BAB III PROSEDUR PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

LONG PASSING DALAM PERMAINAN OLAHRAGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

A. Pengertian Hipotesis

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa peelitia dilakuka sehigga masalah yag diteliti dapat dipecahka. Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Metode ii diguaka atas dasar pertimbaga bahwa sifat peelitia eksperimetal yaitu mecobaka sesuatu utuk megetahui pegaruh atau akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Di sampig itu peulis igi megetahui pegaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yag diselidiki atau diamati. Megeai metode eksperime ii Surakhmad (1998: 149) mejelaska: Dalam arti kata yag luas, bereksperime ialah megadaka kegiata percobaa utuk melihat sesuatu hasil. Hasil itu aka meegaska bagaimaakah keduduka perhubuga kausal atara variabel-variabel yag diselidiki. Metode peelitia eksperime merupaka ragkaia kegiata percobaa dega tujua utuk meyelidiki sesuatu hal atau masalah sehigga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperime harus ada faktor yag dicobaka, dalam hal ii faktor yag dicobaka da merupaka variabel bebas adalah Metode bagia, sedagka variabel kotrolya adalah Metode keseluruha utuk diketahui perbadiga da pegaruhya terhadap hasil pembelajara tekik push olahraga hoki.

58 B. Populasi da Sampel Megeai populasi oleh Sudjaa (2005: 6) dijelaska sebagai berikut: Populasi adalah totalitas semua ilai mugki, baik hasil meghitug maupu pegukura kuatitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertetu megeai sekumpula objek yag legkap da jelas. Populasi dalam peelitia ii adalah siswa siswi yag megikuti ekstrakurikuler hoki di SMAN 26 Badug. Dalam suatu peelitia, populasi bisa merupaka kumpula idividu atau objek dega sifat-sifat umumya. Sebagia yag diambil dari populasi disebut sampel peelitia. Arikuto (2006: 109) mejelaska bahwa, Jika kita haya aka meeliti sebagia dari populasi maka peelitia tersebut disebut peelitia sampel. Secara keseluruha populasi atau siswa yag megikuti ekstrakurikuler hoki di SMAN 26 Badug ii sebayak 40 orag. Sedagka pegambila sampel peelitia diambil dega cara purposive sample sebayak 20 orag. Peulis megambil sampel ii berdasarka pertimbaga, mereka adalah siswa siswi pemula yag aktif megikuti ekstrakurikuler hoki da sebagia besar belum meguasai tekik push yag aka diteliti. Sudjaa (2005: 168) mejelaska, Samplig purposive dikeal juga sebagai samplig pertimbaga, terjadi apabila pegambila sampel dilakuka berdasarka pertimbaga peroraga atau pertimbaga peeliti. C. Desai Peelitia da Lagkah-lagkah Peelitia Peelitia eksperime mempuyai berbagai macam desai. Pegguaa desai tersebut, disesuaika dega aspek peelitia serta pokok masalah yag igi diugkapka. Atas dasar hal tersebut, maka peulis megguaka pre-test post-test desig sebagai desai peelitiaya. Dalam desai ii sampel diperoleh sebesar jumlah populasi, kemudia diadaka tes awal atau pre-test. Data hasil tes awal disusu berdasarka rakig yag selajutya dibagi dua kelompok yaitu kelompok rakig gajil da kelompok rakig geap. Kemudia sampel diberika perlakua atau treatmet. Setiap kelompok medapat treatmet yag berbeda. Setelah masa perlakua berakhir yaitu sekitar tiga bula maka dilakuka tes akhir. Setelah data tes awal

59 da tes akhir terkumpul maka data tersebut disusu, diolah da diaalisis secara statistik. Hal ii dilakuka utuk megetahui prestasi atau hasil perlakua da perbedaaya. Megeai desai peelitia ii, Arikuto (2006: 86) meggambarkaya dalam pola sebagai berikut: E 1 O1 X1 O2 E 2 O3 X2 O4 Gambar 3.1 Desai Peelitia Keteraga: E 1 : kelompok eksperime 1 E 2 : kelompok eksperime 2 X1 : treatmet berupa latiha dega megguaka metode bagia X2 : treatmet berupa latiha dega megguaka metode keseluruha O1 da 03 : tes awal atau observasi awal O2 da 04 : tes akhir atau observasi akhir

60 Adapu lagkah-lagkah peelitiaya peulis deskripsika dalam betuk gambar 3.2 di bawah ii. POPULASI SAMPEL TES AWAL : TES KETERAMPILAN PUSH KELOMPOK A: METODE BAGIAN KELOMPOK B: METODE KESELURUHAN TREATMEN/PERLAKUAN TREATMEN/PERLAKUAN TES AKHIR : TES KETERAMPILAN PUSH PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KESIMPULAN Gambar 3.2 Lagkah-lagkah peelitia

61 D. Istrume Peelitia Agar peelitia mejadi lebih kokrit, maka perlu ada data yag diambil dega cara tes. Sebagaimaa yag dijelaska olah Nurhasa (2007: 3) bahwa tes adalah: suatu alat ukur yag dapat diguaka utuk memperoleh data yag objektif tetag hasil belajar siswa atau atlet. Data tersebut diperoleh pada awal eksperime sebagai data awal da pada akhir eksperime sebagai data akhir. Tujuaya agar dapat megetahui pegaruh hasil perlakua da perbedaaya yag merupaka tujua akhir dari eksperime. Dalam pegumpula data utuk megetahui kemampua awal da kemampua setelah diberika perlakua, peulis megguaka tes keterampila push yag di ambil dari Uji Validitas da Reliabilitas Modifikasi Tes Keterampila Push (Medorog Bola) dalam Cabag Olahraga Hoki (Hedro Wisaksoo, 2006: 50) yag mempuyai Validitas sebesar 0,83 da Realibilitas sebesar 0,82. Adapu kriteria dari validitas (Erma, 2003: 113) da reliabilitas (Erma, 2003: 139) adalah sebagai berikut: Koefisie Korelasi Tabel 3.1 Kategori Koefisie Validitas Iterpretasi Korelasi 0,90 r 1,00 sagat baik xy 0,70 r xy 0,90 baik 0,40 r xy 0,70 cukup 0,20 r xy 0,40 kurag 0,00 r xy 0,20 sagat kurag r 0,00 tidak valid xy

62 Tabel 3.2 Kategori Koefisie Reliabilitas Koefisie Reliabilitas Kriteria 0,90 r 11 < 1,00 sagat tiggi 0,70 r 11 < 0,90 tiggi 0,40 r 11 < 0,70 sedag 0,20 r 11 < 0,40 redah r 11 < 0,20 sagat redah Berdasarka tabel di atas, teryata validitas sebesar 0,83 termasuk validitas baik da realibilitas sebesar 0,82 termasuk reliabilitas tiggi. Jadi alat ukur ii layak utuk diguaka sebagai alat ukur utuk megukur peguasaa keterampila tekik push karea memiliki tigkat validitas yag baik da reliabilitas yag tiggi. Berdasarka tes keterampila ii ada tiga jarak yag dapat diguaka utuk melakuka tes keterampila push yaitu jarak eam meter, tujuh meter, da delapa meter. Karea kejuaraa yag serig diikuti adalah kejuaraa hoki idoor yag cederug jarak atar pemaiya dekat, maka diambil tes keterampila push yag palig pedek yaitu eam meter.

63 Adapu tata cara pelaksaaa tes passig adalah sebagai berikut: 1. Tes Keterampila Push ( jarak 6 meter ) 1 m 1,5 m 1,5 m Keteraga : : testee 1,5 m : target sasara (pajag satu meter) : bola : arah bola Gambar 3.5 Tes Keterampila Push

64 a. Tujua Tujua dari istrume ii adalah utuk megukur akurasi keterampila megoper bola dega megguaka tekik push. b. Alat stik hoki bola hoki eam buah patok eam buah (utuk tiga buah target sasara) stopwatch metera peluit kapur formulir/ berkas da alat tulis c. Petujuk Pelaksaaa Jarak garis batas doroga bola dega sasara adalah 6 meter. Pajag garis batas doroga bola adalah 1, 5 meter. Jarak garis batas doroga bola dega testee adalah 1,5 meter. Jarak testee dega bola adalah 1,5 meter. Testee berdiri di belakag garis batas pelepasa bola (push). Testee bersedia melakuka push, testee melakuka push di atas garis. Testee memulai geraka dega diawali aba-aba atau buyi peluit. Testee melakuka push dega bola ke setiap target sasara sebayak dua kali. Total target sasara (gawag) yag tersedia sebayak tiga buah. Bola yag diarahka ke setiap sasara (gawag) sebayak dua buah. d. Pecatata Hasil (cara meskor) Skor yag diraih adalah jumlah agka yag diperoleh secara keseluruha dari eam bola yag melewati atau meyetuh batas garis terget sasara dega keseluruha waktu yag ditempuh selama melakuka push sebayak eam bola ke arah target sasara mulai dari perkeaa stik ke bola pertama sampai bola terakhir melewati batas garis target sasara.

65 Hasil yag dicatat adalah setiap bola yag masuk ke dalam target sasara da waktu yag ditempuh adalah keseluruha waktu selama melakuka push dega eam bola. Nilai utuk setiap bola masuk ke target sasara adalah satu (1) da bola tidak masuk adalah ol (0). Bila bola melewati atas target sasara da masuk diatara dua buah patok sebagai target sasara serta tiggiya bola yag di push kurag dari 46 cm maka bola diyataka sah da medapat ilai satu (1). Apabila tiggiya bola yag di push melebihi batas 46 cm maka tidak medapat ilai atau ol (0). E. Pelaksaaa Latiha Latiha dalam peelitia ii dilaksaaka sebagai berikut: 1. Tempat : Lapaga Olahraga SMAN 26 Badug 2. Waktu : Mulai Bula Desember 2012 Februari 2013 3. Latiha : Pk. 15.30 WIB s.d. 18.00 WIB Latiha dalam peelitia ii dilaksaaka selama delapa miggu. Latiha dilaksaaka dua kali dalam semiggu yaitu pada hari selasa da hari jumat setiap pukul 15.30 WIB sampai dega pukul 18.00 WIB. Serta latiha tambaha pada hari Sabtu bertempat di GSG Riti/Zipur dimulai dari pikul 05.30 sampai dega 08.00 WIB. Latiha yag dilakuka terdiri dari tiga bagia yaitu latiha pemaasa, iti, da peeaga. Adapu uraia latihaya adalah sebagai berikut: 1. Latiha Pemaasa Sebelum melakuka latiha iti, subyek diistruksika utuk melakuka pemaasa dega bimbiga dari peulis, yaitu melakuka peregaga statis, lari megeliligi lapaga, da peregaga diamis yag lamaya kurag lebih 10 meit. Latiha pemaasa yag diberika berupa peregaga statis yaitu meregagka seluruh aggota bada secara sistematis yag dapat dilakuka mulai dari kepala sampai ke kaki. Selajutya lari kelilig lapaga da diakhiri oleh

66 peregaga diamis, yaitu suatu betuk latiha yag meliputi geraka mematulmatulka aggota bada secara berulag-ulag. 2. Latiha iti Sebelum melakuka latiha iti subyek diukur deyut adiya utuk memastika bahwa ia siap melakuka latiha iti. Setelah diketahui subyek telah berada pada kodisi latiha yaitu deyut adiya telah meujukka berada pada daerah latiha, maka latiha iti pu dimulai. Megeai pelaksaaa latiha dapat dilihat pada lampira tetag program pembelajara/latiha 3. Latiha Pedigia Setelah melakuka latiha iti, subjek diistruksika utuk melakuka latiha peeaga dega suatu bimbiga, yaitu melakuka lari-lari kecil yag dilajutka dega geraka pelemasa yag lamaya kurag lebih 15 meit. F. Prosedur Pegolaha Data Setelah data dari tes awal da tes akhir terkumpul, lagkah selajutya adalah megolah da megaalisis data tersebut secara statistik. Lagkah-lagkah pegolaha data tersebut, ditempuh dega prosedur sebagai berikut: 1. Meghitug skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dega megguaka pedekata dari Sudjaa (2005: 67): X X i Keteraga: X X i : Skor rata-rata yag dicari : Jumlah ilai data : Jumlah sampel

67 2. Meghitug simpaga baku, meurut Sudjaa (2005: 93): S Keteraga: X - X -1 S : Simpaga baku yag dicari : Jumlah sampel - X 2 X : Jumlah kuadrat ilai data dikuragi rata-rata 3. Meguji homogeitas. Rumus yag diguaka meurut Sudjaa (2005: 250) adalah sebagai berikut: Variasi terbesar F Variasi terkecil 2 Kriteria pegujia adalah: terima hipotesis jika F-hitug lebih kecil dari F- tabel distribusi dega derajat kebebasa = (V1,V2) dega taraf yata (a) = 0,05. 4. Meguji ormalitas data megguaka uji keormala Lilliefors. Prosedur yag diguaka meurut Sudjaa (2005: 466) adalah: a. Pegamata X1, X2, X dijadika bilaga baku Z1, Z2,..., Z dega megguaka rumus: Xi X Z1 S ( X da S masig-masig merupaka rata-rata da simpaga baku dari sampel). b. Utuk bilaga baku ii diguaka daftar distribusi ormal baku, kemudia dihitug peluag F(Z1) = P(Z Z1). c. Selajutya dihitug proporsi Z1, Z2, Z Zi. Jika proporsi ii diyataka S(Zi), maka:

68 S(Z ) i BayakyaZ1,Z2,...,Z Z i d. Meghitug selisih F (Zi) - S (Zi) kemudia tetuka harga mutlakya. e. Ambil harga yag palig besar diatara harga-harga mutlak selisih tersebut. Utuk meolak atau meerima hipotesis, kita badigka Lo dega ilai kritis L yag diambil dari daftar utuk taraf yata yag dipilih. Kriteriaya adalah: tolak hipotesis ol jika Lo yag diperoleh dari data pegamata melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal laiya hipotesis ol diterima. 5. Pegujia sigifikasi peigkata hasil latiha, megguaka uji t dega lagkah awal mecari simpaga baku gabuga, dega rumus: 1 1. S 2 2 1 + 2-1. S 2 S 2 = 1 + 2 2 Keteraga: S 2 S 1 2 = Simpaga baku gabuga = Jumlah sampel = Varias Lagkah berikutya meghitug peigkata hasil latiha dega pegujia sigifikasi, megguaka uji t dega rumus: t B SB Utuk masig-masig kelompok Keteraga: t : ilai t hitug yag dicari B : rata-rata ilai beda SB: simpaga baku : jumlah sampel

69 6. Lagkah berikutya meguji perbedaa hasil latiha dari kedua kelompok dega megguaka uji sigifikasi perbedaa dua rata-rata yaitu uji t sebagai berikut: t S X 1 1 X 1 2 1 2 Utuk perbedaa kelompok Keteraga: S : Simpaga baku 1 : Jumlah Sampel Kelompok 1 2 : Jumlah Sampel Kelompok 2 X : Rata-rata Kelompok 1 1 X : Rata-rata Kelompok 2 2 Utuk uji t kriteria pegujiaya adalah tolak hipotesis, jika t > t 1 α. Utuk harga laiya Ho diterima, distribusi t dega tigkat kepercayaa 0,95 da derajat kebebasa (dk) = (1+2-2).