BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diambil bisa berkualitas. c. Menurut K. R. Subramanyam dan John J. Wild (2010:79), laporan. pelaksanaan dan pengawasan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pokok atas berbagai macam bagian-bagiannya dan penelaahan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian analisis Laporan Keuangan. tentang definisi analisis laporan keuangan:

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Laporan Keuangan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan tata

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mempermudah investor dalam mengembangkan saham yang akan dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan a. Menurut Hanafi dan Halim (2003:49), laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya. b. Menurut Mahmudi (2007:1), laporan keuangan merupakan informasi yang disajikan untuk membantu stakeholder ( pemegang saham) dalam membuat keputusan sosial, politik, dan ekonomi, sehingga keputusan yang diambil bisa berkualitas. c. Menurut K. R. Subramanyam dan John J. Wild (2010:79), laporan keuangan merupakan produk dari proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standarakuntansi, insentif manajer, serta mekanisme pelaksanaan dan pengawasan. 2. Tujuan Laporan Keuangan Kemudian menurut PSAK No.1 dalam buku Putri Nugrahaningsih, SE. dan Dra. Palikhatun, M.Si.,Ak (2007: 1) Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, yang meliputi neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Laporan Arus 6

7 Kas), Catatan dan Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. 3. Jenis Jenis Laporan Keuangan Menurut K. R. Subramanyam dan John J. Wild (2010: 23) Secara umum laporan keuangan terdiri dari empat bentuk yang pokok yang biasa disajikan oleh perusahaan, yaitu (1) Neraca, (2) Laporan Laba Rugi, (3) Laporan Arus Kas, dan (4) Laporan Ekuitas Pemegang Saham. a. Neraca Persamaan akuntansi Aset = Kewajiban + Ekuitas merupakan identitas dari neraca. Aset meliputi sumberdaya yang dikendalikan olehperusahaan yang merupaan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan laba dimasa depan melalui aktivitas operasi. Untuk menjalankan aktivitasnya, perusahaan membutuhkan pendanaan.pendanaan berada padasisi kanan. Kewajiban merupakan pendanaan dari kreditur dan mewakili kewajiban perusahaan, klaimkreditur atas asset. Sedangkan ekuitas merupakan total dari pendanaan yang diinvestasikan oleh pemilik modal dan akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak berdirinya perusahaan. b. Laporan LabaRugi Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan yang berisi mengenai rincian beban, rugi, dan keuntungan yang didapat perusahaan pada periode tertentu. Laba merupakan perkiraan atas

8 kenaikan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan dari pemegang ekuitas. c. Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar bagi akivitas operasi, investasi, dan pendanaan bagi perusahaan secaraterpisah selama periode tertentu.laporan arus kas disusun terutama dari neracaperusahaan perubahan-perubahan dari dua neraca perusahaan pada tahun yang berurutan (Putri Nugrahaningsih, SE. dan Dra. Palikhatun, M.Si.,Ak 2007:4). d. Laporan Ekuitas Pemegang Saham. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas asset perusahaan. 4. Karakteristik Laporan Keuangan Menurut Standard Akuntansi Keuangan (2009:5) Selain tujuan tersebut, akan lebih bermanfaat jika laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif yang dapat berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristk kualitatif utama, yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan, berikut penjelasan lebih lengkapnya: a. Dapat dipahami Kualitas laporan penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai.

9 b. Relevan Informasi memiliki kualitas yang relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa padamasa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. c. Materialitas Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. d. Keandalan Informasi yang memiliki kualitas andal (reliable) jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur atau disajikan secara wajar. e. Penyajian Jujur Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau informasi disajikan secara wajar. f. Substansi mengungguli bentuk Jika informasi dimasukkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut

10 perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi danrealitas ekonomi danbukannya bentuk hukumnya. g. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dankeinginan pihak tertentu. h. Pertimbangan sehat Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan pada kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. i. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. j. Dapat Dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan poisi dan kinerja perusahaan. 5. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut K. R. Subramanyam dan John J. Wild (2010: 4) Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan yang betujuan umum dan data-data yang berkaitan

11 untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Sedangkan menurut Putri Nugrahaningsih, SE. dan Dra. Palikhatun, M.Si.,Ak (2007: 6) Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya ialah untuk mengetahui prospek dan resiko perusahaan atau tingkat kesehatan. Ada tiga bagian penting dalam menganalisis laporan keuangan(k. R. Subramanyam dan John J. Wild, 2010:16), yaitu : a. Analisis profitabilitas (profitability analysis) Merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya yang melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitasnya, b. Analisis Risiko (risk analysis) Merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya. Analisis resiko dinilai penting untuk analisis ekuitas baik untuk mengevaluasi keandalan dan daya tahan kinerja perusahaan maupun untuk mengestimasi biaya modal perusahaan dimasa depan. c. Analisis Arus Kas

12 Merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang bagaimana implikasi pendanaan perusahaan dimasa yang akan datang. 6. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Menurut Hanafi M Mamduh dan Halim Abdul (2003:6) tujuan analisis laporan keuangan ditujukan untuk menentukan arah analisis, batasan-batasan dalam analisis, dan hasil yang diharapkan. Laporan keuangan ditujukan untuk menganalisis terhadap hal-hal, antara lain : a. Investasi Saham Sertifikat saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan.investor bisa membeli, menahan, dan kemudian menjual saham tersebut. Menjual saham berarti melepas kepemilikan perusahaan dan dengan demikian melepas hak-hak yang melekat pada saham. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan (return) yang diharapkan untuk massa mendatang. Apabila tingkat keuntungan perusahaan naik, tetapi resiko perusahaan juga naik, maka perusahaan tidak akan menarik lagi bagi pihak investor dan calon investor. Jika tambahan keuntungan naik dan itu dikompensasi pada tambahan resiko yang muncul maka perusahaan akan menarik lagi. Pada umumnya investor tidak menyukai risiko (risk averse ), sehingga faktor tingkat keuntungan dann resiko harus

13 dipertimbangkan bersama-sama untuk menentukan menarik tidaknya suatu perusahaan. Analisis risiko dapat difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikanya kemampuan memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode masa mendatang. b. Pemberian Kredit Tujuan pokok dari analisis ini ialah menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut. Jangka waktu pinjaman juga akan berpengaruh terhadap tujuan dan lingkup analisis keuangan. Pinjaman jangka pendek berfokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya pada saat jatuh tempo.sedangkan pinjaman jangka panjang berfokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek dan menengah serta kemampuan menjaga profitabilitas perusahaan. c. Kesehatan Pemasok Perusahan yang tergantu kepentingan pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus menerus, analisis dari pihak perusahaan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi pemasok, kondisi keuangan,

14 kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo. d. Kesehatan Pelanggan Perusahaan akan memerlukan informasi laporan keuangan pelanggan pada saat perusahaan akan memberikan penjualan kredit. Analisis dilakukan berdasarkan besar kecilnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan dan lain-lain. e. Kesehatan Perusahaan ditinjaudari Karyawan Karyawan barangkali akan tertarik untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk untuk memastikan apakah perusahaan tersebut memiliki prospek keuangan yang bagus. Beberapa faktor yang bisa dianalisis ialah profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan (cash generating ability) f. Pemerintah Pemerintah melakukan analisis keuangan ialah untuk menentukanbesarnya pajak yang dibayarkan, atau menentukan tingkat keuntungan wajar bagi suatu industri yang diatur (regulated industry), tingkat keuntungan biasanya ditentukan oleh pemerintah dengan menambahkan beberapa presentase diatas biaya modalnya, bila perusahaan tersebut akan go public.

15 g. Analisis Internal Pihak internal perusahaan yang bersangkutan untuk menetukan sejauh mana perusahaan akan berkembang. Informasi yang didapat akan digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi prestasi manajemen. h. Analisis Pesaing Kondisi keuangan pesaing dapat dianalisis oleh pihak perusahaan untuk menentukan seberapa kuat pesaing dari perusahaan yangbersangkutan. Informasi yang diperoleh akan digunakan sebagai penentuan strategi perusahaan. i. Penilaian Kerusakan Analisis keuangan dapat dipakai untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan. Misalnya sebuah perusahaan telah mengasuransikan barang dagangannya, dan pada suatu saat barang tersebut terbakar, analisis keuangan yang dilakukan oleh pihak asuransi ialah menentukan besarnya kerusakan yang dialami yang mana informasi tersebut akan digunakan untuk menentukan besarnya ganti rugi yang akan diberikan. 7. Metode dan Teknik Analisis Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga data dilihat perubahan dari masing-masing pos tersebut bila dibandingkan dengan alat pembanding lainnya.misalnyadiperbandingkan

16 dengan laporan keuangan yang dianggarkan atau laporan keuangan perusahaan lainnya. Tujuan dari metode dan teknik analisis laporan keuangan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak yang membutuhkan agar an Keuangan :36) ada dua metode analisis yang diunakan antara lain: a. Metode analisis horizontal (metode analisis dinamis) Adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laoran keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. b. Metode analisis vertikal (metode analisis statis) Adalah analisis terhadap laporan keuangan hanya terhadap satu periode, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan, sehingga keadaan keuangan hanya diketahui pada saat itu juga tanpa mengetahui perkembangannya. 8. Alat Analisis Laporan Keuangan a. Analisis Laporan Keuangan Komparatif Menurut (K. R. Subramanyam dan John J. Wild (2010: 34) Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari

17 tahun ke tahun. Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas yang berurutan Rasio-rasio atau data-data keuangan yang telah dihitung untuk suatu perusahaan dibandingkan dengandata masa lalu dengan perusahaan lain agar diperoleh suatu interpretasi yang lebih baik(putri Nugrahaningsih, SE. dan Dra. Palikhatun, M.Si.,Ak, 2007:10). b. Analisis Laporan Keuangan Common size Analisis common-size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca (Hanafi dan Halim 2003:70). Laporan common size berguna untukmembandingkan pelaporan antar perusahaan, karena pelaporan keuangan dalam perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common-size. Perbandingan antar perusahaan dengan laporan common-size dapat menekankan komposisi dan distribusi pos. Keterbatasan laporan common-size untuk analisis antar perusahaan ialah terjadinya kegagalan dalam mencerminkan ukuran relative perusahaan yang dianalisis (K. R. Subramanyam dan John J. Wild, 2003:38). c. Analisis Rasio Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas(k. R. Subramanyam dan John J. Wild 2003:40).

18 Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio (K. R. Subramanyam dan John J. Wild 2003:42). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan Rasio ialah : bersikap objektif, tidak boleh menggunakan angka yang salah, dan tidak boleh menggunakan angka-angka yang tidak berguna. Pada dasarnya analisis rasio dikelompokan menjadi lima macam kategori : 1. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya (K. R. Subramanyam dan John J. Wild 2003: 42). a. Rasio Lancar ( Current Ratio) Rasio lancar digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Rasio lancar =

19 Rasio yang rendah menunjukan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yangtidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. b. Rasio Cepat ( Quick Ratio ) Rasio cepat merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban dengan tidak memperhitungkan persedian (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Rasio Cepat = Angka yang terlalu tinggi pada persediaan menunjukan indikasi kelebihan kas atau piutang, sedangkan angka yang terlalu kecil menunjukan resiko likuiditas yang tinggi. c. Rasio Kas ( Cash Ratio) Rasio ini menunjukan aktiva lancar yang paling likuid dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Rasio ini membandingkan total kas dan setara kas dan investasi jangka pendek dengan total hutang lancar. Rasio Kas =

20 2. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas ialah rasio yang mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 221). Aktivitas yang rendah pada tingkat kegiatan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya kelebihan dana yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut (Hanafi dan Halim 2003:78) a. Rasio Perputaran Piutang Rasio perputaran piutang menunjukan berapa lama yang dibutuhkan untuk perusahaan dapat melunasi utangnya (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Perputaran piutang = Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. b. Rasio Perputaran Persediaan Tingkat perputaran persediaan yang tinggi menunjukan dana yang diinvestasikan pada persediaan efektif menghasilkan laba (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Perputaran Persediaan = Apabila tingkat perputaran persediaan tinggi maka hal itu menujukan perusahaan dalam keadaan yang baik, perputaran

21 persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan (Putri Nugrahaningsih, SE. dan Dra. Palikhatun, M.Si.,Ak2003 :27 ). c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimilliki perusahaan (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Perputaran Aktiva Tetap = Semakin tinggi rasio ini maka semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. d. Rasio Total Aktiva Rasio ini menghitung efektifitas penggunaan total aktiva (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Semakin tinggi rasio maka semakin baik manajemen dalam mengelola aktiva tetap, apabila rasio rendah maka manajemen harus mengevaluasi strategi, pemasaran dan pengeluaran modalnya. Perputaran Total Aktiva =

22 3. Rasio Solvabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya, perusahaan yang tidak solvable ialah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dari total asetnya (Hanafi dan Halim 2003:81) Ada 3 rasio yang dapat dihitung dengan rasio solvabilitas : a. Rasio total hutang terhadap total asset Apabila rasio tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan leverage keuangan yang tinggi akan meningatkan rentabilitas modal saham (ROE) dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun, maka rentabilitas modal akanmenurun dengan cepat pula. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset = b. Rasio Time Interest Earned Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan laba sebelum bunga pajak..apabila rasio rendah maka manajemen harus meninjau ulang kebijakan yang telah dilakukan.

23 c. Fixed Charge Coverage Rasio fixed charge coverage mengukur kemampuan peusahaan dalam membayar beban total, termasuk biaya sewa (Hanafi dan Halim 2003: 82). Sewa diperhitungkan karena dalam hal ini sewa bukanlah hutang tetapi sewamerupakan beban tetap dan mengurangi kemampuan hutang perusahaan. Beban tetap tersebut memiliki dampak yang sama dengan beban bunga. Fixed Charged Coverage = 4. Rasio Profitabilitas Merupakan rasio yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pendapatan perusahaan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 221). a. Profit Margin Rasio ini merupakan rasio untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Profit Margin = Apabila profit margin tinggi hal itu berarti kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat tertentu.

24 Profit margin yang rendah menandakan penjualan yang dialami juga terlalu rendah. Rasio yang terlalu rendah menunjukan ketidak efisienan manajemen. b. Return On Total Aset Return On Total Aset (ROA) rassio yang menunjukan kemampuan perrusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). ROA = c. Return On Equity Return on Equity merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasar modal saham (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Rasio ini dilihat dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ini memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat leverage keuangan. ROE =

25 5. Rasio Pasar Rasio pasar merupakan rasio yang mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku. Rasio ini bertujuan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan (Kieso, Weigant, dan Warfield, 2011: 222). Ada 2 metode dalam menghitung rasio pasar : a. Price Earning Ratio Perusahaan diharapkan memiliki prospek yang baik akan memiliki PER yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Dari sisi investor, PER yang terlau tinggi tidak menarik karena harga saham mungkin tidak akan naik lagi, yang berarti memperoleh capital gain lebih kecil. PER = b. Dividen Yield Ratio Dividend yield ratio merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh investor. Pada umumnya perusahaan yang memiliki prospek yang baik memiliki dividend yield yang rendah, Karenasebagian besar dividen akan diinvestasikan kembali, dan juga karena dividen yang tinggi (PER) yang mengakibatkan dividen yield menjadi rendah.

26 Dividend Yield = c. Dividen Pay-out Ratio Rasio ini menunjukan bagian dari laba yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali keperusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi akan memiliki rasio pembayaran yang rendah, sebaliknya jika perusahaan yang tingkat perutmbuhannya rendah maka akan memiliki rasio yang tinggi. Dividen Pay-out Ratio =

27 9. Kelemahan dan Kelebihan Analisis Laporan Keuangan Kelebihan dan kekurangan analisis laporan keuangan harus memperhatikan keterbatasan dari laporan keuangan itu sendiri. Menurut Sofyan Safri dalam bukun (2006:203) antara lain: a. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan. Oleh karena itu kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah. b. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. Akan tetapi kita juga harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan dan situasi ekonomi. c. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan. d. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain, maka perlu diingat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka, misalnya prinsip akuntansi. e. Laporan keuangan hasil konsolidasiatau hasil konversi mata uang asing perlu mendapatkan perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja timbul karena masalah kurs atau konversi atau metode konsolidasi.

28 Sedangkan kelebihan analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri antara lain: a. Hasil analisis laporan keuangan dapat membuka tabir kesalahan pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting, dan kesalahan jurnal. b. Kesalahan lain yang disengaja, misalnya : tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak wajar, menghilangkan data, dan lain sebagainya.