PENAJAMAN RKPD 2018 UNTUK MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL DALAM RKP 2018 Ir. Diah Indrajati, M.Sc DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: RakorbangpusdanTriwulanan Jakarta, Selasa 11 April 2017
RANCANGAN PERMENDAGRI TENTANG PEDOMAN RKPD KERANGKA UMUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH HASIL PEMBAHASAN RAKORTEK TINDAK LANJUT RAKORTEK
TUJUAN ALUR PROSES ISU STRATEGIS
Pembahasan & Kesepakaan KUA antara KDH dgn DPRD (Juni) Penetapan RKPD 6 Pembahasan dan Kesepakatan PPAS antara (Mei) KDH dgn DPRD (Juni) Musrenbang (Maret s.d April) RKPD KUA PPAS RAPBD 4 5 7 8 Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD (Juli-September) Forum SKPD Penyusunan Renja SKPD Kab/Kota (Maret) 3 9 Pembahasan dan persetujuan Rancangan APBD dgn DPRD (Oktober-November) Musrenbang Kecamatan (Februari) 2 10 Evaluasi Rancangan Perda APBD (Desember) Musrenbang Desa (Januari) 1 11 Penetapan Perda APBD (Desember) Pelaksanaan APBD Januari thn berikutnya 13 12 Penyusunan DPA SKPD (Desember)
TUJUAN PERMENDAGRI TTG RKPD 2018 1. Mensinergikan perencanaan pembangunan tahunan antar Pusat & Daerah serta Antardaerah 2. Konsistensi Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Tahun 2018 3. Keselarasan penyusunan RENJA SKPD dengan RENSTRA SKPD & RKPD Tahun 2018 4. Pedoman Perubahan RKPD& Perubahan RENJA PD 5. Meningkatkan pengendalian & evaluasi hasil RKPD & RENJA PD Tahun 2018 6. Tercapainya prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten/kota, provinsi mendukung prioritas dan sasaran pembangunan nasional yang ditetapkan dalam RKP Tahun 2018
ISU STRATEGIS 1 APLIKASI PEMBANGUNAN DAERAH 2 AKAN DIBANGUN APLIKASI YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTUK DAERAH DALAM PERENCANAANN, PELAKSANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DAERAH APLIKASI TERSEBUT PERUPAKAN PENERJEMAHAN DARI PROSES PENYUSUNAN DOKREN DAERAH SESUAI PERMENDAGRI 54 TAHUN 2010 DAN PERUBAHAN/PENGGANTIN YA KONSISTENSI PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM RKPD HARUS DAPAT MENGAKOMODIR HASIL KESEPAKATAN DALAM RAKORTEK KONSISTEN ANTARA DOKUMEN RPJMD DAN RPJMN HARUS DITINGKATKAN PERLU PENYELARASAN PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM SETIAP URUSAN ANTAR LEVEL PEMERINTAHAN APLIKASI TERINTEGRASI DENGAN E-PLANNING BAPPENAS
FOKUS DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ALUR SISTEM PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL KONDISI IDEAL PENCAPAIAN TARGET NASIONAL DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PENYUSUNAN DOKREN DAERAH
FOKUS DAERAH DALAM MELAKUKAN PEMBANGUNAN POTENSI DAN KARAKTERISTIK DAERAH 1 KEGIATAN PRIORITAS 5 2 DAERAH MEMBANGUN PERMASA- LAHAN TERCAPAINYA TARGET PEMBANGUNAN DAERAH KINERJA PEMERINTAH DAERAH SEMAKIN BAIK PRIORITAS SASARAN DAN PROGRAM DALAM RPJMD 4 PROGRAM 3 ISU STRATEGIS INPUT PROGRAM STRATEGIS NASIONAL PRIORITAS SASARAN DAN PROGRAM DALAM RKP
DAERAH PUSAT ALUR SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH SPASIAL ASPASIAL RTRWN RTR Pulau RTR KSN RTRW PROVINSI RTR KSP RTRW KABUPATEN/KOTA RTR KSK RDTR TATA RUANG SEBAGAI ACUAN DALAM PERENCANAAN HARUS DIIMPLEMENTASIKAN
PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal 258 & Pasal 259) TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI K/L PROVINSI PROV KAB/KOTA Sinkronisasi dan harmonisasi KOORDINASI TEKNIS, Dikoordinasikan oleh MDN dengan Menteri Bidang Perencanaan KOORDINASI TEKNIS Pembangunan dilaksanakan oleh GUBERNUR sebagai wakil Pemerintah Pusat TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH 1. Peningkatan & pemerataan pendapatan masyarakat, 2. Kesempatan kerja, 3. Lapangan berusaha, 4. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik 5. Daya saing Daerah.
ILUSTRASI KONDISI IDEAL PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH Target Nasional (10) Pemerintah Pusat mencanangkan TARGET dan membahas dalam Musrenbangnas serta meminta komitmen Gubernur dalam mencapai Target Nasional Target Prov (3) Target Prov (2) Target Prov (5) Gubernur mencanangkan target dan membahas dalam musrenbang prov serta meminta komitmen bupati/walikota dlm pencapaian target prov Target Kab (1) Target Kec A (0,2) Target Kec B (0,7) Target Kab (0,5) Target Kec C (0,1) Target Kota (1,5) Camat mencanangkan target dan membahas dalam musrenbang Kecamatan serta meminta komitmen Kades/Lurah dlm pencapaian target desa/kelurahan Bupati/Walikota mencanangkan target dan membahas dalam musrenbang K/K serta meminta komitmen Camat dlm pencapaian target kabupate/kota
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH UU No.23 Th. 2014, Pasal 263-264 1 RPJPD penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan RTRW. Ditetapkan dengan PERDA paling lama 6 (enam) bulan setelah RPJPD periode sebelumnya berakhir 1 Rencana Pembangunan Daerah 2 RPJMD penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Ditetapkan dengan PERDA paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah terpilih dilantik PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 3 RKPD penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RKP dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat ditetapkan dengan Perkada 2 Rencana Perangkat Daerah UU No.23 Th. 2014, Pasal 272-273 1 Renstra 2 Renja memuat tujuan, sasaran, program,dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. memuat program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. ditetapkan dengan PERKADA setelah RPJMD ditetapkan. ditetapkan PERKADA setelah RKPD ditetapkan
FAKTOR PENTING DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KETERSEDIAAN DATA DUKUNGAN REGULASI KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH ISU GLOBAL (SDG s) ISU STRATEGIS DAERAH (KONDISI, MASALAH, DAN POTENSI DAERAH) ISU STRATEGIS NASIONAL
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN DAK PEMBAHASAN KORTEK TOTAL USULAN DALAM KORTEK TEKNIK ANALISA CONTOH ANALISA PEMBAHASAN DENGAN K/L TERKAIT
1 KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAK LATAR BELAKANG Sesuai dengan arahan Presiden: 1 usulan dengan menggunakan teknologi informasi 1 Saat ini tengah dilakukan pengembangan aplikasi tersebut, yang dirancang mencakup: 1. Usulan kegiatan DAK tahun 2018 2. Data teknis yang dibutuhkan dalam pengusulan kegiatan DAK tahun 2018 3. Data realisasi pelaksanaan DAK tahun 2015 2016 4. Usulan kebutuhan (kegiatan dan alokasi) di 2 tahun mendatang 5. Ditargetkan pada akhir Maret 2017 telah dilakukan uji coba aplikasi di beberapa daerah sampling dan sosialisasi kepada daerah pada awal April 2017 (tanggal 03-10 April 2017). 3 2 4 Bappenas dan Kementerian Keuangan telah sepakat bahwa mekanisme pengusulan DAK 2018 akan menggunakan aplikasi yang diintegrasikan dengan e- planning Bappenas (penyempurnaan mekanisme proposal based dari tahun sebelumnya); Kemendagri, Bappeda Provinsi dan Bappeda Kab/kota melakukan verifikasi usulan e-proposal (e-planning) yang akan diintegrasikan ke dalam aplikasi E- planning DAK
2 DASAR HUKUM RAKORTEK SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN PASAL 258 AYAT 3 UU 23 TAHUN 2014 Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional. DILAKUKAN DALAM BENTUK KOORDINASI TEKNIS PASAL 259 AYAT 1 UU 23 TAHUN 2014 Untuk mencapai target pembangunan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 258 ayat (3) dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah. KOORDINASI KORTEK ANTARA K/L DAN PEMDA PROVINSI DIKOORDINASIKAN OLEH MENDAGRI DAN MENPPN Koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan. PASAL 259 AYAT 2 UU 23 TAHUN 2014 ANTARA PROVINSI DAN KAB/KOTA DIKOORDINASIKAN OLEH GUBERNUR Koordinasi teknis pembangunan antara Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dan antar-daerah kabupaten/kota lingkup Daerah provinsi dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. JENIS-JENIS KORTEK PASAL 259 AYAT 3 UU 23 TAHUN 2014 Koordinasi teknis pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan Daerah. PASAL 259 AYAT 4 UU 23 TAHUN 2014
3 PEMBAHASAN RAKORTEK PIRORITAS DAERAH 1. Verifikasi usulan prioritas daerah dari sisi target dan pendanaan 2. Verifikasi usulan sesuai dengan kewenangan 3. Verifikasi usulan dengan melihat intensitas urusan pemerintahan 4 1 SASARAN PN 1. Klarifikasi target provinsi berdasarkan target PN 2. Kesepakatan antara K/L dan Daerah terkait pencapaian sasaran PN RAKORTEK USULAN DAERAH PENDUKUNG PN 1. Verifikasi proyek sesuai dengan kewenangan 2. Verifikasi Kesesuaian usulan daerah dengan PN 3. Verifikasi terkait target dan anggaran 4. Konfirmasi kesiapan daerah dalam pelaksanaan usulan kegiatan 3 2 PROYEK KL PENDUKUNG PN 1. Verifikasi proyek sesuai dengan kewenangan 2. Kebutuhan dukungan daerah 3. Kesepakatan terkait lokasi, target dan pembiayaan
4 TOTAL USULAN DALAM RAKORTEK TOTAL 77.364 USULAN TOTAL 13.658 USULAN Usulan daerah yang lolos verifikasi Bappeda Kab/kota Usulan Daerah yang Lolos Verifikasi bappeda Prov Telah dibahas dalam Kortek TOTAL 95.698 USULAN TOTAL 51.639 USULAN TOTAL 600 USULAN Data Hasil Kortek Batam dan Makasar
5 TEKNIK ANALISA DATA ANALISA MENURUT URUSAN Terdiri dari data terkait proyek K/L pendukung PN Data usulan terkait kewenangan pusat, provinsi, dan kab/kota Kegiatan yang terkait kewenangan tiap level pemerintahan dikelompokkan berdasarkan lokasi kegiatan Imfort data usulan Kortek Pengelompokan menurut kewenangan Pengelompokan menurut Daerah Pengelompokan menurut prioritas nasional Berdasarkan kewenangan pusat, provinsi, dan kab/kota Kegiatan yang sudah dikelompokkan menurut kewenangan dan daerah disortir menuruut prioirtas nasional yang didukung
6 CONTOH HASIL REKAPITULASI DAN ANALISA DATA HASIL VERIFIKASI BANGDA Kab. Tebo Total Usulan terkait Kab Tebo: 30 Usulan Kewenangan Pusat 15 Usulan Kewenangan Provisi 6 Usulan Kewenangan Kab 13 JAMBI Kan Tanjab Barat Total Usulan: 44 Usulan Kewenangan Pusat 25 Usulan Kewenangan Provisi 6 Usulan Kewenangan Kab 13 Kab Tanjab Timur Kab. Bungo Total Usulan terkait Kab Bungo: 41 Usulan Kewenangan Pusat 22 Usulan Kewenangan Provisi 1 Usulan Kewenangan Kab 18 Kab. Kerinci Total Usulan terkait Kab Kerinci: 43 Usulan Kewenangan Pusat 27 Usulan Kewenangan Provisi 7 Usulan Kewenangan Kab 9 Total Usulan : 49 Usulan Kewenangan Pusat 28 Usulan Kewenangan Provisi 3 Usulan Kewenangan Kab 18 Kab Muaro Jambi Total Usulan: 35 Usulan Kewenangan Pusat 22 Usulan Kewenangan Provisi 2 Usulan Kewenangan Kab 11 Kota Jambi Kota Sungai penuh Total Usulan terkait s. penuh: 92 Usulan Kewenangan Pusat 71 Usulan Kewenangan Provisi 2 Usulan Kewenangan Kab 19 Kab. Merangin Kab Sarolangun Kab Batanghari Total Usulan: 20 Usulan Kewenangan Pusat 18 Usulan Kewenangan Provisi 1 Usulan Kewenangan Kab 1 PROVINSI JAMBI Total Usulan terkait Kab merangin: 29 Usulan Kewenangan Pusat 20 Usulan Kewenangan Provisi 2 Usulan Kewenangan Kab 7 Total Usulan: 62 Usulan Kewenangan Pusat 55 Usulan Kewenangan Provisi 6 Usulan Kewenangan Kab 1 Total Usulan : 44 Usulan Kewenangan Pusat 27 Usulan Kewenangan Provisi 6 Usulan Kewenangan Kab 11
7 CONTOH HASIL REKAPITULASI DAN ANALISA TOTAL USULAN SEBANYAK 41 USULAN KALIMNATAN SELATAN Total Usulan dalam Rakortek utk Kalsel Berdasar Kewenangan 17 Total Usulan dalam Rakortek utk Kalsel Per-Urusan dan Kewenangan 7 1 6 6 3 31 1 1 1 1 1 1 1 Kewenangan Pusat Kewenangan Provinsi Kewenangan Kab/Kota perumahan rakyat dan kawasan permukiman pekerjaan umum dan penataan ruang ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat komunikasi dan informatika lingkungan hidup pangan perhubungan tenaga kerja penanaman modal Kewenangan Pusat Kewenangan Provinsi Kewenangan Kab/Kota
8 CONTOH HASIL REKAPITULASI DAN ANALISA KALIMANTAN SELATAN Kab. Hulu Sungai Utara 2 (Dua) Usulan Kewenangan Pusat : PUPR Kominfo Kab. Hulu Sungai Tengah 4 (Empat) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan PUPR Kab. Tabalong 4 (Empat) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan PUPR Kab. Balangan Kab. Barito Kuala 3 (Tiga) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan PUPR 1 (Satu) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan Perhubungan Kab. Hulu Sungai Selatan Kab. Kota Baru Prov. Kalimantan Selatan 7 (Tujuh) Usulan Kewenangan Pusat : Lingkungan Hidup (3 Usulan) Pangan (1 usulan) Perhubungan (3 Usulan 3 (Tiga) Usulan Kewenangan Pusat: PUPR Perhubungan Tenaga Kerja 1 (Satu) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan Perhubungan Kab. Banjar 3 (Tiga) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan PUPR Kab. Tanah Bumbu 1 (satu) Usulan Kewenangan Provinsi yaitu Urusan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin 1 (Satu) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan Lingkungan Hidup Kab. Tanah Laut 2 (Dua) Kewenangan Pusat: PUPR Perkim 3 (Tiga) Kewenangan Provinsi PUPR Kab. Banjar Baru 1 (Satu) Usulan Kewenangan Pusat yaitu Urusan PUPR 1 (Satu) Kewenangan Pusat: Trantibumlinas 3 (Tiga) Kewenangan Provinsi PUPR 1 (satu) Kewenangan Kab/Kota Penanaman Modal
9 CONTOH HASIL REKAPITULASI DAN ANALISA JAMBI KALIMANTAN SELATAN POTENSI : PERTANIAN DAN JASA KOMODITI UNGGULAN: KELAPA SAWIT, KARET, DAN ROTAN POTENSI UTAMA: PERTANIAN KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN: KELAPA SAWIT, KARET, KAKAO,KOPI. KOMODITI UNGGULAN PERIKANAN: IKAN TANGKAP, IKAN BUDIDAYA, KOLAM. PENUNJANG: TAMBANG EMAS DAN PERMATA TIDAK ADA USULAN DAERAH TERKAIT SEKTOR PERTANIAN. DENGAN BEGITU USULAN DAERAH SEBAIAN BESAR TIDAK MENDUKUNG OPTIMALISASIMPOTENSI DAERAH KALIMANTAN BEBERAPA USULAN DARI KAB TANUNG JABUNG BARAT DAN TIMUR SUDAH MENDUKUNG OPTIMALISASI POTENSI DAERAH DI SEKTOR PERTANIAN
1 0 PEMBAHASAN DENGAN K/L TERKAIT ASPEK PEMBAHASAN DIBAHAS DENGAN K/L TERKAIT KESESUAIAN USULAN DENGAN POTENSI DAERAH HASIL ANALISIS DAN PENGELOMPOKAN Pengelompokan usulan per daerah didasarkan pada urusan pemerintahan, jenis kewenangan, serta prioritas nasional Pembahasan dengan K/L terutama dilakukan untuk usulan daerah yang belum dibahas dalam Kortek, untuk menyepakati tindak lanjut terhadap usulan daerah KEMAMPUAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN USULAN MENGACU PADA BESARAN KELEMBAGAAN DAERAH UNTUK URUSAN TERKAIT
TINDAK LANJUT DALAM PERENCANAAN TINDAK LANJUT DALAM KEBIJAKAN DAK ISU STRATEGIS
1 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM PERENCANAAN TINDAK LANJUT DALAM PROSES PERENCANAAN PEMBAHASAN Sasaran PN Proyek K/L pendukung PN Usulan Daerah pendukung PN Prioritas Daerah PEMBAHASAN USULAN Usulan Kortek yang tselanjutnya dibahas dalam Musrenbangnas Mengacu pada RKP, daerah menetapkan RKPD Rakortek Musrenbang Daerah Musrenbangnas RKP RKPD UNTUK TINDAK LANJUT KORTEK DALAM PERENCANAAN, SELURUH USULAN KORTEK HARUS SUDAH DIKOMPILASI DALAM DATABASE PER SUBDIT Salah satu agenda adalah Penajaman hasil Kortek AGENDA Hasil pembahasan ditetapkan dalam RKP Usulan kegiatan dalam Kortek menjadi pertimbangan dalam penetapan bidang DAK
1 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM PERENCANAAN PEMBAGIAN PERAN DALAM TINDAK LANJUT KORTEK Kemendagri Bappenas K/L Daerah SUPD mengawal hasil kesepakatan rakortek dalam pramusrenbangnas dan musrenbangnas PEIPD mengawal hasil kortek supaya konsisten dalam dokumen rencana daerah Memastikan hasil kortek masuk dalam pembahasan musrenbangnas dan RKP Tahun 2018 Mengawal K/L dalam memasukan hasil kortek dalam penyusunan Renja K/L Menyempurnakan rancangan Renja K/L Tahun 2018 sesuai dengan hasil kortek Membahas lebih lanjut hasil kortek dalam musrenbangnas 27 Menindaklanjuti hasil pembahasan rakortek pusat ke tingkat rakortek provinsi (pembahasan dengan kab/kota) memastikan PD provinsi menyusun Renja Tahun 2018 sesuai hasil pembahasan dengan K/L di dalam Rakortek Menjabarkan target capaian hasil Kortek kedalam target-target perkabupaten/kota
2 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM KEBIJAKAN DAK PEMBAGIAN PERAN DALAM E-PLANNING No. Instansi Peran dalam e-planning DAK 1. Pemerintah Kab/Kota 2. Pemerintah Provinsi 3. 4. Kementerian PPN/ Bappenas Kementerian Keuangan 5. Kemendagri 6. K/L (teknis) Mengusulkan proposal dan data teknis DAK Tahun 2018 Mengusulkan proposal dan data teknis DAK Tahun 2018 Memberikan rekomendasi terhadap usulan Pemerintah Kab/Kota Melakukan verifikasi terhadap kesesuaian antara usulan pemerintah daerah dengan lokasi prioritas Melakukan penilaian tehadap usulan pemda berdasarkan kriteria kesesuaian dengan Lokasi Prioritas dan target PN Melakukan verifikasi terhadap usulan Pemda Melakukan penilaian terhadap usulan pemerintah daerah dengan mempertimbangkan kapasitas fiskal daerah dan negara Mengalokasikan DAK per-daerah sesuai hasil penilaian usulan Melakukan verifikasi terhadap usulan Pemda sesuai dengan kewenangan dan prioritas daerah sesuai dengan UU 23 tahun 2014 Melakukan verifikasi terhadap usulan Pemda sesuai dengan kebijakan dan target DAK 2018 yang telah dirancang Melakukan penilaian terhadap usulan pemerintah daerah
2 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM KEBIJAKAN DAK RANCANGAN ALUR DAK TAHUN 2018 Penetapan Prioritas Penentuan Nasional Bidang DAK Desember 2016 20 Februari 2017 Tujuan: Penetapan PN, PP, dan KP untuk tahun 2018 Peran: Bappenas Penetapan Perpres Juknis Desember 2017 Tujuan: Membahas dan menyepakati arah kebijakan dan Bidang DAK Tahun 2018 Peran: Bappenas (Melalui RAPIM) Trilateral Meeting DAK Minggu Ke-2 Maret 2017 Tujuan: Membahas dan menyepakati kebijakan sasaran, menu, lokasi prioritas, dan kriteria teknis DAK Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Penetapan Perpres Pagu Alokasi DAK November 2017 Konsolidasi dan Uji Coba Sistem E-Planning untuk Proposal DAK Minggu Ke-3 Maret 2017 Tujuan: Finalisasi sistem e- planning sebagai portal utama pengusulan proposal DAK oleh Daerah Peran: Dit. PWK Bappenas dan Dit. Dana Perimbangan Kemenkeu Rapat Paripurna DPR RI Oktober 2017 Sosialisasi Rancangan Penyampaian Proposal Penilaian Proposal Usulan Awal Kebijakan DAK Forum Konfirmasi oleh Daerah Minggu Ke-4 DAK Bersama Pusat-Daerah Maret 2017 April-Mei 2017 Mei-Juni 2017 Juli-Agustus 2017 Tujuan: Konfirmasi hasil penilaian proposal usulan DAK kepada daerah, serta pembahasan menu dan lokus DAK Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis, DPD Tujuan: Sosialisasi arah kebijakan, bidang, dan menu kegiatan kepada daerah sekaligus penyampaian format proposal Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Rakor Pusat II Okt 2017 Tujuan: Penerimaan proposal usulan sekaligus melakukan verifikasi awal terkait kelengkapan proposal (rekapitulasi usulan, usulan per bidang, dan data teknis) melalui sistem e-planning Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Penyusunan Rancangan Awal Juknis dan Juklak Sept 2017 Tujuan: Menilai proposal usulan DAK berdasarkan format penilaian (lokasi prioritas, kriteria teknis, serta rekomendasi menu dan lokus) yang telah ditetapkan dalam Trilateral Meeting DAK Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Rakor Pusat Agustus 2017 Tujuan: Penyesuaian Lokus Kegiatan, menu dengan Pagu Indikatif Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Tujuan: Penetapan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis DAK Tahun 2018 kepada daerah Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Tujuan: Alokasi ditetapkan yang akan memuat alokasi, menu, dan lokus prioritas Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Tujuan: Penyampaian hasil pembahasan Peran: DPR RI, Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Tujuan: Penyesuaian Lokus Kegiatan, menu dengan Pagu Definitif per Daerah Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Tujuan: Penyusunan draft awal petunjuk teknis pelaksanaan DAK berdasarkan hasil kesepakatan dalam TM DAK Peran: Bappenas, Kemenkeu, dan K/L Teknis Rapat Panja TKDD Sept 2017 Tujuan: Pembahasan Materi TKDD dalam RUU APBN fan Nota Keuangan Peran: DPR RI, Bappenas & Kemenkeu
2 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM KEBIJAKAN DAK RANCANGAN BIDANG DAK TAHUN 2018 NO RANCANGAN BIDANG DAK REGULER URUSAN PEMERINTAHAN 1 PENDIDIKAN URUSAN PENDIDIKAN 2 KESEHATAN DAN KB URUSAN KESEHATAN DAN KB 3 AIR MINUM URUSAN PU 4 SANITASI URUSAN PU 5 JALAN URUSAN PU 6 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN URUSAN PERKIM 7 IKM URUSAN KUKM 8 PERTANIAN URUSAN PERTANIAN 9 KELAUTAN DAN PERIKANAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 10 PARIWISATA URUSAN PARIWISATA 11 PASAR URUSAN PERDAGANGAN Verifikasi yg dakan dilakukan oleh Ditjen Bangda 1. Mapping rancangan DAK tahun 2018 2. Membentuk TIM verifikasi sesuai dengan bidang DAK dan Urusan Pemerintahan 3. Direktur SUPD 1-4 bertanggungjawab dan mendistribusikan kepada unit eselon 3/Kasubdit untuk melaksanaan verifikasi usulan daerah 4. PEIPD mengkosolidasikan hasil verifikasi
2 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM KEBIJAKAN DAK RANCANGAN BIDANG DAK TAHUN 2018 NO RANCANGAN BIDANG DAK AFFIRMASI 1 KESEHATAN KESEHATAN URUSAN PEMERINTAHAN 2 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 3 TRANSPORTASI PEKERJAAN UMUM DAN PERHUBUNGAN 4 PENDIDIKAN PENDIDIKAN 5 AIR MINUM PEKERJAAN UMUM NO RANCANGAN BIDANG DAK PENUGASAN 1 SMK PENDIDIKAN 2 RS RUJUKAN DAN RS PRATAMA KESEHATAN URUSAN PEMERINTAHAN 3 AIR MINUM PEKERJAAN UMUM 4 SANITASI PU DAN PERKIM 5 JALAN PEKERJAAN UMUM 6 IRIGASI PEKERJAAN UMUM 7 PASAR PERDAGANGAN 8 ENERGI SKALA KECIL ESDM 9 LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LH DAN KEHUTANAN
2 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM KEBIJAKAN DAK BIDANG DAK MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG), DAK AFIRMASI (1 BIDANG), DAN DAK PENUGASAN (1 BIDANG) 1 URUSAN PEMERINTAHAN PENDIDIKAN DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG), DAK AFIRMASI (1 BIDANG), DAN DAK PENUGASAN (1 BIDANG) 2 PERDAGANGAN DAK TERKAIT DAK REGULER (3 BIDANG), DAK AFIRMASI (1 BIDANG), DAN DAK PENUGASAN (3 BIDANG) 3 PEKERJAAN UMUM DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG), DAK AFIRMASI (1 BIDANG), DAN DAK PENUGASAN (1 BIDANG) 4 PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG) 5 URUSAN KELUARGA BERENCANA
2 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM KEBIJAKAN DAK BIDANG DAK MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG) 6 URUSAN PEMERINTAHAN PERTANIAN DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG) DAN DAK PENUGASAN (1 BIDANG) 7 PERDAGANGAN DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG) 8 PARIWISATA DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG) 9 KELAUTAN DAN PERIKANAN DAK TERKAIT DAK REGULER (1 BIDANG) 10 URUSAN KUKM
2 TINDAK LANJUT KORTEK DALAM KEBIJAKAN DAK BIDANG DAK MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAK TERKAIT DAK PENUGASAN (1 BIDANG) 11 URUSAN PEMERINTAHAN KEHUTANAN DAK TERKAIT DAK PENUGASAN (1 BIDANG) 12 LINGKUNGAN HIDUP DAK TERKAIT DAK PENUGASAN (1 BIDANG) 13 ESDM SESUAI RANCANGAN BIANG DAK TAHUN 2018, MAKA TERDAPAT 13 URUSAN PEMERINTAHAN YANG TERKAIT DAK. PROSES VERIFIKASI BANGDA DIPERLUKAN UNTUK USULAN DAK DARI DAERAH
3 ISU STRATEGIS 1 Catatan USULAN BARU DAERAH MASIH BISA MENGUSULKAN KEGIATAN BARU MELALUI E- PLANNING USULAN BARU TERSEBUT DIBUKA SAMPAI DENGAN PELAKSANAAN MUSRENBANGNAS Usulan hasil kortek sudah di Close, diusulkan melalui e- Planning dan diteruskan ke E-Planning DAK 2 PROSES USULAN PROSES USULAN DILAKUKAN SEPERTI USULAN RAKORTEK PROSES VERIFIKASI DILAKUKAN BERJENJANG DARI BAPPEDA KAB/KOTA, BAPPEDA PROVINSI DAN TERKAHIR DITJEN BINA BANGDA USULAN YANG TELAH DIBAHAS DALAM KORTEK TIDAK AKAN DIBAHAS LAGI DALAM MUSRENBANGNAS 3 MEDIA ONLINE DISEDIAKAN MEDIA ONLINE DALAM E- PLANNING UNTUK MEDIA DISKUSI MEDIA ONLINE TERSEBUT MENJADI MEDIA PEMBAHASAN USULAN SEPERTI RAKORTEK 4 VERIFIKASI KEMDAGRI, PROVINSI DAN KAB/KOTA MELAKUKAN VERIFIKASI, BAIK UNTUK USULAN YANG BELUM DIVERIFIKASI SAMPAI DENGAN PELAKSANAAN KORTEK, MAUPUN USULAN BARU YANG DIINPUT SETELAH KORTEK SAMPAI DENGAN MUSRENBANGNAS
TERIMA KASIH