Prosedur Ekstraksi Meniran Pelarut Etanol

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN. JUMLAH HEPATOSIT YANG MENGALAMI NEKROSIS Dilihat dengan mikroskop cahaya perbesaran 1000x

LAMPIRAN 2. Hasil Perhitungan Konversi Dosis

LAMPIRAN. - Dosis II = 120 mg/ kgbb mencit Dosis mencit 20 gram = 120 mg 50 = 2,4 mg Dosis yang diberikan untuk mencit = 2,4 mg/ 0,5 ml per oral

Lampiran 1 Perhitungan Dosis

LAMPIRAN 1. Dosis aloksan untuk manusia adalah 120 mg/kgbb Mencit yang digunakan dalam penelitian beratnya 25 g. Volume penyuntikan intravena = 0,2 ml

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS. Infusa Sambiloto 10% 10 gram Sambiloto dalam 100cc dibuat menggunakan panci infus.

Lampiran 1. Perhitungan dosis ekstrak air dan ekstrak etanol niruri L.)

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 2. Hasil Perhitungan Konversi Dosis

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

LAMPIRAN. Perhitungan Dosis. Dosis konversi untuk mencit berdasarkan 50kgBB orang dewasa, lebih tepat dengan menggunakan dalil Clark :

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran Statistik Tekanan Darah Sistol. Group Mean Std Dev SEM Col Col

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Lampiran 1. Ethical Clearanc

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN

BAB III. METODE PENELITIAN

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN NILAI GIZI BAHAN MAKANAN

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

Lampiran 1 Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TEMPE KEDELAI PADA. MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan

Transkripsi:

Lampiran 1 Prosedur Ekstraksi Meniran Pelarut Etanol 1. Simplisia yang sudah kering dan halus (sudah digiling) ditimbang untuk mendapatkan berat bersih (berat bersih Meniran 1050g ). 2. Serbuk simplisia tersebut dimasukkan ke dalam wadah simplisia pada alat ekstraksi sejenis ekstraktor dengan perbandingan 1:5. Prosesnya dilakukan secara kontinyu hingga senyawa dalam simplisia telah terekstraksi secara merata/sempurna selama 4 jam dengan setting suhu maksimal 50 0 C. 3. Ekstrak cair tersebut dipekatkan menggunakan alat Evaporator. 4. Ekstrak pekat dikeringkan hingga diperoleh ekstrak kering dengan menggunakan oven/lemari pengering selama 20 jam dengan suhu 60 0 C. 5. Ekstrak kering (50g) dikemas dalam wadah yang kering (dalam botol segel). Catatan: 1. Berat bersih Meniran 1050g. 2. Kondisi sudah halus (sudah diserbuk). 47

Lampiran 2: Perhitungan Dosis Ekstrak Phyllanthus niruri L. Penelitian bersifat eksperimental dengan menggunakan 25(dua puluh lima) ekor mencit galur Balb/C jantan dewasa (berumur 8 minggu) dengan berat 25-30g sebagai binatang percobaan. Dosis Phyllanthus niruri untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 3g/hari (Bisset,1994). 1000g herba kering = 50g ekstrak Dosis ekstrak untuk manusia 70 kg berarti: 50/1000 x 3 gram = 0,15 g/manusia 70 kg Faktor konversi manusia 70 kg = mencit 20g = 0,0026 Dosis ekstrak untuk mencit 20g berarti: 0,15g x 0,0026 = 0,00039g Dalam penelitian ini digunakan mencit dengan berat rata-rata 25 30g. Penghitungan dosis menggunakan mencit dengan berat 30g, yaitu: Dosis I = 30g /20g x 0,00039 = 0,000585 gram Dosis II = 2 x dosis I = 0,00117 gram Dosis III = 2 x dosis II = 0,00234 gram Catatan: Tiap dosis yang digunakan untuk satu kali pemberian dilarutkan pada 0,5 ml aquadest + CMC 1% 48

Lampiran 3: Hasil Analisis Sidik Ragam ANAVA Jumlah Hepatosit yang mengalami Nekrosis One Way Analysis of Variance Data source : Data 1 in Notebook Normality Test: Passed (P = 0,212) Equal Variance Test : Passed (P= 0,558) Group N Missing Col1 5 0 Col2 5 0 Col3 5 0 Col4 5 0 Col5 5 0 Group Mean Std Dev SEM Col1 96.800 15.691 7.017 Col2 234.000 59.552 26.633 Col3 412.200 25.193 11.267 Col4 83.800 36.355 16.259 Col5 274.800 42.676 19.085 Power of performed test with alpha = 0.050:1000 Source of Variation DF SS MS F P Between Treatment 4 369340.240 92335.060 60.985 <0.001 Residual 20 30281.200 1514.060 Total 24 399621.440 The differences in the mean values among the treatment groups are greater than would be expected chance; there is a statistically significant difference (P=<0.001) All Pairwise Multiple Comparison Procedures (Tukey Test): Comparisons for factor: Comparison Diff of Mean sp gq P<0.05 Col 3vs.Ccl4 328.400 5 18.872 Yes Col 3vs.Ccl1 315.400 5 18.125 Yes Col 3vs.Ccl2 178.200 5 10.240 Yes Col 3vs.Ccl5 137.400 5 7.796 Yes Col 5vs.Ccl4 191.000 5 10.976 Yes Col 5vs.Ccl1 178.000 5 10.229 Yes Col 5vs.Ccl2 40.800 5 2.345 No Col 2vs.Ccl4 150.299 5 8.631 Yes Col 2vs.Ccl1 137.200 5 7.884 Yes Col 1 vs.ccl4 13.000 5 0.747 No 49

Lampiran 4: GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL-SEL PARENKIM HATI Gambar- gambar di bawah ini memperlihatkan gambaran mikroskopis sel-sel hati dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin setiap kelompok perlakuan I. Kelompok I / Kelompok mencit yang diberi Phyllanthus niruri L. dosis I (dosis lazim) per oral selama 3 hari. Gambar 1. Gambaran Mikroskopis Hepar Mencit yang Diberi Phyllanthus niruri L.Dosis I (0,000585gr/0,5 ml/mencit/hari) Selama Tiga Hari Untuk Penilaian Toksisitas Secara Kasar Keterangan gambar : tampak gambaran hepatosit yang normal dengan pewarnaan HE(1000X) Pemberian Phyllantus niruri L. Dosis lazim ternyata tidak menimbulkan kerusakan hepatosit, sehingga tampaknya Phyllanthus niruri L. merupakan zat yang bersifat antihepatotoksik. 50

II. Kelompok II / Kelompok mencit yang diberi Phyllanthus niruri L. Dosis II (dosis sedang) per oral selama 3 hari. Gambar 2. Gambaran Mikroskopis Hepar Mencit yang Diberi Phyllanthus niruri L. Dosis Sedang dan CCl 4 Keterangan gambar: tampak kerusakan hepatosit yang difus, dengan nukleus lisis dan membran sel yang tidak utuh pada Pewarnaan HE (1000X). Pemberian CCl 4 pada kelompok ini menyebabkan kerusakan hepatosit karena Phyllanthus niruri L. diberikan dalam dosis yang tidak lazim. 51

III. Kelompok III/ Kelompok yang diberi Phyllanthus niruri L. Dosis besar III (dosis besar) per oral selama 3 hari. Gambar 3. Gambaran Mikroskopis Hepar Mencit yang Diberi Phyllanthus niruri L. Dosis III (dosis besar) Keterangan gambar: Tampak gambaran hepatosit yang mengalami kerusakan, nukleus lisis dan membran sel tidak utuh, vakuola hepatosit terlihat banyak dan besar Pemberian Phyllanthus niruri L. dosis besar ternyata cenderung menambah kerusakan hepatosit. 52

IV. Kelompok I/ Kontrol Negatif/Kelompok Mencit yang tidak diberi perlakuan apapun. Gambar 4. Gambaran Mikroskopis Hepar Mencit Normal Keterangan gambar: tampak hepatosit normal dengan inti bulat pada Pewarnaan HE Sel-sel hati mencit kelompok IV tampak normal dengan inti bulat, sitoplasma homogen, dan membran sel yang utuh. 53

V. Kelompok V/Kontrol Positif/ Kelompok mencit yang diberi CCl 4 saja. Gambar 5: Gambaran Mikroskopis Hepar Mencit Kelompok V 72 Jam Setelah Pemberian CCl 4 Secara Subcutan. Keterangan gambar : tampak kerusakan hepatosit yang difus, nukleus lisis, dan membran sel tidak utuh, vakuola hepatosit terlihat banyak dan besar dengan pewarnaan HE Pemberian CCl 4 dengan dosis 0,1 ml/kg BB secara subcutan ternyata menimbulkan gambaran nekrosis hepatosit. 54

DAFTAR RIWAYAT HIDUP - Nama : Niken Christiani - Nomor Pokok Mahasiswa : 0310159 - Tempat dan tanggal lahir : Yogyakarta, 2 Maret 1985 - Alamat : JL.Indraprasto Gg. Teratai 3/765 Tegalrejo, Yogyakarta 55244 - Riwayat Pendidikan : TK Pangudi Luhur I, Yogyakarta, tahun lulus 1991 SD Pangudi Luhur I, Yogyakarta, tahun lulus 1997 SLTP Stella Duce I, Yogyakarta, tahun lulus 2000 SLTA Stella Duce I, Yogyakarta, tahun lulus 2003 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, tahun 2003- sekarang 55