BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-faktor Pertimbangan Lokasi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI. M.O. By Nurul K, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

PERANCANGAN PABRIK: PENENTUAN LOKASI PABRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk sesuai dengan harapan pembeli, kepuasan konsumen adalah

VII. TATA LETAK PABRIK

STRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 2 ) Penentuan Lokasi Usaha Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

KUESIONER PENELITIAN A. Metode Tingkat Kepentingan

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

Penentuan Kriteria Lokasi PKL Barang Bekas di Surabaya. Studi Kasus : PKL Gembong Surabaya

Pemilihan Lokasi BAB 6 PEMILIHAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia bisnis kini berkembang sangat pesat di jaman yang maju dan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB VII TATA LETAK PABRIK. kelancaran proses produksi. Pabrik T-Butyl Alcohol dengan kapasitas

BAB. VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BEBERAPA PERTANYAAN YANG PERLU MENDAPAT JAWABAN DARI ASPEK TEKNIK

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:

VII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TATA LETAK PABRIK. terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lokasi berbagai aktivitas baik ekonomi atau sosial (Sirojuzilam,

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BAB 7. ASPEK EKONOMI & SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini berada dalam tahap yang

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi)

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. industri dan produksi serta pada kegiatan perdagangan eceran di Indonesia

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

GAMBAR 6.1 KOMPOSISI PENGUNJUNG YANG DATANG DAN TERDAPAT DI KOTA BANDUNG

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN: IDENTIFIKASI LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN GULA MERAH LONTAR DI KABUPATEN JENEPONTO

I. PENDAHULUAN. Dalam masa menuju era globalisasi dan pasar bebas, kemajuan di bidang industri

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

PENENTUAN PRIORITAS PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PASAR BATIK SETONO SEBAGAI OBJEK WISATA BELANJA DI KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KEBIJAKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Awalnya carbon black hanya digunakan sebagai agen penguat dalam ban.

SEKRETARIAT SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SUB BAGIAN PROGRAM EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG SEKOLAH MENENGAH UMUM

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

PENENTUAN LOKASI RUMAH SUSUN SEDERHANA campuran (Mixed use) DI SURABAYA BARAT

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

Merancang Jaringan Supply Chain

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008

VII. TATA LETAK PABRIK

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT BISNIS KABUPATEN WONOGIRI TAHUN Oleh : Dra. L.V. Ratna Devi, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN ARTERI PRIMER KAWASAN PASAR UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. barang-barang untuk memenuhi kebutuhan pokok harian, pasar juga memiliki

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lokasi Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi seringkali memiliki kekuasanaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan. Lokasi yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bari perusahaan. Menurut Kotler (2008) Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya direncanakan sebaik mungkin sebab letak berpengaruh pada biaya operasi/produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar (Subagyo, 2000). 10

11 2. Penentuan Lokasi Menurut Munawaroh (2013) salah satu strategi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah pemilihan lokasi, baik lokasi pabrik untuk perusahaan manufaktur ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa/retail maupun lokasi perkantorannya. Pemilihan lokasi, diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan ekspansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi lainnya. Pemilihan lokasi sangat penting karena berkaitan dengan besar kecilnya biaya operasi, harga maupun kemampuan bersaing. Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan benefit perusahaan: a. Bagi industri, untuk meminimumkan biaya. Lokasi yang tepat mendekatkan lokasi gudang penyimpanan bahan dengan lokasi produksi bisa menghemat biaya transportasi. b. Bagi retail dan profesional service untuk maksimisasi revenue. Pemilihan lokasi retail dan profesional service yang mudah dijangkau konsumen memungkinkan terjadi penjualan dalam jumlah banyak, sehingga meningkatkan pendapatan perusahaan. c. Bagi lokasi gudang untuk memaksimumkan speed delivery dan biaya minimum. Jarak gudang dengan lokasi pabrik yang tepat akan mempercepat penyerahan barang sekaligus meminimalkan biaya.

12 Globalisasi mempengaruhi keputusan lokasi dalam hal: a. Teknologi transportasi dan komunikasi lebih baik b. Sistem finansial terbuka c. Kebutuhan barang impor meningkat d. Kuota impor dan hambatan menurun Perusahaan dengan adanya globalisasi perlu mengelola operasi dalam keputusan lokasinya, yaitu dengan: a. Memperhatikan kesempatan pasar dan pesaing b. Memenuhi standar kualitas dan waktu c. Mampu mengkomunikasikan secara efektif, berkenaan dengan perbedaan bahasa di lokasi yang berbeda. d. Perbedaan norma dan kebiasaan pelanggan e. Manajemen tenaga kerja yang lebih baik f. Hukum dan peraturan yang berlaku perlu diperhatikan g. Perbedaan biaya, meliputi biaya tenaga kerja, bahan baku, persediaan dan realstate Menurut Heizer & Render (2015), lokasi yang spesifik seringkali mempengaruhi pendapatan daripada terhadap biaya. Terdapat 8 faktor yang menentukan volume dan pendapatan bagi perusahaan jasa: a. Daya beli konsumen pada area yang dituju

13 b. Jasa dan gambaran sesuai dengan demografis konsumen pada area yang dituju c. Persaingan di dalam area d. Kualitas persaingan e. Keunikan dari lokasi perusahaan dan para pesaingnya f. Kualitas fisik dari tempat fasilitas dan bisnis di sekitarnya g. Kebijakan operasional perusahaan h. Kualitas dari manajemen Pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati-hati. Penelitian-penelitian terdahulu menemukan bahwa lokasi usaha berhubungan dengan penjualan bisnis tersebut (Indarti, 2004). Namun, penelitian-penelitian tersebut masih didominasi oleh pemilihan lokasi di sektor manufaktur, industri teknologi tinggi, dan perbisnisan besar, dimana pemilihan lokasi usaha tersebut didorong oleh pertimbangan besarnya biaya transportasi bahan produksi. Penentuan lokasi perlu dilakukan dengan matang yang terdiri dari lokasi untuk kantor pusat, cabang, dan pabrik. Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis, hal yang paling komplek dan rumit yaitu penentuan lokasi pabrik. Pertimbangannya yaitu apakah dekat dengan bahan baku atau pasar atau konsumen, biaya dan luas produksi (Kasmir, 2014).

14 3. Faktor Penentu Pemilihan Lokasi usaha Menurut Swastha dan Irawan (2008) faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan daerah bisnis adalah : a. Luas daerah perdagangan b. Dapat dicapai dengan mudah c. Potensi pertumbuhannya d. Lokasi saingan Menurut Schmenner dalam jurnal Zuliarni dan Hidayat (2013), mengembangkan suatu pendekatan untuk mempelajari pemilihan lokasi usaha. Pendekatan tersebut terdiri atas dua tahap, pertama memilih area yang akan dijadikan tempat bisnis secara umum, dan kedua memilih lokasi usaha dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut dibedakan menjadi dua yakni musts dan wants, dimana pemilik bisnis menentukan lokasi usaha yang telah memenuhi kriteria musts, kemudian mempertimbangkan kriteria wants dari lokasi usaha. Menurut Yazid (2001) kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi adalah: a. Karakteristik dan ukuran populasi b. Ketersediaan tenaga kerja c. Kedekatan dengan sumber produksi d. Promosi

15 e. Basis ekonomi f. Kesesuaian dengan sarana g. Situasi persaingan h. Kemudahan lokasi toko Sedangkan menurut Kasmir (2014), secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi sebagai berikut: a. Jenis usaha yang dijalankan b. Apakah dekat dengan pasar atau konsumen c. Apakah dekat dengan bahan baku d. Apakah tersedia tenaga kerja e. Tersedia sarana prasarana f. Apakah dekat dengan pusat pemerintahan g. Apakah dekat dengan lembaga keuangan h. Apakah berada di kawasan industri i. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan lahan j. Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat k. Hukum yang berlaku Menurut Subagyo (2000) pemilihan letak pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor: a. Letak konsumen/pasar b. Letak sumber bahan baku c. Sumber tenaga kerja d. Tersedianya air

16 e. Suhu udara f. Tenaga listrik g. Fasilitas transportasi h. Lingkungan masyarakat i. Peraturan pemerintah j. Pembangunan limbah industri k. Fasilitas untuk pabrik l. Fasilitas untuk karyawan 4. Faktor-Faktor yang Perlu dipertimbangkan dalam Penentuan Lokasi Menurut Munawaroh (2013) pemilihan lokasi akan mempertimbangkan beberapa faktor, disesuaikan dengan jenis dan kondisi perusahaan. a. Faktor Dominan/Utama pada lokasi usaha manufaktur 1) Tenaga kerja 2) Pasar 3) Kualitas kehidupan 4) Kedekatan dengan suplier dan sumber 5) Pajak, listrik dan air Faktor lain: 1) Tersedianya tempat untuk ekspansi kemudian 2) Aturan polusi

17 3) Iklim 4) Undang-undang 5) Lain-lain b. Faktor dominan/utama pada lokasi perusahaan jasa 1) Kedekatan dengan konsumen 2) Biaya transformasi 3) Kualitas kehidupan 4) Lokasi pesaing Faktor spesifik: 1) Lalu lintas 2) Kelayakan 3) Areal parkir Menurut Kasmir (2014), ada dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk lokasi pabrik: a. Faktor utama (primer) 1) Dekat dengan pasar 2) Dekat bahan baku 3) Tersedia tenaga kerja 4) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, kereta api 5) Tersedia sarana prasarana 6) Sikap masyarakat

18 b. Faktor sekunder 1) Biaya investasi lokasi 2) Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut 3) Kemungkinan perluasan lokasi 4) Terdapat fasilitas penunjang seperti pusat perbelanjaan dan perumahan 5) Iklim dan tanah 6) Pajak dan peraturan perubahan di daerah setempat Menurut Kasmir (2014), ada dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk lokasi kantor pusat: a. Dekat pemerintah b. Dekat lembaga keuangan c. Dekat dengan pasar d. Tersedia sarana prasarana Menurut Kasmir (2014), ada dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan: a. Kawasan industri b. Dekat lembaga keuangan c. Dekat bahan baku d. Tersedia sarana prasarana

19 B. Hasil Penelitian Terdahulu 1. Menurut Zuliarni dan Hidayat tahun 2013 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor Pertimbangan Pebisnis Restoran Kelas Kecil di Lingkungan Kampus Universitas Riau dalam Pemilihan Lokasi Usaha, pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati-hati, karena ketepatan pemilihan lokasi usaha memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) suatu strategi bisnis. Dalam penelitian ini terdapat 5 faktor pemilihan lokasi dan dijadikan subvariabel yaitu, akses, visibilitas, tempat parkir, lingkungan dan persaingan. Penarikan sampel sebanyak 46 responden dengan menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang sangat penting dalam pemilihan lokasi usaha adalah akses, visibilitas, lingkungan, tempat parkir. sementara faktor lain yang dianggap penting bagi pemilik usaha adalah persaingan. 2. Menurut Wamaliya dan Wirawan tahun 2014 dalam penelitiannya yang berjudul Perbandingan Faktor-Faktor yang Menentukan Pemilihan Lokasi Pedagang Perak dan Emas di Pasar Seni Celuk dan Ubud, penelitian ini bertujuan membandingkan faktor-faktor yang menentukan pemilihan lokasi pedagang perak dan emas di pasar seni Celuk dan Ubud. Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini, di masing-masing lokasi adalah 36. Pengambilan sampel di Pasar seni Celuk menggunakan metode Proportional Random Sampling dan di Pasar Ubud menggunakan metode Nonproportional Random

20 Sampling. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer, sedangkan teknik analisis yang digunakan untuk menentukan faktorfaktor pemilihan lokasi di masing-masing tempat adalah analisis faktor eksploratori. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang menentukan pemilihan lokasi pedagang perak dan emas di Pasar Seni Celuk adalah faktor pertama yaitu Kompetisi/Persaingan Usaha dan faktor kedua yaitu Besarnya Modal Usaha. Sedangkan, faktor-faktor yang menentukan pedagang perak dan emas di Pasar Ubud adalah faktor pertama yaitu faktor Fasilitas Tempat Usaha dan faktor kedua yaitu faktor Kebersihan Tempat Usaha. 3. Menurut Sastrawan tahun 2015 dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha Pedagang Kaki Lima di Pantai Penimbangan Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha pedagang kaki lima (PKL), (2) faktor apa yang paling dominan mempengaruhi pemilihan lokasi usaha PKL, (3) masalah yang dihadapi PKL di Pantai Penimbangan dan bagaimana solusinya. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, kuesioner dan wawancara kemudian dianalisis dengan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha PKL adalah aksesibilitas, visibilitas, lalulintas (traffic), tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, peraturan pemerintah.

21 (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan lokasi usaha PKL adalah faktor aksesbilitas sebesar 56,331%. (3) masalah yang di hadapi PKL adalah kepastian penempatan lokasi, retribusi, permodalan, tingkat kehadiran konsumen bersifat incidental dan lingkungan yg kotor. Solusi dari masalah tersebut adalah PKL sudah memiliki ijin usaha yang pasti, jumlah retribusi disesuaikan dengan pendapatan PKL, adanya fasilitas bagi PKL dalam memperoleh modal dari bank dan peningkatan pelayan dan disediakannya petugas kebersihan oleh dinas terkait.

22 C. Kerangka Penelitian Keberhasilan Usaha (Success Factor) Lokasi Faktor Penentu Lokasi: Akses Visitabilitas Tempat Parkir Lingkungan Persaingan Lalu Lintas Ekpansi Confirmatory Factor Analysis (CFA) Faktor Penentu Usaha Batik Keberhasilan Usaha Batik Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran