BAB I PENDAHULUAN. pemberian label, pelengkap, dan garansi 1. pembelian oleh konsumen masih ada. Untuk itu, penelitian ini mengusung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif

BAB II LITERATUR REVIEW

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan para pengusaha ritel memicu persaingan bisinis yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pertumbuhan bisnis. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan gaya hidup menjadi tren di masa sekarang. Gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan terkenal dengan kelezatan kopinya. Kopi telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari data BPS (badan pusat statistic) berikut,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. adalah dengan mengelola citra sebuah usaha tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Ahmad Alhadi (2008) dengan judul Analisis Pengaruh Bauran

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I PENDAHULUAN. usaha saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung tropis atau hangat. Produk-produk minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen serta berusaha memenuhi harapan konsumen dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yang menempati urutan ke-4. Data ini berasal dari CIA World

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

AWAN SETIYAWAN NIM. B

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak dijumpai air leideng yang keruh karena masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era moderenisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. teman menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak mendatangi cafe untuk

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Pembangunan pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Perkembangan bisnis di era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. berdirinya COFFEE TOFFEE. Berikut ini adalah sejarah COFFEE. TOFFEE yang didapatkan oleh peneliti dari situs resmi COFFEE

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan tekstil merupakan perusahaan yang memproses bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. melatih personel-personel jasa yang terampil, berpengetahuan dan menarik. Namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Philip Kotler, 2008). Philip Kotler (2008) Cronin dan Taylor, dalam Prabowo 2002

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua orang pernah minum kopi, namun yang berbeda hanya. masalah waktu dan tempat pada saat meminumnya. Dahulu, minum kopi

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan terhadap produk membership Celebrity Fitness

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Para pelaku bisnis di industri terus berupaya agar apa yang mereka

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kegiatan di bidang pemasaran harus dilaksanakan secara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya industri yang berkembang, baik industri yang berskala

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan dan keinginan pelanggan menjadi suatu prinsip dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Budaya minum kopi di Indonesia sudah berkembang sejak lama, yaitu

BAB 1. aktivitas pejualan barang atau jasa yg dilakukan secara langsung untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. barang maupun produk jasa. Semua perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan membutuhkan inovasi dan kreatifitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KESESUAIAN HARGA, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI VOSCO COFFEE SHOP MALANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, mulai dari produk makanan, minuman, fashion, maupun

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Perilaku Pascapembelian Handphone SAMSUNG Miftahul Fuad, Retna Ngesti S Abstrak: Kata Kunci:

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia akan menghadapi pasar bebas AFT (Asian Free Trade Areas),

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

masyarakat di perkotaan semakin padat. Padatnya aktivitas masyarakat ini, membuat

KISI-KISI MATERI MANAJEMEN PEMASARAN

Abstrack. Key Word : International Brand Image, Product Attribute, Purchase Decission. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan kebutuhan produk-produk percetakan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Pengaruh globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Ismayadi, 1999)

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan sebuah perusahaan tidak akan terlepas dari konsumen. Karena tujuan dari perusahaan adalah untuk memberikan kepuasan dan nilai lebih kepada konsumen. Tujuan ini diimplementasikan melalui strategi pemasaran, TQM, dan lain-lain. Dalam strategi pemasaran produk terdapat sebuah strategi yang disebut bauran pemasaran, dimana terdapat unsur produk di dalamnya. Unsur produk memang sangat penting dalam proses pemasaran, karena inti dari pemasaran adalah memang pada produknya. Di dalam produk tersebut hendaknya terdapat atribut-atribut yang dapat menarik konsumen dan menciptakan keputusan pembelian. Dalam sebuah produk ada beberapa atribut produk. Menurut Fandy Tjiptono, atribut tersebut meliputi merek, kemasan, pemberian label, pelengkap, dan garansi 1. Sebuah perusahaan, pasti sudah paham dengan strategi tersebut. Namun, keefektifan penggunaan startegi tersebut tidak selalu sama di setiap tempat. Kemungkinan adanya faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen masih ada. Untuk itu, penelitian ini mengusung topik pengaruh product attribute terhadap purchasing decision. 1 Fandy Tjiptono, 2008, Strategi Pemasaran, CV Andi offset, Yogyakarta, hal. 103. 1

2 Minum kopi (Ngopi) sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Mudah saja untuk membuktikan pernyataan ini. Yaitu cukup dengan melihat warung kopi- warung kopi yang tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya. Mulai dari yang lokasinya di pinggir jalan hingga yang berupa kedai permanen lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang mutakhir. Warung kopi sering difungsikan sebagai tempat melepas lelah sepulang kerja, bersantai, tempat diskusi pekerjaan, transaksi bisnis, negoisasi, meeting, dan lain sebagainya. Kebudayaan ini sudah bertransformasi dari sekedar pengisi waktu luang menjadi sebuah gaya hidup. Keadaan seperti diatas memicu bermunculannya kedai kopi di Indonesia. Persaingan di sektor ini juga menjadi semakin sengit karena memang semakin menarik. Keadaaan itu, mewajibkan setiap pemilik kedai untuk bisa merebut pasar atau paling tidak mempertahankan pasarnya. Di Indonesia, ada nama-nama berskala nasional maupun internasional yang mengisi jajaran kedai kopi. Starbucks, Excelso multi rasa, COFFEE TOFFEE, Anomali Coffee, Kopi Kamu, Kopi Luwak, Bakul Kopi, Oval Coffee, dan Rollaas Coffee & Tea 2. Nama-nama tersebut adalah nama-nama kedai kopi yang paling tidak sudah berskala nasional. Yang berskala kedaerahan pun jauh lebih banyak. Mulai dari yang berjualan menggunakan boot atau memiliki kedai sendiri. 2 http://www.berita-bisnis.com/data-bisnis/1270--inilah-gerai-kopi-made-in-indonesia-.html, diakses pada 23 Maret 2014 pukul 14.38 WIB

3 Para pemilik kedai kopi terus berusaha untuk mengembangkan kedai kopinya. Melihat kebiasaan masyarakat yang suka minum kopi (Ngopi) dan berkumpul bersama teman-teman (nongkrong), pengusaha kedai kopi terus mengembangkan produknya. Produk kopi mereka dimodifikasi dengan berbagai cara agar bisa memenuhi selera konsumennya. Tidak berhenti disitu saja, pengusaha kopi mulai memasukkan daftar menu lain untuk konsumen yang tidak bisa minum kopi. Menu tersebut adalah varian coklat, teh, fruitpunch dan lain-lain. Pemilik kedai juga menambahkan menu makanan, fasilitas wifi, desain interior yang nyaman dan lain-lain agar konsumen mereka lebih betah berada di kedai mereka. Di mata konsumen, usaha pemilik kedai ini bisa memberikan nilai lebih jika dibandingkan dengan kedai yang lain. Dari sekian banyak kedai, Coffe Toffe adalah kedai yang dinilai cukup pesat perkembangannya sejak didirikan, akhir tahun 2005 3. Omset COFFEE TOFFEE mencapai 140 juta rupiah per bulan dari 130 gerai yang tersebar di beberapa tempat di Indonesia 4. Setuju atau tidak, ini pasti berkaitan dengan produk yang diterima dengan baik oleh konsumen. Dari sisi konsumen, ketertarikan mereka tentu bukan karena tidak ada sebab. Ada hal-hal yang menarik bagi mereka dari COFFEE TOFFEE sehingga membuat mereka memilih COFFEE TOFFEE. Mungkin saja karena produk, harga, atau yang lainnya. 3 http://www.berita-bisnis.com/data-bisnis/1270--inilah-gerai-kopi-made-in-indonesia-.html, diakses pada 23 Maret 2014 pukul 14.38 WIB 4 http://coffeetoffee.co.id/company/history.html, diakses pada 12/03/2014 pukul 17.14 WIB

4 Dari sisi perusahaan, produk yang diterima juga tidak lepas dari bagaimana usaha COFFEE TOFFEE untuk memperjuangkan itu. Usaha tersebut berupa strategi tersendiri yang bertujuan untuk menarik konsumen. Strategi tersebut disusun berdasarkan perilaku pembelian konsumen tanpa mengurangi kekhasan COFFEE TOFFEE. Mulai dari produk, promosi, dan lain-lain. Usaha perusahaan untuk bisa menarik konsumen terkadang tidak sesuai dengan keinginan perusahaan itu sendiri. Karena terkadang konsumen memang memiliki alasan lain yang lebih bersifat pribadi. Keadaan seperti itu bisa terjadi pada COFFEE TOFFEE. Meskipun pada akhirnya omset COFFEE TOFFEE tetap besar untuk kedai yang berumur kurang dari sepuluh tahun. Untuk itu, penulis ingin meneliti keefektifan strategi produk tersebut dengan mencari adakah hubungan antara product attribute terhadap purchasing decision. Kalau ada, penulis juga ingin mengetahui seberapa besar efeknya. Maka dari itu, penulis mengambil judul Pengaruh Product Attribute terhadap Purchasing Decision di COFFEE TOFFEE Post Shop Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, untuk menganalisisnya diperlukan pertanyaan penelitian (research question) yang akan dijawab dalam penelitian ini, yaitu:

5 1. Bagaimana pengaruh kualitas, fitur, desain, merek, kemasan, label, dan layanan pelengkap secara simultan terhadap purchasing decision di COFFEE TOFFEE Post Shop Surabaya? 2. Bagaimana pengaruh kualitas, fitur, desain, merek, label, kemasan, dan layanan pelengkap secara parsial terhadap purchasing decision di COFFEE TOFFEE Post Shop Surabaya? 3. Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap purchasing decision di COFFEE TOFFEE Post Shop Surabaya? C. Tujuan Penelitian Dari masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Menguji dan menganalisis pengaruh kualitas, fitur, desain, merek, kemasan, label, dan layanan pelengkap secara simultan terhadap purchasing decision di COFFEE TOFFEE Post Shop Surabaya. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh kualitas, fitur, desain, merek, kemasan, label, dan layanan pelengkap secara parsial terhadap purchasing decision di COFFEE TOFFEE Post Shop Surabaya. 3. Menguji dan menganalisis manakah variabel yang paling berpengaruh terhadap purchasing decision di COFFEE TOFFEE Post Shop Surabaya.

6 D. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan didapat manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretik a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan topik atribut produk serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. b. Selain itu juga sebagai bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk penelitian lanjutan terhadap obyek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Menambah wawasan bagi pihak terkait mengenai hubungan atribut produk terhadap keputusan pembelian. b. Dengan mengetahui atribut mana yang paling berpengaruh, akan menjadi masukan kepada pihat terkait untuk terus mengoptimalkan atribut produk yang dominan tersebut dan lebih meningkatkan atribut produk yang belum dominan agar keputusan pembelian konsumen semakin meningkat dari tahun ke tahun.

7 E. Definisi Operasional 1. Product Attribute Kotler menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponenyang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebutdapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli.. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang termasuk dalam variabel product attribute adalah sebagai berikut. a. Kualitas Produk Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil / kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan 5. Barang atau produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa kopi, teh, dan cokelat. Sehingga untuk menentukan kualitas produk, peneliti menggunakan beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas produk kopi, teh, dan cokelat. Yaitu meliputi rasa, aroma, tekstur, racikan, warna, keasaman, kadar rasa manis, dan ukuran penyajian. b. Fitur Produk Fitur produk / tampilan produk, digunakan untuk melakukan diferensiasi produk atas produk pesaing. Perusahaan semestinya cukup kreatif dan inovatif untuk menambah tampilan-tampilan baru. 5 Philip Kotler, 2003, Marketing Management, 11 th Edition, Prentice Hall Int l, New Jersey, hal.305

8 Penelitian ini membahas tentang produk kopi, teh, dan cokelat. Sehingga yang dimaksud dengan fitur produk adalah fitur produk kopi, teh, dan cokelat yang diasumsikan bisa turut menentukan keputusan pembelian oleh konsumen. Untuk produk tersebut fitur yang diukur adalah kemenarikan coffee art, keunggulan dan keunikan rasa, konsistensi rasa, dan lain-lain. Kemenarikan fitur bisa memberikan pengaruh positif terhadap purchasing decision, karena bisa menarik konsumen. c. Desain Produk Desain produk adalah proses dari mendesain model dan fungsi produk; menciptakan produk yang menarik; mudah, aman, dan murah untuk penggunaan dan jasa; dan mudah serta ekonomis untuk diproduksi atau di distribusikan 6. Desain produk lebih berkaitan dengan manfaat dari sebuah produk. Desain produk akan mempengaruhi produk untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik atau malah justru menghambat fungsinya. Desain produk merupakan salah satu unsur yang juga bisa menentukan purchasing decision. Penelitian ini membahas tentang produk kopi, teh, dan cokelat. Desain yang baik seharusnya bisa mengoptimalkan fungsi utama kopi, teh, dan cokelat. Ketiga produk tersebut memiliki kesamaan fungsi yaitu untuk menghilangkan stress, dan 6 Kotler dan Amstrong, 1997, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta, hal. 275

9 menyegarkan tubuh karena sama-sama mengandung kafein didalamnya. Oleh karena itu variabel desain produk diukur dengan beberapa kriteria tersebut. d. Merek Merek adalah nama, kaidah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semua itu dengan tujuan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk dan jasa pesaing 7. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas, alat promosi, alat untuk membina citra, dan untuk mengendalikan pasar. Dalam penelitian ini, merek lebih diterjemahkan sebagai nama dari sebuah produk. Merek dalam penelitian ini berkaitan dengan ketenaran, citra merek itu sendiri, frekuensi penggunaan merek, dan nilai-nilai sosial yang dibawa oleh merek. e. Kemasan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia versi software, kemasan berarti bungkus pelindung barang dagangan. Menurut Fandi Tjiptono, kemasan juga merupakan salah satu unsur product attribute. Dalam penelitian ini variabel kemasan diukur dengan beberapa aspek. Aspek tersebut disesuaikan dengan fungsi kemasan itu sendiri. Aspek tersebut adalah kemenarikan kemasan sebagai 7 Kotler dan Amstrong, Ibid., hal. 277

10 manfaat perseptual dan komunikasi dan perlindungan isi sebagai manfaat fungsional. f. Labelling Label merupakan bagian dari satu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Begitu juga dalam penelitian ini. Label merupakan bagian dari suatu produk yang berfungsi untuk menunjukkan produk atau merek, menggambarkan beberapa hal tentang produk, membantu mempromosikan produk dan mendukung positioningnya. g. Layanan Pelengkap Layanan pelengkap bisa berupa informasi, konsultasi, order taking, hospitality, caretaking, execptions, billing dan pembayaran 8. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan layanan pelengkap adalah kenyamanan desain interior, keamanan tempat parkir, order taking, toilet, penerimaan komplain, layanan delivery, dan promo yang diberikan. 2. Purchasing decision Keputusan pembelian (purchasing decision) adalah keputusan pembeli untuk membeli. Ada beberapa tahap keputusan pembelian. Yaitu pegenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna beli. 8 Fandy Tjiptono,, Strategi Pemasaran, hal. 107

11 F. Sistematika Pembahasan Dalam pembahsan penilitian ini, penulis mencantumkan sistematika pembahasan yang teridir dari 5 Bab dengan susunan sebagai berikut. BAB I : PENDAHULUAN Dalam BAB PENDAHULUAN ini, akan disampaikan hal-hal yang melatar belakangi diadakannya penelitian ini. Kemudian dari latar belakang, masalah-masalah yang ditemui dirumuskan. Setelah itu, dari rumusan masalah itu, akan disampaikan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab rumusan masalah tadi. Setelah Tujuan dikemukakan, akan disampaikan manfaat yang diharapkan bisa didapat setelah penelitian ini dilakukan. Selanjutnya akan disampaikan definisi operasional agar terdapat kesamaan persesi antara peneliti dan pembaca tentng topik yang dibahas. BAB II : KAJIAN TEORETIK Sebelum melakukan penelitian hendaknya seorang peniliti sudah memiliki bekal tentang landasan teori dan pola pemikiran yang matang tentang apa yang akan ditelitinya. Bekal teori dan kerangka berpikir tersebut disampaikan dalam kajian teoretik. Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang akan dibahas dalam BAB KAJIAN TEORETIK yaitu penelitian terdahulu dan landasan teori. Penelitian terdahulu ditujukan untuk membuktikan tidak adanya plagiasi. Di dalam landasan teori akan disampaikan kajian tentang atribut produk,

12 keputusan pembelian, dan kajian hubungan atribut produk dengan keputusan pembelian dari sisi teori dan dari perspektif islam. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini dipaparkan tentang metode penelitian yaitu pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian,variabel dan indikator penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas instrumen, dan teknik analisis data. BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini data yang diperoleh dari penilitian dan telah diolah akan disajikan dan dianalisa berdasarkan teori. BAB VI : PENUTUP Bab ini adalah pembahasan terakhir dalam penelitian ini.didalamnya berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kemudian, dari penelitian ini akan disampaikan saran untuk peneliti maupun pihak terkait dalam penelitian ini.