TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM (STUDY KASUS DI BAPAS KELAS II MATARAM)

dokumen-dokumen yang mirip
ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DITINJAU DARI ASPEK KRIMINOLOGI (STUDY KASUS DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II KARANGASEM)

KEHARUSAN PENDAMPINGAN PENASEHAT HUKUM DALAM PENANGANAN ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

TINJAUAN YURIDIS TERKAIT FAKTOR DAN UPAYA MENANGGULANGI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI INDONESIA Oleh :

I. PENDAHULUAN. sangat strategis sebagai penerus suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia, anak

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha

KEBIJAKAN FORMULASI FUNGSI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. ada juga kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak. Anak yaitu seorang yang belum berumur 18 tahun dan sejak masih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan

I. PENDAHULUAN. Perubahan kehidupan manusia pada era globalisasi sekarang ini terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. harapan-harapan dari orang tua dan negara ini berada. Dapat dikatakan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN DALAM KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR)

Kebijakan Hukum Pidana Perlindungan Korban Perkawinan Terhadap. Kasus : Perkawinan Pujiono Cahyo Widianto. Dengan Lutviana Ulfah)

I. PENDAHULUAN. mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan-keterampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi,

TINJAUAN PUSTAKA. Upaya penanggulangan tindak pidana dikenal dengan istilah kebijakan kriminal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam diri manusia selalu terdapat ketidak puasan, oleh sebab itu ia akan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. khusus untuk melaporkan aneka kriminalitas. di berbagai daerah menunjukkan peningkatan.

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Barda Nawawi Arief, pembaharuan hukum pidana tidak

BAB II. kejahatan adalah mencakup kegiatan mencegah sebelum. Perbuatannya yang anak-anak itu lakukan sering tidak disertai pertimbangan akan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kasus pidana anak dibawah umur yang menyebabkan kematian, baik

JURNAL PENGANCAMAN SANKSI PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. dari masyarakat yang masih berbudaya primitif sampai dengan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dipersiapkan sebagai subjek pelaksana cita-cita perjuangan bangsa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dalam. dan tantangan dalam masyarakat dan kadang-kadang dijumpai

I. TINJAUAN PUSTAKA. suatu pengertian yuridis, lain halnya dengan istilah perbuatan jahat atau kejahatan. Secara yuridis

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur secara merata baik materiil maupun spiritual yang berdasarkan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. dapat timbul disebabkan oleh faktor- faktor penyebab, baik faktor intern

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perbuatan menurut Simons, adalah berbuat (handelen) yang mempunyai sifat gerak aktif, tiap

POLITIK HUKUM PIDANA DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun Peratifikasian ini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun kenakalan anak selalu terjadi. Apabila dicermati

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijaksanaan ( policy) merupakan kata istilah yang digunakan sehari-hari, tetapi karena

PENERAPAN DIVERSI TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI WILAYAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara hukum, menyebabkan kita akan dihadapkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan hasil pembagunan baik fisik maupun mental sosial. tanggungjawab dan bermanfaat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tindak pidana kriminal di samping ada pelaku juga akan

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK SEBAGAI SAKSI KORBAN KEKERASAN RUMAH TANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. perbuatan melanggar hukum.penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. segala kemungkinan yang dapat merusak baik fisik, mental dan spiritual anak.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Keberhasilan pembangunan

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PEMIDANAAN ANAK DI BAWAH UMUR

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

1.PENDAHULUAN. di zaman era reformasi ini sangat berpengaruh bagi. masyarakat, khususnya terpengaruh oleh budaya-budaya yang modernisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan pengarahan dalam rangka menjamin

KUALIFIKASI PENGEMBALIAN ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM KEPADA ORANG TUA/WALI (STUDI PUTUSAN PERKARA NO: 9/PID.SUS.ANAK/2016/PN.

KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN SPAMMING MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TETANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

I. PENDAHULUAN. Perhatian terhadap diri dan hakikat anak sudah dimulai pada akhir abad ke- 19, dimana anak

PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE. Oleh : Dheny Wahyudhi 1. Abstrak

hukum terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur

TINNERHA SISPAYERTY SITOMPUL

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dapat. merupakan ancaman bagi kehidupan bangsa dan Negara.

TINJAUAN TERHADAP DISKRESI PENYIDIK KEPOLISIAN TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM (STUDI KASUS DI KEPOLISIAN RESOR BADUNG)

Kebijakan Kriminal, Penyalahgunaan BBM Bersubsidi 36

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Pengaturan Tindak Pidana Perzinahan atau Kumpul Kebo

PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN SELAMA PROSES PERADILAN PIDANA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Pidana. Bagaimanapun baiknya segala peraturan perundang-undangan yang siciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya kejahatan dilakukan oleh orang yang telah dewasa,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi aktual yang belakangan ini telah menjadi perhatian bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berbunyi Negara Indonesia adalah Negara Hukum.

JURNAL REALISASI PEMENUHAN HAK ANAK YANG DIATUR DALAM KONSTITUSI TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM PROSES PEMIDANAAN.

Kajian yuridis terhadap tindak pidana pembunuhan disertai pemerkosaan yang dilakukan oleh anak ( studi kasus di Pengadilan Negeri Surakarta )

TINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP LEMBAGA PENYIARAN YANG MENYIARKAN KONTEN PORNOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak

I. PENDAHULUAN. Geng motor telah merajarela di Kota Bandung dan sangat meresahkan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

JURNAL IMPLEMENTASI HAK KORBAN UNTUK MENDAPATKAN RESTITUSI MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sebagai makhluk individual manusia memiliki kepentingan masing-masing

Kata kunci : Kebijakan Hukum Pidana, perlindungan, korban perkosaan

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PIDANA MATI TERKAIT KASUS NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR (Penelitian Di Pengadilan Negeri Denpasar)

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENJALANI PIDANA PENJARA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

I. PENDAHULUAN. tanpa ada satu pun aparat keamanan muncul untuk mengatasinya. Selama ini publik Jakarta

KEADILAN RESTORATIF DAN PEMENUHAN HAK ASASI BAGI ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR ( STUDI KASUS DI POLRES TABANAN )

DIVERSI TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, baik di lingkup domestik (rumah tangga) maupun publik.

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau tidak memperoleh kasih sayang, asuhan bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PEMIDANAAN TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA DITINJAU DARI RESTORATIVE JUSTICE

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

I. PENDAHULUAN. terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur didalam

I. PENDAHULUAN. dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh dan, berkembang, dan

PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN KEJAHATAN PADA TAHAP PENUNTUTAN DALAM PERSPEKTIF RESTORATIVE JUSTICE. (Studi Kasus Penganiyayaan di Kota Malang)

BAB I PENDAHULUAN. Anak Di Indonesia. hlm Setya Wahyudi, 2011, Implementasi Ide Diversi Dalam Pembaruan Sistem Peradilan Pidana

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam konteks Indonesia, anak adalah penerus cita-cita perjuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembicaraan tentang anak dan perlindungan tidak akan pernah

BAB III PENUTUP. mengambil kesimpulan sebagai berikut: dilakukan oleh anak-anak, antara lain : bentuk penanggulangan secara preventif yaitu :

Transkripsi:

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM (STUDY KASUS DI BAPAS KELAS II MATARAM) Oleh : Putu Yudha Cahyasena I Ketut Rai Setiabudhi I Made Tjatrayasa Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Anak sebagai salah satu aset pembangunan nasional patut dipertimbangkan dan diperhitungkan dari segi kualitas dan masa depannya. Tanpa kualitas yang handal dan masa depan yang jelas bagi anak, pembangunan nasional akan sulit dilaksanakan dan nasib bangsa akan sulit dibayangkan. Permasalahan anak merupakan hal yang menarik karena perilaku anak yang buruk mengancam setiap generasi muda suatu bangsa. Perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh anak disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya dampak negatif pergaulan, pesatnya perkembangan jaman, serta berubahnya gaya hidup masyarakat. Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana dan anak yang menjadi saksi pidana. Namun terlalu berlebihan apabila tindakan yang dilakukan oleh anak disebut dengan kejahatan, karena pada dasarnya anak memiliki kondisi kejiwaan yang labil, dimana proses kemantapan psikis menghasilkan sikap kritis, agresif dan menunjukan tingkah laku yang melanggar ketertiban umum. Kata kunci : Kriminologi, Anak, Anak Yang Berkonflik dengan Hukum. ABSTRACT Children as one assets national development should be considered and reckoned in terms of quality and its future. Without quality of being reliable and future clear for children, national development is difficult to enforce and the fate of people is hard to imagine. The problem is very interesting concurrent children bad threatening every the younger generation a nation. What unlawful the was caused by various factors including negative impact promiscuity, the growth of the times, and the peoples lifestyle. Children comes to the law is the son of conflict with law, son who is a the commission of a crime and son who is a witness criminal. But too much when act done by the son called with a crime, because basically child has the condition of psychological unstable, where the proceedings steadiness psychic produce critical attitude, aggressive and indicated behaviors that violating public order. Keywords: Criminology, Children, Children conflict with the law. 1

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Nasional Indonesia telah mempunyai arah dan tujuan yang jelas dan terarah, yaitu untuk mencapai suatu keadaan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara merata baik materiil maupun spiritual yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945. Dalam UUD NRI 1945 telah dijelaskan bahwa Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum ( Rechtsstaat), yaitu Negara Indonesia berdasar atas hukum (Rechtsstaat), dan tidak berdasarkan pada kekuasaan belaka (Machtsstaat). Seiring dengan perkembangan zaman, banyak peristiwa yang menarik perhatian masyarakat akhir-akhir ini, yaitu banyaknya anak yang melakukan tindak pidana. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan di BAPAS Kelas II Mataram diperoleh data dari periode Januari hingga Juli 2015 terdapat 117 orang anak yang berkonflik dengan hukum, dari jumlah tersebut terdapat 110 orang berjenis kelamin laki-laki sedangkan 7 orang berjenis kelamin perempuan. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh anak tersebut diantaranya pencurian sebanyak 66 orang, narkotika sebanyak 3 orang, senjata tajam 2 orang, laka lantas sebanyak 23 orang, penganiyaan sebanyak 8 orang, penadahan sebanyak 4 orang, aborsi sebanyak 3 orang, penggelapan sebanyak 1 orang, asusila sebanyak 7 orang. Anak merupakan subyek dan obyek dalam pembangunan nasional Indonesia, yang juga merupakan bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan khusus, memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang. Perbuatan melanggar hukum yang dilakukannya itu adalah semata-mata merupakan reaksi terhadap adanya tekanan / desakan dari dalam dan dari lingkungan si anak yang bersangkutan. 1 1 Romli Atmasasmita, 1985, Problem Kenakalan Anak/Remaja (Yuridis Sosio-Kriminologis), Armico, Bandung, hal 80. 2

1.2 TUJUAN Tujuan dari pembuatan artikel ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan hingga anakberkonflik dengan hukum dan untuk mengetahui upaya penangulangan terhadap tindakan anak yang menyebabkan anak tersebut berkonflik dengan hukum. II. ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian hukum empiris, yaitu suatu prosedur penelitian yang memandang hukum sebagai fenomena masyarakat dengan pendekatan structural dan umumnya terkuantifikasi. Dalam penelitian hukum empiris, hukum dikonsepkan sebagai suatu gejala empiris yang dapat di amati dalam kehidupan nyata. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 ANALISIS FAKTOR PENYEBAB ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM Anak kadang kala dalam melakukan interaksi didalam masyarakat melakukan perbuatan-perbuatan yang seharusnya tidak boleh ia lakukan. Sehingga ia harus berhadapan dengan hukum untuk menyelesaikan kasus yang dihadapi. Selain itu dengan adanya hukuman tersebut akan memberikan efek jera dan memberikan pelajaran bagi anak agar dimasa yang akan datang dapat berperilaku lebih baik dan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dalam perilaku anak yang melanggar hukum atau berkonflik dengan hukum terdapat faktor yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku anak yang cenderung mengarah ke tindakan negatif atau melanggar hukum, yaitu : 1. Faktor kurangnya kasih sayang dan pengawasan dari orang tua Kurangnya kasih sayang dan pengawasan dari orang tua dapat menyebabkan anak bertindak menyimpang demi mendapatkan perhatian kembali dari orang tuanya. 2. Faktor lingkungan pergaulan 3

Pergaulan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang anak, pergaulan yang dilakukan akan mencerminkan kepribadiannya baik itu positif maupun negatif. 3. Faktor masalah ekonomi Kesulitan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak yang disebabkan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi menyebabkan anak berusaha sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. 4. Faktor pendidikan anak Pendidikan anak merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak. Pendidikan yang baik diharapkan mampu menjadikan anak sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbakti, serta mampu membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. 5. Faktor pengaruh media masa Kurangnya pengawasan terhadap film, bacaan dan gambar-gambar yang dikonsumsi oleh anak menyebabkan anak mudah untuk meniru hal negatif yang terkandung didalamnya. 2.2.2 UPAYA PENANGGULANGAN TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM Penanganan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum adalah bagian dari kebijakan atau upaya penanggulangan kejahatan karena tujuan utamanya adalah perlindungan anak dan mensejahterakan anak dimana anak merupakan bagian dari masyarakat. Kebijakan atau upaya penanggulangan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari upaya perlindungan masyarakat ( social defence) dan upaya mencapai kesejahteraan masyarakat (social welfare). 2 Menurut G. Pieter Hoefnagels, keterlibatan masyarakat dalam kebijakan penanggulangan kejahatan (criminal policy) sangat penting, karena kebijakan penanggulangan merupakan usaha rasional dari masyarakat sebagai reaksi terhadap hal. 2. 2 Barda Nawawi Arief, 2002, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 4

kejahatan. 3 Perbuatan yang menyebabkan anak berkonflik dengan hukum berkaitan erat dengan berbagai kegiatan yang dilakukan anak dalam masa pertumbuhan. Upaya penanggulangan anak yang berkonflik dengan hukum dilakukan secara terpadu dengan tindakan prevenif, tindakan penghukuman, dan tindakan kuratif. III. KESIMPULAN Faktor-faktor yang menyebabkan anak berkonflik dengan hukum terlihat seperti permasalahan biasa, namun dampak yang ditimbulkan dapat membuat anak menjadi pribadi yang mudah melakukan tindakan negatif tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya. Dalam proses penanggulangan anak yang berkonflik dengan hukum dapat melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat dan keluarga. Penanggulangan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum dapat dilakukan secara terpadu dengan tindakan preventif (pencegahan), tindakan hukuman dan tindakan kuratif (usaha penyembuhan). DAFTAR PUSTAKA Atmasasmita Romli, 1985, Problem Kenakalan Anak-Anak Remaja (Yuridis Sosio - Kriminologis), Armico, Bandung. Arief Barda Nawawi, 2002, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Marlina, 2009, Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Pengembangan Konsep Diversi dan Restoratif Justice, Refika Aditama, Bandung. 3 Dr. Marlina, S.H., M.Hum, 2009, Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Pengembangan Konsep Diversi dan Restoratif Justice, Refika Aditama, Bandung, hal 15. 5