P E RTE MUAN KE ME NTE RIAAN ASIA TE NG G ARA DALAM ME NDU KU NG P E MBA NG U NA N INF RA STRU KTU R YA NG TE RP A DU DA N BE RKE LA NJ UTA N

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KELOMPOK KERJA PENINGKATAN EKSPOR,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

SIARAN PERS. Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-44/M.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

TERM OF REFERENCE (TOR)

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Tingkat Kementerian dan Eselon I

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

2018, No Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerint

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR : PER-01/M.EKON/02/2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

2017, No Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 ten

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

MEMANFAATKAN KERJASAMA PARIWISATA ASEAN UNTUK MENDORONG INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN

BAB 4: PELAKSANAAN DAN TATA KELOLA MP3EI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK INVESTASI

BAB 5 INDIKASI KEKUATAN, KELEMANAHAN, ANCAMAN, DAN PELUANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Advokasi : What and How?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Manual Indikator Kinerja Utama. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2016 Gotong Royong Mewujudkan Pembangunan Daerah Berkelanjutan

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Manual Indikator Kinerja Utama

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Kebijakan Penanaman Modal PEMERINTAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Optimalisasi Operasional & Efisiensi Biaya

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Konferensi Pers Presiden RI Mengenai Penurunan Nilai Tukar Rupiah, Tgl. 21 Agt 2013, di Jakarta Rabu, 21 Agustus 2013

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XX TAHUN 2016 TANGGAL 25 APRIL 2016

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PERESMIAN PERLUASAN PABRIK PT. BAYER INDONESIA CIMANGGIS, DEPOK, JAWA BARAT RABU, 27 MEI 2015

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

S e p t e m b e r

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah industri pariwisata, yang merupakan salah satu industri

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang sangat fluktuatif (Gambar 4.1).

PENGELOLAAN KAWASAN ANDALAN YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN INVESTASI DUNIA USAHA DI KTI

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Transkripsi:

P E RTE MUAN KE ME NTE RIAAN ASIA TE NG G ARA DALAM ME NDU KU NG P E MBA NG U NA N INF RA STRU KTU R YA NG TE RP A DU DA N BE RKE LA NJ UTA N Pe mbe r dayaan Se kto r Swasta dalam Me ngimple me ntasikan Visi Masyar akat Eko no mi ASEAN Jakarta, 8 & 9 Nopember 2016 Dikoordinasikan oleh Diadakan bersamaan dengan Proposal ditujukan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Diajukan oleh KEUN TUN GAN BAGI TUAN RUMAH Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia)

Contents Keuntungan Sebagai Tuan Rumah I. Mengapa mengadakan Konferensi Pemerintahan tentanginfrastruktur di Indonesia? II. III. IV. Mempromosikan Agenda Pembangunan Infrastruktur Indonesia Manfaat bagi sektor ekonomi Indonesia sebagai tuan rumah G2G internasional dalam Infrastruktur Manfaat bagi sektor Infrastruktur Indonesia sebagai tuan rumah konferensi V. Alasan utama lain untuk menjadi tuan rumah konferensi infrastruktur Pemerintah di Jakarta

Mengapa pelaksanaan konferensi tentang Infrastruktur di Indonesia? Ada jelas banyak cara bahwa kegiatan ini akan diterjemahkan ke dalam manfaat nyata bagi Jakarta dan Indonesia, meskipun banyak manfaat ini sulit untuk dihitung, terutama sebelum atau setelah konferensi berlangsung. Konferensi ini akan menarik sorotan global dan pentingnya manfaat potensial yang tidak bisa diremehkan. Ini adalah kesempatan yang signifikan untuk Indonesia' untuk menampilkan diri dan perusahaan dan menyadari nilai yang sangat nyata. Keuntungan utama menjadi Tuan Rumah meliputi: Mempromosikan Agenda Pembangunan Infrastruktur Indonesia Mendapatkan manfaat ekonomi sebagai tuan rumah acara infrastruktur G2G internasional Manfaat bagi sektor infrastruktur Indonesia sebagai tuan rumah G2G Alasan utama lain untuk menjadi tuan rumah konferensi infrastruktur Pemerintah di Jakarta

1. Promosi Infrastruktur Pemerintah Indonesia di dalam Agenda Pembangunan Sebuah kesempatan untuk mempromosikan Pemerintah Indonesia untuk membangun dan mengembangkan "Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional" negara (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) ke khalayak global investor terkemuka. Menyorot komitmen Indonesia untuk menjadi pemain regional utama dalam pembangunan infrastruktur, dengan Pemerintah telah diuraikan USD 450bn sebagai pengeluaran yang diperlukan pada agenda infrastruktur mereka. Pertemuan Menteri dalam kegiatan infrastruktur terbesar yang memungkinkan Indonesia untuk menampilkan lebih luas upaya yang dilakukan, usulan proyek yang telah berlangsung untuk mengatasi defisit infrastruktur negara saat ini.

2. Manfaat ekonomi dari hosting G2G Internasional infrastruktur Mengunjungi delegasi perdagangan yang dapat memasok investasi dan transfer teknologi Home Court Advantage dalam mendukung pertumbuhan sektor infrastruktur Indonesia. Mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang optimal. Menajdi tuan rumah acara bergengsi memberikan keyakinan korporat global bahwa Indonesia merupakan negara yang layak untuk berinvestasi. Manfaat ekonomi jangka panjang yaitu peningkatan lalu lintas pengunjung dan investasi yang dihasilkan dari transaksi bisnis berkat cakupan media dan iklan. Manfaat jangka pendek yaitu pendapatan lebih tinggi ke dalam ekonomi lokal pada hotel, restoran dan toko-toko dan penciptaan lapangan kerja sementara.

3. Manfaat bagi sektor infrastruktur Indonesia sebagai tuan rumah G2G Pertemuan dapat dikatakan sebagai dialog infrstructure publik-swasta terkemuka di MEA, dengan para pemimpin bisnis terkemuka, Menteri, Pejabat Pemerintahan datang bersama-sama dalam acara tersebut. Menunjukkan Indonesia sebagai pencetus regional dan pemimpin teknologi dalam pembangunan infrastruktur. Posisi Jakarta dan Indonesia sebagai hub untuk diskusi yang lebih luas dalam infrastruktur regional. Spotlight dalam pembangunan infrastruktur bahwa Indonesia memilih sebagai negara tuan rumah dan mendorong standar infrastruktur lebih tinggi di dalam agenda pembangunan Pemerintah daerah.

4. Alasan strategis menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah konferensi infrastruktur Sebuah dialog langsung antara Pemerintah dan sektor swasta memiliki kemampuan untuk mendorong kemajuan agenda infrastruktur, karena akan ada banyak kesempatan untuk menindaklanjuti dan diskusi pasca-rapat tersebut Menempatkan Indonesia di tempat strategis dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki ambisi, kepercayaan diri dan kompetensi untuk menjadi tuan rumah sebuah acara internasional penting dan mampu menampilkan kemampuannya di tingkat dunia, sebelum bersaing dengan negara ASEAN lainnya Ada manfaat eksternal yaitu peluang yang diberikan kepada perusahaan lokal untuk menunjukkan potensi dan komoditi bisnis di hadapan para pimpinan ekonomi. Mereka akan mendapatkan keuntungan dengan menambah jaringan bisnis dan membuat kontrak baru. Serta adanya transfer pengetahuan dan teknik antara pemangku kepentingan dan peserta. Menunjukan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar dunia ke 7 dalam hal PDB dan pemain regional yang kuat di dalam perekonomian. Adanya manfaat dari hasil inisiatif terhadap pembangunan infrastruktur yang dirasakan oleh semua masyarakat

DIAJUKAN OLEH Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) DIADAKAN BERSAMAAN DENGAN