Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional

JENIS RISET. Saptawati Bardosono

PENELITIAN EKSPERIMEN

Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja)

Menulis Bab I Thesis: Menetapkan haluan penelitian. Ari Probandari

12Ilmu. Penelitian Eksperiman. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

Experimental Design. Tjipto Juwono, Ph.D. March TJ (SU) Experimental Design March / 22

Variabel selain variabel dalam eksperimen (IV dan DV) yang bisa berpengaruh pada pemberian perlakuan pada subyek

A. Penelitian Dasar atau Murni

Penelitian Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN

REVIEW DAN ANALISIS JURNAL INOVASI KOTA SUKABUMI DALAM MENGINTEGRASIKAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN AGRIBISNIS

Metodologi Penelitian & Metode Penelitian. Perbedaan

Metode kuantitatif: Desain 5 O K TO BER 2016

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

Penelitian Ilmiah dalam Psikologi. Lia Aulia Fachrial, M.SI

PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN EKSPERIMEN. Oleh : Drs. Toto Fathoni, M. Pd

mengungkap kebenaran empirik, yaitu dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan yang efektif? Hal ini sangat tergantung diteliti, dan berbagai alternatif

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

Strategi Disain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

Tugas Individu Metodologi Penelitian II Resume Buku

6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies

BAB III METODE PENELITIAN

Cross sectional Case control Kohort

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK

METODOLOGI RISET. Rahmatina B. Herman. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB III METODE PENELITIAN

Safitri Juanita. Metodologi Riset. Pertemuan 8

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

Penelitian Eksperimen (Experimental Research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

jenis-jenis pendekatan adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN JASMANI

Macam Desain Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

Hipotesis. 1. Jawaban sementara dari pertanyaan penelitian 2. Menunjukkan hubungan antara variabel yg terukur 3. Harus dibuktikan dng metode statistik

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis-Jenis dan Desain Rancangan Penelitian Eksperimen

PENGENALAN METODE PENELITIAN DESKRIPTIF Disusun Untuk Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Oleh: Syaifi Abdurrahman

Kuliah 4 KPM 398-MPS. Maksud utama penelitian Jenis penelitian Proses penelitian

Penyusunan Proposal - 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan quasi eksperimental design, yaitu suatu penelitian

Studi epidemiologi deskriptif

EXPERIMENTAL RESEARCH

Setidaknya ada 12 Perbedaan Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif 4/7/2016 DESAIN PENELITIAN. Tipe Desain Penelitian. 06.

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

Proses berfikir ilmiah

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB VIII RANCANGAN EKSPERIMENTAL

Apa itu Penelitian Pendidikan?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

Rancangan kuasi eksperimen:

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF OLEH PROF. DR. I WAYAN KOYAN, M.PD. DOSEN PASCASARJANA UNDIKSHA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

JENIS-JENIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

Metode Dalam Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian 1. Studi eksplorasi ( exploration study

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam metodologi penelitian ini peneliti menguraikan suatu kajian sub-sub bahasan

Transkripsi:

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif Desain Penelitian - 2

Suatu rencana, dan strategi penelitian untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan melakukan pengendalian berbagai variabel yang berpengaruh terhadap penelitian Kerangka kerja atau rencana untuk melakukan penelitian yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain Penelitian - 3

Suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian. Unsur desain penelitian : Jenis penelitian Populasi Sampel Sampling Instrumen penelitian Cara pengumpulan data Cara pengolahan data Perlu tidak menggunakan statistik Cara mengambil kesimpulan Desain Penelitian - 4

Kesimpulan : Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan mengolah data untuk menjawab permasalahan (pertanyaan penelitian) dan mencapai tujuan penelitian. Desain Penelitian - 5

Untuk mengklasifikasikan desain penelitian: Apakah menggunakan penetapan secara random pada kelompok? INGAT: penetapan secara random pada kelompok tidak sama dengan pemilihan secara random (random selection/sampel dari populasi) Desain Penelitian - 6

Jika digunakan penetapan secara random disebut randomized experiment atau true experiment. Jika tidak menggunakan penetapan secara random pada kelompok lanjutkan dengan bertanya: Apakah desain menggunakan banyak kelompok (ada kelompok kontrol) atau lebih dari satu perlakuan? Jika jawaban YA, disebut quasi-experimental design. Jika jawaban TIDAK, disebut non-experiment design. Desain Penelitian - 7

Peneliti secara aktif mencari tentang akibat yang diinginkan dan tidak secara pasif mengobservasi perilaku atau tindakan. Cocok untuk menguji hubungan sebab dan akibat. Kriteria: Variabel penyebab dan variabel akibat harus saling terkait. Penyebab harus mendahului akibat. Hubungan harus tidak dapat dijelaskan oleh variabel lainnya. Desain Penelitian - 8

Desain Penelitian - 9

Sifat: Randomisasi Distribusi subjek baik ke kelompok eksperimen ataupun kontrol Kontrol Kelompok yang menerima perlakuan biasa Manipulasi Memberikan perlakuan pada variabel independen Jenis desain eksperimen: True experiment (pretest-posttest control group) design. Solomon four-group design. After-only design. Desain Penelitian - 10

Tidak dapat dilakukan random. TETAPI Terdapat kelompok kontrol. Perlakuan terhadap variabel independen. Jenis desain quasieksperimen: Nonequivalent (pretestposttest control group) design. After-only nonequivalent control group design. One group (pretestposttest) design. Time series design. Desain Penelitian - 11

Tidak ada manipulasi terhadap variabel independen terjadi secara alami. Peneliti hanya mengeksplorasi hubungan atau perbedaan antara variabel. Memerlukan masalah penelitian atau hipotesis yang ringkas dan jelas, berdasarkan kerangka teori. Jenis desain noneksperimen: Survei: Deskriptif Eksplorasi Hubungan/perbedaan: Korelasi Komparatif Developmental: Cross-sectional Longitudinal dan prospektif Retrospektif dan ex post facto Desain Penelitian - 12

Desain Penelitian - 13

Desain Penelitian - 14

Gambar menunjukkan desain pretest-posttest (atau before-after) treatment versus comparison group randomized experimental design. Terdapat dua baris huruf berarti penelitian memiliki dua kelompok. Desain Penelitian - 15

Terdapat empat O, masing-masing dua pada setiap baris dan dua pada setiap kelompok. O diatur scara vertikal berarti mereka diukur/diobservasi pada waktu yang bersamaan. Terlihat dua O yang diukur sebelum (sebelah kiri) perlakuan diberikan, pretest, dan dua O diukur setelah perlakuan diberikan, posttest Desain Penelitian - 16

R pada awal setiap baris menunjukkan bahwa dua kelompok ditetapkan secara random untuk desain eksperimental. Menunjukkan desain kelompok perlakuan versus kelompok kontrol: baris atas (kelompok perlakuan) memiliki X sedangkan baris bawah (kelompok kontrol) tidak. Desain Penelitian - 17

Karena O memiliki subscript 1 berarti beberapa ukuran atau serangkaian ukuran yang dikumpulkan pada kedua kelompok pada kedua peristiwa. Pada gambar juga terlihat: O dengan subscript 2 berarti keduanya diambil pada posttest. Hal ini berarti terdapat beberapa ukuran atau serangkaian ukuran yang dikumpulkan hanya pada posttest. Desain Penelitian - 18

Faktor pertimbangan dalam pemilihan desain penelitian : Tujuan penelitian Kendali atas fenomena yang diteliti Konteks studi Unit analisis Sampling Besar sampel Horizon waktu Desain Penelitian - 19

Dalam merumuskan tujuan penelitian, kata terpenting adalah kata kerja yang digunakan dalam menyatakan tujuan penelitiannya. Kata kerja yang digunakan harus spesifik, sehingga mencerminkan tujuan akhir yang akan dicapai dari hasil penelitian. Kata kerja tersebut dapat memberikan arahan untuk memilih strategi desain penelitian yang tepat. Desain Penelitian - 20

Kata kerja dalam tujuan penelitian Mendeskripsikan Menjelaskan Membandingkan Mengeksplorasi Mengidentifikasi Mengukur tingkat Contoh penerapannya Mendeskripsikan budaya keselamatan di kamar operasi rumah sakit X Menjelaskan hubungan antara sistem insentif dan kinerja dokter spesialis Membandingkan efisiensi pengadaan obat dengan model X dan Y Mengeksplorasi harapan pasien yang telah mengalami medical errors terhadap komunikasi dokter-pasien Mengidentifikasi strategi untuk mengimplementasikan keselamatan pasien pada rumah sakit dengan sumber daya yang rendah Mengukur tingkat kepatuhan dokter terhadap standar pelayanan TB Desain Penelitian - 21

Kata kerja dalam tujuan penelitian Mengukur hubungan Mengevaluasi Menyusun Menetapkan Menilai Mengembangkan Contoh penerapannya Mengukur hubungan antara kepuasan pasien, citra, reposisi pelayanan dan kepercayaan pasien Mengevaluasi efisiensi pelayanan gizi di rumah sakit Menyusun clinical pathway untuk operasi jantung dan menghitung unit cost-nya Menetapkan positioning RS dalam memberikan pelayanan rawat darurat Menilai kesiapan rumah sakit daerah tipe C untuk menjadi BLU Mengembangkan indikator keselamatan pasien dan menetapkan strategi pemanfaatan indikatornya Desain Penelitian - 22

Memberikan perlakuan / intervensi. Pelatihan, penyusunan SOP baru, menaikkan insentif, menetapkan tarif baru, membuat komputerisasi informasi, memodifikasi form rekam medik, memodifikasi deskripsi pekerjaan, memberlakukan sistem kredensialing, menerapkan insentif berbasis kinerja, dsb. Peneliti mempunyai kendali atas peristiwa (intervensi) yang diamati. Penelitian eksperimen. Desain Penelitian - 23

Tanpa memberikan perlakuan. Peneliti bersikap sebagai pengamat atau observer. Peneliti tidak mempunyai kendali atau kontrol atas peristiwa yang diamati. Penelitian observasional. Desain Penelitian - 24

Penelitian dapat sejak awal memang dirancang sebagai suatu kegiatan penelitian atau dapat pula memanfaatkan momentum ataupun peluang yang ada. Contoh : Sebuah program pelatihan dirancang untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dokter dan perawat untuk dan mutu pelayanan rumah sakit dalam manajemen terpadu balita sakit. Program tersebut merupakan suatu momentum yang baik bagi penelitian yang akan mengevaluasi efektivitas pelatihan tersebut. Desain Penelitian - 25

Penelitian dapat pula dilakukan untuk mempelajari fenomena kontemporer (saat ini) ataupun fenomena yang telah terjadi di masa lampau. Desain Penelitian - 26

Besar sampel menentukan desain penelitian yang dipilih. Apabila jumlah sampel banyak, maka peneliti dapat menggunakan desain yang membutuhkan sampel yang relatif besar (misal. cross-sectional survey). Apabila jumlah sampel sedikit, maka peneliti dapat menggunakan desain yang membutuhkan sampel kecil (misal. kualitatif atau studi kasus). Desain Penelitian - 27

Pada awal suatu penelitian, fenomena yang dipelajari harus didefinisikan dengan jelas pada tingkatan apa fenomena tersebut akan dipelajari. Atau dengan kata lain, pada tingkat mana kesimpulan mengenai fenomena tersebut akan dibuat. Hal ini akan menentukan jumlah sampelnya. Sebagai contoh, apabila kinerja SDM merupakan topik suatu penelitian, maka apakah akan dipelajari kinerja pada tingkat individu, pelayanan, ataukah unit? Desain Penelitian - 28

Misalnya sebuah rumah sakit mempunyai 200 tenaga perawat, 30 macam pelayanan yang disediakan dan 10 unit. Apabila dipelajari pada tingkat individu, maka jumlah sampelnya adalah jumlah individu perawat yang akan dipelajari (n 200). Namun demikian, apabila unit analisisnya pelayanan, maka jumlah sampelnya adalah jumlah pelayanan yang tersedia di rumah sakit (n 30). Kuesioner dapat diisi oleh 200 responden tenaga perawat tersebut, akan tetapi data kemudian direrata pada tingkat pelayanan (n 30). Demikian pula untuk unit analisis di tingkat unit, besar sampelnya adalah 10 unit (n 10). Desain Penelitian - 29

Penelitian dapat melibatkan satu kali pengukuran pada waktu tertentu Crosssectional survei. Dilakukan pengukuran kontinyu melintasi periode waktu tertentu Studi longitudinal. Desain Penelitian - 30

Penelitian yang mempelajari populasi (universe), kecil maupun besar dengan menggunakan dan mempelajari sample yang berasal dari populasi untuk mengungkapkan hal-hal seperti: Insiden Penyebaran (distribution) Pengaruh timbal balik antar variabel. Disebut juga sebagai sample survey, karena dalam kegiatannya selalu menggunakan sample untuk mempelajari suatu populasi. Bertujuan untuk menilai sifat-sifat seluruh populasi secara cermat dan seksama. Contoh: Ingin mengetahui penyebaran suatu penyakit berdasarkan umur, pekerjaan, keadaan gizi dan sebagainya. Desain Penelitian - 31

Penelitian survei digolongkan menjadi 2, yaitu: Survei deskriptif (exploratory study) Survei analitik (explanatory study) Desain Penelitian - 32

Survei deskriptif (exploratory study) Mendiskripsikan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat. Pada umumnya untuk menjawab pertanyaan bagaimana (how)? Contoh: Bagaimana distribusi penyakit didalam masyarakat dan kaitannya dengan umur, jenis kelamin, dan karakteristik lainnya? Survei analitik (explanatory study) Menjelaskan suatu keadaan atau situasi Pada umumnya untuk menjawab pertanyaan mengapa (why)? Contoh: Mengapa penyakit menyebar di suatu masyarakat? Mengapa penyakit terjadi pada seseorang? Mengapa masyarakat tidak menggunakan fasilitas yang telah tersedia? Desain Penelitian - 33

Penelitian survei analitik dibedakan menjadi 3 macam: Survei analitik cross-sectional Variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Pengumpulan data, baik untuk variabel sebab (independent variable) maupun variabel akibat (dependent variable) dilakukan secara bersamasama atau sekaligus. Contoh: Hubungan antara bentuk tubuh dengan hipertensi Hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dengan penyakit menular. Desain Penelitian - 34

Survei analitik retrospektif (retrospective study) Melihat kebelakang pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi kemudian ditelusuri penyebabnya atau variabelvariabel yang mempengaruhi akibat tersebut. Dimulai dari dependent variables, kemudian dicari independent variables. Contoh: Mencari hubungan antara merokok dengan kanker paruparu. Mengumpulkan kasus penderita kanker paru Dikaji tentang riwayat merokok pada waktu yang lampau sampai sekarang Desain Penelitian - 35

Survei analitik prospektif (prospective study) Melihat kedepan pengumpulan data dimulai dari variabel penyebab atau faktor resiko kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang. Dimulai dari variabel independent, kemudian dicari variabel dependent. Contoh: Mencari hubungan antara merokok dengan kanker paruparu Mengumpulkan orang yang merokok Dikaji kasus kanker paru-paru dengan membagi dua kelompok: Merokok tanpa kanker paru Merokok dengan kanker paru Desain Penelitian - 36

Kelebihan penelitian survei: Banyak informasi yang dapat diperoleh dari suatu populasi yang besar dan luas. Dengan sample relatif kecil dapat diketahui gambaran suatu populasi yang luas. Kelemahan penelitian survei: Tidak mendalam, karena luasnya lingkup penelitian. Memerlukan banyak biaya, waktu dan tenaga. Desain Penelitian - 37

Peneliti dapat mengendalikan dan memanipulasi variabel bebas dalam penelitian. Kemungkinan untuk mengendalikan dan memanipulasi variabel bebas ini merupakan ciri khas suatu eksperimen. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Desain Penelitian - 38

Contoh1: seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar. Dengan merubah metode atau cara mengajar. Dalam hal ini guru dengan sengaja mengajar dengan metode tertentu secara sempurna dalam satu periode tertentu. Kemudian setelah selesai hasilnya dinilai. Peneliti mengamati akibat perubahan metode mengajar. Contoh2: penelitian tentang buku. Kelas tertentu diberikan buku model 1, kelas yang lain buku model II. Hasil atau prestasi siswa dibandingkan. Desain Penelitian - 39

Dasar penelitian kualitatif asumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu (Sukmadinata, 2005). Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orangorang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002). Desain Penelitian - 40

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian pengertian penelitian kualitatif: adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Desain Penelitian - 41

Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung. Desain Penelitian - 42

Memiliki sifat deskriptif analitik Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data. Desain Penelitian - 43

Tekanan pada proses bukan hasil Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut. Desain Penelitian - 44

Bersifat induktif Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Desain Penelitian - 45

Mengutamakan makna Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat. Desain Penelitian - 46

Fenomenologi Etnologi Metode historis Metode teori dasar (Grounded Theory) Studi kasus Desain Penelitian - 47

Digunakan untuk menemukan makna dari halhal mendasar dan esensial dari fenomena atau pengalaman yang dialami oleh objek penelitian. Metode pengumpulan data : Wawancara mendalam kepada objek atau informan Observasi langsung mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain Desain Penelitian - 48

Untuk melihat kajian bahasa dalam perilaku sosial dan komunikasi masyarakat dan bagaimana bahasa tersebut diterapkan berdasarkan konsep budaya yang terkait. Bertujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya serta digunakan untuk berkomunikasi individu di dalamnya, serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Desain Penelitian - 49

Fokus penelitian berupa peristiwaperistiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu dengan sumber data atau saksi sejarah ang masih ada hingga saat ini. Metode pengumpulan data: Catatan sejarah Artifak Laporan verbal Saksi hidup yang dapat dipertanggung jawabkan kebenaran persaksiannya. Desain Penelitian - 50

Digunakan untuk menemukan suatu teori atau menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada lalu dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Metode pengumpulan data : Studi lapangan Observasi Pembandingan antara kategori, fenomena dan situasi berdasarkan penilain Desain Penelitian - 51

Digunakan untuk meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada dalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan dan interaksi yang terjadi. Dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang berupa program, kegiatan, peristiwa atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu. Bukan untuk menarik kesimpulan terhadap fenomena dari suatu populasi atau kumpulan tertentu melainkan khusus untuk kejadian atau fenomena yang diteliti saja. Desain Penelitian - 52

Metode pengumpulan data : Teknik wawancara Observasi Studi dokumenter Data yang diperoleh kemudian dianalisis menjadi suatu teori. Memahami, menelaah, dan kemudian menafsirkan makna yang didapat dari fenomena yang diteliti tersebut. Desain Penelitian - 53