IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dan Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan Kecamatan Dramaga dan Tamansari merupakan salah satu daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi di Desa Purwasari dan Sukajadi. Desa Purwasari dan Sukajadi merupakan daerah yang memiliki areal padi dengan pupuk organik di Kecamatan Dramaga dan Tamansari. Pengumpulan data primer dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2011. 4.2 Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari petani padi dengan dan tanpa pupuk organik di lokasi penelitian dengan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Selain petani, penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor dan tokoh masyarakat juga dilibatkan dalam wawancara. Untuk memperoleh data primer petani padi dengan pupuk organik di Desa Purwasari dan Sukajadi, semua petani yang melakukan 2 kali musim tanam dijadikan sebagai sumber data primer. Jadi, petani yang hanya melakukan 1 kali musim tanam tidak dijadikan sebagai sumber data primer. Sementara pada petani padi tanpa pupuk organik, tidak semua petani dijadikan sebagai sumber data primer. Akan tetapi, yang dijadikan sumber data adalah sample dari petani tersebut. 24
Kegiatan pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik survei. Teknik survei merupakan metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada petani yang telah disiapkan untuk menggali data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun data-data tersebut antara lain berkaitan dengan identitas petani, karakteristik petani, karakteristik usahatani padi, persepsi petani yang sudah melakukan adopsi padi dengan pupuk organik, dan persepsi petani padi tanpa pupuk organik dalam mengadopsi usahatani padi dengan menggunakan pupuk organik. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data potensi dan keadaan umum daerah penelitian, data potensi produksi pertanian, data penduduk, dan literatur-literatur yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, BPS Indonesia serta dinas-dinas lainnya yang terkait. Selain itu data sekunder juga dapat diperoleh dari berbagai literatur yang terdapat pada buku, laporan penelitian, jurnal, dan internet. 1.3 Metode Pengambilan Contoh Pengambilan contoh dilakukan dengan metode non probability sampling secara purposive sampling. Responden yang berasal dari Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi dua, yaitu 15 responden merupakan responden padi dengan pupuk organik dan 15 responden lainnya merupakan responden padi tanpa pupuk organik. Kemudian sebanyak 10 responden dari Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari yang dibagi menjadi dua, yaitu 5 responden merupakan responden padi dengan pupuk organik dan 5 responden lainnya merupakan responden padi tanpa pupuk organik. Pada metode ini, pemilihan responden bukan atas pertimbangan sendiri melainkan atas petunjuk 25
dan arahan ketua kelompok tani, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), aparatur desa, dan tokoh-tokoh desa. Total responden sebanyak 40 orang dibagi menjadi dua yaitu 20 responden merupakan responden petani padi dengan pupuk organik dan 20 responden lainnya merupakan responden petani padi tanpa pupuk organik. 1.4 Metode Analisis Data Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diolah dalam bentuk tabulasi, dan perhitungannya secara manual dan komputerisasi dengan program Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 14.0 for Windows. Sementara itu, data kualitatif dilakukan secara deskriptif. Tabel 2. Jenis Data, Sumber Data, dan Metode Analisis Data Tujuan Membandingkan pendapatan usahatani padi dengan dan tanpa pupuk organik Faktor-faktor penentu penggunaan pupuk organik pada usahatani padi Data Jenis Sumber Kuantitatif Kuantitatif dan Kualitatif Survei Survei Metode Analisis Data Analisis Pendapatan Usahatani Regresi Logistik Selain itu, sumber data pada penelitian ini, yaitu dengan melakukan survei. Dimana informasi dari suatu contoh dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner (sembari mewawancarai petani). 1.4.1 Analisis Pendapatan Usahatani Untuk membandingkan pendapatan petani yang menggunakan padi dengan dan tanpa pupuk organik, salah satunya yaitu dengan menggunakan perhitungan matematis yaitu pendapatan kotor usahatani (Gross Farm Income) dan pendapatan bersih usahatani (Net Farm Income). Pendapatan kotor usahatani merupakan selisih antara nilai produksi dengan biaya tunai, yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Soekartawi, 1986): 26
GFI = NP - BT Dimana : GFI NP BT = Pendapatan Kotor Usahatani (Gross Farm Income) = Penerimaan, yang merupakan hasil kali antara jumlah produksi beras/gabah Kering Giling (GKG)/Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga beras/gabah Kering Giling (GKG)/Gabah Kering Panen (GKP) = Biaya Tunai, yang dikeluarkan secara tunai untuk pembelian pupuk, bibit, upah tenaga kerja maupun sarana produksi lainnya. Pendapatan bersih usahatani merupakan penerimaan yang diterima petani setelah dikurangi biaya tunai dan biaya diperhitungkan atau hasil pengurangan pendapatan kotor usahatani (GFI) dan biaya diperhitungkan. Secara matematis pendapatan bersih usahatani dapat dituliskan sebagai berikut : NFI = GFI BD Dimana: NFI GFI BD = Pendapatan Bersih Usahatani (Net Farm Income) = Pendapatan Kotor Usahatani = Biaya Diperhitungkan, terdiri atas biaya penyusutan, biaya tenaga kerja dalam keluarga dan lain-lain 1.4.2 Analisis Faktor-faktor Penentu Penggunaan Pupuk Organik pada Usahatani Padi 1.4.2.1 Model Regresi Logistik Biner Model regresi logistik merupakan variasi dari model regresi. Model regresi ini digunakan jika peubah dependent Y-nya berupa kategori biner, peubah ordinal ataupun nominal. Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi logistik biner. Analisis regresi logistik biner dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penentu penggunaan pupuk organik pada usahatani padi. Hal ini mengindikasikan bahwa model tersebut dirumuskan sebagai berikut ( Juanda, 2009) : Pi = F(Zi) = F(α + βxi) =...(1) 27
Dimana : Pi = peluang seseorang dalam mengambil keputusan e = logaritma natural dengan nilai 2,718 Untuk melihat model pada persamaan (1) serta parameter koefisiennya mudah diinterpretasikan, maka persamaan (1) dapat ditunjukkan menjadi : 1 1 = 1...(2) Persamaan (2) ditransforma sikan dengan logaritma natural, maka : ln...(3) Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap penentuan penggunaan pupuk organik pada usahatani padi di antaranya umur petani, lama pendidikan petani, luas lahan, jumlah tanggungan, pendapatan luar usahatani padi, dan pengalaman bertani. Berdasarkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya, maka model logit dapat dijabarkan sebagai berikut: Pi ln Zi α β1x1 β2x2 β3x3 β4x4 β5x5 β6x6 1Pi Dimana : Pi = Peluang kesediaan petani menggunakan pupuk organik (Pi =0; tidak bersedia, Pi=1; bersedia) Zi = Keputusan petani α = Konstanta/intersep β = Koefisien Regresi X1 = Umur petani (tahun) X 2 = Lama pendidikan petani (tahun) X3 = Luas Lahan (ha) X 4 = jumlah tanggungan petani (jiwa) X5 = Pengalaman bertani padi dengan pupuk organik (tahun) X6 = Pendapatan Luar Usahatani Padi (Rp) Hipotesis faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap keputusan petani menggunakan pupuk organik : 28
1) Umur Petani (X1) Umur petani diharapkan negatif. Semakin muda umur seorang petani diduga akan semakin terbuka terhadap suatu perubahan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa usia muda lebih produktif dan lebih memungkinkan untuk melakukan sesuatu yang baru. 2) Lama Pendidikan Petani (X2) Lama pendidikan petani diharapkan positif. Diduga semakin lama pendidikan petani maka kemampuan untuk memahami sesuatu yang baru (seperti usahatani padi dengan pupuk organik) akan lebih mudah dibandingkan dengan petani yang berpendidikan rendah. 3) Luas Lahan (X3) Luas lahan diharapkan positif. Semakin besar luas lahan pada usahatani padi diduga mempengaruhi seorang petani untuk melakukan sistem pertanian baru. Oleh karena itu, diduga besarnya luas lahan usahatani padi mempengaruhi keputusan petani dalam mengadopsi sistem usahatani padi dengan pupuk organik. 4) Jumlah Tanggungan Petani (X4) Jumlah tanggungan petani diharapkan positif. Semakin banyak anggota keluarga yang harus ditanggung, maka akan semakin banyak pula kebutuhan hidup yang harus ditanggung, sehingga tekanan untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi semakin besar. Oleh karena itu, diduga besarnya jumlah tanggungan petani dapat mempengaruhi keputusan petani mengadopsi sistem usahatani padi dengan pupuk organik. 29
5) Pengalaman Petani (X5) Pengalaman petani diharapkan positif. Semakin lama pengalaman petani tentang usahatani padi, maka diharapkan petani dapat memilih sistem usahatani yang lebih baik. 6) Pendapatan Luar Usahatani Padi (X6) Pengaruh pendapatan luar usahatani padi diharapkan positif. Semakin besar pendapatan yang diperoleh oleh petani, maka diharapkan petani berani mengambil keputusan untuk mengadopsi usahatani padi dengan pupuk organik. 1.4.2.2 Pengujian Model Regresi Logistik Biner 1) Uji Likelihood Ratio Uji likelihood ratio adalah rasio fungsi kemungkinan model UR (lengkap) terhadap fungsi kemungkinan model R (H0 benar). Fungsi kemungkinan disini adalah dalam persamaan (1) (Juanda, 2009). Hipotesis statistik yang diuji dalam hal ini adalah : H0 : β1 = β2 =...= βn = 0 (model tidak signifikan) H1 : minimal ada βj 0, untuk j =1,2,...n (model signifikan) Statistik uji-g dibawah ini menyebar menurut sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas (k-1). G = -2 ln _ 2 _ = 2ln_ ln_ Jika menggunakan taraf nyata α, hipotesis H0 ditolak jika : statistik G >. 30
2) Odds Ratio Dalam kajian hubungan antar variabel katageri dikenal adanya ukuran asosiasi atau ukuran keeratan hubungan antar variabel kategori. Salah satu ukuran asosiasi yang dapat diperoleh melalui analisis regresi logistik adalah odds ratio. Odds ratio berarti rasio peluang kejadian suskes dengan kejadian tidak sukses dari variabel respon ( Firdaus, 2004) Odds Ratio = Dimana, P : Peluang kejadian yang terjadi (1 - P) : Peluang kejadian yang tidak terjadi 3) Uji Wald Uji Wald digunakan untuk menjelaskan bahwa variabel penjelas mempunyai pengaruh pada variabel respon. Hipotesis statistik yang diuji adalah : H0 : βj = 0, untuk j = 1,2,...,n H1 : βj 0 Secara matetamatis, uji Wald dapat dituliskan sebagai berikut : W = Dimana : = koefisien regresi Se ( = standard error of β (galat kesalahan dari β) 31