LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart penelitian Mulai Pembuatan menara air Pemasangan pipa dan emiter Pengambilan data Pengukuran parameter Analisis Selesai
Lampiran 2. Layout jaringan irigasi tetes Keterangan: Lubang udara Tabung marihot (sumber air) Kran pengatur debit Pipa pembagi Pipa lateral Volume tabung = 70 liter Tinggi menara = 70 cm Diameter lubang udara = 0,5 inci Diameter pipa lateral = 0,5 inci Diameter pipa utama = 1 inci yang digunakan filter rokok AM dan selang infus Spasi lateral = 40 cm Spasi emiter = 40 cm Panjang pipa utama = 25 cm Panjang pipa pembago = 80 cm Panjang pipa lateral = 150 cm Pipa utama
Lampiran 3. Konstruksi jaringan irigasi tetes TAMPAK DEPAN Keterangan : 1. Pipa lubang udara 2. Tabung air 3. Pipa pembagi 4. 5. Menara SKALA : 1 : 10 SATUAN : cm DIGAMBAR : FRISKA MARIA P. PRODI : TEP KET FP-USU TGL : 19-10-2009 DIPERIKSA : EDI SUSANTO KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI TETES A4 33
TAMPAK ATAS Keterangan : 1. Tabung air 2. Pipa lubang udara 3. Pipa utama 4. Pipa pembagi 5. Pipa lateral 6. SKALA : 1 : 10 SATUAN : cm DIGAMBAR : FRISKA MARIA P. PRODI : TEP KET FP-USU TGL : 19-10-2009 DIPERIKSA : EDI SUSANTO KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI TETES A4 34
TAMPAK SAMPING Keterangan : 1. Pipa lubang udara 2. Tabung air 3. Kran 4. Pipa utama 5. Pipa lateral 6. 7. Menara SKALA : 1 : 10 SATUAN : cm DIGAMBAR : FRISKA MARIA P. PRODI : TEP KET FP-USU TGL : 19-10-2009 DIPERIKSA : EDI SUSANTO KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI TETES A4 35
Lampiran 4. Kadar air tanah sebelum dan sesudah penelitian Kadar air tanah sebelum penelitian (%) Kadar air tanah (%) 18,38 18,33 18,30 18,42 18,36 18,40 Rata-rata 18,36 Contoh perhitungan kadar air tanah sebelum penelitian % KA = BTKU BTKO BTKO X 100 % 327,21 276,62 = x100% 276,62 KA = 18,38 % Kadar air tanah sesudah penelitian (%) Kadar air tanah (%) 38,09 37,96 38,10 38,17 37,80 37,83 Rata-rata 37,98 Contoh perhitungan kadar air tanah sesudah penelitian % KA = BTKU BTKO BTKO X 100 % 536,48 388,54 % KA = X100% 388,54 KA = 38,07 %
Lampiran 5. Data debit tertampung selama tiga jam Satu jam pertama Debit tertampung (ml) 1150 1300 1300 1450 1080 1270 Rata-rata 1258,4 Satu jam kedua Debit tertampung (ml) 1100 1200 1240 1360 1000 1150 Rata-rata 1175 Satu jam ketiga Debit tertampung (ml) 1200 1200 1330 1380 1100 1150 Rata-rata 1226,7
Lampiran 6. Perhitungan daerah terbasahi menurut rumus Satu jam pertama W 0,22 = x 0,0031(70) = 0,0079 x 1,05 0,94 1,2584 0,17 = 0,0083 m Satu jam kedua W 0,22 = x 0,0031(70) 0,94 1,175 0,17 = 0,0079 x 1,03 = 0,0082 m Satu jam ketiga W = 0,0031(70) x 0,94 1,2267 0,17 = 0,0079 x 1,04 = 0,0082 m W rata-rata = 0,0082 m
Lampiran 7. Data daerah terbasahi menurut pengamatan di lapangan Satu jam pertama Daerah terbasahi (m) 0,073 0,075 0,076 0,080 0,071 0,074 Rata-rata 0,075 Satu jam kedua Daerah terbasahi (m) 0,076 0,075 0,080 0,082 0,072 0,073 Rata-rata 0,076 Satu jam ketiga Daerah terbasahi (m) 0,074 0,075 0,078 0,079 0,071 0,068 Rata-rata 0,074 0,075 + 0,076 + 0,074 W rata-rata = 3 = 0,075 m
Lampiran 8. Perhitungan koefisien keseragaman irigasi Satu jam pertama xi = 1150 + 1300 + 1080 + 1300 + 1450 + 1270 X = Cu = 7550 ml/jam 7550 6 = 1258,4 ml/jam xi x = 108,4 + 41,6 + 178,4+ 41,6 + 191,6 + 11,6 = 573,2 ml/jam 573,2 = 100 1 7550 = 92,40 % Satu jam kedua xi = 1100 + 1240 + 1000 + 1200 + 1360 + 1150 = 7050 ml/jam X = 7050 6 = 1175 ml/jam xi x = 75 + 65 + 175 + 25 + 182 + 25 = 550 ml/jam CU = 100 550 1 7050 = 92,20 %
Satu jam ketiga xi = 1200 + 1330 + 1100 + 1200 + 1380 + 1150 X = = 7360 ml/jam 7360 6 = 1226,7 ml/jam xi x = 26,7 + 103,3 + 126,7 + 26,7 + 153,3 + 76,7 = 513,4 ml/jam 513, 4 CU = 100 1 7360 = 93,02 % Cu rata-rata = 92,40 + 92,20 + 93,02 3 = 92,54 %
Lampiran 9. Data dan perhitungan penyebaran irigasi tetes Kedalaman air meresap ke dalam tanah (m) Satu jam pertama Kedalaman air meresap (m) 0,105 0,109 0,110 0,112 0,103 0,106 Σ 0,655 y Ed = 100 1 d Σd = 0,655m d = 0,109 m d d = 0,004 + 0,001 + 0,006 + 0 + 0,003 + 0,003 = 0,017m 0,017 Ed = 100 1 0, 655 = 97,40 % Satu jam kedua Kedalaman air meresap (m) 0,103 0,105 0,106 0,110 0,100 0,101 Σ 0,625 Σd = 0,625 m d = 0,104 m d d = 0,001+ 0,002 + 0,004 + 0,001 + 0,006 + 0,003 Ed = 0,017 m 0,017 = 100 1 0, 625 = 97,18 %
Satu jam ketiga Kedalaman air meresap (m) 0,105 0,110 0,109 0,115 0,104 0,106 Σ 0,649 Σd = 0,649 m d = 0,108 m d d = 0,003 + 0,001 + 0,004 + 0,002 + 0,007 + 0,008 = 0,025 m 0,025 Ed = 100 1 0, 649 = 96,15 % Ed rata-rata = 97,40 + 97,28 + 96,15 3 Ed = 96,95 %
Lampiran 10. Porositas tanah Komponen porositas Ukuran diameter ring (cm) 7,0 tinggi ring (cm) 4,8 volume (cm 3 ) 184,63 BTKO (gr) 276,62 Kerapatan zarah (gr/cm 3 ) 2,65 Kerapatan isi (gr/cm 3 ) 1,58 Porositas (%) 40,47
Lampiran 11. Foto pengamatan di lapangan Gambar 4. Tanah inceptisol Gambar 5. Menara dan tabung sebagai sumber air
Gambar 6. Jaringan irigasi tetes Gambar 7. Jaringan pipa lateral
Gambar 8. Pipa lateral 1 (L1) Gambar 9. Pipa lateral 2 (L2)
Gambar 10. Pengambilan sampel tanah untuk menghitung kadar air Gambar 11. Pengukuran daerah terbasahi
Gambar 12. Pengukuran kedalaman pembasahan