BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan masyarakat dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Oleh karena itu indikator atau ukuran yang bisa digunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah antara lain adalah dengan melihat prosentase melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Tercatat tahun 2011 sekitar 95,86 persen dari total penduduk berusia lima belas tahun ke atas memiliki kemampuan membaca dan menulis serta rata-rata bersekolah selama 8,95 tahun atau kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP. 1 Angka partisipasi sekolah penduduk Tangerang untuk berbagai kelompok usia SD, usia SLTP, dan usia SLTA masing-masing sebesar 98,66 persen, 88,41 persen, dan 48,88 persen. Walaupun tamatan jenjang pendidikan lebih tinggi daripada SD mengalami peningkatan, namun bila melihat kepentingan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi persaingan (antar daerah dan global), maka 1 Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012 http://tangerangkab.go.id/wpcontent/themes/tangerang/images/statda Kab. Tangerang 2012 FINISH.pdf diakses tanggal 5 Juli 2014 pukul 10.00 WIB. 1
2 pemerintah daerah masih harus bekerja keras untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. 2 Bila melihat grafik persentase kelulusan, tingkat tamat Sekolah Dasar atau sederajat menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai 26,32 persen diikuti peringkat kedua adalah lulusan SLTA atau sederajat sebesar 24,50 persen. Persentase untuk yang tamat SLTP atau sederajat masih cukup rendah, hal ini menandakan angka putus sekolah masih cukup besar. 3 Minimnya jumlah anak Indonesia yang tersentuh pendidikan pada usia 0-10 tahun atau sekitar 7 persen dari 28 juta jiwa 4 tersebut menjadi perhatian pemerintah dan juga Perusahaan Sinar Mas Land (SML). Perusahaan menyadari bahwa proses untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan sasaran pembangunan saat ini dan merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan, betapa tidak, laju perubahan sebagai akibat dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kemudian harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pada itu pendidikan kemudian menjadi pioner utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional. 2 Ibid. 3 Ibid. 4 http://rumahpintar13.blogspot.com/2013/05/rumah-pintar.html diakses tanggal 09 September 2014, pukul 11.00 WIB
3 Maka dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan, SML ikut berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan masyarakat yang berada disekitar perumahan BSD City melalui Rumah Pintar BSD City, yang memberikan bantuan pendidikan nonformal dan informal, serta ketrampilan secara gratis (cuma-cuma). Diharapkan, keberadaan Rumah Pintar bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan masyarakat; lebih mudah mengenalkan teknologi dan informasi kepada anak-anak, remaja dan perempuan, mampu meningkatkan ekonomi lokal melalui pengembangan ketrampilan, serta mendorong pelestarian budaya lokal. Masyarakat yang memiliki pendidikan dan ketrampilan akan lebih mudah memahami dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif. Rumah Pintar merupakan salah satu program SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) yang diketuai oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, yaitu program Rumah Pintar. Rumah Pintar BSD City yang didirikan oleh Sinar Mas Land (SML) berlokasi di wilayah Sektor 1-3, Perumahan BSD City, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, merupakan satu-satunya Rumah Pintar yang diselenggarakan oleh perusahaan pengembang di Indonesia. Inilah yang menjadi keunikan dari salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan oleh SML, yakni menjadi satu-satunya perusahaan pengembang swasta yang membangun perkotaan modern, namun tetap memikirkan perkembangan mutu sumber daya manusia yang berada di lokasi pembangunannya.
4 Rumah Pintar BSD City sendiri memiliki 6 sentra yaitu Sentra Komputer, Sentra Bermain, Sentra Kriya, Sentra Buku, Sentra Anggrek dan Sentra Audio Visual Panggung. Diresmikan oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Mei 2014 dan dibuka oleh Ibu Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany pada tanggal 08 Juni 2014. Dalam pelaksanaannya, Rumah Pintar BSD City bekerja sama dengan komunitas setempat yang memiliki ketrampilan tertentu, untuk menjadi tutor dari sentra-sentra yang ada. Rumah Pintar ini bertujuan untuk menjadi pusat pengembangan masyarakat, melalui program-program pendidikan non-formal seperti kesenian, kreatifitas dan teknologi; program kesehatan dan lingkungan, serta program kriya dan kewirausahaan. Implementasi program pendidikan nonformal melalui berbagai sentra yang terdapat pada Rumah Pintar diharapkan dapat memberikan manfaat tersendiri bagi masyarakat lokal di BSD City khususnya anak-anak, remaja dan para ibu rumah tangga. Hal inilah yang mendorong Perusahaan mengintegrasikan pembangunan dan pengoperasian Rumah Pintar BSD City ke dalam program CSR. Untuk menyampaikan informasi tentang program Rumah Pintar BSD City kepada publiknya, maka diperlukan kegiatan sosialisasi yangmana kegiatan tersebut merupakan bagian dari peranan Public Relations. Komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations digunakan untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Semua itu dapat diperoleh dari proses kerja Public Relations, yang pada intinya adalah citra
5 yang baik, itikad baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai dan toleransi yang dirasakan oleh berbagai pihak. Disinilah keberadaan Public Relations dinilai penting bagi perusahaan karena berperan sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan publik, baik publik internal maupun publik eksternal sehingga bisa menciptakan hubungan yang harmonis. Selain itu, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat yang menguntungkan bagi perusahaan, maka Public Relations pun berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Semua aktivitas ke PR-an tersebut di atas di dalam Perusahaan SML dijalankan oleh Public Affairs yang sesungguhnya merupakan bagian dari public relations, yang membantu Perusahaan dalam membangun dan memelihara hubungan dengan berbagai kelompok masyarakat (publik) yang dapat mempengaruhi masa depan Perusahaan. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Public Affairs SML adalah membuat dan melaksanakan program CSR, diantaranya adalah Program Rumah Pintar BSD City. Agar kegiatan CSR yang berupa program Rumah Pintar BSD City dapat diterima oleh publiknya, maka diperlukan sosialisasi, yang merupakan salah satu fungsi dari komunikasi disamping sebagai produksi dan pengetahuan, yang bertujuan untuk menciptakan perubahan pengetahuan, sikap mental, dan perilaku khalayak sasaran terhadap program yang diselenggarakan.
6 Dalam melaksanakan kegiatan CSR tersebut, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga-lembaga pendidikan lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut. Oleh karena itu Departemen Public Affairs SML melakukan kegiatan sosialisasi Rumah Pintar BSD City dalam bentuk penyebarluasan program kepada masyarakat dan aparat yang menjadi sasaran program serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan atau yang menjadi mitra kerja. Departemen Public Affairs perlu mengupayakan dukungan dari Pemerintah Daerah setempat, dalam hal ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Kabupaten Tangerang, sebagai pemantau dan pengarah terhadap pelaksanaan program. Dengan dilakukan pemantauan diharapkan hasil yang dicapai dapat maksimal dan pelaksanaan program yang telah dijalankan dapat terpantau dengan baik. Keberhasilan sosialisasi program Rumah Pintar BSD City yang dilakukan Departemen Public Affairs SML akan berpengaruh pada keberhasilan program Rumah Pintar BSD City itu sendiri, sebagai salah satu program CSR unggulan Perusahaan. Keberhasilan ini dapat meningkatkan citra perusahaan, publik akan semakin dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat. Selain itu, keberhasilan program juga dapat menjadi pembeda antara perusahaan dengan para pesaingnya. Perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya
7 sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Menurut wawancara awal dengan narasumber, yaitu Bapak Ali Samson Pane selaku Kepala Seksi/ Manajer CSR di SML, proses sosialisasi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang dibuat oleh Departemen Public Affairs selaku penyelenggara program, namun pada kenyataannya partisipasi masyarakat lokal untuk terlibat karena keinginan diri sendiri masih dirasa sangat kurang. Pendekatan kepada pemerintah daerah setempat dan para tokoh masyarakat juga telah dilakukan, namun belum berdampak langsung pada minat masyarakat untuk ikut serta terlibat dalam program yang diadakan. Keberadaan Rumah Pintar BSD City yang dilengkapi dengan berbagai aktivitas pendidikan dan ketrampilan yang menarik, ternyata tidak serta merta membuat masyarakat tertarik untuk aktif menjadi pesertanya. Padahal respon dan partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan program CSR, terlebih program yang berbasis pemberdayaan masyarakat seperti Rumah Pintar ini. Inisiatif perusahaan saja tidak cukup, akan lebih baik jika didukung oleh respon dan partisipasi masyarakat secara penuh. Peneliti berpendapat bahwa sosialisasi program Rumah Pintar BSD City menjadi hal yang penting untuk dilakukan, dimana kegiatan sosialisasi merupakan penyebarluasan informasi (program, kebijakan, peraturan) dari salah satu pihak (pemilik program) kepada pihak-pihak lain (aparat, masyarakat yang terkena program, dan masyarakat umum), yang mana isi informasi yang disebarluaskan bermacam-macam tergantung pada tujuan program. Sehubungan
8 dengan program Rumah Pintar BSD City, maka perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat sekitar perumahan BSD City yang berhubungan langsung dengan dampak pembangunan perumahan BSD City. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana Sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City Oleh Departemen Public Affairs Sinar Mas (Periode 2014)?. 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai kerangka atau konstruk, sehingga rencana yang dilakukan selama penelitian dapat berjalan dengan baik dan tetap pada jalurnya. Berdasarkan latar belakang permasalahan maka fokus penelitian Sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City adalah peneliti mencoba meneliti bagaimana Sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City oleh Departemen Public Affairs Sinar Mas Land (Periode 2014)?. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Cutlip, Center dan Broom, peneliti mencoba memaparkan empat langkah yang disebut dengan proses kerja Public Relations, yaitu : 1. Pembatasan Masalah (Defining Public Relations Problems) Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap opini dan sikap masyarakat dan pemerintah daerah setempat terhadap program Rumah Pintar BSD City. Diantaranya yang akan dibahas adalah :
9 a. Bagaimana sikap masyarakat terhadap program Rumah Pintar BSD City? b. Bagaimana cara Departemen Public Affairs melakukan sosialisasi? 2. Perencanaan dan Pemograman (Planning and Programming) Pada tahap ini, Departemen Public Affairs membuat kegiatan sosialisasi Rumah Pintar BSD City. Dengan menetapkan serangkaian kegiatan yang dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana cara menetapkan tema, konsep, dan khalayak yang akan akan menjadi sasaran kegiatan sosialisasi? b. Siapa yang bertanggung jawab dalam kegiatan sosialisasi? c. Apa tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan sosialisasi? d. Bagaimana strategi dan taktik yang dilakukan Departemen Public Affairs Sinar Mas Land?. 3. Bertindak dan Berkomunikasi (Taking Action and Communicating) Hal-hal yang akan dibahas dalam tahap ini adalah bagaimana pelaksanaan perancangan kegiatan sosialisasi yang telah direncanakan sebelumnya untuk memenuhi tujuan dari kegiatan tersebut. Hal-hal yang akan dibahas adalah: a. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam sosialisasi? b. Hambatan apa yang di hadapi dalam pelaksanaan sosialisasi? c. Apa yang dilakukan bila terjadi permasalahan dalam pelaksanaan sosialisasi?
10 4. Evaluasi Program (Evaluating) Sebagai tahap terakhir yaitu mengevaluasi hasil kerja Departemen Public Affairs dalam melakukan upaya sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City. Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah program yang telah direncanakan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Hal-hal yang akan dibahas adalah : a. Permasalahan apa saja yang akan dievaluasi? b. Apakah tujuan yang telah direncanakan sudah tercapai? c. Bagaimana hasil evaluasi dari kegiatan sosialisasi? d. Apa yang dilakukan setelah melakukan evaluasi? 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City oleh Departemen Public Affairs Sinar Mas Land?. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian di atas, peneliti menyimpulkan tujuan penelitian yang diajukan ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam sosialisasi program Rumah Pintar BSD City yang dijalankan oleh Departemen Public Affairs Sinar Mas Land.
11 1.5 Kegunaan Penelitian berikut : Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai 1.5.1. Kegunaan Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan mengembangkan ilmu komunikasi, serta dapat menambah literature ilmiah yang berkaitan dengan ilmu komunikasi khususnya dibidang Public Relations, serta memberikan penambahan ilmu mengenai sosialisasi. 1.5.2. Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai sosialisasi program Rumah Pintar BSD City yang dilakukan oleh Departemen Public Affairs Sinar Mas Land, sehingga dapat memberi kontribusi positif bagi pengembang sebuah pemukiman dalam memberdayakan masyarakat sekitarnya.