HUBUNGAN PERILAKU JAJAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare % dari semua penyebab kematian (Zubir, 2006).

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BENA NUSA TENGGARA TIMUR

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ELYSA YUTIK HIDAYATI J

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

Hubungan Kejadian Diare Dengan Pemberian Susu Formula Pada Bayi Umur 0-1 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2013

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dalam hal ini higienitas sangat berperan penting

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Riki Nur Pratama. Universitas Diponegoro. Universitas Diponegoro

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

Hubungan Pengetahuan Mencuci Tangan dengan Kejadian Diare pada Siswa Kelas IV-VI SDN 11 Lubuk Buaya Padang

UKDW. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015

ABSTRAK. Ika Dewi Wiyanti, 2016; Pembimbing I : dr. Dani, M.kes Pembimbing II : dr.frecillia Regina,Sp.A

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN INFEKSI CACING USUS DI SD NEGERI 58 MANADO Chintya Derek*, Angela Kalesaran*, Grace Kandou*

HUBUNGAN KEPADATAN LALAT, PERSONAL HYGIENE

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PEMANFAATAN KLINIK SANITASI PADA IBU BAYI DAN BALITA PENDERITA DIARE AKUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERAN PETUGAS TERHADAP KONDISI HYGIENE

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Dewiarti AN, Wahyuni A, Dewi AM Faculty of Medicine Lampung University. Keywords: Diarrhea, education, knowledge, mother, prevention

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRACT. Keywords: Food Handler s Hygiene Sanitation Practice, Escherichia coli RINGKASAN

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PERILAKU HIGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA SD NEGERI 01 TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Jurnal of Health Education

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ABSTRAK DUKUNGAN SEKOLAH BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK KEAMANAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DI KANTIN SEKOLAH DASAR KECAMATAN GIANYAR

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

Anwar Hadi *, Umi Hanik Fetriyah 1, Yunina Elasari 1. *Korespondensi penulis: No. Hp : ABSTRAK

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM TYPOID PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TMC TASIKMALAYA TAHUN Heti Damayanti 1) Nur Lina dan Sri Maywati 2)

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, FREKUENSI KONSUMSI DAN SUMBER MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE

Transkripsi:

Aditya P. dkk. Hubungan Perilaku Jajan Dengan HUBUNGAN PERILAKU JAJAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KEL. CEMPAKA KEC. CEMPAKAKOTA BAN JARBARU Aditya Pradipta H ¹, Djallalluddin², Meitria S. N³ ¹ Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ² Bagian Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin/Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ³ Bagian Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ABSTRACT: Diarrheal disease in young children seems increasingly common in many topycal countries,especially in urban areas were dirty and crowded. Until now diarrhea is still one of the major health problem of the community in Indonesia.Diarrhea is always in the order of 3 greater than 10 diseases most health centers. The magnitude of the problem is evident from the high rate of mordibity and mortality due to diarrhea. The design of the study is observational analytic study. This research was conducted with a cross sectional study. From the research group hygienic respondents, 20 students (34.5%) suffered from diarrhea and as many as 38 students (63.5%) did not have diarrhea. Looking at the group of respondents unhygienic, as many as 98 students (78.4%) suffered from diarrhea and only 27 students (21.6%) who did not have diarrhea. The correlation test was used chisquare analysis because the variables have the habit of eating snacks nominal scale data form. Results obtained value of p = 0.000, this result is smaller than the value of = 0.05. It means there is a significant relationship between the habit of eating snacks with diarrhea. The incidence of diarrhea largely categorized by 65.5% suffered from diarrhea. Figures hygiene most unhygienic categorized by 68.7% There is a significant association with the incidence of diarrhea snack behavior. Keywords: diarrhea, snack behavior, hygienic ABSTRAK: Penyakit diare pada anak usia muda tampaknya makin sering dijumpai di berbagai negara tropis, khususnya di daerah perkotaan yang kotor dan padat. Sampai saat ini penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama dari masyarakat di Indonesia. Diare selalu masuk dalam urutan 3 besar dari 10 penyakit terbanyak Puskesmas. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian kelompok responden yang higienis, sebanyak 20 siswa (34,5%) menderita diare dan sebanyak 38 siswa (63,5%) tidak menderita diare. Sedang pada kelompok responden tidak higienis, sebanyak 98 siswa (78,4%) menderita diare dan hanya 27 siswa (21,6%) yang tidak menderita diare. Adapun uji korelasi pada analisa ini digunakan Chi Square karena variabel kebiasaan jajan mempunyai bentuk data berskala nominal. Hasil yang didapatkan nilai p = 0,000, hasil ini ternyata lebih kecil dari nilai = 0,05. Hal ini dapat diartikan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan jajan dengan kejadian diare. Angka kejadian diare sebagian besar dikategorikan menderita diare sebesar 65,5%. Angka higienitas sebagian besar dikategorikan tidak higienis sebesar 68,7% Ada hubungan yang bermakna perilaku jajan dengan kejadian diare Kata kata kunci : kejadian diare, perilaku jajan, higienis. 81

Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 1 April 2013 PENDAHULUAN Penyakit diare pada anak usia muda tampaknya makin sering dijumpai di berbagai negara tropis, khususnya di daerah perkotaan yang kotor dan padat. Sampai saat ini penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama dari masyarakat di Indonesia (1). Diare selalu masuk dalam urutan 3 besar dari 10 penyakit terbanyak Puskesmas. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare (2). Angka kesakitan diare di Indonesia adalah sekitar 200 400 kejadian diare di antara 1000 penduduk setiap tahunnya. Kejadian diare di Indonesia berjumlah sekitar 60 juta per tahunnya dan 80% adalah anak-anak (1). Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru pada tahun 2011 menunjukkan jumlah pasien diare di Kota Banjarbaru tercatat sekitar 4881 penderita diare. Data dari Puskesmas Cempaka sekitar 724 anak usia diatas 5 tahun menderita diare (3). Sebagian dari penderita (1 2 %) akan jatuh ke daam dehidrasi dan kalau tidak segera ditolong 50-60% diantaranya dapat meninggal (4). Hal inilah yang menyebabkan sejumlah 350.000 500.000 anak meninggal setiap tahunnya. Diare merupakan penyakit dengan frekuensi KLB yang cukup tinggi, bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun (2). Penelitian terdahulu berupa systematic review terhadap 18 penelitian akademik FKM UI yang dilakukan pada tahun 2000-2005 dengan 3884 (kisaran 65-500) subyek penelitian bertujuan untuk melihat faktor resiko diare pada bayi dan balita di Indonesia. Faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yaitu sarana air bersih dan jamban. Faktor risiko diare menurut faktor ibu yang bermakna adalah: pengetahuan, perilaku dan hygiene ibu. Faktor risiko diare menurut faktor anak: status gizi, dan pemberian ASI eksklusif (5). Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diare adalah mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak terjamin 82 kebersihannya, lingkungan, peran keluarga, dan ekonomi. Di daerah yang masih di pinggiran kota tingkat higienitas suatu jajanan yang dikonsumsi oleh anakanak masih rendah. Dapat dibuktikan dengan angka kejadian diare yang sering melanda anak-anak didaerah pinggiran kota (3). Anak usia sekolah dasar lebih sering jajan berupa es atau kue-kue. Cara persiapan dan penyimpanan bahan makanan dapat menimbulkan akibat buruk, sebagai contoh dalam kehidupan seharihari adalah penyimpanan air di rumah atau kantin atau warung sekolah, penggunaan atau juga kemungkinan kontaminasi silang dari makanan mentah ke makanan yang sudah di masak, atau dari tempat pembungkus atau penampung, makanan dan peralatan masak, atau status kesehatan dan perilaku hygiene para pengolah makanan. Dari kondisi ini makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun, sehingga bisa menimbulkan diare karena terdapat berbagai macam mikroba. Makanan atau jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah sangat sensitif terhadap pencemaran, yang bersumber dari bahan tambahan pangan berupa pewarna tekstil, zat pengawet, dan pemanis buatan (4). Belum ada data yang pasti mengenai angka kejadian diare pada anak sekolah dasar di Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru tentang yang terkait dengan perilaku jajan anak. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik meneliti apakah ada hubungan perilaku jajan dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar di Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik. Penelitian observasional ini dilakukan terhadap sekumpulan objek biasanya cukup banyak dan dalam jangka waktu tertentu memiliki sebuah tujuan utama. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional.

Aditya P. dkk. Hubungan Perilaku Jajan Dengan Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN 1, SDN 2, SDN 3 Cempaka dengan jumlah siswa sekitar 385 siswa. Sedangkan sampel Sampel adalah siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN 1, SDN 2, SDN 3 Cempaka di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Besar sampel berdasarkan perhitungan : N n= 1 + N (0.05) 2 Keterangan: n = Besar sampel minimal N = Jumlah populasi (332 orang) n = n = 332 1 + 332 (0.0025) 332 3 = 183orang maka jumlah sampel yang diambil adalah 183 siswa. Teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Kriteria Inklusi: siswa kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar di 3 sekolah dasar Kelurahan Cempaka; siswa bersedia menjadi sampel penelitian; serta siswa hadir saat pengambilan sampel Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diambil menggunakan kuisioner yang diisi oleh siswa Sekolah Dasar Negeri 1, 2,dan 3 Cempaka Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka. Kota Banjarbaru. Persiapan untuk dilakukannya penelitian ini adalah permintaan izin untuk diadakannya penelitian dan observasi awal pada sekolah dasar yang ada di Kelurahan Cempaka. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang akan diberikan kepada siswa atau siswi ke 3 sekolah dasar, kemudian dilakukan pengumpulan data tentang tindakan menggunakan alat kuisioner yang sudah ada. Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah (editing, coding, entry, dan tabulating data, kemudian dilakukan analisis univariat untuk menggambarkan variabel bebas dengan variabel terikat yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat dilakukan untuk mencari hubungan variabel bebas yaitu tindakan dengan variabel terikat angka kejadian diare menggunakan uji Chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Dilakukan juga pengukuran Odd s Ratio (OR). HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian yang dilakukan ini, dapat dikaji beberapa karakteristik responden yang berkaitan dengan penelitian yaitu jumlah kejadian diare dan jenis kelamin responden. Untuk angka kejadian diare pada tabel dapat dilihat sebesar 64,5% dari jumlah responden yaitu 183 orang mengalami diare ketika mengkonsumsi jajanan. Sementara, para siswa yang tidak mengalami diare lebih sedikit dari yang menderita diare yaitu 35,5% siswa tidak mengalami diare. Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan jumlah kelamin dan kejadian diare di Sekolah Dasar Cempaka 1,2 dan 3. No. Jenis Diare Presentase Tidak Presentase Kelamin Diare 1. Laki-laki 44 37,3% 35 53,85% 2. Perempuan 74 62,7% 30 46,15% Jumlah 118 100% 65 100% Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa siswa perempuan lebih banyak yang terkena diare (62,7%) daripada siswa laki-laki (37,3%). Pada kolom sebelahnya laki-laki banyak yang tidak diare (53,85%), sedangkan siswa perempuan hanya sedikit yang tidak mengalami diare (46,15%). Ini menunjukkan bahwa siswa perempuan cenderung mengalami diare pada saat di sekolah. Kejadian Diare dan Perilaku Jajan Dari hasil penelitian didapatkan ditemukan beberapa faktor terjadinya kejadian diare. Dalam hal ini didapatkan higienitas, kejadian diare, dan perilaku jajan. Data tersebut tersaji dalam tabel dibawah ini : 83

Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 1 April 2013 Tabel 2 Tingkat Higienitas dan Perilaku Jajan yang Terjadi di Sekolah Dasar Cempaka 1, 2, dan 3 No. Perilaku Jajan Higienis Persentase Tidak Higienis Persentase (%) (%) 1. Tempat jajanan 62 18,23 121 20,86 2. Cuci tangan 65 19,17 118 20,34 3. Makanan yang 78 23 109 18,79 dikonsumsi 4. Kebersihan tempat berjualan 64 18,88 119 20,51 5. Kebersihan 70 20,72 113 19,5 penjual jajan Jumlah 339 100 580 100 Dari rincian tabel diatas dapat dilihat 2 terbanyak tidak higienitas siswa, pertama, tempat jajanan 20,86%, kedua, kebersihan lokasi atau tempat sekitar penjual 20,51%, dan ketiga mencuci tangan 20,34%. Dan hsil yang didapat ini jauh dari higienis. Dapat dilihat bahwa dari hasil yang didapat, masih banyak ditemukan tingkat tidak higienis pada responden. Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Higienitas dan Kejadian Diare di Sekolah Dasar Cempaka 1,2, dan 3 No. Higienitas Diare Tidak Diare 1. Higienis 20 38 2. Tidak higienis 98 27 Jumlah 118 65 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian diare masih banyak yaitu 118 (64,5%) responden mengalami diare dan sekitar 65 (35,5%) tidak mengalami diare. Untuk jumlah responden yang tidak higienis baik yang terkena diare maupun tidak diare ada 125 (68,3%) sedangkan untuk responden yang higienis sekitar 58 (31,7%) responden. Tingkat higienitas para siswa setelah dilakukan penelitian, menunjukkan bahwa dari 183 sampel yang ada 98 siswa (83,05%) yang tidak higienis mengalami diare. Siswa yang higienis juga mengalami diare sekitar 20 siswa (16,95%). Disisi lain sebanyak 38 siswa (58,5%) yang higienis tidak mengalami diare, dan siswa yang tidak higienis juga ada yang tidak mengalami diare sekitar 27 siswa (41,5%). Dapat disimpulkan bahwa masih banyak responden yang kurang higienis dan ini perlu ditingkatkan tingkat higienitas responden. Analisis bivariat dilakukan dengan menguji hubungan antara variabel sebab dan variabel akibat. Uji yang digunakan dengan chi square, hasil analisis uji bivariat diperoleh gambaran pada tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4 Hubungan Perilaku Jajan dengan Kejadian Diare. Kejadian diare Variabel Higienitas : - Tidak Higienis - Higienis Diare Tidak Diare N % N % N % 98 20 78,4 36,5 27 38 21,6 63,5 125 58 Total p value Odd s ratio 100 100 0,000 32,945 Total 118 64,5 65 34,5 183 100 84

Aditya P. dkk. Hubungan Perilaku Jajan Dengan Pada tabel 4 didapatkan bahwa pada kelompok responden yang higienis, sebanyak 20 siswa (34,5%) menderita diare dan sebanyak38 siswa (63,5%)tidak menderita diare. Sedang pada kelompok responden tidak higienis, sebanyak 98 siswa (78,4%) menderita diare dan hanya 27 siswa (21,6%) yang tidak menderita diare. Dalam tabel diatas juga dapat dibandingkan responden yang diare dan tidak higienis 98 responden (78,4%) dengan responden yang tidak diare dan higienis 38 responden (63,5%). Hal ini menunjukkan bahwa kejadian menderita diare lebih banyak dialami oleh mereka yang tidak higienis dalam kebiasaanmembeli jajanan. Adapun uji korelasi pada analisa ini digunakan Chi Square karena variabel kebiasaan jajan mempunyai bentuk data berskala nominal. Hasil yang didapatkan nilai p = 0,000, hasil ini ternyata lebih kecil dari nilai = 0,05. Hal ini dapat diartikan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan jajan dengan kejadian diare.odd s Ratio yang dihitung didapatkan hasil 32,945. Hasil OR tersebut dapat menyatakan bahwa perilaku jajan dapat meningkatkan kejadian diare sebesar 32,945. Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan jajan dengan kejadian diare. Jajanan yang diperjualbelikan bisanya tidak mengindahkan pedoman dalam kesehatan. Kurangnya penutupan dan keterbukaan makanan terhadap lalat, serangga dan hama tidak hanya akan menyebabkan penyakit tetapi juga pertimbangan nilainilai estetika. Pemilihan bahan makanan yang digunakan pada pambuatan jajan oleh produsen biasanya kurang terjamin mutunya selain itu cara penyimpanan makanan tidak dilakukan dengan benar sehingga mengakibatkan adanya kontaminasi dari bakteri dan virus panyebab berbagai macam penyakit (6). Penggunaan bahan pewarna makanan yang tidak baik kwalitasnya juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Tempat yang digunakan untuk menjual jajanan tidak boleh dekat dengan tempat sampah, saluran air yang kotor, dekat dengan kamar kecil dan tempat harus rapi dan bersih. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan tingkat higienitas makanan atau jajanan yang akan dikonsumsi oleh konsumen (7). Tingkat higienitas perlu ditingkatkan untuk mengurangi angka kejadian diare. Dengan cara perilaku cuci tangan yang baik dapat menghindarkan diri dari diare. Apabila kita selalu mencuci tangan, kondisi tangan kita selalu bersih, sehingga dalam melakukan aktivitas terutama makan tangan yang kita gunakan selalu bersih sehingga tidak ada kuman yang masuk ke dalam tubuh.setiap makan dan minum sebelumnya cucilah tangan terlebih dahulu. Setiap cuci tangan atau mandi sebaiknya menggunakan sabun. Hal-hal tersebut diatas apabila tidak dilakukan akan menjadi salah satu penyebab bahwa masih banyak penyakit diare di masyarakat (8). Menurut Mini Shet dan Monika Obrah (2006) dalam Diarrhea Prevention Through Food Safety Education bahwa tidak mencuci tangan, jajan yang kurang bersih serta tidak higienis, dapat meningkatkan kejadian diare sebanyak 52%. Dan ini mendukung dari hasil penelitian yang telah dilakukan.hal tersebut yang mendukung adalah tingkat higienitas dan perilaku jajan yang dilakukan oleh para responden. Penelitian ini mendukung hasil dari penelitian ini, karena dari hasil yang didapatkan terdapat hubungan antara perilaku jajan dan kejadian diare (9). PENUTUP Simpulan penelitian ini adalah: angka kejadian diare di Sekolah Dasar Negeri 1, 2, dan 3 Cempaka sebagian besar dikategorikan menderita diare 65,5%; perilaku jajandi Sekolah Dasar Negeri 1, 2, dan 3 Cempaka sebagian besar dikategorikan tidak higienis 68,7%; serta adanya hubungan yang bermakna perilaku jajan dengan kejadian diare di Sekolah 85

Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 1 April 2013 Dasar Negeri 1, 2, dan 3 Cempaka dengan Odd s Ratio 32,945. Saran penelitian ini bagi Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru bekerjasama dengan pihak sekolah terkait,untuk membangun kantin sehat yang bersih dan higienis, serta membangun tempat cuci tangan di sekolah. Meningkatkan pengawasan dengan melakukan kunjungan dan peninjauan home industri terutama industry makanan untuk mengontrol kualitasmakanan yang diproduksi. Bagi tenaga kesehatan Puskesmas Cempaka, Perlu lebih aktif memberikan penyuluhan dan penyampaian informasi tentang kesehatan terutama pencegahan penyakit diare dan perilaku jajan yang sehat dan higienis. safety edducation. Indian Journal of Pediatrics 2004 ; 71(2) : 12-18 DAFTAR PUSTAKA 1. Jellieffe, D.B. Kesehatan anak di daerah tropis. Jakarta: Bumi Aksara, 1994. 2. Depkes RI. Buku pedoman pelaksanaan program P2 diare di puskesmas. Jakarta : Ditjen PPM PLP, 1994. 3. Balai Penerbit FKUI. Gastroenterologi anak praktis. Jakarta, 2003. 4. Widjaja, M.C. Menguasai diare dan keracunan pada balita. Jakarta : Kawan Pustaka, 2000. 5. Al-Gallas N, Bahri O, Bouratbeen A, et al. Etiology of acute diarrhea in children and adults in Tunis, Tunisia, with emphasis on diarrheagenic escherichia coli: prevalence, phenotyping, and molecular epidemiology. Am. J. Trop. Med. Hyg 2007 ; 77(3) : 571 582. 6. Norman W. D. Teknologi pengawetan pangan. Jakarta : UI Press, 1998. 7. Depkes RI. Rencana pembangunan bidang kesehatan tahun 2010. Jakarta : Depkes RI, 2009. 8. Sjamsunir Adam. Hygiene perseorangan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara, 1978 9. Shet, Mini dan Obrah, Monika. Diarrhea prevention through food 86