PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN. Eka Wajar Wati 1, Tati Mardiana 2

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Hepatitis Pada RSUD Tangerang Selatan

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

Program Bantu Diagnosa Gangguan Kesehatan Kehamilan dengan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI. Oleh : HERU ANDRIAWAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan diseluruh dunia setiap hari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING DALAM RANCANGAN SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN BERBASIS WEB PADA RSIA RP.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MALARIA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENDAFTARAN SISWA BERBASIS WEB PADA PUSAT BIMBINGAN BELAJAR GAJAHMADA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

REVIEW JURNAL DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT NAMA KELOMPOK : TOSHI. Nama Anggota :

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KESEHATAN PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA BERBASIS WEB DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

BAB 1 PENDAHULUAN. militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR PENENTUAN BAHAN PANGAN YANG TEPAT UNTUK PEMENUHAN GIZI BAGI IBU HAMIL

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. sesungguhnya bukanlah penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) dimana

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI KANKER DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

Keefektifan Implementasi Metode Certainty Factor Untuk Diagnosa Gangguan Perkembangan Anak Retardasi Mental

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM BERBASIS KASUS UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT MELALUI HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik, kesehatan mental haruslah mendapat perhatian yang sama. Bahkan gangguan

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Transkripsi:

Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 177~185 PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN 177 Eka Wajar Wati 1, Tati Mardiana 2 1 STIMIK Nusa Mandiri 2 AMIK BSI Bandung e-mail: tati.ttm@bsi.ac.id Abstrak Tingkat kematian yang disebabkan persalinan di Indonesia cukup tinggi. Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi pada ibu hamil mengenai gejala-gejala pendarahan yang muncul pada masa kehamilan. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah sistem yang dapat membantu untuk mendeteksi a pendarahan (abortus) pada ibu hamil berdasarkan gejala-gejala yang dapat dirasakan sehingga pendarahan dapat dicegah sedini mungkin. Metode yang digunakan pada pengembangan sistem pakar ini terbagi menjadi dua tahapan yaitu: representasi pengetahuan pakar dan pengembangan sistem. Pengembangan pakar dilakukan untuk menghasilkan basis pengetahuan pakar dalam domain masalah pendarahan yang terjadi pada masa kehamilan. Fakta atau informasi dikumpulkan dari lima orang dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R.Said Sukanto. Data hasil kuesioner yang diperoleh dari lima orang dokter RS. Bhayangkara TK. I R.Said Sukanto diproses dengan software SPSS dengan metode analisis korelasi, dimana metode ini menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lain. Data hasil kuesioner pakar yang valid diubah ke dalam bentuk tabel keputusan dan pohon keputusan dengan menggunakan metode inferensi runut balik (backward chaining). Berdasarkan representasi pengetahuan, kemudian dilakukan pengembangan sistem pakar dengan menggunakan model air terjun (water fall) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: analisis dan definisi persyaratan, perancangan sistem dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian sistem. Keluaran yang dihasilkan sistem pakar untuk mendeteksi terjadinya pendarahan pada masa kehamilan dinilai cukup akurat dengan ketepatan analisa 100% sehingga dapat membantu ibu hamil mengetahui gejala-gejala pendarahan dan mengurangi angka pendarahan pada masa kehamilan. Keywords: pendarahan, abortus, kehamilan, forward chaining, sistem pakar. 1. Pendahuluan Angka kelahiran di Indonesia 40 jiwa per seribu setiap tahunnya. Bila penduduk Indonesia 200 juta jiwa, maka jumlah kelahiran per tahun 8 juta jiwa, sedangkan angka kematian disebabkan persalinan 60 jiwa per sepuluh ribu setiap tahunnya, Sehingga jumlah kematian akibat persalinan mencapai 1,2 juta jiwa. Angka 15% suatu yang sangat besar, bila dibandingkan dengan negara maju yang tidak mencapai 2 3% kematian disebabkan karena persalinan. (Susrama, 2007). Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan abortus (keguguran). Pada tahun 1998 rata-rata terjadi 114 kasus pendarahan per jam. Sebagian besar studi menyatakan kejadian pendarahan bahkan bisa mendekati 50%. Pada tahun 1998 Wilcox dan kawan-kawan melakukan studi terhadap 221 perempuan yang di ikuti selama 707 siklus haid total. Di dapatkan total 198 kehamilan, dimana 43 (22%) mengalami pendarahan sebelum saat haid berikutnya (Sarwono, 2010:460). Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), persentase kemungkinan terjadinya pendarahan cukup tinggi. Sekitar 15 40%, diketahui pada ibu Diterima 25 Januari 2013; Revisi 26 Februari 2013; Disetujui 15 Maret 2013

yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60 75% pendarahan terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. Lebih dari 90% pendarahan di negara-negara sedang berkembang dilakukan tidak aman, sehingga berkontribusi 11-13% terhadap kematian maternal di dunia. Di Indonesia, diperkirakan 2 2,5 % juga mengalami pendarahan setiap tahun, sehingga secara nyata dapat menurunkan angka kelahiran menjadi 1,7 pertahunnya. Pendarahan di Indonesia masih cukup tinggi dibanding dengan negaranegara maju di dunia, yakni 2,3 juta pendarahan per tahun. Sulit untuk mengidentifikasi dengan tepat seberapa sering pendarahan terjadi. Hal ini diperkirakan merupakan bagian kecil dari kejadian yang sebenarnya, sebagai akibat ketidakterjangkauan pelayanan kedokteran modern yang ditandai oleh kesenjangan informasi (Sarwono, 2010:505). Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap perkembangan janinnya. Menyangkut kesehatan dan kehidupan ibu dan bayinya, maka kesehatan ibu hamil perlu dijaga dan diperhatikan sebaik mungkin. Saat hamil, kondisi kesehatan ibu akan menentukan sehat tidaknya pertumbuhan janin. Kehamilan itu sendiri bisa menjadi penyebab menurunnya daya tahan ibu yang kemudian memicu munculnya beberapa penyakit. Seperti halnya perdarahan. Tidak sedikit wanita hamil mengalami perdarahan yang terjadi di awal masa kehamilan (trimester pertama), tengah semester (trimester kedua), atau bahkan pada masa kehamilan tua (trimester ketiga). Perdarahan pada kehamilan merupakan keadaan yang tidak normal sehingga harus diwaspadai. Permasalahan ibu hamil yaitu pelayanan obstetri yang masih sangat terbatas cakupannya mengakibatkan ketidakmampuan menanggulangi ibu hamil resiko tinggi dan kasus gawat darurat ibu hamil. Disisi lain minimnya informasi pada ibu hamil mengenai gejala-gejala penyakit yang muncul pada kehamilan dan bahayanya kehamilan resiko tinggi. Untuk alasan tersebut maka perlu di rancang sebuah sistem yang dapat membantu mendeteksi penyakit kehamilan berdasarkan gejalagejala yang ada. (Yulianti dan Eka, 2013). Oleh karena itu, perlu adanya sebuah sistem yang dapat membantu untuk mendeteksi terjadinya abortus pada ibu hamil berdasarkan gejala-gejala yang dapat dirasakan sehingga abortus dapat dicegah sedini mungkin. Metode yang digunakan pada sistem pakar untuk mendeteksi terjadinya obortus adalah forward chaining untuk melakukan proses pengolahan data yang dimasukkan oleh pengguna (user). Dari fakta-fakta yang ada tersebut dapat diperoleh kesimpulan jenis penyakit yang di derita ibu di masa kehamilan. (Whenty dkk, 2010). Dengan adanya sistem pakar untuk mendeteksi terjadinya pendarahan pada Ibu hamil berbasis web ini akan membantu membantu masyarakat khususnya ibu hamil mengetahui gejala-gejala pendarahan dan mengurangi angka pendarahan di Indonesia. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada pengembangan sistem pakar ini terbagi menjadi dua tahapan yaitu: representasi pengetahuan pakar dan pengembangan sistem. Pengembangan pakar dilakukan untuk menghasilkan basis pengetahuan pakar dalam domain masalah pendarahan yang terjadi pada kehamilan. Fakta atau informasi dikumpulkan dari lima orang dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R.Said Sukanto. Data hasil kuesioner yang diperoleh dari lima orang dokter RS. Bhayangkara TK. I R.Said Sukanto diproses dengan software SPSS dengan metode analisis korelasi, dimana metode ini menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lain. Data hasil kuesioner pakar yang valid diubah ke dalam bentuk tabel keputusan dan pohon keputusan dengan menggunakan metode inferensi runut balik (backward chaining). Berdasarkan representasi pengetahuan, kemudian dilakukan pengembangan sistem pakar dengan menggunakan model air terjun (water fall) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: analisis kebutuhan software, perancangan perangkat lunak, implementasi dan pengujian sistem. 178

3. Pembahasan 3.1. Representasi Pengetahuan Pakar Guna mendukung penalaran dalam mendiagnosis terjadinya pendarahan pada kehamilan, diperlukan pengetahuan yang memadai dari pakar spesialis kebidanan dan kandungan. Data hasil kuesioner yang diperoleh dari lima orang dokter RS. Bhayangkara TK. I R.Said Sukanto diproses dengan software SPSS dengan metode analisis korelasi, dimana metode ini menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lain. Berdasarkan uji korelasi pertanyaan yang memiliki arah korelasi positif dan angka korelasi > 0.05 maka memiliki hubungan kuat, yang berarti datanya valid. Pengetahuan yang diperoleh dari pakar direpresentasikan ke dalam tabel pengetahuan seperti tabel 1 dan pohon keputusan seperti Gambar 1. Tabel 1. Tabel Pengetahuan Untuk Mendeteksi Terjadinya Pendarahan Pada Saat Kehamilan DIAGNOSA TERJADINYA PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN P2 P3 P5 P9 P1 P4 P7 P6 P8 G14 G24 G17 G18 G19 G20 G08 G09 G10 G38 G39 G40 G21 G28 G22 G25 G30 G01 G23 G26 G27 Keterangan : P1 : Abortus Imminens P2 : Abortus Insipiens P3 : Abortus Inkompletus P4 : Abortus Kompletus P5 : Abortus Infeksiosus/Septik P6 : Abortus Habitualis P7 : Missed Abortion P8 : Mola Hidatidosa G29 G11 G03 G45 G46 G06 G15 G02 G07 G16 G05 G12 G04 G34 G13 G35 G36 G37 G31 G32 G33 G41 G42 G43 G44 P9 : Kehamilan Ektopik Gambar 1. Pohon Keputusan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Terjadinya Pendarahan Pada Masa Kehamilan 179

3.2. Pengembangan Sistem 3.2.1. Analisis Kebutuhan Software Dalam sistem pakar diagnosis terjadinya pendarahan pada masa kehamilam terdapat dua pengguna yang dapat saling berinteraksi dalam lingkungan sistem, yaitu: pengunjung dan administrator. Kedua pengguna tersebut memiliki karakteristik interaksi dengan sistem yang berbeda-beda dan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda, seperti : 1. Halaman pengunjung Aplikasi sistem pakar dapat dikunjungi oleh ibu-ibu hamil, siswa kebidanan dan kedokteran atau siapa saja yang membutuhkan konsultasi tentang informasi terjadinya pendarahan pada masa kehamilan. Pada halaman pengunjung ini tersedia beberapa fasilitas seperti: melihat daftar penyakit, definisi, ciri-ciri, penyebab dan solusinya, melakukan konsultasi sesuai dengan gejala/ciri-ciri yang di deritanya melihat hasil untuk mendeteksi sesuai dengan konsultasi, melihat informasi tentang pendarahan pada masa kehamilan melihat menu bantuan jika kesulitan dalam melakukan konsultasi, dan melihat profil nara sumber/pakar/dokter ahli kandungan. 2. Halaman administrator Administrator bertugas mengatur dan mengelola data pada sistem pakar diagnose terjadinya pendarahan pada masa kehamilan. Fasilitas yang dapat digunakan administrator, antara lain: mengelola data gejala, mengelola data penyakit, mengelola data pasien, mengelola data relasi dan mengelola data account. 3.2.2. Perancangan Perangkat Lunak A. Perancangan Basis Data Perancangan basis data berdasarkan entitas yang saling berhubungan pada basis pengtahuan yang dapat dilihat pada gambar 4. Hasil transformasi logical record structure akan menghasilkan empat tabel antara lain : tabel penyakit, tabel gejala, tabel relasi dan tabel hasil analisa. B. Perancangan Fungsi Perancangan fungsi berkaitan dengan tujuan fungsionalitas sistem yang dibuat. Fungsifungsi yang dimaksud adalah penjabaran ke dalam bentuk algoritma untuk penyelesaian tugas dari masing-masing fungsi untuk menggambarkan aktifitas-aktifitas pada sistem pakar untuk mendeteksi terjadinya pendarahan pada masa kehamilan. kd_penyakit kd_penyakit kd_gejala definisi ciri_ciri kd_gejala nm_gejala nm_penyakit penyebab solusi Penyakit M Punya N Gejala kd_penyakit 1 kd_gejala id Memiliki pekerjaan tanggal kd_penyakit id noip M nama jenis_kelamin alamat telp Analisa_hasil tgllahir Gambar 2. Entity Relationship Diagram Sistem Pakar Untuk mendeteksi Terjadinya Pendarahan Pada Masa Kehamilan 180

Pasien Sistem Admin Sistem Mulai Mengunjungi Website Tampilkan menu utama Mulai Pilih Menu Data Penyakit Lihat Penyakit Tampil daftar penyakit Tampilkan Daftar Penyakit Pilih Menu Konsultasi Tampilkan Form Konsultasi Lihat Daftar Penyakit Mengisi Biodata Tampilkan Pertanyaan Ubah Tampilkan Form Ubah Data Penyakit Ubah Data Penyakit Simpan Data Ubah Penyakit Jawab Pertanyaan Tampilkan Hasil Diagnosa Input Penyakit Hapus Hapus Data Penyakit Lihat Hasil Diagnosa Pilih Input Penyakit Tampilkan Form Data Penyakit Masukkan Data Penyakit Simpan Data Penyakit Selesai Selesai Gambar 3. Diagram Aktivitas Konsultasi Pada Sistem Pakar Untuk mendeteksi Terjadinya Pendarahan Pada Masa Kehamilan Gambar 4. Diagram Aktivitas Mengelola Data Penyakit Pada Sistem Pakar Untuk mendeteksi Terjadinya Pendarahan Pada Masa Kehamilan Admin Sistem Admin Sistem Mulai Mulai Pilih Menu Data Gejala Pilih Menu Data Relasi Tampilkan Form Relasi Lihat gejala Tampil daftar gejala Tampilkan Daftar Gejala Lihat Daftar Gejala Pilih Data Penyakit Tampilkan Data Gejala Ubah Tampilkan Form Ubah Data Gejala Pilih Gejala Ubah Data Gejala Simpan Data Ubah Gejala Input Gejala Hapus Hapus Data Gejala Simpan Data Menyimpan Data Pilih Input Gejala Tampilkan Form Data Gejala Masukkan Data Gejala Simpan Data Gejala Selesai Gambar 5. Diagram Aktivitas Mengelola Data Gejala Pada Sistem Pakar Untuk mendeteksi Terjadinya Pendarahan Pada Masa Kehamilan Selesai Gambar 6. Diagram Aktivitas Mengelola Relasi Pada Sistem Pakar Untuk mendeteksi Terjadinya Pendarahan Pada Masa Kehamilan 3.2.3. Implementasi Implementasi rancangan antar muka pada aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi terjadinya pendarahan pada masa kehamilan berdasarkan hasil rancangan antar muka, antara lain : Halaman Utama. Saat pertama kali aplikasi sistem pakar dijalankan, maka akan tampil 181

halaman utama yang merupakan halaman atau menu bagi user maupun admin. Terdapat 5 menu yaitu menu data penyakit, konsultasi, bantuan, informasi dan tentang aplikasi. user memilih gejala yang dialami maka akan tampil hasil analisa seperti gambar 12. Gambar 9. Tampilan Halaman Konsultasi Gambar 7. Tampilan Halaman Utama Menu data penyakit. Menu data penyakit berisi tentang jenis-jenis pendarahan yang terjadi pada masa kehamilan beserta gejalagejalanya. Gambar 8. Tampilan halaman daftar penyakit Menu Konsultasi. Menu konsultasi ini merupakan menu pokok dalam sistem pakar yang digunakan untuk melakukan konsultasi atau untuk mendeteksi berdasarkan gejala yang dirasakan oleh user. Sistem pakar akan menampilkan pilihan gejala pada setiap penelusuran. Hasil untuk mendeteksi yang diperoleh tersebut didapat dari hasil penelusuran terhadap jenis pendarahan pada masa kehamilan berdasarkan gejala yang dipilih oleh user serta aturan. Pada Gambar 9 menampilkan gejala-gejala umum jenis pendarahan pada masa kehamilan. Setelah Gambar 10. Tampilan Halaman Hasil Analisa Halaman Data Penyakit. Halaman data penyakit menampilkan nama penyakit yang tersimpan pada database. Dari halaman ini, admin dapat melakukan proses pengolahan data penyakit seperti penambahan data penyakit, serta melakukan perubahan (edit) dan penghapusan data penyakit yang telah disimpan sebelumnya (Gambar 11, Gambar 12, dan Gambar 13). 182

Gambar 13. Tampilan Halaman Ubah Penyakit Gambar 11.Tampilan Halaman Tambah Data Penyakit 1. Halaman Data Gejala. Halaman data gejala menampilkan gejala-gejala terjadinya pendarahan pada masa kehamilan yang tersimpan pada database. Dari halaman ini, admin dapat melakukan proses pengolahan data gejala seperti penambahan data gejala, serta melakukan perubahan (edit) dan penghapusan data gejala yang telah disimpan sebelumnya (Gambar 14, Gambar 15). Gambar 12. Tampilan Halaman Lihat Data Penyakit Gambar 14. Tampilan Halaman Tambah Data Gejala 183

Gambar 15. Tampilan Halaman Merubah Data Gejala Gambar 17. Tampilan Halaman Mengelola Data Relasi Gambar 16. Tampilan Halaman Mengelola Data Gejala 2. Halaman Data Relasi. Halaman data relasi menampilkan aturan yang tersimpan pada database. Dari halaman ini, admin dapat melakukan proses pengolahan data relasi seperti penambahan data relasi, serta melakukan perubahan (edit) dan penghapusan data relasi yang telah disimpan sebelumnya. 3.2.4. Pengujian Sistem Tahap pengujian sistem merupakan tahap uji coba untuk menguji keakuratan dari sistem pakar yang dibuat, yaitu dengan melakukan perbandingan antara hasil dari untuk mendeteksi sistem pakar dengan kebenaran aturan yang telah dirancang. Pengujian terhadap algoritma dilakukan pada halaman konsultasi sesuai dengan bagan alir yang terdapat pada gambar 18. 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 18. Bagan Alir Konsultasi Untuk mendeteksi Pendarahan Pada Masa Kehamilan 9 Kompleksitas Siklomatis (pengukuran kuantitaif terhadap kompleksitas logis suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut. V (G) = E N +2 184

Dimana : E = Jumlah edge grafik alir yang di tandakan dengan gambar panah N = Jumlah simpul grafik alir yang ditandakan dengan gambar lingkaran Sehingga kompleksitas siklomatisnya : V (G) = 10 9 + 2 = 3 Basis set yang dihasilkan dari jalur independent secara linier adalah jalur sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 9 1 2 3 4 5 6 9 Ketika aplikasi dijalankan, maka terlihat bahwa salah satu basis set yang dihasilkan adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dan terlihat bahwa simpul telah dieksekusi satu kali. Berdasarkan ketentuan tersebut dari segi kelayakan software, sistem ini telah memenuhi syarat. Pengujian terhadap input dan ouput sistem pakar juga dilakukan untuk menjamin sistem berjalan dengan baik. Berdasarkan pengujian yang dilakukan pasien, di peroleh hasil bahwa sistem pakar untuk menuntuk mendeteksi pendarahan mempunyai tingkat akurasi 100%. 4. Simpulan Pembangunan sistem pakar diagnose pada ibu hamil memiliki basis pengetahuan terdiri dari 46 fakta dan sembilan aturan yang disimpan dalam tabel aturan beserta sembilan jenis pendarahan pada kehamilan. Keluaran yang dihasilkan sistem pakar untuk mendeteksi pendarahan pada masa kehamilan memiliki dinilai cukup akurat dengan ketepatan analisa 100% sehingga dapat digunakan sehingga dapat membantu ibu hamil mengetahui gejala-gejala pendarahan dan mengurangi angka pendarahan pada masa kehamilan. Sistem pakar dapat dikembangkan untuk mendiagnosis bayi lahir cacat, sehingga orang tua dapat mempersiapkan mental dan tindakan yang akan dilakukan. Referensi Kusumadewi, Sri. 2003. Artifical Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha ilmu. Sarwono, Prawirohardjo. (2010). Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Susrama, I Gede. 2007. Memanfaatkan Sistem Pakar Untuk Membantu Analisa Untuk mendeteksi Penyakit Obstetri Dan Ginekologi. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007), ISSN : 1907 5022. Whenty H., Birgitta; Delima, Rosa; Purwadi, Joko. (2010). Program Bantu Untuk mendeteksi Gangguan Kesehatan Kehamilan dengan Metode Forward Chaining. Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7, No. 1, Februari 2010. Yulianti, Eva dan Eka Gusriani. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Konsultasi Penyakit Kehamilan Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) Di Puskesmas Gunung Talang Menggunakan Visual Basic 6.0. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan, ISSN : 2086-4981, Vol 6, No 1 Maret. 2013. 185