BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

BAB IV KEADAAN UMUM DESA BANJARSARI

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

P R O F I L DESA DANUREJO

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB III PENDEKATAN LAPANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA DATA POKOK DESA/KELURAHAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

12/16/2016 DATA POKOK DESA/KELURAHAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB IV GAMBARAN UMUM

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB VI PROFIL RUMAHTANGGA PESERTA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DI DESA KEMANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAKUNCEN KECAMATAN BOJONEGARA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang


GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI

Transkripsi:

27 BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG 4.1 Kondisi Geografis dan Luas Wilayah Desa Desa Kemang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan sejumlah desa baik yang berada di Kabupaten Cianjur maupun Kabupaten Bandung. Terdapat dua desa di wilayah Kecamatan Bojongpicung, masingmasing satu desa yang berbatasan dengan desa ini di sebelah Utara dan Barat, yaitu Desa Sukaratu dan Desa Sukarama. Selainnya, Desa Cihea di Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur dan Desa Cibitung Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung berbatasan dengan Desa Kemang, berturut-turut di sebelah Selatan dan Timur. Lokasi desa ini berturut-turut dari sekitar 7 km dari ibukota kecamatan, 24 km dari ibukota kabupaten, dan 62 km dari ibukota propinsi Jawa Barat (Bandung) dengan kendaraan bermotor, akses ke ibukota kecamatan, kabupaten dan propinsi dapat ditempuh berturut-turut sekitar 1 jam, 3,8 jam dan 4 jam Adapun menurut Potensi Desa (2009), apabila ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor berturut-turut sekitar 3 jam, 6 jam menit dan 12 jam. Dalam hal topografinya, Desa Kemang berada di ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan curah hujan sebesar 1945 mm per tahun dan jumlah bulan hujan sebanyak 6 bulan per tahun dengan suhu ratarata harian sekitar 25 C (Mugniesyah dan Mizuno (2003). Secara administratif, Desa Kemang memiliki 33 Rukun Tetangga (RT) yang terdistribusi dalam 6 Rukun Warga (RW) yang tersebar di tiga dusun yang ada di desa ini. Kecuali di Dusun II, terdapat masing-masing delapan kampung di Dusun I dan III. Kampung-kampung yang ada di Dusun I adalah Kalapa Condong, Beber, Cikupa, Kawung Luwuk, Pasir Jati, Cibentang, Mujit, dan Muncang Nunggal, sementara di Dusun III meliputi Legok Nangka, Jakapari, Jaringao, Cikoneng, Citangkil, Cigunung, Babakan Sawah Girang, dan Cimurah. Adapun di Dusun II terdiri dari kampung-kampung: Rawa Sampih, Babakan Sawah Hilir,

28 Cimenteng, Kopeng, Kemang, dan Cibuluh. Setiap dusun terdiri dari dua RW, yaitu RW 1 dan RW 2 di Dusun I, RW 3 dan RW 4 di Dusun II, serta RW 5 dan RW 6 di Dusun III. Adapun jumlah RT di tiga dusun tersebut berturut-turut sebanyak 12 RT, 11 RT, dan 10 RT. Desa Kemang memiliki luas wilayah 2.499,21 hektar dengan distribusi penggunaan lahan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Distribusi Wilayah Desa Kemang menurut Penggunaannya Tahun 2009 Penggunaan Lahan Luas (ha) Persen (%) Hutan 1250,00 50,02 Tegal/ladang 994,45 39,79 Sawah irigasi setengah teknis 82,78 3,31 Kebun 20,00 0,80 Sawah tadah hujan 11,33 0,45 Pekarangan 12,41 0,50 Pemukiman 88,51 3,54 Kuburan 10,02 0,40 Perkantoran 4,21 0,17 Lainnya 25,51 1,02 Total 2499,21 100,00 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Mayoritas wilayah di Desa Kemang berupa lahan pertanian dengan luas 2358,56 ha atau 94,37 persen dari total luas desa. Seperti yang terlihat pada Tabel 3, persentase luas lahan pertanian tersebut, dari yang tertinggi sampai terendah berturut-turut adalah lahan hutan milik Perhutani, tegal/ladang, sawah irigasi setengah teknis, kebun, dan sawah tadah hujan. Selain sebagai lahan pertanian, terdapat pula wilayah Desa Kemang yang dimanfaatkan sebagai pekarangan. Namun, dari hasil observasi di lapangan, diduga pekarangan tersebut banyak terdapat di luar kedua kampung yang menjadi fokus penelitian, yaitu Kampung Beber dan Cikupa. Hal tersebut dikarenakan, kedua kampung tersebut merupakan kampung yang cukup padat, dimana jarak antar rumah pun sangat berdekatan dan jarang sekali ditemukan rumah yang memiliki pekarangan.

29 Terkait dengan pemanfaatan lahan sebagai perkantoran, diketahui dari hasil pengamatan bahwa di Desa Kemang terdapat beberapa bangunan, di antaranya kantor desa, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), yang akan dijelaskan lebih jelas pada sub bab sarana dan prasarana. Pada Tabel 3 di atas, dapat dilihat pula pemanfaatan lahan sebagai lainnya. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan lainnya adalah pemanfaatan lahan sebagai lapangan olahraga, menara BTS, tempat pembuangan sampah, dan daerah tangkapan air. 4.2 Keadaan Umum Penduduk Data distribusi penduduk di Desa Kemang menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Distribusi Penduduk Desa Kemang menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 (dalam persen) Kelompok Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Total 0-4 2,51 2,69 5,20 5-9 7,54 7,71 15,25 10-14 7,33 6,67 14,00 15-19 8,05 7,45 15,51 20-24 4,73 4,45 9,18 25-29 2,38 2,53 4,91 30-34 3,56 3,73 7,29 35-39 2,53 2,62 5,14 40-44 1,89 1,64 3,53 45-49 2,16 2,33 4,49 50-54 1,38 1,76 3,14 55-59 1,76 2,13 3,89 60-64 1,58 1,67 3,25 65-69 1,22 1,51 2,73 70-74 0,91 1,04 1,95 75+ 0,31 0,24 0,55 Total (persen) 49,85 50,15 100,00 Total (jiwa) 2742 2759 5501 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009

30 Jumlah penduduk Desa Kemang berdasarkan Potensi Desa Kemang Tahun 2009 sebanyak 5501 jiwa, mayoritasnya terdiri atas perempuan sebanyak 2759 jiwa (50,15 persen). Terdapat 1514 kepala keluarga (KK) di desa ini, sehingga rata-rata jumlah anggota per keluarga lebih rendah dari 4 orang. Kepadatan penduduk Desa Kemang sebesar 1417 jiwa/km. Berdasar data pada Tabel 4, terhadap total penduduk Desa Kemang, diketahui bahwa mayoritas penduduk desa ini tergolong usia kerja (usia 15-60 tahun) yaitu 57,08 persen. Selanjutnya, dengan asumsi bahwa penduduk usia sekolah adalah mereka yang ada pada kelompok umur 5-19 tahun, maka mereka jumlahnya sekitar 44,76 persen dari total penduduk Desa Kemang. Adapun penduduk usia lanjut (kelompok umur 60-64 tahun dan di atasnya) sekitar 8,47 persen. Dalam hal penduduk usia kerja, diketahui bahwa persentase penduduk perempuan pada kelompok tersebut sekitar 28,63 persen atau sedikit lebih tinggi (0,18 persen) dibanding penduduk laki-laki. Begitu pula pada kelompok umur usia lanjut, persentase penduduk perempuan sedikit lebih tinggi sebesar 0,44 persen dibanding penduduk laki-laki. Yang menarik, khusus pada kelompok usia sekolah, diketahui bahwa persentase penduduk laki-laki lebih tinggi sekitar 1,09 persen dibanding persentase penduduk perempuan. Distribusi penduduk Desa Kemang menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin disajikan pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5 Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Desa Kemang Tahun 2009 (dalam persen) Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Tamat SD/Sederajat 40,53 40,95 81,48 Tamat SMP/Sederajat 7,35 5,09 12,44 Tamat SMA/Sederajat 2,67 1,65 4,33 Tamat D1-D3/Sederajat 0,64 0,32 0,95 Tamat S1- S2/Sederajat 0,64 0,16 0,80 Total (persen) 51,83 48,17 100,00 Total (jiwa) 1629 1514 3143 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009

31 Berdasar data pada Tabel 5, diketahui bahwa mayoritas warga masyarakat Desa Kemang, baik laki-laki maupun perempuan, terdiri atas mereka yang berpendidikan tamat Sekolah Dasar atau sederajat. Dominannya penduduk yang berpendidikan tamat SD tampaknya juga berhubungan dengan dilaksanakannya Program Wajib Belajar 9 tahun. Kecenderungan umum adalah bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan semakin menurun persentase jumlah penduduk yang menikmatinya. Hal yang menarik adalah hanya pada tingkat pendidikan dasar dimana persentase penduduk perempuan sedikit lebih tinggi (0,42 persen) dibanding lakilaki. Adapun pada jenjang pendidikan selanjutnya persentase mereka yang menikmati pendidikan cenderung lebih rendah dibanding laki-laki, yakni berturutturut lebih rendah sekitar: 2,26 persen pada jenjang pendidikan SLTP, sekitar satu persen pada jenjang SLTA, dan berturut-turut sekitar 0,32 dan 3,66 persen pada jenjang pendidikan diploma dan perguruan tinggi. Secara umum, selain berhubungan dengan relatif dominannya penduduk desa yang tergolong miskin, kondisi tersebut tampaknya juga merefleksikan fenomena, dimana perempuan cenderung memasuki jenjang perkawinan setamatnya SD atau menjadi buruh migran. Selain itu, diduga juga kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak perempuannya ke jenjang sekolah menengah dan pendidikan tinggi masih relatif rendah. Matapencaharian pokok masyarakat Desa Kemang cukup beragam. Total penduduk yang bekerja adalah sebanyak 3781 orang atau 68,73 persen dari keseluruhan total penduduk Desa Kemang. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasar pada Tabel 6, mayoritas penduduk Desa Kemang bekerja di sektor pertanian, yakni sekitar 84,72 persen. Selanjutnya diikuti oleh mereka yang bekerja pada sektor perdagangan sekitar 6,32 persen. Sektor lainnya yang merupakan matapencaharian masyarakat Desa Kemang adalah sektor industri dan jasa dengan persentase beturut-turut 2,57 persen dan 6,40 persen. Tingginya jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dikarenakan Desa Kemang merupakan salah satu daerah yang mengembangkan sistem agroforestri huma

32 talun, sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan kompleks. Jenis buah-buahan merupakan komoditas utama dalam kebun talun masyarakat. Tabel 6 Penduduk Desa Kemang menurut Matapencaharian Tahun 2009 (dalam jumlah dan persen) Mata Penceharian Jumlah Persen Petani 2481 65,62 Buruh tani 722 19,1 Pengusaha Kecil dan Menengah 127 3,36 Pedagang Keliling 112 2,96 Buruh Migran 110 2,91 Pengrajin/Industri Rumahtangga 97 2,57 Pembantu Rumahtangga 52 1,38 Pegawai Negeri Sipil 47 1,24 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 22 0,58 Dukun Kampung Terlatih 6 0,16 TNI/POLRI 3 0,08 Montir 2 0,05 Total 3781 100,00 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Komoditas buah-buahan yang banyak dibudidayakan di Desa Kemang adalah pisang dengan luas 66 hektar dan hasil produksi lima ton per hektar. Pemasaran hasil kebun tersebut dilakukan dengan berbagai cara, seperti dijual langsung ke konsumen, pasar, melalui tengkulak atau melalui pengecer. Masyarakat yang bekerja di sektor pertanian, tidak semuanya memiliki lahan yang luas, akan tetapi terdapat pula sejumlah petani gurem dan buruh tani, sebagaimana terlihat pada Tabel 7 di bawah ini.

33 Tabel 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas Kepemilikan Lahan di Desa Kemang Tahun 2009 (dalam jumlah dan persen) Kriteria Luas Lahan Jumlah Persen Tidak memiliki (tuna kisma) 228 15,06 Memiliki kurang 1 ha 739 48,81 Memiliki 1,0-5,0 ha 394 26,02 Memiliki 5,0-10 ha 150 9,91 Memiliki lebih dari 10 ha 3 0,20 Total Pemilik Lahan 1514 100,00 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Sebelumnya telah dikemukakan bahwa di Desa Kemang terdapat 1.514 kepala keluarga. Dengan demikian, data yang disajikan pada Tabel 7 bukanlah data kepemilikan lahan menurut individu penduduk, tetapi berbasis rumahtangga. Dengan merujuk pendapat Sayogyo (1990) tentang stratifikasi di kalangan masyarakat petani, sebagian besar masyarakat Desa Kemang (63,87 persen) tergolong lapisan bawah, karena rata-rata luas lahan yang mereka miliki seluas di bawah 0,5 hektar. 4.3 Kelembagaan Kelembagaan di Desa Kemang terdiri dari kelembagaan formal dan informal. Kelembagaan formal terdiri dari Lembaga Pemerintahan (Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (kelompok PKK, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), Karang Taruna, Posyandu, Koperasi dan Kelompok Tani). Terdapat empat unit Posyandu di Desa Kemang yang tersebar di setiap dusun. Di Dusun I terdapat Posyandu Anggrek. Posyandu Mawar berada di Dusun II, sedangkan di Dusun III terdapat dua unit Posyandu, yaitu Teratai I di Kampung Jaringao dan Teratai II di Kampung Cikoneng. Kegiatan Posyandu dilaksanakan secara rutin sebulan sekali. Selain Posyandu, terdapat pula kelembagaan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang kegiatannya bersatu dengan Posyandu. Adapun kegiatan dalam BKB adalah penimbangan dan

34 pemberian makanan tambahan pada anak usia 0-5 tahun, sedangkan pada BKL, kegiatannya berupa penimbangan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Selain itu, terdapat pula Bina Keluarga Remaja yang kegiatannya berupa penyuluhan-penyuluhan dari kecamatan, seperti penyuluhan tentang Narkoba. Kelembagaan lainnya di Desa Kemang adalah Koperasi Kemang Lestari yang berdiri sejak tahun 2008. Tujuan dibentuknya adalah untuk menampung barang-barang yang diproduksi oleh masyarakat setempat dan kemudian dipasarkan melalui koperasi tersebut. Adapun jenis barangnya tidak terbatas, apapun dapat diterima oleh koperasi ini. Oleh karena itu, koperasi ini disebut sebagai koperasi serba usaha. Selain itu, dalam koperasi ini juga terdapat kegiatan simpan pinjam anggota. Perlu diketahui, anggota koperasi ini tidak terbatas hanya masyarakat Desa Kemang, melainkan ada anggota dari luar desa, seperti dari Desa Sukaratu dan Desa Cihea. Selanjutnya, terdapat kelembagaan pertanian di Desa Kemang, yaitu Kelompok Wanita Tani yang dibentuk pada tahun 2010. Kelompok ini membudidayakan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Adapun pembentukan kelompok ini dilakukan atas dasar adanya lomba antar desa. Terkait kelembagaan yang berhubungan dengan jejaring pengaman sosial, terdapat beberapa program, seperti Bantuan Langsung Tunai yang dimulai pada tahun 2008. Akan tetapi BLT tersebut hanya diberikan sebanyak dua kali dan saat ini sudah dihapuskan. Tiap bulannya rumahtangga miskin di desa ini juga mendapatkan beras melalui Program Beras Miskin atau Raskin. Selanjutnya, ada juga Program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang diberikan kepada setiap individu yang membutuhkan. Untuk mendapatkan kartu Jamkesmas, setiap warga dapat mengajukannya ke kantor desa. Kelembagaan informal yang terdapat di Desa Kemang adalah kelembagaan keagamaan (pengajian) keuangan (arisan), dan olahraga. Terdapat beberapa kelompok pengajian yang tersebar di setiap kampung. Rata-rata setiap kampung memiliki satu kelompok pengajian. Hanya saja di Kampung Jaringao terdapat dua kelompok dan di Kampung Cikupa terdapat tiga kelompok. Kelompok pengajian yang dikenal aktif adalah Kelompok Pengajian Miftahunnaja

35 di Kampung Kopeng. Dalam hal arisan, terdapat banyak kelompok arisan yang umumnya diikuti oleh kaum perempuan. Biasanya kelompok arisan itu dibentuk di dalam sebuah kelembagaan lain. Misalnya kelompok arisan kader Posyandu, kelompok arisan ibu-ibu pengajian, dan sebagainya. Selanjutnya, terdapat pula kelompok olahraga, seperti bola voli yang biasanya akan bertanding pada acaraacara tertentu antar RT. 4.4 Sarana dan Prasarana Desa Kemang memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang menunjang berbagai kegiatan masyarakat desa. Prasarana transportasi darat yang tersedia berupa jalan desa sepanjang 1000 meter untuk jalan aspal dan 2600 meter jalan tanah, namun keduanya dalam keadaan rusak. Selain itu, tersedia pula jalan aspal antar desa sepanjang 1850 meter dalam keadaan baik dan 3000 meter dalam keadaan buruk. Untuk menempuh perjalanan tersebut, tersedia sarana transportasi darat berupa ojek sebanyak 35 unit. Sarana dan prasarana lainnya berupa Balai Desa/Kantor Desa yang memiliki fasilitas berupa tujuh ruang kerja, tiga unit mesin tik, tiga belas unit meja, 83 unit kursi, tiga unit almanar arsip, tiga unit komputer, dan dua unit kendaraan dinas, serta dilengkapi pula oleh ketersediaan aliran listrik, telepon, dan air bersih. Selain itu, terdapat prasarana peribadatan berupa 21 unit masjid dan 31 unit langgar/surau/mushola. Dalam hal prasarana olahraga, terdapat enam lapangan bulutangkis dan 37 lapangan voli, serta sepuluh buah meja pingpong. Adapun prasarana pendidikan yang ada di desa ini di antaranya satu unit PAUD yang merupakan hasil dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM), lima unit Sekolah Dasar (SD), satu unit Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan satu unit Sekolah Menengah Atas (SMA). Terdapat pula prasarana komunikasi dan informasi di Desa Kemang. Untuk komunikasi, terdapat dua buah BTS ponsel dari perusahaan swasta, XL dan Telkomsel. Jumlah pelanggan GSM sebesar 1895 pelanggan atau 34,45 persen dari total penduduk desa. Selanjutnya, prasarana informasi yang tersedia berupa 721 unit televisi dan delapan unit parabola, serta koran dan majalah.

36 Prasarana penting lainnya adalah prasarana air bersih dan sanitasi. Terdapat 284 unit sumur pompa dan 397 unit sumur gali. Sumber air bersih juga didapatkan dari sembilan mata air yang berada di desa ini. Di samping itu, tersedia pula delapan unit MCK umum sebagai prasarana sanitasi masyarakat. Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Desa Kemang antara lain empat unit Posyandu dan satu unit Puskesmas pembantu. Prasarana tersebut juga didukung oleh enam orang dukun bersalin terlatih, lima orang dukun pengobatan alternatif, dan seorang bidan.