BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian SMK Bakti Praja berdiri pada tanggal 2 Januari 1969 merupakan salah satu SMK di Jepara yang beralamat di Jln. HOS Cokroaminoto No. 03 Jepara. Sekolah ini dikelola oleh Yayasan Bakti Praja Mandiri Jepara. Tabel 4.1 Jumlah Staff Karyawan SMK Bakti Praja Jepara No Jenis Pekerjaan Jumlah 1. Kepala sekolah 1 2. Wakil kepala sekolah 4 3. Guru tetap 7 4. Guru non tetap 30 5. Staff tata usaha 10 6. Pegawai perpustakaan 1 7. Penjaga sekolah 1 8. Keamanan sekolah 1 Jumlah : 55 SMK Bakti Praja Jepara memiliki program ekstrakulikuler untuk siswanya agar dapat menghabiskan waktunya dengan positif yaitu, pramuka, futsal, seni teater, band, renang, basket, voly, atletik. 27
SMK Bakti Praja Jepara memiliki luas tanah 4.495 m 2 dan bangunan seluas 4.495,5 m 2. Fasilitas ruang kelas sebanyak 21 ruang kelas yang terdiri dari kelas X sebanyak 7 kelas, kelas XI sebanyak 7 kelas, dan kelas XII sebanyak 7 kelas. Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar juga lengkap diantaranya mempunyai ruang laboraturium IPA, ruang komputer, ruang kesenian, ruang perpustakaan serta ruang praktek. Di SMK Bakti Praja Jepara juga memiliki ruang administrasi tersendiri yaitu ruang kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang tamu, dan gudang, ruang penunjang lainnya juga tersedia di sekolah SMK Bakti Praja Jepara yaitu ruang ibadah, kantin, ruang ekstrakulikuler, ruang BK, aula, UKS, serta kamar mandi. 4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Perijinan Sebelum melaksanakan penelitian, penulis terlebih dahulu meminta surat izin dari pihak BK FKIP UKSW untuk dibawa kepada pihak sekolah SMK Bakti Praja Jepara, surat izin tersebut dikeluarkan tanggal 8 Februari 2013. 4.2.2 Pengumpulan data Penelitian dilakukan pada tanggal 11 Februari 2013-16 Februari 2013 dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas XII-TSM 2 SMK Bakti Praja Jepara dengan total sampel 40 siswa. 28
4.3 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian 4.3.1 Layanan informasi karir Untuk mengetahui distribusi frekuensi kemanfaatan layanan informasi karir pada responden, maka dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Sehingga kategorinya adalah : Tabel 4.2 Kategori distribusi frekuensi kemanfaatan layanan informasi karir Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%) Sangat Tinggi Tinggi 180-188 171-179 8 11 20% 27,5% Sedang 162-170 6 15% Rendah Sangat Rendah 153-161 144-152 13 2 32,5% 5% Jumlah 40 100% Dari tabel di atas diketahui bahwa kemanfaatan layanan informasi karir bagi kelas XII-TSM 2 SMK Bhakti Praja Jepara dengan kategori sangat 29
tinggi sebesar 20% dengan jumlah 8 siswa, kategori tinggi sebesar 27,5% dengan jumlah siswa 11 siswa, sedangkan untuk kategori sedang sebesar 15% dengan jumlah siswa 6 siswa, kategori rendah 32,5% dengan jumlah 13 siswa, kategori sangat rendah 5% dengan jumlah 2 siswa. 4.3.2 Kesiapan kerja Untuk mengetahui distribusi frekuensi kesiapan kerja pada responden, maka dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Sehingga kategorinya adalah : Tabel 4.3 Kategori distribusi frekuensi kesiapan kerja Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%) Sangat Tinggi Tinggi 184-194 173-183 5 10 12,5% 25% Sedang 162-172 12 30% Rendah Sangat Rendah 151-161 140-150 11 2 27,5% 5% Jumlah 40 100% 30
Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat kesiapan kerja siswa kelas XII-TSM 2 SMK Bhakti Praja dengan kategori sangat tinggi sebesar 12,5% dengan jumlah 5 siswa, kategori tinggi sebesar 25% dengan jumlah siswa 10 siswa, sedangkan untuk kategori sedang sebesar 30% dengan jumlah siswa 12 siswa, kategori rendah 27,5% dengan jumlah 11 siswa, kategori sangat rendah 5% dengan jumlah 2 siswa. 4.4 Data Uji Normalitas Tabel 4.4 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. laykarier.129 40.090.969 40.323 siapkerja.125 40.116.965 40.249 a. Lilliefors Significance Correction Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. (Priyanto, 2008). Dalam pembahasan ini akan digunakan uji teknik kolmogorov smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika sifnifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Dari hasil di atas dapat dilihat pada kolom kolmogorov smirnov nilai signifikansi data kemanfaatan layanan informasi karir sebesar 0,090 dan data kesiapan kerja 0,116. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka data kemanfaatan layanan informasi karir dan kesiapan kerja dinyatakan berdistribusi normal. 31
4.5 Hasil analisis data Hasil korelasi antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini : Correlations LAYKARIR SIAPKRJA Kendall's tau_b LAYKARIR Correlation Coefficient 1,000,762 ** Sig. (1-tailed).,000 N 40 40 SIAPKRJA Correlation Coefficient,762 ** 1,000 Sig. (1-tailed),000. N 40 40 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan hasil pengujian hubungan antara variabel kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja, menunjukkan koefisien korelasi (r) = 0,762 dengan signifikansi sebesar 0,000 ( P < 0,01). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja. 4.6 Uji Hipotesis Berdasarkan hipotesis yang di ajukan penulis pada bab II ada hubungan yang signifikan antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor SMK Bakti Praja Jepara. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi (r) = 0,762 dengan signifikansi sebesar 0,000 ( P < 0,01) berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja siswa kelas XII 32
Teknik Sepeda Motor SMK Bakti Praja Jepara, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. 4.7 Pembahasan Berdasarkan penelitian tentang hubungan kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja pada siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor SMK Bakti Praja Jepara, didapatkan hasil perhitungan korelasi sebesar r = 0,762 dengan signifikansi sebesar 0,000 ( P < 0,01). Dengan demikian maka hipotesis dalam penelitian ini yang menyebutkan adanya hubungan yang signifikan antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja dinyatakan diterima. Semakin tinggi manfaat layanan informasi karir bagi siswa maka semakin tinggi kesiapan kerja siswa, begitu pula sebaliknya semakin rendah manfaat layanan informasi karir bagi siswa maka semakin rendah kesiapan kerja siswa, dengan kata lain layanan informasi karir memberi peran terhadap kesiapan kerja siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Aisyah (2009), dimana dalam penelitiannya di SMAN 1 Kramat menemukan adanya hubungan yang positif signifikan antara layanan informasi karir terhadap kepuasan penempatan jurusan di SMAN Kramat yang di tunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 60,5% dan Zaenal (2009) juga menyimpulkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara layanan informasi terhadap ketepatan pada pemilihan karir siswa kelas XI SMAN 02 Brebes di tunjukkan dengan nilai koefisien korelasinya 68%. Penelitian ini bertolak belakang 33
dengan penelitian Nurbaini (2006) meneliti di SMK Negeri 7 Bandung, bahwa layanan informasi karir hanya berkontribusi sebesar 8,35% terhadap penyelesaian masalah karir siswa. 34