BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik berbasis e-government di Indonesia belum banyak

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Keluhan Masyarakat April Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E-GOVERNMENT

Analisis Keluhan Masyarakat Maret Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Rekapitulasi Keluhan / Pengaduan Masyarakat Januari Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat Desember Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2014

BAB II GAMBARAN UMUM

Diagram dan Tabel Media Keluhan Masyarakat Januari s/d Desember 2014

PENDAHULUAN. merencanakan pertumbuhan dan perubahannya (Catanese & Snider, 1988).

Analisis Keluhan Masyarakat September Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat Juli Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat Desember Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

PROJECT PROPOSAL SIAP 1

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pamong praja, maka penulis memberikan simpulan bahwa koordinasi yang

Analisis Keluhan Masyarakat Agustus Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat September Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah mengemban amanat

BAB V PENUTUP. keistimewaan bidang kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat. yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan. Pada

BAB 6 PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas

INFORMASI STANDAR PELAYANAN PENGADUAN RAKYAT ONLINE (PRODENPASAR) KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dan kekayaan sumberdaya yang dimilikinya. Pemberian otonomi kepada daerah. untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung 2016 FLOWCHART SOP LAPOR! LAPOR! Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat 1

PEDOMAN WAWANCARA I. 2. Apakah tata kelola transportasi di Kota Yogyakarta sudah responsif terhadap kebutuhan masyarakat?

REKAP (Respon Opini Publik) Januari-Desember 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

I. PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR BAB I

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan kajian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PENGADUAN ONLINE TERPADU (POT) KOTA BEKASI. I. Gambaran Umum

PKP2A III LAN. Membangun Daerah Melalui Blusukan via SMS. Rustan A. dan Fani Heru Wismono PKP2A III - Lembaga Administrasi Negara

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui observasi langsung, wawancara kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang penting dalam

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 21 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 333 TAHUN 2010 TENTANG

Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. otoriter juga dipicu oleh masalah ekonomi dan adanya perubahan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT. Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang tercantum didalam. UUD 1945 dan rencana pembangunan nasional.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR TAHUN : TENTANG PUSAT PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menjaga keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

CASCADING KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016

Diagram dan Tabel I. xiv

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR: 1265 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

Panduan Membuka Dan Mengelola Pos Pengaduan Pelayanan Publik

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab

1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dari masyarakat jika dibandingkan dengan tahun-tahun

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak. perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Luas Wilayah Ha / 127,78 km² (2,18% dari luas Bali) Terdiri dari 4 Kecamatan, 27 Desa dan 16 Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tersebut, aktivitas atau perbuatan itu dibedakan menjadi dua

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

Kebijakan. RPJMD (1 of 3) Arah Kebijakan (tahun)

Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT. Disampaikan Pada Acara Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1999, penelitian pada bidang akuntansi menyimpulkan betapa

STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik berbasis e-government di Indonesia belum banyak diterapkan, karena praktik pemerintahan yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan manajemen pemerintahan ini memerlukan pendanaan yang cukup besar, sehingga diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia, aparat pemerintah, dan kesiapan dari masyarakat. Fenomena pelaksanaan e-government di Indonesia saat ini sebagian besar baru berada pada tahap publikasi situs atau informasi oleh pemerintah melalui website, sehingga hanya tercipta komunikasi satu arah. Namun seyogyanya perlu diupayakan penerapan e-government yang menciptakan komunikasi dua arah seperti halnya dalam bentuk pelayanan pengaduan dengan berbasis IT (online) sehingga melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya. Salah satu wujud dari pelayanan publik yang berkualitas adalah dengan memberikan kebebasan kepada seluruh masyarakat dalam menyampaikan keluhan atau pengaduannya apabila terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi. Masyarakat tentunya mengharapakan pelayanan yang berkualitas dan mampu memenuhi setiap hak warga masyarakatnya dalam memperoleh pelayanan. Sehingga sejalan dengan hal tersebut, dalam pasal 36 dan 37 Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, dijelaskan bahwa organisasi penyelenggara pelayanan publik wajib menyelenggarakan pelayanan publik yang salah satunya harus memiliki pengelolaan pengaduan masyarakat.

2 Dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang baik sangat dibutuhkan dukungan sistem yang terintegrasi. Dinas Komunikasi dan Informatika yang ditunjuk sebagai pelaksana penanganan pengaduan masyarakat di Kota Denpasar dengan Surat Keputusan Walikota Denpasar Nomor 188.45/206/HK/2013 berinisiatif membuat sistem yang lebih cepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui pengaduan satu pintu berbasis online atau dikenal dengan Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar. Pengaduan ini terintegrasi dengan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Kota Denpasar, yang diterapkan pertama kali oleh Kota Denpasar untuk tingkat wilayah Kabupaten/Kota di Bali. Pengaduan Rakyat Online Denpasar merupakan sebuah upaya pengembangan e-government yang masuk dalam kategori interaktif. Dikembangkannya Pengaduan Rakyat Online Denpasar dilandasi pada permasalahan pengelolaan pengaduan yang belum terakomodasi secara cepat, tepat, dan bertanggungjawab. Dengan diterapkannya sistem ini, menjadikan informasi melalui media elektronik tidak hanya bersifat sepihak dari pemerintah ke masyarakat, tetapi sudah bersifat timbal balik dengan mengutamakan informasi dari masyarakat ke pemerintah sehingga menuntut aparat pemerintah untuk lebih responsif dan peka terhadap pengaduan dari masyarakat. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, terdapat berbagai sarana yang disediakan dalam mengakomodasi pengaduan dari masyarakat, dalam hal ini media berbasis online seperti twitter dan website mendominasi dibandingkan dengan sarana pengaduan lainnya. Ini menunjukkan bahwa animo masyarakat Kota Denpasar mulai terarah untuk menggunakan

Jumlah Pengaduan 3 perangkat komunikasi elektronik yang lebih efisien dalam menyampaikan informasi, pertanyaan, saran, maupun pengaduannya kepada aparat pemerintah. Tabel 1.1 Klasifikasi Jenis Pengaduan di Kota Denpasar Tahun 2014 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Layanan Publik Infrastruktur Lalu Lintas Kebersihan / Lingkungan Sosial dan Tenaga Kerja Lain-Lain Jumlah 189 154 74 37 16 113 Sumber Data: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, pengaduan yang masuk melalui Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar pada tahun 2014 sebanyak 594 pengaduan. Dapat dikatakan pengaduan terhadap layanan publik menempati urutan tertinggi yaitu sebanyak 163 pengaduan (meliputi: administrasi kependudukan, perijinan, layanan kesehatan, layanan PDAM, pungutan liar, dan city tour), kemudian mengenai infrastruktur sebanyak 154 pengaduan (meliputi: jalan rusak, trotoar rusak, fasilitas umum, jembatan rusak, dan pavingnisasi), lalu lintas sebanyak 74 pengaduan (meliputi: traffic light, balapan liar, parkir, cctv, dan kemacetan), kebersihan sebanyak 37 pengaduan (meliputi: ruang hijau, polusi, dan sampah), masalah sosial dan tenaga kerja sebanyak 16 pengaduan (meliputi: pemulung, calo, lowongan kerja, pengemis, dan agama), dan lain-lain sebanyak 113 pengaduan.

4 Dari rekapan 594 pengaduan tersebut, didominasi oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari Dinas Pekerjaan Umum sebanyak 74 pengaduan (meliputi: jalan rusak dan berlubang, pengerukan saluran, jalan banjir, kebersihan sungai, jalur resapan air, dan lain-lain), Dinas Perhubungan sebanyak 65 pengaduan (meliputi: kemacetan, traffic light, parkir liar, pelanggaran lalu lintas, rambu larangan, dan lain-lain), Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar sebanyak 49 pengaduan (meliputi: pembersihan sampah, lampu penerangan jalan, penebangan pohon, fasilitas umum yang tidak terawat, dan lain-lain), dan sisa 406 pengaduan ditujukan pada Dinas, Kecamatan, Kelurahan, dan Perusahaan Daerah lainnya di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. (Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar). Selama berjalan dua tahun lebih, pengelolaan pengaduan publik melalui sistem Pengaduan Rakyat Online Denpasar tersebut terlihat belum optimal dan belum berjalan efektif sesuai dengan standar pelayanan atau alur yang telah ditetapkan. Dari sejumlah pengaduan yang masuk yang difokuskan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 594 pengaduan, yang mendapat tindak lanjut pelaporan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebanyak 582 pengaduan dan 12 pengaduan belum mendapat tindak lanjut. Sedangkan tindak lanjut akhir penanganan pengaduan secara riil di lapangan belum mampu sepenuhnya dipublikasikan kepada pelapor. Sehingga dalam hal ini bentuk pertanggungjawaban dari aparat pemerintah kepada masyarakat sebagai pelapor, dalam menyelesaikan pengaduan di lapangan belum sepenuhnya dapat diterapkan. Ini dilandasi oleh berbagai faktor sehingga perlu kajian lebih mendalam, agar

5 pengelolaan pengaduan berbasis online dengan sistem satu pintu tersebut dapat terwujud secara komprehensif. Dalam alur Pengaduan Rakyat Online Denpasar terdapat empat pihak yang terlibat di dalamya diantaranya yaitu: pelapor, PRO Denpasar, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, dan pengawas. Kelemahan pengelolaan sistem pengaduan satu pintu berbasis online ini terlihat dari tidak adanya tim monev yang seharusnya disediakan sebagai pemantau yang bertugas mengawasi dan mengontrol penanganan pengaduan secara riil di lapangan. Hal ini diperlukan untuk menghindari kemungkinkan terjadinya pelemparan dan pelepasan tanggung jawab dalam penindaklanjutan pengaduan terkait. Kendala lainnya yang masih sering terjadi dalam pengelolaan pengaduan berbasis online adalah terjadinya keterlambatan klarifikasi pengaduan dari SKPD terkait. Dalam Peraturan Walikota Denpasar Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kota Denpasar dijelaskan bahwa paling lambat tiga hari kerja terhitung sejak pengaduan diterima, penyelenggara penanganan pengaduan harus melaksanakan identifikasi dan klarifikasi serta paling lambat tujuh hari kerja terhitung sejak pengaduan diterima, hasil penanganan pengaduan harus sudah disampaikan kepada pelapor. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu SKPD yang terintegrasi dengan Pengaduan Rakyat Online Denpasar (Dinas Pekerjaan Umum Denpasar), memaparkan bahwa salah satu kendala belum mampu terpublikasinya tindak lanjut pengaduan secara riil di lapangan adalah tidak dapat dikontrolnya pengaduan yang masuk secara menyeluruh sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.

6 Berangkat dari kondisi tersebut, untuk dapat mengetahui fenomena kelemahan pengelolaan pengaduan publik berbasis online melalui Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar seperti yang telah digambarkan sebelumnya, terkait secara logis dengan kendala yang dihadapi, diperlukan suatu studi analisis guna memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan sehingga kedepannya dapat dilakukan pembenahan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu : 1. Bagaimanakah pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online (PRO Denpasar) yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar? 2. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pengelolaan Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini berfokus pada bagaimana pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online pada PRO Denpasar. Dengan fokus data pengaduan tahun 2014 dengan lokasi penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika selaku dinas yang ditunjuk melalui Surat Keputusan Walikota untuk bertanggung jawab mengakomodir penanganan pengaduan masyarakat di Kota Denpasar serta beberapa SKPD yang berkaitan dengan penelitian ini.

7 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh gambaran secara aktual mengenai pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online pada PRO Denpasar dan kendala yang dihadapi oleh SKPD terkait dalam mengelola dan menerapkan pengaduan berbasis online tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Mengetahui secara teknis mengenai pengelolaan pengaduan pelayanan public berbasis online pada PRO Denpasar. b. Diharapkan dapat menjadi referensi/pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang pengelolaan pengaduan publik. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Daerah terkait pengelolaan pengaduan publik berbasis online dalam penerapannya sehingga dapat lebih akuntabel dan efektif. b. Diharapkan menghasilkan informasi kepada masyarakat umum mengenai pengelolaan pengaduan public berbasis online pada PRO Denpasar. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bab dalam penelitian ini terdiri atas lima bab. Pada BAB I yaitu menguraikan latar belakang permasalahan berupa belum optimalnya pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online pada PRO Denpasar,

8 yaitu tindak lanjut akhir penangan pengaduan secara riil di lapangan yang belum mampu sepenuhnya di publish kepada pelapor. Dari latar belakang tersebut penulis merumuskan permasalahan dengan membuat satu sub pertanyaan yang penulis fokuskan dengan batasan masalah. Dalam bab ini pula penulis menyampaikan tujuan serta manfaat dari penelitian ini. BAB II yaitu Tinjauan Pustaka, menguraikan kajian pustaka berupa karyakarya ilmiah serta teori manajemen pelayanan publik, konsep e-government, konsep new public service, konsep sistem informasi manajemen, dan konsep pengelolaan pengaduan masyarakat BAB III yaitu Metodologi Penelitian, menguraikan metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif eksploratif dengan teknik snowball sampling, serta menggunakan empat teknik pengumpulan data yakni: observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan triangulasi/gabungan. BAB IV yaitu Pembahasan, penulis menguraikan gambaran umum Kota Denpasar, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar serta beberapa jajaran SKPD yang terkait di dalamnya, serta menganalisa hasil temuan mengenai pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online melalui PRO Denpasar. BAB V yaitu Penutup yang menguraikan simpulan dari hasil penelitian terkait dengan sejauh mana keberhasilan pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online melalui PRO Denpasar dan rekomendasi berupa saran.