Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SDMK

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1

Disampaikan Oleh : BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN. Jakarta 12 Maret Materi 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERENCANAAN STRATEGIS, PENGEMBANGAN & BISNIS PEMASARAN PELAYANAN KESEHATAN

SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN (PERMENKES NO. 161 TAHUN 2010)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sistem Kesehatan Nasional

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

Untuk menunjang proses pembangunan kesehatan, pemerintah & pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam Jumlah, Jenis dan

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

SURAT EDARAN NOMOR : DM.01.03/I/V.3/4382/2013

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SUBSISTEM SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSI DAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

RENCANA AKSI PROGRAM BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

Dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK 1

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. KaruniaNya kami dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Bapelkes Cikarang pada

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 89 TAHUN 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Transisi epidemiologis

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang

PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2013 NOMOR 1/IV/PB/2013

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA

RANCANGAN UNDANG UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

RENCANA KEBUTUHAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN TERKAIT UU NAKES. Oleh : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK

PEDOMAN UJI KOMPETENSI DRAFT- Jum at, 27 Mei 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1442/MENKES/PER/X/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR,

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1, 2007 DEPARTEMEN AGAMA. Sekolah Tinggi. STAIN. Organisasi. Sorong

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN (REVISI)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76 Tambahan Lembaran Neg

BUPATI POLEWALI MANDAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA TAHUN 2016

Transkripsi:

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disajikan Pada Semiloka Revisi PP38/2007 Tentang Pembagian Urusan Hotel Saphir Yogyakarta, 30 Juni 2 Mei 2011

DASAR PEMIKIRAN PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH SINKRONISASI

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN BAB V SUMBER DAYA DI BIDANG KESEHATAN Bagian Kesatu Tenaga Kesehatan Pasal 21 (1) Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

Pasal 25 (1) Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat melalui pendidikan dan/atau pelatihan. Pasal 26 (1) Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan pelayanan kesehatan. (2) Pemerintah daerah dapat mengadakan dan mendayagunakan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerahnya.

Peraturan Presiden RI Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor : B/1640/M.PAN-RB/7/2010 tanggal 20 Juli 2010 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/ PER/VIII/2010 Tanggal 19 Agustus 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TUGAS (Pasal 756) Melaksanakan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. FUNGSI (Pasal 757) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Manusia Kesehatan. Sumber Daya

SUSUNAN ORGANISASI (Pasal 758) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, terdiri atas: Sekretariat Badan; Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur; Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan; dan Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Pembangunan Kesehatan perlu diperkuat melalui pengelolaan kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional. Komponen pengelolaan kesehatan dikelompokkan dalam sub sistem : 1. Upaya Kesehatan 2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 3. Pembiayaan Kesehatan 4. Sumber Daya Manusia Kesehatan 5. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan 6. Manajemen Informasi dan Regulasi Kesehatan 7. Pemberdayaan Masyarakat

Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan.

Masalah strategis SDM Kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa depan adalah: a) Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan; b) Perencanaan kebijakan dan program SDM Kesehatan masih lemah dan belum didukung sistem informasi SDM Kesehatan yang memadai; c) Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM Kesehatan. Kualitas hasil pendidikan SDM Kesehatan dan pelatihan kesehatan pada umumnya masih belum memadai; d) Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan, pemerataan SDM Kesehatan berkualitas masih kurang. Pengembangan karier, sistem penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya. Regulasi untuk mendukung SDM Kesehatan masih terbatas; serta e) Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan serta dukungan sumber daya SDM Kesehatan masih kurang.

Subsistem sumber daya manusia kesehatan diselenggarakan guna menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang mencukupi, terdistribusi secara adil, serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, sehingga upaya kesehatan dapat diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat

Komponen Sumber Daya Manusia Kesehatan yaitu pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan yang meliputi upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

Perencanaan SDM Kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan SDM Kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kesehatan. Pendayagunaan SDM Kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta pengembangan SDM Kesehatan. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan, memberikan dukungan, serta mengawasi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Pemenuhan SDM Kes. Untuk Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan jaringannya termasuk Bidan di Pedesaan dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota Pemenuhan kebutuhan SDM Kes. Utk daerah terpencil sebagian besar terpenuhi termasuk daerah perbatasan dan kepulauan. Pemenuhan Kebutuhan berbagai SDM Kesehatan berkualitas untuk seluruh daerah terpencil sudah dapat tercapai termasuk perbatsan dan kepulauan Pemenuhan seluruh kebutuhan SDM Kesehatan berkualitas dapat tercapai melalui pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.

RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Kemampuan Perencanaan SDM Kes. Pada tingkat Pusat dan di beberapa Propinsi telah meningkat dan mampu menyusun rencana kebutuhan SDM Kes. Secara lengkap dan rinci. Pusat dan semua Propinsi telah mampu melaksanakan perencanaan SDM Kes. Yg didukung oleh Sistem Informasi SDM Kesehatan Semua kabupaten/kota telah mampu melakukan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, yang didukung oleh Sistem Informasi SDM Kesehatan. Kemampuan perencanaan SDM Kesehatan telah mantap. Kemampuan perencanaan SDM Kesehatan telah berkembang dengan ddukung oleh sistem informasi SDM Kesehatan yang efektif dan efisien.

RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Penguatan Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Pelatihan SDM Kesehatan Dilaksanakan agar sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan. Pelatihan meliputi Pelatihan Teknis, Fungsional dan Manajemen Kesehatan. Pendidikan dan Pelatihan SDMKes. Dapat berkembang sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan dan terkait dengan Sistem Pendidikan secara Nasional. Standar pelayanan kesehatan dan standar kompetensi SDM Kes. Sebagai acuan dalam penerapan standar pendidikan dan pelaksanaan pendidikan tersebut. Sinergisme Pengadaan SDM Kesehatan termasuk Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Pelatihan SDM Kesehatan dengan Sistem Pendidikan Nasional telah Terwujud Pengadaan SDM Kesehatan dapat Menghasilkan Semua SDM Kesehatan yang Mempunyai Kompetensi Sesuai Kebutuhan Pembangunan Kesehatan.

RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Rencana Distribusi SDM Kes. Dan Rencana Manajemen Karier SDM Kes. Telah disusun. Program distribusi dan rencana penguatan manajemen karier SDM Kes. Dilaksanakan sesuai rencana. Adanya percepatan pelaksanaan program distribusi dan manajemen karier SDM Kesehatan Pelaksanaan program distribusi dan manajemen karier SDM Kesehatan juga telah mantap.

RPJM-K KE 1 [2005-2009] RPJM-K KE 2 [2010-2014] RPJM-K KE 3 [2015-2019] RPJM-K KE 4 [2020-2025] Pembangunan Kesehatan Diarahkan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Lebih Berkembang dan Meningkat Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Mulai Mantap Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Telah Menjangkau & Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Pembinaan, Pengawasan, dan Dukungan sumberdaya untuk untuk Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kes. Semakin ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan komitmen politik dengan ditetapkannya Strategi PPSDMK dalam UU Kesehatan yang baru Pembinaan, pengawasan, monitoring dan penilaian thd SDMKes. Telah berjalan efektif. Sinergisme antara pembinaan, pengawasan, perencanaan pendayagunaan, dan pengadaan SDM Kes.telah makin meningkat. Dukungan peraturan perundangundangan untuk PPSDM Kes. dapat makin ditingkatkan Pembinaan, pengawasan, monitoring, dan penilaian terhdap SDM Kesehatan berjalan efektif dan efisien. Sinergi antara pembinaan, pengawasan, perencanaan, pendayagunaan dan pendidikan tenaga kesehatan serta pelatihan SDM Kesehatan dan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dapat terwujud Sinergi antara pembinaan, pengawasan, perencanaan, pendayagunaan, dan pendidikan serta pelatihan SDM Kesehatan dan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dapat terwujud dengan efektif dan efisien.

VISI DAN MISI BADAN PPSDM KESEHATAN VISI : PENGGERAK TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN YANG PROFESIONAL DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN. MISI : 1. Memenuhi jumlah, jenis dan mutu SDM Kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 2. Menyerasikan pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.

VISI DAN MISI BADAN PPSDM KESEHATAN MISI : 3. Menjamin pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 4. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan. 5. Memantapkan manajemen dan dukungan kegiatan teknis serta sumber daya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.

STRATEGI Penguatan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Peningkatan dan Pengembangan Pengadaan SDM Kesehatan Peningkatan Pendayagunaan SDM Kesehatan Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Mutu SDM Kesehatan Penguatan Manajemen dan Peningkatan Dukungan Sumber Daya

Dalam melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan menjunjung tinggi nilai-nilai, yaitu : (1) Pro Rakyat, (2) Inklusif, (3) Responsif, (4) Efektif, dan (5) Bersih. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, yaitu 1. Adil dan merata serta demokratis. Pemenuhan ketersediaan SDM Kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia harus berdasarkan pemerataan dan keadilan sesuai dengan potensi dan kebutuhan pembangunan kesehatan, serta dilaksanakan secara demokratis, tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa.

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, yaitu 2. Kompeten dan berintegritas. Pengadaan SDM Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai standar pelayanan dan standar kompetensi serta menghasilkan SDM yang menguasai IPTEK, profesional, beriman, bertaqwa, mandiri, bertanggung jawab, dan berdaya saing tinggi. 3. Objektif dan transparan. Pembinaan dan pengawasan serta pendayagunaan (termasuk pengembangan karir) SDM Kesehatan dilakukan secara objektif dan transparan berdasarkan prestasi kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. 4. Hierarki dalam SDM Kesehatan. Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan perlu memperhatikan adanya susunan hierarki SDM Kesehatan yang ditetapkan berdasarkan jenis dan tingkat tanggung jawab, kompetensi, serta keterampilan masing-masing SDM Kesehatan.

SUB BIDANG : SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN SUB SUB BIDANG : Peningkatan Jumlah Tenaga Kesehatan PEMERINTAH 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan jumlah Tenaga Kesehatan Nasional PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Penyelenggaraan Perencanaan peningkatan jumlah Tenaga Kesehatan di wilayahnya PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA 1. Penyelenggaraan Perencanaan peningkatan jumlah Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Pengelolaan Pengadaan Tenaga Kesehatan Nasional 2. Penyelenggaraan Pengadaan Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Penyelenggaraan Pengadaan Tenaga Kesehatan di wilayahnya

SUB BIDANG : SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN SUB SUB BIDANG : Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan. PEMERINTAH 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan Nasional 2. Pengelolaan pelatihan tenaga kesehatan 3. Pengelolaan Pendidikan Berkelanjutan bagi Tenaga Kesehatan 4. Pengelolaan Standardisasi, Sertifikasi, Registrasi dan Perizinan tenaga kesehatan PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Penyelenggaraan pelatihan tenaga kesehatan di wilayahnya 3. Perencanaan Penyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan di wilayahnya 4. Penyelenggaraan Standardisasi dan Sertifikasi tenaga kesehatan PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA 1. Pengelolaan Perencanaan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. - 3. Perencanaan Penyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan di wilayahnya 4. Penyelenggaraan Perizinan tenaga kesehatan

SUB BIDANG : SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN SUB SUB BIDANG : Penyebaran Tenaga Kesehatan. PEMERINTAH 1. Pengelolaan Perencanaan penyebaran tenaga Kesehatan PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Penyelenggaraan Perencanaan penyebaran Tenaga Kesehatan di wilayahnya PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA 1. Penyelenggaraan perencanaan Penyebaran tenaga Kesehatan di wilayahnya 2. Pengelolaan Pendayagunaan (pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan) Tenaga Kesehatan 2. Penyelenggaraan pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan tenaga kesehatan di wilayahnya 2. Penyelenggaran pemanfaatan dan pengembangan tenaga kesehatan

Registrasi Tenaga Kesehatan adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah memiliki kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya (Permenkes No 161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan) Standardisasi SDM Kesehatan adalah upaya menetapkan standar SDMK berdasarkan kompetensi Sertifikasi Tenaga Kesehatan atau Uji Kompetensi adalah pemberian sertifikat kompetensi sebagai tanda pengakuan terhadap kompetensi seorang nakes untuk menjalankan praktik/pekerjaan profesinya. (Permenkes No 161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan) Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan adalah pengembangan SDMK melalui tubel jenjang pendidikan diploma dan strata termasuk pemberian beasiswa bagi masyarakat tidak mampu.

SELANJUTNYA DIPERLUKAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA UNTUK SUB BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN