BAB II PERENCANAAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Sekretariat Negara

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II PETA PROSES BISNIS KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT MILITER PRESIDEN TAHUN

L A P O R A N K I N E R J A

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

PERJANJIAN KINERJA 2016

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA 2011

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kemen

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUMPULAN DATA KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

RANCANGAN PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

PERJANJIAN KINERJA 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Terlampir. Terlampir

AKUNTABILITAS KINERJA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019. Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, indikator kinerja tujuan, sasaran, IKU, program, dan target tahunan. 1. Visi Kementerian Sekretariat Negara Dalam rangka memberikan teknis dan administrasi kepada dalam menyelenggarakan kekuasaan negara serta mendukung suksesnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Kementerian Sekretariat Negara menetapkan visi sebagai berikut: Kementerian Sekretariat Negara andal dalam memberikan kepada dalam mewujudkan Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Visi Kementerian Sekretariat Negara ditetapkan dengan mempertimbangkan kedudukan sebagai the single chief of executive (Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan). Visi tersebut diarahkan untuk membawa Kementerian Sekretariat Negara menjadi suatu organisasi dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, transparan, dan akuntabel, serta dengan kualitas pelaksanaannya prima, berintegritas, efektif, dan efisien. 2. Misi Kementerian Sekretariat Negara Dalam rangka mewujudkan visi Kementerian Sekretariat Negara, ditetapkan misi Kementerian Sekretariat Negara sebagai berikut: a. memberikan teknis dan administrasi serta analisis cepat, akurat dan responsif, kepada dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan negara; b. memberikan kerumahtanggaan dan keprotokolan optimal kepada ; c. memberikan teknis dan administrasi kepada dalam menyelenggarakan kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara; Bab II Perencanaan Kinerja 8

d. menyelenggarakan efektif dan efisien di bidang pengawasan, administrasi umum, informasi, dan hubungan kelembagaan; dan e. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prasarana Kementerian Sekretariat Negara. 3. Tujuan Kementerian Sekretariat Negara Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Kementerian Sekretariat Negara, perlu dirumuskan langkah-langkah secara terarah dalam bentuk tujuan strategis. Tujuan dan indikator kinerja tujuan Kementerian Sekretariat Negara yaitu sebagai berikut: TABEL 1 TUJUAN DAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN Tujuan Terwujudnya teknis, administrasi, dan analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara berkualitas kepada dan Wakil Indikator Kinerja 1. Persentase hasil teknis, administrasi, dan analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara berkualitas kepada dan Wakil 2. Persentase kerumahtanggaan dan keprotokolan berkualitas kepada 4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Sekretariat Negara Kementerian Sekretariat Negara menetapkan 2 (dua) sasaran strategis, terdiri atas 10 (sepuluh) IKU, ditetapkan dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 13 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara sebagai berikut: TABEL 2 SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Sasaran Strategis 1. Meningkatnya teknis, administrasi dan analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara dalam pelaksanaan tugas Indikator Kinerja Utama 1. Persentase analisis kebijakan oleh Wakil dalam membantu 2. Persentase hasil analisis dan pendapat hukum terkait litigasi dan permasalahan hukum, grasi, amnesti, abolisi, rehabilitasi, ekstradisi, remisi perubahan pidana penjara seumur hidup menjadi pidana sementara, dan naturalisasi Bab II Perencanaan Kinerja 9

Sasaran Strategis 2. Terjaminnya pemberian layanan kerumahtanggaan dan keprotokolan berkualitas kepada Indikator Kinerja Utama 3. Persentase hasil analisis rancangan peraturan perundang-undangan 4. Persentase hubungan kelembagaan dan kemasyarakatan 5. Persentase administrasi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, TNI, dan Polri 6. Persentase administrasi penganugerahan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan 7. Persentase pengaduan masyarakat kepada dan/atau Wakil 8. Indeks efektivitas koordinasi kerja sama teknik luar negeri dan kemanfaatan perjalanan dinas luar negeri diadministrasikan oleh Kementerian Sekretariat Negara 9. Indeks kelancaran pemberian kerumahtanggaan kepada 10. Indeks kelancaran keprotokolan kepada 11. Persentase pelaksanaan kegiatan VVIP aman 5. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Sekretariat Negara Arah kebijakan dan strategi Kementerian Sekretariat Negara memuat langkah-langkah berupa program-program indikatif memiliki dampak besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Sekretariat Negara, serta dalam rangka memecahkan permasalahan dihadapi. Arah kebijakan Kementerian Sekretariat Negara meliputi: 1. meningkatkan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan Kementerian Sekretariat Negara, mencakup peningkatan: a. kualitas kerumahtanggaan dan keprotokolan serta pengamanan ; b. kualitas manajemen kepada ; c. kualitas administrasi dalam pengambilan kebijakan dan analisis peraturan perundang-undangan; d. kualitas administrasi penganugerahan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan; Bab II Perencanaan Kinerja 10

e. kualitas administrasi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, TNI, dan Polri; 2. meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aparatur dan pejabat negara tertentu; 3. meningkatkan teknis dan analisis dalam pengambilan kebijakan dan peraturan perundang-undangan, mencakup peningkatan: a. kualitas teknis dan analisis dalam pengambilan kebijakan dan analisis peraturan perundang-undangan; b. hubungan kelembagaan dengan seluruh pemangku kepentingan pembangunan; c. kualitas penanganan pengaduan masyarakat; dan 4. meningkatkan pembinaan kompetensi aparatur. Arah kebijakan tersebut disinkronisasikan dengan strategi penguatan lembaga kepresidenan telah ditetapkan yaitu: 1. penguatan efektivitas komunikasi dan dialog langsung/blusukan untuk memberikan efek kejutan bagi rakyat dan birokrasi bahwa tetap hadir dalam setiap persoalan mereka; 2. penguatan komunikasi politik efektif dengan media massa secara rutin untuk menginformasikan perkembangan pelaksanaan kebijakan dan mendapatkan input; 3. penguatan komunikasi politik rutin dengan tokoh-tokoh pimpinan parlemen untuk membicarakan isu-isu strategis demokrasi; 4. komunikasi dengan jajaran di bawahnya sampai dengan Eselon I, pimpinan lembaga negara, dan para relawan untuk mengonfirmasi hal-hal sangat krusial berbasis teknologi; 5. pembentukan situation room kepresidenan terintegrasi dengan sistem deteksi dini bencana alam dan konflik sosial politik di seluruh tanah air; 6. penataan hubungan antarkementerian untuk memperkuat sinergitas pelaksanaan agenda pembangunan nasional; 7. penataan hubungan konstruktif dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan sinergitas pelaksanaan agenda pembangunan nasional; 8. penguatan akurasi informasi strategis bagi didukung dengan teknologi; dan 9. pelaksanaan forum diskusi secara periodik dengan para akademisi dan praktisi internasional untuk melakukan diskusi terbatas dengan dan pimpinan sejumlah kementerian relevan, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 6. Program Kementerian Sekretariat Negara Program dilaksanakan oleh Kementerian Sekretariat Negara pada tahun 2016 terdiri atas 2 program, yaitu: a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Sekretariat Negara; dan b. Program Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan kepada. Bab II Perencanaan Kinerja 11

B. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 ditetapkan mengacu pada Renstra Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia Tahun 2015-2019, sebagai berikut: TABEL 3 PERJANJIAN KINERJA KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp) 1. Meningkatnya 1. Persentase Program analisis kebijakan Penyelenggaraan 420.161.886.000 teknis, Pelayanan administrasi Dukungan dan analisis oleh Wakil Kebijakan urusan dalam kepada pemerintahan membantu di bidang kesekretariatan negara dalam pelaksanaan tugas 2. Persentase hasil analisis gugatan, dan prerogatif serta naturalisasi disetujui oleh 3. Persentase hasil analisis rancangan peraturan perundangundangan 4. Persentase hubungan kelembagaan dan kemasyarakatan 5. Persentase administrasi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, TNI, dan Polri disetujui oleh Bab II Perencanaan Kinerja 12

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp) 6. Persentase administrasi penganugerahan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan 2. Terjaminnya pemberian layanan kerumahtangga an dan keprotokolan berkualitas kepada dan Wakil 7. Persentase pengaduan masyarakat kepada dan/atau Wakil 8. Persentase kemanfaatan perjalanan dinas luar negeri dan kerja sama teknik luar negeri diadministrasikan Kementerian Sekretariat Negara 9. Persentase kelancaran pemberian kerumahtanggaan kepada 10. Persentase kelancaran keprotokolan kepada serta pengamanan VVIP Keterangan: Khusus untuk Sekretariat dan Sekretariat Wakil, pada tahun 2016 menggunakan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Sekretariat Negara. Dalam rangka peningkatan kinerja Kementerian Sekretariat Negara agar lebih berorientasi outcome, maka IKU telah diperjanjikan dalam PK tersebut telah dilakukan penyempurnaan sesuai rekomendasi hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2016 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) dan hasil pemutakhiran IKU dari Kementerian PANRB, sehingga PK Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 direvisi menjadi sebagai berikut: Bab II Perencanaan Kinerja 13

TABEL 4 REVISI PERJANJIAN KINERJA KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp) 1. Meningkatnya teknis, 1. Persentase analisis kebijakan Program Penyelenggaraan Pelayanan 37.770.315.000 administrasi dan Dukungan analisis urusan oleh Wakil Kebijakan pemerintahan di dalam kepada bidang membantu kesekretariatan negara dalam pelaksanaan tugas 2. Persentase hasil analisis dan pendapat hukum terkait litigasi dan permasalahan hukum, grasi, amnesti, abolisi, rehabilitasi, ekstradisi, remisi perubahan pidana penjara seumur hidup menjadi pidana sementara, dan naturalisasi 3. Persentase hasil analisis rancangan peraturan perundangundangan 4. Persentase hubungan kelembagaan dan kemasyarakatan 5. Persentase administrasi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, TNI, dan Polri disetujui oleh Bab II Perencanaan Kinerja 14

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp) 6. Persentase administrasi penganugerahan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan 7. Persentase 35% pengaduan masyarakat kepada dan/atau Wakil 8. Indeks efektivitas 2,75 koordinasi kerja sama teknik luar negeri dan kemanfaatan perjalanan dinas luar negeri diadministrasikan oleh Kementerian Sekretariat Negara 2. Terjaminnya pemberian layanan kerumahtanggaan 9. Indeks kelancaran 4,44 Program Dukungan Manajemen dan 286.135.943.050 dan keprotokolan Pelaksanaan berkualitas kerumahtanggaan Tugas Teknis kepada kepada Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 10. Indeks 4,44 kelancaran keprotokolan kepada 11. Persentase pelaksanaan kegiatan VVIP aman Program Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan kepada 2.086.192.000 Bab II Perencanaan Kinerja 15