BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

1. Bab II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB I LATAR BELAKANG

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spirituial dan penyakit)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang mengunakan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

Lembar Persetujuan Responden

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

BAB I PENDAHULUAN. Bagi sebagian besar pasien, masuk rumah sakit karena sakitnya dan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

PROSES TERJADINYA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

MANAJEMEN NYERI POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah. Orang dengan gangguan kecemasan biasanya berulang-ulang memiliki pengalaman mengganggu atau masalah. Mereka mungkin menghindari situasi tertentu dari khawatir. Mereka juga mungkin memiliki gejala fisik seperti berkeringat, gemetar, pusing atau detak jantung yang cepat. Ketakutan dan kecemasan merupakan istilah yang biasanya digunakan bergantian, para psikolog membuat pembedaan istilah tersebut dalam konteks klinis. Ketakutan mengacu pada faktor bawaan, secara biologis hampir didasarkan pada respons kewaspadaan terhadap situasi yang membahayakan dan mengancam kehidupannya. Kecemasan (anxiety) lebih berorientasi pada masa depan dan bersifat umum, mengacu pada kondisi individu ketika merasakan kekhawatiran dan kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan yang 1

2 akan terjadinya sesuatu yang buruk. Orang yang mengalami gangguan kecemasan, mengalami kekhawatiran palsu yang menyebabkan stimulus atau situasi berbahaya. Sehingga kecemasan memiliki komponen kognitif (perilaku mental) maupun afektif (sikap dan nilai) (Halghin & Whitbourne, 2010) Kecemasan merupakan salah satu perasaan yang paling umum dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit. Menurut Hidayati (2012) 50% pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami kecemasan. Sumber kecemasan yang melatar belakangi kecemasan pada pasien yaitu cemas menghadapi pembiusan, takut mati saat operasi, cemas menghadapi perubahan pada tubuhnya (body image) yang berupa cacat yang akan menganggu fungsi peran pasien dan cemas masalah biaya perawatan. Tindakan pembedahan atau operatif merupakan tindakan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani untuk tujuan pengobatan. Kecemasan biasanya timbul disebabkan oleh pengalaman dari tindakan pembedahan atau operatif. Pasien yang mengalami kecemasan menunjukkan gejala mudah tersinggung, susah tidur, gelisah, lesu, mudah menangis dan tidak tidur nyenyak. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering terjadi kecemasan apabila harus mengalami proses

3 pembedahan. Pembahasan tentang reaksi-reaksi pasien seperti mudah tersinggung, susah tidur, gelisah, lesu, mudah menangis dan tidak tidur nyenyak, sebagian besar berfokus pada persiapan pembedahan dan proses penyembuhan (Sjamsuhidajat & Jong, 2005). Banyak pasien mengalami kecemasan besar sebelum operasi, dan ini dilaporkan mempengaruhi 60-80% dari pasien bedah. Peningkatan kecemasan sebelum operasi terkait dengan respon fisiologis jalan seperti hipertensi dan disritmia dan dapat menyebabkan pasien untuk menolak operasi yang direncanakan (Nigussie et al, 2014) Kecemasan menyebabkan berbagai respon. Respon psikologis termasuk takikardi (detak jantung diatas normal), hipertensi, suhu tinggi atau demam, berkeringat, mual dan sensitif terhadap sentuhan, bau atau mendengar (Pritchard, 2009) Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nigussie et al (2014), alasan paling umum dari kecemasan adalah kemungkinan operasi ditunda (69,6%), diikuti oleh rasa takut bahwa kesalahan dapat dibuat selama operasi bedah mengakibatkan kerugian bagi pasien (64%), takut tidak menerima cukup perhatian dari pemberi perawatan (63,2%) dan

4 ketakutan "tidak bangun" setelah operasi (58,4%) dan 8% responden yang paling khawatir tentang mual dan muntah pasca operasi. Penelitian Nabhani (2014) pada pasien pre operatif menunjukkan bahwa dari 20 responden didapatkan tingkat kecemasan ringan sebanyak 18 orang (90%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 2 orang (10%), sedangkan tidak ada pasien dengan tingkat kecemasan berat dan panik. Berdasar karakteristik responden 15 orang (75%) pada jenis kelamin laki-laki yang mengalami kecemasan terbanyak dan pada tingkat usia kecemasan terbanyak di usia 17-24 tahun sebesar 9 orang (45%). Kecemasan pada pasien menghadapi operasi rata-rata mengalami kecemasan ringan sebanyak 18 orang (90%) dengan rata-rata nilai kecemasan yaitu 15 %. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bolla (2008) pada 30 orang pasien pra bedah ditemukan 1 orang (3,3%) mengalami cemas ringan, 2 orang (6,7%) cemas sedang, 19 orang (63,3%) cemas berat dan 8 orang (26,7%) panik. Pada penelitian ini masih ditemukan gejala tingkat cemas maladaptif walaupun pembedahan ini direncanakan. Hal ini mungkin bukan dikarenakan dari pengaruh dari jenis pembedahannya dan pra bedahnya saja akan tetapi ada faktor lain yang juga

5 mempengaruhinya, yang peneliti tidak menelitinya dan mungkin juga kurangnya informasi dan penjelasan pada pasien pra bedah sehingga menyebabkan klien berfikir tentang hal-hal yang negatif tentang apa yang terjadi pada saat pembedahan dan halhal yang terjadi setelah pembedahan. Menurut Masood Jawait, et al (2007), pasien pre operatif mengalami gangguan kecemasan karena beberapa masalah. Bedasarkan wawancara kepada 193 responden yang terdiri 109 laki-laki dan 84 perempuan yang akan melakukan operasi. Dari 193 responden tersebut terdapat 178 orang (89,6%) cemas karena keluarganya, 168 orang (87%) takut akan terjadinya komplikasi, 159 orang (82,4%) cemas dengan hasil operasi dan 152 orang (78,8%) cemas akan nyeri paska operasi. 56 persen responden berpikir bahwa kecemasan yang terjadi akan berkurang bila diberikan penjelasan yang rinci tentang operasi dan anastesi atau pembiusan. Kecemasan menjadi sumber masalah klinis jika sudah sampai pada tingkat ketegangan yang sedemikian rupa, sehingga kemampuan sehari-hari sesorang tersebut jatuh ke dalam kondisi maladaptif yang ditandai dengan respon fisik dan psikologi yang ekstrem (Oltmans, 2013).

6 Secara bersama-sama, berbagai bentuk gangguan kecemasan termasuk fobia, obsesi, kompulsif, dan kekhawatiran ekstrem merepresentasikan tipe perilaku abnormal yang lazim. Gangguan kecemasan mengakibatkan hendaya sosial dan okupasional signifikan dan menurunnya kualitas hidup (Oltmans, 2013) Sebagai salah satu jenis tindakan pembedahan, sectio caesarea merupakan salah satu tindakan operasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Sectio caesarea adalah suatu tindakan pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Indikasi dilakukan sectio caeserae yaitu setiap keadaan yang membuat kelahiran lewat jalan lahir tidak mungkin terlaksana. (Oxorn, 2010) Dampak kecemasan pada pasien pre operasi dapat mengganggu pada jalannya operasi. Sebagai contoh, pasien dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan akan berdampak pada sistem kardiovaskulernya yang akan menyebabkan tekanan darahnya tinggi sehingga operasi dapat ditunda maupun dibatalkan. Pada wanita efek dari kecemasan dapat mengganggu menstruasinya menjadi lebih banyak, dan memungkinkan operasi ditunda hingga pasien benar-benar siap untuk menjalani operasi (Pitchard, 2009).

7 Dampak dari kecemasan dan stres pada tubuh dianggap respon normal bagi pasien pre operatif. Akibatnya, hal ini menimbulkan bertambahnya perhatian yang mungkin mempengaruhi kecemasan pre operatif pada hasil pembedahan. Tingkat kecemasan pada pengalaman pasien dapat mempengaruhi anastesi dan analgesik. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa sakit, menyebabkan depresi, mual dan kelelahan, dan menunda penyembuhan yang dapat menghambat pasien pulang dari Rumah Sakit (Pitchard, 2009). Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran kecemasan pada pasien pre sectio caesarea di Kota Salatiga. 1.2. Fokus Penelitian Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kecemasan pada pasien pra sectio caesarea di Kota Salatiga 1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecemasan pada pasien pre section caesarea di Kota Salatiga. 1.3.2. Tujuan Khusus

8 1) Untuk mengetahui sumber kecemasan pada pasien pre section caesarea di Kota Salatiga. 2) Untuk mengetahui bentuk kecemasan pada pasien pre section caesarea di Kota Salatiga. 3) Untuk mengetahui dampak kecemasan pada pasien pre section caesarea di Kota Salatiga. 1.4. Manfaat penelitian Hasil penelitian yang di lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1.4.1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi literatur bagi perpustakaan. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa/i mengenai gambaran kecemasan pada pasien pre sectio caesarea. 1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk peneliti yang lain sebagai masukan atau informasi dalam mengembangkan penelitian dengan variabel - variabel yang lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di bidang kesehatan dan memberi masukan bagi para tenaga kesehatan.

9 Masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik terutama yang mengalami ketakutan, kecemasan, atau depresi dalam menghadapi pembedahan.

10