STUDI KOMPARASI KEMANDIRIAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK (TK) DI PROGRAM FULLDAY DAN REGULER NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI

STUDI KOMPARASI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK-ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK PROGRAM FULLDAY DAN REGULER

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

Studi Komparasi Perkembangan Sosial Anak Program Regular dan Program Full Day School

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu aspek perkembangan pada anak yang seyogyanya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

PEMAHAMAN BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ARVITA MAYASARI A

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KERJA KERAS DAN KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS VIII SMP N 1 PRACIMANTORO

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SALIMAH A

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI PENGAWASAN DAN KONDISI KERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SD N MOJOREJO 3 KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

PENGARUH LAMA BELAJAR DI RUMAH DAN SIKAP OTORITER ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJARSISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH BATURANCOLOMADU TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat,

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. perhatian, minat, dan kemampuan dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri

PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH RASA PERCAYA DIRI DAN INTENSITAS INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI ANAK JALANAN DI KOTA MADIUN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN MENGERJAKAN TUGAS RUMAH SISWA SD KELAS III SDN 2 TELAWAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

STUDI KOMPARASI KEMANDIRIAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK (TK) DI PROGRAM FULLDAY DAN REGULER NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini YULISTYAS DWIASMIRA A520080009 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK STUDI KOMPARASI KEMANDIRIAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK (TK) DI PROGRAM FULLDAY DAN REGULER Yulistyas Dwi Asmira, A 520 080 009, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 50 halaman Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian pada anak kelompok A di TK Fullday dan TK Reguler. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode komparatif. Populasi penelitian ini adalah anak-anak di TK-TK di Kecamatan Banyudono Boyolali. Sampel penelitian ini adalah anak-anak kelompok A di TKIT Al Hikam Banyudono Boyolali (Fullday) dan TK Aisyiyah Bendan Boyolali (Reguler). Teknik sampling penelitian ini menggunakan nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa angket. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan independent sampel t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemandirian anak kelompok A TKIT Al Hikam Banyudono dengan TK Aisyiyah Bendan Boyolali. TKIT Al Hikam Banyudono berada di skor 51,86 dan TK Aisyiyah Bendan Boyolali berada di skor 43 dengan selisih perbedaan skor sebesar 8,86. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemandirian antara anak-anak yang mengikuti TK program Fullday dengan anakanak yang mngikuti TK program Reguler dan anak-anak di TK Fullday lebih mandiri dari anak-anak di TK Reguler. Kata kunci: taman kanak-kanak (tk) program fullday dan reguler, kemandirian Pendahuluan Peran orang tua dalam mendidik anak sangatlah penting, karena lingkungan pertama yang dikenal anak adalah lingkungan keluarga. Sifat dan karakter anak terbentuk dengan adanya kebiasaan yang sengaja maupun tidak sengaja diajarkan oleh lingkungan keluarga terutama orang tua. Selain lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan sekolah juga turut berperan penting dalam membantu perkembangan anak. Pada lingkungan masyarakat anak akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, apabila lingkungan itu baik maka anakpun akan menjadi baik. Sebaliknya, apabila lingkungan sekitar anak tidak baik maka anakpun menjadi tidak baik. Dan pada lingkungan sekolah, guru adalah sosok yang sangat berperan dalam mendidik dan membantu perkembangan anak. Sebagian waktu anak dihabiskan disekolah, maka guru harus dapat memanfaatkan waktu untuk 2

membantu anak mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang semakin kompleks. Salah satunya membangun kemandirian anak. Kemandirian sangat penting bagi kehidupan manusia. Tidak hanya anak-anak, orang dewasapun memerlukan kemandirian dalam menjalani kehidupannya. Karena seseorang tidak selalu bergantung pada orang lain, beberapa situasi sesorang harus menghadapi masalahnya sendiri terutama dalam mengurus dirinya sendiri. Oleh karena itu kemandirian harus dibentuk sedini mungkin. Pada usia prasekolah menurut Kartono (Fadholi, 2011: 2), potensi yang harus dikembangkan adalah kemandirian, karena pada usia prasekolah ini anak sudah mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orang tuanya untuk memasuki suatu lingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan taman kanak-kanak atau teman bermain. Subrata (Fadholi, 2011: 2) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kemandirian yaitu kemampuan anak untuk melakukan aktivitas sendiri atau mampu berdiri sendiri dalam berbagai hal. Menurut Supartini (Fadholi, 2011: 2), anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai berbagai potensi. Potensi-potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tersebut berkembang secara optimal. Tertunda atau terhambatnya pengembangan potensi-potensi itu akan mengakibatkan timbulnya masalah. Taman kanak-kanak adalah suatu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Beberapa tahun terakhir, banyak orang tua yang lebih memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah yang menyediakan program fullday. Alasan para orang tua menyekolahkan anak mereka di fullday school salah satunya karena fullday school memberikan kegiatan tambahan seperti kegiatan keagamaan dan kegiatan mengurus diri sendiri. Selain itu beberapa orang tua yang bekerja di luar rumah tidak ada waktu untuk mengurus anak mereka beralasan agar anak mereka bisa lebih mandiri saat ditinggal oleh orang tua. Terdapat beberapa perbedaan sekolah fullday dan sekolah reguler, diantaranya: 1) sekolah fullday lebih lama dibandingkan dengan sekolah reguler, yaitu pada umumnya sekolah dimulai pukul 07.30-10.30, sekolah fullday memulai kegiatannya dari pukul 07.30-15.00. 2) fullday school memiliki kegiatan yang lebih banyak dibandingkan regular school. 3) pada fullday school anak mendapat perhatian dan pengawasan penuh dari guru, sedangkan pada sekolah reguler jika sudah waktunya pulang sekolah anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tua karena orang tua yang sedang bekerja di luar rumah. Dengan demikian banyak orang tua yang tertarik untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah yang memiliki program fullday. Landasan Teori Menurut Chaplin (Desmita, 2011: 185) berpendapat bahwa kemandirian adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri. Kemandirian anak usia prasekolah adalah kemampuan anak untuk melakukan aktivitas sendiri atau mampu berdiri sendiri dalam berbagai hal dari hal-hal yang sederhana hingga mengurus dirninya sendiri dan juga anak sudah mulai belajar untuk memahami 3

kebutuhan dirinya sendiri (Fadholi, 2011: 12). Menurut Desmita (2011: 185), kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan. Menurut Masrun (Fadholi, 2011: 13), indikator kemandirian anak meliputi (1)Bebas, yaitu ditunjukan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri bukan karena orang lain, (2)Progresif, yaitu ditunjukan dengan usaha untuk mengejar berprestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta mewujudkan harapan-harapannya, (3)Inisiatif, yaitu adanya pemanfaatan berfikir dan bertindak secara orisinil, kreatif dan inisiatif, (4)Pengendalian diri, yaitu adanya perasaan mampu untuk mengatasi masalahnya, mampu mengendalikan serta mampu mempengaruhi lingkungan atas usahanya, (5)Kemampuan diri, yaitu mencakup rasa percaya diri terhadap kemampuan sendiri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemandirian anak, yaitu faktor interen dan faktor eksteren. (1)Faktor interen dalam kemandirian anak adalah anak itu sendiri. Artinya adanya kemauan dalam diri anak untuk dapat 14melakukan kegiatan berdasarkan keinginan dan inisiatif dirinya sendiri. (2)Faktor eksteren dalam kemandirian anak dibagi menjadi dua bagian yakni lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Dalam lingkungan keluarga, seluruh orang yang tinggal dalam rumah tersebut mendukung anak untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa bantuan orang lain tanpa lepas dari pengawasan orang dewasa. Di sekolah, guru adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam membantu perkembangan anak. Selain itu kurikulum atau kegiatan yang diberikan anak juga mempengaruhi perkembangan kemandirian anak. Mandiri atau tidaknya anak di sekolah dapat dilihat berdasarkan kegiatan yang dilakukan anak. Secara bahasa fullday berasal dari bahasa Inggris, full artinya penuh, dan day berarti hari. Maka fullday memiliki arti sehari penuh. Sedangkan fullday school mengandung arti sekolah yang diadakan sehari penuh. Artinya anak belajar di sekolah dari pagi hingga sore. Sistem fullday school adalah komponen-komponen yang disusun dengan teratur dan baik untuk menunjang proses pendewasaan manusia (peserta didik) melalui upaya pengajaran dan pelatihan dengan waktu di sekolah yang lebih panjang atau lama dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya berdasarkan konsep intregrated curriculum dan intregrated activity (Hilalah, 2012). TK fullday adalah tempat dimana anak dapat belajar sambil bermain sehari penuh. Namun tidak hanya belajar dan bermain, anak juga dibimbing untuk lebih mandiri dengan membiasakan anak melakukan kegiatan mengurus diri sendiri. Menurut Widani (2009: 23), TK reguler adalah tempat anak belajar menulis, membaca, berhitung dan keterampilan sekitar 2,5 jam dengan lingkungan yang cenderung beragam serta mata pelajaran dasar. Salah satu kegiatan mengajar ditentukan adanya jam belajar, dimana pada TK reguler memiliki jam belajar dari jam 7.30 sampai 9.30. Dengan demikian TK reguler adalah tempat dimana anak belajar sambil bermain dengan durasi waktu yang lebih sedikit yakni 2,5 jam. 4

Kerangka Penelitian Kemandirian merupakan bekal hidup yang sangat penting untuk menjalani kehidupan yang semakin kompleks. Kemandirian dapat dikenalkan sedini mungkin baik di rumah maupun di sekolah, peran lingkungan keluarga dan masyarakat sangat mendukung terhadap perkembangan kemandirian anak. Selain itu lingkungan sekolah juga berperan penting dalam membentuk kemandirian anak. Program sekolah fullday dan reguler memiliki beberapa perbedaan dalam penggunaan waktu pembelajaran. Alokasi waktu fullday pada umumnya dari 07.00-15.00, sedangkan reguler pada umumnya waktu yang digunakan lebih sedikit yaitu 07.00-11.00. dari uraian tersebut terdapat perbedaan yang signifikan dalam alokasi waktu dan menu pembelajaran. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian guna mencari perbedaan kemandirian antara anak yang mengikuti program fullday dan reguler. Hipotesis Ada perbedaan kemandirian antara anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak program fullday dengan anak yang tidak mengikuti program fullday (reguler) dan anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak program fullday lebih mandiri daripada anak yang tidak mengikuti program fullday (reguler). Metode Penelitian Menurut Sukmadinata (Yuliyana, 2011: 34-37) Jenis penelitian berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan 2 macam penelitian, yaitu (a)penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebabsebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terstruktur. (b)penelitian kualitatif didasarkan oleh konstruktivisme, yang memiliki pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode penelitian komparatif, yaitu sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu (Nasir, 1988: 68-69). Metode penelitian komparatif bersifat ex post facto. Artinya data dikumpulkan setelah kejadian berlangsung, kaitannya dalam penelitian ini adalah data diperoleh setelah angket dibagikan dan diisi oleh subjek. 5

Menurut Hadi (Fadholi, 2011: 31) metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang akan diselidiki. Penelitian ini menggunakan metode angket, dengan alat ukur skala berbentuk tertutup, artinya jawaban-jawaban dari pertanyaan telah disediakan sehingga subjek penelitian hanya memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Cara ini ditempuh dengan alasan agar jawaban tidak meluas dan akan berfokus pada tujuan pengukuhan serta memudahkan pelaksanaan penelitian. Instrumen Penelitian Menurut Winarsih (2010:32) dalam menyusun skala diperlukan langkah-langkah sebagai berikut (1)Menetapkan tujuan, tujuan penyusunan angket ini adalah untuk mengetahui kemandirian anak saat di rumah. (b)menentukan jenis/bentuk skala, jenis skala yang digunakan adalah angket tak langsung dengan jenis tertutup (Faisal, 1981: 5-6). Artinya responden dapat mengisi angket sesuai dengan pengamatannya pada subjek tertentu. Kaitannya dengan penelitian ini, orang tua sebagai responden dan anak sebagai subjek. (3)Pembuatan kisi-kisi skala, kisi-kisi skala dirumuskan berdasarkan indikator kemandirian anak menurut Masrun (Fadholi, 2011: 13) yang meliputi, bebas, prograsif, inisiatif, pengendalian diri dan kemampuan diri. (4)Pembuatan butir skala atau item angket, membuat butir skala berarti membuat item pertanyaan atau pernyataan, membuat petunjuk pengisian angket, dan membuat pedoman penskoran angket yang dikonsultasikan dengan pembimbing. Item tersebut terdiri dari item favourable dan item unfavourable. Menurut Fadholi (2011: 34-35), item favourable adalah item yang mengandung nilai-nilai yang mendukung terhadap pernyataan tertentu. Sedangkan item unfavourable adalah item yang mengandung nilai-nilai yang tidak mendukung terhadap satu pernyataan tertentu. (5)Penilaian skor skala, sistem jawaban untuk skala kemandirian anak dalam penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari 4 alternatif jawaban terhadap item yang terbentuk pernyataan yaitu: Tidak Pernah (TP), Kadang-kadang (KDG), Sering (SR) dan Selalu (SLL). Item-item tersebut terdiri dari item favourable dan item unfavourable. Nilai item favourable yang diberikan adalah (a)tidak Pernah (TP): 1, (b)kadang-kadang (KDG): 2, (c)sering (SR): 3, (d)selalu (SLL): 4. Sedangkan nilai unfavourable yang diberikan adalah (a)tidak Pernah (TP) : 4, (b)kadang-kadang (KDG): 3, (c)sering (SR) : 2, (d)selalu (SLL): 1. Teknik Analisi Data Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Alasannya, menurut Hadi (M. Fadholi, 2011) statistik perupakan cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisa data penelitian yang bewujud angka-angka. Lebih dari itu statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan yang benar dan mengambil keputusan yang baik. Metode analisis data yang diginakan dalam penelitian ini menggunakan metode statistik dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16,0 For Windows Program. 6

Selanjutnya metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk mencari perbedaan kemandirian anak pada kedua kelompok anak-anak yang mengikuti pendidikan TK yang diteliti, yakni fullday dan reguler. Analisis ini menggunakan independent sampel t-test. Hasil Penelitian Pada tanggal 10 Mei 2012, peneliti membagikan angket kepada anak kelompok A di TK IT Al Hikam Banyudono dan kelompok A di TK Aisyiyah Bendan. Angket diserahkan kepada guru kelas yang kemudian diberikan kepada anak saat pulang sekolah. Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2012 angket diambil dan peneliti mulai mengolah data. Anaisis data yang digunakan yaitu uji-t antar kelompok (independen sample t-test) dengan bantuan aplikasi SPSS 16,0 for windows program. Analisis uji-t dilakukan setelah analisis uji asumsi (uji normalitas sebaran dan uji homogenitas). Hasil analisis uji asumsi sebagai berikut (1)Uji normalitas sebaran bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya penyebaran dari variabel penelitian dalam populasi (Fadholi, 2011: 59). Kaidah aturan normalitas sebaran yaitu di atas 0,05 dinyatakan normal. Sebaran data kemandirian fullday dan reguler signifikansinya adalah 0,200, ini menunjukkan bahwa data tersebut normal. (2)Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama (Subekti, 2010). Kaidah aturan homogenitas yaitu di atas 0,05 berarti homogen. Sebaran data kemandirian fullday dan reguler signifikansinya 0,958, ini menunjukkan bahwa data tersebut homogen. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah independent sample t- test. Karena independent sample t-tes digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompok yang berbeda dan melihat signifikansinya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh mean dari kemandirian TK fullday sebesar 51,86 dan kemandirian TK reguler sebesar 43, dan signifikansinya adalah -4,357. Artinya ada perbedaan antara kemandirian fullday dengan kemandirian reguler. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi ada perbedaan kemandirian antara anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak program fullday dengan anak yang tidak mengikuti program fullday (reguler), dan anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak program fullday lebih mandiri daripada anak yang tidak mengikuti program fullday (reguler) teruji kebenarannya. Terdapat faktor yang melatarbelakangi kemandirian anak di sekolah, salah satunya yaitu banyaknya waktu yang dihabiskan di sekolah maka stimulus yang diberikan guru juga semakin banyak. Artinya anak TK yang mengikuti program fullday akan lebih mandiri karena waktu yang digunakan untuk melatih membiasakan dirinya melakukan kegiatan mengurus diri akan lebih banyak dibandingkan anak TK yang tidak mengikuti program fullday. 7

Pembahasan Hasil Analis Data Berdasarkan analisis data yang diperoleh, terdapat perbedaan kemandirian antara anak kelompok A di TK IT Al Hikam Banyudono dan anak kelompok A TK Aisyiyah Bendan, yaitu TK Al Hikam Banyudono berada di skor 51,86 dan TK Aisyiyah Bendan berada di skor 43 dengan signifikansinya sebesar -4,357. Skor TK fullday berbeda dengan skor TK reguler, maka kategorinya TK fullday dan reguler juga berbeda. Pada anak kelompok A TK fullday, tidak ada anak yang masuk dalam kategori Sangat Rendah. Hal ini menunjukkan bahwa anak mendapatkan stimulus dan dukungan yang baik untuk melatih kemandirian anak baik saat di sekolah maupun di rumah. Sedangkan pada anak kelompok A di TK reguler terdapat 6 anak yang masuk dalam kategori Sangat Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun di sekolah anak tidak mendapatkan waktu dan stimulus yang cukup untuk melatih kemandiriannya, pada saat di rumah orang tua memberikan stimulus yang cukup untuk melatih kemandirian anak, sehingga anak bisa lebih mandiri. TK fullday berada di skor 51,86 yang berarti masuk ke dalam kategori Tinggi dan TK reguler berada di skor 43 yang berarti masuk ke dalam kategori Sedang. Perbedaan waktu dan menu pembelajaran yang dimiliki kedua TK merupakan hal yang mempengaruhi perbedaan kemandirian tersebut. TK IT Al Hikam Banyudono (TK fullday) lebih memiliki banyak waktu untuk memberikan stimulus dan dukungan kepada anak, artinya anak lebih banyak mendapatkan kesempatan melakukan kegiatan untuk melatih kemandiriannya di sekolah dari pada di rumah. Sebaliknya, TK Aisyiyah Bendan (TK reguler) hanya memiliki waktu yang sedikit untuk melatih kemandirian. Selain itu menu pembelajaran yang diberikan juga porsinya berbeda, yakni menu pembelajaran di TK Aisyiyah Bendan (TK reguler) lebih sedikit dibandingkan dengan menu pembelajaran di TK IT Al Hikam Banyudono (TK fullday). TK IT Al Hikam Banyudono memiliki kegiatan yang dapat menstimulus kemandirian anak seperti membersihkan diri sendiri, merawat diri sendiri dan melakukan kewajibannya sendiri. Menanamkan kemandirian membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu selain rumah, sekolah juga merupakan tempat yang tepat untuk menanamkan kemandirian sejak dini. Menurut Kartono (Fadholi, 2011), potensi yang harus dikembangkan adalah kemandirian, karena pada usia prasekolah ini anak sudah mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orang tuanya untuk memasuki suatu lingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan taman kanak-kanak atau teman bermain. Kemandirian anak usia prasekolah adalah kemampuan anak untuk melakukan aktivitas sendiri atau mampu berdiri sendiri dalam berbagai hal dari hal-hal yang sederhana hingga mengurus dirninya sendiri dan juga anak sudah mulai belajar untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri (Fadholi, 2011). Di sekolah anak akan diajarkan bagaimana mengurus dirinya sendiri, diantaranya buang air sendiri, makan sendiri dan membereskan mainannya sendiri. Namun pada TK fullday, 8

terdapat kegiatan tambahan yakni mandi dan tidur siang. Tentu saja kegiatan mengurus diri sendiri yang dilakukan tidak hanya berlatih makan sendiri, buang air sendiri dan membereskan mainan sendiri namun anak juga dilatih mandi sendiri termasuk menggosok gigi dan memakai pakaian sendiri. Hal ini membuktikan bahwa anak TK yang mengikuti program fullday lebih dapat mengurus dirinya sendiri karena waktu yang digunakan untuk berlatih mandiri di sekolah lebih lama dibandingkan dengan anak Tk yang tidak mengikuti program fullday. Seperti yang diungkapkan oleh Nuraini (2011) dalam penenlitiannya yang berjudul Perbedaan Kematangan Sosial Anak Pra Sekolah Antara Sekolah Fullday dan Sekolah Reguler mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan kematangan sosial antara pra-sekolah anak belajar di hari penuh dan sekolah reguler. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah dengan program fullday lebih menjamin anak didiknya lebih matang dihampir dalam segala hal khususnya dalam hal kemandirian. Selain anak akan lebih siap memasuki pendidikan selanjutnya, anak juga siap menghadapi masalah kehidupan yang semakin kompleks. Dengan memiliki kemandirian sejak dini, akan memudahkan anak untuk menjalani masalah-masalah yang ada. Akan tetapi itu semua tidak lepas dari kendali orang tua atau pengasuh. Apabila di sekolah anak diajarkan untuk mandiri, sedangkan di rumah anak tidak diberi dukungan dan kesempatan untuk merealisasikannya, maka akan sia-sia saja. Akan tetapi, apabila orang tua atau pengasuh mendukung anak untuk dapat merawat dirinya sendiri, kelak anak sudah siap untuk menghadapi masalah-masalah yang akan datang. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1)Ada perbedaan kemandirian antara anak kelompok A di TK IT Al Hikam Banyudono dan anak kelompok A di TK Aisyiyah Bendan, (2)Anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) program fullday lebih mandirian dari pada anak yang tidak mengikuti program fullday (reguler). Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi ada perbedaan kemandirian antara anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak program fullday dengan anak yang tidak mengikuti program fullday (reguler), dan anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak program fullday lebih mandiri daripada anak yang tidak mengikuti program fullday (reguler) teruji kebenarannya. Implikasi Penelitian Kemandirian anak TK yang mengikuti program fullday lebih mandiri daripada anak TK yang mengikuti pendidikan regular, karena TK fullday memiliki waktu dan kurikulum yang lebih banyak dibanding TK regular. 9

Keberhasilan guru dalam menstimulus kemandirian anak tidak hanya tergantung pada bagaimana guru mempercayakan anak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan kemandirian anak, namun dengan membiasakan anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut juga menjadi salah satu faktor keberhasialan yang harus dilakukan. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka dapat disampaikan saransaran sebagai berikut (!)Bagi Guru, mendidik anak merupakan tanggung jawab guru sebagai orang tua anak di sekolah. Untuk mempersiapkan mental anak memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi anak harus dibekali ilmu pengetahuan yang sesuai dengan usianya. Membentuk kemandirian anak sejak dini merupakan hal yang sangat penting agar anak siap menghadapi masalahmasalah yang akan dihadapi pada pendidikan selanjutnya. (2)Bagi Orang Tua, meskipun anak sudah dididik saat di sekolah, sebaiknya dirumah anak diperhatikan perkembangan emosinya. Memberikan keparcayaan pada anak untuk melakukan kegiatan mengurus diri dengan diawasi orang tua adalah salah satu wujud kepedulian anak untuk membangun kemandirian anak tersebut. (3)Bagi Penyelenggara Pendidikan, hendaknya penyelenggara pendidikaan lebih memaksimalkan program sekolah dengan visi dan misi yang sudah ditentukan. Memaksimalkan kebutuhan anak terutama dalam hal kemandirian sesuai dengan harapan orang tua. 10

Daftar Pustaka Anjaryati, Fibriana. 2010. Pengembangan Program Fullday School Untuk Optimalisasi Perkembangan Anak. ( On line). http://kakadi.info/?p=368. Diakses pada 3 Februari 2012 pukul 09.38 WIB. Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Fadholi, Muhammad. 2011. Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah Ditinjau Dari Pola Asuh Demokratis. Skripsi. (tidak diterbitkan) Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. Faisal, Sanapiah. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional. Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik (Jilid 2). Yogyakarta: Andi Offset. Hartoto. 2009. Penelitian Deskriptif. (On line).http://www.penalaranunm.org/ index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html. diakses pada 1 Agustus 2012 pukul 08.36 WIB. Hilalah, Nur. 2012. Pengertian Full Day School. (On line). http://id.shvoong.com/socialsciences/ education/2245636-pengertian-day-school/ 03 Januari, 2012. Diakses pada tanggal 23 Februari 2012 pukul 12.20 WIB. Nasution. 1991. Metode Research. Bandung: Jemmars. Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nuraini, Nanik. 2011. Perbedaan Kematangan Sosial Anak Pra Sekolah Antara Sekolah Fullday Dan Sekolah Reguler. (On line).http://adln. fkm.unair.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=adlnfkm-adlnnaniknurai-2358. Diakses pada 23 Februari 2012 pukul 13.11 WIB. Rizka, Syahrul. 2010. Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Fullday School SMA Negeri 5 Malang. (On line). http://www.scribd.com/doc/59494968 /8/ Sejarah-dan-Pengertian-Fullday-School. Diakses pada 23 Februari 2012 pukul 13.54 WIB. Rochman, Taufiqur. 2012. Fullday School dan Kebebasan Anak. (On line). http://komunitaspendidikan.com/index.php/opini/full-day-school-dan kebebasananak/ 213. Diakses pada 19 Februari 2012 pukul 17.28 WIB. 11

Subekti, Trisno. 2011. Analisis Data dengan SPSS. (On line). http://trisnosubekti. com/ analisis-data-dengan-spss-uji-homogenitas/. Diakses pada 29 April 2012 pukul 07.32 WIB. Winarsih. 2010. Hubungan Pola Asuh Terhadap Kemandirian Belajar Anak di RA/BA Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. (tidak diterbitkan) Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Yuliana. 2011. Upaya Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Tradisional Goba k Sodor di Playgroup Maisyithoh Kedunglengkong Simo Boyolali. Skripsi. (tidak diterbitkan) Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan UMS. 12