PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG Umega Kusumawati*), Minora Longgom. Nst**), Melisa**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research is motivated by the results of student learning is still low and students tend to participate less in the learning process. This study aims to describe whether the results of students mathematics learning by applying cooperative learning type Think Pair Share with quizzes better than the results of students mathematics learning by using conventional learning. This research is experiment, the research design Random Against subject. The study population was a students of class X of SMAN 14 Padang, selected X.5 class as the experimental class and the class as a class X.4 control. The results of hypothesis test obtained P-value = 0.002 less than α = 0.05, so it can be concluded that the learning outcomes of students using cooperative learning type Think Pair Share with quiz is better than the student learning outcomes than with conventional learning in class X of SMAN 14 Padang. Keywords: Think Pair Share, Learning Outcomes. PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu ilmu yang bisa membentuk pola pikir siswa. Pola pikir tersebut dapat terbentuk dalam pembelajaran matematika apabila setiap siswa mampu memahami matematika dengan baik. Banyak alasan mengapa matematika itu wajib dipelajari siswa, sesuai dengan pernyataan Cornelius dalam Abdurrahman (2010 : 253) terdapat lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan: 1). Sarana berpikir yang jelas dan logis. 2). Sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 3) Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman. 4). Sarana untuk mengembangkan kreativitas. 5). Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Berdasarkan pengamatan pada saat observasi pada tanggal 6 sampai 14 Februari 2015, disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya persentase siswa yang tuntas diantaranya motivasi dan semangat dalam pembelajaran
matematika siswa masih rendah. Faktor lain yaitu kurang efektif dalam memilih strategi pembelajaran matematika, dikarenakan guru belum menemukan strategi-strategi pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran matematika, sehingga guru sering menerapkan proses pembelajaran konvensional setiap kali pertemuan, proses pembelajaran yang tidak bervariasi seperti ini menyebabkan kebosanan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa hanya mampu mengerjakan latihan yang mirip dengan contoh soal yang diberikan oleh guru. Hal yang memprihatinkan adalah ada beberapa siswa yang tidak membuat latihan sama sekali, mereka hanya menunggu sampai soal latihan tersebut dibahas oleh guru, dan Siswa cenderung pasif dan kurang berpartisipasi untuk mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran. Siswa malu bertanya dan mengeluarkan pendapat terhadap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, ini disebabkan karena kurangnya semangat siswa dalam menerima pembelajaran, siswa merasa bosan dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Salah satu solusi untuk mengatasi hasil belajar siswa yang rendah dan belum terbiasanya siswa bertukar pendapat dengan temannya yang lain adalah dengan penerapan model Pair Share disertai kuis. Model ini memberi kesempatan kepada siswa untuk Think atau berfikir secara individu, Pair atau mendiskusikan apa yang telah siswa pikirkan pada tahap Think dengan kelompok, dan Share atau berbagi dengan teman. Menurut Trianto (2007: 61) Strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model ini memberi kesempatan kepada siswa untuk Think atau berpikir secara individu, Pair atau mendiskusikan apa yang telah siswa pikirkan pada tahap Think dengan kelompok, dan Share atau berbagi dengan teman. Menurut Haryati (2007:80) yang mengatakan bahwa Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, dimana pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang
prinsip saja dari materi yang telah diajarkan sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi (kompetensi) peserta didik. Waktu yang diperlukan relatif singkat, kurang dari 15 menit. Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe think pair share disertai kuis dan dibantu dengan bahan ajar berupa LKS. Setelah pembelajaran dengan model Pair Share selesai dilaksanakan, maka diakhir pembelajaran Guru akan memberikan kuis kepada peserta didik untuk melihat hasil belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1). Bagaimanakah perkembangan hasil belajar siswa selama diterapkan model Pair Share disertai kuis pada siswa kelas X SMAN 14 Padang. 2). Apakah hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model Pair Share disertai kuis lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMAN 14 Padang. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimen dengan rancangan penelitian Random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 14 Padang tahun pelajaran 2015/2016, dan terpilih sampel X.5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.4 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuis dan tes akhir berbentuk esai. Sebelum dilakukan tes akhir, soal terlebih dahulu di uji cobakan di SMAN 9 Padang. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal uji coba, diperoleh = 0,84 r tabel = 0,388, sehingga soal reliabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t dengan pengolahan data digunakan bantuan software MINITAB. Kriteria pengujian berpedoman pada Syafriandi (2001: 4). HASIL DAN PEMBAHASAN Kuis dalam penelitian ini digunakan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kuis diadakan setiap
pertemuan sebanyak 4 kali pertemuan. Kuis pertama diikuti oleh 30 siswa, kuis kedua diikuti oleh 27 siswa, kuis ketiga diikuti oleh 32 siswa, dan kuis keempat diikuti oleh 31 siswa di kelas eksperimen. Adapun perkembangan hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata Nilai Kuis Siswa Setiap Pertemuan Kuis I II III IV Rata -rata 91,3 98,5 74,7 99,7 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil belajar dari nilai kuis siswa mengalami peningkatan dan penurunan. Hal ini disebabkan pada kuis pertama dan kuis kedua materi pelajaran tentang sifat-sifat bentuk pangkat dan merasionalkan bentuk akar telah ada pengetahuan awalnya di SMP sehingga hasil belajar siswa meningkat. Pada kuis ketiga dengan materi logaritma hasil belajar siswa mengalami penurunan, hal ini dimungkinkan karena materi logaritma belum pernah dipelajari saat di SMP sehingga pengetahuan awal siswa belum ada. Pada kuis keempat nilai kuis siswa kembali mengalami peningkatan dengan materi fungsi (pemetaan) yang telah ada pengetahuan awalnya di SMP. Setelah proses penelitian dilaksanakan pada kedua kelas, maka untuk melihat hasil belajar siswa dilakukan tes akhir. Adapun hasil belajar dilakukan tes akhir. Pada kelas eksperimen diikuti oleh 32 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 30 orang siswa. Adapun hasil tes akhir siswa seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata dan Simpangan Baku dari Skor Tes Akhir Kelas X ( ) S X Sampel min maks Eksperim 71,5 17,5 100 40 en Kontrol 58,5 17,9 82 24 Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas Kontrol, dan simpangan baku pada kelas eksperimen lebih kecil dari kelas kontrol. Ini berarti hasil belajar siswa kelas kontrol lebih beragam dibanding kelas eksperimen. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas dimana semua perhitungan digunakan software MINITAB. Untuk uji normalitas pada eksperimen dan
kontrol diperoleh P-value lebih besar dari taraf nyata α = 0,05 yaitu 0,647 dan 0,058. Hasil uji homogenitas diperoleh adanya irisan selang kepercayaan pada kedua sampel, jadi dapat disimpulkan sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Untuk uji hipotesis, diperoleh P-value = 0,002. Karena P-value < dari α = 0,05 maka hipotesis diterima. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas X SMAN 14 padang. Pembelajaran dengan Think Pair Share disertai Kuis memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada soal tes akhir. Berikut salah satu contoh jawaban siswa yang benar : Gambar 1. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Eksperimen. Gambar 1 dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen sudah mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan sifat-sifat logaritma dengan benar. Berikut salah satu contoh jawaban siswa yang belum mampu menyelesaikan soal : Gambar 2. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Kontrol. Gambar 2 dapat dilihat bahwa siswa kelas kontrol tidak dapat menyelesaikan soal logaritma.
Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa Pair Share disertai kuis ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa: 1). Perkembangan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share disertai kuis mengalami flukstuasi karena materi pelajaran yang berbeda setiap pertemuan. 2). Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional di SMAN 14 Padang. DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman, Mulyono.2010. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Syafriandi. (2001). Analisis Statistika Infrensial dengan Menggunakan Minitab. Padang: UNP. Trianto. (2009). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Prima Jeksen, Rolla. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP. Padang.