RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

7 ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PESISIR YANG BERKELANJUTAN DI KAWASAN PESISIR BARAT KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. Dari Penelitian Strategi pengembangan daya tarik wisata kawasan barat Pulau

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

Denpasar, Juli 2012

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

6. MODEL PENGEMBANGAN DAN RANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KOTA SORONG PERIODE

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Menurut Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang kepariwisataan, pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENYUSUN STRATEGI. "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana".

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

Arahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 lembaga konservasi lingkungan hidup Ocean of Life

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. pada masa ini namun juga bagaimana kemanfaatannya pada masa mendatang. ekonomi sebagai tujuan utama pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB III Visi dan Misi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

111 VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan langkah terakhir setelah dilakukan beberapa langkah analisis, seperti analisis internal dan eksternal melalui matriks IFE, EFE, analisis SWOT untuk menentukan beberapa alternatif strategi kemudian analisis QSPM untuk menentukan strategi prioritas. Dalam perancangan strategi dan program pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna ini, juga memperhatikan visi dan misi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna. 6.1 Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Adapun visi dan misi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna sampai target tahun 2020 adalah Menjadikan Kabupaten Natuna sebagai pintu gerbang pariwisata diujung utara Indonesia yang dapat mengangkat harkat dan martabat serta meningkatkan kesejahteraan sosial budaya dan ekonomi masyarakat dalam lingkungan yang berkelanjutan Tahun 2020. Visi tersebut dapat dicapai melalui upaya-upaya yang dijabarkan dalam misi dinas, yakni sebagai berikut : 1. Spesifikasi wilayah yang potensial dan strategis untuk pengembangan pariwisata 2. Spesifikasi stakeholder yang terkait dengan pengembangan pariwisata 3. Spesifikasi potensial atraksi, amenitas dan aksesibilitas sebagai bagian dari produk pariwisata yang akan dikembangkan 4. Spesifikasi kelembagaan, SDM dan jaringan atau para pihak yang terlibat dalam pengembangan pariwisata 5. Spesifikasi kondisi perekonomian Kabupaten Natuna 6. Spesifikasi komponen pasar pariwisata 6.2 Rancangan Strategi Pengembangan Pariwisata Bahari di Kabupaten Natuna Berdasarkan hasil analisis kajian dengan memperhatikan visi dan misi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna sampai target tahun 2020, dibuat rumusan rancangan strategi dan program pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna sebagai berikut : 1. Memperlancar aksesibilitas dan membangun prasarana sarana pariwisata Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Natuna untuk memperlancar aksesibilitas ke lokasi wisata prioritas adalah membangun prasarana dasar seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, membangun infrastruktur transportasi baik laut, darat maupun udara, membangun infrastruktur jalan atau jembatan menuju ke lokasi wisata serta membangun sarana pariwisata di lokasi wisata yang telah diprioritaskan sehingga bisa memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Natuna. Program kebijakan yang juga bisa mengakselerasi kelancaran aksesibilitas adalah seperti kemudahan perizinan, penerapan tax holiday bagi wisatawan bahkan pemberian subsidi bagi

112 transportasi darat, laut dan udara sehingga memberikan kemudahan bagi wisatawan ataupun rombongan wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata di Natuna. Untuk merealisasikan program tersebut kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah : a. Pembangunan fasilitas bandara Ranai b. Pengembangan sarana destinasi pariwisata bahari Pantai Teluk Selahang c. Pengembangan sarana destinasi pariwisata bahari d. Penyediaan angkutan darat ke Pantai Teluk Selahang e. Penyediaan angkutan darat dan laut ke f. Koordinasi dan kerjasama dengan maskapai penerbangan dan travel agent g. Koordinasi dan kerjasama dengan perhotelan dan restoran h. Pembangunan fasilitas pelabuhan untuk kapal yatch dan kapal pesiar 2. Mengembangkan wisata bahari di lahan dan kawasan konservasi laut yang tersedia Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor empat A (atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancilliary) diketahui bahwa lokasi wisata bahari yang paling prioritas adalah pantai Teluk Selahang setelah itu. Untuk itu lokasi ini harus diprioritaskan untuk di benahi dengan cara menyiapkan infrastruktur dasar seperti ketersediaan listrik, air, jaringan komunikasi, jalan, jembatan untuk lokasi yang belum tersedia, melibatkan pihak swasta dan masyarakat untuk bersama-sama fokus membangun, menjaga dan membenahi lokasi wisata pantai Teluk Selahang dan. Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan program ini adalah sebagai berikut : a. Rehabilitasi terumbu karang di Pantai Teluk Selahang dan b. Penentuan titik atraksi snorkling dan diving di Pantai Teluk Selahang dan c. Kerjasama pengelolaan lahan wisata dengan pemilik lahan di Pantai Teluk Selahang d. Kerjasama pengelolaan lahan wisata dengan pemilik lahan di e. Pelaksanaan event wisata bahari di Pantai Teluk Selahang f. Pelaksanaan event wisata bahari di g. Pengadaan peralatan diving/snorkeling dan peralatan olahraga air Pengembangan semua lokasi wisata bahari di Kabupaten Natuna harus memperhitungkan daya dukung lingkungan yang merupakan batasan dalam pengembangan sektor ini, harus merencanakan dan memperhitungkan bentuk dan bahan bangunan yang ramah lingkungan serta kapasitas wisatawan yang masih bisa dianggap aman bagi lingkungan serta menempatkan titik-titik atraksi wisata bahari yang tepat dan tidak merusak sumber daya terumbu karang yang ada seperti penentuan lokasi snorkling yang berada di ketinggian air di atas dua meter sehingga aktivitas wisatawan melakukan snorking tidak menginjak terumbu karang dan lain sebagainya. 3. Mengembangkan kerjasama dengan daerah di sekitar yang sudah berkembang untuk membuka jalur wisata ke Natuna

113 Beberapa daerah di sekitar Kabupaten Natuna yang sudah berkembang pariwisatanya adalah kawasan wisata Lagoi Bintan dan Pulau Batam, untuk itu pemerintah dapat melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Lagoi Bintan serta Pulau Batam untuk mengembangkan lokasi wisata bahari di Kabupaten Natuna sehingga wisatawan yang berkunjung ke Lagoi Bintan dan Pulau Batam bisa menuju dan berkunjung untuk melakukan wisata bahari di lokasi wisata Kabupaten Natuna. Untuk hal tersebut fasilitas transportasi, sarana dan prasarana harus sudah tersedia di lokasi wisata Kabupaten Natuna dan promosi wisata serta paket wisata dapat dilakukan sehingga bisa mengenalkan dan memudahkan wisatawan tersebut ke Kabupaten Natuna. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengembangan jalur-jalur wisata dan paket wisata b. Pengembangan jaringan kerjasama dan koordinasi regional pariwisata daerah c. Pelaksanaan promosi baik dalam kabupaten, propinsi maupun luar negeri 4. Meningkatkan kualitas SDM pengelola pariwisata khususnya pariwisata bahari Pembangunan daerah baik itu sektor pariwisata ataupun sektor lainnya tidak terlepas dengan pembangunan Sumber Daya Manusianya, dalam pengelolaan pariwisata ketersediaan SDM sangatlah penting karena pariwisata menyangkut dengan jasa pelayanan. Sumber Daya Manusia yang ada di lokasi wisata harus dibangun terlebih dahulu melalui pelatihan-pelatihan atau merekrut SDM yang sudah berpendidikan dan berpengalaman untuk mengelola lokasi wisata di Kabupaten Natuna. Pelatihan yang dapat dilakukan adalah pelatihan bagi pegawai hotel, rumah makan, dan agen travel, kemudian menyiapkan pelatihan untuk pramuwisata (guide) serta menyiapkan pemandu wisata diving/snorkeling dan pemandu olahraga air. Kegiatan yang bisa dilakukan untuk merealisasikan program ini adalah sebagai berikut: a. Program pendidikan dan beasiswa bagi pengembangan SDM pariwisata b. Pelatihan dan pembinaan pengrajin souvenir dari kerang di Pantai Teluk Selahang c. Pelatihan dan pembinaan pengrajin souvenir dari kerang di d. Pelatihan bagi karyawan hotel/penginapan dan travel agent e. Pelatihan bagi pemandu diving/snorkeling dan pemandu olahraga air 5. Mengefektifkan anggaran untuk membangun pariwisata bahari yang berbasis pada masyarakat (community base development) Kemudian strategi yang perlu dilakukan juga oleh pemerintah daerah suatu strategi yang bersifat kebijakan yaitu dengan mengefektifkan anggaran-anggaran yang ada di sektor ini untuk membuat program-program yang tepat sasaran, lebih menyentuh masyarakat luas. Program atraksi wisata yang dibuat seyogyanya memiliki multiflier effect, bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, meningkatkan usaha mikro dan UKM, membuka ketersediaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kebijakan yang disusun harus lebih bersifat holistik dan menyeluruh melibatkan semua stake holder dan lebih memfokuskan pada pengembangan pariwisata bahari yang memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat Natuna. Dalam hal ini pengembangan

114 pariwisata bahari yang dilakukan sebaiknya berpola community base development, dimana dalam pola ini titik berat dari perencanaan, implementasi sampai evaluasi melibatkan partipasi masyarakat serta edukasi kepada masyarakat. Pemerintah terlibat memberi dukungan dan memperhatikan prinsip local ownership dimana pengelolaan dan kepemilikan oleh masyarakat setempat. 6. Mengembangkan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat untuk kesinambungan pariwisata bahari Pengembangan pariwisata bahari merupakan tugas dari semua pihak baik itu pihak pemerintah, pihak swasta dan masyarakat, dimana masing masing pihak memberikan perannya masing masing bagi kemajuan pariwisata. Apabila hanya dilakukan oleh salah satu pihak saja seperti pihak pemerintah saja, tidak akan bisa berhasil. Untuk itu strategi untuk meningkatkan kerjasama dari ketiga pihak ini harus ditingkatkan bagi kemajuan dan perkembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. Kemudian dalam pengembangan pariwisata bahari juga, kesinambungan alam merupakan faktor yang sangat penting karena keberhasilan pariwisata bahari sangat tergantung dengan alam. Jika kondisi alam dan lokasi konservasi alam yang sudah ada tetap terjaga, maka akan memberikan keuntungan yang sangat baik bagi pengembangan pariwisata bahari, atraksi alam dan bahari seperti panorama bawah laut, ikan yang banyak dengan jenis yang banyak, terumbu karang yang bagus, akan memberikan kepuasan bagi wisatawan sehingga akan memberikan kenangan bagi mereka dan memberikan mereka motivasi untuk mereka berkunjung lagi. Pemerintah dalam hal ini memberikan bimbingan dan penerangan kepada masyarakat tentang arti penting pembangunan disektor pariwisata sehingga akan memberi kesadaran dan peduli terhadap potensi pariwisata yang dimiliki, memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pelayanan yang baik kepada wisatawan, memberikan bimbingan dan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat kerajinan dan souvenir khas daerah dengan harapan dapat mengurangi pengangguran, memberikan bantuan modal kerja dan memperluas pemasaran pariwisata di Kabupaten Natuna. Tugas pemerintah adalah membuat peraturan-peraturan, menciptakan iklim dan kondisi yang sehat, mengadakan prasarana-prasarana yang dapat memperlancar pengembangan pariwisata. Sedangkan peran pihak swasta dan masyarakat ditujukan kepada usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan dalam bidang kepariwisataan seperti usahausaha transpotasi, akomodasi, konsumsi, hiburan dan pelayanan kepada wisatawan. Untuk mengimplementasikan strategi ini, pemerintah membuat program yang bisa memberi pengetahuan dan kesadaran bagi swasta dan masyarakat mengembangkan pariwisata bahari, menjaga lingkungan bahari seperti melestarikan terumbu karang, merehabilitasi terumbu karang yang sudah rusak, serta pemerintah membuat ketentuan dan peraturan daerah tentang pelestarian objek wisata bahari di lokasi wisata bahari yang diprioritaskan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah sebagai berikut : a. Pengumpulan informasi dan penyusunan database pariwisata Kabupaten Natuna b. Pembentukan dan pembinaan organisasi masyarakat perhotelan dan travel

115 c. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pariwisata bahari d. Penyadaran masyarakat untuk memelihara objek wisata di lokasi Pantai Teluk Selahang dan e. Pembuatan peraturan daerah tentang pariwisata bahari berkesinambungan f. Pembinaan kelompok masyarakat pencinta wisata di lokasi wisata di lokasi Pantai Teluk Selahang g. Pembinaan kelompok masyarakat pencinta wisata di lokasi wisata di Pulau Senoa 6.3 Rancangan Program dan Kegiatan Pengembangan Pariwisata Bahari Kabupaten Natuna Dengan melihat strategi-strategi yang telah dibuat, selanjutnya dibuat rancangan program dan kegiatan yang bisa dilaksanakan untuk pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna yang disesuaikan dengan analisis IFE EFE, matriks IE, Matriks SWOT dan QSPM, dan disesuikan juga dengan visi misi dinas pariwisata Kabupaten Natuna. Rancangan program dan kegiatan ini disusun berdasarkan waktu pelaksanaan kegiatan yaitu pada tahun 2014-2020, pada akhir tahun anggaran perancangan program kegiatan pengembangan pariwisata bahari di dua lokasi yang diprioritaskan bisa tercapai. Rancangan program dan kegiatan pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna tahun 2014-2020 dapat di lihat pada Tabel 6.1. Tabel ada di

116 Tabel 6.1 Rancangan Program dan Kegiatan Pengembangan Pariwisata Bahari di Kabupaten Natuna Tahun 2014-2020 No Program/Kegiatan Lokasi 1 Program : Peningkatan aksesibilitas dan prasarana sarana pariwisata Waktu Pelaksanaan Perkiraan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Anggaran (Rp) 1. Pembangunan fasilitas bandara Ranai Kec. Bung. Timur 40 Milyar 2. Pengembangan sarana destinasi pariwisata bahari Pantai Teluk Selahang 3. Pengembangan sarana destinasi pariwisata bahari 4. Penyediaan angkutan darat ke Pantai Teluk Selahang 5. Penyediaan angkutan darat dan laut ke 6. Koordinasi dan kerjasama dengan maskapai penerbangan dan agen travel 7. Koordinasi dan kerjasama dengan perhotelan dan restoran 8. Pembangunan fasilitas pelabuhan untuk kapal yatch dan kapal pesiar Pelaksana Dinas Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi 5 Milyar Dinas Pariwisata Kec. Bung. Timur 5 Milyar Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 500 Juta Dinas Pariwisata 750 Juta Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 500 Juta Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 500 Juta Dinas Pariwisata Kec. Bung. Timur 5 Milyar Dinas Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi 2 Program : Pengembangan wisata bahari di Pantai Teluk Selahang dan 1. Rehabilitasi terumbu karang di Pantai Teluk Selahang dan 2 Milyar Dinas Kelautan dan Perikanan

117 2. Penentuan titik atraksi snorkling dan diving di Pantai Teluk Selahang dan 3. Pembuatan kerjasama pengelolaan lahan wisata dengan pemilik lahan di pantai Teluk Selahang 4. Pembuatan kerjasama pengelolaan lahan wisata dengan pemilik lahan di 5. Pelaksanaan event wisata bahari di Pantai Teluk Selahang 6. Pelaksanaan event wisata bahari di 7. Pengadaan peralatan diving/snorkling dan peralatan olahraga air 300 juta Dinas Pariwisata 50 Juta Dinas Pariwisata 50 Juta Dinas Pariwisata 7 Milyar Dinas Pariwisata 4 Milyar Dinas Pariwisata 1 Milyar Dinas Pariwisata 3 Program : Pengembangan kerjasama dengan daerah wisata lain 1. Pengembangan jalur-jalur wisata dan paket wisata 2. Pengembangan jaringan kerjasama dan koordinasi regional pariwisata daerah 3. Pelaksanaan promosi baik dalam kabupaten, provinsi maupun luar negeri Kabupaten Natuna 2 Milyar Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 5 Milyar Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 7 Milyar Dinas Pariwisata 4 Program : Peningkatan kualitas SDM pariwisata bahari 1. Program pendidikan dan bea siswa bagi pengembangan SDM Pariwisata Kabupaten Natuna 2 Milyar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

118 2. Pelatihan dan pembinaan pengrajin souvenir dari kerang di Pantai Teluk Selahang 3. Pelatihan dan pembinaan pengrajin souvenir dari kerang di 4. Pelatihan bagi karyawan hotel/penginapan dan agen travel 5. Pelatihan bagi pemandu diving/snorkling dan pemandu olahraga air 300 Juta Dinas Pariwisata 400 Juta Dinas Pariwisata 400 Juta Dinas Pariwisata 400 Juta Dinas Pariwisata 5 Program : Pengembangan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat untuk kesinambungan pariwisata bahari 1. Pengumpulan informasi dan penyusunan database pariwisata Kabupaten Natuna 2. Pembentukan dan pembinaan organisasi masyarakat perhotelan dan travel 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pariwisata bahari 4. Penyadaran masyarakat untuk memelihara objek wisata di lokasi pantai Teluk Selahang dan 5. Pembuatan peraturan daerah tentang pariwisata bahari berkesinambungan 6. Pembinaan kelompok masyarakat pencinta wisata di lokasi pantai Teluk Selahang 7. Pembinaan kelompok masyarakat pencinta wisata di Kabupaten Natuna 700 Juta Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 700 Juta Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 200 Juta Bappeda dan Dinas Pariwisata 200 Juta Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna 100 Juta Dinas Pariwisata 300 Juta Dinas Pariwisata 300 Juta Dinas Pariwisata