5.24 H 10.16 3.71 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok

IV - 61 (357.5X315) 1.81 Tipe Pelat Two Way Slab I As (cm2) 5.11 8.67 3.81 Ø10-75 Tul terpasang Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 A Terpasang (cm2) 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok ρ ρmin ρmax ket 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (492.5X315) 1.66 Two Way Slab 4.49 J 5.41 3.14 (215X315) 5.70 Two Way Slab 3.16 K 3.80 3.97 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (342.5X417.5) 7.34 Two Way Slab 3.51 L 1.12 2.63 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X417.5) 8.13 Two Way Slab 2.80 M 5.79 2.91 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (357.5X417.5) 8.12 Two Way Slab 4.04 N 6.34 4.85 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (215X417.5) 5.96 Two Way Slab 5.23 O 3.85 3.62 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (342.5X325) 0.15 Two Way Slab 4.47 P 2.34 3.19 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (300X325) 2.59 Two Way Slab 4.05 Q 5.54 2.41 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (357.5X325) 5.75 Two Way Slab 4.87 R 7.84 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 10.47 5.61 10.47 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok

IV - 62 Tipe Pelat 4.34 As (cm2) (262.5X417.5) 7.52 Two Way Slab 4.48 S 6.51 2.78 Ø10-150 Tul terpasang Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 5.61 A Terpasang (cm2) 10.47 5.61 10.47 5.61 0.00590 0.00583 0.04032 ok ρ ρmin ρmax ket 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (262.5X230) 2.97 Two Way Slab 3.95 T 6.79 5.08 (492.5X325) 6.57 Two Way Slab 5.21 U 7.01 4.33 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (215X325) 7.47 Two Way Slab 4.56 V 8.65 5.15 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok (492.5X230) 10.12 Two Way Slab 5.25 W 1.83 2.48 (265X230) 5.03 Two Way Slab 1.28 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 Ø10-75 Ø10-150 10.47 5.61 10.47 5.61 10.47 5.61 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok 0.01102 0.00583 0.04032 ok 0.00590 0.00583 0.04032 ok 0.01231 0.00583 0.04032 ok 0.00660 0.00583 0.04032 ok

IV - 63 Tabel 4.26. Penulangan pelat lantai atap Tipe Pelat 1 Mu Area text Mtx/M11 37 Mlx/M11 9 (492.5x85) Mty/M22 37 One way slab Mly/M22 8 2 Mtx/M11 36 Mlx/M11 6 (215X85) Mty/M22 36 Two way slab Mly/M22 6 3 Mtx/M11 27 Mlx/M11 19 (492.5X205) Mty/M22 26 Two way slab Mly/M22 19 4 Mtx/M11 26 Mlx/M11 15 (215X205) Mty/M22 25 Two way slab Mly/M22 26 5 Mtx/M11 47 Mlx/M11 49 (492.5X325) Mty/M22 47 Two way slab Mly/M22 42 6 Mtx/M11 77 Mlx/M11 92 (215X325) Mty/M22 74 Two way slab Mly/M22 99 7 Mtx/M11 75 Mlx/M11 106 (492.5X457.5) Mty/M22 75 Two way slab Mly/M22 86 kn-m Kg-cm β Mn K F Fmin Fmax Ket 7.8236 78236 0.85 97795.00 0.082 0.085 0.066 0.455 tul.tunggal 8.0784 80784 0.85 100980.00 0.084 0.088 0.066 0.455 tul.tunggal 7.9849 79849 0.85 99811.25 0.111 0.118 0.066 0.455 tul.tunggal 8.6032 86032 0.85 107540.00 0.120 0.128 0.066 0.455 tul.tunggal 6.9397 69397 0.85 86746.25 0.073 0.075 0.066 0.455 tul.tunggal 2.6563 26563 0.85 33203.75 0.028 0.028 0.066 0.455 tul.tunggal 7.7783 77783 0.85 97228.75 0.108 0.115 0.066 0.455 tul.tunggal 5.9313 59313 0.85 74141.25 0.083 0.086 0.066 0.455 tul.tunggal 4.6143 46143 0.85 57678.75 0.048 0.049 0.066 0.455 tul.tunggal 8.2307 82307 0.85 102883.75 0.086 0.090 0.066 0.455 tul.tunggal 4.5287 45287 0.85 56608.75 0.063 0.065 0.066 0.455 tul.tunggal 8.6863 86863 0.85 108578.75 0.121 0.129 0.066 0.455 tul.tunggal 4.7569 47569 0.85 59461.25 0.050 0.051 0.066 0.455 tul.tunggal 2.7805 27805 0.85 34756.25 0.029 0.030 0.066 0.455 tul.tunggal 3.2451 32451 0.85 40563.75 0.045 0.046 0.066 0.455 tul.tunggal 6.2542 62542 0.85 78177.50 0.087 0.091 0.066 0.455 tul.tunggal 7.6121 76121 0.85 95151.25 0.080 0.083 0.066 0.455 tul.tunggal 6.2347 62347 0.85 77933.75 0.065 0.067 0.066 0.455 tul.tunggal 7.4441 74441 0.85 93051.25 0.104 0.110 0.066 0.455 tul.tunggal 0.6310 6310 0.85 7887.50 0.009 0.009 0.066 0.455 tul.tunggal 6.4241 64241 0.85 80301.25 0.067 0.070 0.066 0.455 tul.tunggal 6.5094 65094 0.85 81367.50 0.068 0.071 0.066 0.455 tul.tunggal 5.5133 55133 0.85 68916.25 0.077 0.080 0.066 0.455 tul.tunggal 6.0407 60407 0.85 75508.75 0.084 0.088 0.066 0.455 tul.tunggal 5.8295 58295 0.85 72868.75 0.061 0.063 0.066 0.455 tul.tunggal 1.5256 15256 0.85 19070.00 0.016 0.016 0.066 0.455 tul.tunggal 5.5410 55410 0.85 69262.50 0.077 0.080 0.066 0.455 tul.tunggal 4.5924 45924 0.85 57405.00 0.064 0.066 0.066 0.455 tul.tunggal Tipe Pelat 1 As (cm2) 5.68 5.87 Tul terpasang Ø10-100 Ø10-100 A Terpasang (cm2) 7.85 7.85 ρ ρmin ρmax ket 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok (492.5x85) 6.80 Ø10-100 7.85 0.01047 0.00583 0.04032 ok One way slab 7.36 2 5.01 1.87 Ø10-100 Ø10-100 Ø10-150 7.85 7.85 5.23 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00698 0.00583 0.04032 ok (215X85) 6.61 Ø10-100 7.85 0.01208 0.00583 0.04032 ok Two way slab 4.97 3 3.29 Ø10-150 Ø10-150 5.23 5.23 0.00805 0.00583 0.04032 ok 0.00698 0.00583 0.04032 ok

IV - 64 5.99 Ø10-100 7.85 0.01047 0.00583 0.04032 ok (492.5X205) 3.75 Tipe Pelat As (cm2) Two way slab 7.44 4 3.39 1.96 Ø10-150 Tul terpasang Ø10-100 Ø10-100 Ø10-150 5.23 A Terpasang (cm2) 7.85 7.85 5.23 0.00805 0.00583 0.04032 ok ρ ρmin ρmax ket 0.01208 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00698 0.00583 0.04032 ok (215X205) 2.66 Ø10-100 7.85 0.01208 0.00583 0.04032 ok Two way slab 5.25 5 5.52 4.48 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 5.23 7.85 5.23 0.00805 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00698 0.00583 0.04032 ok (492.5X325) 6.31 Ø10-100 7.85 0.01208 0.00583 0.04032 ok Two way slab 0.51 6 4.62 4.69 (215X325) 4.60 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 5.23 7.85 5.23 7.85 0.00805 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00698 0.00583 0.04032 ok 0.01208 0.00583 0.04032 ok Two way slab 5.06 7 4.18 1.07 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 5.23 7.85 5.23 0.00805 0.00583 0.04032 ok 0.01047 0.00583 0.04032 ok 0.00698 0.00583 0.04032 ok (492.5X457.5) 4.63 Ø10-100 7.85 0.01208 0.00583 0.04032 ok Two way slab 3.81 Ø10-150 5.23 0.00805 0.00583 0.04032 ok

IV - 65 4.7.Analisa Balok Portal 4.7.1. Tinjauan Umum Dari hasil analisa portal maka diperoleh gaya-gaya dalam pada elemen-elemen balok yang kemudian digunakan untuk melakukan proses desain terutama desain penulangan, dimana konfigurasi tulangan balok yang digunakan berdasarkan hasil desain SAP2000 menggunakan ACI 318-99 dengan menyesuaikan faktor reduksinya berdasarkan SNI 03-2847-2002. Seperti telah diketahui bahwa SNI 2002 yang digunakan di Indonesia mengacu kepada ACI (American Concrete Institute). Desain penulangan elemen-elemen balok didasarkan dari nilai gayagaya dalam maksimum dari kombinasi-kombinasi yang ada. Dalam penulisan ini analisa manual balok portal dilakukan sebagai verifikasi terhadap output konfigurasi penulangan hasil design dari SAP2000 untuk menunjukan kelayakan penggunaan hasil design SAP2000. 4.7.2. Perhitungan tulangan lentur balok Langkah-Langkah Perhitungan Penulangan Balok Data-data untuk perhitungan Rl = 0,85 f c ρ min = 1,4 / fy ρ max = β1. [ 450 / ( 600 + fy ) ]. ( Rl / fy ) Fmax = β1. 450 / ( 600 + fy ) Kmax = Fmax. { 1- (Fmax / 2)} = 0,3825. {1-{0,3825 / 2)} (A) = Mn = Mu / φ (φ = 0,8) (B) = Rl.bw.hf (d hf / 2) (A) < (B) dihitung sebagai penampang persegi (A) > (B) dihitung sebagai penampang berflens Tulangan Ganda (Double) Mu = momen ultimit lapangan / tumpuan dari SAP2000 Mn = Mu / φ (φ = 0,8)

IV - 66 K = Mn / ( bw. d 2. Rl ) K < Kmax Sebetulnya cukup dengan tulangan single K > Kmax Memang dibutuhkan tulangan tekan (tulangan double) Dicoba tulangan tekan As = As2 M2 = As2. fy. (d - d ) M1 = M - M2 Jika M1 0, maka As dianggap = 0 (perhitungan tulangan single) Jika M1 0, maka As diperhitungkan (perhitungan tulangan double) K1 = M1 / ( bw. d 2. Rl ) F = 1-1 2. K As1 = F. bw. d. Rl / fy As = As2 + As1 ( As = luas penampang tulangan tarik ) Cek Tulangan : ρ = As / bw.d [ ρ min ρ ρ max ] d / d > (d / d)max = (1 fy/600).(fmax/β) ( SI ) ρ 1 = ( As terpasang As ) / bw. d < ρmax tulangan single ρ = β 1. (Rl / fy) (d / d). (600 / (600 - fy)) ρ 1 < ρ pengaruh tulangan tekan diabaikan dlm menghitung kapasitas penampang ρ 1 > ρ pengaruh tulangan tekan diperhitungkan 4.7.3. Perhitungan Tulangan Geser Balok Langkah-Langkah Perhitungan Tulangan Geser Balok Anak : V = Vu gaya lintang dari SAP2000 (V2) Vn = Vu / φ (φ = 0,75) φ.vc = φ. (1/6). fc '. bw. d Vu < φ.vc / 2 tidak perlu tulangan geser dipakai tul. praktis Vu > φ.vc / 2 perlu tulangan geser

IV - 67 Cek Penampang : φ Vs max = 0,75. 2/3. fc '. bw. d φ Vs = Vu - φ Vc φ Vs < φ Vs max..ok! Jika Vu < φ.vc perlu tulangan geser minimum Av = bw. s / (3. fy) s < d/2, dengan s = jarak antar tulangan geser dalam arah memanjang Jika Vu > φ.vc perlu tulangan geser Av.d.fy s = Vn Vc Av = luas penampang 2 kaki tulangan geser Syarat : s < d / 4 ( pada daerah sendi plastis y = d ) s < d / 2 ( pada daerah di luar sendi plastis y = 2h) 4.7.4. Perhitungan Tulangan Torsi Langkah-Langkah Perhitungan Tulangan Torsi Balok (Kombinasi Geser Lentur & Torsi) Gambar 4.19 Penampang balok T

IV - 68 Tn = Tu / 0,75 ( Tu = momen torsi dari SAP2000) Σ x2 y = ( b2. h ) + ( hf2. 3. hf) ct = bw.d / Σ x2 y x1 = b 2p - sengkang Y1 = h 2p - sengkang αt = at = 0,66 + 0,33. Y1 / x1 Tc = 2 f ' c /15. ( x. y) 2 {1+ (0.4 + ct). (Vu/Tu)} Ts = Tn Tc At / s = (Tn-Tc) / (αt. x1. y1. fy) A1 = 2 At. (X1 + Y1 ) / s s = jarak sengkang terkecil, s 30 cm (A1 = luas penampang tulangan torsi ) Contoh Perhitungan Penulangan Balok Induk (B-60/95 frame 76) Data-data untuk perhitungan : f c = 30 MPa untuk tulangan utama, fy = 400 MPa f c = 25 MPa untuk tulangan sengkang, fy = 240 MPa β1 = 0,85 Rl = 0,85 f c = 25,50 MPa ρ min = 1,4 / fy = 0,0035 ρ max = β1. [ 450 / ( 600 + fy ) ]. ( Rl / fy ) = 0,0244 Fmax = β1. 450 / ( 600 + fy ) = 0,3825 Kmax = Fmax. { 1- (Fmax / 2)} = 0,3825. {1-{0,3825 / 2)} = 0,30935 h = 950 mm (tinggi balok) bw = 600 mm (lebar balok) hf = 120 mm (tebal plat) p = 40 mm (tebal selimut beton)

IV - 69 tul. tekan = 25 mm ; tul. tarik = 25 mm ; sengkang = 10 mm d = h P 1/2 tul. - sengkang d = 950 40 ½.25 10 = 887,5 mm d = P + sengkang + ½ tulangan d = 40 + 10 + ½.25 = 62,5 mm Dari Perhitungan SAP2000 didapatkan gaya gaya dalam maksimum: M tumpuan = 1992,9410 knm = 1 992 941 000 Nmm M lapangan = 1060,3440 knm = 1 060 344 000 Nmm Vu = 796,53 kn = 796 530 N Tu = 32,07 knm = 32,70.10 6 N a. Tulangan Tumpuan M tumpuan = 19 929 410 Nmm Mn = Mu / φ = Mu / 0,8 = 1 992 941 000 / 0,8 = 2 491 176 250 Nmm Cek bagian beton tertekan : (A) = Mn = 2 491 176 250 Nmm (B) = Rl. bw. hf. (d hf/2) = 25,50.600.120.(887,5-120/2) = 1 519 290 000 Nmm (A) > (B) dihitung penampang berflens b = bw + 6hf = 600+6.120 = 1320 mm K Mn RI.( b bw). hf.( d 0,5. hf ) = 2 RI. bw. d 2491176250 25,50.(1320 600).120.(887,5 K = 2 25,50.600.887,5 = 0,055 Kmax = 0,30935 K < Kmax hitungan tulangan single F = 1-1 2. K 0,5.120)

IV - 70 = 1-1 2.0, 055 = 0,0566 Fmax = 0,3825 F < Fmax ok As = F.b.d +(b-bw).hf.(ri/fy) As = 0,0566.1320.887,5+(1320-600).120.(25,50/400) = 9769,47 mm 2 Dipasang Tulangan : 20D25 (As = 9821,43 mm 2 ), untuk daerah tarik 3 D 25 (As = 1471.88 mm 2 ), praktis untuk daerah tekan Pemeriksaan jarak tulangan : Gambar 4.20 Penulangan tarik dan tulangan tekan balok induk (frame 76) s = (b-2p-2. sengkang-10. tulangan)/(n-1) > 25 mm s = (600-2.40-2.10-10.25)/(10-1) s = 27,78 mm > 25 mm (jarak antar tulangan minimal) d = 950-(40+10+25/2+100/2) = 837,5 mm

IV - 71 Cek Tulangan : As flens = RI.( b bw). hf = fy 25,50.(1320 600).120 400 = 5508 mm 2 0,75. ρ flens = 0,75.As flens/(bw.d) 0,75. ρ flens = 0,75.5508/(600.837,5) = 0,0082209 ρmax web = β1.(450/(600+fy).(ri/fy) = 0,85.(450/(600+400).(25,5/400) = 0,0243844 ρmax = (bw/b).( ρmax web+0,75. ρ flens) = (600/1320).( 0,0243844+0,0082209) = 0,015 ρ min = 0,0035 ρ = As terpasang/(b.d) < ρmax = 9821,43/(1320.837,5) = 0,0089 < 0,015 (ok) Jadi ρ min < ρ < ρmax (ok) b. Tulangan Lapangan M lapangan = 1 060 344 000 Nmm Mn = Mu / φ = Mu / 0,8 = 1 060 344 000 / 0,8 = 1 325 430 000 Nmm Cek bagian beton tertekan : (A) = Mn = 1 325 430 000 Nmm (B) = Rl. bw. hf. (d hf/2) = 25,50.600.120.(887,5-120/2) = 1 519 290 000 Nmm (A) < (B) dihitung penampang persegi K = Mn / ( bw. d 2. Rl ) = 1 325 430 000/(600.887,5 2.25,50) = 0,110 K < Kmax (0,110 < 0,30935) Sebetulnya cukup dengan tulangan single saja Namun dipakai tulangan tekan 3 D 25 (As =As2 = 1471,88 cm 2 )

IV - 72 M 2 = As2. fy. (d-d ) = 1471,88.400.(887,5-62,5) = 485 718 750 Nmm M 1 = Mn - M 2 = 1 325 430 000-485 718 750 = 839 711 250 Nmm K1 = M 1 / ( bw. d 2. Rl ) = 839 711 250/(600.887,5 2.25,50) = 0,070 F = 1-1 2. K = 1-1 2.0, 070 = 0,072 As1 = F. bw. d. Rl / fy = 0,072.600.887,5.25,50/400 = 2454,08939 mm 2 As = As1 + As2 = 2454,08939+1471,88 = 3925,964 mm 2 dipakai tulangan tarik 1 lapis = 8 D 25 (As terpasang = 3928,57 mm 2 ) Cek Tulangan : ρ = As terpasang / bw.d = 3928,57/600.887,5 = 0,0074 ρ min = 1,4 / fy = 0,0035 ρ max = β1. [ 450 / ( 600 + fy ) ]. ( Rl / fy ) = 0,0244 Jadi ρ min < ρ < ρmax (ok)

IV - 73 Gambar 4.20 Penulangan lapangan balok induk (frame 76) c. Tulangan Geser Vu = 796 530 N L = 12000 mm Gambar 4.21 Sket gaya lintang Pada Daerah Sendi Plastis ( y = d = 887,5 mm) Vu terpakai = (L-d)/(L.Vu) = (12000-887,5)/(12000.796 530) = 737 615,339 N Vn = Vu / φ = 737 615,339 / 0,75 = 983 487,118 N φ.vc = φ. (1/6). fc '.bw.d = 0,75.(1/6). 25.600.887,5 = 332 812,5 N Vu terpakai > φ.vc perlu tulangan geser φ Vs = Vu terpakai - φ Vc = 737 615,339-332 812,5 = 404 802,84 N φ.vs max = 0,75. (2/3). fc '.bw.d = 0,75.(2/3). 25.600.887,5 = 1 331 250 N φ Vs < φ Vs max.ok! (penampang cukup)

IV - 74 Direncanakan menggunakan sengkang 10 mm ( Av= 157 mm 2 ) s = (Av. d. fy) / (Vn - φ.vc) = (157.887,5.240)/( 983 487,118-332 812,5) = 51 mm s = 51 mm < d/4 = 887,5/4 = 221,875 mm dipakai sengkang tulangan 10 50 Pada Daerah di Luar Sendi Plastis (y = 2 h) Vu terpakai = (L-2h)/(L.Vu) = (12000-2.950)/(12000.796 530) = 670 408,542 N Vn = Vu / φ = 670 408,542 / 0,75 = 893 878,056 N φ.vc = φ. (1/6). fc '.bw.d = 0,75.(1/6). 25.600.887,5 = 332 812,5 N Vu terpakai > φ.vc perlu tulangan geser φ Vs = Vu terpakai - φ Vc = 670 408,542-332 812,5 = 337 596,04 N φ.vs max = 0,75. (2/3). fc '.bw.d = 0,75.(2/3). 25.600.887,5 = 1 331 250 N φ Vs < φ Vs max.ok! (penampang cukup) direncanakan menggunakan sengkang 10 mm ( Av= 157 mm 2 ) s s = (Av. d. fy) / (Vn - φ.vc) = (157.887,5.240)/( 893 878,056-332 812,5) = 60 mm = 60 mm < d/2 = 887,5/2 = 443,75 mm dipakai sengkang tulangan 10 50

IV - 75 d. Tulangan Kombinasi Geser Lentur dan Torsi Vu = 796 530 N Tu = 32,07 knm = 32,70.10 6 Nmm Tn = Tu / φ= 32,70.10 6 / 0,75 = 42 760 000 Nmm Σ x 2 y = (bw 2.h)+(hf 2.3.hf) = (600 2.950)+(120 2.3.120) = 347 184 000 mm 3 Tu min = φ.( f ' c /20). (Σ x 2 y) = 0,75.( 30 /20).( 347 184 000) = 71 310 190,7 Nmm Tu < Tu min, maka torsi diabaikan. Untuk menghindari susut pada beton dipasang tulangan susut 4D13 Gambar 4.22 Penulangan balok induk (frame 76)

IV - 76 e. Tulangan Kombinasi Geser Lentur dan Torsi Frame = 78 (lantai Semi Basement) Type = B-60/90 h = 900 mm (tinggi balok) bw = 600 mm (lebar balok) hf = 120 mm (tebal plat) p = 40 mm (tebal selimut beton) tul. tekan = 25 mm ; tul. tarik = 25 mm ; sengkang = 10 mm d = h P 1/2 tul. - sengkang d = 900 40 ½.25 10 = 837,5 mm Vu = 550,992 kn = 550992 N Tu = 183,788 knm = 183,788.10 6 Nmm Tn = Tu / φ= 183,788.10 6 / 0,75 = 245050666,67Nmm Σ x 2 y = (bw 2.h)+(hf 2.3.hf) = (600 2.900)+(120 2.3.120) = 329 184 000 mm 3 Tu min = φ.( f ' c /20). (Σ x 2 y) = 0,75.( 30 /20).(329 184 000) = 67 613 063,4 Nmm Tu > Tu min, maka pengaruh torsi dihitung x 1 = bw 2p - sengkang = 600 2.40 10 = 510 mm Y 1 = h 2p - sengkang = 900 2.40 10 = 810 mm ct = bw.d / Σ x2 y = 600.8.7,5/329 184 000 = 0,002 αt = at = 0,66 + 0,33. Y 1 / x 1 = 0,66 + 0,33. 810 / 510 = 1,184 2 f ' c /15. ( x. y) Tc = 2 {1+ (0.4 + ct). (Vu/Tu)} 30 /15.329184000 = 2 6 {1+ (0.4 + 0,002).(550992/183,788.10 )} = 94 522 387,429 Nmm

IV - 77 Ts = Tn Tc = 245050666,67-94 522 387,429 = 150528279,237 N.mm At / s = (Tn - Tc) / (αt. x 1. Y 1. fy) = (245050666,67-94 522 387,429)/(1,184.510.810.400) = 596,768 A 1 = 2. At. (x 1 + Y 1 ) / s = 2. (245050666,67-94 522 387,429).(510+810)/ (1,184.510.810.400) = 2001,010 mm 2 digunakan tulangan torsi 6 D16 ( As = 2946,428 mm 2 ) Gambar 4.23 Penulangan balok induk (frame 78)

IV - 78 4.7.5. Desain Tulangan menggunakan SAP2000 Dalam penulisan ini analisa manual balok portal dilakukan sebagai verifikasi terhadap output konfigurasi penulangan hasil design dari SAP2000 untuk menunjukan kelayakan penggunaan hasil design SAP2000. Adapun output dari design Sap200 pada element 76 adalah sebagi berikut : Gambar 4.24 Hasil design untuk tulangan tumpuan, tulangan geser dan torsi