LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI

BAB II LANDASAN TEORI

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

Perancangan dan Implementasi Sistem Komunikasi Laser Berdaya 1 mw

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

Jenis media transmisi

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI

MEDIA TRANSMISI. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

Sistem Telekomunikasi

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi Jaringan Komunikasi data dan Media Transmisi

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

MEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

JARINGAN KOMPUTER MODEL ANALISIS EL Oleh : Darmansyah Deva Sani of 6 ABSTRAK

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

BAB II ISI MAKALAH A. PENGIRIM OPTIK

fm_iqbal Pendahuluan 1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi.

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM

Mode Transmisi. Transmisi Data

II. DASAR TEORI. 2.1 Visible Light Communication [2][3]

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN PERANGKAT KOMUNIKASI KOMPUTER DENGAN MEDIA TRANSMISI CAHAYA INFRA MERAH A B S T R A K

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

Overview Materi. Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering. Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DATA SATELIT

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

DAHLAN ABDULLAH

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dengan adanya telekomunikasi, orang bisa saling bertukar

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MACAM - MACAM KABEL JARINGAN

BAB I FILTER I. 1. Judul Percobaan. Rangkaian Band Pass Filter. 2. Tujuan Percobaan

SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI. Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi Semester 4. Dosen Pembimbing Hendro Darmono,B.Eng.

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

BAB I P E N D A H U L U A N

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Perancangan Perangkat Pemancar Komunikasi Suara Dalam Air Berbasis Visible Light Communication (VLC)

BAB I SENTRAL TELEPON

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Pengaruh Loading Coil Terhadap Redaman Kabel

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG

DAN KONSENTRASI SAMPEL

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

Mengetahui fungsi dan peran media transmisi dalam sistem telekomunikasi. Memahami media transmisi yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

PEMBAGIAN SERAT OPTIK

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

Antiremed Kelas 12 Fisika

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

KOMUNIKASI DUA KOMPUTER

Transkripsi:

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI NOMOR PERCOBAAN : 01 JUDUL PERCOBAAN : FIBER OPTIK SINYAL ANALOG KELAS / KELOMPOK : TT - 5A / KELOMPOK 4 NAMA PRAKTIKAN : 1. SOCRATES PUTRA NUSANTARA (1315030082) NAMA KELOMPOK : 1. ALIFIA AZZAHRA (1315030032) : 2. MUSTIKA PUTRI (1315030064) : 3. MUHAMMAD RIFKY RAYNALDI (1315030063) : 4. SEVTHIA NUGRAHA (1315030115) TANGGAL PERCOBAAN : 12 SEPTEMBER 2017 TGL. PENYERAHAN LAP. : 18 SEPTEMBER 2017 NILAI : DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM SST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2017

FIBER OPTIK SINYAL ANALOG I. TUJUAN 1. Mengamati dan menguji pengiriman sinyal analog melalui fiber optik. 2. Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisi fiber optik. 3. Membandingkan input dan output sinyal analog melalui fiber optik. 4. Menguji pengiriman suara dari handphone melalui fiber optik II. DASAR TEORI 1. Rugi-rugi Fiber Optik Dalam pentransmisian sinyal pada teknologi komunikasi, fiber optik makin banyak menggantikan saluran transmisi kawat. Hal ini disebabkan saluran fiber optik memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama, karena cahaya secara efektif adalah sama seperti radiasi radio frekuensi yang jauh lebih tinggi, maka dalam teori kapasitas pembawaan informasi dar isuatu fiber adalah jauh lebih besar dari pada sistem-sistem radio gelombang mikro. Berikutnya, bahan yang digunakan dalam fiber adalah gelas silika atau dioksida silikon, yang adalah salah satu dari bahan-bahan yang paling banyak terdapat di bumi kita, sehingga nantinya biaya saluran-saluran semacam ini pastiakan jauh lebih rendah, baik dari saluran-saluran kawat maupun sistem-sistem gelombang mikro. Lagi pula fiber-fiber tidak bersifat menghantarkan listrik, sehingga merekadapat digunakan di daerah-daerah dimana isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan karena kapasitas informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas menjadi kabel-kabel yang jauh lebih kecil sehingga dengan demikia dapat mengurangi kemacetan pada chanel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasi pada saat ini, sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem kawat atau radio yang setara, tetapi keadaan ini sedang berubah dengan cepat. Sistem fiber optik dengan cepat akan mampu bersaing dengan sistemsistem lain dalam harga, dan dengan kelebihan-kelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak sistem lain yang menggantikannya. Rugi-rugi dalam fiber : a. Rugi-rugi penyebaran Rayleigh Gelas dalam fiber optik adalah suatu benda pada amorphous (tidak berbentuk kristal atau noncrystalline), yang dibentuk dengan cara membiarkan gelas itu mendingin dari keadaan cairnya pada suhu tinggi hingga dia membeku, sementara masih

dalam keadaan plastik, gelas itu ditarik dengan menggunakan tegangan kedalam bentuk fiber yang panjang. Selama dalam proses pembentukan ini, variasi-variasi submikroskopis dalam kerapatan gelas dan dalam campuran-campuran di dalamnya ikut dibekukan di dalam gelas, dan kemudian menjadi facet-facet yang memantulkan dan membiaskan serta menyebarkan sebagian kecil cahaya yang lewat melalui gelas tersebut. Meskipun teknik pembuatan yang teliti dapat mengurangi anomali-anomal iini hingga minimum, hal tersebut tidak dapat sepenuhnyadihilangkan. b. Rugi-rugi penyerapan Terdapat tiga macam, yaitu penyerapan ultraviolet, penyerapan infra merah, dan penyerapan resonansi ion. c. Rugi-rugi penggandengan Cacat-cacat kecil pada inti atau pada interface inti pelapis, seperti misalnya variasi kecil pada diameter inti, bentuk penampang atau gelembung-gelembung dalam gelasdapat menyebabkan penggandengan yang tidak sempurna. d. Rugi-rugi pembengkokan Terdapat dua macam, yaitu pembengkokan mikro dan pembengkokan radius konstan. 2. Komunikasi dantransmisi data Fiber Optik Prinsip prinsip dasar dari komunikasi fiber optik. Signal itu lewat dari fase seperti pada bentuk gelombang analog. Kemudian melalui pengubah analog menjadi digital yang mngubah gelombang analog menjadi rangkaian pulsa digital. Kemudian signal digital itu melewati sumber sinyal yang mungkin laser atau LED, yang mengubah pulsa digital elektronik menjadi pulsa sinar yang ekuivalen. Pada akhir penerimaan suatu detektor menangkap pulsa sinar dan menterjemahkannya dalam pulsa digital, yang kemudian terus melalui pengubah analog menghubungkan dengan kabel fiber optik yang mengeluarkan sinar digital, seperti misal komputer, konversi anaog menjadi digital tidak diperlukan. Dalam banyak sirkuit fiber optik teresterial, repeater yang untuk membuat sinyal ditempati kira kira setiap 40 Km. Supaya dibuat, pulsa sinar

itu pertama tama harus diubah lagi menjadi pulsa elektrik. Kemudian sinyal itu dibuat dan diubah lagi dalam pulsa sinar. Berlainan dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang elektromagnet maka pada fiber optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa sinyal informasi. Pertama-tama microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui fiber optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak pada ujung lainnya dari fiber. Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara. Tugas untuk merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung fiber optik. III. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN - 1 buah Driver OMI99A - 1 buah Optical Fiber 1.57 meter, 2 meter, 2.5 meter - 1 buah Osiloskop - 1 buah Function Generator - 1 buah Power Supply - 1 buah Power Meter - Kabel konektor secukupnya IV. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN 4.1. Mengukur Daya Output dan Rugi-rugi Serat Optik 1. Siapkan peralatan sesuai dengan seperti yang dituliskan di Daftar Alat dan Komponen. 2. Hubungkan keluaran Function generator ke Osiloskop dan atur frekuensinya 10 khz dengan tegangan 2 Vpp. 3. Hubungkan ujung fiber optik yang memiliki redaman rendah dengan keluaran modul transmitter dan ujung lainnya dengan power meter, seperti pada Gambar 1.

4. Hubungkan keluaran Function Generator dengan input Transmitter dan catatlah hasil pengukuran yang ditampilkan pada power meter kedalam Tabel Hasil Percobaan 1. 5. Ubahlah frekuensi input sesuai Tabel 1 dan mencatat hasil pengukuran kedalam Tabel 1 tersebut. Ulangi langkah 2 s.d. 4 6. Catat hasil berupa panjang kabel optic berikutnya redamannyapadatabel 1. 4.2 Membandingkan Sinyal Analog Input dan Output Serat Optik 1. Rangkailah rangkaian seperti pada Diagram 2 2. Atur Function Generator Sebesar 5 khz dengan tegangan sebesar 28 mvpp 3. Amati Output keluaran di osiloskop, dengan menghubungkan port jack 3,5 mm ke Input High Z lalu hubungkan ke input osiloskop. 4. Gambarkan sinyal input dan output fiber optic pada osiloskop di kertas millimeter block dan Masukan pada Tabel 2. Bandingkan! 5. Ulangi langkah 1 s.d. 4 untuk tegangan 40 mvpp, 60 mvpp, 80mVpp, 100 mvpp. 4.3 Menguji Transmisi Data Pada Kabel Fiber Optik 1. Rangkailah rangkaian seperti pada Diagram 3 2. Hubungkan port jack receiver analog pada posisi low Z, ke osiloskop. 3. Hubungkan device (Handphone, alat pemutar musik) melalui jack 3.5 mm ke Osiloskop. 4. Putar sebuah lagu (file.mp3) dari device tersebut lalu dengarkan outputnya pada speaker Receiver Fiber Optik. 5. Catat hasil nya pada Tabel 3. 4.4 Mengukur rugi-rugi pembelokan 1. Instalasi rangkaian pengukuran seperti gambar 4 dengan frekuensi 1 MHz dan tegangan 4 Vpp 2. Lengkapi Tabel 4.

V. DATA HASIL PERCOBAAN Tabel 1 Daya dan Rugi-rugi Fiber Optik (Untuk 4.1) Panjang 1,57 meter 2 meter 2,5 meter f (KHz) Pout (dbm) Pout (dbm) Pout (dbm) 10 24,7 28,5 32,8 20 24,7 28,5 32,9 30 24,7 28,5 32,9 40 24,7 28,5 32,9 50 24,7 28,5 32,9 60 24,7 28,6 32,9 70 24,7 28,6 32,9 80 24,7 28,6 33 90 24,7 28,6 33 100 24,7 28,6 33 200 24,7 28,7 33 300 24,7 29,5 33 400 24,7 29,5 33 500 24,7 29,5 33,1 600 24,7 29,5 33,1 700 24,7 29,5 33,1 800 24,7 29,5 33,1 900 24,7 29,6 33,1 1000 24,7 29,6 33,1

Percobaan 4.2 Tabel 2. F = 5KHz, Vin=236 mv F = 5 Khz, Vin 40mV

F = 5 KHZ, Vin = 60mV F = 5 KHZ, Vin = 80mV F = 5 KHZ, Vin = 100mV

F = 50 KHZ, Vin = 236mV F = 50 KHZ, Vin = 40mV F = 50 KHZ, Vin = 60mV

F = 50 KHZ, Vin = 80mV F = 50 KHZ, Vin = 28mV

Untuk 4.3 Transmisi Data Kabel Fiber Optik Pengaruh Analog Gain pada Transmitter Saat Min : Daya yang digunakan untuk mengirimkan data kecil Saat Max : Daya yang digunakan untuk mengirimkan data besar Pengaruh Analog Gain pada Receiver Saat Min : Membuat suara yang dihasilkan receiver kecil Saat Max : Membuat suara yang dihasilkan receiver besar Pertanyaan: Pada posisi manakah Analog Gain transmitter dan receiver yang mengeluarkan output bunyi yang terbaik (paling bagus)? Jelaskan! Pada posisi transmitter max dan receiver min. Karena saat posisi analog Gain Transmitter max sinyal suara asli terlebih dahulu dikuatkan sebelum ditransmisikan lewat kabel Fiber Optik, sementara jika pada posisi analog Gain Receiver max sinyal yang dikuatkan adalah sinyal suara yang sebelumnya sudah mengalami pelemahan ketika ditransmisikan. KONDISI POSISI KNOB Tabel 3. TRANSMITTER, RECEIVER TRANSMITTER, RECEIVER Suara yang dihasilkan receiver kecil Suara yang dihasilkan receiver cukup besar dan merupakan hasil yang paling bagus TRANSMITTER, RECEIVER Suara yang dihasilkan receiver besar tetapi suara pecah TRANSMITTER, RECEIVER Suara yang dihasilkan receiver paling besar dan juga pecah

Tabel 4 Kabel 1,57 meter, F = 1 MHz Diameter Pembengkokan (cm) Pout (dbm) 45 24,7 40 24,9 35 24,8 30 25 25 24,7 20 25 15 25,3 10 25,2 5 25

VI. GAMBAR RANGKAIAN OSILOSKOP 5.823 FUNCTION GENERATOR SIGNAL GENERATOR DIGITAL SQUARE WAVE ANALOGUE OUTPUT POWER 37.5 21.1 ANALOGUE GAIN ANALOGUE INPUT CMOS GROUND HIGH Z LOW Z FIBER OPTIC TRANSMITTER DBM METER Gambar 1. Rangkaian Pengukuran Serat Optik Menggunakan OPM / DB Meter

SIGNAL GENERATOR OSILOSKOP FUNCTION GENERATOR FIBER OPTIC TRANSMITTER FIBER OPTIC RECEIVER DIGITAL ANALOGUE OUTPUT POWER DIGITAL ANALOGUE SPEAKER SQUARE WAVE FIBER OPTIC DIGITAL ANALOGUE ANALOGUE GAIN SENSITIVITY ANALOGUE GAIN ANALOGUE INPUT ANALOGUE OUTPUT HIGH Z LOW Z HIGH Z LOW Z Gambar 2.Rangkaian Pengukuran Sinyal Analog Input dan Output

SIGNAL GENERATOR OSILOSKOP HP DIGITAL ANALOGUE OUTPUT POWER DIGITAL ANALOGUE SPEAKER SQUARE WAVE DIGITAL ANALOGUE ANALOGUE GAIN SENSITIVITY ANALOGUE GAIN ANALOGUE INPUT ANALOGUE OUTPUT HIGH Z LOW Z HIGH Z LOW Z FIBER OPTIC TRANSMITTER FIBER OPTIC RECEIVER Gambar 3. Rangkaian Percobaan Pengiriman Suara Melalui Serat Optik

Gambar 4. Rangkaian percobaan rugi-rugi pembengkokan

VII. ANALISA

VIII. KESIMPULAN