Pemberdayaan Masyarakat Bulu Duwur, Ropoh, Kepil, Wonosobo Melalui Pemanfaatan Bunga Pinus Sebagai Teh Kantong Tekas Bina Mekanist

dokumen-dokumen yang mirip
MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

CABE GILING DALAM KEMASAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. JUDUL PROGRAM TAHITU (TEH BIJI PISANG KLUTUK) sebagai solusi peningkatan produktivitas dan perekonomian

MANISAN KERING BENGKUANG

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PEMANFAATAN EKOWISATA MELALUI PETANI SALAK PONDOH DI DESA PANDANSARI, KAJORAN, MAGELANG.

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MANISAN BASAH BENGKUANG

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I /Angkatan 2012 CHESSY NADIA MARPAUNG I /Angkatan 2014 ANISA RIZKI NABILA I /Angkatan 2014

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

SOAL PELATIHAN PENANGANAN PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Juwariyah BP3 K Garum. Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Paling Benar!

Leaf Coffee (Kopi Daun) for Students in Jambi - Indonesia. Oleh : Kemas Muhammad Erwansyah, S.TP

Filia Prima Artharina 1), Entika Fani Prastikawati 2) FPBS, IKIP PGRI Semarang

IBM KELOMPOK PENGUSAHA TERASI DI DESA KRAMAT BUNGAH KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

Cegah Resistensi Insulin Dengan Obat Herbal Diabetes Daun Insulin

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN DAUN SIRSAK SEBAGAI OBAT HERBAL UNTUK UNTUK MENGOBATI PENYAKIT KANKER

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

PROPOSAL PROGRAM KRETIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN ABON JAGUNG SEBAGAI PELUANG USAHA PENSEJAHTERA PETANI DESA MRAYUN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TORTILA PIS JA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh :

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 4. BERBAGI PEKERJAAN Latihan Soal 4.2

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELUANG USAHA SECIWA (SELAI CERI JAWA) SEBAGAI INOVASI OLAHAN PRODUK SELAI KERSEN YANG KAYA VITAMIN C

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

III.TATA CARA PENELITIAN

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

KEADAAN UMUM WILAYAH. dengan kondisi fisik pegunungan lereng gunung Merapi. Secara georafis, Kabupaten

sehari-hari. Daging buah asam jawa sangat populer dalam aneka bahan masakan

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

UJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI

PETUNJUK PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN (UBU4005) SEMESTER GENAP Oleh: Aminatun Munawarti Amin Setyo Leksono Luchman Hakim Yoga Dwi Jatmiko

Uji kualitas. - - (plastik besar, isi 35 kg) - - (plastik besar, isi 35 kg) - - (plastik besar, isi 35 kg) - - (plastik besar, isi 35 kg)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA WIRAUSAHA CERIPING SUKUN BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK) Diusulkan oleh:

PENGOLAHAN CENGPO KEMOCENG KELOPO UNTUK MENUNJANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA PLOSO KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM - KEWIRAUSAHAAN MANTEL (MANGGLENG WORTEL) SOLUSI APLIKATIF RADIASI IPTEK

Teknik Memilih dan Meracik Daun Sirsak

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

Pemanfaatan dan Pengolahan Pupuk Organik Dari Limbah Tanaman Jagung Dan Kulit Coklat

PERSI AWARD 2012 BANTALAN KECIL YANG LUAR BIASA TECHNICAL SERVICE IMPROVEMENT PROJECT RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

PENINGKATAN KUALITAS HASIL PANEN KOPI KELOMPOK TANI, DESA BANYUKUNING, KABUPATEN SEMARANG

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB VI DINAMIKA PROSES MERENCANAKAN TINDAKAN DAN AKSI PERUBAHAN

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

II. PASCA PANEN KAYU MANIS

BAB III SENTRA INDUSTRI RAMBAK DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL. A. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah di Desa Penanggulan

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

SAGON. Paket Industri Pangan Untuk Daerah Pedesaan

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Pelatihan Pembuatan Bonsai Bokabu dari Oleana Syzygium Khas Borobudur untuk Peningkatan Nilai Ekonomi Tanaman

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Daun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

I B M AIR BERSIH DI DESA SIRNARASA

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TELUR ASIN DENGAN TEKNOLOGI PROSES PENYANGRAIAN DI KORONG BARI KANAGARIAN SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Transkripsi:

Pemberdayaan Masyarakat Bulu Duwur, Ropoh, Kepil, Wonosobo Melalui Pemanfaatan Bunga Pinus Sebagai Teh Kantong Tekas Bina Mekanist Hanik Musyarofah 1*, Siti Mundayanah 2, Wulan Septiayani 3, Irna Listiyani 4 1,2,3,4 PGSD / FKIP, *Email: Musyarofah.hanik@gmail.com Keywords: Bunga pinus; teh herbal; Desa Ropoh) Abstrak Dusun Bulu Duwur, Desa Ropoh, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah sebagian besar wilayahnya dipenuhi pohon pinus. Namun, banyaknya pohon pinus yang ada belum banyak dimanfaatkan. Setiap bagian dari pohon pinus memiliki nilai kebermanfaatan. Salah satu bagian dari pohon pinus yang secara empiris memiliki manfaat adalah bunga pinus (strobilus betina) Banyak bunga pinus yang terabaikan dan sebagian kecil hanya digunakan sebagai among geni (menyalakan api). Padahal, banyak warga yang telah mengkonsumsi pribadi untuk membantu pemulihan kesehatan. Berdasarkan uji keamanan dengan standar SNI membuktikan bahwa olahan bunga pinus terbukti aman dikonsumsi karena pada indikator angka kuman masih dibawah standar (3). Tujuan kegiatan ini yaitu masyarakat memiliki keterampilan dalam mengolah bunga pinus sebagai teh kantong, meningkatkan nilai ekonomis dari bunga pinus sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, dan menambah produk unggulan Desa Ropoh. Target khusus dari kegiatan ini yaitu dihasilkannya produk teh dari bunga pinus dan menjadi produk unggulan Desa Ropoh. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan mandiri. Metode sosialisasi dilakukan dengan memaparkan informasi tentang manfaat dari bunga pinus dan cara pemanfaatannya menjadi minuman berupa teh celup. Metode pelatihan dilakukan dengan praktek secara langsung mengenai cara pengolahan bunga pinus menjadi teh celup bersama kelompok PPEP (Peningkatan Produktivitas Perekonomian Perempuan). Sedangkan metode pendampingan mandiri dilakukan dengan memantau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yaitu membuat teh herbal dari bunga pinus. Hasil kegiatan berupa : 1) Masyarakat memiliki keterampilan dalam mengolah bunga pinus sebagai teh kantong 2) Nilai ekonomis dari bunga pinus meningkat 3) Tercipta produk unggulan Desa Ropoh. 1. PENDAHULUAN Desa Ropoh terletak di Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini berada di dataran tinggi dan merupakan wilayah pebatasan antara Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Magelang. Desa ini memiliki luas wilayah 84.600 m2 dan sebagian besar wilayah ini dikelilingi oleh hutan pinus dengan luas 3000-3500 m2. Jumlah warga Desa Ropoh sekitar 5795 jiwa dan sebagian warganya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh. Desa ISSN 2407-9189 243

ini termasuk dalam kategori daerah termiskin pada bidang pendidikan se-provinsi Jawa Tengah. Banyak warga yang belum memanfaatkan bunga pinus secara maksimal, sebagian besar hanya digunakan untuk among geni (menyalakan api) ketika hendak memasak, atau dibiarkan membusuk. Padahal, secara empiris sudah banyak warga yang memanfaatkan rebusan bunga pinus untuk kesehatan. Ketidakfaham masyarakat terkait manfaat lain dari bunga pinus tersebut, menyebabkan bunga pinus belum dimanfaatkan secara maksimal. Permasalahan yang ada ini yang menjadi latar belakang kami agar permasalahan bunga pinus yang terabaikan ini dapat bermanfaat bagi warga. Hal ini menjadi dasar untuk sasaran Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat dengan memanfaatkan bunga pinus yang diolah menjadi teh bunga pinus. Adapun latar belakang terciptanya ide tersebut karena ada salah satu warga Desa Gading Rejo membuktikan bahwa bunga pinus bermanfaat bagi kesehatan. Dimana warga tersebut menderita magh kronis, daya tahan tubuh yang sangat lemah, serta sistem pencernaan yang kurang lancar oleh karena itu dia mengkonsumsi rebusan bunga pinus selama 3 bulan dan dinyatakan sehat bahkan tidak ada efek sampingnya. Hal tersebut menjadi latar belakang kami untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat mengemas bunga pinus sebagai teh kantong yang bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat umum apabila hendak mengkonsumsinya. Adanya bahan dasar (bunga pinus) serta Sumber Daya Manusia yang melimpah, dapat meningkatkan nilai ekonomi warga serta meningkatkan nilai jual dari bunga pinus sendiri. Selain itu, manfaat lain dari pemanfaatan bunga pinus dapat menciptakan kebersihan lingkungan sekitar hutan. 2. METODE Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan mandiri. Metode sosialisasi dilakukan dengan memaparkan materi yang menjelaskan tentang manfaat lain dari bunga pinus dan cara pemanfaatannya menjadi minuman berupa teh celup. Dalam kegiatan sosialisasi ini, kami juga melakukan tanya jawab terkait permasalahan dari bunga pinus dan demonstrasi produk teh celup bunga pinus. Demonstrasi dilakukan dengan memaparkan cara pembuatan teh celup bunga pinus. Metode pelatihan dilakukan dengan praktek secara langsung cara pengolahan bunga pinus menjadi teh celup bersama kelompok PPEP (Peningkatan Produktivitas Perekonomian Perempuan). Pelatihan dilakukan selama 4 bulan dengan beberapa metode kegiatan. Metode pertama yaitu proses pemotongan, pencucian, dan penjemuran, metode kedua yaitu proses penyangraian dan penumbukan, serta metode ketiga yaitu proses pengemasan dan pengepakkan. Dalam metode pelatihan, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan banyaknya proses pembuatan tersebut. Setiap warga memiliki tugas masing-masing dalam proses pembuatan teh celup bunga pinus. Sedangkan metode pendampingan mandiri dilakukan dengan memantau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yaitu membuat teh dari bunga pinus. Metode pendampingan ini akan dilakukan selama satu minggu sekali, namun ada presensi harian pada komunitas masyarakat tersebut. 244 ISSN 2407-9189

Gambar 1. Skema Pembuatan Teh Bunga Pinus 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Sosialisasi Teknik sosialisasi dilaksanakan pada hari Minggu 16 April 2017 dan disampaikan oleh Ibu Tria Mardiana, M.Pd dimana kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan informasi baru kepada masyarakat Desa Ropoh bahwa bunga pinus yang jumlahnya melimpah ternyata memiliki kegunaan lain selain di gunakan untuk among geni saja, bahkan dapat diolah menjadi sebuah minuman yang berguna bagi kesehatan tubuh. Selain pemberian informasi, kegiatan penyuluhan ini juga diselingi dengan demonstrasi proses pembuatan teh bunga pinus yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat terkait proses pembuatan teh bunga pinus. Pada kegiatan ini ternyata antusi warga terhadap informasi baru terkait bunga pinus sangat tinggi, sehingga warga tidak sabar untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan teh bunga pinus. 3.2. Pelatihan Pelatihan yang dilakukan berisi praktek kegiatan pembuatan teh celup yang terdiri dari proses pemotongan, pencucian, penjemuran, penyangraian, penumbukan, pengemasan, dan proses pengepakan. Untuk memulai pelatihan, alat dan bahan yang disiapkan adalah; a. Pisau digunakan untuk memotong bunga pinus b. Baskom digunakan sebagai wadah potongan-potongan bunga pinus c. Lumpang dan alu digunakan untuk menumbuk bunga pinus d. Gunting digunakan untuk menggunting tali e. Sealer digunakan untuk merekatkan kantong teh dengan tali. f. Tali digunakan sebagai pegangan teh. Pada proses pemotongan yang dilakukan adalah bunga pinus dipotongpotong pada bagian sayap-sayap bunga dengan menggunakan pisau. Sebelum dipotong, bunga pinus disortir terlebih dahulu. Bunga pinus yang digunakan yaitu bunga yang masih mekar dan bersih. Proses pencucian, bunga pinus yang telah dipotong-potong, selanjutnya dicuci dengan air bersih dan air mengalir dan kemudian dicuci dengan air hangat. Proses pencucian dilakukan dengan dua kali tahap, yaitu dengan air dingin dan air panas dimaksudkan agar bunga pinus yang akan diproduksi menjadi teh celup lebih steril. Proses penjemuran, dilakukan dengan cara bunga pinus yang telah dicuci, taruh pada tampah dan dijemur di bawah terik matahari dan ditutup dengan kain hitam untuk menjaga kebersihan bunga pinus. Kain hitam yang digunakan sebagai penutup potongan bunga pinus ini agar terhindarnya kotoran atau debu-debu yang menempel pada bunga pinus yang dikeringkan/dijemur. Proses penyangraian, dilakukan kurang lebih selama 15 menit atau sampai warna potongan bunga pinus berubah menjadi warn ISSN 2407-9189 245

agak coklat kehitam-hitaman dengan menggunakan wajan tanah liat dan menggunakan api kecil agar bunga pinus dapat kering secara merata. Proses pengeringan dilakukan dengan dua tahap yaitu dijemur dan disangrai karena untuk menghilangkan kadar air yang terserap pada bunga pinus setelah dicuci. Proses penumbukkan, dilakukan dengan menggunakan lumpang dan alu sampai halus, namun diharapkan dalam menumbuk jangan terlalu halus dengan tujuan agar ketika dimasukkan ke dalam kantong tidak keluar dan tidak kotor. Pengemasan (proses memasukkan serbuk teh ke kantong teh), terdapat beberapa tahap, pada pelatihan ke-2 proses pengemasan pada tahap memasukkan serbuk teh bunga pinus yang telah ditumbuk ke dalam kantong dengan takaran berat 2 gram. Pada proses pengepakan, merupakan tahap yang paling lama dalam pengemasan, dimana untuk merekatkan kantong teh perlu berulang-ulang agar tali tidak lepas dan kantong tidak terbuka. Setelah merekatkan kantong kemudian tahap selanjutnya yaitu memasang label tali teh bunga pinus dan pengepakan dengan memasukkan kantong teh yang sudah jadi kedalam kardus kemasan. Produk teh kantong yang dihasilkan terlihat di gambar 2. Hasil pelaksanaan pelatihan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam pengolahan pinus. Berikut adalah dokumentasi kegiatan pelatihan yang dilakukan Gambar 2. Pelatihan 1 Gambar 3. Pelatihan 2 Gambar 4. Pelatihan 3 Pelaksanaan kegiatan pada tahap 1 peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sehingga, tiap kelompok memegang proses tahap demi tahap, adapun proses kegiatan dan cara pembuatan teh kantong bunga pinus setiap tahap sebagai berikut: a. Proses pemotongan Bunga pinus dipotong-potong pada bagian sayap-sayap bunga dengan menggunakan pisau. b. Proses pencucian Bunga pinus yang telah dipotongpotong, selanjutnya dicuci dengan air bersih dan air mengalir dan kemudian dicuci dengan air hangat. c. Proses penjemuran Pada proses penjemuran dilakukan dengan cara bunga pinus yang telah dicuci, taruh pada tampah dan dijemur di bawah terik matahari dan ditutup dengan kain hitam untuk menjaga kebersihan bunga pinus. Pelaksanaan kegiatan pada pelatihan ini ada beberapa tahap proses produksi, setiap kelompok yang telah dibagi. Adapun proses produksi pada tahap ke-2 yaitu sebagai berikut: 246 ISSN 2407-9189

a. Proses penyangraian Proses penyangraian dilakukan kirakira selama 15 menit sampai warna potongan bunga pinus berubah menjadi agak coklat kehitam-hitaman dengan pisau. b. Proses Penumbukan Pada proses ini diharapkan dalam menumbuk jangan terlalu halus dengan tujuan agar ketika dimasukkan kedalam kantong tidak keluar dan tidak kotor. c. Pengemasan (pemasukan serbuk teh ke kantong teh) Proses pengemasan terdapat beberapa tahap, pada pelatihan ke-2 proses pengemasan pada tahap memasukkan serbuk teh bunga pinus yang telah ditumbuk kedalam kantong dengan takaran berat 2 gram. Pelatihan tahap ke-3 yaitu proses pengemasan dan pengepakkan. Tahap ini merupakan tahap yang paling lama dalam pengemasan, dimana untuk merekatkan kantong teh perlu berulang-ulang agar tali tidak lepas dan kantong tidak terbuka. Setelah merekatkan kantong kemudian tahap selanjutnya yaitu memasang label tali teh bunga pinus dan pengepakan dengan memasukkan kantong teh yang sudah jadi ke dalam kardus kemasan. Produk teh kantong yang dihasilkan terlihat di gambar 2. Gambar 5. Teh Celup Bunga Pinus Pada metode pendampingan, dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Mei 2017. Pendampingan mandiri ini dilakukan setiap satu minggu sekali, namun setiap harinya selalu ada presensi harian. 4. KESIMPULAN Adanya sosialisasi dan pelatihan ini menjadikan masyarakat memiliki keterampilan dalam mengolah bunga pinus sebagai teh celup. Produksi teh celup bunga pinus juga meningkatkan nilai ekonomis dari bunga pinus. Sehingga terciptanya produk unggulan dari Desav Ropoh. UCAPAN TERIMAKASIH Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penulisan karya ilmiah ini. Adapun pihak-pihak yang telah membantu kami, yaitu: 1. Dirjen DIKTI yang telah menyetujui program PKM-M ini. 2. Drs. Mujahidun, M.Pd selaku Rektor III. 3. Tim Managemen PKM Universitas yang telah membantu penyelesaian akhir prasyarat PKM- M. 4. Rasidi, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD atas motivasi untuk kegiatan PKM- M. 5. Tria Mardiana, M.Pd selaku dosen pembimbing dan penulisan karya tulis ini. 6. Bapak Sahman Jumeno selaku Kepala Desa Ropoh yang telah membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. 7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan laporan akhir program PKM-M. REFERENSI [1] Ajisaka. 2012. Teh Dahsyat Khasiatnya. Edisi ke-1, Stomata. Yogyakarta. [2] Fauzi, Arif. 2017. Aneka Tanaman Obat dan Khasiatnya. Edisi ke-1, Media Pressindo. Yogyakarta. [3] Hidayati, Nurul L. 2011. Bebas KankerMeski Makan Daging Solusi Sehat Mencegah & Mengatasi Kanker. Edisi ke-1, Pustaka Anggrek. Yogyakarta. ISSN 2407-9189 247

[4] Nuraini, Nuris D. 2014. Aneka Manfaat Bunga Untuk Kesehatan. Edisi ke-1, Penerbit Gava Media. Yogyakarta. [5] Wahyuningsih, L, Salamah, N, Witasari, HA. 2015. Strategi Membangun Kemitraan Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Proseding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat. 14-16 Juni 2017, Magelang, Indonesia. Hal. 208-209 Lampiran 248 ISSN 2407-9189