BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa peelitia dilakuka sehigga masalah yag diteliti dapat dipecahka. Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Metode ii diguaka atas dasar pertimbaga bahwa sifat peelitia eksperimetal yaitu mecobaka sesuatu utuk megetahui pegaruh atau akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Di sampig itu peulis igi megetahui pegaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yag diselidiki atau diamati. Megeai metode eksperime ii Surakhmad (1998: 149) mejelaska: Dalam arti kata yag luas, bereksperime ialah megadaka kegiata percobaa utuk melihat sesuatu hasil. Hasil itu aka meegaska bagaimaakah keduduka perhubuga kausal atara variabel-variabel yag diselidiki. Metode peelitia eksperime merupaka ragkaia kegiata percobaa dega tujua utuk meyelidiki sesuatu hal atau masalah sehigga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperime harus ada faktor yag dicobaka, dalam hal ii faktor yag dicobaka da merupaka variabel bebas adalah Metode bagia, sedagka variabel kotrolya adalah Metode keseluruha utuk diketahui perbadiga da pegaruhya terhadap hasil pembelajara tekik push olahraga hoki.
58 B. Populasi da Sampel Megeai populasi oleh Sudjaa (2005: 6) dijelaska sebagai berikut: Populasi adalah totalitas semua ilai mugki, baik hasil meghitug maupu pegukura kuatitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertetu megeai sekumpula objek yag legkap da jelas. Populasi dalam peelitia ii adalah siswa siswi yag megikuti ekstrakurikuler hoki di SMAN 26 Badug. Dalam suatu peelitia, populasi bisa merupaka kumpula idividu atau objek dega sifat-sifat umumya. Sebagia yag diambil dari populasi disebut sampel peelitia. Arikuto (2006: 109) mejelaska bahwa, Jika kita haya aka meeliti sebagia dari populasi maka peelitia tersebut disebut peelitia sampel. Secara keseluruha populasi atau siswa yag megikuti ekstrakurikuler hoki di SMAN 26 Badug ii sebayak 40 orag. Sedagka pegambila sampel peelitia diambil dega cara purposive sample sebayak 20 orag. Peulis megambil sampel ii berdasarka pertimbaga, mereka adalah siswa siswi pemula yag aktif megikuti ekstrakurikuler hoki da sebagia besar belum meguasai tekik push yag aka diteliti. Sudjaa (2005: 168) mejelaska, Samplig purposive dikeal juga sebagai samplig pertimbaga, terjadi apabila pegambila sampel dilakuka berdasarka pertimbaga peroraga atau pertimbaga peeliti. C. Desai Peelitia da Lagkah-lagkah Peelitia Peelitia eksperime mempuyai berbagai macam desai. Pegguaa desai tersebut, disesuaika dega aspek peelitia serta pokok masalah yag igi diugkapka. Atas dasar hal tersebut, maka peulis megguaka pre-test post-test desig sebagai desai peelitiaya. Dalam desai ii sampel diperoleh sebesar jumlah populasi, kemudia diadaka tes awal atau pre-test. Data hasil tes awal disusu berdasarka rakig yag selajutya dibagi dua kelompok yaitu kelompok rakig gajil da kelompok rakig geap. Kemudia sampel diberika perlakua atau treatmet. Setiap kelompok medapat treatmet yag berbeda. Setelah masa perlakua berakhir yaitu sekitar tiga bula maka dilakuka tes akhir. Setelah data tes awal
59 da tes akhir terkumpul maka data tersebut disusu, diolah da diaalisis secara statistik. Hal ii dilakuka utuk megetahui prestasi atau hasil perlakua da perbedaaya. Megeai desai peelitia ii, Arikuto (2006: 86) meggambarkaya dalam pola sebagai berikut: E 1 O1 X1 O2 E 2 O3 X2 O4 Gambar 3.1 Desai Peelitia Keteraga: E 1 : kelompok eksperime 1 E 2 : kelompok eksperime 2 X1 : treatmet berupa latiha dega megguaka metode bagia X2 : treatmet berupa latiha dega megguaka metode keseluruha O1 da 03 : tes awal atau observasi awal O2 da 04 : tes akhir atau observasi akhir
60 Adapu lagkah-lagkah peelitiaya peulis deskripsika dalam betuk gambar 3.2 di bawah ii. POPULASI SAMPEL TES AWAL : TES KETERAMPILAN PUSH KELOMPOK A: METODE BAGIAN KELOMPOK B: METODE KESELURUHAN TREATMEN/PERLAKUAN TREATMEN/PERLAKUAN TES AKHIR : TES KETERAMPILAN PUSH PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KESIMPULAN Gambar 3.2 Lagkah-lagkah peelitia
61 D. Istrume Peelitia Agar peelitia mejadi lebih kokrit, maka perlu ada data yag diambil dega cara tes. Sebagaimaa yag dijelaska olah Nurhasa (2007: 3) bahwa tes adalah: suatu alat ukur yag dapat diguaka utuk memperoleh data yag objektif tetag hasil belajar siswa atau atlet. Data tersebut diperoleh pada awal eksperime sebagai data awal da pada akhir eksperime sebagai data akhir. Tujuaya agar dapat megetahui pegaruh hasil perlakua da perbedaaya yag merupaka tujua akhir dari eksperime. Dalam pegumpula data utuk megetahui kemampua awal da kemampua setelah diberika perlakua, peulis megguaka tes keterampila push yag di ambil dari Uji Validitas da Reliabilitas Modifikasi Tes Keterampila Push (Medorog Bola) dalam Cabag Olahraga Hoki (Hedro Wisaksoo, 2006: 50) yag mempuyai Validitas sebesar 0,83 da Realibilitas sebesar 0,82. Adapu kriteria dari validitas (Erma, 2003: 113) da reliabilitas (Erma, 2003: 139) adalah sebagai berikut: Koefisie Korelasi Tabel 3.1 Kategori Koefisie Validitas Iterpretasi Korelasi 0,90 r 1,00 sagat baik xy 0,70 r xy 0,90 baik 0,40 r xy 0,70 cukup 0,20 r xy 0,40 kurag 0,00 r xy 0,20 sagat kurag r 0,00 tidak valid xy
62 Tabel 3.2 Kategori Koefisie Reliabilitas Koefisie Reliabilitas Kriteria 0,90 r 11 < 1,00 sagat tiggi 0,70 r 11 < 0,90 tiggi 0,40 r 11 < 0,70 sedag 0,20 r 11 < 0,40 redah r 11 < 0,20 sagat redah Berdasarka tabel di atas, teryata validitas sebesar 0,83 termasuk validitas baik da realibilitas sebesar 0,82 termasuk reliabilitas tiggi. Jadi alat ukur ii layak utuk diguaka sebagai alat ukur utuk megukur peguasaa keterampila tekik push karea memiliki tigkat validitas yag baik da reliabilitas yag tiggi. Berdasarka tes keterampila ii ada tiga jarak yag dapat diguaka utuk melakuka tes keterampila push yaitu jarak eam meter, tujuh meter, da delapa meter. Karea kejuaraa yag serig diikuti adalah kejuaraa hoki idoor yag cederug jarak atar pemaiya dekat, maka diambil tes keterampila push yag palig pedek yaitu eam meter.
63 Adapu tata cara pelaksaaa tes passig adalah sebagai berikut: 1. Tes Keterampila Push ( jarak 6 meter ) 1 m 1,5 m 1,5 m Keteraga : : testee 1,5 m : target sasara (pajag satu meter) : bola : arah bola Gambar 3.5 Tes Keterampila Push
64 a. Tujua Tujua dari istrume ii adalah utuk megukur akurasi keterampila megoper bola dega megguaka tekik push. b. Alat stik hoki bola hoki eam buah patok eam buah (utuk tiga buah target sasara) stopwatch metera peluit kapur formulir/ berkas da alat tulis c. Petujuk Pelaksaaa Jarak garis batas doroga bola dega sasara adalah 6 meter. Pajag garis batas doroga bola adalah 1, 5 meter. Jarak garis batas doroga bola dega testee adalah 1,5 meter. Jarak testee dega bola adalah 1,5 meter. Testee berdiri di belakag garis batas pelepasa bola (push). Testee bersedia melakuka push, testee melakuka push di atas garis. Testee memulai geraka dega diawali aba-aba atau buyi peluit. Testee melakuka push dega bola ke setiap target sasara sebayak dua kali. Total target sasara (gawag) yag tersedia sebayak tiga buah. Bola yag diarahka ke setiap sasara (gawag) sebayak dua buah. d. Pecatata Hasil (cara meskor) Skor yag diraih adalah jumlah agka yag diperoleh secara keseluruha dari eam bola yag melewati atau meyetuh batas garis terget sasara dega keseluruha waktu yag ditempuh selama melakuka push sebayak eam bola ke arah target sasara mulai dari perkeaa stik ke bola pertama sampai bola terakhir melewati batas garis target sasara.
65 Hasil yag dicatat adalah setiap bola yag masuk ke dalam target sasara da waktu yag ditempuh adalah keseluruha waktu selama melakuka push dega eam bola. Nilai utuk setiap bola masuk ke target sasara adalah satu (1) da bola tidak masuk adalah ol (0). Bila bola melewati atas target sasara da masuk diatara dua buah patok sebagai target sasara serta tiggiya bola yag di push kurag dari 46 cm maka bola diyataka sah da medapat ilai satu (1). Apabila tiggiya bola yag di push melebihi batas 46 cm maka tidak medapat ilai atau ol (0). E. Pelaksaaa Latiha Latiha dalam peelitia ii dilaksaaka sebagai berikut: 1. Tempat : Lapaga Olahraga SMAN 26 Badug 2. Waktu : Mulai Bula Desember 2012 Februari 2013 3. Latiha : Pk. 15.30 WIB s.d. 18.00 WIB Latiha dalam peelitia ii dilaksaaka selama delapa miggu. Latiha dilaksaaka dua kali dalam semiggu yaitu pada hari selasa da hari jumat setiap pukul 15.30 WIB sampai dega pukul 18.00 WIB. Serta latiha tambaha pada hari Sabtu bertempat di GSG Riti/Zipur dimulai dari pikul 05.30 sampai dega 08.00 WIB. Latiha yag dilakuka terdiri dari tiga bagia yaitu latiha pemaasa, iti, da peeaga. Adapu uraia latihaya adalah sebagai berikut: 1. Latiha Pemaasa Sebelum melakuka latiha iti, subyek diistruksika utuk melakuka pemaasa dega bimbiga dari peulis, yaitu melakuka peregaga statis, lari megeliligi lapaga, da peregaga diamis yag lamaya kurag lebih 10 meit. Latiha pemaasa yag diberika berupa peregaga statis yaitu meregagka seluruh aggota bada secara sistematis yag dapat dilakuka mulai dari kepala sampai ke kaki. Selajutya lari kelilig lapaga da diakhiri oleh
66 peregaga diamis, yaitu suatu betuk latiha yag meliputi geraka mematulmatulka aggota bada secara berulag-ulag. 2. Latiha iti Sebelum melakuka latiha iti subyek diukur deyut adiya utuk memastika bahwa ia siap melakuka latiha iti. Setelah diketahui subyek telah berada pada kodisi latiha yaitu deyut adiya telah meujukka berada pada daerah latiha, maka latiha iti pu dimulai. Megeai pelaksaaa latiha dapat dilihat pada lampira tetag program pembelajara/latiha 3. Latiha Pedigia Setelah melakuka latiha iti, subjek diistruksika utuk melakuka latiha peeaga dega suatu bimbiga, yaitu melakuka lari-lari kecil yag dilajutka dega geraka pelemasa yag lamaya kurag lebih 15 meit. F. Prosedur Pegolaha Data Setelah data dari tes awal da tes akhir terkumpul, lagkah selajutya adalah megolah da megaalisis data tersebut secara statistik. Lagkah-lagkah pegolaha data tersebut, ditempuh dega prosedur sebagai berikut: 1. Meghitug skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dega megguaka pedekata dari Sudjaa (2005: 67): X X i Keteraga: X X i : Skor rata-rata yag dicari : Jumlah ilai data : Jumlah sampel
67 2. Meghitug simpaga baku, meurut Sudjaa (2005: 93): S Keteraga: X - X -1 S : Simpaga baku yag dicari : Jumlah sampel - X 2 X : Jumlah kuadrat ilai data dikuragi rata-rata 3. Meguji homogeitas. Rumus yag diguaka meurut Sudjaa (2005: 250) adalah sebagai berikut: Variasi terbesar F Variasi terkecil 2 Kriteria pegujia adalah: terima hipotesis jika F-hitug lebih kecil dari F- tabel distribusi dega derajat kebebasa = (V1,V2) dega taraf yata (a) = 0,05. 4. Meguji ormalitas data megguaka uji keormala Lilliefors. Prosedur yag diguaka meurut Sudjaa (2005: 466) adalah: a. Pegamata X1, X2, X dijadika bilaga baku Z1, Z2,..., Z dega megguaka rumus: Xi X Z1 S ( X da S masig-masig merupaka rata-rata da simpaga baku dari sampel). b. Utuk bilaga baku ii diguaka daftar distribusi ormal baku, kemudia dihitug peluag F(Z1) = P(Z Z1). c. Selajutya dihitug proporsi Z1, Z2, Z Zi. Jika proporsi ii diyataka S(Zi), maka:
68 S(Z ) i BayakyaZ1,Z2,...,Z Z i d. Meghitug selisih F (Zi) - S (Zi) kemudia tetuka harga mutlakya. e. Ambil harga yag palig besar diatara harga-harga mutlak selisih tersebut. Utuk meolak atau meerima hipotesis, kita badigka Lo dega ilai kritis L yag diambil dari daftar utuk taraf yata yag dipilih. Kriteriaya adalah: tolak hipotesis ol jika Lo yag diperoleh dari data pegamata melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal laiya hipotesis ol diterima. 5. Pegujia sigifikasi peigkata hasil latiha, megguaka uji t dega lagkah awal mecari simpaga baku gabuga, dega rumus: 1 1. S 2 2 1 + 2-1. S 2 S 2 = 1 + 2 2 Keteraga: S 2 S 1 2 = Simpaga baku gabuga = Jumlah sampel = Varias Lagkah berikutya meghitug peigkata hasil latiha dega pegujia sigifikasi, megguaka uji t dega rumus: t B SB Utuk masig-masig kelompok Keteraga: t : ilai t hitug yag dicari B : rata-rata ilai beda SB: simpaga baku : jumlah sampel
69 6. Lagkah berikutya meguji perbedaa hasil latiha dari kedua kelompok dega megguaka uji sigifikasi perbedaa dua rata-rata yaitu uji t sebagai berikut: t S X 1 1 X 1 2 1 2 Utuk perbedaa kelompok Keteraga: S : Simpaga baku 1 : Jumlah Sampel Kelompok 1 2 : Jumlah Sampel Kelompok 2 X : Rata-rata Kelompok 1 1 X : Rata-rata Kelompok 2 2 Utuk uji t kriteria pegujiaya adalah tolak hipotesis, jika t > t 1 α. Utuk harga laiya Ho diterima, distribusi t dega tigkat kepercayaa 0,95 da derajat kebebasa (dk) = (1+2-2).