BAB II URAIAN TEORITIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, dimana ia bertujuan untuk menciptakan kepuasan pelanggan, dengan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Marketing Communication Management

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan mulai memperkenalkan merek yang dimiliki sampai ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan. perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kebutuhannya (Schiffman dan Kanuk, 2008). Perilaku konsumen adalah studi. dan kebutuhan mereka (Kotler dan Keller, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI OLEH MARYA DESYENI NABABAN DEPARTEMEN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

SKRIPSI. (Studi Kasus Pada Mahasiswi S-1 Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau)

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

PENGARUH ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE DRUM TAMA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. ditempuh oleh perusahaan agar produknya tetap diminati konsumen, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas

Feri Hargiyanto Endah Pri Ariningsih, S.E, M.Sc. Wijayanti, S.E, M.Sc.

repository.unisba.ac.id BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang terdiri dari Attractivness (daya pikat), Trusthworthiness (tingkat kepercayaan), dan

dengan memberikan kepuasan pada konsumen. Hal ini dilakukan jika usahanya ingin

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya masing-masing (McCracken 1989). Penggunaan athlete endorser (atlet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

BAB I PENDAHULUAN. iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

BAB II URAIAN TEORITIS. Endorser) dilakukan oleh Rosmayanti (2005) dengan judul Pengaruh Marketing

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB II KAJIAN TEORI Periklanan

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

PENGARUH VISIBILITY, CREDIBILITY, ATTRACTION DAN POWER PADA CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU ADIDAS adizero F50 DI PURWOREJO

BAB II LANDASAN TEORI

pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran (Basu Sawsta, 2002, hal.234).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkombinasikan fungsi-fungsi dan menggunakan keahlian mereka agar

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

PENGARUH VISIBILITY, CREDIBILITY, ATTRACTION, DAN POWER CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE WARDAH COSMETICS

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

Berikut adalah definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity endorser) Luna Maya dalam Periklanan Sabun Lux terhadap Pembentukan Brand Image pada Mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen. Kesimpulan yang diperoleh dari uji F menyatakan variabel independen visibility, credibility, attraction dan power secara bersamasama berpengaruh signifikan dan positif terhadap pembentukan brand image pada mahasiswa Ekstensi. Dengan uji t diperoleh variabel yang paling dominan terhadap pembentukan brand image sabun lux pada mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen adalah attraction yaitu daya tarik sang bintang, personality, dan tingkat kesukaan masyarakat dengan t hitung sebesar 4,168. Marya (2008) juga melakukan penelitian yang berhubungan dengan selebriti pendukung dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Gita Gutawa terhadap Minat Pembelian Ulang Indomie(Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia). Kesimpulan yang diperoleh dari uji F menyatakan variabel independen attractiveness, trusworthiness, expertise secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian ulang pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia. Dengan uji t diperoleh variabel yang paling dominan terhadap pembelian ulang Indomie pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia adalah trustworthiness yaitu kepercayaan yang mengacu pada kejujuran dan integritas dengan thitung sebesar 4,878. Rosmayanti (2005) dengan judul Pengaruh Marketing Endorser Tamara Bleszinsky terhadap Keputusan Pembelian Lux pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi. Kesimpulan yang diperoleh dari uji F menyatakan variabel terikat attractiveness, expertise, dan trusworthiness secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Lux pada mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dari uji t diperoleh variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian sabun Lux pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah variabel trussworthiness dengan t hitung sebesar 3,107, sedangkan variabel attractiveness dan expertise berpengaruh positif dan signifikan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Populasi Variabel Hasil Penelitian Arina Marya Rosmayanti Mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen Universitas Sumatera Utara angkatan 2004-2006 berjumlah 371 mahasiswa Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia angkatan 2004-2007 berjumkah 1215 mahasiswa Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara angkatan 2002-2004 berjumlah 1101 mahasiswa Visibility (X1) Credibility (X2) Attraction (X3) Power (X4) Brand Image (Y) Attractiveness (X 1 ) Trusworthiness (X 2 ) Expertise (X 3 ) Minat Pembelian Ulang(Y) Attractiveness(X 1 ) Expertise(X 2 ) Trusworthiness(X 3 ) Keputusan pembelian(x 4 ) Sumber : Arina (2007), Marya (2008), Rosmayanti(2005) Selebriti pendukung Luna Mya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan brand image Lux. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pembentukan brand image adalah attraction Selebriti pendukung Gita Gutawa berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang kembali Indomie. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pembentukan brand image adalah trusworthiness Ketiga variabel bebas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Lux. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Lux adalah trusworthiness B. Komunikasi Pemasaran Menurut Kotler (Pujianto, 2003: 99) komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran kepada khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektifitas dan efisiensi pemasaran suatu produk. Proses ini berkesinambungan, mulai dari tahap perencanaan (desain) produk, distribusi sampai kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran langsung dan special event) dan tahap pembeli dan pengguna dikalangan konsumen. Komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur

dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. 1. Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran Menurut Shimp (2003: 5) bentuk atau unsur-unsur komunikasi pemasaran adalah : a. Penjualan Perorangan (Personal Selling) b. Iklan (Advertising) c. Promosi Penjualan (Sale Promotion) d. Publisitas 2. Tujuan Komunikasi Pemasaran Menurut (Shimp, 2003 :160) tujuan komunikasi pemasaran diarahkan pada satu atau lebih tujuan dibawah ini : a. Membangkitkan keinginan akan satu kategori produk b. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness) c. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat pembeli. d. Memfasilitasi pembelian C. Defenisi Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujianto, 2001: 3). Menurut Setiadi (2003: 253), defenisi standar dari periklanan biasanya mengandung enam elemen, yaitu :

1. Perikalanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar 2. Dalam iklan terjadi proses identifikasi sponsor 3. Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen 4. Periklanan memerlukan elemen media massa merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada audiens 5. Bersifat non personal 6. Audiens, kelompok konsumen yang akan dijadikan sasaran pesan D. Fungsi-fungsi Periklanan Menurut Shimp (2003 : 357) secara umum, periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu : 1. Informing (Memberi Informasi) Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik konsumen tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. 2. Persuading (mempersuasi) Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang dilakukan 3. Reminding (mengingatkan) Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.

4. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi, dan lebih unggul dari tawaran pesaing. 5. Assisting (mendampingi) Peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komuniksi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan penjualan. E. Penggunaan Selebriti dalam Iklan 1. Sejarah Pendahuluan Selebriti Pendukung Penggunaan selebriti pendukung sebagai alat pemasaran sudah ada sejak tahun 1893, ketika Lilie Langtry tampil dalam iklan sabun Pears Soap (Bergstrom dan Skarfstad, 2004 :1) 2. Defenisi Selebriti Menurut Shimp (2003 :460) defenisi selebriti adalah (aktor, penghibur atau atlet) yang dikenal karena prestasinya didalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan-golongan produk yang didukungnya.

Menurut Friedman (Schlecht, 2003 :4) selebriti pendukung (celebrity endorser) adalah individu yang terkenal oleh publik atas prestasinya selain daripada produk yang didukungnya. 3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Selebriti Kelompok selebriti yang digunakan sebagai bintang iklan adalah para artis film, sinetron, penyanyi, musisi, pelawak, sastrawan, presenter, dan semua orang-orang terkenal yang bergerak dibidang hiburan. Selebriti yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk, bisa berfungsi untuk : a. Memberikan kesaksian (testimonial) b. Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement) c. Bertindak sebagai aktor dalam iklan d. Bertindak sebagai juru bicara perusahaan Selebriti akan memberikan manfaat kepada perusahaan karena selebriti mempunyai popularitas, bakat, kharisma, dan kredibilitas. Dari keempat unsur tersebut kredibilitas merupakan unsur yang paling penting bagi konsumen. Kredibilitas selebriti berhubungan dengan keahlian dan product knowledge yang diketahui sang bintang(royan, 2004 : 15)

4. Karakteristik Selebriti Pendukung Menurut Ohanian (Royan, 2004: 8) ada tiga faktor yang dimiliki oleh selebriti dalam menarik minat beli konsumen yaitu daya tarik (attractiveness), dapat dipercaya (trusworthiness), keahlian (expertise). a. Attractiveness Daya tarik meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerjaan sebagai beberapa dimensi penting dari konsep daya tarik (Shimp, 2003: 464). Ada dua hal penting dalam penggunaan selebriti jika dihubungkan dengan daya tarik, pertama adalah tingkat disukai audiens (likeability) dan yang kedua adalah tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity), dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan (Royan, 2004: 18). b. Trustworthiness Trusworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang pendukung. Seringkali seorang pendukung tertentu dianggap dapat sangat dipercaya padahal bukan orang yang ahli dibidangnya. Keadaan dipercayanya seorang pendukung tergantung pada persepsi khalayak akan motivasi dukungannya. Para pemasang iklan memanfaatkan nilai kepercayaan dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan (Shimp, 2003: 470).

c. Expertise Keahlian mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. 5. Evaluasi Penggunaan Selebriti dalam Iklan Di dalam aktivitas pemasaran, penggunaan selebriti dalam iklan sebaiknya dievaluasi. Rossiter dan Percy (Royan, 2004: 15) menyatakan salah satu alternatif untuk mengevaluasi selebriti dalam periklanan dengan menggunakan model VisCAP. VisCAP terdiri dari empat unsur yaitu Visibility, Credibility, Attraction, dan Power. Model VisCap ini diharapkan dapat mempermudah pemasar melakukan evaluasi terhadap kelayakan selebriti dalam mengiklankan produk. Melalui VisCAP ini dapat diketahui layak tidaknya selebriti mengiklankan terus menerus suatu produk, dan jika nilainya tinggi maka selebriti akan terus digunakan. Sebaliknya jika nilainya rendah, tentunya pemasar harus mencari selebriti lain sebelum merek produk menjadi hancur mengikuti kehancuran popularitas sang artis. Keempat unsur dari model VisCAp dijelaskan sebagai berikut: a. Visibility Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti. Apabila dihubungkan dengan popularitas maka visibility banyak berguna apabila communication objective adalah brand awareness.

b. Credibilty Kredibilitas sang bintang lebih banyak berhubungan dengan dua hal, yaitu keahlian dan objektivitas. Keahlian bersangkut paut pada pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. Credibility akan sesuai apabila communication objective adalah brand attitude, dimana brand attitude itu sendiri berarti kemampuan merek dalam menciptakan motivasi dan emosi yang sesuai dengan benefit merek. c. Attraction Menitikberatkan pada daya tarik sang bintang yang menyangkut dua hal penting yaitu tingkat disukai (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan pengguna produk (similarity) dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan. Salah satu jalan agar memiliki kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh target pengguna merek, setidaknya selebriti harus mencerminkan personality dari merek yang dibangunnya melalui iklan. Image seorang selebriti harus sama dengan image produk yang akan didukungnya. d. Power Power adalah kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk membeli. Unsur terakhir ini menginformasikan bahwa selebriti yang

digunakan dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk memerintahkan target audience untuk membeli. F. Model Keputusan Pembelian Proses keputusan pembelian menurut Kotler (Suwandi, 2007: 1) terdiri dari lima tahapan, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan paska pembelian. Berikut adalah tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian dan paska pembelian oleh konsumen. 1. Input Faktor-faktor dari luar yang terdiri dari bauran pemasaran dan faktor sosial. Bauran pemasaran untuk menjangkau, memberi informasi dan mendorong keputusan pembelian konsumen. Faktor sosial budaya meliputi keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial dan sub budaya memberikan pengaruh bagaimana konsumen melakukan evaluasi dalam menerima atau menolak produk atau perusahaan. 2. Proses Proses keputusan pembelian dipengaruhi unsur psikologis yang menentukan tipe pembelian yang mereka buat meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap. a. Adanya kebutuhan Kesenjangan antara kebutuhan faktual dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan ini dapat dirasakan baik melalui rangsangan dari luar maupun dari dalam diri konsumen seperti lapar dan haus.

b. Pencarian informasi sebelum pembelian Informasi diperlukan sebagai alat pertimbangan dari berbagai alternatif yang ada. Informasi tersebut dikumpulkan dalam jumlah lebih dari satu yang dapat mempunyai kesamaan, melengkapinya bahkan berbeda dalam keberadaannya. Persamaan informasi mendukung daya kepercayaan dimana perbedaan memberikan alasan untuk evaluasi kesesuaian dengan kebutuhan maupun keinginan konsumen. c. Evaluasi alternatif Perbandingan dari berbagai alternatif yang tersedia sehingga diperoleh pilihan terbaik. 3. Output Perilaku setelah pengambilan keputusan yang terdiri dari perilaku pembelian dan evaluasi setelah pembelian. a. Pembelian Terdapat dua jenis pembelian yaitu pembelian coba-coba dan pembelian ulang. Pembelian coba-coba merupakan awal dari konsumen melakukan hubungan dengan produk atau organisasi sedangkan pembelian ulang merupakan pembelian yang terjadi setelah konsumen mempunyai pengalaman dengan produk b. Evaluasi setelah pembelian Penilaian terhadap pembelian yang telah dilakukan dari terpenuhinya kebutuhan, keinginan dan harapan. Penilaian ini menimbulkan rasa puas atau tidak puas konsumen.

Gambar 2.1 memperlihatkan tahapan pengambilan keputusan oleh konsumen paska pembelian.

Pengaruh eksternal I N P U T Bauran Pemasaran: 1. Produk 2. Promosi 3. Harga 4. Saluran distribusi Lingkungan Sosial-budaya: 1. Keluarga 2. Kelas sosial 3. Sumber informasi 4. Sumber non komersial 5. Sub budaya dan budaya P R O S E S Pembuatan keputusan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Unsur Psikologis: 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Kepribadian 4. Belajar 5. Sikap Pengalaman Perilaku setelah keputusan O U T P U T Pembelian: 1. Pembelian coba-coba 2. Pembelian ulang Evaluasi setelah pembelian Gambar 2.1 Model Keputusan Pembelian Sumber : Schiffman dan Kanuk (Suwandi,2007 :2)