LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 3 TAHUN : 1983 SERI : D ====================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 1 TAHUN : 1983 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG : Menimbang : Bahwa untuk kelancaran penyelenggaran Pemerintah secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan Pembangunan, maka dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No.5 tahun 1979 tentang Pemerintah Desa dan Peraturan Manteri Dalam Negeri No.1 tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat Desa. Mendahului peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dipandang perlu untuk menetapkan Peratura Daerah Kabupaten Sumedang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat Desa di Wilayah Kabupaten Tingkat II Sumedang. Mengingat : 1. Undang-undang No.14 than 1960 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat; 2. Undang-undang No.5 tahun 1974, tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah; 3. Undang-undang No.5 tahun 1979, tentang Pemerintah Desa
(Lembaran Negara No.56 ; Tambahan Lembaran Negara No.3153); 4. Keputusan Presiden No.28 tahun 1980 tentang Penyempurnaan dan Peningkatan Fungsi Lembaga Sosial Desa menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 tahun 1981 tentang Pembentukan Lembaga Musyawarah Desa. Memperhatikan : a. Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 5 Nopember 1981 No.188.42/3911/PUOD tentang Penggunaan istilah dan penafsiran terhadap ketentuan dalam Undang-undang No. 5 tahun 1979 dan Peraturan/Keputusan Menteri Dalam Negeri sebagai pelaksanaannya; b. Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 11 Maret 1982 No.140/182 Pemdes, perihal Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG SUSUNAN ORGANISAS DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah adalah Perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta pembantu-pembantunya; b. Daerah adalah Kabupaten Tingkat II Sumedang; c. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; d. Bupati Kepala Daerah adalah Kepala Daerah Tingkat II Sumedang; e. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; f. Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasu didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai Organisasi Pemerintah terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia; g. Pemerintah Desa adalah pelaksana kegiatan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah yang terendah langsung dibawah Camat; h. Perangkat Desa adalah Pembantu Pemerintah Desa dalam pelaksanaan tugasnya; i. Dusun adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksana Pemerintah Desa; j. Lembaga Musyawarah Desa adalah Lembaga Permusyawaratan/Pemupakatan yang keanggotaannya terdiri dari atas Kepala-kepala Dusun, Pimpinan Lembaga-lembaga Kemasyarakatan dan Pemuka-pemuka Masyarakat di Desa yang bersangkutan; k. LKMD adalah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan yang merupakan wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan pelbagai kegiatan dalam rangka mewujudkan Ketahanan Nasional yang meliputi aspek-aspek idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama dan pertahanan keamanan;
l. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat Desa; SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA BAGIAN PERTAMA ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Pemerintah Desa terdiri dari : a. Kepala Desa; b. Lembaga Musyawarah Desa; c. Perangkat Desa; (2) Susunan Organisasi Lembaga Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b pasal ini terdiri dari : a. Ketua; b. Sekretaris; c. Anggota; (3) Jumlah anggota Lembaga Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf c pasal ini adalah sedikit-dikitnya 9 (sembilan) orang dan sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) orang tidak termasuk Ketua dan Sekretaris. (4) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c pasal ini terdiri dari : a. Sekretariat Desa, b. Kepala-kepala Dusun. a. Sekretariat Desa (5) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a pasal ini terdiri dari : a. Sekretariat Desa; b. Kepala-kepala Urusan. (6) Jumlah Kepala Urusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf b pasal ini terdiri dari : b. Kepala Urusan Pemerintahan;
c. Kepala Urusan Perekonomian dan Pembangunan; d. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat; e. Kepala Urusan Keuangan; (7) Bagan Susunan Organisasi Pemerintah Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (4) dan (5) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan. BAGIAN KEDUA KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 3 (1) Kepala Desa berkedudukan sebagai alat Pemerintah Pusat, alat Pemerintah Daerah dan alat Pemerintah Desa yang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (2) Kepala Desa memimpin tugas : a. Menjalankan Urusan Rumah Tangganya sendiri; b. Menjalankan Urusan Pemerintahan, Pembangunan, baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Daerah dan Kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Desa termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban di wilayah Desanya; c. Menumbuhkan serta mengembangkan semangat gotong royong masyarakat, sebagai sendi utama pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan Desa. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini Kepala Desa mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan Rumah Tangga Desanya sendiri; b. Menggerakkan partisipasi masyarakat dalam Wilayah Desanya; c. Melaksanakan tugas dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; d. Melaksanakan tugas dalam rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa; e. Melaksanakan koordinasi jalannya Pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat di Desa.
f. Melaksanakan Urusan Pemerintahan lainnya yang tidak termasuk dalam tugas sesuatu instansi dan tidak termasuk urusan Rumah Tangga Desanya sendiri. Pasal 4 (1) Lembaga Musyawarah Desa dalam Susunan Organisasi Pemerintah Desa merupakan wadah permusyawaratan/pemufakatan pemuka-pemuka masyarakat yang ada di desa; (2) Lembaga Musyawarah Desa mempunyai tugas untuk menyalurkan pendapat Masyarakat di desa dengan memusyawaratkan setiap rencana yang diajukan oleh Kepala Desa sebelum ditetapkan menjadi Keputusan Desa; (3) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini Lembaga Musyawarah Desa mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan musyawarah/mufakat dalam rangka penyusunan Keputusan Desa. Pasal 5 (1) Ketua Lembaga Musyawarah Desa dijabat oleh Kepala Desa karena jabatannya dan berkedudukan sebagai Pimpinan Lembaga Musyawarah Desa mempunyai fungsi membina kelancaran dan memperhatikan sungguh-sungguh kenyataan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat desa yang bersangkutan; (2) Sekretaris Lembaga Musyawarah Desa dijabat oleh Sekretaris Desa karena jabatannya, dan berkedudukan sebagai alat pelaksana administrasi mempunyai tugas menyiapkan segala kegiatan musyawarah/mufakat dan berfungsi melakukan pencatatan dan penyimpanan administrasi yang berhubungan dengan kegiatan musyawarah Desa; (3) Anggota Lembaga Musyawarah Desa yang terdiri dari Kepala-kepala Dusun, Pimpinan Lembaga Kemasyarakatan dan Pemuka-pemuka Masyarakat di Desa, bertugas untuk memperhatikan sungguh-sungguh kenyataan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat desa serta mempunyai fungsi menyalurkan dalam rapat Lembaga Musyawarah Desa.
Pasal 6 (1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur staf pembantu Kepala Desa dan memimpin Sekretariat Desa; (2) Sekretaris Desa mempunyai tugas menjalankan administrasi Pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di Desa serta memberikan pelayanan administratif kepada Kepala Desa; (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini Sekretaris Desa mempunyai fungsi : a. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan; b. Melaksanakan urusan keuangan; c. Melaksanakan Administrasi Pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan; d. Melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Desa, apabila Kepala Desa berhalangan melakukan tugasnya. Pasal 7 (1) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas Kepala Desa dalam wilayah kerjanya; (2) Kepala Dusun mempunyai tugas menjalankan kegiatan Kepala Desa dalam kepemimpinan Kepala Desa di wilayah kerjanya; (3) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini Kepala Dusun mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban di wilayah kerjanya; b. Melaksanakan Keputusan Desa di wilayah kerjanya; c. Melaksanakan kebijaksanaan Kepala Desa. (4) Jumlah Dusun disesuaikan dengan kebutuhan Desa yang bersangkutan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAGIAN KETIGA TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN Pasal 8 (1) Kepala Urusan berkedudukan sebagai pembantu Sekretaris Desa dalam bidang tugasnya; (2) Kepala Urusan mempunyai tugas melaksanakan kegiata Sekretariat Desa dalam bidang tugasnya; (3) Untuk menjalankan tugasnya Kepala-kepala Urusan melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Kepala Urusan Pemerintahan : a.1. Membantu Sekretaris Desa dibidang tugasnya; a.2. Melakukan persiapan untuk menyelesaikan masalah dibidang Pemerintahan Desa, kependudukan dan pertanahan; a.3. Melaksanakan ketertiban umum di wilayah Desanya; a.4. Melaksanakan dan mengadakan perpustakaan Desa; a.5. Menyusun laporan tentang seluruh kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, baik yang bersifat khusus maupun umum secara periodik dan tahunan; a.6. Memberikan penyuluhan hukum dan pelaksanaan serta pengamanan Peraturan-peraturan Daerah; a.7. Mempersiapkan bahan bagi penyusunan perencanaan Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran Keuangan Desa untuk diajukan ketingkat Kabupaten melalui Camat; a.8. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada Sekretaris Desa, tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya; a.9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa. b. Kepala Urusan Perekonomian dan Pembangunan : b.1. Membantu Sekretaris Desa dibidang tugasnya; b.2. Membina, mendorong dan mengembangkan perekonomian masyarakat dan prasarana perekonomian masyarakat;
b.3. Mengadakan administrasi pelaksanaan pembangunan desa yang dibiayai dengan anggaran desa, swadaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II, dana pembangunan dari Daerah Tingkat I dan Pemerintahan Pusat; b.4. Mengumpulkan, memelihara dan mengolah data serta menyajikan dokumentasi dan atau informasi; b.5. Mengadakan kerja sama dengan Kepala-kepala Dusun dalam wilayah Desanya; b.6 Menginfentarisir proyek-proyek yang dan/harus dibangun di tiap-tiap Dusun; b.7. Memberikan saran atau pertimbangan kepala Sekretaris Desa tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya; b.8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa. c. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat melaksanakan kegiatan sebagai berikut : c.1. Membantu Sekretaris Desa dibidang tugasnya; c.2. Mengkoordinasikan segala usaha dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik fisik maupun mental terutama bidang sosial,agama, pendidikan, kebudayaan, kebersihan, kesejahteraan rakyat dan kuburan umum; c.3. Mengadakan koordinasi dengan organisasi-organisasi sosial dan kepemudaan dalam rangka meningkatkan kegiatan masyarakat dan pembinaan generasi muda; c.4. Mengatur rekomendasi atau perijinan usaha sosial sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku; c.5. Memberikan saran-saran dan atau pertimbangan-pertimbangan kepada Sekretaris Desa tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya; c.6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa. d. Kepala Urusan Keuangan melaksanakan kegiatan sebagai berikut : d.1. Membantu Sekretaris Desa dibidang tugasnya;
d.2. Mengolah Administrasi Keuangan Desa, baik keuangan yang sumbernya dari swadaya, dari Daerah Tingkat II, dari Daerah Tingkat I dan dari Pusat; d.3. Membuat rencana Anggaran Desa baik rutin maupun pembangunan; d.4. Mengadakan penilaian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran Keuangan Desa; d.5. Memberikan sarana dan pertimbangan-pertimbangan kepada Sekretaris desa tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang perlu di ambil di bidang tugasnya ; d.6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa. e. Kepala Urusan Umum, melaksanakan kegiatan sebagai berikut : e.1. Membantu Sekretaris Desa di bidang tugasnya ; e.2. Menyelenggarakan pengadministerasian surat menyurat dan Administrasi Desa sebagaimana mestinya sesuai dengan Peraturan dan Perundangundangan yang berlaku ; e.3. Memelihara kebersiha, keindahan, kelengkapan kantor dan sekitarnya. e.4. Menyediakan data wilayah dalam bentuk monograpi dan data perkembangan kegiatan pembangunan di Desanya serta menyediakan peta wilayah dan struktur Organisasi Pemerintah Desa ; e.5. Membentuk laporan-laporan, baik laporan rutin maupun laporan Insidental yang diperlukan oleh Pemerintah atasannya, mengenai kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan di Wilayah Desanya ; e.6. Memberikan saran-saran dan atau pertimbangan-pertimbangan kepada Sekretaris Desa tentang langkah dalam tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya; e.7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
BAB III TATA KERJA PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 9 Dalam menyelenggarakan Pemerintah Desa, Pemerintah Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimakusd dalam Pasal 1 Peraturan Daerah ini menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi. Pasal 10 (1) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya Kepala Desa : a. Bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah melalui Camat; b. Memberikan keterangan pertanggungjawaban kepada Lembaga Musyawarah Desa sekurang-kurangnya satu kali setahun; (2) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Lembaga Musyawarah Desa melaksanakan rapat Lembaga Musyawarah Desa sekurang-kurangnya satu kali setahun; (3) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Sekretaris Desa bertanggung jawab kepada Kepala Desa; (4) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Kepala Dusun bertanggung jawab kepada Kepala Desa; (5) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Kepala Urusan bertanggung jawab kepada Sekretaris Desa. Pasal 11 (1) Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai penanggung jawab utama di bidang pembangunan, Kepala Desa dibantu oleh Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya; (2) Rencana pembangunan tersebut harus dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Lembaga Musyawarah Desa dan berlaku setelah mendapat pengesahan dari Bupati Kepala Daerah.
BAB IV KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Daerah ini disebut Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sumedang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dan Perangkat Desa. Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang mengatur mengenai Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat esa dan ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut teknis pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 15 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tingkat II Sumedang. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Ketua, ttd Sumedang, 22 Pebruari 1983 BUPATI KEPALA DAERAH II SUMEDANG ttd SLAMET SYAM SMHK Drs. H. KUSTANDI ANDOERAHMAN
Peraturan Daerah tersebut di atas disyahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 25-7-1983 Nomor : 188.342/SK.1063 Huk/1983. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT II JAWA BARAT Ttd H.A. KUNAEFI Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor : 3 tahun 1983 seri : D Sekretaris Wilayah/Daerah, ttd Drs. Denny Sugandi
LAMPIRAN : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor : 1 Tahun 1983 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DAN PERANGKAR DESA KEPALA DESA LEMBAGA MUSYAWARAH DESA SEKRETARIS DESA KAUR PEME- RINTA- HAN KAUR PER- EKONI- MIAN DAN PEMBA NGU NAN KAUR KESRA KAUR KEU- ANGA N KAUR UMUM KEPALA DUSUN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH II KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG SUMEDANG Ketua, ttd ttd SLAMET SYAM SMHK Drs. H. KUSTANDI ANDOERAHMAN
PENJELASAN UMUM : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dan Perangkat Desa di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang I. UMUM : Berdasarkan kepada Undang-undang Nomor 5 tahun 1979 tentang Pemerintah Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat Desa, maka untuk pelaksanaan lebih lanjut, perlu dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang sehingga mendapat penjelasan dalam pelaksanaannya dan mempunyai kekuatan serta kedudukan hukum yang pasti. Dengan disempurnakan dan ditetapkannya Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Perangkat Desa yang dihubungkan dengan bobot tugas yang demikian kompeks di tingkat Desa, maka diharapkan terjalinnya kerja sama yang baik diantara aparat dan Perangkat Desa, sehingga segala program Pemerintah dapat direalisir sebagaimana mestinya, tepat waktu dan tepat sasaran. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL BAB I : KETENTUAN UMUM Pasal 1 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 : Keanggotaan Lembaga Musyawarah Desa selain dari Kepala-kepala Dusun, juga pimpinan Lembaga Kemasyarakatan diantaranya ialah PPK,
Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 BAB III Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 BAB IV Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Organisasi Pemuda, Organisasi Kekuatan Sosial Politik dan Pemukapemuka Masyarakat Desa yang bersangkutan dipilih oleh masyarakat setempat. : TATA KERJA PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA : KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP