BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PRAKTEK PEMBERIAN BONUS PADA PRODUK SIMPANAN BERKAH PLUS (DEPOSITO MUDHARABAH) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB IV Efektifitas Penerapan Absensi Fringer Print dan Pemberian Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

V GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM BMT FAJAR MULIA. tahun 1993 berdirilah sebuah lembaga keuangan mikro yang bernama

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB II GAMBARAN UMUM BMT FAJAR MULIA CABANG BANDUNGAN. Mardlotillah. Sumber dana diperoleh dari infaq 12 orang, kemudian

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

BAB II PROFIL PT. BANK RIAU CABANG BANGKINANG. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB II KONDISI UMUM BMT AL HIKMAH UNGARAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Al Hikmah. swadaya masyarakat yang tumbuh dan berkembang di wilayah kecamatan

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. VI.1. Sejarah Singkat Unit Simpan Pinjam Swamitra Pekanbaru

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pemakai.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan 2

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV ANALISIS MEKANISME DAN UPAYA PENINGKATAN SISUKA (SIMPANAN SUKARELA BERJANGKA) DI BMT BUS

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Surya Tegowanu

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan)

BAB III. 1. Sejarah Berdirinya BMT Amanah Insani Surabaya. para pendiri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para pengusaha

II. PT. BANK GANESHA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum KJKS Cemerlang Weleri

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA HASANAH GENUK SEMARANG A. Sejarah BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang BMT Mitra Hasanah sebagai lembaga keuangan syariah

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB II GAMBARAN UMUM BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) AL- AITTIHAD RUMBAI PESISIR PEKANBARU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN UANG NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA


PENGAWAS. Created by LIZZA SUZANTI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. perusahaan Di indonesia milik Belanda salah satu perusahaan milik Belanda yang

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Kepala Badan. Subbagian Umum dan Kepegawaian. Bidang Aset. Subbidang. Administrasi Aset. Subbidang Mutasi Aset. Subbidang

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan Krisis Moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif harga bahan makanan dan input pertanian sejak pertengahan tahun 1997. Selama periode puncak harga krisis pangan di pasar ritel meningkat pada tingkat yang lebih tinggi hingga tiga sampai 25 kali lipat pertumbuhan harga sebelum krisis, telah mendorong sekelompok pemuda Kota Ungaran untuk membentuk lembaga usaha yang bertujuan untuk meringankan beban rakyat kecil akibat himpitan ekonomi dampak krisis moneter. Sehingga pada tanggal 24 Agustus 1998 setelah Peringatan Kemerdekaan RI ke 53 telah berdiri Lembaga Usaha yang diberi nama Koperasi Warung Taruna Sejahtera dengan kegiatan usaha penyaluran sembako khususnya penjualan beras murah dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementrian Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten Semarang No.: 007/BK/KWK.11.1/IX/1998 pada tanggal 23 September 1998. Tetapi pada perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada tahun 2000 koperasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih fokus pada usaha simpan pinjam dengan sistem syariah yang bertujuan untuk memberikan pelayaanan penguatan modal usaha mikro dan kecil yang diberi nama BMT Taruna Sejahtera yang telah mendapatkan pengesahan akte perubahan Badan Hukum No.: 019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000 tanggal 18 Februari 2000. 12

13 Usaha simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan koperasi, tetapi usaha tersebut belum dapat beroperasi dengan baik dan koperasi tidak mengalami pertumbuhan, sehingga pada awal tahun 2011, koperasi melakukan perubahan besar yang meliputi perubahan Manajemen Kepegawaian dengan menerapkan IMS (Incentive Manajemen System), perubahan sistem akuntansi dengan mengimplementasikan aplikasi Core Banking IBS Realtime serta memperluas jaringan kerja dengan membuka Kantor Kas diseluruh wilayah Kabupaten Semarang. Pada saat yang bersamaan diterbitkan pula produk-produk baru BMT seperti Simpanan Amanah yang berhadiah rejeki nomplok dan Simpanan Berkah dengan bagi hasil yang kompetitif serta Pembiayaan Manfaat yang benar-benar sangat bermanfaat bagi usaha ekonomi lemah di pasar maupun warung di kampung-kampung di wilayah kerja, dan telah mendapatkan pengesahan akte perubahan Anggaran Dasar Koperasi Simpan Pinjam Syariah dari Gubernur Jawa Tengah No.:035/PAD/XIV/IV/2015 pada tanggal 30 April 2015. Perubahan dari pola operasional lama ke pola operasional baru membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan simpanan yang semula pada tahun 2011 sebesar dua milyar meningkat menjadi 40 milyar pada akhir tahun 2014, sedang pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang semula pada akhir tahun 2011 sebesar 1,5 milyar tumbuh menjadi 35 milyar pada akhir tahun 2014 untuk 9.235 orang usaha ekonomi lemah. Sedangkan pertumbuhan asset yang semula pada awal tahun 2011 sebesar 3,9 milyar menjadi 45 milyar rupiah di akhir tahun 2014.

14 Disamping perubahan pola operasional, pada RAT tahun 2012 pada tanggal 27 April 2013 Kantor Pusat BMT Taruna Sejahtera yang semula masih kontrak di Jl. HOS Cokroaminoto No.416 Ungaran pindah menempati gedung baru milik sendiri di Jl. Gatot Subroto No.133 Mutiara Ungaran Square Kav.3 Ungaran. Visi dari BMT Taruna Sejahtera adalah mewujudkan BMT Taruna Sejahtera sebagai Lembaga Keuangan Syariah yang mampu melayani kebutuhan modal usaha bagi anggota guna menunjang kesejahteraan bersama yang diridhoi Allah SWT. Sedangkan misi dari BMT Taruna Sejahtera adalah: 1. Pemberdayaan usaha ekonomi ummat khususnya ekonomi lemah di wilayah Jawa Tengah. 2. Menyelenggarakan usaha simpan pinjam untuk melayani anggota sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi. 3. Menjalankan usaha simpan pinjam yang sesuai prinsip syariah dengan efektif, efisien dan transparan. 3.2. Bidang Usaha Perusahaan Sebagai lembaga keuangan yang berbadan hukum, pada tahun ketigabelas BMT Taruna Sejahtera berupaya untuk mengembangkan unit simpan pinjam syariah yang beroperasi di wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya melayani berbagai produk simpanan maupun produk pembiayaan. Produk-produk yang dilayani selama ini adalah: 1. Simpanan Amanah Simpanan Amanah adalah simpanan anggota yang dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja BMT sesuai

15 kebutuhan anggota, yang dikelola secara halal sesuai syariah. Simpanan Amanah tidak terikat oleh jangka waktu dan merupakan embrio dari simpanan sukarela anggota. Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam usaha produkif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan umat. Simpanan Amanah mulai diperkenalkan pada bulan Januari 2011 sebagai pengganti simpanan sukarela yang sebelumnya telah digunakan di BMT Taruna Sejahtera. 2. Simpanan Berkah Simpanan Berkah adalah simpanan berjangka anggota yang merupakan investasi dengan waktu satu, tiga, enam dan 12 bulan. Diperuntukkan bagi anggota BMT yang ingin berinvestasi secara halal sesuai dengan syariah. Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan umat. Sistem bagi hasil dari simpanan berkah adalah diterima setiap bulan. 3. Simpanan Berkah Discounted (Dibayar Dimuka) Simpanan berkah discounted adalah simpanan berjangka anggota yang merupakan investasi dengan waktu satu, tiga, enam dan 12 bulan. Diperuntukkan bagi anggota BMT yang ingin berinvestasi secara halal sesuai dengan syariah. Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan umat. Sistem bagi hasil dari simpanan berkah adalah diterima di awal setoran.

16 4. Pembiayaan Manfaat Pembiayaan Manfaat adalah fasilitas pembiayaan atau pinjaman guna memenuhi kebutuhan modal anggota untuk usaha produktif maupun konsumtif yang dikelola secara halal sesuai syariah dengan akad murabahah (Ba i Bitsaman Ajil) dan Qardul Hasan. Pembiayaan ini juga sebagai akad jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (margin) yang disepakati oleh kedua belah pihak. Cara pembayaran dan jangka waktu disepakati bersama, dapat secara angsuran. Disamping itu BMT juga menyalurkan pembiayaan Qordul Hasan(QH) yaitu pembiayaan yang bersifat sosial (non profit oriented) dimana nasabah tidak diberikan kewajiban memberikan bagi hasil atau mark up atas pembiayaan yang diberikan. 3.3. Fasilitas Perusahaan BMT Taruna Sejahtera memberikan beberapa keuntungan bagi yang telah menjadi anggota / nasabah. Adapun keuntungan menjadi anggota BMT Taruna Sejahtera adalah sebagai berikut: 1. Kenyamanan dan ketentraman hati, karena operasional BMT Taruna Sejahtera berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil. 2. Kemudahan dalam pelayanan, karena penyetoran, penarikan dan angsuran dapat dilayani di tempat (rumah, toko atau pasar). 3. Anggota bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan (pinjaman) untuk memperkuat modal usaha.

17 4. Anggota dapat memperoleh informasi saldo pada setiap hari kerja melalui telepon atau handphone atau bisa datang ke kantor BMT. BMT Taruna Sejahtera juga memberikan beberapa fasilitas bagi para karyawan antara lain: 1. Setiap karyawan mendapatkan gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan bensin / service dan transport, tunjangan fungsional dan tunjangan konfersi. 2. Setiap karyawan diberikan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan oleh perusahaan. BPJS Ketenagakerjaan ini meliputi tiga program yaitu: a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) b. Jaminan Kematian (JK) c. Jaminan Hari Tua (JHT) 3. Setiap karyawan diberikan jaminan kesehatan kelas kedua oleh perusahaan kecuali bagi karyawan yang telah mendapatkan jaminan kesehatan secara individu / mandiri. 4. Jenjang Karir Petugas Pemasaran dan Operasional 5. Account Officer (AO) yang menduduki peringkat pertama dan kedua dalam pencapaian target berhak mendapatkan bonus paket umroh gratis. 6. Manager, Kepala Kas, Supervisor, Administrasi, Operator dan Teller akan mendapatkan giliran bonus paket umroh gratis dengan cara diundi setiap tahun oleh Chief Executive Officer.

18 7. Setiap karyawan berhak mendapatkan cuti dan tetap mendapatkan gaji penuh setelah dikurangi dengan tunjangan fungsional dan pengajuan cuti minimal satu minggu sebelum masa cuti. Masa cuti dengan ketentuan yang berbeda adalah selama: 1) 12 hari untuk karyawan yang telah bekerja penuh dalam satu tahun. 2) 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan untuk karyawati yang hamil. 3) 7 hari untuk karyawan yang akan menikah. 4) 3 hari untuk karyawan yang anggota keluarganya meninggal. 3.4. Struktur Organisasi Berikut adalah nama-nama pengawas dan pengurus BMT Taruna Sejahtera berdasarkan hasil RAT tahun tutup buku 2014 adalah sebagai berikut: I. Pengawas Ketua Anggota : Bambang Sugiarto : Supratman dan Didik Budiono II. Pengurus Ketua Sekretaris Bendahara : Yahsun, S.E. : Jaka Santosa : Supriyadi

19 1. Chief Executive Officer (CEO) Posisi dalam organisasi adalah membawahi langsung General Manager, Manager Cabang, Kepala Kas, Supervisor dan Internal Audit. 1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah dibuat pengurus dan disetujui Rapat Anggota. 2) Menerima dan mempelajari keputusan dari pengurus. 3) Melaksanakan dan mensosialisasikan keputusan kepada semua karyawan dan pihak berkepentingan. 4) Mengevaluasi hasil realisasi keputusan dan bila diperlukan melaporkan kepada pengurus. 5) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran BMT Taruna Sejahtera dan rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi kepada pengurus. 6) Memproyeksi jumlah anggota yang dapat diraih untuk jangka panjang dan jangka pendek. 7) Menentukan sasaran investasi jangka panjang dan jangka pendek. 8) Merencanakan dan menyusun rencana kerja jangka panjang (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). 9) Mempresentasikan rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek kepada badan pengurus dan anggota.

20 10) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas wewenang manajemen. 11) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biayabiaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan. 12) Mengamankan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar terlindung dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan dengan cara: 13) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi operasional kantor wilayah masing-masing. 2. General Menejer (GM) Posisi dalam organisasi adalah dibawah Chief Executive Officer dan membawahi Manager Cabang, Kepala Kas, Account Officer, Teller dan Petugas Penagihan. 1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah dibuat Chief Executive Officer. 2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas wewenang manajemen. 3) Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan mempromosikan serta pemberhentian karyawan pada kantor cabang / kantor kas.

21 4) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biayabiaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan. 5) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat laporan secara periodik. 6) Membuat laporan pembiayaan yang meliputi: a) Jumlah dan jenis pembiayaan yang telah direalisasikan. b) Jumlah tagihan margin pembiayaan, menurut jangka waktu dan jenis jaminan. 3. Manager Cabang (MC) dan Kepala Kas (KK) Posisi dalam organisasi adalah dibawah General Manager dan membawahi Account Officer dan Teller. 1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah dibuat General Manager. 2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas wewenang manajemen. 3) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat laporan secara periodik. 4) Tercapainya target pemasaran baik funding maupun financing. 5) Terselenggaranya rapat bagian pemasaran dan terselesaikannya permasalahan di tingkat pemasaran. 6) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

22 4. Account Officer (AO) Unit kerja Account Officer adalah bagian pemasaran dan posisi dalam organisasi adalah di bawah Chief Executive Officer, General Maanager, Manager Cabang / Kepala Kas. 1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai dengan proses yang sebenarnya. 2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam rapat komite. 3) Membuat analisis pembiayaan secara tertulis dari hasil wawancara dan kunjungan lapangan. 4) Memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas pertanyaan saran peserta komite. 5) Membantu terselesainya pembiayaan bermasalah. 6) Memberikan masukan untuk pengembangan pasar dengan memberikan gambaran mengenai potensi pasar yang ada. 7) Menghimpun data-data yang diperlukan yang relevan dengan kebutuhan untuk pengembangan pasar. 8) Melakukan langkah-langkah secara terencana dan terkoordinasi dengan manager dalam kaitannya dengan pengembangan pasar. 9) Melakukan monitoring pasca dropping, untuk melihat ketepatan alokasi dana.

23 10) Melakukan monitoring terhadap angsuran anggota. 11) Melakukan peringatan baik secara lisan maupun tertulis anggota pembiayaan atas keterlambatan angsuran pembiayaan. 12) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan dan melakukan proses dropping. 5. Petugas Penagihan Unit kerja Petugas Penagihan adalah bagian pemasaran dan posisi dalam organisasi adalah di bawah Chief Executive Officer, General Manager, Manager Cabang / Kepala Kas. 1) Petugas penagihan harus membuat rencana penagihan harian / mingguan. 2) Tugas utama petugas penagihan adalah melakukan penagihan terhadap angsuran / pembayaran pembiayaan bermasalah. 3) Petugas penagihan harus menyiapkan peralatan administrasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan penagihan pembiayaan bermasalah. 4) Petugas penagihan harus membuat Laporan Kunjungan Nasabah Pembiayaan Bermasalah setiap hari kerja kepada General Manager. 5) General Manager harus menyampaikan Laporan Kunjungan Nasabah Pembiayaan Bermasalah setiap akhir bulan kepada Chief Executive Officer.

24 6) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai dengan waktunya. 7) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan dana yang disetorkan ke BMT. 6. Internal Audit (IA) Posisi internal audit dalam organisasi adalah dibawah Chief Executive Officer dan membawahi asisten auditor. 1) Memberikan hasil penilaian mengenai kelayakan dan kecukupan pengendalian di bidang operasional, keuangan, bidang pembiayaan dan kegiatan koperasi lainnya serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengendalian dengan biaya yang layak. 2) Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua kebijakan, ketentuan, rencana dan prosedur (yang tertuang dalam SE, SK, Memorandum dan SOP) BMT Taruna Sejahtera telah benar-benar dijalankan dan dipatuhi. 3) Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua harta milik BMT Taruna Sejahtera telah dipertanggungjawabkan dan dijaga dari semua kerugian. 4) Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa data informasi yang disajikan kepada manajemen BMT Taruna Sejahtera dapat dipercaya.

25 5) Melakukan penilaian mengenai kualitas pelaksanaan tugas tiap unit kerja dalam melakukan tanggung jawabnya. 6) Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan di bidang operasional, pembiayaan dan bidang lainnya. 7) Melakukan koordinasi dengan bagian akuntansi / pembukuan dalam hal pengarsipan bukti pembukuan, bilyet dan lain-lain yang berhubungan dengan transaksi harian. 8) Membuat laporan yang berkaitan dengan hasil pemeriksaan kegiatan di atas dan menyampaikannya kepada manager. 7. Teller Unit kerja teller adalah bagian operasional dan posisi dalam organisasi adalah dibawah supervisor kas dan general manager. 1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas. 2) Melakukan penghitungan kas pada pagi dan sore hari saat akan dimulainya hari kerja dan akhirnya hari kerja yang harus disaksikan oleh petugas yang berwenang. 3) Meneliti setiap keaslian uang masuk agar terhindar dari uang palsu. 4) Mengarsipkan laporan mutasi harian pada tempat yang aman. 5) Melakukan cross check antara mutasi harian dengan rekapitulasi manual. 6) Terselesainya laporan kas harian.

26 7) Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai sesuai dengan batas wewenang. 8) Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf maupun validasi. 9) Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk. 10) Menerima setoran dan penarikan tabungan dan menyerahkan slip kepada nasabah sebagai bukti. 8. Supervisor Kas Unit kerja supervisor kas adalah bagian operasional dan posisi dalam organisasi adalah dibawah Chief Executive Officer dan membawahi bagian pembukuan / akuntansi, layanan anggota dan teller. 1) Tersedianya daftar gaji dan slip gaji karyawan / karyawati. 2) Melakukan pengawasan terhadap anggota. 3) Mengagendakan dan membahas rencana kerja operasional, target kerja dan evaluasi secara keseluruhan serta permasalahan yang terjadi pada bagian operasional. 4) Meminta pihak tertentu yang memegang tanggung jawab dana untuk cepat menyelesaikannya, sesuai batas waktu.

27 9. Supervisor SDM & Umum Unit kerja supervisor SDM & umum adalah bagian operasional dan posisi dalam organisasi berada di bawah Chief Executive Officer dan membawahi administrasi SDM & umum. 1) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal umum, pengelolaan inventaris dan pembelian inventaris kantor. 2) Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal BMT. 3) Melakukan evaluasi terhadap jenjang karir, pengaturan mutasi, penetapan Job Description serta tindakan reward dan punishment kepada karyawan.