PERATURAN BARIS BERBARIS

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B) ( Bag. I )

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

PERATURAN BARIS BERBARIS

: M. DEDY WIJAYA OPERASI : - SADAR RENCONG NAD TAHUN CINTA MEUNASAH NAD TAHUN HOBBY : OLAH RAGA MOTTO : IKHLAS SEMANGAT TUNTAS

PERATURAN BARIS-BERBARIS

câüçt ctá~ uüt~t \ÇwÉÇxá t ]t~tüàt UtÜtà PERATURAN BARIS-BERBARIS Skep. Menhankam/Pangab No. 611/X/1985

MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS TATA UPACARA SIPIL DAN KEPROTOKOLAN. LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NATIONAL INSTITUTE of PUBLIC ADMINISTRATION

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

bahwa untuk mengatur ketertiban dan keseragaman dalam melaksanakan baris berbaris di lingkungan TNI, diperlukan peraturan tentang baris berbaris;

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

BUKU PANDUAN KADET POLIS KAWAD TANGAN (TANPA SENJATA) DALAM KEDUDUKAN STATIK BAHAGIAN 1 SIRI 1

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BARIS BERBARIS

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Kiasan Dasar. Kode Kehormatan MATERI PRAMUKA

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

PETUNJUK PENILAIAN DAN DENAH LOMBA TATA UPACARA BENDERA DAN BARIS BERBARIS PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

Peta Konsep GERAK RITMIK

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA Jln. Pemuda No. 32, Baleharjo, Wonosari Kotak Pos 135 Telp. (0274)

BIAYA PENDAFTARAN IDR ,-

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) SMA NEGERI 3 SINGKAWANG. Ketentuan Umum Peserta

PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) SMA NEGERI 3 SINGKAWANG. Ketentuan Umum Peserta

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA PERATURAN BARIS- BERBARIS TINGKAT SMP/MTS SE-JABODETABEK EKSISTENSI PASKIBRA SMAN 99 (XPASS) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

MATERI PENDIDIKAN DAN LATIHAN BARISAN ANSOR SERBAGUNA (BANSER)

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

EKSISTENSI PASKIBRA 99 PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

TEHNIK MOBILITAS DAN STRATEGI LAYANAN IRHAM HOSBI PLB FIP UPI

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KREASI KETANGKASAN BARIS BERBARIS (LKKBB) STEKMENSI XVI SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI

MATERI SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN HIGH IMPACT

PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) SMA NEGERI 3 SINGKAWANG. Ketentuan Umum Peserta

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

Sejarah Lempar Lembing

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

KAWAD KAKI KRS April 5, 2014

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

Melebihi batas waktu yang telah ditentukan panitia, dengan rincian sebagai berikut : Lebih 2 menit dari waktu yang telah ditentukan = - 15 point

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

LAILATIS SHOFIA NIM :

JUKNIS PELAKSANAAN LOMBA TUB & PBB SMA/SMK/MA Tingkat Kab./Kota

: LANTAI PERINGKAT 1

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1,

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Nah, bagi Anda yang ingin mengintip, seperti apa sih pijat bayi itu, berikut kami beberkan langkah-langkahnya, disertai dengan gambar.

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

HEADSTAND / KOPSTAND

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

Pelaksanaan. Hari, Tanggal Waktu Tampat

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

BAB III METODE PENELITIAN

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

PASAL 2 Trophy Penghargaan BAB 1 KETENTUAN UMUM. PASAL 1 Peserta Lomba. A. Untuk Tingkat SMP dan SMA se-derajat

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Transkripsi:

PERATURAN BARIS BERBARIS 1. Pengertian Baris Berbaris Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu. 2. Maksud Dan Tujuan Maksud dari PBB dibagi dua yaitu : 1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban 2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan Tujuan dari PBB adalah : menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri. 3. Aba - aba 1. Pengertian Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di laksanakan secara serentak atau berturut-turut. 2. Macam aba-aba 1. Aba-aba petunjuk Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan. 2. Aba-aba peringatan Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu. 3. Aba-aba pelaksanaan 1. Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak atau berturut-turut.

2. Aba-aba pelaksanaan yang di pakai : 1. GERAK Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan. 2. JALAN Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan maju. 3. MULAI Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut. 4. Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar 1. Sikap Sempurna 1. Aba aba : Siap GERAK o o o o 1. Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o 2. Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki. 1. Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di naikan. 2. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha. 1. Ibu jari segaris dengan jahitan celana. 1. Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas wajar. 2. Istirahat 1. Aba-aba : Istirahat Ditempat GERAK

1. 1. Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ). 2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan. 3. Dapat bergerak. 3. Lencang Kanan / Kiri 1. Hanya dalam bentuk bersaf. 2. aba-aba : Lencang kana / kiri GERAK 3. Pelaksanaan : o 1. Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas. 2. Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri. 3. Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya. 4. Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya. Catatan : 1. Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan. 2. Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan. 3. Pada aba-aba : Tegak GERAK, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan. 4. Setengah Lencang Kanan / Kiri 1. Aba-aba : Setengah Lengan Lencang Kanan GERAK 1. Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya. 2. Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain di sebelah depan. 3. Pada aba-aba Tegak Gerak = Seperti pada aba-aba lencang kanan.

5. Lencang Depan 1. Hanya dalam bentuk banjar. 2. Aba-aba : Lencang Depan - GERAK 3. Pelaksanaan : 1. Penjuru tetap sikap sempurna. 2. Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan. 3. Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal. 4. Pada aba-aba Tegak Gerak, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna. 6. Berhitung 1. Aba-aba : Hitung - MULAI 1. Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan. 2. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan. 3. Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna. 4. Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang. 5. Penyebutan nomor di ucapkan penuh. 7. Perubahan Arah 1. Hadap kanan / kiri a. Aba-aba : Hadap kanan / kiri - GERAK 1. Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri. 2. Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o. 3. Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna. 2. Hadap serong kanan / kiri a. Aba-aba : Hadap serong kanan / kiri - GERAK.

1. Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri. 2. Berputar arah 45o ke kanan / kiri. 3. Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri. 3. Balik kanan a. Aba-aba : Balik kanan - GERAK 1. Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan. 2. Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o. 3. Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan. 8. Membuka / Menutup Barisan 1. Buka barisan a. Aba aba : Buka Barisan - JALAN 9. Bubar Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap. 1. Aba-aba : Bubar jalan 1. Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM ) 2. Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar. 10. Berhimpun 1. Aba-aba : Berkumpul - MULAI

11. Berkumpul 1. Berkumpul bersaf 1. Semua anggota datang di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga langkah 2. Bentuk mengikat, jumlah saf tidak mengikat. 1. Aba-aba : Bersaf kumpul - MULAI 2. Pelaksanan : 1. Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya. 2. Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri ( lencang kanan ) 3. Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus, memberi isyarat dengan perkataan Lurus 4. Pada isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna 5. Bila bersenjata, sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu. 2. Berkumpul Berbanjar a. Aba- aba : Berbanjar kumpul MULAI 1. Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya. 2. Anggota lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri. 3. Anggota yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan Lurus 4. Pada isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna. 5. Bila bersenjata sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu. 12. Meninggalkan Barisan 1. Bila pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan 1. Terlebih dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan 2. Perintah di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna. 3. Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.

2. Bila anggota yang akan minta izin 1. Mengambil sikap sempurna dahulu 2. Mengangkat tangan kanannya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan ) 3. Menyampaikan maksudnya. 4. Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya. a. Panjang, Tempo Dan Macam Langkah 1. Langkah dapat di bedakan sbb : Macam Langkah Panjang Tempo 1. a. Langkah biasa 70 cm 96 menit 2. b. Langkah tegap 70 cm 96 menit 3. c. Langkah perlahan 40 cm 30 menit 4. d. Langkah ke samping 40 cm 70 menit 5. e. Langkah ke belakang 40 cm 70 menit 6. f. Langkah ke depan 60 cm 70 menit 7. g. Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit 2. Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit b. Maju Jalan 1. Dari sikap sempurna a. Aba-aba : Maju Jalan b. Pelakasanaan : 1. Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa. 2. Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90o lengan kiri 30o 3. Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45o dan ke belakang 300 4. Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri. c. Langkah Biasa 1. Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna. 2. Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).

d. Langkah Tegap 1. Dari sikap sempurna 3. Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan. 4. Langkah kaki seperti jalan biasa. 5. Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki. 6. Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang. 7. Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas. a. Aba-aba : Langkah Tegap Maju JALAN 1. Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus menerus. 2. Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi. 3. Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat. 4. Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300. 2. Dari Langkah Biasa a. Aba-aba : Langkah Tegap JALAN 1. Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah 2. Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki. 3. Kembali ke langkah biasa a. Aba-aba : Langkah Biasa JALAN 1. Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah. 2. Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam. 1. Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.

e. Langkah Perlahan 1. Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran. a. Aba-aba : Langkah perlahan maju JALAN 1. Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri. 1. Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan. 2. Berhenti dari langkah perlahan a. Aba-aba : Henti GERAK Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna. f. Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan 1. Aba-aba...Langkah ke samping/kebelakang/kedepan JALAN 1. a. Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan sepanjang / sesuai ketentuan. b. Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri. c. Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang. d. Hanya boleh dilakukan sebanyak banyaknya 4 langkah. e. Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap. g. Langkah di Waktu Lari 1. Dari sikap sempurna : a. Aba-aba : Langkah Maju-JALAN

2. Dari Langkah Biasa : 1. Pada aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang. 2. Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah. a. Aba-aba : Lari JALAN 1. Pada aba-aba peringatan, sama dengan di atas. 2. 2. Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah. 3. Kembali ke langkah Biasa : a. Aba-aba : Langkah biasa JALAN Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua lengan di lenggangakan. 4. Berhenti dari berlari 1. Aba-aba : Henti GERAK Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah, selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna. h. Ganti Langkah 1. Aba-aba : Ganti Langkah JALAN 1. Gerakan dapat di lakukan pada waktu langkah biasa / tegap. 2. Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah. 3. Ujung kaki kanan / kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki sebelahnya. 4. Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan tanpa di rapatkan di paha. 5. Selanjutnya di sesuaikan dengan langkah baru. 6. Gerakan ini di lakukan dalam satu hitungan.

i. Jalan di Tempat 1. Dari sikap sempurna : 1. Aba-aba : Jalan ditempat GERAK * Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti ganti diangkat hingga paha rata-rata. * Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai langkah biasa. * Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di rapatkan pada badan ( tidak melenggang ) 2. Dari Langkah Biasa : 1. Aba-aba : Jalan di tempat Gerak Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah kemudian jalan di tempat. 3. Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa : 1. Aba-aba ; Maju JALAN Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan. 4. Dari Jalan di Tempat ke Berhenti : 1. Aba-aba : Henti GERAK J. Berhenti Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan. 1. Aba-aba : Henti GERAK Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan. k. Hormat Kanan / Kiri

1. Gerakan Hormat kanan / kiri 1. Aba-aba hormat kanan kiri GERAK 1. Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap. 2. Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah 3. langkah berikutnya di hentakan. 4. Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di palingkan dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450 hingga ada aba-aba Tegak gerak 5. Penjuru kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk memelihara arah. 6. Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan. 2. Gerakan Selesai Menghormat : 1. Aba-aba : Tegak - GERAK Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah, langkah berikutnya di hentakan. Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri kembali melenggang, pandangan kembali kedepan. l. Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan 1. Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan : 1. Aba-aba : Hadap Kanan / Kiri Maju - JALAN 1. Membuat gerakan hadap kanan / kiri. 2. Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan. 2. Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan 1. Aba-aba : Hadap Serong kanan / kiri JALAN 1. Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri 2. Gerakan selanjutnya sama sepetri diatas

3. Balik Kanan Maju Jalan 1. Aba-aba : Balik Kanan maju JALAN 1. Membuat gerakan balik Kanan 2. Gerakan selanjutnya sama seperti di atas. 4. Ke Belok Kanan / Kiri Maju Jalan : 1. Aba-aba : Belok kanan / kiri maju - JALAN 1. Penjuru merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu. 2. Anggota lainnya mengikuti. j. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan 1. Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan. 2. Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan. 3. Ke Balik kanan maju jalan. 1. Aba-aba disesuaikan 1. a. Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah. b. Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap serong kanan / kiri, balik kanan / kiri. c. Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan, tetapi dilangkahkan. 4. Ke Belok Kanan / Kiri a. Aba-aba : Belok kanan / Kiri JALAN a. Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah. b. Penjuru depan merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang baru.

c. Anggota lainnya mengikuti. Catatan : 1. a. Aba-aba : Dua kali belok kanan / kiri JALAN a. # Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah. b. # Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan gerakan belok kanan / kiri jalan. 2. a. Aba-aba : Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri - JALAN a. Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah. b. Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap banjar melakukan belok kanan / kiri, pada tempat dimana aba- aba di berikan. c. Perubahan arah 1800. k. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berhenti 1. Ke hadap kanan / kiri berhenti 2. Ke hadap serong kanan / kiri berhenti 3. Ke balik kanan berhenti a. Aba-aba Hadap kanan / kiri henti GERAK a. Hadap serong kanan / kiri henti GERAK b. Balik kanan henti GERAK a. Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu tanah. b. Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan. c. Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di rapatkan,kembali ke sikap sempurna.

l. Haluan Kanan / Kiri Gerakan ini hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk. 1. Berhenti ke Berhenti a. Aba-aba : Halauan Kanan / kiri JALAN 1. a. Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri jalan di tempat,dengan merubah arah secara perlahan-lahan sampai 900. b. Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan safnya, hingga merubah arah 900, kemudian berjalan di tempat. c. Setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat LURUS. d. Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti Gerak. 2. Berhenti ke Berjalan a. Aba-aba : Haluan kanan / kiri maju Jalan 1. a. Gerakan seperti tersebut di atas b. Setelah aba-aba Maju Jalan,pasukan mulai berjalan.( aba-aba di berikan Komandan ). 3. Berjalan ke Berhenti a. Aba-aba : Haluan kanan / kiri jalan 1. a. Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah. b. Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat LURUS. c. Pelatih memberi aba-aba Henti Jalan 4. Berjalan ke Berjalan a. Aba-aba : Haluan kanan / kiri maju - Jalan 1. a. Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.

b. Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat LURUS. c. Pelatih memberi aba-aba Maju Jalan d. Seluruhnya melaksanakan berjalan. m. Melintang Kanan / Kiri Gerakan ini di lakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap. 1. Berhenti ke Berhenti a. Aba-aba Melintang kanan / kiri Jalan Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri, kemudian barisan mebuat gerakan Haluan kiri / kanan. 2. Berhenti ke Berjalan a. Aba-aba : Melintang kanan / kiri maju Jalan a. Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri. b. Setelah beri aba-aba Maju Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan. 3. Berjalan ke Berjalan a. Aba-aba : Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan a. Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan. b. Setelah beri aba-aba Maju Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan. 4. Berhenti ke Berhenti a. aba-aba : Melintang kanan / kiri Jalan a. Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.

b. Setelah aba-aba Henti Gerak, seluruhnya kembali ke sikap sempurna.