stand up comedy, perlu diketahui terlebih dahulu definisi stand up comedy. Secara definisonal oleh Greg Dean, stand up comedy adalah

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PENERIMAAN PASANGAN REMAJA TERKAIT ROMANTIC RELATIONSHIP DI VIDEO STAND UP COMEDY RADITYA DIKA DI YOUTUBE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online

POLIGAMI DALAM FILM (ANALISIS RESEPSI AUDIENS TERHADAP ALASAN POLIGAMI DALAM FILM INDONESIA TAHUN )

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

POLIGAMI DALAM FILM (Analisis Resepsi Audience Terhadap Alasan Poligami Dalam Film Indonesia Tahun )

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsep acara yang sama namun dengan kemasan yang sedikit berbeda dan

ANGKET PENELITIAN. No. Responden

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN A SKALA UJI COBA A-1. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka


BAB I PENDAHULUAN. tenggelamnya kapal vanderwick diceritakan bahwa tokoh Randy Danistha sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB V. Refleksi Hasil Penelitian

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy. (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan

B A B I PENDAHULUAN. Republika tabloid (7 November 2013) membahas pada sebuah media cetak

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. penonton Tuli (DAC Jogja) dan komunitas penonton non-tuli (MM Kine

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang A) latar belakang masalah, B) rumusan masalah, C) tujuan, dan D) manfaat, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap orang lain, khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. penikmat stand-up comedy, menjadikan comic sebagai sosok yang banyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi keluarga adalah komunikasi interpersonal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar. 1

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

BAB IV PENUTUP. diskriminasi Islam dalam film Fitna karya Geert Wilders. Dari konsep penerimaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. terdapat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun Dalam pasal 1 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. pada keberhasilan khalayak dalam proses negosiasi makna dari pesan yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

LAMPIRAN. Naskah Wawancara Vera Hermawan (Dosen Filmologi) 1. Apakah Bapak sudah menonton film Jerusalem 2013?

B A B I N G E S O T. Raditya Dika. D a t a n g T a K D i u n d a n g, P u l a n g T a K B e r K u T a n g

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Reproduksi Gaya Berkendara Sinetron Anak Jalanan Oleh Remaja (Reception Analysis Siswa SMAN 14 Bekasi ) Muhammad Rheza Fadillah 1B815844

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. saat itu masih berwujud teater yang bernama The Minstrel Show, dengan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. ekspresi emosi pada keempat suku tersebut baik di rumah sendiri maupun di

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang. Satu tantangan yang muncul dalam usia remaja ialah munculnya

KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS IKLAN DI YOUTUBE DAN PERSEPSI MAHASISWA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini meneliti bagaimana penerimaan pasangan remaja tentang romantic relationship di video stand up comedy Raditya Dika di Youtube. Selama ini, produk-produk media baik film, novel, hingga stand up comedy dari Raditya Dika selalu ditujukan kepada kalangan remaja 1, sehingga dalam penelitian ini audiens yang dipilih adalah dari kalangan remaja. Dalam hal ini, remaja yang dipilih untuk memaknai romantic relationship dalam video stand up comedy Raditya Dika karena adalah pasangan remaja. Selain, pasangan remaja Raditya Dika juga adalah pelaku yang mempunyai pengalaman atau mengalami sendiri kisah romantic relationship. Berbicara mengenai penerimaan, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai audiens aktif, karena penelitian tentang penerimaan khalayak selalu diposisikan sebagai khalayak yang aktif. Berdasarkan pemaparan (Mc. Quail, 1997: 22) khalayak yang aktif adalah khalayak yang mempersepsi dan menginterpretasikan sebuah makna yang di sampaikan melalui media massa. Penyebab utama dari hal tersebut adalah pemaknaan dari tiap khalayak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman serta budaya yang berbeda dari tiap individu. 1 Khalayak penonton video klip raditya adalah remaja sesuai dengan pemaparan dalam sumber tabloidbintang.com banyak brand terkenal milik Raditya menyasar remaja berusia 15 sampai 21 tahun. Kontenya berisi persoalan remaja mengingat Raditya belum menikah. Kalau sudah menikah, bisa jadi persoalan bergeser menjadi pertengkaran dengan istri, anak sakit, mertua marah-marah. Persoalan Raditya mewakili persoalan yang dialami mayoritas remaja. 1

2 Merujuk pada pernyataan Mc Quail diatas, khalayak yang aktif adalah khalayak yang mampu menginterpretasikan makna yang disampaikan media berdasarkan faktor-faktor pengalaman dan budaya dari setiap individu. Dari pernyataan ini, mengarah pada konteks video stand up comedy Raditya Dika, peneliti melihat audiens cukup aktif dalam melihat pesan-pesan romantic relationship. Buktinya, terdapat audiens yang menonton langsung stand up comedy tersebut berekspresi melalui tawaan hingga sorakan seolah apa yang disampaikan oleh Raditya Dika sesuai dengan realitas hidup audiens yang menoton. Setelah melihat bahwa audiens cukup aktif menerima romantic relationship dalam tayangan stand up comedy milik Raditya Dika, maka yang selanjutnya perlu dibahas adalah romantic relationship. Berbicara mengenai romantic relationship. Menurut Julis Wood (2010:277) hubungan romantis berkomitmen atau romantic relationship merupakan hubungan diantara dua orang yang berbeda yang memiliki komitmen dalam mengutamakan dan melanjutkan hubunganya dalam hidup mereka. Dalam menjalin sebuah hubungan berpasangan tentu melibatkan dua individu yang memiliki sifat dan lingkungan sosial serta budaya yang berbeda-beda. Tentu, menjadi hal yang wajar jika menyatukan dua lingkungan yang berbeda serta sudah mendalami karakter masing-masing pasangan timbul banyaknya masalah yang terjadi. Namun, komitmen dalam sebuah hubungan itulah yang perlu diperkuat, sebagai individu yang sudah memiliki pasangan kita tinggal memilih dalam menyelesaikan masalah tersebut untuk melanjutkan hubungan atau mengakhiri hubungan.

3 Masyarakat semakin mengenal romantic relationship akibat pengaruh media massa dalam menayangkan konten-konten media yang berhubungan dengan kisah romantic itu sendiri salah satunya adalah video stand up comedy Raditya Dika yang secara umum bertema romantic relationship. Dalam video tersebut, Raditya Dika lebih khusus menjelaskan tentang konsep gaya hubungan berpasangan remaja, sebagai contoh menjelaskan tentang masalah yang sering dialami remaja ketika menjalin sebuah hubungan dan cara mereka menyelesaikan masalah tersebut. Dalam pembahasan mengenai remaja adalah adanya macammacam gejala perubahan pada remaja. Menurut Gunarsa (2009:3) perubahan yang dialami dilatarbelakangi oleh masa peralihan, masa peralihan yang dialami oleh remaja, setelah meinggalkan masa anak dalam peningkatanya ke masa dewasa. Perubahan yang cukup terlihat adalah perbedaan perkembangan psikoseksualitas dan emotional yang mempengaruhi tingkah laku remaja. Hal inilah yang terlihat dalam video stand up comedy Raditya Dika, perubahan yang terjadi pada sifat individu inilah yang dapat mempengaruhi proses romantic relationship. Sebagai media massa yang seringkali menampilkan romantic relationship, video stand up comedy bahkan menyuguhkanya dalam bentuk lawakan atau guyonan yang disesuaikan dengan realitas romantic relationship di suatu wilayah dalam hal ini Raditya Dika menyesuaikan romantic relationship untuk orang Indonesia. Karena penyesuaian dengan wilayah inilah, audiens seringkali memaknai romantic relationship tersebut dengan cara yang berbeda, apakah hal itu sesuai dengan realitasnya atau tidak. Lebih lanjut, sebelum membahas mengenai video

stand up comedy, perlu diketahui terlebih dahulu definisi stand up comedy. Secara definisonal oleh Greg Dean, stand up comedy adalah Konten yang menampilkan isu-isu sosial yang terjadi di lingkungan sekitar masyarakat. Para pelaku stand up comedy atau comica ini juga selalu menampilkan sindiran-sindiran tentang apa yang dia alami dalam kehidupan sehari-hari dan dirasa membuat comica resah, namun ada pembedanya yaitu dibawakan secara komedi tunggal. Sebagai seorang seniman, kamu memiliki sebuah harta tak ternilai yang tidak dimiliki orang lain yaitu perspektiv dirimu tentang hal-hal yang memang menarik opini dan juga perasaanmu, beri kejujuran, masalah penonton setuju atau tidak itu tidak penting. Sesuai dengan definisi di atas bahwa, stand up comedy ditujukan untuk menampilkan dan mengkritisi isu-isu sosial di lingkungan masyarakat. Maka romantic relationship yang merupakan realitas komunikasi dalam masyarakat sosial, memang seringkali dibawakan oleh comica (pembawa stand up comedy). Hal ini karena romantic relationship selalu menjadi realitas yang mampu menarik orang untuk berdecak kagum, tersenyum, sedih haru, hingga tertawa atau yang paling mampu menarik sisi emosional manusia, bahkan oleh Wood (2010 : 277) romantic relationship adalah realitas sosial yang hanya dijalanai oleh individuindividu yang unik dan sulit tergantikan, dan berbeda dengan hubungan lainnya karena, lebih mengutamakan sisi feeling (perasaan/emosi). Sebagai contoh, dalam video stand up comedy Raditya Dika, Raditya sempat mengucapkan perempuan masak untuk membahagiakan laki-laki, namun masakannya rasanya kayak ketek supir angkot selain itu Raditya juga berkata bahwa perempuan selalu butuh perhatian, tapi kita mah bodo amat. Hal ini memperlihatkan bahwa kisah romantic relationship adalah kisah yang unik. 4

5 Selain itu, data dari youtube.com ada 2.319.238 jumlah penonton di youtube, maka dapat diasumsikan bahwa audiens yang menikmati tayangan ini cukup banyak dan jumlah subcribe 2.094.423 menunjukan bahwa video ini cukup populer dikalangan penonton sehingga menjadi nilai tambah, bahwa video ini menarik untuk diteliti apalagi video stand up comedy yang di tayangkan selama satu jam ini lebih banyak menampilkan romantic relationship secara mendalam dan meluas yang benar-benar sesuai dengan realitas pasangan remaja di Indonesia dibanding video stand up comedy Ge Pamungkas yang hanya ditayangkan dalam durasi 10 menit aja. Selain itu, Raditya Dika juga lebih banyak menghasilkan karya berupa film juga novel yang membahas mengenai gaya berpasangan remaja, dibanding Ge Pamungkas yang masih belom mempunyai karya sebanyak Raditya Dika. Ge Pamungkas juga bukan comica yang memahas secara spesifik mengenai hubungan berpasangan remaja. Stand Up Comedy Cewek Menguasai Indera

6 Ada beberapa contoh kalimat verbal yang disampaikan oleh Raditya Dika berkaitan dengan romantic relationship, disini Raditya Dika mengatakan bahwa pacaran itu sangatlah mahal, cowok dituntut untuk ngebayari cewek, mulai dari makan, nonton, paling engga sekali keluar total 300 rb, sebulan 1,3 juta. Hal ini dapat dibuktikan bahwa dalam menjalin sebuah hubungan berpasangan, ada juga tipe yang disebut tipe Pragma yaitu menurut Julia Wood (2010:280) tipe pragma mempunyai kriteria yang cukup jelas dalam memilih pasangan, yaitu pertimbangan mengenai agama, karir dan latar belakang keluarga. Bagi mereka, butuh pertimbangan sebagai dasar menjalin komitmen, sebelum memutuskan untuk tertarik kepada pasanganya. Jadi, latar belakang ekonomi atau karir sangatlah diutamakan dalam konsep hubungan berpasangan, dalam arti bahwa kita sebagai perempuan lebih baik memilih pria yang memiliki kematangan dalam karir serta ekonomi begitu juga sebaliknya. Hal ini tentu juga sama dengan pendapat comica Ge Pamungkas sebagai pembandin, menampilkan video stand up comedy yang mengkisahkan perempuan sebagai Cewek Ribet. Dalam video stand up comedy milik Ge Pamungkas menjelaskan bahwa yang gue suka adalah ketika kita jalan keluar sama cewek adalah cewek itu mau untuk bayar sendiri-sendiri mulai makan, nonton tanpa meminta cowok itu yang bayar. Menurut riset dari Laner dan Ventrone tahun 2002, bahwa 22 persen wanita melihat jika pria yang selalu membayar ketika mereka sedang berkencan, disitulah wanita dapat melihat sikap dan latar belakang ekonomi dari pasanganya.

7 Gambar 1.2 Stand Up Comedy Ge Pamungkas Cewek Ribet Berbagai penjelasan diatas, telah membawa peneliti untuk tertarik menganalisis penerimaan audiens mengenai romantic relationship dalam video stand up comedy Raditya Dika. Audiens yang dipilih peneliti adalah pasangan remaja berumur 17-22 tahun. Menurut Gunarsa ada beberapa pembagian mengenai remaja Masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu Puberty dan Adolescentia, Puberty untuk usia 12-16 tahun, Adolescentia berumur 17-22 tahun. (Gunarsa: 2009:4). Alasan remaja 17-22 tahun karena dilihat dari video stand up comedy Raditya Dika rata-rata berumur 17 tahun ke atas (remaja yang sering terhubung dengan romantic relationship), dan Raditya selalu melakukan tour ke kampus-kampus yang ada di Indonesia yang tentunya dengan segmentasi umur 17 tahun ke atas. Penelitian ini menganalisis bagaimana penerimaan audiens tersebut, dengan menggunakan metode

8 reception analysis encoding-decoding milik Stuart Hall dalam buku milik milik Devereux (2003:140), biasanya penonton menggunakan tiga macam kode dalam menginterpretasikan teks dari sebuah media yaitu Dominanted code, Negotiated code, dan Oppositional code. Dominant code adalah pesan yang disampaikan oleh media mendominasi penonton (diterima secara positif), Negotiated code adalah penonton beradaptasi sendiri berdasarkan situasi tertentu dengan menegosiasikan pesan, sedangkan Oppositional code adalah penerimaan pesan dengan pemaknaan yang bersifat menolak. Hal itu dilakukan untuk melihat ragam penerimaan audiens terhadap video stand up comedy berdasarkan faktor-faktor seperti pendidikan, usia, jenis kelamin, lingkungan sosial, budaya, dan keluarga. Setelah menyampaikan penjelasan mengapa penelitian ini perlu diadakan, maka sekali lagi, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana penerimaan pasangan remaja mengenai romantic relationship dalam stand up comedy Raditya Dika di youtube. I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang bisa dirumuskan dari penelitian ini ialah: bagaimana bagaimana penerimaan pasangan remaja mengenai romantic relationship dalam stand up comedy Raditya Dika di youtube? I.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana penerimaan remaja (17-22 tahun) mengenai romantic relationship dalam stand up comedy Raditya Dika di youtube.

9 I.4 Batasan Masalah Penelitian ini ditujukan untuk remaja umur 17-22 tahun. Penelitian ini mengenai romantic relationship dalam stand up comedy Raditya Dika di youtube. I.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan dalam studi mengenai khalayak media dengan menggunakan Reception Analysis. 2. Manfaat Praktis Sebagai syarat pemenuhan syarat kelulusan; dan diharapkan mampu memberi manfaat bagi seluruh manusia.