AUDIT STANDAR INTERNAL AKADEMIK MUTU PNL

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Standar Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

UNIVERSITAS SYIAH KUALA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

STANDART MUTU AKADEMIK INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AL-AZIZIYAH SAMALANGA

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

STANDAR MUTU AKADEMIK SMA.PPM-UNESA-02

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2007

AKREDITASI INSTITUSI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2007

PEDOMAN SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK

PEDOMAN SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK

Standar Akademik Sekolah Tinggi Alma Ata AA-PJM-SA.08.1

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KATA PENGANTAR. Kendari, 10 Februari Dekan FMIPA Unhalu, Drs. Pasrun Adam, M.S. NIP

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Manfaat Evaluasi diri

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

Standar Mutu Universitas dan Fakultas/Program

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN STANDAR AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

BAB I KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BUNG HATTA

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

BUKU STANDAR PENELITIAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

STANDAR AKADEMIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA. Disusun Oleh:

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

KEBIJAKAN MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

SOP PROSES PENJAMINAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI. Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

Senat Akademik Fakultas Hukum Universitas Kadiri

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

BAB I VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN DAN ETIKA UNIVERSITAS ISLAM MALANG

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

SATUAN JAMINAN MUTU PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Manual Mutu Pengabdian

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

Standar Pengelolaan Pembelajaran STIKES HARAPAN IBU

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

STANDAR MUTU SM 01 PJM

Transkripsi:

AUDIT INTERNAL MUTU PNL No.Dokumen : Hal : 1 dari 20 23 UJM PNL-005 PNL-006 TUJUAN, MANFAAT, PENDAHULUAN DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN TUJUAN UMUM 1. Auditor Standar dapat akademik melakukan Politeknik audit Negeri berdasarkan Lhokseumawe standar yang merupakan ditetapkan pernyataan sehingga diperoleh untuk keyakinan mengarahkan yang memadai penyusunan terhadap rencana laporan audit dan yang pelaksanaan dilaksanakan. kegiatan akademik lembaga dan sivitas akademika Politeknik Negeri Lhokseumawe. TUJUAN KHUSUS 2. Secara umum Standar Akademik Politeknik Negeri Lhokseumawe 1. Menjelaskan apakah audit internal dan tanggungjawab 2. merupakan Menjelaskan aturan landasan audit bagi internal pengembangan dalam memelihara program perbaikan akademik, dari sistem sumberdaya manajemen kelembagaan akademik, prosedur kegiatan akademik dan evaluasi 3. akademik. Jelaskan dengan mengacu pada siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA) dan 3. Secara SMM khusus Standar Akademik Politeknik Negeri Lhokseumawe 4. merupakan Merencanakan landasan dan mempersiapkan bagi penyusunan audit internal visi, misi dan tujuan 5. lembaga/program Memperoleh bukti pendidikan. objektif melalui pengamatan, wawancara dan pemilahan dokumen dan catatan 4. Untuk kegiatan pendidikan, Standar Akademik menjadi landasan bagi 6. Menulis laporan audit faktual yang mana dapat memperbaiki efektivitas dari mahasiswa manajemen untuk sistem mencapai kompetensi lulusan. Untuk dosen, Standar 7. Akademik Menyarankan mengarahkan cara dan tindakan penyelenggaraan perbaikan yang efektif proses dapat pembelajaran dilakukan yang bermutu dan inovatif. Untuk tenaga kependidikan diarahkan pada layanan MANFAAT prima. AUDIT 5. 1. Untuk Membantu kegiatan pimpinan pendidikan, dalam Standar pengendalian Akademik manajemen menjadi dan landasan usaha-usaha bagi mahasiswa, perbaikan tenaga manajemen kependidikan kearah yang dan lebih dosen baik melalui untuk mencapai rekomendasi kompetensi hasil audit internal lulusan dengan penyelenggaraan proses pembelajaran yang bermutu dan 2. Berjalannya praktik manajemen yang terbuka (Open Manajemen) sesuai dengan inovatif. SOP dalam mewujudkan organisasi yang bermutu sehat dan mandiri sejalan 6. Untuk dengan kegiatan HELTs penelitian Dikti 2015 dan pengabdian kepada masyarakat, Standar Akademik mengarahkan sivitas akademika sesuai peran jurusan dan DASAR program HUKUM studi dalam mengembangkan ilmu dan keterampilan. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidan Korupsi Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi KEBIJAKAN PENERAPAN DI LINGKUNGAN DIKNAS Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik. Pembentukan Tim Percepatan Pemberantasan Korupsi di tingkat Departemen Unit Organisasi di lingkungan departemen SK Direktur Fungsi dan Tugas melekat Unit Jaminan Mutu PNL

No.Dokumen : Hal : 2 dari 23 VISI, MISI, TUJUAN DAN SARAN A. Visi 1. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi sumber inspirasi, dan motivasi, yang mendasari pikiran dan tindakan segenap warga kampus. 2. Visi harus memuat tujuan dan ruang lingkup kerja yang khas dari lembaga, dirumuskan bersama oleh Unsur Pimpinan dan Senat dengan pemangku utama kepentingan. 3. Visi seharusnya ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu dan keterampilan dibidang rekayasa dan tataniaga. B. Misi 1. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu, mengandung bentuk kegiatan utama yang selaras dengan falsafah, tata nilai, dan kultur akademik yang menjadi landasan hubungan kerja serta pengalokasian sumberdaya segenap pemangku utama kepentingan, menunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga. 2. Misi harus memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan kebijakan lembaga, dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan senat PNL dengan stakeholders, dan menjadi tolok ukur dalam evaluasi kinerja. 3. Misi seharusnya memberi keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan lembaga. C. Tujuan 1. Tujuan Pendidikan harus disusun selaras dengan visi dan misi PNL. 2. Tujuan Pendidikan harus merupakan langkah-langkah untuk mencapai visi, misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. 3. Tujuan Pendidikan harus disusun agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan jenjang pendidikan, dan dikomunikasikan secara eksplisit kepada dosen, mahasiswa dan stakeholders. D. Sasaran Sasaran pendidikan harus menggambarkan tujuan dan rincian khusus yang hendak dicapai.

No.Dokumen : Hal : 3 dari 23 KURIKULUM 1. Kurikulum harus membekali lulusan dengan kemampuan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan memuat kajian pengembangan kepribadian, penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan berkarya, bersikap dan berperilaku sesuai keahlian serta pemahaman kehidupan bermasyarakat. 2. Kurikulum harus dirancang secara efektif berbasis kompetensi, disusun secara berkesinambungan dan berimbang, berdasarkan aturan yang berlaku. 3. Kurikulum harus dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja dilapangan sesuai bidang, sehingga perlu dibina hubungan saling terkait antara pengguna lulusan dengan Politeknik. 4. Kurikulum harus dapat menggambarkan kemampuan lulusan yang harus dimiliki dalam ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan oleh seorang ahli madia atau sarjana sain terapan dibidangnya. 5. Kurikulum harus secara berkala dievaluasi dan direvisi.

No.Dokumen : Hal : 4 dari 23 SISTEM PEMBELAJARAN A. Rancangan Pembelajaran 1. Filosofi pembelajaran harus dimulai dari hal yang utuh (holistic) menuju ke arah spesialisasi (atomic) 2. Rancangan pembelajaran harus memuat nama institusi, tahun akademik, semester, nama mata kuliah, kode mata kuliah, jumlah sks, pengampu, diskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran (Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus), outcome pembelajaran, jadwal kegiatan, monitoring proses dan evaluasi hasil belajar, serta referensi. 3. Rancangan pembelajaran harus memuat tentang wawasan dunia kerja, team worked (kerja tim), berwawasan dan bertindak global, komunikatif, kepemimpinan, bermoral dan beretika, terbuka, pendekatan ilmiah. 4. Rancangan pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas disiplin ilmu, hasil-hasil penelitian dan penerapannya. B. Proses Pembelajaran 1. Kegiatan pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mencapai higher order thinking dan kebebasan berpikir sehingga mampu merangsang penemuan dan konstruksi pengetahuan, pengalaman dan keterampilan mahasiswa 2. Kegiatan pembelajaran seharusnya berorientasi kepada dan dievaluasi oleh mahasiswa 3. Dosen harus merupakan perancang utama pembelajaran 4. Dosen dan mahasiswa seharusnya bekerja dalam sebuah tim dalam kegiatan pembelajaran 5. Proses pembelajaran harus dilakukan secara efisien, dengan memperhatikan semua sumberdaya yang dimiliki 6. Proses pembelajaran seharusnya diarahkan pada pendekatan kompetensi sehingga menghasilkan lulusan dengan karakteristik berikut. a. Bermutu b. Mudah beradaptasi c. Berkomunikasi d. Memiliki motivasi e. Kreatif.

No.Dokumen : Hal : 5 dari 23 f. Mandiri SISTEM PEMBELAJARAN g. Mempunyai etos kerja yang tinggi h. Berpikir logis dalam menyelesaikan masalah. i. Mampu bekerja dalam sebuah tim (team work) 7. Perpustakaan harus dilengkapi dengan fasilitas peminjaman buku dan jurnal sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika, fasilitas peminjaman antar perpustakaan, memiliki Advisory Board yang memberi masukan tentang perencanaan pengembangan perpustakaan, dan dilengkapi dengan perpustakaan elektronik, dan dapat diakses. 8. Perpustakaan harus membuka pelayanan minimal 8 jam pada hari kerja. 9. Laboratorium harus memiliki persyaratan minimal bagi implementasi kurikulum dan terus ditingkatkan menjadi laboratorium terakreditasi. 10. Fasilitas multimedia, internet, harus digunakan semaksimal mungkin untuk mendukung proses belajar mengajar. C. Evaluasi Pembelajaran 1. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mempunyai perangkat evaluasi hasil studi yang disosialisasikan dan ditinjau secara periodik, melibatkan pakar sejawat. 2. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya mempunyai prosedur yang mengatur tentang transparansi sistem evaluasi hasil studi, termasuk memberikan umpan balik dari dosen dan mahasiswa tepat waktu dan diadministrasikan dengan baik. 3. Pengaturan penilaian seharusnya meliputi semua tujuan dan aspek kurikulum yang diajarkan, disiapkan dan dipakai secara terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan. 4. Dalam proses pembelajaran kepuasan mahasiswa seharusnya dipenuhi dengan dilaksanakannya kontrak pembelajaran dan keterlibatan dalam monitoring dan evaluasi proses pembelajaran.

No.Dokumen : Hal : 6 dari 23 PENGEMBANGAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A. Dosen 1. Sistem rekrutmen dan pengembangan dosen harus mengacu peraturan perundangan yang berlaku, dan sesuai dengan kebutuhan kurikulum dalam hal kompetensi, kualifikasi, jenjang pendidikan. 2. Dosen harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dirinya, menyusun rencana pengembangan program pembelajaran yang berkelanjutan, rasional dan relevan. 3. Promosi dosen harus dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kelayakan yang meliputi aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Dosen seharusnya terlibat dalam pembimbingan akademik dan mampu menggunakan dan mengembangkan berbagai macam media dan metode untuk pembelajaran. 5. Pembinaan dan penjaminan kesejahteraan dosen harus diatur secara jelas 6. Tugas dan beban kerja dosen harus dideskripsikan dengan jelas dan mengacu peraturan perundangan yang berlaku. B. Tenaga Kependidikan 1. Sistem Rekrutmen dan pengembangan tenaga kependidikan harus sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan kurikulum dan mengacu aturan yang berlaku. 2. Promosi tenaga kependidikan harus dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kelayakan. 3. Pembinaan dan penjaminan kesejahteraan tenaga kependidikan harus diatur secara jelas. 4. Tugas dan kinerja tenaga kependidikan harus dideskripsikan dengan jelas dan mengacu peraturan perundangan yang berlaku.

No.Dokumen : Hal : 7 dari 23 SARANA DAN PRASARANA 1. Prasarana Politeknik Negeri Lhokseumawe harus dituangkan dalam sebuah Rencana Induk Pengembangan atau rencana dasar (master plan) yang direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik. 2. Prasarana Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memenuhi persyaratan teknis bangunan serta keselamatan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan dengan memperhatikan kesamaan akses seluruh civitas academika sesuai dengan kebutuhan kurikulum. 3. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan prasarana 4. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus ikut serta dalam pemeliharaan prasarana 5. Sarana Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memenuhi persyaratan teknis bangunan serta keselamatan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan dengan memperhatikan kesamaan akses bagi semua orang sesuai kebutuhan pembelajaran secara keseluruhan. 6. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus ikut serta dalam pemeliharaan dan pengembangan sarana. 7. Sarana akademik harus dapat diakses seluruh civitas academika sesuai dengan kebutuhan kurikulum 8. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki fasilitas dan prosedur baku tentang keselamatan dan keamanan kerja serta standar fasilitas pembelajaran yang tinggi. 9. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya memiliki fasilitas penanganan limbah 10. Setiap bagian harus memiliki rancangan dan prioritas pengembangan fasilitas dengan mengacu standar pembelajaran yang berlaku sesuai tujuan kurikulum. 11. Setiap peralatan harus dilengkapi dengan prosedur operasi baku yang jelas. 12. Pusat komputer seharusnya dilengkapi dengan sarana mutakhir dan terhubung dalam satu jaringan yang bisa saling mengakses. 13. Pusat Komputer harus memberi pelayanan kepada sivitas akademika dalam bentuk pelatihan dan konsultasi.

No.Dokumen : Hal : 8 dari 23 KEMAHASISWAAN A. Rekrutmen Mahasiswa 1. Kebijakan Politeknik Negeri Lhokseumawe tentang penerimaan mahasiswa baru harus berdasarkan kesempatan yang sama, baku mutu yang ditetapkan, dan ditinjau secara periodik sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan dinamika ilmu pengetahuan. 2. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima disesuaikan dengan kapasitas yang ada untuk semua program studi. B. Administrasi Kemahasiswaan 1. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mempunyai data base mahasiswa yang aksesnya proporsional berdasarkan kewenangan yang dimiliki. 2. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya melaksanakan penelusuran kemampuan, minat dan bakat mahasiswa baru. C. Kegiatan Kemahasiswaan 1. Kegiatan mahasiswa harus mendukung kompetensi lulusan yang ditetapkan dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, berorientasi pada pengembangan minat, bakat, dan pencapaian prestasi dan iman dan taqwa (IMTAQ) 2. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus menyediakan fasilitas layanan mahasiswa sesuai kemampuan. 3. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. D. Bimbingan dan Konseling Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mempunyai program bimbingan dan konseling untuk mahasiswa yang mempertimbangkan latar belakang mahasiswa. E. Penanganan Keluhan Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki prosedur penanganan keluhan dan pengaduan mahasiswa yang sederhana dan mudah diakses, disosialisasikan kepada seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.

No.Dokumen : Hal : 9 dari 23 POLITEKNIK No.Dokumen : POLITEKNIK Tgl Hal : 00 9 dari /00/2008 PROSEDUR Tgl Rev: : 20 /11/2008 UJM-MONEV KEMAHASISWAAN 01 Kode Etik OVERVIEW Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mempunyai kode etik mahasiswa 7. DEFINISI-DEFINISI PENTING yang diterapkan secara konsisten dengan sanksi yang tegas bagi yang Audit melanggarnya. Sistematik, independen dan proses terdokumentasi untuk memperolah bukti audit dan mengevaluasi secara objektif untuk menentukan cakupan dimana criteria audit telah dipenuhi. Organisasi yang diaudit dinamakan Auditee Ketidaksesuaian Major Ketidaksesuaian major berhubungan dengan tidak adanya atau tidak berfungsinya secara total suatu sistem untuk memenuhi persyaratan-persyaratan dari sebuah paragraf prosedur atau dokumen referensi lainnya. Sejumlah ketidaksesuaian minor terhadap suatu paragraf dapat menggambarkan tidak berfungsinya suatu sistem secara total dan karena dianggap sebagai ketidaksesuaian major Ketidaksesuaian Minor Ketidaksesuaian Minor berhubungan dengan kegagalan untuk memenuhi suatu persyaratan dari sebuah paragraf prosedur atau dokumen referensi lainnya atau kesalahan tunggal dalam memenuhi satu hal dari prosedur organisasi Ketidaksesuaian Hal tidak memenuhi terhadap persyaratan yang ditetapkan Temuan Objektif Informasi yang dapat dibuktikan dengan benar, berdasarkan fakta-fakta yang didapat melalui pengamatan, pengukuran atau cara lainnya Sebuah minor dipandang sebagai suatu kegagalan untuk mengikuti prosedur tetapi pengaruhnya tidak terlalu serius. Sebuah major adalah bila pengaruhnya sangat serius, misalnya ini akan mempengaruhi pelayanan.

No.Dokumen : Hal : 10 dari 23 SISTIM INFORMASI 1. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan tinggi yang efektif, efisien dan akuntabel. 2. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak sistem informasi yang dibutuhkan. 3. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mengembangkan sumber daya manusia untuk menangani sistem informasi 4. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya mengembangkan sumber daya manusia dalam sistem informasi 5. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus menyediakan jenis informasi mengenai calon mahasiswa dan mahasiswa, calon pegawai dan pegawai, macam program studi, macam jurusan, publikasi ilmiah, teknologi tepat guna, dan macam layanan akademik lainnya yang dirancang untuk mudah digunakan oleh semua pihak. 6. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus menyediakan informasi akademik 7. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya menyelenggarakan pelatihan sistem informasi.

No.Dokumen : Hal : 11 dari 23 A. Penelitian PENELITIAN DANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian harus ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Politeknik, dengan mempertimbangkan masukan dari pihak-pihak terkait. 2. Kegiatan penelitian harus diarahkan pada perwujudan visi institusi dan menjadi bagian terpadu dari tridharma Perguruan Tinggi. 3. Penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan baku mutu (standar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Penelitian dari baku mutu penelitian nasional maupun internasional, serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing. 4. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya mengkoordinasi penelitian yang melibatkan antar disiplin dan antar politeknik antara universitas baik dari dalam maupun luar negeri. 5. Penelitian seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa dan pihak terkait. 6. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus merangsang peningkatan jumlah dan mutu penelitian secara berkelanjutan dan menciptakan sistem penghargaan bagi para penelitinya. 7. Dosen harus menegakkan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan penelitian. 8. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya dapat menjalin hubungan kerjasama bidang penelitian dengan dunia industri secara proaktif. 9. Hasil penelitian harus disebarluaskan dalam media yang mudah diakses oleh masyarakat luas. 10. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memfasilitasi diseminasi hasil penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional. 11. Hasil penelitian seharusnya digunakan untuk pengembangan IPTEK, kebijakan pembangunan, dan pengkayaan materi pembelajaran (research-based-teaching) 12. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya, baik nasional maupun internasional guna meningkatkan kemampuan dan mutu penelitian. 13. Dosen harus secara aktif dan terus menerus meningkatkan mutu penelitian dan publikasinya.

No.Dokumen : Hal : 12 dari 23 PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 14. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mengembangkan perolehan paten hasil penelitian serta hak kekayaan intelektuan atas hasil penelitian. B. Pengabdian Kepada Masyarakat 1. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Politeknik Negeri Lhokseumawe, dengan mempertimbangkan masukan dari pihak-pihak terkait. 2. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan/ keterampilan untuk masyarakat luas sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan. 3. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus merangsang sivitas akademika pada semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mentransfer pengetahuan, karya inovasi serta memfasilitasi proses pengembangan sumberdaya manusia. 4. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya diarahkan pada pemecahan permasalahan yang ada di masyarakat dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, melibatkan peran serta mahasiswa, pemerintah, praktisi dan dapat memberikan masukan balik untuk kegiatan pembelajaran maupun penelitian.

No.Dokumen : Hal : 13 dari 23 SISTIM PENJAMINAN MUTU 1. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus merumuskan visi pengembangan yang jelas, penetapan target dan sasaran pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan suasana akademik dan kode etik secara berkelanjutan. 2. Pimpinan harus mempunyai komitmen yang tinggi dan memotivasi setiap satuan kerja untuk meningkatkan mutu melalui pelaksanaan menejemen mutu. 3. Pimpinan harus mampu memberi inspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggungjawab. 4. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu akademik harus ditunjukkan dengan mendukung dan menjalankan program penjaminan mutu. 5. Program studi harus menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap peningkatan mutu dengan implementasi program penjaminan mutu secara berkelanjutan. 6. Mahasiswa harus memberikan komitmen terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran. 7. Komunikasi antar sivitas akademika harus dilaksanakan secara efisien dan efektif. 8. Komunikasi antara sivitas akademika dengan masyarakat seharusnya dilaksanakan secara efisien dan efektif. 9. Proses-proses pokok dalam kegiatan penjaminan mutu harus didefinisikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerjanya, serta jelas penanggung jawab dan pelaksananya untuk setiap proses, serta didukung ole sumber daya yang memadai. 10. Keterkaitan antara proses-proses pokok dalam kegiatan penjaminan mutu dengan misi, tujuan dan sasaran program studi, jurusan dan politeknik harus diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas. 11. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus melaksanakan audit akademik dan evaluasi diri secara periodik. 12. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap semester berdasarkan data dan informasi yang sahih dengan menggunakan informasi dari berbagai pihak yang terkait.

No.Dokumen : Hal : 14 dari 23 SISTEM PENJAMINAN MUTU 13. Perencanaan pengembangan program studi harus mempertimbangkan misi Politeknik didasarkan pada evaluasi diri, dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait. 14. Akreditasi program studi harus dilakukan oleh lembaga akreditasi yang bersifat independen, dilakukan secara periodik sesuai dengan masa berlakunya status akreditasi.

No.Dokumen : Hal : 15 dari 23 SISTIM PENGELOLAAN 1. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki kejelasan wewenang dan tanggungjawab terhadap keseluruhan kurikulum, tersedia anggaran untuk pengembangan pendidikan, didukung oleh tenaga kependidikan dengan standar mutu yang memadai untuk menyelenggarakan administrasi pendidikan secara optimal. 2. Struktur penyelenggaraan dan administrasi akademik seharusnya merefleksikan perwakilan dari dosen dan tenaga kependidikan 3. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mempunyai lembaga yang berwibawa dan berwewenang untuk mensosialisasikan dan menegakkan Etika kampus. 4. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mempunyai program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua warganya. 5. Pimpinan Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mampu memerankan kepemimpinan akademik (academic leadership). 6. Kepemimpinan akademik harus dievaluasi secara berkala untuk mengetahui pencapaian visi, misi dan tujuan Politeknik. 7. Dosen dan tenaga kependidikan harus diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas untuk kepentingan pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada. 8. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mengembangkan sistem reward and punishment dalam pelaksanaan Etika. 9. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki Renstra yang disusun mengacu aturan dan pedoman yang berlaku. 10. Jurusan harus memilki renstra yang mengacu renstra Politeknik. 11. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki Program Pengendalian Mutu untuk administrasi pendidikan, termasuk dilakukan audit keuangan dan audit sumber daya manusia. 12. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki pedoman penyelenggaraan dan administrasi yang terdefinisikan secara jelas dan transparan, termasuk lintas hubungan antara program studi, jurusan, Institusi Politeknik. 13. Pelaksana pengendalian mutu akademik seharusnya dimasukkan ke dalam struktur tingkat Politeknik dan Jurusan.

No.Dokumen : Hal : 16 dari 23 SISTEM PENGELOLAAN 14. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya diberi wewenang yang cukup untuk membelanjakan anggaran pendidikan sesuai kebutuhannya masing-masing, termasuk memberi insentif tambahan kepada dosen yang aktif dalam pengembangan pendidikan dan terbukti mampu merefleksikan keahlian yang dimiliki dalam praktik pembelajaran. 15. Pimpinan tenaga kependidikan, khususnya Ka Bag dan Ka Subbag harus mampu merefleksikan keahlian dalam pengelolaan administrasi kependidikan. 16. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus menawarkan jasa pelayanan konsultasi kepada masyarakat dan jika perlu melalui kerjasama dengan organisasi non pemerintah. 17. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya memperluas area pelayanan agar dapat memberikan kesempatan dan memberikan dampak bagi daerah sekitar tentang transfer pengetahuan dan inovasi ketrampilan kepada masyarakat. 18. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya membantu mencarikan informasi pekerjaan bagi lulusan dan meyakinkan kepada stakeholders tentang kompetensinya. 19. Manajemen waktu dan sistem insentif seharusnya dikaitkan dengan prestasi dan mutu pembelajaran 20. Kinerja dosen harus dievaluasi secara periodik berdasarkan Indeks Kinerja Akademik Dosen (IKAD). 21. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharus mempunyai direktori panduan, pedoman, kataloging seluruh proses dalam sistem pendidikan tinggi termasuk Kode Etik Akademik yang mudah diakses bagi pihak yang berkepentingan.

No.Dokumen : Hal : 17 dari 23 TATA PAMONG 1. Lembaga tata pamong di lingkungan Politeknik Negeri Lhokseumawe harus sesuai kebutuhan dan mengacu aturan yang berlaku. 2. Rencana Induk Pengembangan (RIP) Politeknik Negeri Lhokseumawe harus disusun untuk merencanakan pengembangan dalam kurun waktu tertentu dan disahkan oleh Senat Politeknik. 3. Renstra Politeknik Negeri Lhokseumawe harus disusun eksekutif untuk mewujudkan Visi Politeknik Negeri Lhokseumawe dan disahkan Senat Politeknik. 4. Rencana Kegiatan Tahunan disusun eksekutif untuk menjalankan misi Politeknik Negeri Lhokseumawe dan disahkan oleh Senat Politeknik. 5. Prosedur pengambilan keputusan harus mengacu aturan yang berlaku dan keputusan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. 6. Standar Akademik harus disusun oleh Unit Jaminan Mutu dan disahkan oleh Senat Politeknik Negeri Lhokseumawe dan menjadi landasan acuan penyusunan peraturan yang diberlakukan. 7. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memiliki tim monitoring dan evaluasi (Tim Monev) mengenai pelaksanaan pendidikan yang bekerja secara sistematik dan independen.

No.Dokumen : Hal : 18 dari 23 KEUANGAN 1. Sumberdana Politeknik Negeri Lhokseumawe harus berasal dari berbagai sumber yang sah 2. Sumberdana setiap jurusan dianggarkan melalui dan berasal dari Politeknik. 3. Sistim alokasi anggaran harus berbasis kinerja dan mengacu kepada peraturan yang berlaku. 4. Anggaran berbasis kompetisi seharusnya dialokasikan dalam rangka meningkatkan mutu. 5. Anggaran minimum harus ditentukan sesuai batas kebutuhan dan kewajaran. 6. Sistem pertanggungjawaban keuangan selain auditabel harus akuntabel 7. Rencana anggaran dan laporan pertanggungjawaban keuangan Politeknik Negeri Lhokseumawe harus dibahas dan disahkan oleh Senat Politeknik Negeri Lhokseumawe minimal setahun sekali. 8. Laporan pertanggungjawaban keuangan Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya diaudit auditor internal yang kompeten. 9. Satuan biaya penyelenggaraan pendidikan per mahasiswa per tahun harus ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kewajaran dan dievaluasi secara periodik.

No.Dokumen : Hal : 19 dari 23 SUASANA 1. Politeknik Negeri Lhokseumawedan Jurusan harus meningkatkan suasana kerja yang nyaman, harmonis, saling percaya dan saling menghormati untuk menuju suasana akademik yang dibutuhkan dan dimonitor secara periodik. 2. Pimpinan harus menerapkan kebijakan penghargaan dan sanksi berbasis kinerja (merit system) dalam pengembangan SDM. 3. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus menyediakan sarana, prasarana dan dana guna mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik yang dibutuhkan berdasarkan perencanaan. 4. Politeknik Negeri Lhokseumawe seharusnya merencanakan kebutuhan sarana, prasarana dan dana guna mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik yang dibutuhkan. 5. Kegiatan akademik dosen bidang pembelajaran harus berorientasi kepada mahasiswa dan mengembangkan ketrampilan team work intelektualitas, perasaan, sikap, dan nilai-nilai luhur. 6. Kegiatan akademik dosen bidang penelitian dan pengabdiaan kepada masyarakat seharusnya mengikutkan mahasiswa sebagai kegiatan ekstrakurikuler. 7. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memfasilitasi kegiatan akademik dosen untuk mengembangkan profesi kesejawatan. 8. Dosen dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial dan psikologis yang kondusif untuk meningkatkan atmosfer akademik sehingga mendukung proses pembelajaran.

No.Dokumen : Hal : 20 dari 23 KELULUSAN 1. Kompetensi lulusan harus menggambarkan tujuan pendidikan 2. Kompetensi lulusan seharusnya disusun berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 3. Produktivitas program studi harus mencapai standar yang ditetapkan Politeknik. 4. Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Jurusan harus memberikan fasilitas yang dibutuhkan program studi untuk mencapai produktivitasnya. 5. Mutu lulusan harus dicerminkan dari masa tunggu mendapatkan kerja pertamanya dan pendapatan pertama lulusan. 6. Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Jurusan harus menyelenggarakan pelacakan dan komunikasi lulusan secara berkelanjutan untuk mengumpulkan data masa tunggu kerja lulusannya secara periodik. 7. Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Jurusan harus memotivasi pencapaian IPK kelulusan sesuai tuntutan pasar.

No.Dokumen : Hal : 21 dari 23 MUTU KELEMBAGAAN 1. Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Program Studi harus terakreditasi secara periodik oleh lembaga akreditasi yang sah dan difasilitasi Politeknik. 2. Akreditasi Program Studi harus menjadi salah satu indikator pembinaan dari Politeknik Negeri Lhokseumawe untuk menjaga mutu berkelanjutan. 3. Politeknik Negeri Lhokseumawe harus mengkaji kelayakan rencana pembukaan program studi baru yang hasilnya dilokakaryakan dengan mengikutsertakan stakeholders.

No.Dokumen : Hal : 22 dari 23 Daftar Rujukan: 1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 100/0/1997 tentang pendirian Politeknik Negeri Lhokseumawe.. 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 081/0/2004 tentang Statuta Politeknik Negeri Lhokseumawe. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Tim Penyususun: Ir. Nahar (Pelindung) Drs. Amru, Grad Dip, Lib. MA. (Penasehat) Dr. T. Rihayat, ST. MT. (Penasehat) Ir. Akhyar Ibrahim, MT. (Penanggung Jawab) Fauzi, ST. (Penanggung Jawab) Ir. Pardi, MT. (Ketua Tim Perumus) M. Arifai, SE. Ak. (Wakil Ketua) Satria Nanda, ST. MT. (Sekretaris) Muhammad Suip, S.Ag. (Anggota) Ir. Arskadius Abdullah, M.Si. (Anggota) Musbar, ST. MT. (Anggota) Fachrurrazi, SST. (Anggota) Ernawati, SE. M.Si. (Anggota) Khairul Muslim, SE. M.Si. (Anggota) T. Rahmadsyah, A.Md. (Anggota) Badriah (Anggota)