PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Arif Wijayati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

LAMPIRAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESESUAIAN BUKU SISWA KELAS V TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA KELAS X SMA/SMK

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

III. BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

JURNAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA BERBASIS KONTEKSTUAL SISWA KELAS VIII MTSN NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTS. Nanik Herawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. budaya-akademis. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS NASKAH DRAMA TERINTEGRASI SISWA SMP/MTs KELAS VIII

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJA TEKS CEPEN UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PETAMA (SMP) Arif Wijayati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan bahan ajar teks cerpen untuk siswa kelas VII berdasarkan Kurikulum 201. Secara khusus, tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah dihasilkannya bahan ajar teks cerpen untuk siswa kelas VII yang memiliki kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan bahasa. Penelitian ini menggunakan model pengembangan esearch and Development (&D) yang dilakukan dengan langkah (1) melakukan penelitian dan pengumpulan informasi yang didahului dengan penelitian awal, (2) perencanaan, () mengembangkan bentuk awal produk, () melakukan uji coba awal, (5) Melakukan revisi produk, (6) melakukan uji lapangan terhadap produk, dan (7) melakukan revisi produk. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, angket, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh tiga simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, isi materi dalam bahan ajar sudah cukup baik, tetapi akan lebih baik jika dilengkapi dengan ilustrasi materi yang membelajarkan teks cerpen secara langsung. Kedua, penyajian (grafika) juga sudah cukup baik, yang terutama dilihat dari ukuran buku, desain kulit buku, dan desain isi buku. Selain itu, bahan ajar ini sudah relevan dengan daya tingkat intelektual dan emosional siswa kelas VII SMP. Ketiga, bahan ajar ini mudah dipahami oleh siswa kelas VII SMP karena bahasa yang digunakan sederhana dan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan siswa dalam memahami bahasa. Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, teks cerpen Proses pembelajaran dalam Kurikulum 201 menyentuh tiga dimensi, yaitu sikap, penge-tahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,dan afektif melalui penguat-an sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dimensi sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu mengapa. Dimensi keterampilanmenggamit transformasi sub-stansi atau materi ajar agar peserta didik tahu bagaimana. Sedangkan dimensi pengetahuan menggamit transformasi sub-stansi atau materi ajar agar peserta didik tahu apa. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik ( soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak ( hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 1

Upaya penyelenggaraan pengem-bangan di bidang pendidikan sangat dianjurkan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Pengembangan atau pembaharuan ini me-nyentuh sarana nonfisik; seperti pengembangan kualitas tenaga-tenaga kependidikan yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam memanfaatkan fasilitas yang tersedia, serta memiliki cara kerja yang inovatif. Pembaharuan di bidang pendidikan pada dasarnya juga menyentuh sarana fisik/fasilitas pendidikan: seperti silabus, PP, buku guru, buku siswa, lembar kegiatan siswa (LKS),bahan ajar, media pembelajaran, lembar penilaian (LP), dan alat evaluasi. Di dalam pembelajaran di sekolah diperlukan bahan ajar yang menarik agar siswa lebih semangat dan termotivasi, karena bahan ajar yang tidak bervariasi, pembelajaran akan membosankan bagi siswa. Keberhasilan pencapaian tujuan belajar terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar dan pengembangan bahan ajar yang digunakan oleh guru. Siswa akan mengalami perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap, dengan digunakannya bahan ajar yang sesuai dengan materi pembelajaran, maka akan tercipta keefektifan dalam proses belajar mengajar. Menurut Pannen dan Purwanto (2001:6) bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan pengajar dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar yang baik disusun dengan struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksioanal yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik dalam bentuk penyediaan bimbingan bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak bagi peserta didik dan memberikan rangkuman. Materi bahasa Indonesia kelas VII dalam kurikulum 201 merupakan materi berbasis teks, yang terdiri atas teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks eksplanasi, dan teks cerpen. Tiap teks mengandung empat kompetensi inti yang terdiri atas kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi penge-tahuan dan kompetensi keterampilan.kompetensi pengetahuan terdiri atas empat kompetensi dasar dan kompetensi keterampilan terdiri atas empat kompetensi dasar. Sedangkan kompetensi sikap spiritual dan sosial terintegrasi dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan. Penelitian ini menekankan pada pengembangan bahan ajar teks cerpen dalam kurikulum 201 berbasis teks yang meliputi memahami dan menangkap makna teks cerpen; membedakan dan menyusun teks cerpen; mengklasifikasi dan menelaah merevisi teks cerpen; serta mengidentifikasi kekurangan dan meringkas teks cerpen. Sehubungan dengan hal di atas, penelitian ini berupaya mengembangkan bahan ajar teks cerpen untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian pengembangan pada dasarnya NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 2

merupakan penelitian proses atau langkah-langkah yang menghasilkan produk-produk tertentu atau untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk yang sudah ada sebelumnya. Bahan ajar yang nantinya dikembangkan adalah bahan ajar teks cerpen berbasis teks dengan pendekatan saintifik, yang terdiri atas pengetahuan dan keterampilan memahami dan menangkap makna teks cerpen; membedakan dan menyusun teks cerpen; mengklasifikasi dan menelaah merevisi teks cerpen; serta mengidentifikasi kekurangan dan meringkas teks cerpen. Sedangkan kompetensi sikap spiritual dan sosial terintegrasi dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan. Pengembangan bahan ajar teks cerpen ini diharapkan dapat menarik minat siswa, memperkuat daya kreasi siswa,mengembangkan gagasan dalan teks cerpen, melatih kepekaan dan apresiasi siswa terhadap karya budaya, melatih dan membentuk siswa untuk berani dan mau mengamati, menanya, menalar, mencoba serta mempublikasikan hasil melalui media cetak atau media elektronika. Bahan ajar teks cerpen nantinya diharapkan bisa memancing pola pikir untuk bisa kritis dalam berpikir dan menanggapi suatu hal, serta menciptakan daya imajinasi siswa yang kreatif untuk menciptakan hal baru. Berdasarkan beberapa latar belakang di atas, maka penelitian dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Teks Cerpen untuk Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama ini perlu dilakukan dan penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian baru.produk yang dihasilkan adalah bahan ajar teks cerpen untuk siswa Sekolah Menengah Pertama dengan menggunakan pendekatan scientific kurikulum 201. Kompetensi dasar yang dijadikan acuan dalam penulisan bahan ajar adalah (1) memahami teks cerpen baik melalui lisan maupun tulisan, (2) membedakan teks cerpen baik melalui lisan maupun tulisan,() mengklasifikasi teks cerpen baik melalui lisan maupun tulisan,() mengidentifikasi kekurangan teks cerpen berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan,(5) menangkap makna teks cerpen baik secara lisan maupun tulisan,(6) menyusun teks cerpen sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan, (7) menelaah dan merevisi teks cerpen sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan, dan (8) meringkas teks cerpen baik secara lisan maupun tulisan. Bahan ajar teks cerpen terdiri dari tujuh komponen utama, yang berupa tahapan pembelajaran. Komponen-komponen terse-but adalah (1) tahap pembangunan konteks berisi penggugahan skemata untuk masuk materi dan gambaran umum KD, (2) tahap pemodelan teks yang berisi teks cerpen sebagai model, () tahap pembahasan berisi pembahasan materi pembelajaran secara teoritis berdasarkan teks model, () latihan pemahaman yang berisi soal-soal yang mengacu pada indikator KD, (5) penilaian berisi cara menilai dan mengomunikasikan pembelajaran (6) evaluasi berupa uji kompetensi yang berisi soal objektif, dan (7) refleksi yang berisi kesan-kesan NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman

siswa setelah melaksanakan pembelajaran teks cerpen. Jenis cerpen yang dipilih dalam bahan ajar disesuaikan dengan jenjang pendidikan subjek penelitian yang dipilih, yaitu siswa SMP kelas VII dalam kisaran usia 12-1 tahun. Cerpencerpen yang dipilih adalah cerpencerpen diambil dari buku kumpulan cerpen 15 Naskah terbaik Lomba menulis Cerita emaja (LMC) 2011 dan 15 Naskah Terbaik Lomba menulis Cerita emaja (LMC) 2012, yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidilan dasar. Menurut teori perkembangan kognitif, siswa pada kisaran usia tersebut termasuk dalam tahap operasional konkret. Tahap operasioanal konkret merupakan tahap siswa mulai mengembangkan kemampuan berpikir sistematis yang mengacu kepada objek atau aktivitas konkret. Teori tahap operasional dijadikan dasar untuk memilih jenis teks cerpen yang dipelajari dalam bahan ajar. Pemilihan teks cerpen didasarkan pada kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan kompetensi inti 1 dan kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan kompetensi inti 2. Kompetensi sikap spiritual yang dimaksud adalah menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulisan. Sedangkan kompetensi sikap sosial adalah memiliki perilaku jujur, tanggungjawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi dan memiliki perilaku percaya diri dan tanggungjawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat. Kompetensi sikap spiritual dan sosial tersebut sebagai proses pengembangan moral dan perilaku. METODE Penelitian ini menggunakan model pengembangan esearch and Development (&D) yaitu (1) melakukan penelitian dan pengumpulan informasi yang didahului dengan penelitian awal,(2) perencanaan, () mengembangkan bentuk awal produk, () melakukan uji coba awal, (5) Melakukan revisi produk, (6) melakukan uji lapangan terhadap produk, dan (7) melakukan revisi produk. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik obsevasi, angket dan wawancara. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji kelayakan bahan ajar teks cerpen dilakukan melalui empat tahap uji, yaitu (1) uji ahli materi teks cerpen, (2) uji ahli desain produk, () uji coba guru, dan () uji coba kelompok kecil siswa. Uji ahli dan uji coba bahan ajar dilakukan dengan dua tim ahli, satu orang guru, dan satu kelompok kecil siswa yang terdiri atas 16 siswa. Uji ahli materi teks cerpen dilakukan oleh dosen prodi bahasa Indonesia, yaitu Dr. Hasan Busri, M.Pd.dan uji ahli desain produk dilakukan oleh dosen Prodi bahasa Indonesia, yaitu Dr. Sri wahyuni, M.Pd. uji coba lapangan dilakukan oleh guru kelas VII SMP Negeri 2 Gresik, yaitu Mahmudiono, M.Pd. dan kelompok kecil siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gresik yang berjumlah 16 orang. NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman

Komponan penilaian meliputi (1) kelayakan isi, (2) ke layakan penyajian, () kelayakan bahasa, dan () tampilan bahan ajar. Data yang diperoleh pada tahap uji ahli menghasilkan data nonverbal dan data verbal. Data nonverbal diperoleh dari pengisian angket yang berupa skor penilaian terhadap aspek tertentu, sedangkan data verbal berupa komentar dan saran yang ditulis oleh ahli pada kolom yang disediakan. Komponen penilaian yang pertama adalah kelayakan isi. Berikut disajikan data hasil uji ahli komponen isi/ materi dan ahli desain produk. Analisis data uji coba bahan ajar terhadap ahli bahan ajar teks cerpen bahasa Indonesia meliputi (1) kelengkapan materi, 2) kedalaman materi, () keakuratan dalam pemilihan wacana, () keakuratan dalam konsep dan teori, (5) keakuratan dalam pemilihan contoh, (6) keakuratan dalam pelatihan, (7) kesesuaian dengan perkembangan ilmu, (8) kesesuaian fitur/ contoh/ latihan/ rujukan, (9) pengembangan wawasan kebinekaan, (10) pengembangan wawasan kebangsaan dan integrasi bangsa. Tabel 1 Hasil Validasi Ahli Materi Bahan Ajar No Kriteria penilaian Validasi ahli materi Catatan dan saran 1. Kelengkapan Secara umum materi bahan ajar 2. Kedalaman sudah bagus materi layak untuk. Keakuratan dipublikasikan dalam pemilihan dengan revisi wacana dulu. Keakuratan dalam konsep Materi harus dan teori ada ranah 5. Keakuratan kognitif, dalam pemilihan afektif, contoh psikomotor 6. Keakuratan dalam pelatihan Ilustrasi 7. Kesesuaian gambar dengan kurang perkembangan ilmu Tingkat 8. Kesesuaian fitur/ keterbacaan contoh/ latihan/ perlu diukur rujukan 9. Pengembangan wawasan kebinekaan 10. Pengembangan wawasan kebangsaan / Validasi Guru Catatan dan Saran Secara keseluruhan bahan ajar sudah bagus, dapat membantu guru dan siswa untuk menambah kesadaran belajar dan memahami ilmu pengetahua n Diberi contoh teks cerpen lain sebagai pembanding Perlu kejelasan /konsistensi tentang struktur teks cerpen pada pelajaran 1. / NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 5

Pencapaian 87,5% 85% Keterangan: = penilaian sangat baik 2 = penilaian cukup = penilaian baik 1 = penilaian kurang = Tidak evisi = evisi Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa kriteria (1) yakni kelengkapan materi, (2) kedalaman materi, (5) keakuratan dalam memilih contoh, (6) keakuratan dalam pelatihan, dan (7) kesesuaian dengan perkembangan ilmu mendapat penilaian dengan kategori sangat baik. Kelima kriteria di atas mendapat nilai maksimal. Sedangkan kriteria () keakuratan dalam pemilihan wacana, () keakuratan dalam konsep dan teori, (8) kesesuaian dengan perkembanga ilmu, (9) pengembangan wawasan kebinekaan, dan (10) pengembangan wawasan kebangsaan dan integrasi mendapat penilaian dengan kategori baik. Komentar validator untuk bahan ajar ini adalah materi harus ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi penilaian dan komentar dari ahli menunjukkan bahwa dalam kriteria ini skor yang diperoleh kurang maksimal dan harus melalui tahap revisi. Berdasrkan data yang dikumpulkan dari hasil uji coba terhadap 16 siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gresik tentang 1) pengembangan isi teks cerpen bahasa indonesia lengkap, 2) bahan ajar teks cerpen menyajikan materi yang cukup, ) pemilihan wacana bahan ajar teks cerpen sudah tepat atau sesuai, ) konsep dan teori bahan ajar teks cerpen sudah benar, 5) latihanlatihan pada bahan ajar teks cerpen sudah sesuai, dan 6) materi bahan ajarteks cerpen meningkatkan pengembangan wawasan kebangsaan indonesia, menunjukkan bahwa semua siswa sepakat menjawab ya. Dengan kata lain, 100 % siswa sepakat dengan aspek ini, sehingga aspek ini tidak memerlukan revisi. Pada pernyataan yang menyatakan bahwa materi bahan ajar teks cerpen sesuai dengan perkembangan ilmu seusia siswa adalah 1 siswa menyatakan tidak sepakat dengan menjawab tidak dan 15 siswa lainnya menjawab ya, dengan kata lain, 92,75 % siswa sepakat dengan pernyataan pada aspek tersebut dan 6.25% lainnya tidak sepakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat 6,25 % bagian dari aspek iniyang memerlukan revisi. Selain itu terdapat siswa atau 25% siswa menyatakan bahwa materi bahan ajar teks cerpen tidak menunjukkan pengembangan wawasan terhadap kebinekaan dan terdapat beberapa bagian dari bahan ajar pada aspek ini harus direvisi. Sedangkan siswa yang menyatakan setuju pada aspek ini adalah 75%. Hasil analisis data dari segi isi mengenai (1) pemilihan contoh -contoh dalam bahan teks cerpen sudah tepat dan (2) ragam materi yang disajikan dalam bahan ajar sesuai denga KD adalah 2 sisswa menyatakan tidak sepakat dengan menjawab tidak dan 1 siswa lainnya menjawab ya. Dengan kata lain, 87,5% dari siswa sepakat dengan pernyataan pada aspek tersebut dan 2,5 NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 6

% tidak sepakat. Hal tesebut menunjukkan bahwa terdapat 2,5% bagian dari aspek ini yang memerlukan revisi. ata-rata jawaban ya yang diperoleh dari seluruj siswa adalah 9, %. Oleh sebab itu, bahan ajar ini layak untuk diimplementasikan. Data temuan dari hasil uji coba siswa ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Validasi Ahli Materi Bahan Ajar No. Pernyataan Ya (Ʃ) Ya (%) Tidak (Ʃ) Tidak (%) a) Apakah materi teks cerpen bahasa Indonesia 16 100% - - lengkap? b) Apakah bahan ajar teks cerpen yang kamu 16 100% - - pelajari menyajikan materi yang cukup? c) Apakah pemilihan wacana bahan ajar teks cerpen 16 100% - - sudah sesuai/ tepat? d) Apakah konsep dan teori dalam bahan ajar teks 16 100% - - cerpen sudah benar? e) Apakah pemilhan contoh-contoh dalam bahan 1 87,5% 2 2,5% ajar teks cerpen tepat? f) Apakah latihan-latihan yang ada pada bahan ajar 16 100% - - sesuai dengan KD? g) Apakah materi bahan ajar sesuai dengan 15 9,75% 1 6,25% perkembangan ilmu pengetahuan seusiamu/ h) Apakah ragam materi yang disajikan dalam 1 87,5% 2 2,5% bahan ajar sesuai KD? i) Apakah materi yang disajikan dalam bahan ajar 12 75% 25% menunjukkan pengembangan wawasan terhadap kebinekaan? j) Apakah materi yang disuguhkan dalam bahan 16 100% - - ajar menunjukkan pengembangan wawasan kebangsaan dan integrasi bangsa? ata-rata Total 9,% Selain penilaian berupa angka, yang dikembangkan dalam bahan ajar para ahli dan siswa juga memberikan teks cerpen ada yang harus direvisi. catatan berupa saran, komentar, evisi dilakukan agar dalam bahan ajar masukan, dan alasan berupa data verbal. ada perbaikan. Adapun lampiran uji Catatan berupa saran, komentar, coba kepada siswa terlampir. masukan tersebut menjadi dasar Analisis data berdasarkan perbaikan atas produk yang telah validasi kepada ahli mengenai (1) dikembangkan. Dari keseluruhan data kesesuaian dengan tingkat yang diperoleh, dibuktikan bahwa perkembangan peserta didik, (2) pengembangan bahan ajar teks cerpen kekomunikatifan, dan () keruntutan dan dari segi isi terdapat kekurangan. kesatuan gagasan mendapatkan nilai Berdasarkan analisis data sangat baik dan baik. Indikator (1) pengem-bangan dari segi isi bahan ajar kelayakan bahasa mendapat nilai ratarata teks crpen menunjukkan bahwa materi dengan kategori sangat baik. NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 7

Indikator (2) kekomunikatifan mendapatkan nilai rata-rata,5 dengan kategori baik. Melihat perolehan kedua indikator (1) dan (2) maka kedua kriteria tersebut tidak memerlukan memerlukan revisi. Pada indikator () keruntutan dan kesatuan gagasan mendapatkan nilai rata-rata dengan kategori baik sehingga pada bagian indikator () tidak memerlukan revisi. ata-rata keseluruhan penilaian yang diperoleh untuk pengembangan bahan ajar teks cerpen dari segi kelayakan bahasa adalah 87%. Dari data tersebut menu jukkan bahwa bahan ajar teks cerpen ini layak untuk dimplemen-tasikan karena rata-rata berkategori sangat baik. Data tersebut dapat dilihat pada tabel. Tabel Hasil Validasi Ahli Bahasa Bahan Ajar No. Indikator Kriteria Penilaian Validasi Ahli Bahasa 1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik 1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik 2. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosional peserta didik 2. Kekomunikatifan. Keterbacaan teks. Ketepatan bahasa. Keruntutan dan 5. Keruntutan dan keterpaduan gagasan keterpaduan bab 6. Keruntutan dan keterpaduan paragraf Catatan dan Saran Pencapaian 87,5 % Keterangan: = penilaian sangat baik 2= penilaian cukup = penilaian baik 1= penilaian kuran = Tidak revisi =evisi / Berdasarkan data yang dihimpun dari hasil uji coba terhadap 16 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gresik tentang pengembangan bahan ajar dari segi kelayakan bahasa mengenai (1) pemahaman siswa terhadap kata dalam bahan ajar (2) ketepatan pemilihan bahasa dalam bahan ajar, ditunjukkan bahwa terdapat 2 siswa yang tidak sepakat dengan menjawab tidak dan 1 siswa menjawab ya. Dengan kata lain ada 87,5 % siswa yang setuju dengan aspek pemahaman siswa terhadap kata dalam bahan ajar, sedangkan2,5 % siswa yang lain tidak memahami kata dalam bahan ajar ini. data lain juga menunjukkan bahwa terdapat 2,5% siswa yang lain mengatakan pemilihan bahasa dalam bahan ajar tidak tepat. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa aspek tersebut tidak perlu direvisi. Hasil analisis data mengenai (1) keruntutan dan kepaduan gagasan/ide NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 8

teks bahan ajar dan (2) kepaduan gagasan/ide antar paragraf menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan tidak sepakat dengan menjawab tidak dan 12 siswa lainnya menjawab ya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kata sepakat untuk teks ini hanya mencapai 75%. Oleh karena itu, dapat disimpulan bahwa bahan ajar dari aspek keruntutan dan kepaduan gagasan/ ide dan paragraf dapat diterima siswa tetapi masihperlu disempurnakan. Pada aspek kalimat-kalimat dalam bahan ajar mudah dipahami dan teks-teks dalam bahan ajar dapat dipahami, hanya terdapat 1 siswa yang tidak sepakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar ini layak untuk diimplementasikan. Data hasil uji coba siswa tersebut ditunjukkan pada tabel. Tabel Hasil uji coba Siswa dari Segi Bahasa No. Pernyataan Ya Ʃ Ya % Tidak Ʃ Tidak % a) Apakah kamu mengerti setiap kata yang 1 87,5% 2 2.5% terdapat dalam bahan ajar ini? Apakah kamu memahami? b) Apakah kalimat-kalimat dalam bahan ajar 15 9,75% 1 6,25% ini mudah kamu pahami? c) Apakah teks dalam bahan ajar dapat 15 9,75% 1 6,25% kamu pahami maksudnya? d) Apakah pemilihan bahasa dalam bahan 1 87,5% 2 2.5% ajar tepat? e) Apakah gagasan/ ide teks dalam bahan 12 75 % 25% ajar runtut dan padu? f) Apakah gagasan / ide antar paragraf teks 12 75 % 25% bahan ajar padu? ata-rata Total 1,67 85,% 2, 11,25 Catatan,komentar, saran, dan masukan disampaikan secara tertulis maupun langsung oleh ahli. Catatan tertulis yang diberikan oleh ahli adalah agar diperbaiki atau direvisi lagi dalam penulisan/ penataan kata, misalnya dalam alinea. Selain itu, terdapat kesalahan penulisan pada kata depan yang tidak dispasi. Para siswa yang menjadi subjek uji coba lapangan juga memberikan komentar bahwa masih ditemukan penulisan huruf kapital yang salah. Selain itu, ada beberapa ketikan huruf yang salah. Dari keseluruhan data yang diperoleh membuktikan bahwa pengembangan bahan ajar dari segi kelayakan bahasa terdapat beberapa kekurangan ( 1) terdapat penataan kata dalam alinea yang salah,(2) terdapat penulisan kata depan yang salah, () terdapat beberapa bahasa dalam bahan ajar kurang dapat dipahami oleh siswa, dan () terdapat kesalahan penulisan NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 9

petikan langsung. Hasil analisis bahan ajar dari segi kelayakan bahasa menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan perlu direvisi. evisi dilaku-kan agar bahan ajar mengalami peningkatan atau perbaikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil validasi/telaah ahli dan guru mengenai penyajian bahan ajar, ditunjukkan bahwa ahli dan guru menilai sangat baik dan baik. Beriikut data temuan dari hasil validasi oleh ahli dan guru ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Validasi Ahli Penyajian bahan Ajar NO. Kriteria Penilaian Validasi Ahli Catatan dan / Desain Saran 1. Ukuran Bahan ajar a. Ukuran 2. Desain kulit bahan ajar b, Tata letak kulit c. Tipografi kulit d, Ilustrasi kulit,75,25. Desain isi bahan ajar e. Tata letak f. Unsur tata letak harmonis g. Penempatan dan penampilan unsur tata letak h. Tata letak mempercepat pemahaman i. Tipografi sederhana j. Tipografi mudah dibaca k. Tipografi memudahkan pemahaman l. Ilustrasi isi m. Ilustrasi menimbulkan daya tarik,5,5,,5 Tidak banyak kesalahan sehingga bisa direvisi Pencapaian ata-rata, 81,1% Keterangan: = Penilaian sangat baik 2= Penilaian cukup= Penilaian baik1= Penilaian kurang = Tidak evisi = evisi Berdasarkan tabel.5, diketahui bahwa (,25), dengan nilai rata-rata,67. kriteria (1) ukuran buku, (2) desain kulit Penilaian kriterian tersebut berkategori buku, dan () desain isi buku sangat baik. Sedangkan kriteria desain mendapatkan penilaian rata-rata, isi buku mendapatkan penilaian (), dengan kategori baik, dan mendapatkan (,), dan (,5) dengan nilai rata -rata komentar kesalahan tidak banyak,2 dengan kategori baik. Dari data sehingga bahan ajar bisa direvisi. Jika tersebut dapat disimpulkan bahwa dilihat dari perolehan penilaian, kriteria kriteria 1 dan 2 tidak memerlukan revisi, yang mendapatkan penilaian terbesar sedangkan kriteria memerlukan revisi. dengan kategori sangat baik adalah Data yang dihimpun dari hasil kriteria ukuran buku. Kriteria desain uji coba terhadap 16 siswa kela VII kulit buku komponen-komponen SMP Negeri 1 Gresik tentang aspek mendapat penilaian (), (,75), dan penyajian bahan ajar mengenai (1) NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 10

ukuran bahan ajar, siswa yang menjawan ya adalah 16 siswa dengan nilai prosentae 100%. Hal itu dapat diartikan bahwa semua siswa sepakat dan mendapat prosentase 100%. Kategori (2) desain kulit bahan ajar menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa yang mengatakan ya dan hanya siswa yang menyatakan tidak. Tabel 6 hasil Uji Coba Siswa dari Segi Penyajian Sedangkan kategori () desain isi bahan ajar, siswa yang menyatakan ya ada 1 dengan nilai prosentase 87,5% dan 2 anak menjawab tidak. Dari paparan data tersebut dapat disimpulkan bahwa dari aspek sajian bahan ajar ini cukup menarik dan membuat siswa memahami isi buku. Data temuan dari hasil uji coba siswa ditunjukkan pada tabel 6. No. Pernyataan Ya Ʃ Ya % Tidak Ʃ Tidak % a) Apakah ukuran bahan ajar memudahkan kamu 16 100% - - membawa kemana-mana? b) Apakah tata letak, tipografi kulit, ilustrasi kulit 1 81,25% 18,75% pada bahan ajar menarik? c) Apakah tata letak, tipografi sederhana, dan 15 9,75% 1 12,5% ilustrasi isi pada desain bahan ajar benar dan menarik? Pencapaian 91, 67% 10,% Berdasarkan Tabel,6, analisis me-ngenai (1) ukuran bahan ajar memudahkan dibawa kemana-mana menunjukkan bahwa terdapat 100% siswa menjawab ya dan tidak ada siswa yang menjawab tidak. Dengan kata lain tidak ada siswa yang menjawab tidak, sehingga aspek ini tidak memrlikan revisi. Analisis mengenai (2) tata letak, tipografi kulit, ilustrasi kulit pada bahan ajar menarik menunjukkan bahwa terdapat 81,25% siswa yang menjawab ya dan 18,75% siswa lainnya menjawab tidak. Dengan kata lain, terdapat 18,75% siswa tidak sepakat dengan aspek ini. walau begitu aspek ini perlu direvisi. Analisis mengenai () tata letak, tipografi sederhana, dan ilustrasi isi pada desain bahan ajar, menunjukkan bahwa terdapat 87,5% siswa menjawab ya dan hanya 12% siswa menyatakan tidak. Hal ini menunjukkan bahwa aspek ini sudah baik dan layak untuk diimplementasikan. Catatan, masukan, komentar, dan saran secara tertulis maupun langsung terhadap bahan ajar dari segi penyajian dari ahli adalah hendaknya margin antar dua halaman tidak terlalu padat. Untuk aspek ilustrasi dan keterangan gambar, ahli memberi masukan agar ilustrasi atau gambar ditambah agar bahan ajar menarik.masukan yang lain dari ahli adalah jenis huruf hias/ dekoratif hendaknya divariasikan. Dari hasil analisis data pengembang-an penyajian bahan ajar menunjukkan bahwa penyajian yang dikembankan dalam bahan ajar teks cerpen memiliki kekurangan dalam penyajian. Dari hasil analisis data NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 11

menun-jukkan bahwa penyajian gambar, variasi huruf, dan peletakan margin harus direvisi agar penyajian materi dalam bahan ajar ini dapat menarik siswa dalam belajar SIMPULAN DAN SAAN Produk pengembangan penyajian pada bahan ajar meliputi (1) ukuran buku, (2) desain kulit buku (tata letak kulit, tipografi kulit, ilustrasi kulit), () desain isi buku (tata letak konsisten, unsur tata letak harmonis, penempatan dan penampilan umsur tata letak, tata letak mempercepat pemahaman, tipografi sederhana, tipografi mudah dibaca, tipografi memudahkan pemahaman, ilustrasi isi memperjelas dan mempermudah pema-haman, ilustrasi isi menimbulkan daya tarik). Bahan ajar teks cerpen ini dikembangkan dengan memperhatikan kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO. Bahan ajar disusun dengan tujuan melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan membantu siswa dalam mencapai penguasaan kompetensi dasar. Pembelajaran teks cerpen tidak dapat dilatihkan jika tidak dibantu dengan bahan ajar pendudkun. Oleh sebab itu diperlukan materi pendamping berupa contoh untuk mengenal bentuk-bentuk pembelajaran teks cerpen. Tuntutan dalam bahan ajar yang diberikan kepada siswa disajikan bervariasi agar siswa dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat dan tidak monoton. Hal tersebut dapat dilihat dari tahapan-tahapan kegiatan yang terdapat dalam bahan ajar. DAFTA UJUKAN Aminuddin. 1995. Stilistika, Pengantar Memahami Bahasa Karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Pers. Depdiknas. 200.Kemampuan Menulis Sastra.Materi. Pelatihan Terintegrasi. Jakarta: Depdiknas. Kemendikbud. 201. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 201. Jakarta: Kemendikbud. Dirjen Manajemen Dikdasmen. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar: Jakarta. NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 201 Halaman 12