BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA TAHUN

Perkembangan Sepanjang Hayat

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan fisik dan juga kelainan fisik yang sering disebut tunadaksa.

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Pertumbuhan organ-organ

BAB 2 Tinjauan Pustaka

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan seseorang tentang dirinya sendiri dan yang mempengaruhi hubungan

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

Perkembangan Individu

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Atas partisipasi dan kesediaan saudara/i sekalian untuk menjadi responden, peneliti mengucapkan terimakasih.

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS REMAJA. Nanang E.G. 15 Juli 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja. Kairo 1994 mendefinisikan kesehatan reproduksi sebagai keadaan sehat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat generik menjadi faktor utama

BAB I PENDAHULUAN. jawab dengan kelanjutan kehidupan pendidikan anak-anaknya karena pengaruh yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dimana perilaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.4

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB II LANDASAN TEORI. anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. All About Remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. manusia, baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati. oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007, p. 133).

DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PENJARINGAN ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN ( SMP/MTs & SMA/ MA sederajat )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Latifah

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

suatu kesatuan dalam tujuan tersebut (Walgito, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya penampakan karakteristik seks sekunder (Wong, 2009: 817).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. tertentu.penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni

BAB I PENDAHULUAN. peserta tingkat pendidikan ini berusia 12 hingga 15 tahun. Dimana pada usia

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari Persepsi (perception), Respon terpimpin (Guided Respons),

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV

BAB II TINJAUAN TEORITIS Konsep Pengetahuan

SKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh :

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. dan transisi dalam moralitas (Suhud & Tallutondok., 2009).

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar 1.2. Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Kesehatan Reproduksi Menurut WHO (1992), sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan. Hal ini diharapkan agar adanya keseimbangan yang serasi dalam interaksi antara individu dengan masyarakat dan makhluk hidup lain serta lingkungannya (Mubarak, 2009). Menurut WHO (1994), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesejahteraan fisik, emosional, mental dan sosial yang utuhberhubungan dengan reproduksi, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan namun dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Individu yang sehat secara reproduksi memiliki cara pendekatan yang positif dan penuh rasa hormat terhadap seksualitas dan hubungan seksual, mereka juga berpotensi untuk merasakan kesenangan dan pengalaman seksual yang aman, bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan (Potter & Perry, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi, serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi 9

10 bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman (Triwibowo & Pusphandani, 2015). 2. Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi, komponen, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak hanya bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan, namun juga sehat secara mental dan sosial budaya (BKKBN, 2008). 3. Dasar Pengetahuan kesehatan Reproduksi pada Remaja Menurut BKKBN (2008), dasar pengetahuan kesehatan reproduksi yang perlu diketahui remaja yaitu : 1) Pengetahuan tentang perubahan fisik, kejiwaan, dan kematangan seksual. Misalnya informasi tentang haid dan mimpi basah, tentang alat reproduksi remaja laki-laki dan perempuan. 2) Proses reproduksi yang bertanggung jawab sebagai bekal pemahaman seks bagi kebutuhan manusia secara biologis, menyalurkan dan mengendalikan naluri seksual yang menjadi kegiatan positif seperti olahraga atau hobi yang bermanfaat. Sementara penyaluran berupa hubungan seksual hanya untuk melanjutkan keturunan yaitu dengan cara menikah terlebih dahulu. 3) Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan, serta kewaspadaan terhadap masalah remaja yang banyak ditemukan.

11 Remaja juga memerlukan pembekalan tentang kiat untuk mempertahankan diri secara fisik maupun psikis dan mental dalam menghadapi berbagai godaan, seperti ajakan untuk melakukan hubungan seksual diluar nikah dan penggunaan NAPZA. 4) Persiapan pranikah. Informasi ini diperlukan agar calon pengantin lebih siap secara mental dan emosional dalam memasuki kehidupan berkeluarga. 5) Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahannya. Remaja perlu mengetahui tentang hal ini, sebagai persiapan remaja laki-laki dan perempuan dalam memasuki kehidupan berkeluarga masa depan. 4. Remaja Di Sekolah a. Definisi Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, dimulai dengan memasuki awal pubertas.remaja terdiri dari individu antara umur 10 sampai 19 tahun (WHO, 2011).Remaja merupakan masa penting, dimana anak menjalani perubahan biologi, yang ditandai dengan pubertas, terkait dengan penampilan fisik dan pencapaian kemampuan untuk bereproduksi, perubahan psikologi dan kognitif, dimana mencerminkan cara berpikir individu, dan perubahan sosial yang berkaitan dengan hak-hak dan tanggung jawab setiap individu (Omobuwa.O.,et all, 2012)

12 b. Tahap Perkembangan Remaja Menurut teori psikososial Erickson (1968), remaja ada pada tahap identitas dan kebingungan atau difusi peran dengan perkembangan sebagai berikut terjadi perubahan dalam diri anak khususnya dalam fisik dan kematangan usia, perubahan hormonal akan menunjukkan identitas dirinya seperti siapa saya, kemudian apabila kondisi ini tidak sesuai dengan suasana hati maka dapat kemungkinan menyebabkan terjadi kebingungan dalam peran. Sedangkanpada perkembangan psikoseksual menurut Freud (1964), remaja ada pada tahap genital dengan perkembangan sebagai berikut kepuasan anak pada fase ini akan kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis. Menurut teori psikososial Erickson (1968) dibagi menjadi tiga tahapan perkembangan remaja yaitu awal (11-14 tahun), pertengahan (14-16 tahun), dan akhir (17-20).Dengan karakteristik perkembangan, sebagai berikut: 1) Pada tahap awal (11-14 tahun) remaja ini berfokus pada perubahan tubuh, mengalami perubahan alam perasaan dengan sering, kepentingan ditempatkan atau berfokus pada kesesuaian dengan norma teman sebaya dan peneriman dari teman sebaya, berjuang untuk menguasai keterampilan di dalam kelompok sebaya, mendefinisikan batasan dengan orang tua dan figure otoritas, tahap awal emansipasi yaitu berjuang untuk memisahkan diri dari orang

13 tua saat masih ingin bergantung pada mereka, mengidentifikasi teman sebaya berjenis kelamin sama, lebih bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri. 2) Pada tahap pertengahan (14-16 tahun) remaja ini masih terus menyesuaikan diri dengan perubahan citra tubuh, mencoba beberapa peran berbeda didalam kelompok sebaya, memerlukan penerimaan oleh kelompok sebaya di tingkat yang tertinggi, tertarik pada lawan jenisnya, waktu konflik terbesar dengan orang tua atau figure otoritas. 3) Pada tahap akhir (17-20 tahun) remaja ini mampu memahami dampak perilaku dan keputusan, peran dikelompok sebaya ditetapkan, merasa aman dengan citra tubuhnya, memiliki identitas seksual yang telah matang, memiliki tujuan karier yang ideal, pentingnya pertemanan individual muncul, dan proses emansipasi dari keluarga hampir komplit (Kyle & Carman, 2014) c. Perubahan dan Perkembangan Fisik, Alat Reproduksi pada Remaja Pada remaja terjadi perubahan fisik yang cepat termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksinya. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut : 1) Tanda kelamin primer yaitu mulai berfungsinya organ-organ genital yang berhubungan langsung dengan organ seks. Pada wanita

14 mengalami menstruasi (menarche) yang diikuti kesiapan organorgan reproduksi untuk terjadinya kehamilan, sedangkan pada lakilaki ditandai dengan terjadinya mimpi basah ( keluarnya air mani ) 2) Tanda kelamin sekunder yaitu tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan persetubuhan dan proses reproduksi, namun merupakan tanda yang khas pada wanita dan laki-laki. Tanda tersebut berupa perubahan fisik antara lain : pada wanita terjadi perubahan suara merdu, kulit bertambah bagus dan halus, panggul melebar, payudara membesar, tumbuh rambut diketiak dan sekitar kemaluan (pubis), serta pertumbuhan rahim dan vagina. Pada laki-laki terjadi perubahan suara membesar dan dalam, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuh kumis, jambang, dan rambut diketiak dan sekitar kemaluan, serta terjadinya ereksi dan ejakulasi. 3) Tanda kelamin tertier yaitu keadaan psikis yang berbeda antara lakilaki dan wanita, atau disebut sifat maskulin pada laki-laki dan feminine pada wanita. Perubahan psikis yang terjadi pada laki-laki adalah mudah terangsang seksual yang menghendaki kepuasan seksual, yaitu senggama yang tentu tidak dapat dilaksanakan karena perkawinan menghendaki persyaratan tertentu, seperti ekonomi dan kematangan diri. Sedangkan perubahan psikis pada wanita adalah melihat darah keluar saat menstruasi, merasa ketakutan, sering mengalami sakit perut sampai muntah-muntah, tidak pernah

15 mengalami orgasme, rasa seks seperti pada remaja laki-laki serta pemalu. Perubahan psikis yang trjadi pada remaja dapat timbul karena berbagai media baik media cetak, maupun elektronik, sehingga timbul rangsangan pada dirinya bila tidak diarahkan dengan pendidikan seks, maka remaja akan menyalurkan nafsu seksnya pada jalan yang bertentangan dengan norma-norma. 5. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang (overt behavior). Berdasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akanberlangsung lama (Notoatmodjo, 2010)

16 b. Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat, yaitu sebagai berikut : 1) Tahu (Know) Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya.termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (reccal) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah di terima.oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehension) Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.orang yang telah paham dengan objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya dari objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi yang nyata.aplikasi disini dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

17 sebagainya dalam konteks yang lain, misalnya dapat menggunakan prinsip siklus pemecah masalah dalam pemecah masalah kesehatan. 4) Analisis (Analysis) Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (Synthesis) Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengetahuan (knowledge) diartikan sebagai hasil penggunaan panca indra (Notoatmodjo, 2011).

18 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Mubarak (2007), faktor yang mempengaruhi seseorang antara lain : 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang didapat seseorang dari orang lain terhadap suatu hal agar mereka memahami. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin mudah mereka menerima informasi yang pada akhirnya pengetahuan yang dimiliki semakin banyak. 2) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan fisiologis (mentalnya). Perubahan fisik seseorang secara garis besar ada empat kategori, perubahan yang pertama meliputi perubahan ukuran, kedua yaitu proporsi, ketiga yaitu hilangnya ciri-ciri lama, dan keempat yaitu timbulnya ciri-ciri baru.ini terjadi akibat pematangan organ.pada aspek psikologisnya taraf berfikir (pengetahuan) seseorang semakin matang dan semakin dewasa. 3) Pekerjaan Baik secara langsung maupun tidak langsung pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan.

19 4) Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan dalam hal pengalaman, jika pengalaman yang kurang baik maka seseorang akan berusaha melupakan namun jika pengalaman terhadap suatu objek tersebut menyenangkan maka seseorang secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pengetahuan dan perilaku dalam kehidupan 5) Minat Minat adalah keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk menekuni dan mencoba suatu hal yang pada akhirnya akan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 6) Informasi Kemudahan dalam mengakses informasi akan membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

20 d. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara memperoleh pengetahuan, yaitu : 1) Cara coba salah (trial and error) Cara coba salah atau coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba dengan kemungkinan yang lain.apabila kemungkinan kedua ini tidak berhasil, dicoba dengan kemungkinan yang ketiga dan apabila kemungkinan ketiga gagal lagi, di coba lagi dengan kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.oleh karena itu masalah ini disebut trial (coba) and Error (gagal atau salah) atau metode coba salah atau coba-coba. 2) Cara kekuasaan (Otoritas) Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melakukan penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak, kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun menurun dari generasi kegenerasi berikutnya dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pemegang otoritas, yaitu orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahlipengetahuan atau ilmuwan.

21 Prinsip inilah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dilakukan adalah benar. 3) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru terbaik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu adalah sumber pengetahuan, atau pengalaman itu adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. 4) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berfikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.manusia dalam memperoleh pengetahuan telah mampu menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. 5) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular metodologi penelitian (research methodology).

22 B. Kerangka Konsep Perkembagan Remaja / Pubertas Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Baik Cukup Kurang - Pendidikan Kesehatan - Sumber informasi - Interaksi sosial - Pola asuh keluarga - Sosial ekonomi Rumah Tangga - Gaya hidup Di teliti Tidak di teliti