PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS (NH) DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 PULAU PUNJUNG Oleh: Rici Novita* ), Fazri Zuzano** ), Alfi Yunita** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research was background by student understanding of mathematical concept is still low. This matter seen at result learn class student mathematics of VII which enlist in class of VIII SMPN 1 Pulau Punjung School Year 2013 / 2014. He aim of this research model is to know the understanding of mathematical concept by applying model study with cooperative type NH accompanied by quiz better than student understanding of mathematical concept conventional study in class of VIII SMPN 1 Pulau Punjung. This type of this research is experiment. Research with random sampling techniques. Population in this research is all class student of VIII SMPN 1 Pulau Punjung school year 2013 /2014 except class VIII 1 representing preeminent class. The selected class of sampel is VIII 4 as experiment class and of VIII 5 as control class. Instrument used in this research is the tes of understanding of mathematical concept. Form of tes the used is form of esai with reliabilitas test is r 11 =0,92. Technique analyse data used in this test is t'. According to result of data analysis known that both class of sampel have normal distribution and is not homogeneous at real level = 0,05. Result of hypothesis test obtained by t'=3,73 bigger than t table =1,23 hence hypothesis at this research is accepted. So that can be concluded that student understanding of mathematical concept by applying model study with cooperative learning type NH accompanied by quiz better than student understanding of mathematical concept with conventional study in class of VIII SMPN 1 Pulau Punjung. Key word: math concept comprehension, Numbered Heads (NH), quiz PENDAHULUAN Peningkatan dan pengembangan mutu pembelajaran matematika merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan pada tiap jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep matematika yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasarat pemahaman konsep sebelumnya. 1
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran berikut media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Sampai saat ini masih banyak ditemui kesulitan siswa untuk mempelajari dan masih rendahnya hasil belajar matematika. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 15 April 2013 di SMPN 1 Pulau Punjung, terlihat bahwa pembelajaran matematika yang dilakukan masih terpusat pada guru, dimana guru menjelaskan materi, memberikan contoh soal dan latihan kemudian membahas latihan secara bersama. Guru sudah pernah menerapkan pembelajaran secara berkelompok tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam diskusi tidak terlihat kerjasama antar siswa, dan tanggung jawab individu siswa dalam kelompok juga tidak terlihat karena sebagian siswa hanya menunggu jawaban dari tamannya yang pandai, sehingga siswa tidak bisa mengembangkan pemahaman konsep nya sendiri. Masalah tersebut dapat diatasi dengan suatu model pembelajaran kooperatif dengan tipe Numbered Heads (NH). Numbered Heads (NH) pada dasarnya merupakan variasi kelompok, ciri khasnya adalah dengan menggunakan nomor kepala dan guru memilih secara acak nomor kepala siswa guna mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. Sehingga masingmasing anggota kelompok harus paham dengan hasil kerja dan bertanggung jawab terhadap hasil diskusi kelompok tersebut. Menurut Huda (2011: 138) langkah-langkah pembelajaran dengan tipe NH adalah: a. Siswa dibagi dalam kelompokkelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor. b. Guru memberikan tugas atau pertanyaan dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c. Kelompok berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. d. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok mereka. Sesuai dengan kutipan di atas cara ini dapat melibatkan semua siswa dan juga merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung 2
jawab individual dalam diskusi kelompok. Pada akhir pembelajaran akan diadakan kuis. Sebagai mana yang diungkapkan Haryati (2007: 80): Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, dimana pertanyaan itu hanya menanyakan halhal yang prinsip saja dari materi yang telah diajarkan sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat yang dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi (kompetensi) peserta didik. Pemberian kuis diakhir pembelajaran lebih kurang 10 menit, dengan kuis diharapkan memberi motivasi kepada siswa selama proses pembelajaran dan juga dapat memantau perkembangan pemahaman konsep matematis siswa setiap kali pertemuan. Selain itu kuis dalam penelitian ini juga digunakan sebagai patokan pemberian reward. Menurut Echols dan Shadily (2007: 485) Reward adalah ganjaran, hadiah. Ada dua skor yang biasanya terdapat dalam pembelajaran kooperatif, yaitu skor dasar dan skor kemajuan. Sesuai dengan Huda (2011: 187) skor dasar mencerminkan skor rata rata siswa pada hasil kuis sebelumnya dan skor kemajuan merupakan perubahan skor dasar ke skor yang baru. Adapun prosedur penskoran untuk kelompok kooperatif menurut Huda (2011: 188), yaitu: Langkah 1: Menetapkan skor dasar, setiap siswa diberi skor berdasarkan hasil kuis sebelumnya. Langkah 2: Menghitung skor kuis terkini, siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan materi pembelajaran terkini. Langkah 3: Menghitung skor kemajuan, siswa yang mendapat skor kemajuan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar merekaberdasarkan skala. Tabel 1. Kriteria Pemberian Poin Pengembangan (Kemajuan) Belajar Kriteria Keberhasilan Peroleha Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 1-10 poin di bawah skor dasar 1-10 poin di atas skor dasar Lebih dari 10 poin di atas skor dasar Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) Sumber: Huda (2011:188) n Poin 0 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan strategi pembelajaran tipe NH disertai kuis di kelas VIII SMPN 1 Pulau Punjung, dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis 3
siswa dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe NH disertai kuis lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konven-sional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Pulau Punjung. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Berliani (2012) dengan judul: Penerapan Kooperatif Learning Teknik Numbered Heads disertai Pembelajaran Aktif Course Review Horay untuk Menumbuh Kembangkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 29 Padang. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan 19 Agustus sampai dengan 8 September di SMPN 1 Pulau Punjung, adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Populasinya adalah semua siswa kelas VIII SMPN 1 Pulau Punjung yang terdiri dari tujuh kelas kecuali kelas VIII 1 yang merupakan kelas unggul. Penganbilan sampel dilakukan secara acak yaitu dengan undian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads (NH) disertai kuis dikelas eksperimen dan pembelajaran konven-sional di kelas kontrol. Variabel terikatnya adalah pemahaman konsep matematis siwa dari kedua kelas sampel. Instrument yang digunakan adalah tes akhir dengan reliabilitas 0,92, berarti soal memiliki reliabilitas tinggi. Data tes akhir dianalisis menggunakan uji t, untuk melihat hipotesis diterima atau ditolak. Hipotes dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads (NH) disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konven-sional. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads (NH) disertai kuis dapat meningkatkan rasa tanggung jawab individu siswa terhadap dirinya sendiri dan kelompoknya. Peningkatan ini disebabkan karena siswa dituntut saling bekerja sama dan berbagi ilmu pengetahuan antara siswa yang pandai 4
dengan siswa yang kurang pandai, dimana untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok siswa dipilih secara acak sehingga semua siwa harus siap sedia. Kuis yang diberikan disetiap pertemuan selain untuk melihat perkembangan pemahaman konsep matematis juga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, karena kuis juga sebagai patokan untuk pemberian reward. Dari hasil kuis, dapat diketahui bahwa pemahaman konsep matematis siwa mengalami naik turun. Hal ini dikarenakan tingkat kesulitan disetiap pertemuan berbedabeda. Dari hasil tes akhir siswa, dapat dilihat bahwa pemahaman konsep matematis siwa kelas eksperimen lebih baik dari pada siswa kelas kelas kontrol. Ini dapat dilihat pada saat mengerjakan tes siswa kelas kontrol lebih banyak melakukan kesalahan dibandingkan dengan siswa kelas eksperimen. Contoh hasil jawaban siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1: Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Dari jawaban pada Gambar 1, terlihat siswa sudah mamapu mengelompokkan objek menurut sifat-sifatnya serta sudah dapat menyelesaikan operasi pengu-rangan pada pecahan aljabar dengan baik. kelas kontrol: Berikut contoh jawaban siswa Gambar 2: Contoh Jawaban Siswa Kelas Kontrol Dari jawaban siswa kelas kontrol belum mampu memenuhi indikator mengklasi-fikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Setelah dilakukan analisis data tes akhir diperoleh rata-rata ( ), simpangan baku (S), skor tinggi (X maks ) dan skor terendah (X min ), seperti yang disajikan pada tabel berikut: 5
Tabel 2 :Rata-Rata, Simpangan Baku,(X maks ), (X min ) dari skor tes akhir Kelas S X maks X min sampel Eksperi 69,79 12,87 91.42 44,76 men Kontrol 53,27 22,65 89,52 7.61 Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Simpangan baku kelas kontrol lebih besar dari pada kelas eksperimen. Nilai tertinggi di kelas eksperimen adalah 91,42 dan nilai terendah 44,76, sedangkan di kelas kontrol nilai tertinggi 89,52 dan nilai terendah 7,61. Pengujian hipotesis menggunakan uji t, diperoleh t hitung = 3,73 dan t tabel = 1,23, karena t hitung > t tabel maka tolak H 0 dan terima H 1. Hal ini berarti pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads (NH) disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pe,belajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan strategi Numbered Heads (NH) disertai kuis lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 1 Pulau Punjung, dan terdapat pengaruh yang baik dari penerapan strategi Numbered Heads (NH) disertai kuis terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Pulau Punjung tahun Pelajaran 2013/2014. DAFTAR RUJUKAN Echols, John M., & Shadily, Hassan. 2007. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Haryati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative learning: metode, teknik, struktur dan model penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berliani, Revina. 2012. Penerapan Kooperatif Learning Teknik Numbered Heads disertai Pembelajaran Aktif Course Review Horay untuk Menumbuh Kembangkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 29 Padang. tidak diterbitkan. Padang: STKIP PGRI Sumbar. 6
7