BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konten Non-Ilustrasi 5.1.1 Tifografi Typeface yang digunakan adalah jenis Zag. Zag memiliki karakteristik readability dan legibility yang baik. Selain itu edge tiap huruf yang tidak kaku. Dalam konteks ini, smart city merupakan sebuah perencanaan tata ruang kotak dimana desainnya merupakan sebuah framework yang bersifat kaku, namun kekakuan tersebut dapat menjadi bumerang ketika elemen manusia, alam dan waktu tidak begitu diperhatikan dalam perkembangan framework tersebut. Gambar 5.1 Tipografi Zag Regular 23
Gambar 5.2 Tifografi Zag Bold 5.1.2 Warna Warna digunakan untuk pengelompokan karakteristik smart city. Gambar 5.3 Color Chart 1. Warna abu-abu merepresentasikan smart city secara menyeluruh. Abu-abu pemberi tint dan shade pada warna primer.
2. Warna jingga merepresentasikan smart economy. Jingga merupakan warna yang muncul ketika otak berpikir dengan keras. Dalam konteks ini ekonomi merupakan sebuah kesatuan yang setiap aspek didalamnya saling terkait dan kompleks, para ekonom adalah orang-orang pintar yang menggunakan otaknya untuk berpikir mendalam atau keras untuk mengetahui atau memprediksi fenomena ekonomi. 3. Warna hijau merepresentasikan smart environment. Hijau merupakan warna yang identik dengan alam. 4. Warna coklat merepresentasikan smart governance. Coklat merupakan warna tanah yang subur. Dalam konteks ini demi mencapai smart city perlu diperhatikan dari akar atau dasarnya. Sebuah sistem pemerintahan yang baik merupakan salah satu faktor utama tercapainya objektif tersebut. 5. Warna kuning merepresentasikan smart mobility. Kuning merupakan warna yang identik dengan matahari. Dalam konteks ini, cuaca cerah adalah kondisi yang nyaman untuk beraktifitas. 6. Warna biru merepresentasikan smart living. Biru merupakan warna yang memberi rasa nyaman ketika dilihat. Dalam konteks ini, kenyamanan hidup masyarakat perlu diperhatikan demi tercapai kualitas hidup yang memadai. 7. Warna merah merepresentasikan smart people. Merah merupakan warna yang memiliki beberapa konotasi, seperti cinta, amarah, menggebu-gebu, seks dan passion. Dalam konteks ini, keambiguan warna merah digunakan sebagai simbol bahwa setiap orang pintar berdasarkan dirinya masing-masing. Namun sebuah energi yang bersifat universal yang dapat mengaitkan subjektifitas tiap manusia adalah passion. 5.1.3 Hasil Visual Non-Ilustrasi 5.1.3.1 Cover Cover merepresentasikan jumlah studi kasus yang terdapat dalam buku ini. Simbolsimbol yang digunakan merupakan representasi dari studi kasus yang bersangkutan.
Gambar 5.4 Cover 5.1.3.2 Karakteristik Smart City Halaman ini menggunakan sistem multigrid dengan penggunaan warna yang sesuai dengan kategori smart city yang bersangkutan.
Gambar 5.5 Karakteristik Smart City 5.1.3.3 Halaman Informasi Contoh Kasus Halaman ini mencakup konten yang bersifat lisan. Dirancang secara singkat dan padat, dan didesain menggunakan sistem multigrid sehingga tampilan halaman terlihat dinamis dan tidak terlalu kaku.
Gambar 5.6 Informasi Contoh Kasus 5.1.3.4 Halaman Interaktif Pembaca diajak untuk berpartisipasi dalam buku ini setelah membaca sebuah studi kasus. Pembaca diharapkan memikirkan studi kasus tersebut dan memberi tanda centang pada kotak karakteristik smart city yang menurut pembaca studi kasus tersebut memiliki karakteristik-karakteristik yang pembaca centang.
Gambar 5.7 Halaman Interaktif 5.2 Konten Ilustrasi 5.2.1 Warna Sistem warna yang digunakan ada dua; yaitu warna sephia dan warna asli shape visual. Dual-system ini digunakan guna memperjelas perbandingan dan penekanan antara situasi non-smart-city dengan situasi smart city. Kata kuncinya adalah retrofit. 5.2.2 Vektor
Vektor akan digunakan untuk memberikan penekanan pada informasi yang bersifat abstrak. 5.2.3 Hasil Visual Ilustrasi Gambar 5.8 Ilustrasi Sephia
Gambar 5.9 Ilustrasi 1 Gambar 5.10 Ilustrasi 2
5.3 Item Pendukung 5.3.1 Poster Media promosi ini ditempatkan pada toko buku yang menyediakan buku Smart City ini, baik pada saat promosi ataupun tidak. Gambar 5.11 Poster 5.3.2 Pembatas Buku
Media tambahan ini ditempatkan langsung didalam buku. Gambar 5.12 Pembatas Buku 5.3.3 Postcard Media promosi ini akan ditempatkan pada tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh target pembaca; seperti kafe, mall, perpustakaan, kampus dan toko buku. Gambar 5.13 Postcard