Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disajikan Pada Semiloka Revisi PP38/2007 Tentang Pembagian Urusan Hotel Saphir Yogyakarta, 30 Juni 2 Mei 2011
DASAR PEMIKIRAN PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH SINKRONISASI
PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN BAB V SUMBER DAYA DI BIDANG KESEHATAN Bagian Kesatu Tenaga Kesehatan Pasal 21 (1) Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Pasal 25 (1) Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat melalui pendidikan dan/atau pelatihan. Pasal 26 (1) Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan pelayanan kesehatan. (2) Pemerintah daerah dapat mengadakan dan mendayagunakan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
Peraturan Presiden RI Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor : B/1640/M.PAN-RB/7/2010 tanggal 20 Juli 2010 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/ PER/VIII/2010 Tanggal 19 Agustus 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TUGAS (Pasal 756) Melaksanakan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. FUNGSI (Pasal 757) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Manusia Kesehatan. Sumber Daya
SUSUNAN ORGANISASI (Pasal 758) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, terdiri atas: Sekretariat Badan; Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur; Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan; dan Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Pembangunan Kesehatan perlu diperkuat melalui pengelolaan kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional. Komponen pengelolaan kesehatan dikelompokkan dalam sub sistem : 1. Upaya Kesehatan 2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 3. Pembiayaan Kesehatan 4. Sumber Daya Manusia Kesehatan 5. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan 6. Manajemen Informasi dan Regulasi Kesehatan 7. Pemberdayaan Masyarakat
Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan.
Masalah strategis SDM Kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa depan adalah: a) Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan; b) Perencanaan kebijakan dan program SDM Kesehatan masih lemah dan belum didukung sistem informasi SDM Kesehatan yang memadai; c) Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM Kesehatan. Kualitas hasil pendidikan SDM Kesehatan dan pelatihan kesehatan pada umumnya masih belum memadai; d) Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan, pemerataan SDM Kesehatan berkualitas masih kurang. Pengembangan karier, sistem penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya. Regulasi untuk mendukung SDM Kesehatan masih terbatas; serta e) Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan serta dukungan sumber daya SDM Kesehatan masih kurang.
Subsistem sumber daya manusia kesehatan diselenggarakan guna menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang mencukupi, terdistribusi secara adil, serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, sehingga upaya kesehatan dapat diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat
Komponen Sumber Daya Manusia Kesehatan yaitu pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan yang meliputi upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
Perencanaan SDM Kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan SDM Kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kesehatan. Pendayagunaan SDM Kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta pengembangan SDM Kesehatan. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan, memberikan dukungan, serta mengawasi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Pemenuhan SDM Kes. Untuk Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan jaringannya termasuk Bidan di Pedesaan dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota Pemenuhan kebutuhan SDM Kes. Utk daerah terpencil sebagian besar terpenuhi termasuk daerah perbatasan dan kepulauan. Pemenuhan Kebutuhan berbagai SDM Kesehatan berkualitas untuk seluruh daerah terpencil sudah dapat tercapai termasuk perbatsan dan kepulauan Pemenuhan seluruh kebutuhan SDM Kesehatan berkualitas dapat tercapai melalui pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.
RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Kemampuan Perencanaan SDM Kes. Pada tingkat Pusat dan di beberapa Propinsi telah meningkat dan mampu menyusun rencana kebutuhan SDM Kes. Secara lengkap dan rinci. Pusat dan semua Propinsi telah mampu melaksanakan perencanaan SDM Kes. Yg didukung oleh Sistem Informasi SDM Kesehatan Semua kabupaten/kota telah mampu melakukan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, yang didukung oleh Sistem Informasi SDM Kesehatan. Kemampuan perencanaan SDM Kesehatan telah mantap. Kemampuan perencanaan SDM Kesehatan telah berkembang dengan ddukung oleh sistem informasi SDM Kesehatan yang efektif dan efisien.
RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Penguatan Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Pelatihan SDM Kesehatan Dilaksanakan agar sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan. Pelatihan meliputi Pelatihan Teknis, Fungsional dan Manajemen Kesehatan. Pendidikan dan Pelatihan SDMKes. Dapat berkembang sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan dan terkait dengan Sistem Pendidikan secara Nasional. Standar pelayanan kesehatan dan standar kompetensi SDM Kes. Sebagai acuan dalam penerapan standar pendidikan dan pelaksanaan pendidikan tersebut. Sinergisme Pengadaan SDM Kesehatan termasuk Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Pelatihan SDM Kesehatan dengan Sistem Pendidikan Nasional telah Terwujud Pengadaan SDM Kesehatan dapat Menghasilkan Semua SDM Kesehatan yang Mempunyai Kompetensi Sesuai Kebutuhan Pembangunan Kesehatan.
RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Rencana Distribusi SDM Kes. Dan Rencana Manajemen Karier SDM Kes. Telah disusun. Program distribusi dan rencana penguatan manajemen karier SDM Kes. Dilaksanakan sesuai rencana. Adanya percepatan pelaksanaan program distribusi dan manajemen karier SDM Kesehatan Pelaksanaan program distribusi dan manajemen karier SDM Kesehatan juga telah mantap.
RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Pembinaan, Pengawasan, dan Dukungan sumberdaya untuk untuk Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kes. Semakin ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan komitmen politik dengan ditetapkannya Strategi PPSDMK dalam UU Kesehatan yang baru Pembinaan, pengawasan, monitoring dan penilaian thd SDMKes. Telah berjalan efektif. Sinergisme antara pembinaan, pengawasan, perencanaan pendayagunaan, dan pengadaan SDM Kes.telah makin meningkat. Dukungan peraturan perundangundangan untuk PPSDM Kes. dapat makin ditingkatkan Pembinaan, pengawasan, monitoring, dan penilaian terhdap SDM Kesehatan berjalan efektif dan efisien. Sinergi antara pembinaan, pengawasan, perencanaan, pendayagunaan dan pendidikan tenaga kesehatan serta pelatihan SDM Kesehatan dan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dapat terwujud Sinergi antara pembinaan, pengawasan, perencanaan, pendayagunaan, dan pendidikan serta pelatihan SDM Kesehatan dan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dapat terwujud dengan efektif dan efisien.
VISI DAN MISI BADAN PPSDM KESEHATAN VISI : PENGGERAK TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN YANG PROFESIONAL DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN. MISI : 1. Memenuhi jumlah, jenis dan mutu SDM Kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 2. Menyerasikan pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
VISI DAN MISI BADAN PPSDM KESEHATAN MISI : 3. Menjamin pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 4. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan. 5. Memantapkan manajemen dan dukungan kegiatan teknis serta sumber daya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.
STRATEGI Penguatan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Peningkatan dan Pengembangan Pengadaan SDM Kesehatan Peningkatan Pendayagunaan SDM Kesehatan Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Mutu SDM Kesehatan Penguatan Manajemen dan Peningkatan Dukungan Sumber Daya
Dalam melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan menjunjung tinggi nilai-nilai, yaitu : (1) Pro Rakyat, (2) Inklusif, (3) Responsif, (4) Efektif, dan (5) Bersih. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, yaitu 1. Adil dan merata serta demokratis. Pemenuhan ketersediaan SDM Kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia harus berdasarkan pemerataan dan keadilan sesuai dengan potensi dan kebutuhan pembangunan kesehatan, serta dilaksanakan secara demokratis, tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, yaitu 2. Kompeten dan berintegritas. Pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai standar pelayanan dan standar kompetensi serta menghasilkan SDM yang menguasai IPTEK, profesional, beriman, bertaqwa, mandiri, bertanggung jawab, dan berdaya saing tinggi. 3. Objektif dan transparan. Pembinaan dan pengawasan serta pendayagunaan (termasuk pengembangan karir) SDM Kesehatan dilakukan secara objektif dan transparan berdasarkan prestasi kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. 4. Hierarki dalam SDM Kesehatan. Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan perlu memperhatikan adanya susunan hierarki SDM Kesehatan yang ditetapkan berdasarkan jenis dan tingkat tanggung jawab, kompetensi, serta keterampilan masing-masing SDM Kesehatan.
SUB BIDANG : SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN SUB SUB BIDANG : Peningkatan Jumlah Tenaga Kesehatan PEMERINTAH 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan jumlah Tenaga Kesehatan Nasional PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Penyelenggaraan Perencanaan peningkatan jumlah Tenaga Kesehatan di wilayahnya PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA 1. Penyelenggaraan Perencanaan peningkatan jumlah Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Pengelolaan Pengadaan Tenaga Kesehatan Nasional 2. Penyelenggaraan Pengadaan Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Penyelenggaraan Pengadaan Tenaga Kesehatan di wilayahnya
SUB BIDANG : SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN SUB SUB BIDANG : Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan. PEMERINTAH 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan Nasional 2. Pengelolaan pelatihan tenaga kesehatan 3. Pengelolaan Pendidikan Berkelanjutan bagi Tenaga Kesehatan 4. Pengelolaan Standardisasi, Sertifikasi, Registrasi dan Perizinan tenaga kesehatan PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Penyelenggaraan pelatihan tenaga kesehatan di wilayahnya 3. Perencanaan Penyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan di wilayahnya 4. Penyelenggaraan Standardisasi dan Sertifikasi tenaga kesehatan PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. - 3. Perencanaan Penyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan di wilayahnya 4. Penyelenggaraan Perizinan tenaga kesehatan
SUB BIDANG : SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN SUB SUB BIDANG : Penyebaran Tenaga Kesehatan. PEMERINTAH 1. Pengelolaan Perencanaan penyebaran tenaga Kesehatan PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Penyelenggaraan Perencanaan penyebaran Tenaga Kesehatan di wilayahnya PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA 1. Penyelenggaraan perencanaan Penyebaran tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Pengelolaan Pendayagunaan (pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan) Tenaga Kesehatan 2. Penyelenggaraan pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan tenaga kesehatan di wilayahnya 2. Penyelenggaran pemanfaatan dan pengembangan tenaga kesehatan
Registrasi Tenaga Kesehatan adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah memiliki kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya (Permenkes No 161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan) Standardisasi SDM Kesehatan adalah upaya menetapkan standar SDMK berdasarkan kompetensi Sertifikasi Tenaga Kesehatan atau Uji Kompetensi adalah pemberian sertifikat kompetensi sebagai tanda pengakuan terhadap kompetensi seorang nakes untuk menjalankan praktik/pekerjaan profesinya. (Permenkes No 161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan) Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan adalah pengembangan SDMK melalui tubel jenjang pendidikan diploma dan strata termasuk pemberian beasiswa bagi masyarakat tidak mampu.
SELANJUTNYA DIPERLUKAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA UNTUK SUB BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN