BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

MAKALAH SIMULASI ADMINISTRASI PERKANTORAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KAS KECIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik

ARTIKEL ADMINISTRASI PERKANTORAN Pengertian Administrasi Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Oxford Advanced Learner s Dictionary of Current English (1974), kata administer diartikan sebagai to manage

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta tidak terlepas

BAB II. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut MC.Maryati (2008;25) Manajemen perkantoran efektif yaitu Suatu

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERKANTORAN DAN PERUMUSAN PENGORGANISASIAN KANTOR

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

BAB III METODE PENELITIAN

ISTILAH ADMINISTRASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka

BAB II KAJIAN TEORETIS. orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian. Beberapa hal yang merupakan bagian dan. informasi, keterangan, fakta dan hal-hal yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Administrasi. Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu:

MODERN OFFICE ADMINISTRATION RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKANTORAN. A.Pengertian Manajemen

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mengembangkan dan mencapai sasaran-sasaran organisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berurusan dengan catat-mencatat, pembukuan, surat-menyurat, pembuatan agenda,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III LANDASAN TEORI. Tata Usaha dan Rumah Tangga PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

KATA PENGANTAR. Malang, November Penulis. Modul Pengantar Administrasi Perkantoran

PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA KENDARI KASMIL

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen dan Manajer

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

School of Communication & Business Telkom University

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen

DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Secara etimologis istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

MANAJEMEN UMUM. BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah ditentukan sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB II LANDASAN TEORI. manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2008): menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah segala upaya untuk memuasakan konsumen, dimana orang tersebut

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan ke - 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

PELAKSANAAN KEARSIPAN OLEH BAGIAN KESEKRETARIATAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini informasi menjadi sebuah commodity berharga yang mana siapa

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J.

Harold Koontz & Cyril O Donnell

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. atau rakitan komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.Pengertian Organisasi, Administrasi, Administrasi Negara dan

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

to administer juga berarti to manage atau to direct

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN 1. Pengertian Administrasi A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan etimologis administrasi bersumber dari bahasa Latin, ad dan ministrate, yang secara operasional berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Dalam bahasa asalnya dari perkataan itu dapat berbentuk kata benda administratio dan kata sifat administrativus dan dalam bahasa Inggris menjadi administration. William H. Newman (dalam Poerwanto 2006:13) administrasi adalah pembimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan usaha-usaha suatu kelompok individu-individu kearah pencapaian tujuan bersama. S.P. Siagian (dalam Moekiyat 1992:9), Administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnnya. Demikian juga Leonard D White dalam (Moekiyat 1992:2) Administrasi adalah suatu proses yang terdapat (terdapat secara) umum bagi segala usaha kelompok (orang-orang atau manusia-manusia), usaha negara atau swasta, usaha sipil atau militer, usaha secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan. Hadari Nawawi (dalam Inu Kencana Syafiie dkk 1999:15), Administrasi adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. The Liang Gie (dalam Inu Kencana Saffie, dkk 1999:4) administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:7) administrasi didefinisikan sebagai berikut: 6

7 a. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan caracara penyelenggaraan pembinaan organisasi. b. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan. c. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah. d. Kegiatan kantor dan tata usaha. Dari beberapa pengertian diatas pada dasarnya administrasi memiliki pengertian yang sama dan dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi secara umum menurut penulis sesuai dengan Hadari Nawawi dalam Inu Kencana Syafiie dkk (1999:15) yang menyatakan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Fungsi dan Unsur-Unsur Administrasi Menurut Hadari Nawawi (1994) administrasi sebagai ilmu terapan dengan didasari konsep-konsep yang bersifat teoritis, selanjutnya merumuskan konsep-konsep operasional mengenai pengendalian kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama. Konsep-konsep tersebut membagi administrasi dalam dua fungsi yaitu penegndalian dengan unsur masing-masing di dalamnya. Kedua fungsi tersebut dengan unsure-unsurnya adalah sebagai berikut : a. Fungsi Primer Fungsi primer yang dimaksud adalah langkah-langkah utama dan penting dalam melakukan pengendalian kerjasama sejumlah orang guna mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur didalamnya adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah proses menetapkan keputusan mengenai pekerjaan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu di masa depan.

8 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah rangkaian kegiatan untuk mewujudkan proses kerjasama berfungsi di dalam suatu total sistem, agar bergerak kearah tujuan yang sama. 3. Pengarahan (Commanding) Pengarahan adalah rangkaian kegiatan atau proses menjaga, memelihara dan memajukan atau mengembangkan organisasi melalui kegiatan setiap personel, baik secara struktural maupun fungsional, agar kegiatankegiatan tidak terlepas dari wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mewujudkan tugas pokok masing-masing. 4. Koordinasi (Coordination) Koordinasi merupakan proses untuk menciptakan keterpaduan, tanpa menghilangkan perbedaan, baik antar personel maupun antar unit atau satuan kerja sebagai kelompok-kelompok di dalam sebuah organisasi. 5. Kontrol (Control) Rangkaian kegiatan mengukur tingkat efektifitas dan efisiensi kerja personel dengan atau tanpa menggunakan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan bersama. 6. Komunikasi Komunikasi merupakan kegiatan yang berangkai sehingga menjadi proses dan arena berlangsungnya antar manusia yang berbeda-beda dan bersifat unik, maka sifatnya selalu dinamis dan unik pula. b. Fungsi Sekunder Fungsi sekunder yang dimaksud adalah langkah-langkah atau kegiatan kegiatan penunjang dalam melakukan pengendalian kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun unsur-unsur di dalam fungsi ini terdiri dari : 1. Tata Usaha Tata usaha diartikan sebagai rangkaian kegiatan menghimpun, mencatat, mengadakan, menggandakan, menyimpan dan mengirim berbaagai bahan

9 atau informasi untuk keperluan mewujudkan tugas-tugas pokok organisasi. 2. Keuangan Keuangan bagi sebuah organisasi menyentuh kelangsungan hidup atau merupakan faktor yang menentukan hidup atau matinya organisasi, di dalam kehidupan modern yang berisi persaingan yang keras dan ketat. 3. Pesonalia Personalia dapat diartikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan pengendalian sejumlah manusia sebagai tenaga kerja, untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam dirinya sendiri, untuk mewujudkan pekerjaan yang produktif dan terus-menerus terarah pada tujuan organisasi kerjanya. 4. Logistic (Perbekalan) Rangkaian kegiatan pelayanan fasilitas material berupa sarana atau peralatan atau perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berpengaruh dan dapat meningkatkan efektifivitas dan efisiennya dalam mewujudkan tujuan organisasi. 5. Hubungan masyarakat Humas bisa diartikan sebagai rangkaian kegiatan menyampaikan informasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu, agar mendapatkan dukungan dan respon yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas pokok organisasi. 3. Proses-Proses Administrasi Administrasi tidak dapat lepas dalam dunia perkantoran, karena tanpa administrasi semua kegiatan di kantor tidak akan berjalan maksimal. Dalam melakukan suatu kegiatan dalam sebuah perkantoran di perlukan proses-proses administrasi agar kegiatan atau tujuan tersebut dapat tercapai, menurut William H. Newman dalam Moekiyat (1992:18) terdapat beberapa proses-proses administrasi antara lain:

10 a. Merencanakan, ialah menentukan apa yang akan dilakukan. Seperti yang dipergunakan disini perencanaan mengandung suatu rangkaian putusanputusan yang luas, termasuk penjelasan tujuan-tujuan, penentuan kebijaksanaan-kebijaksanaan, pembuatan program-program dan kampanyekampanye, penentuan prosedur-prosedur tertentu dan penentuan bagan sehari-hari. b. Mengorganisasikan, ialah menggolongkan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk melaksanakan rencana-rencana dalam kesatuan-kesatuan administratif, dan menentukan hubungan-hubungan antara pemimpinpemimpin dan karyawan-karyawan dalam kesatuan-kesatuan demikian. c. Mengumpulkan sumber-sumber, ialah mendapatkan pegawai-pegawai pimpinan, modal, fasilitas-faslitas dan lain-lain hal yang diperlukan untuk melaksanakan rencana-rencana bagi keuntungan perusahaan. d. Menjuruskan, ialah memberikian instruksi-instruksi. Ini mengandung masalah menunjukkan rencana-rencana yang penting kepada mereka yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya, dan juga hubungan pribadi sehari-hari antara kepala dan bawahannya. e. Mengawasi, ialah berusaha hingga hasil-hasil pelaksanaan sedapat mungkin sesuai dengan rencana. Ini mengandug pembuatan standar-standar, pemberian motif-motif kepada orang-orang untuk mencapai satandarstandar ini, mengadakan perbandingan antara hasil-hasil yang sesungguhnya dengan standar, dan melakukan tindakan korektif yang diperlukan apabila hasil pekerjaan berbeda dengan rencana. Ada suatu kelompok kegiatan-kegiatan yang ke 6 yang memerlukan sedikit banyak waktu dari setiap administrator ialah, mengadakan kegiatankegiatan yang tidak didelegasikan. Misalnya, manager penjualan dapat mengundang langganan-langganan, atau manajer produksi dapat menggunakan beberapa waktu dalam merencanakan suatu produk baru. Bahkan administrator-administrator dari perusahaan-perusahaan yang besar tidak dapat mendelegasikan semua pelaksanaan pekerjaan yang sebenarnya kepada para bawahannya.

11 4. Administrasi Dalam Arti Sempit J. Wayong (dalam Moekiyat 1992:12) kata administrasi dalam arti sempit dikenal dalam pengertian tata usaha, yakni pekerjaan yang bersifat tulismenulis. Sesungguhnya fungsi tata usaha adalah pencatatan segala sesuatu yang terjadi untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan pekerjaan. Sedangkan dalam arti sempit administrasi bisa disebut juga tata usaha sesuai dengan pendapat Hadari Nawawi dan Martini Hadari (1994:25), menempatkan administrasi sama dengan tata usaha, tata usaha adalah Kegiatan menyusun keterangan-keterangan secara sistematik, dan pencatatan-pencatatannya secara tertulis untuk didokumentasikan, agar mudah menemukannya bilamana akan dipergunakan lagi, baik secara terpisah-pisah maupun dalam hubungannya satu dengan lain atau sebagai keseluruhan yang tidak terpisahkan. Moekiyat (1992:16) administrasi dalam arti sempit atau tata usaha adalah kegiatan-kegiatan manusia, umumnya bersifat badaniah, yang terdapat di kantor-kantor seperti : mengetik, mengagenda, menulis cepat, surat menyurat, mengurus arsip dan sebagainya. The Liang Gie (Dalam Ida Nuraida, 2008:1) mendefinisikan tata usaha sebagai : tata usaha adalah tugas pelayanan di sekitar keterangan keterangan yang berwujud enam pola perbuatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja sama. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan tata usaha meliputi pencatatan, penghitungan, dan pengolahan sebagai keterangan untuk menyusun informasi. Apabila dikaitkan dengan administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta, pengertian administrasi yang digunakan mengacu ke administrasi dalam arti sempit yang berkaitan dengan tata usaha atau kegiatan perkantoran. Untuk itu dibawah ini akan dibahas mengenai hal-hal tentang kegiatan perkantoran.

12 Winardi (1990) mengemukakan pekerjaan kantor umumnya berhubungan dengan empat macam aktivitas pokok yaitu : a. Catatan (Records) Dalam kegiatan administrasi, sebagian besar kegiatannya berkaitan dengan pencatatan. Catatan - catatan tersebut misalnya data finansial, rekening - rekening yang harus ditagih, atau keterangan mengenai data persediaan dan data penjualan. Pencatatan tersebut digunakan sebagai bukti tertulis. Pekerjaan pencatatan tersebut disebut sebagai pekerjaan administratif. b. Angka - angka dan perhitungan - perhitungan Bagi perusahaan, harga - harga, potongan - potongan, biaya - biaya harus dihitung. Dalam perhitungan tersebut dilakukan upaya statistik untuk membandingkan data - data yang ada. c. Penyimpanan produk - produknya sendiri Produk - produk yang dimiliki suatu kantor perlu disimpan agar dokumen dokumen dapat digunakan di masa yang akan datang apabila dibutuhkan. Aktivitas yang tercatat dalam transaksi - transaksi seringkali digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan yang akan datang. d. Komunikasi intern dan ekstern Komunikasi intern merupakan pertukaran pikiran antar individu, sedangkan komunikasi ekstern merupakan pertukaran pikiran pihak perusahaan dengan pihak di luar lingkungan perusahaan. 5. Pengertian Pengelolaan Dalam bahasa Inggris kata pengelolaan berarti management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum merupakan seni dalam melaksanakan dan mengatur. Pengelolaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989 :441) didefinisikan sebagai berikut : a. Proses, cara, perbuatan mengelola.

13 b. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. c. Proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi. d. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Suharsimi Arikunto (1992 : 8) pengelolaan meliputi banyak kegiatan dan semuanya itu bersama-sama menghasilkan suatu hasil akhir, yang memberikan informasi penyempurnaan per-kegiatan. Winarno Hamiseno (dalam Suharsimi Arikunto 1992:8) pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari.penyusunan data merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan pada dasarnya sama dengan manajemen yaitu merupakan suatu proses atau cara perilaku mengelola dan memberikan pengawasan terhadap semua kegiatan yang terlibat dalam pelaksanaan pengelolaan tersebut. Dalam penulisan ini yang akan dikaji dari pengelolaan adalah tentang penggunaan auditorium dan bagaimana auditorium tersebut dirawat agar dapat digunakan. 6. Administrasi Pengelolaan Dalam penulisan ini, administrasi mengacu kepada arti sempit dan bisa diartikan sebagai tata usaha yang merupakan kegiatan tulis-menulis atau pencatatan semua kegiatan-kegiatan untuk bahan keterangan pimpinan pekerjaan. Misalnya dalam sebuah proyek pembuatan jalan layang, pimpinan proyek memerlukan catatan-catatan tentang semua kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan jalan layang. Catatan-catatan tersebut digunakan untuk bahan keterangan dan sebagai pertimbangan atau kontrol apakah semua kegiatan yang terjadi sudah sesuai atau belum. Pengelolaan yang dalam penulisan ini dapat diartikan juga sebagai manajemen merupakan semua kegiatan mengelola dan memberikan kontrol atau pengawasan terhadap semua kegiatan tersebut. Dengan kata lain kegiatan

14 mengelola merupakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan sesuai perencanaan, dan dalam berjalannya pekerjaan tersebut seorang pimpinan pekerjaan memberikan berbagai pengawasan agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana atau tujuan. Jika dikombinasikan dibawah ini merupakan pendapat beberapa ahli mengenai administrasi pengelolaan: Administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen atau pengelelolaan adalah orang yang menyelenggarakan kerja. Kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orangorang secara bersama untu mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Keterkaitan tersebut dapat dianalogikan saat membeli rambutan pertama kali yang dilihat adalah kulit luar yang berwarna hijau atau merah. Jika dikupas maka didapati daging rambutan yang berwarna putih, dan kalau dagingnya sudah dimakan maka akan terlihat intinya yang disebut biji rambutan. Demikian pula administrasi manajemen atau pengelolaan, yang pertama disoroti adalah kulit luarnya yaitu administrasi, kedua dagingnya yaitu manajemen selanjutnya bijinya yaitu kepemimpinan.(bayupramutoko,http://bayu96ekonomos.wordpress.co m/artikel-artikel/administrasi-dan-manajemen/) The Liang Gie (1972:14) administrative management mencangkup semua proses penyelenggaraan yang melancarkan pelaksanaan tugas pucuk pimpinan organisasi (terutama suatu perusahaan) dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan. Istilah ini diberi pengertian luas sehingga meliputi urusanurusan kepegawaian, keuangan, perbekalan, ketatausahaan dan hubungan masyarakat serta penyempurnaan tata kerja. Pada intinya merupakan keseluruhan pekerjaan tata usaha yang memegang peranan penting berhubungan dengan meningkanya kebutuhan setiap pimpinan organisasi akan bahan-bahan keterangan yang banyak, lengkap dan tepat. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi pengelolaan pada dasarnya merupakan semua kegiatan yang dapat melancarkan pelaksanaan tugas yang telah ditentukan dan meliputi urusan kepegawaian, keuangan dan tata usaha. Hal ini juga sebagai keterangan-keterangan kepada pimpinan pekerjaan untuk mengontrol sebuah pekerjaan yang dilakukan bawahannya.

15 B. Metode Pengamatan Metode pengamatan adalah faktor penting dalam melakukan suatu pengamatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Bermacam-macam metode yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat di jelaskan secara singkat sebagai berikut: 1. Lokasi Pengamatan Pengamatan ini dilakukan di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Yogyakarta, yang beralamatkan di Jalan Urip Sumoharjo No. 100 Yogyakarta. Penulis memilih lembaga ini sebagai lokasi pengamatan didasarkan dengan berbagai pertimbangan antara lain: a. Dalam lokasi pengamatan terdapat masalah yang dikaji sesuai judul pengamatan, karena LPP kampus Yogyakarta merupakan suatu lembaga yang mempunyai auditorium yang dalam pengelolaannya terdapat bermacam-macam administrasi yang bisa untuk dibahas sesuai dengan judul pengamatan b. Dalam pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta terdapat berbagai macam administrasi-administrasi yang penting untuk menunjang kinerja kegiatan pengelolaan auditorium tersebut. c. Penulis mendapatkan izin dalam melakukan pengamatan sehingga memungkinkan untuk mendapatkan data-data, informasi, dan referensi yang dibutuhkan. 2. Jenis Pengamatan Berdasarkan masalah yang diamati dalam pengamatan ini menekankan pada masalah proses dan makna, maka dalam pengamatan ini menggunakan jenis pengamatan diskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif menurut H.B Sutopo (2002:35) adalah data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih dari sekedar angka atau frekuensi. Jenis pengamatan diskriptif kualitatif merupakan pengamatan yang dilakukan dengan mendekripsikan secara rinci dan mendalam tentang

16 administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta. Seperti yang di kemukakan HB Sutopo (2002:111) yaitu pengamatan yang mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. Dengan menggunakan jenis pengamatan diskriptif kualitatif, penulis berharap dapat memperoleh informasi-informasi yang berkaitan tentang administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta sehingga dapat menggambarkan atau mendeskripsikan kejadian yang sebenarnya. 3. Sumber Data Informasi atau sumber data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji sebagian besar merupakan data kualitatif. Informasi tersebut akan diulas dari beragam sumber data, macam-macam sumber data menurut HB Sutopo (2002:50-54): a. Narasumber Terdiri dari semua pihak yang bersangkutan dalam masalah administrasi pengelolaan audtorium LPP Kampus Yogyakarta yang dapat memberikan informasi yang menunjang. Pemilihan informan ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sample diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. (HB. Sutopo, 2002:43) Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada apa yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Oleh karena itu, di dalam memilih siapa yang akan menjadi informan, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitian. (H.B Sutopo, 2002:50-51)

17 Dalam pengamatan ini penulis memilih beberapainforman yang dianggap dapat memberi informasi tentang administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta antara lain, Kepala BSK (Biro Sekretariat Kampus) LPP Yogyakarta, Admin dan Pemasaran Auditorium, dan Petugas Auditorium. b. Peristiwa Atau Aktivitas Peristiwa atau aktivitas yang terjadi dalam objek pengamatan dapat dijadikan salah satu sumber data bagi penulis. Data atau informasi yang akan dijadikan sumber data merupakan semua peristiwa atau aktivitas yang dilakukan penulis dalam pelaksanaan kuliah kerja magang pada LPP Kampus Yogyakarta, yaitu semua kegiatan mengenai administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta. Berdasarkan pengamatanpada peristiwa atau aktivitas, pengamat bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Peristiwa sebagai sumber data memang sangat beragam dari berbagai peristiwa, aktivitas rutin yang berulang atau yang hanya satu kali terjadi, aktivitas yang formal maupun yang tidak formal, dan juga yang tertutup ataupun yang terbuka untuk bisa diamati oleh siapa saja. (H.B Sutopo 2002:51) Dalam pengamatan ini penulis menyaksikan serta melaksanakan secara langsung, penulis mengetahui tentang administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta. c. Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Bahan tersebut merupakan rekaman tertulis atau juga merupakan gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa. Oleh karena itu dokumen atau arsip merupakan sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif. (H.B Sutopo 2002:54)

18 Dalam pengamatan ini penulis akan mengkaji dokumen atau arsip resmi mengenai administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta. 4. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan yaitu deskriptif kualitatif dan jenis sumber data yang akan digali, maka pengumpulan data yang akan digunakan dalam a. Wawancara, wawancara dalam pengamatan penelitian kualitatif menggunakan wawancara yang bersifat santai dan terbuka, tidak terstruktur ketat dan tidak dalam suasana yang formal. Dengan wawancara tersebut pengamat dapat menggali pandangan subjek yang diamati tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam. b. Observasi, teknik observasi yang digunakan dalam pengamatan ini merupakan observasi berperan pasif, karena penulis hanya berperan mengikuti kegiatan dalam pengamatan ini dan penulis tidak mempunyai wewenang pengambilan keputusan dalam administrasi pengelolaan auditorium LPP Kampus Yogyakarta c. Mengkaji dokumen dan arsip (content analysis), dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang seing memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa di masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kii yang sedang di teliti. Dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen tertuis sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis dan teliti. (H.B Sutopo 2002 : 69-70) 5. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dilakukan. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang

19 telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci setiap permasalahan yang ada.