TEORI KONSUMSI. Minggu 8

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi Konsumsi Keynes

KONSUMSI DAN TABUNGAN

TEORI KONSUMSI 1. Faktor Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan

TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

ANALISIS DETERMINAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA TESIS. Oleh KHAIRANI SIREGAR /EP

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang menemukan faktor-faktor yang memengaruhi tabungan rumah tangga yang

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD AS (AGGREGATE SUPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDASARKAN FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN AD

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

BAB IV TEORI KONSUMSI

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

BAB II TEORI KONSUMSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI RUMAHTANGGA DI INDONESIA (PERIODE TAHUN ) OLEH M U R O H M A N H

Consumption - Saving - Investment

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN

Konsumsi Nasional Sebagai Penggerak Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Oleh GM Djoko Hanantijo (dosen PNS dpk Universitas Surakarta)

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Andri Wijanarko,SE,ME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut. Pengeluaran

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. menunjukkan besarnya kenaikan pendapatan yang ditabung, atau dapat juga

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA TESIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep dan Definisi Tabungan Masyarakat. tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN NASIONAL DI INDONESIA BUDI MULYADI /EP

BAB II URAIAN TEORITIS. Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti sedikit berbeda dengan. diikuti oleh perubahan dalam aspek lain dalam perekonomian seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI. PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ( studi kasus kota Semarang, Solo, Purwokerto

teori distribusi neoklasik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengeluaran konsumsi masyarakat/rumah tangga merupakan salah satu variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

Jurnal Ekonomi Volume 18, Nomor 1 Maret 2010 PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA DI DAERAH RIAU. Nursiah Chalid

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Konsumsi atau dalam bahasa Inggrisnya Consumption memiliki arti

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Model 2 Sektor

Catatan Kuliah 11 Memahami dan Menganalisa Optimasi dengan Kendala Persamaan

Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3. Pertemuan 3 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM

Add your company slogan. Permintaan Pasar LOGO

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

Model Permintaan dan Penawaran Aggregate

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi

Template Standar Powerpoint

Kecenderungan Konsumsi Marginal di Kalangan Masyarakat Indonesia

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR...

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpajakan Rachmat Soemitro dan R. Santoso Brotodihardjo.

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

BAB II URAIAN TEORITIS. kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk bentuk lainnya dalam

ANALISIS MARGINAL PROPENSITY TO CONSUME SUMATERA UTARA

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

Permintaan dan Penawaran Uang

Fungsi produksi adalah sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan antara output (jumlah produksi barang/jasa) dan faktor-faktor produksi (input).

PENAWARAN AGREGAT. Minggu 14

TEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kredit berasal dari bahasa latin credere yang berarti percaya atau

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang

III. KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro

III. KERANGKA PEMIKIRAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU

KURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE) 1

PENDAHULUAN. negara dengan tingkat tabungan yang tinggi akan menjadi negara dengan

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Transkripsi:

TEORI KONSUMSI Minggu 8

Pendahuluan Teori ini muncul setelah terjadi great depression tahun 1929-1930. Teori Konsumsi dikenalkan oleh Jhon Maynard Keynes. Sedangkan kelompok Klasik tidak pernah memikirkan dan mengeluarkan teori konsumsi. Mereka hanya membahas teori produksi produksi. Kaum Klasik percaya bahwa seperti yang dikatakan JB Say: Supply creates its own demand atau penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri.

Fungsi Konsumsi Keynes Fungsi konsumsi Keynes adalah: C = a + c Yd dimana c = Marginal Propensity to Consume (MPC) 0 < MPC < 1 a = Konstanta atau autonomous consumption Yd = Pendapatan Disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes in the long run we re all dead.

Fungsi Konsumsi Keynes Keynes melakukan penelitian hubungan fungsi konsumsi dengan mengambil data dari tahun 1929 1944. Hasil penelitian di Amerika Serikat tersebut menunjukkan adanya pengaruh pendapatan disposable dengan konsumsi, seperti yang terlihat dari gambar berikut:

Fungsi Konsumsi Keynes Selanjutnya, Keynes juga melakukan penelitian dengan menggunakan data cross section, dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Fungsi Konsumsi Jangka Panjang Apabila Keynes hanya mengeluarkan fungsi konsumsi jangka pendek saja, maka ekonom lainnya yakni Simon Kuznets menemukan fungsi konsumsi jangka panjang. Simon Kuznets (peraih nobel di bidang ekonomi tahun 1971) melakukan penelitian yang hampir sama dengan Keynes, namun datanya lebih panjang yaitu dari tahun 1869-1929.

Fungsi Konsumsi Jangka Panjang

Fungsi Konsumsi Jangka Panjang Menurut Kuznets, tidak ada perubahan yang signifikan terhadap proporsi tabungan terhadap pendapatan ketika pendapatan semakin meningkat, sehingga dalam jangka panjang, fungsi konsumsi berbentuk stabil. Dalam jangka panjang fungsi produksi cenderung mendekati titik origin. Seperti halnya pada gambar di atas

The Relative Income Hypothesis Teori ini menguji kembali penelitian Kuznet, yaitu dengan menggunakan data konsumsi dan pendapatan disposable dari tahun 1929-1944. Namun Duessenbery menolak dua asumsi dasar yang telah dikemukakan Simon Kuznets sebelumnya, yaitu: 1. Setiap konsumsi keluarga merupakan keinginan sendiri, bukan akibat pengaruh dari lingkungannya. 2. Konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan tahun itu, dan tidak dipengaruhi pendapatan tahun sebelumnya.

The Relative Income Hypothesis Duessenbery menyempurnakan penelitian Kuznets dengan menyelidiki persentase dari konsumsi dan pendapatan disposable yang berubah-ubah seiring terjadinya business cycle. Ia menemukan bahwa persentase dari konsumsi dan pendapatan akan cenderung kecil pada saat perekonomian baik, dan cenderung tinggi pada saat ekonomi dalam keadaan buruk.

The Relative Income Hypothesis Duessenbery juga menemukan bahwa ketika terjadinya perubahan pada penghasilan, maka konsumsi tidak langsung meningkat, karena terjadi pengaruh konsumsi periode yang lalu yang lebih kecil. Demikian pula ketika pendapatan turun, maka konsumsi tidak akan turun secara tajam karena terbiasa dengan hidup senang. Yang terjadi adalah persentase dari konsumsi dan pendapatannya menjadi semakin besar

Ratchet Effect C, S Y = C + S j C L h i C 2 g d e C 1 f a b c C 0 Y 0 Y 1 Y 2 Y

Ratchet Effect Ketika pendapatan turun Y = 0Y 0, konsumsi tidak turun langsung ke titik a, tetapi masih tetap berkonsumsi di sepanjang kurva C 1, Konsumsinya terletak di titik f (JK. PENDEK), Namun dalam jangka panjang turun ke titik a. Ketika pendapatan turun, terjadi pemanfaatan saving sebesar af untuk tetap dapat mengkonsumsi yang besar. Proporsi tabungan menurun. Seharusnya proporsinya adalah ga/gy0, karena dimanfaatkan untuk menutupi konsumsi sehingga hanya mencapai gf/gy 0 Sebaliknya apabila terjadi peningkatan pendapatan menjadi OY 2, Konsumsi tidak langsung naik pada garis C2 (TITIK i). Tetapi tetap di garis C 1 (TITIK e), baru setelah jangka panjang bergeser ke titik i. Dalam jangka pendek, terjadi peningkatan proporsi tabungan, yang seharusnya adalah ji/jy2, namun dalam jangka pendek sebesar je/jy2.

Ratchet Effect Kejadian ini disebut Ratchet Effect, yaitu penurunan atau kenaikan pendapatan, tidak secara langsung menurunkan / menaikkkan konsumsi dalam jangka pendek. Namun dalam jangka panjang terjadi. Dari hasil penelitiannya, Duessenbery membuat kesimpulan: 1. Konsumsi seseorang akan tergantung dari penghasilan saat ini dan penghasilan tertinggi tahun sebelumnya. (Ratchet Effect) 2. Perilaku konsumsi seseorang akan tergantung pula dengan perilaku konsumsi lingkungannya (Demonstration Effect)

Permanent Income Hypotesis Teori ini dikemukakan oleh Milton Friedman. Menurutnya, perilaku konsumen seseorang, ingin memperoleh kepuasan yang maksimum dengan mengkonsumsi barang sesuai dengan anggarannya. Kepuasan maksimum akan tercapai saat kemiringan kurva indiferent slope indifferent curve sama dengan budget line. Gambar berikut menunjukkan gambar indifferent curve dan budget line. Dalam teori perilaku konsumen, indifferent curve menggambarkan dua barang yang dikonsumsi, namun di sini ditukar dengan konsumsi pada periode pertama dan konsumsi pada periode kedua.

Permanent Income Hypotesis

Permanent Income Hypotesis Budget line diumpamakan sebagai garis pendapatan. Ada tiga factor yang mempengaruhinya, yaitu pendapatan pada periode pertama, pendapatan pada periode kedua dan tingkat bunga. OA = OB = Jumlah total pendapatan untuk periode satu dan periode kedua OD = Pendapatan periode pertama AD = Pendapatan periode kedua yang didiscount (menggunakan metode present value) OF = Pendapatan periode kedua FB = Pendapatan periode pertama yang ditambah bunga (i) Pada saat pendapatan periode pertama Y1, konsumen mengkonsumsi barang pada periode satu sebesar C1. Sisanya DE disimpan. Pada periode kedua, ketikapendapatan hanya mencapai Y2, agar kepuasan maksimum,ia akan mengkonsumsi sebesar C2.

Permanent Income Hypotesis Pada saat itu C2 > Y2, ini dapat terjadi karena konsumen menggunakan saving pada periode pertama (disebut dissaving) sebesar FG FG = DE + bunga. Jadi sekarang konsumen mencapai kepuasan yang maksimum selama dua periode. Pertama ia mengkonsumsi sebesar C1 dan pada periode kedua mengkonsumsi sebesar C2.

Permanent Income Hypotesis Dengan kata lain, hipotesis Friedman ini menjelaskan bahwa konsumsi pada saat ini tidak tergantung pada pendapatan saat ini tetapi lebih pada Expected Normal Income (rata-rata pendapatan normal) yang disebut sebagai permanent income. Fungsi konsumsinya adalah sebagai berikut: C = f (YP, i) YP = permanent income i = real interest rate

Permanent Income Hypotesis Dalam menganalisis fungsi konsumsi, Friedman melakukan penelitian dengan menggunakan data time series tahun 1897-1949 dan data cross section. Hasil penelitiannya dengan menggunakan data time series Friedman menemukan bahwa pada saat resesi (1921,1931-1935, 1938) rasio antara saving dan disposable income rendah, dan rasio antara konsumsi dan disposable income rendah pada saat ekonomi tumbuh.

Permanent Income Hypotesis Berdasarkan data cross section, keluarga yang memiliki pendapatan tinggi akan menabung dalam jumlah besar, baik itu dari segi nominalnya, maupun dari segi proporsinya terhadap pendapatan disposable dibandingkan dengan keluarga yang memiliki penghasilan rendah. Ketika kelompok kaya ini mendapatkan penghasilan transitory (windfall), penghasilan ini tidak digunakan untuk meningkatkan konsumsi, tetapi lebih kepada peningkatan tabungan.

Life Cycle Hypothesis Pendekatan ini dikemukakan oleh Albert Ando, Richard Brumberg dan Franco Modigliani. Mereka berpendapat bahwa pendapatan relatif lebih rendah pada usia muda dan usia lanjut. Dengan pola konsumsi manusia seperti huruf C, maka akan terjadi dissaving (mengurangi tabungan) ketika usia muda dan usia lanjut. Sedangkan pada usia produksi, terjadi peningkatan saving. Namun mereka berpendapat bahwa dalam jangka panjang rata-rata tabungan (expected saving) E(S) = 0.

Life Cycle Hypothesis

Life Cycle Hypothesis Konsumsi seseorang dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu pendapatan saat ini, kekayaan yang terakumulasi (akibat tabungan masa lalu) dan harapan penghasilan di masa depan. Jika pendapatan pada masa yang akan datang semakin tinggi (usia muda ke usia produktif) maka orang itu akan meningkatkan konsumsinya, dan akan mengurangi konsumsinya pada saat penghasilannya mulai menurun (usia produktif ke usia lanjut)

Life Cycle Hypothesis Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa variable wealth (kekayaan) secara signifikan berpengaruh terhadap konsumsi. Besarnya persentase kekayaan yang digunakan untuk konsumsi sebesar 6%. Persentase terbesar terdapat pada variable upah tahun itu sebesar 44% dan variable expected income sebesar 24%. Ketika terjadi peningkatan pada wealth (kekayaan) maka kurva konsumsi jangka pendek akan bergeser ke atas.

Life Cycle Hypothesis