PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE(TPS) DIIRINGI STRATEGI BOWLING KAMPUS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Lisnovianti *), Villia Anggraini **), Tika Septia **) *)The Student Of Mathematic Education Course In STKIP PGRI West Sumatera **) The Lecturers Of Mathematic Education Course In STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This research caused by the students were not able to share their knowledge each other, less active in learning and low of comprehension of the mathematical concepts. This research aimed to determine whether the comprehension of the mathematical concepts by applying cooperative learning type Think Pair Share (TPS) accompanied Bowling Campus strategy better than Conventional learning in SMAN 1 Tanjung Mutiara Agam District. This research was an experiment research with randomized design toward to the subject. The population of this research was students class XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Agam district in the academic year 2016/2017. The sample was Class IPS3 as an experimental class and class XI IPS2 as a control class. The instrument that used was the final test. The test form was an essay with a reliability test = 0.85 and = 0.423, then the test items were declared reliable because >. Data analysis technique which used was the t test one side. The results of the hypothesis test obtained = 6.15 and = 1.67, then the hypothesis was accepted. It could be concluded that the comprehension of the mathematical concepts by applying cooperative learning type Think Pair Share (TPS) accompanied Bowling Campus strategy better than conventional learning in class XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Agam district in the academic year 2016/2017. Key Words: The comprehension of the Mathematical Concepts, Cooperative Learning Type Think Pair Share, Bowling Campus PENDAHULUAN Observasi yang dilakukan di SMAN 1 Tanjung Mutiara pada tanggal 7-10 Mei 2016, terlihat bahwa dalam proses pembelajaran terjadi satu arah. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat ketika guru menjelaskan materi pelajaran, sebagian besar siswa tidak mau bertanya tentang materi yang sudah dijelaskan guru, mengakibatkan konsep-konsep yang sudah dipelajari kurang dipahami oleh siswa. Saat guru bertanya tentang pemahaman siswa terhadap materi, hanya beberapa siswa yang
menjawab dan siswa lainnya diam seolah-olah mereka sudah mengerti. Mengatasi masalah tersebut, maka salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk merangsang keaktifan serta untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Salah satu cara untuk mengaplikasikan diskusi kelompok secara aktif adalah Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diiringi strategi Bowling Kampus. Silberman (2009: 210), pembelajaran aktif tipe Bowling Kampus adalah salah satu cara untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari dengan cara adu kecepatan dalam menjawab pertanyaan dalam bentuk permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran diiringi dengan strategi Bowling Kampus lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara. Penelitian relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Febrina Zulistia (2013) dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) disertai Kuis terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil dari penelitan tersebut menunjukkan bahwa hasil pembelajaran siswa yang menggunakan strategi pembelajaran (TPS) disertai kuis ini lebih baik daripada hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN I Tanjung
Mutiara Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari lima kelas kecuali kelas XI IPS yang merupakan kelas unggul. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, terpilih kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen danxi IPS 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir berbentuk essai yang mengandung indikator pemahaman konsep matematis. Ujicoba soal dilaksanakan di sekolah yang sama SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Berdasarkan hasil analisis soal dan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh r 11 = 0,85 dan r tabel = 0,423 karena r 11 > r tabel, berarti soal reliabel. Data tes akhir dianalisis menggunakan uji-t satu pihak, untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran (TPS) diiringi strategi Bowling Kampus lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan stategi pembelajaran konvensional pada kelas XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa melalui tes akhir yang diberikan pada kelas sampel diperoleh rata-rata, simpangan baku, hasil perhitungan dapat dilihat padatabel 2 berikut : Tabel 2. Nilai Tes Akhir Kelas Sampel Kelas Sampel S Eksperimen 73,76 14,33 Kontrol 49,33 18,21 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripadanilai rata-rata kelas kontrol, sedangkan simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol berarti kelas kontrol memiliki nilai yang beragam daripada kelas eksperimen. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t-satu pihak. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh t hitung = 6,15 dan t tabel =1,67. Karena t hitung >t tabel maka tolak H 0 terima H 1. Jadi pemahaman konsep matematis siswa dengan Model pembelajaran
(TPS) diiringi strategi Bowling Kampus lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen diterapkan Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diiringi strategi Bowling Kampus, dimana dengan strategi ini siswa mau bertanya menayakan materi pelajaran yang tidak dipahami. Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan strategi pembelajaran konvensional, dimana guru yang menjelaskan materi pelajaran, siswa hanya mendengarkan serta memperhatikan guru. Hal ini terlihat hanya sebagian siswa yang memperhatikan guru menjelaskan, sehingga siswa kurang paham dengan konsep yang diajarkan guru dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan serta kesesuaian dengan materi (Statistik) pada saat penelitian maka indikator pemahaman konsep yang diteliti adalah menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah. Indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematispada kelas eksperimen terlihat bahwa siswa sudah mampu dalam menentukan indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dimana siswa sudah bisamembuat tabel untuk mencari ragam dan simpangan baku. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa belum paham dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini membuktikan bahwa siswa belum dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah pada kelas eksperimen terlihat siswa sudah mampu dalam menyelesaikan soal dengan menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah, dimana siswa sudah mampu menyelesaikan ragam dan simpangan baku. Hal ini dapat dilihat pada lembar jawaban siswa:
Gambar 1. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperimen Sedangkan pada kelas kontrol, siswa belum mampu dalam mengaplikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dan mengaplikasikan objek kepemecahan masalah dalam menyelesaikan ragam dan simpangan baku. Hal ini terlihat pada lembar jawaban siswa dalam menyelesaikan soal berikut: Gambar 2: Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol Dengan dilakukannya penelitian ini maka diharapkan kepada guru matematika untuk dapat mencoba Model pembelajaran (TPS) diiringi strategi Bowling Kampus dalam pembelajaran matematika karena dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diiringi strategi Bowling Kampus lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yokyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika. Silberman, M.L. (2006). Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Penerbit Nusamedia.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif : Konsep, Landasan, dan Impelementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zulistia, Febrina. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) disertai Kuis terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat..